Bab-IV Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kapasitas Produksi PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERKULIAHAN VI dan VII TIK : Mahasiswa dapat mengetahui factor-faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas produksi alat berat.



Pokok Bahasan : Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas produksi alat berat.



Deskripsi Singkat Mata Kuliah : Akan dibahas jenis dan fungsi alat berat, perhitungan kapasitas dan biaya peralatan serta manajemen peralatan untuk pekerjaan konstruksi.



I.



Bahan Bacaan



1.



Anonim : Tim Penyusun, Pemindahan Tanah Mekanik, Bagian Penerbit Institut Teknologi Nasional Malang, 1998 Anonim: Data Peralatan di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, Penerbit BP PU Partanto Prodjosumarto, Ir. Diktat Pemindahan Tanah Mekanis, Jurusan Teknik Pertambangan ITB Bandung 1993 Rochmanhadi, Ir. Alat Berat dan Penggunaannya, penerbit Badan Penerbit PU Rochmanhadi, Ir. Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Dengan Menggunakan Alat Berat, penerbit Badan Penerbit PU, 1994 Susy Fatena Rostiyanti, Ir.M.Sc. Alat Berat untuk Proyek Konstruksi, penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2002.



2. 3. 4. 5. 6.



II.



Pertanyaan Kunci/Tugas



1.



Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas produksi alat berat.



2.



Jelaskan bagaimana pengaruh factor-faktor tersebut terhadap masingmasing peralatan untuk setiap jenis/macam pekerjaan.



III. Tugas : Kerjakan soal-soal uji kompetensi dan tugas kelompok pada bagian akhir bab III dan jawaban dikumpul sebelum perkuliahan berikutnya.



BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS PRODUKSI ALAT BERAT



A.



PENDAHULUAN



Prasyarat : Lulus Semester II Jurusan Teknik Sipil Politeknik



Standar Kompetensi : Mampu menjelaskan



factor-faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas



produksi alat berat.



Kompetensi Dasar : 1. Mampu menjelaskan factor-faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas produksi alat berat. 2. Mampu



menjelaskan



bagaimana



pengaruh



factor-faktor



tersebut



terhadap masing-masing peralatan dengan kondisi pekerjaan yang akan dilaksanakan.



B.



PENYAJIAN



4.1



Dasar-Dasar Analisa Produksi. Dengan penggunaan alat berat dengan atau tanpa melihat terlebih



dahulu besar kecilnya pekerjaan yang ada, maka sudah bisa dipastikan bahwa kita akan menghadapi problem-problem yang sama pada setiap pekerjaan. Problem yang paling mendasar ini adalah bahwa bagaimana kita dapat mengelola pekerjaan dengan menggunakan tenaga mekanis



dalam waktu yang telah ditentukan sesuai dengan rencana dan dengan produksi yang semaksimal mungkin. Bagaimanapun, salah satu alasan pokoknya adalah sampai di mana tingkat pemahaman prinsip-prinsip dasar pelaksanaan pekerjaan dengan alat berat yang akan diterapkan pada setiap jenis pekerjaan. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi setiap pekerjaan, sehingga dituntut untuk mengetahui sebanyak mungkin dan seteliti mungkin segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut, sebelum kita dapat menaksir dan menghitung produksi suatu alat. Juga harus diketahui pula bagaimana performance dari peralatan-peralatan yang akan digunakan tersebut. Secara garis besarnya, produksi suatu alat dipengaruhi oleh tiga (3) faktor utama yaitu : 1. Waktu Pelaksanaan 2. Material Kontruksi 3. Efisiensi Kerja



4.1.1. Waktu Pelaksanaan Harus diketahui berapa banyak volume pekerjaan yang harus dikerjakan dengan peralatan mekanik dan berapa lama waktu yang ditentukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dari sinilah dapat kita mengetahui berapa banyak tanah/material yang harus ditangani setiap satu satuan waktu agar pekerjaan dapat selesai tepat pada waktunya. Sebelum kita dapat melaksanakan pekerjaan



tersebut, tentunya kita harus mengetahui berapa kapasitas dari peralatan yang dipilih. Sebagai umum, dapat digambarkan suatu pola dasar operasional yang hampir terjadi pada semua alat seperti berikut ini :



Muat ----- Angkut ------ Buang ------ Kembali t1 t2 t3 t4 sehingga kalau waktu-waktu ( t ) tersebut dijumlahkan akan menghasilkan suatu waktu siklus atau yang dikenal dengan “cycle Time”. Rumus



