Bab2 Mekanisme Pasar PERMINTAAN & PENAWARAN-fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Ekomoni Manajerial & Strategi Bisnis Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran



Oleh: Kelompok 2 : 1. Uly Prawesti 2. Irwan Doko 3. Mirdha 4. Arniati 5. Indirwan



B2B1 17 006 B2B1 17 007 B2B1 17 008 B2B1 17 009 B2B1 17 010



PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO



Mekanisme Pasar : Permintaan dan Penawaran I.



PENDAHULUAN



Penawaran dan permintaan, merupakan kekuatan pendorong di belakang ekonomi pasar yang ada di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Analisis penawaran dan permintaan adalah alat yang manajer dapat digunakan untuk memvisualisasikan " gambaran umum “. Banyak perusahaan gagal karena manajer mereka terjebak dalam pengambilan keputusan bisnis tanpa memiliki gambaran yang jelas tentang tren pasar dan perubahan yang ada di dunia. Pasokan dan permintaan analisis kualitatif adalah alat yang, seperti jin di atas, memberdayakan manajer dengan memungkinkan mereka untuk melihat " gambaran besar." Ini adalah alat peramalan kualitatif yang dapat digunakan untuk memprediksi tren di pasar yang kompetitif, termasuk perubahan harga produk perusahaan Anda, produk-produk terkait (baik pengganti dan pelengkap ), dan harga input ( seperti jasa tenaga kerja ) yang diperlukan untuk operasi Anda. Seperti yang akan kita lihat dalam bab-bab selanjutnya, setelah Anda menggunakan analisis penawaran dan permintaan untuk melihat gambaran besar, alat-alat tambahan yang tersedia untuk membantu dengan rincian - menentukan berapa banyak harga akan beruba , berapa banyak penjualan dan pendapatan akan berubah dan sebagainya. II. PEMBAHASAN A. Permintaan (Demand) Prinsip fundamental ekonomi ini dikenal sebagai hukum permintaan : Harga dan kuantitas yang diminta berbanding terbalik. Artinya, sebagai harga dari kenaikan yang baik (jatuh) dan semua hal lain tetap konstan, kuantitas yang diminta dari air terjun yang baik (meningkat). Segala sesuatu yang lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembeli, seperti pendapatan konsumen, periklanan, dan harga barang-barang lain seperti kemeja, tetap konstan. Akibatnya, survei pasar tidak meminta konsumen berapa banyak mereka akan membeli pada tingkat pendapatan alternatif atau iklan, melainkan hanya berusaha untuk menentukan berapa banyak yang akan dibeli dengan harga alternatif. Riset pasar menunjukkan bahwa, memegang semua hal lain konstan, kuantitas konsumen bersedia dan mampu membeli turun sebagai kenaikan harga. Kurva permintaan pasar menunjukkan jumlah total yang baik semua konsumen bersedia dan mampu untuk membeli pada setiap harga yang



mungkin, memegang harga barang, pendapatan, iklan dan variable konstan lainnya. Perhatikan bahwa garis miring ke bawah , yang mencerminkan hukum permintaan , dan bahwa semua faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan tetap konstan pada setiap titik.



Invers = pembalikan posisi ara/susunan



Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi: “Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.” Dari hukum tersebut bisa kita simpulkan bahwa tingkat harga suatu barang atau jasa akan mempengaruhi tingkat permintaan konsumen. Jika harga naik maka konsumen enggan melakukan permintaan dan hal yang mungkin akan terjadi konsumen akan mencari bahan pengganti yang tentunya lebih murah. Hukum permintaan ini berlaku selama faktor-faktor selain harga barang atau jasa tetap dan tidak berubah (cateris paribus). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya cateris paribus, antara lain :  Teknologi yang digunakan tetap  Penjual tidak memerlukan harga tunai  Penjual tidak kahwatir atau takut jika suatua saat adanya kenaikan harga.  Jumlah pedagang atau produsen tetap



