Bagaimana Penerapan Hukum Newton 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Rafah Ahsan Fiardy



NPM



: 162191100



1. Bagaimana penerapan Hukum Newton 1,2,3 pada teknik gerak spike bola voli? 2. Bagaimana penerapan Hukum Newton 1,2,3 pada renang gaya bebas? Jawab : 1. Teknik gerak spike bola voli.  Tahap awalan (hukum newton 1) : Tahap awalan merupakan rangkaian gerakan dalam melakukan smash. Awalan disini berguna untuk menyalurkan tambahan energi dari hasil kecepatan yang nantinya digunakan dalam loncatan. Awalan berupa melangkah ataupun berlari. Semakin besar kecepatan awal maka semakin besar pula energi potensial yang disalurkan terhadap tahapan selanjutnya. Dalam melakukan tahap ini otot-otot kaki bekerja dominan karena merupakan gerakan yang dilakukan berjalan atau berlari. Selain mengandalkan otot kaki, supaya pengeluaran energi lebih efisien dilakukan pemindahan titik keseimbangan tubuh kedepan. Tubuh bagian atas dalam hal ini dicondongkan kedepan sehingga gerakan kaki akan mengikuti dalam upaya mempertahanka keseimbangan dengan begitu bukan tubuh yang mengikuti kaki untuk menjaga keseimbangan melainkan kaki yang mengikuti tubuh.  Tahap tolakan (Hukum newton 3) : Tahap ini merupakan penentu keberhasilan smash. Tahap ini merupakan tahapan lanjutan yang berupa tolakan ke atas atau sebuah loncatan arah vertikal. Semakiin tinggi seorang pemain melakukan vertikal jump maka tingkat keberhasilan melakukan smash semakin tinggi. tahap ini dimulai dari tumpuan kaki yang disertai dengan ayunan lengan. Pada tahap ini otot-otot yang berperan meliputi kesatuan otot betis dan quadricep serta otot abdominus sebagai penunjang. Otot betis dan quadricep saling bekerja membentuk sistem per dengan poros pada sendi lutut. Sementara keseluruhan tubuh membentuk sistem pengungkit kelas ketiga yang mana



gaya terletak diantara fulcrum dan beban. Kontak kaki dengan tangan merupakan titik tumpu, otot-otot kaki bekerja sebagai gaya, sementara berat badan yang mayoritas berasal dari atas kaki sebagai beban. Otot perut berguna menjaga sikap tubuh serta membuat posisi awal untuk tahap selanjutnya. Smeentara ayunan lengan berguna dalam memberikan fleksibilitas gerakan, membantu mengurangi beban tubuh dengan mengayunkan tangan ke atas, serta membuat posisi awalan pada tahap selanjutnya.  Tahap memukul bola (Hukum newton 2) : Tahap ini merupakan saat terjadi kontak dengan bola pada saat pemain memukul bola dengan talapak tangan melewati net. Bola dipukul ketika pemain melayang di udara pada posisi tertinggi. Pada tahap ini yang paling dibutuhkan adalah power, akurasi, dan fleksibilitas pemain saat melayang di udara. Gerakan dalam memukul bola cukup kompleks, yaki perpaduan antara ekstensi lengan bawah terhadap persendian cubiti beserta gerakan sirkumduksi lengan atas terhadap articulatio humeri. Gerakan lengan yang dilakukan untuk memukul bola yang pertama adalah membuka ke atas dengan tujuan untuk mendapatkan jarak antara tangan dengan bola, sehingga diperoleh ayunan dengan power maksimal. Gerak yang terjadi adalah fleksi lengan bawah beserta abduksi lengan atas. Gerakan membuka lengan tersebut merupakan lanjutan dari ayunan ke atas pada saat take off. Gerakan selanjutnya adalah memukul bola setelah mendapat jarak utuk memaksimalkan power. Lengan atas mengayun kedepan disertai dengan ekstensi lengan bawah untuk menghasilkan lecutan. Gerakan diikuti dengan follow through seluruh lengan. Jika dikaitkan dengan sistem pengungkit maka gerakan tersebut termasuk dalam sistem pengungkit kelas ketiga yakni persendian humeri sebagai poros, lengan sebagai lengan gaya dengan gaya yang berasal dari kontraksi otot lengan, sedangkan yang menjadi beban adalah bola. Untuk mendapatkan pukulan yang maksimal



terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemain. Pemain dapat memanfaatkan perut sebagai poros lecutan tangan.  Tahap mendarat (Hukum newton 1) : Gerakan yang baik adalah dengan menggunakan dua kaki untuk menopang berat tubuh untuk meminimalisir cidera pada kaki. Dengan menggunakan kedua kaki maka beban setiap kaki akan lebih kecil. Selain menggunakan dua kaki, kaki juga harus melakukan gerakan mengeper dengan menekukan pada sendi lutut sebagai upaya meredam gaya yang timbul akibat tekanan antara permukaan lapangan dengan berat badan. 2. Teknik renang gaya bebas.  Fase tangan masuk ke dalam air (entry phase) (Hukum newton 1), Marzuki (1999:44) menyatakan bahwa: “tangan masuk kedalam air menggunakan ujung jari tangan, dimana telapak tangan menghadap ke bawah dan agak terangkat kearah luar, dengan posisi demikian ibu jari akan terebih dahulu masuk agak miring menghadap kearah luar. Sudut yang terbentuk antara telapak tangan dengan permukaan air berkisar antara 20˚ - 40˚”.  Fase menangkap (Catch Phase) (Hukum newton 2), fase menangkap dijelaskan Marzuki (1999 : 45) bahwa “pada fase menangkap ini tangan melakukan gerakan menangkap setelah pase entry berakhir. Dengan posisi telapak tangan menghadap ke bawah sedikit agak miring, gerakan seperti ini dilakukan dengan menggunakan gerak pergelangan tangan”.  Fase mengayuh/menarik (Pull Phase) (hukum newton 2), Marzuki (1999 : 45) menyatakan bahwa “pada fase ini melakukan gerakan menarik, dimana tarikan dengan posisi telapak tangan bergerak lebih dahulu dari siku. Siku saat ini sedang mengambil sikap dengan sudut 90˚ - 110˚. Sedangkan ujung jari tangan berada agak jauh dari pusar setelah melakukan tarikan”.  Fase mendorong (Push Phase) (Hukum newton 2), menurut Marzuki (1999 : 46) menyatakan bahwa “dalam melakukan gerakan mendorong. Dimana dilakukan setelah gerakan menarik atau disebut juga dengan



fase dimana tangan melakukan sapuan ke dalam. Fase ini dilakukan saat mulai dari bawah pusar hingga di bawah pinggul, dengan menggunakan patokan yaitu ibu jari tangan menyentuh bagian bawah pangkal paha”.  Fase istirahat (Recovery Phase) (hukum newton 1), Marzuki (1999 : 46) menyatakan “pase ini dilakukan setelah dorongan akhir dan akan dimulainya lengan ke luar permukaan air. Pada pase ini sesuai dengan namanya, maka usahakan betul suatu kondisi dimana perenang betulbetul dalam keadaan istirahat”.  Ayunan kaki (hukum newton 3), pelaksaan ayunan kaki dijelaskan



Thomas (2003 : 13) sebagai berikut: “mulai gerakan mengayun kaki secara teratur dengan jenis ayunan secara teratur dengan jenis ayunan gaya bebas pada pergelangan kaki tersebut. Tekanan air yang diakibatkan oleh ayunan kaki kearah bawah akan menekan bagian punggung telapak kaki sehingga telapak kaki akan semakin lurus. Lutut anda harus berhenti bergerak kebawah pada kedalaman sekitar 9 inci, dan bagian bawah kaki, pergelangan dan telapak kaki, harus terus bergerak kebawah sampai lutut anda harus lurus”. Pelaksaan dari gerakan ayunan kaki harus benar-benar lemas ataupun tidak kaku, tekanan air yang diakibatkan oleh ayunan kaki kearah bawah akan menekan bagian punggung telapak kaki sehingga telapak kaki akan semakin lurus, dengan demikian akan membantu perenang untuk berenang lebih cepat.