: 1 cycle time (T) = t1 + t2 + t3 + t4 + t extra



4.1.2. Material Konstruksi Dengan mengetaui kondisi dan sifat – sifat fisik dari material yang dihadapi, maka kita dapat mengetahui “load ability” dari material yang bersangkutan. Jika penggalian dan pemuatan material dapat dikerjakan dengan mudah, ini berarti bahwa material tersebut mempunyai tingkat “load ability” yang tinggi dan demikian pula untuk sebaliknya. Material pada waktu dipindahkan mempunyai tiga sifat, yaitu berat, swell dan compactability. Kemampuan peralatan pemindah tanah untuk membelok, meneuver dan mengangkat dalam kecepatan yang tinggi adalah langsung dipengaruhi oleh beratnya material. Sedangkan swell adalah merupakan perobahan volume dari material yang bertambah



besar jika dipindahkan dari keadaan aslinya (bank condition). Begitu pun tanah lepas yang dapat dipadatkan dengan bemacam-macam cara secara mekanik, seperti rolling, tamping, pulverizing dan penambahan air ( compactability ).



Rumus : BM3 ------- Swell -------- LM3 ( M3 bank ) ( % BM3 ) ( m3.loose )



Volume (BM3) - Load Factor (LF) = _----------------------- < 1,0 Volume (LM3) - % swell = ( 1/LF - i ) 100 %



Rumus



: BM3 --- shrinkage --- CM3



( m3 . bank ) ( % BM3 ) ( m3.compacted )



-



( Volume CM3 ) Shrinkage Factor (SF) = -------------------( Volume BM3 )



4.1.3. Effisiensi Berhasilnya suatu pekerjaan, tergantung kepada bermacammacam faktor yang digabungkan menjadi satu faktor yang disebut “ Effisiensi”. Taksiran produksi, apakah untuk satu peralatan atau suatu unit peralatan, hasilnya akan didasarkan kepada effisiensi 100 %. Namun karena kita bekerja dengan tenaga manusia, cuaca yang bervariasi dan tenaga mesin yang memerlukan suku cadang dan



pelayanan, serta dengan cara yang berbeda, maka faktor effisiensi akan menajdi kurang dari 100 %. Sehingga secara logika bahwa untuk mencapai produksi peralatan yang sebesar-besarnya, maka faktor effisiensi harus dipertinggi pula.



Waktu produktif Rumus : Job Efficiensy = ------------------------Waktu tersedia



1 jam produktif Jumlah Cycle (A) = -------------------T



Produksi Alat ( Q ) = A x kapasitas alat



4.2



Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kapasitas Produksi Peralatan. Untuk perhitungan produksi suatu peralatan secara teliti, maka



haruslah diketahui semua faktor yang mempengaruhi aktivitas dari alat tersebut. Jadi sebelum memasuki perhitungan produksi peralatan, terlebih dahulu dibahas mengenai faktor-faktor tersebut di atas.



4.2.1. Faktor Beban Hambatan. Hambatan yang terjadi pada suatu traktor atau alat mekanik yang sedang melakukan kerja pemindahan tanah dapat berupa :



a. Beban Dorong Beban dorong ini akan terjadi pada traktor yang bekerja menggusur material. Besarnya dapat diperhitungkan sebagai berikut : Beban dorong = Kapasitas Blade ( m 3 ) x Berat Material ( kg/m3). b. Beban Potong Beban ini timbul sebagai akibat dari reaksi material terhadap kerja pemotongan yang diberikan. Secara teoritis besarnya dapat ditentukan sebagai berikut : Beban potong = Luas Pot. x Tahanan Geser ( cm2)



( kg/cm2)



c. Hambatan Gelinding ( Rolling Registance ). Hambatan ini hanya terjadi pada kendaraan beroda (wheel type) dan besarnya dapat diperhitungkan sebagai berikut : Hambatan Gelinding = Koef. Tahanan Gelinding ( Kg ) x Berat Opr. Kendaraan. d. Hambatan Kelandaian ( Grade Resistance ) Hambatan ini akan terjadi pada setiap kendaraan atau alat yang mendaki suatu kelandaian yang diakibatkan oleh pengaruh grafitasi.