Apabila ada faktor selain harga berubah, maka hukum permintaan ini tidak akan berlaku. Contohnya ketika hari raya ini, harga pakian cenderung naik, namun permintaan akan pakian tersebut tetap naik, karena pada saat itu pakaian memang kebutuhan yang penting bagi masyarakat. Selain itu ada satu contoh lagi terkait kondisi yang tidak sesuai dengan hukum permintaa, yaitu permintaan akan pulsa, meskipun harga pulsa selalu naik, namun permintaan masyarakat akan pulsa tetap naik, hal ini dikarenakan memang pulsa merupakan hal yang vital di kehidupan manusia, untuk internet, komunikasi, kerja dan lainnya. Ada beberapa pertimbangan untuk hukum permintaan ini, antara lain :  Harga sebagai penentu konsumsi  Penyusutan pada marginal  Pengaruh perubahan pendapatan yang didapat dan perubahan penggantian barang (brang substantif). Itulah beberapa informasi tentang hukum permintaan, pada intinya dalam hukum ini menjelaskan hubungan yang bertolak belakang antara harga dan jumlah produk yang diminta oleh konsumen. Ada beberapa contoh seputar hukum permintaan ini : 1. Pada kurun waktu tertentu harga cabai naik di pasaran, sehingga permintaan akan cabai akan menurun, dan para konsumen mencari barang pengganti yang memiliki fungsi sama dengan cabai, yaitu sambal sasetan. 2. Pada suatu waktu ada promo kue lebaran yaitu diskon 50%, hal ini menyebabkan permintaan akan kue lebaran ini akan meningkat. 3. Dua bulan yang akan datang premium akan dihapuskan untuk pembeli eceran, untuk itu permintaan akan premium akan meningkat, karena para penjual premium akan membeli sebanyak-banyaknya untuk ditimbun dan dijadikan stok cadangan. 4. Hari itu ada beras sembako dengan harga murah, maka permintaan akan beras tersebut akan naik dibanding dengan beras yang ada di pasaran atau di toko (beras merk), karena harga beras sembako lebih murah dibanding beras yang lainnya. 5. Permintaan konsumen akan daging sapi berturun karena harga daging sapi yang melonjak, masalah ini diatasi dengan pemerintahan menyediakan daging sapi lokal untuk dijual di pasaran agar permintaan akan daging sapi konstan. 1. Fungsi Permintaan Pengertian Fungsi permintaan adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara kuantitas barang atau jasa yang diminta oleh



konsumen dengan harga barang atau jasa tersebut. fungsi permintaan juga menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fungsi permintaan merupakan kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga barang atau jasa tersebut. Fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat. Jadi, hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta oleh konsumen memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif. Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai berikut : Qd = a – bPd atau Pd = -1/b ( -a + Qd)



Keterangan : a dan b = konstanta, dimana b harus bernilai negatif b = ∆Qd / ∆Pd Pd = harga barang per unit yang diminta Qd = banyaknya unit barang yang diminta Syarat, P ≥ 0, Q ≥ 0, serta dPd / dQ < ; 0 Bentuk



fungsi



Qd = a Ø a & b adalah konstanta dimana b Ø Pd adalah harga barang Ø Qd adalah jumlah barang yang diminta



permintaan: harus bernilai yang



bPd negatif diminta



2. Faktor-faktor yang mempengaruhi/menentukan permintaan, yaitu : Permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu harga barang itu sendiri, harga barang subtitusi, jumlah penduduk, selera masyarakat, dan peradaban. Untuk lebih jelasnya bisa Anda lihat pada kurva di bawah ini: a. Harga barang tersebut Harga suatu barang atau yang akan dibeli konsumen sangat mempengaruhi permintaan. Masyarakat cenderung memilih barangbarang yang murah dengan demikian jika harga barang yang akan



b.



c.



d.



e.



