Bab V SLA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Fokus mikrososial berkaitan dengan kemungkinan dampak dari keadaan sekitarnya yang berbeda, sementara fokus makrososial mengaitkan SLA lingkungan budaya, politik, dan pendidikan yang lebih luas



Kompetensi komunikatif Prinsip dasar sosiolinguistik didefinisikan sebagai "apa pembicara perlu tahu untuk berkomunikasi dengan tepat dalam komunitas bahasa tertentu " (Saville-troike 2003) Kompetensi komunikatif adalah kemampuan sesorang dalam berkomunikasi sesuai dengan topik, daerah, bidang sampai dengan sapa lawan bicara. Kompetensi komunikatif’ meliputi pengetahuan (knowledge) yang penutur-pendengar miliki tentang apa yang mendasari perilaku bahasa (language behavior) atau perilaku tutur (speech behavior) yang tepat dan benar, dan tentang apa yang membentuk perilaku bahasa yang efektif dalam kaitannya dengan tujuan-tujuan komunikatif. Karena itu, ia mencakup pengetahuan linguistik dan pengetahuan pragmatik. Lebih jelasnya, kompetensi komunikatif melibatkan pengetahuan tidak saja mengenai kode bahasa, tetapi juga apa yang akan dikatakan kepada siapa, dan bagaimana mengatakannya secara benar dalam situasi tertentu. Kompetensi komunikatif berkenaan dengan pengetahuan sosial dan kebudayaan yang dimiliki penutur untuk membantu mereka menggunakan dan menginterpretasikan bentuk-bentuk linguistik. Seorang yang menggunakan ekspresi tabu di muka umum dan menyebabkan kejengkelan dikatakan tidak “mengetahui dengan baik”, yakni, dia tidak memperoleh kaidah tertentu untuk tindak sosial dalam penggunaan bahasa. \micrososial factors Kami mengeksplorasi bagaimana dimensi kontekstual berhubungan dengan variasi dalam bahasa pembelajar dan mempertimbangkan mengapa perbedaan jenis L2 dapat dipilih sebagai target SLA bahkan dalam kelompok yang seharusnya mempelajari bahasa yang "sama". Mikrososial kedua kami topik adalah input dan interaksi, di mana kita mempertimbangkan bagaimana penutur asli sering memodifikasi bahasa mereka dalam berkomunikasi dengan pelajar L2, bagaimana strategi interaksional antara pelajar L2 mungkin berbeda dalam sebenarnya versus virtual komunikasi, bagaimana faktor sosial dan budaya dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas input, dan bagaimana pengetahuan budaya dan pengalaman sebelumnya



terlibat dalam pengolahan dan menafsirkan masukan.