DE ┴ AB



DF ┴ AC



EF // AC



Segi tiga DEF - sebangun - Segi tiga ABC. EF BC Sehingga : ------ = -----DE AC P ---- = W



BC ----AC P



EF



= P



DE = W



BC ----------------- P = W. ------ . AC



= adalah tahanan kelandaian ( kg )



W = adalah berat kendaraan ( kg ) BC -----AC



di mana :



= adalah kelandaian ( % )



Tahanan kelandaian tersebut besarnya dapat diperhitungkan sebagai berikut : P ( kg ) = Kelandaian x Berat Opr. Kendaraan (%)



( kg )



4.2.2. Faktor Pembatas PemakaianTenaga. a. Traksi Kritis. Gaya traksi timbul sebagai akibat adanya adhesi antara roda penggerak terhadap permukaan landasan. Besarnya traksi kritis yang terjadi sebanding dengan Drawbar pull maksimum dari traktor yang dapat digunakan ( power use able ) dan secara teoritis dapat diperhitungkan sebagai berikut : Traksi Kritis =



Koefisien Traksi



x



Berat Kend. pada roda



penggerak ( kg ) Koefisien traksi



=



Koefisien gesek antara roda penggerak



dengan permukaan jalan. Koefisien traksi dari beberapa macam permukaan jalan dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL KOEFISIEN TRAKSI Roda Ban Jenis Roda Tipe dan Keadaan Tanah Lempung liat kering Tanah kukuh kering jalan datar tanpa perkerasan kering Lempung liat basah Lempung liat becek (rutted blay loam) Tanah pertanian basah Tempat pengambilan batu Pasir basah Jalan kerikil gembut Pasir kering gembut Tanah basah, berlumpur



“Dystred Cushion Track”



Track



0,55



0,70



0,90



0,45



0,55



0,70



0,65



0,45



0,55



0,40



0,45



0,50



0,36



0,40



0,50



0,20



-



0,30



0,20



-



0,25



Sumber : Pedoman Pokok Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan Peralatan (P5) Direktorat Jenderal Pengairan. Hal. 25.



b. Hambatan Altitude. Perubahan kadar oksigen dalam udara terhadap perubahan ketinggian akan mempengaruhi hasil-hasil pembakaran yang terjadi dalam mesin sehingga tenaga mesin akan berkurang pula. Tenaga mesin akan berkurang sebesar 1 % untuk pertambahan ketinggian sebesar 100 m disysd kryinhhisn 750 m atau berkurang sebesar 3 % setiap pertambahan 304,8 m ( 1000 ft ) di atas ketinggian 750 m ( ±2500 ft ).



4.2.3. Faktor Kondisi dan Sifat Fisik Material. Dalam Penggunaan peralatan mekanik untuk pekerjaan tanah, sifat-sifat



fisik



dan



kondisi



material



akan



secara



langsung



mempengaruhi produksi dari alat yang bersangkutan. a. Berat Material Yang dimaksud dengan berat material adalah berat dari 1 m3 material



dalam



kondisi



tertentu.



Umumnya



berat



material



dinyatakan dalam kondisi asli (bank) atau kondisi gembur (loose). Berat material akan menentukan jumlah beban yang dapat diangkut / didorong aleh alat yang digunakan. b. Kekerasan Tanah. Tanah – tanah yang keras akan lebih sukar untuk dipotong sehingga dapat mempengaruhi produksi alat yang digunakan. Pada alat – alat yang digunakan biasanya dilengkapi dengan alat tambahan seperti ripper untuk mengatasi hal tersebut.



c. Kohesivitas Tanah. Kohesivitas tanah merupakan kemampuan dari material tanah untuk saling mengikat di antara butir-butir tanah itu sendiri. Kondisi semacam ini juga akan mempengaruhi produksi dari alat yang digunakan. Pada umumnya tanah yang memiliki kohesivitas tinggi akan lebih menambah produksi alat. d. Bentuk Material. Bentuk material ini didasarkan pada ukuran butir yang dapat mempengaruhi susunan butir-butir tersebut jika disedot dengan bucket. Jika material tersebut berbentuk butiran halus, maka akan membentuk semacam gungukan-gundukan kecil dalam bucket, sebaliknya jika materialnya berbentuk bongkahan-bongkahan besar, maka dalam bucket akan terdapat rongga-rongga di antara bongkahan tersebut.