dibeli mengalami kenaikan maka permintaan konsumenpun cenderung turun. Begitu juga sebaliknya jika harga barang itu sendiri turun, maka permintaan dari konsumenpun cenderung naik. Jadi harga barang yang akan dibeli snagat mempengaruhi permintaan dari konsumen bahkan kualitaspun bisa tersampingkan dengan harga yang murah. Harga barang lain substitusi Harga barang lain pun bisa mempengaruhi permintaan konsumen, mengapa hal ini bisa terjadi. Karena sering kali harga barang lain atau komoditas lain bisa mempengaruhi harga barang yang akan diminta konsumen. Contohnya ketika harga gula naik, maka biasanya harga beras, daging, telur juga akan naik. Jadi permintaan konsumen akan berkurang jika barang atau produk yang mereka inginkan ikut naik. Hal ini mau tidak mau harus konsumen harus melaksanakan permintaan ini jika memang itu jalan satu-satunya untuk memnuhi kebutuhan hidupnya. Jumlah penduduk suatu negara Jumlah penduduk suatu negara ternyata mempengaruhi berjalannya ekonomi, terutama pada permintaan, semakin banyak jumlah penduduk di suatu negara maka permintaan cenderung meningkat, sedangkan bila di suatu negara hanya ada sedikit jumlah penduduknya, maka otomatis permintaan akan produk juga menurun atau rendah. Selera dan keinginan masyarakat Banyak sekali faktor yang mempengaruhi permintaan akan barang atau produk, salah satu hal yang penting adalah selera masyarakat, meskipun terbilang kecil hal ini sangat berpengaruh terhadap banyak sedikitnya permintaan yang terjadi. Ketika suatu produk atau barang sesuai dengan selera konsumen, maka akan terjadi sebuah permintaan, begitu juga sebaliknya ketika barang atau produk tidak sesuai dengan selera, maka mereka tidak akan melakukan sebuah permintaan. Contohnya adalah saat ini celana pensil sedang tren dan banyak permintaan akan celana ini, namun lama-kelamaan celana pensil dianggap biasa dan ketinggalan zaman karena telah digeser oleh mode-mode baru yang memmbuat selera masyarakat berubah. Pendapatan masyarakat Selain harga barang, pendapatan masyarakatpun menentukan besar kecilnya permintaan. Jika pada waktu itu pendapatan masyarakatnya besar maka frekuensi permintaanpun banyak, dan sebaliknya jika pendapatan masyarakat turun atau kurang maka mereka enggan melakukan permintaan. Hal ini juga akan berdampak pada tingkat atau frekuensi permintaan yang ada. Contohnya gaji pak Ganteng bulan ini Rp 300.000 cukup untuk beli beras 2kg dan gula



f.



2 kg, namun jika penghasilan pak Gantneg bulan berikutnya bertambah hingga Rp 600.000 maka permintaan akan beras dan gulanya akan meningkat sebanyak 4kg masing-masing. Intensitas kebutuhan Jumlah atau intensitas kebutuhan masyarakat akan berpengaruh pada tingkat permintaan. Ketika masyarakat dalam suatu kondisi yang memang memerlukan produk itu, maka semuanya akan melakukan permintaan barang tersebut, sehingga permintaan barang akan meningkat. Salah satu contohnya, ketika saat itu ada hujan abu, pasti semua masyarakat butuh akan masker, sehingga permintaan akan masker akan meningkat dibanding hari biasanya. Misalkan saat ini musim kemarau suhunya panas sekali, mau tidak mau permintaan konsumen akan kipas angin atau Ac akan meningkat meskipun harganya lebih mahal daripada biasanya.



3. Perubahan dalam Permintaan Ketika terjadi perubahan harga, grafik bergerak dari satu titik ke titik lainnya pada kurva permintaan yang sama. Yaitu dari P1 ke P2 dan perubahan kuantitasnya dari Q1 ke Q2. Kita menyebut gerakan sepanjang kurva permintaan ini sebagai perubahan kuantitas yang diminta.



Pergerakan Kurva Permintaan Pergerakan kurva permintaan merupakan pergerakan yang terjadi di sepanjang kurva permintaan yang diakibatkan oleh berubahnya jumlah produk yang diminta konsumen sebagai akibat dari perubahan harga produk tersebut.



Jadi, jelas bahwa yang menyebabkan adanya pergerakan di sepanjang kurva permintaan adalah karena perubahan harga produk yang bersangkutan. Pergerakan ini sejalan dengan Hukum Permintaan, yaitu ketika harga barang naik, maka jumlah permintaan akan turun, sehingga titik pada kurva permintaan akan bergerak ke kiri. Untuk lebih jelasnya, kami tampilkan dalam contoh kurva berikut ini:



Pergerakan di Sepanjang Kurva Permintaan



Dalam kurva permintaan di atas, diketahui bahwa harga es krim naik dari $1.00 menjadi $2.00 sebagai akibat dari adanya pajak (tax). Peningkatan harga es krim ini mengakibatkan jumlah permintaan es krim turun dari 8 menjadi 4, dan terjadi pergerakan di sepanjang kurva permintaan yaitu dari titik A ke B. Pergeseran Kurva Permintaan Selain pergerakan, kurva permintaan juga bisa mengalami pergeseran, baik ke kanan maupun ke kiri. Pergeseran ini terjadi karena berubahnya jumlah produk yang diminta konsumen sebagai akibat dari berbagai faktor kecuali faktor harga produk tersebut. Berbagai faktor yang dimaksud diantaranya adalah pendapatan konsumen, harga produk lain, selera, harapan, dan jumlah pembeli. Contoh: Pendapatan Konsumen



Untuk barang normal, apabila pendapatan konsumen meningkat, maka jumlah barang yang diminta akan meningkat pula dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Sedangkan untuk barang inferior, apabila pendapatan konsumen meningkat, maka jumlah barang yang diminta akan turun dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri. Apabila digambarkan dalam sebuah kurva, berturut-turut adalah sebagai berikut:



Pergeseran Kurva Permintaan ke Kanan (Barang Normal)



Pergeseran Kurva Permintaan ke Kiri (Barang Inferior)



1. Pergerakan di sepanjang kurva permintaan disebabkan oleh harga produk yang bersangkutan. 2. Pergeseran kurva permintaan disebabkan oleh berbagai faktor selain harga produk tersebut. 4. Surplus konsumen Surplus konsumen adalah selisih antara harga maksimum konsumen yang bersedia untuk membayarnya dan harga sebenarnya yang harus dibayarnya. Jika konsumen akan bersedia membayar lebih dari harga yang diminta saat ini, maka mereka mendapatkan keuntungan yang lebih dari produk yang dibeli dari mereka untuk membelinya. Surplus konsumen ditambah surplus produsen sama dengan jumlah surplus ekonomi di pasar. Surplus konsumen adalah perbedaan antara jumlah maksimum yang bersedia dibayar konsumen untuk sebuah barang dengan jumlah sebenarnya yang dibayar konsumen. Surplus Konsumen Secara Umum Untuk pasar secara keseluruhan, surplus konsumen dapat diukur dengan area di bawah kurva permintaan dan diatas garis yang menunjukkan harga pembelian barang. Surplus konsumen dengan mudah dapat dihitung jika kita mengetahui kurva permintaannya. Gambar kurva permintaan yang terlihat seperti tangga bukannya garis lurus menunjukkan kita bagaimana mengukur nilai yang diperoleh konsumen dengan membeli karcis dalam jumlah berbeda. Tetapi karena dalam pasar biasanya jumlah yang diukur adalah ribuan jadi kurva permintaan pasar bentuknya jadi garis lurus. B. Penawaran (Supply) Dalam penawaranpun juga ada yang namanya kondisi cateris paribus, dimana hukum penawaran akan berlaku jika tidak ada faktor-faktor lain yang berubah. Jika ada salah satu faktor lain yang berubah, maka akan terjadi ketimpangan dalam hukum penawaran, yang awalnya jika harga naik maka penawaran pun ikut naik. Di sini bisa terjadi penawaran yang menurun meskipun harga barang atau jasa tinggi. Contohnya penawaran terhdap tiket sepak bola akan menurun meskipun harganya naik, hal ini dikarenakan kuota terbatas atau sudah penuh. Selain itu bisa juga penawaran sepatu roda akan turun meskipun harganya tinggi dan minat konsumen tinggi, hal ini dikarenakan biaya produksi yang sangat mahal untuk produksi sepatu roda sehingga hanya mampu memproduksi sepatu roda sedikit.



Pada intinya hukum penawaran ini membicarakan tentang hubungan yang selaras antara harga suatu barang atau jasa dengan jumlah barang yang ditawarkan. Hukum penawaran ini adalah lawan dari hukum permintaan. Hukum penawaran Jika dalam hukum permintaan mambahas tentang hubungan yang bertolak belakang antara harga dan jumlah permintaan, di dalam hukum penawaran ini akan membahas tentang adayan hubungan linear dan selaras antara harga dan jumlah penawaran yang terjadi. Sehingga hukum penawaran berbunyi sebagai berikut : “Semakin tinggi harga suatu barang atau jasa, maka semakin tinggi pula frekuensi penawaran akan barang atau jasa yang terjadi, dan jika harga barang atau jasa turun maka, intensitas (tingkatan/keadaan/ukuran) penawaran akan barang dan jasapun akan menurun”. Ada beberapa contoh tentang hukum penawaran : 1. Ketika harga gas LPG naik, maka produsen menawarkan lebih banyak jumlah LPG dengan tujuan meraih keuntungan yang besar. 2. Minat akan Hp android semakin meningkat, harganyapun juga tinggi. Dengan demikian produsen akan meningkatkan intensitas penawarannya agar bisa meraih omset yang besar. 3. Setelah lebaran minat akan sirup menurun dan harganyapun turun, maka produsen mengurangi penawaran terhadap sirup ini, agar tidak menyebabkan kerugian. 4. Jika musim hujan telah lewat maka kebutuhan akan jas hujan akan berkuurang, hal ini menyebabkan harga jas hujan turun, untuk itulah produsen mengurangi intensitas penawaran jas hujan untuk menghindari kerugian. 5. Minat masyarakat terhadap kurma meningkat di bulan ramadhan ini, otomatis harga kurmapun juga tinggi, hal ini menyebabkan para produsen meningkatkan penawarannya terhadap kurma dengan tujuan memperoleh keuntungan yang besar. Namun seringkali ada beberapa situasi yang akan merugikan konsumen dalam hal penawaran ini, bisa jadi kelangkaan bahan baku, terjadinya inflasi, pajak yang tinggi dan lainnya, produsen bisa seenaknya saja menetapkan harga untuk kepentingannya sendiri maka dalam hal ini pemerintah memiliki kebijakan yang mampu melindungi konsumen agar tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya tanpa harus adanya kerugian yang berlebih ataupun kesulitan, yaitu dengan menetapkan suatu harga. Ada beberapa harga yang ditetapkan oleh pemerintah, antara lain :