4.2.4. Faktor Effisiensi. Perhitungan produksi peralatan secara teoritis, yang dikenal dengan “produksi Teoritis” didasarkan pada kemampuan alat dan waktu sehingga tidak sulit untuk diketahui bahwa kapasitas produksi teoritis tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi pekerjaannya sendiri. Oleh sebab itu maka dalam memperhitungkan produksi aktual peralatan, maka produksi teoritis harus dikoreksi dengan suatu faktor yang di sebut “ Faktor Effisiensi” atau “Faktor yang dapat diuraikan sebagai berikut :



a. Faktor Effisiensi Akibat Methode Kerja dan Persiapanpersiapannya. Methode kerja yang baik dan pengolahan peralatan yang terpelihara dengan baik, akan memberikan angka effisiensi yang tinggi. Secara singkat pengaruh ini dapat ditabelkan sebagai berikut :



Faktor Effisiensi Akibat Methode kerja ( fek ). Pengelolaan / Pemeliharaan Metode Kerja



Baik Sekali



Baik



Normal



Kurang



Jelek



Baik Sekali



0,83



0,81



0,76



0,70



0,63



Baik



0,78



0,75



0,71



0,65



0,60



Normal



0,72



0,69



0,65



0,60



0,54



Kurang



0,63



0,61



0,57



0,52



0,45



Jelek



0,52



0,50



0,47



0,42



0,32



Sumber : Pedoman Penganggaran Karya Mekanis PT. Hutama Karya.



b. Faktor Effisiensi Akibat Kecakapan Operator ( feo ) Mudah dimengerti bahwa kecakapan / keahlian seorang operator dan pengalamannya akan sangat menentukan berhasilnya suatu pekerjaan dengan alat berat. Pada tabel berikut dijelaskan tentang kelas operator dengan peralatan tertentu.



Faktor Effisiensi Akibat Kecakapan Operator ( feo ). Kelas Kecapakan



Alat dengan



Alat dengan



Operator



whell type



Crawler type



Baik Sekali



1.00



1.00



Baik



0.80



0.85



Biasa



0.60



0.75



Kurang



0.50



0.60



c. Faktor Effisiensi Akibat Kombinasi Peralatan ( Fek ) Adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah untuk menentukan tinggi rendahnya effisiensi akibat dari kombinasi peralatan. Namun sebagai suatu pendekatan praktis, dapat diambil sebagai berikut :



Faktor Efisiensi Akibat Kombinasi Alat (fek) Kondisi Kerja



Systim Kombinasi Peralatan Baik Sekali



Baik



Cukup



Jelek



Baik Sekali



0.84



0.81



0.76



0.70



Baik



0.78



0.75



0.71



0.65



Cukup



0.72



0.69



0.65



0.60



Jelek



0.63



0.61



0.57



0.52



d. Faktor Effisiensi Akibat Kondisi Mesin. ( fem ). Kondisi mesin yang prima akan mampu menciptakan effisiensi kerja yang tinggi. Hal ini dapat terjadi pada mesin-mesin yang masih baru dan terpelihara dengan baik. Sebaliknya untuk mesin yang sudah tua akan susah diharapkan effisiensi kerja yang baik. Faktor Efisiensi Akibat Kondisi Mesin (fem)



Kondisi Kerja



Kondisi Mesin Memusakan



Baik



Biasa



Kurang



Jelek



Memusakan



0,83



0,81



0,76



0,70



0,63



Baik



0,78



0,75



0,71



0,65



0,60



Biasa



0,72



0,69



0,65



0,60



0,54



Agak



0,63



0,61



0,57



0,52



0,45



0,52



0,50



0,47



0,42



0,32



Buruk Buruk



Sumber : Seminar Aplication of Heavy Equipment for Irigation Projects. PT. UNITED TRACTORS. Selain faktor-faktor tersebut di atas, masih ada sejumlah faktor yang harus diperhitungkan yang tergantung pada masing-masing alat yang digunakan.



C.



Penutup



Soal-soal latihan uji kompetensi : 1.



Jelaskan factor-faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas produksi alat berat..



2.



Jelaskan factor-faktor yang dapat mempengaruhi setiap alat berat yang digunakan untuk masing-masing pekerjaan di bawah ini : -



Pekerjaan timbunan tanggul untuk bendung



-



Pekerjaan perkerasan jalan



-



Pekerjaan beton untuk gedung bertingkat



Tugas Kelompok: Buat makalah dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas produksi alat berat untuk masing-masing jenis pekerjaan (jenis pekerjaan ditentukan oleh pengajar)”. Tiap kelompok maksimum lima orang, makalah didiskusikan dalam kelas dipandu oleh pengajar.