1. Harga minimum, harga ini batasan terendah yang diberikan pada suatu barang, agar tidak terjadi kerugian di salah satu pihak. Produsen tetap mendapatkan untung dan konsumenpun puas. 2. Harga maksimum, harga ini merupakan batsan tertinggi yang diberlakukan pada suatu barang atau jasa, hal ini dimaksudkan agar konsumen bisa terlindungi dari kenakalan produsen yang menginginkan untung sebesar-besarnya. Contohnya ketika bulan suci ramadhan tiba pasti kebutuhan akan kurma meningkat, biasanya para produsen melihat ini sebagi sebuah peluang dan mereka meninggikan harga kurma secara tidak wajar untuk memperoleh keuntungan. Dalam hal ini harga maksimum bisa melindungi konsumen dari kerugian. 3. Harga patokan setempat, harga ini merupakan patokan yang digunakan atau diberlakukan di suatu daerah tertentu. Tentunya harga patokan disetiap tempat berbeda-beda sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada di tempat tersebut. Misalkan harga beras 1 kg di Malang hanya Rp 9.500, sedangkan di Jakarta harga 1kg beras bisa mencapai Rp 20.000 rupiah. 1. Fungsi Penawaran: Fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukan hubungan antara harga barang di pasaran dengan jumlah barang yang ditawarkan ke produsen.Sama halnya seperti fungsi permintaan fungsi penawaran memliki hukum penawaran(supply) yaitu jika harga barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan/disupply akan meningkat dan sebaliknya jika harga turun barang yang akan ditawarkan/disupply akan menurun.Dari sini kita dapat konklusikan harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki hubungan yang positif. Maka dari itu bentuk umum dari fungsi penawaran adalah: Qs=a+bps Keterangan: Q= barang yang ditawarkan P= harga barang yang ditawarkan a= berupa angka konstanta/angka tanpa variable dan bias bernilai positive ataupun negative. b= nilai/angka yang selalu bersama variable p dan mempunyai nilai positive Cara mengerjakan Fungsi Penawaran yaitu: Q-Q1 = P-P1 Q2-Q1 P2-P1 Rumus diatas ini harus dihafal agar dapat mengerjakan fungsi penawaran



:O Berikut adalah contoh soal fungsi penawaran untuk lebih memperjelas pengertian. Berikut adalah contoh soal fungsi penawaran untuk lebih memperjelas pengertian. Pada saat harga roti adalah Rp.40.000/buah, banyak orang yang membeli atau penawarannya adalah 34 buah tetapi pada saat harga roti menjadi Rp.70.000/buah jumlah orang yang membeli atau penawaran adalah 40 buah. Tentukan fungsi penawaran tersebut! P-P1= Q-Q1 P2-P1 Q2-Q1 Sebelum mengerjakan seperti di awal carilah data yang terdapat pada soal: P1: 40.000 Q1: 34 P2: 70.000 Q2: 40 Sama halnya seperti fungsi permintaan,step awal mengerjakan fungsi penawaran yaitu masukan angka-angka kedalam rumus: P-P1= Q-Q1 P2-P1 Q2-Q1 1. P-40.000= Q-34 70.000-40.000 40-34 2.P-40.000 = Q-34 30.000 6 Lakukan perkalian silang untuk langkah berikutnya. 3.(P-40.000)x6 = (Q-34)x30.000 Hasilnya menjadi: 4. 6P-240.000 = 30.000Q-1.020.000 Berikutnya biarkan angka yang bersama variable Q terpisah: 5.30.000Q =6P+(-240.000+1.020.000) 6.30.000Q =6P + 780.000 Sekarang yang harus anda lakukan benar-benar biarkan Q sendirian 7.Q= 6P + 780.000



30.000 8.Q= 0.0002P + 26 Hasilnya pun yaitu Q=a+bps



sesuai



dengan



bentuk



umun



fungsi



penawaran



Demikianlah pengertian fungsi permintaan dan penawaran selamat belajar dan semoga mengerti apa yang sudah dijelaskan di blog ini. Bila ada kekurangan mohon dimaafkan ._. Kurva penawaran pasar Kurva yang menunjukkan jumlah total yang baik bahwa semua produsen dalam pasar yang kompetitif akan menghasilkan di setiap harga, memegang harga input, teknologi, dan variabel lain yang mempengaruhi pasokan konstan. Perubahan kuantitas yang ditawarkan Perubahan harga memimpin yang baik terhadap perubahan kuantitas yang ditawarkan baik itu. Hal ini terkait dengan pergerakan sepanjang kurva penawaran yang diberikan. P 1000 800 600 400 200 0



10 30 50 70 90



Q



Invers = pembalikan posisi ara/susunan



2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Halhal yang mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran.



a. Harga Barang itu Sendiri Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula. b. Harga Barang Pengganti Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh. c. Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/ kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek, yaitu produksi dapat ditambah dengan lebih cepat dan biaya produksi semakin murah. Dengan demikian keuntungan menjadi bertambah tinggi. Biaya Produksi Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barangbarang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika



biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat. d. Pajak Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang. e. Perkiraan Harga di Masa Depan Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku. 3. Pergerakan dan Pergeseran Kurva Penawaran Pergerakan kurva penawaran merupakan pergerakan yang terjadi di sepanjang kurva penawaran yang diakibatkan oleh berubahnya jumlah produk yang ditawarkan produsen sebagai akibat dari perubahan harga produk tersebut. Jadi, jelas bahwa yang menyebabkan adanya pergerakan di sepanjang kurva penawaran adalah karena perubahan harga produk yang bersangkutan. Pergerakan ini sejalan dengan Hukum Penawaran, yaitu ketika harga barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah, sehingga titik pada kurva penawaran akan bergerak ke kanan. Untuk lebih jelasnya, kami tampilkan dalam contoh kurva berikut ini:



Pergerakan di Sepanjang Kurva Penawaran Dalam kurva penawaran di atas, diketahui bahwa harga es krim naik dari $1.00 menjadi $3.00. Peningkatan harga es krim ini mengakibatkan jumlah penawaran es krim bertambah dari 1 menjadi 5, dan terjadi pergerakan di sepanjang kurva penawaran yaitu dari titik A ke C. Pergeseran Kurva Penawaran Selain pergerakan, kurva penawaran juga bisa mengalami pergeseran, baik ke kanan maupun ke kiri. Pergeseran ini terjadi karena berubahnya jumlah produk yang ditawarkan produsen sebagai akibat dari berbagai faktor kecuali faktor harga produk tersebut. Berbagai faktor yang dimaksud diantaranya adalah harga input, teknologi, harapan (ekspektasi), dan jumlah penjual. Contoh: Teknologi Adanya teknologi dapat meningkatkan produktivitas produsen, sehingga dengan jumlah faktor produksi tetap, produsen dapat memproduksi lebih banyak barang dibanding sebelum menggunakan teknologi. Akibatnya, jumlah barang yang ditawarkan meningkat dan menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kanan.



Pergeseran Kurva Penawaran ke Kanan dan ke Kiri



1. Pergerakan di sepanjang kurva penawaran disebabkan oleh harga produk yang bersangkutan. 2. Pergeseran kurva penawaran disebabkan oleh berbagai faktor selain harga produk tersebut. Pergeseran Kurva Penawaran Sama halnya pada pergeseran kurva permintaan, kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang. Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut ini yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan sesudah kenaikan harga.



Berdasarkan tabel penawaran di atas dapat dibuat kurva penawaran sebagai berikut.



Pergeseran Kurva Penawaran



Keterangan S = Jumlah penawaran sebelum kenaikan harga S1 = Jumlah penawaran setelah kenaikan harga



:



Perhatikan kurva penawaran di atas. Kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan kurva penawaran jeruk tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran. 4. Surplus Produsen Surplus produsen adalah selisih antara harga produsen yang sudah disediakan dengan baik dan jumlah harga yang sebenarnya mereka terima dari konsumen. Ini adalah uang tambahan, manfaat, dan atau keuntungan dari produsen yang didapatkan dari menjual produk dengan harga yang lebih tinggi dari harga minimal yang diterima mereka seperti yang ditunjukkan oleh kurva penawaran. Bagaimana Harga Yang Lebih Tinggi Meningkatkan Surplus Produsen Pengaruh Harga terhadap Surplus Produsen



Pada panel a), harga yang berlaku adalah P1, sedangkan kuantitas yang ditawarkan adalah Q1, dan surplus produsennya sama dengan luas segitiga ABC. Ketika harga naik dari P1 menjadi P2, seperti nampak pada panel b), maka kuantitas yang ditawarkan naik dari Q1 menjadi Q2 dan surplus produsennya juga naik menjadi segitiga ADF. Kenaikan surplus produsen (bidang BCFD) tercipta antara lain karena produsen menerma pendapatan lebih banyak kini (bidang BCED) dan sebagian lagi karena



ada produsen baru yang memasuki pasar karena harga meningkat (bidang CEF). C. Keseimbangan pasar Pengertian Keseimbangan Pasar Keseimbangan pasar adalah suatu keadaan ketika permintaan dan penawaran berada pada suatu titik yang sama. Kurva yang melukisannya biasa dikenal dengan kurva keseimbangan pasar (Market Equilibrium/ keseimbangan). Dalam kurva ini, titik equilibrium tersebut akan mampu bertahan dalam jangka panjang apabila pada titik tersebut konsumen dan produsen sama-sama diuntungkan atau hanya memperoleh kerugian yang sangat kecil. Interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran di pasar, akan melahirkan keseimbangan harga dan kuantitas yang disebut dengan keseimbangan pasar. Jadi, keseimbangan pasar terjadi jika harga dan jumlah barang yang diminta di pasar sama dengan harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Dengan kata lain, keseimbangan pasar terjadi pada harga dan jumlah barang ketika kekuatan penawaran dan permintaan seimbang. Pada kondisi ini, akan tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity). Pada kondisi keseimbangan, harga dan kuantitas cenderung tetap tidak berubah, selama faktor lain tetap (tidak berubah). Untuk mengetahui harga dan jumlah keseimbangan dapat dilakukan dengan cara tabel, cara kurva, dan cara matematis. Ketiga cara tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Cara Tabel Berikut disajikan tabel tentang jumlah gula putih yang diminta dan ditawarkan pada berbagai tingkat harga yang dibandingkan.



Berdasarkan Tabel 3.6 terlihat bahwa keseimbangan pasar terjadi pada saat jumlah penawaran dan permintaan mencapai jumlah 30 ton per bulan dan pada harga Rp10.000,00 per kg. Dengan demikian, 30 ton per bulan merupakan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity) dan harga Rp10.000,00 per kg merupakan harga keseimbangan (price quantity). Seandainya, dicoba dengan harga Rp5.000,00, apakah yang akan terjadi? Pada harga tersebut konsumsi melebihi produksi. Konsumen akan berebut untuk memperoleh sejumlah gula putih yang dibutuhkan. Hal ini akan



menyebabkan harga gula putih naik. Adapun pada harga Rp15.000,00, jumlah yang ditawarkan lebih besar dari jumlah yang diminta, sehingga persediaan gula putih akan menumpuk. Oleh karena itu, terjadinya penumpukan gula putih dan harga barang tersebut akan turun. Dengan demikian tidak terjadi harga keseimbangan. 2. Cara Kurva Lihat kembali Tabel 3.2 (skedul permintaan gula putih) dan Tabel 3.4 (skedul penawaran gula putih). Kurva permintaan dan penawaran berdasarkan data Tabel 3.2 dan Tabel 3.4 tergambar pada Kurva 3.13 berikut.



Kurva 3.13 menjelaskan titik keseimbangan (titik E) pada Q = 30. Jika dari titik keseimbangan ditarik garis ke sumbu Q, akan diperoleh jumlah keseimbangan. Jika dari titik keseimbangan ditarik garis ke sumbu P, akan diperoleh harga keseimbangan. Berdasarkan Kurva 3.13 harga keseimbangan pasar dan jumlah keseimbangan pasar terjadi di titik perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. 3. Cara Matematis Berdasarkan fungsi permintaan dan fungsi penawaran gula putih sebelumnya, Anda dapat mencari harga keseimbangan pasar dan jumlah keseimbangan pasar. Pada dasarnya, harga keseimbangan terjadi apabila jumlah gula putih yang diminta di pasar sama dengan jumlah gula putih yang ditawarkan. Secara matematis hal ini ditunjukkan oleh persamaan Qd = Qs.



Kerjakanlah tugas ini secara mandiri dalam buku tugas Anda. Tentukanlah keseimbangan pasar untuk kurva permintaan dan kurva penawaran dan buatlah grafiknya berdasarkan persamaan berikut. Qd = 250 – 5P Qs = –100 + 12,5 P Jika keseimbangan pasar dapat dicapai, apa yang akan terjadi. Apa yang akan terjadi adalah bahwa tidak akan ada barang atau produk penyedia layanan lainnya, dan tidak ada konsumen yang tidak mendapatkan produk untuk memenuhi kebutuhan Anda. Akibatnya, tidak ada alasan bagi pasar untuk menaikkan dan menurunkan harga barang dengan asumsi ceteris pribus (hubungan antara harga dan jumlah barang yang tidak memberikan pengaruh terhadap harga barang) kondisi seperti ini disebut keseimbangan pasar. Asumsi ceteris pribus adalah hubungan antara harga dan jumlah barang yang tidak memberikan pengaruh terhadap harga barang. Berikut akibat jika asumsi ceteris paribus tidak terpenuhi:  Pergeseran permintaan  Pergeseran penawaran Mekanisme pasar (market mechanism) adalah kecenderungan pasar bebas untuk perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang, yaitu sampai jumlah penawaran dan permintaan sama. Pada titik ini karena tidak ada kelebihan permintaan atau kelebihan penawaran, tidak ada tekanan terhadap harga untuk berubah lagi. Penawaran dan permintaan tidak selalu berada dalam equilibrium dan beberapa pasar mungkin tidak akan mencapai equilibrium dengan cepat apabila kondisi tiba- tiba berubah, namun kecenderungan tetap, bahwa pasar biasanya mengarah ke keseimbangan. Untuk memahami mengapa pasar cenderung mengarah ke keseimbangan misalnya pada awal harga berada di atas tingkat keseimbangan pasar (P1) dalam gambar 3.1 maka produsen akan berusaha memproduksi dan menjual barang lebih daripada kesediaan konsumen untuk membeli. Akibatnya akan terjadi surplus dimana jumlah penawaran melebihi jumlah permintaan. Untuk menjual surplus ini atau paling sedikit mencegah surplus yang bertambah, produsen akan mulai menurunkan harga. Akhirnya harga turun, jumlah permintaan akan naik dan jumlah penawaran akan turun sampai harga equilibrium Pe tercapai. Hal sebaliknya akan terjadi jika harga mula- mula ada di bawah Pe, yaitu P2. Kekurangan (Shortage), yaitu situasi dimana jumlah permintaan melampaui jumlah penawaran. Hal ini mengakibatkan harga tertekan keatas karena konsumen akan bersaing satu sama lain untuk mendapatkan penawaran



yang ada dan produsen merespons dengan kenaikan harga dan menambah output dan harga akhirnya akan mencapai Pe. Ketika menggambarkan dan menggunakan kurva penawaran dan permintaan diasumsikan bahwa pada setiap harga, barang akan diproduksi dan dijual dalam jumlah tertentu. Asumsi ini hanya bisa terjadi jika suatu pasar sedikitnya bersifat bersaing, yaitu baik penjual maupun pembeli hanya mempunyai sedikit kekuatan di pasar. Maksudnya adalah secara individu memiliki sifat kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar. III. PENUTUP Kesimpulan Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran. Analisis permintaan dan penawaran memberikan bantuan yang sangat berarti kepada ahli ekonomi dalam memahami beberapa peristiwa ekonomi yang wujud dalam masyarakat. Teori permintaan dan penawaran berguna untuk menerangkan interaksi antara penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan sempurna yaitu di dalam pasar – pasar terdapat banyak penjual dan pembeli. Itulah beberapa informasi singkat tentang hukum permintaan dan hukum penawaran. sebenarnya keberadaan hukum permintaan dan hukum penawaran ini merupakan titik temu antara harapan dari konsumen yang melakukan permintaan dan harapan produsen yang melakukan penawaran. Titik temu ini bisa disebut dengan harga keseimbangan, yaitu tinggi rendahnya harga kesepakatan harga yang diminta oleh konsumen dan harga yang diberikan oleh produsen. Gunakan analisis permintaan dan penawaran untuk :  Memperjelas “gambaran besar” (dampak umum dari peristiwa saat ini pada keseimbangan harga dan kuantitas)  Mengorganisasi rencana tindakan (dibutuhkan perubahan dalam produksi, persediaan, bahan dasar, sumber daya manusia, rencana pemasaran, dll)