Bahasa Ilmiah Dan Non Ilmiah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAHASA ILMIAH DAN NON ILMIAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia



DISUSUN OLEH :



NAMA



NIM



1. AHMAD ROBBY ILLAHI



03011281823132



2. LOLA APRILIA



03011281823044



3. MUHAMMAD RAFLY



03011281823068



PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018/2019



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya serta kemudahan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Kapitalisme ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini merupakan penggabungan dari beberapa materi yang berkaitan dengan bahasa ilmiah dan non ilmiah. Materi ini kami dapat dari berbagai sumber referensi seperti buku dan internet. Penulis sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari isi maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.             Demikian semoga makalah ini dapat memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Indralaya, 13 oktober 2018



Penyusun



ii



DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR............................................................................................................................. ii DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1 A.Latar Belakang.......................................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.................................................................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan....................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................... 3 A.Bahasa Ilmiah....................................................................................................................3 1. Pengertian Ragam Bahasa Ilmiah................................................................................3 2. Ciri-ciri Ragam Bahasa Ilmiah.....................................................................................3 3. Karakteristik Ragam Bahasa Ilmiah.............................................................................6 4. Penggunaan Ragam Bahasa Ilmiah..............................................................................8 B. Bahasa Non Ilmiah............................................................................................................9 1. Pengertian Ragam Bahasa Non Ilmiah........................................................................9 2. Ciri-ciri Ragam Bahasa Non Ilmiah.............................................................................9 3. Karakteristik Ragam Bahasa Non Ilmiah.....................................................................10 4. Penggunaan Ragam Bahasa Non Ilmiah......................................................................10 5. Contoh Karya Menggunakan Bahasa Non Ilmiah.......................................................12 BAB III PENUTUP.................................................................................................................................. 14 A. Simpulan ..........................................................................................................................14 B. Saran ..............................................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................iv



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sarana komunikasi yang digunakan manusia untuk saling memahami. Dengan adanya bahasa, terjadilah interaksi yang akan menimbulkan sosialisasi sebagai akibat dari rasa paham pada maksud dan tujuan setiap individu. Pada saat ini terjadi globalisasi yang sangat pesat yang berpengaruh pada penggunaan bahasa, perubahan gaya hidup, tingkah laku dan lain sebagainya. Dewasa ini, perkembangan bahasa Indonesia baik di kalangan dewasa, anak-anak dan remaja banyak mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi serta tingginya tingkat pergaulan. Hal ini menyebabkan lahirnya bahasa pergaulan atau bahasa fikinisasi yang merupakan penyimpangan penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan aturan baku. Bahasa-bahasa yang lahir dari perkembangan IPTEK dan kebudayaan tersebut merupakan bahasa yang tidak baku. Bahasa ini digunakan pada situasi santai dengan teman, keluarga, dan tulisan-tulisan pribadi. Sedangkan bahasabahsa ilmiah merupakan bahsa formal yang dgunakan dalam penulisan karya ilmiah, berdiskusi, pembicaraan di lingkungan formal dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa kita harus memehami dan mengetahui ragam bahasa ilmiah dan non ilmiah agar dapat memudahkan kita dalam menulis karya ilmiah, berdiskusi, dan menunjang kegiatan kemahasiswaan lainnya. B. Rumusan Masalah Dalam penyusunan makalah ini kami memberikan batasan -batasan masalah, meliputi: 1. Apa yang dimaksud ragam bahasa ilmiah dan non ilmiah? 2. Bagaimana ciri-ciri ragam bahasa ilmiah dan non ilmiah? 3. Bagaimana karakteristik ragam bahasa ilmiah dan non ilmiah? 4. Apa fungsi dan manfaat ragam bahasa ilmiah dan non ilmiah? 5. Bagaimana penggunaan dalam dunia nyata tentang penggunaan ragam bahasa ilmiah dan non ilmiah?



1



C. Tujuan



Adapun tujuan penulis dalam membuat makalah ini, yaitu : 1. Memahami ragam bahasa ilmiah dan non ilmiah 2. Mengetahui ciri-ciri ragam bahasa ilmiah dan non ilmiah 3. Mengetahui karakteristik ragam bahasa ilmiah dan non ilmiah 4. Mengetahui penerapan penggunaan ragam bahasa ilmiah dan non ilmiah di dunia nyata 5. Menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Bahasa Indonesia.



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Bahasa Ilmiah 1. Pengertian Ragam Bahasa Ilmiah Ragam bahasa ilmiah adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Dimana ragam bahasa ilmiah ini diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode (pendekatan rasional pendekatan empiris) dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya. Bahasa



ragam



ilmiah



merupakan



ragam



bahasa



berdasarkan



pengelompokkan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya. Bahasa Indonesia harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat dan sistematis. Pada bahasa ragam ilmiah, bahasa bentuk luas dan ide yang disampaikan melalui bahasa itu sebagai bentuk dalam, tidak dapat dipisahkan. 2. Ciri-ciri Ragam Bahasa Ilmiah Dalam ahsa Indonesia kebakuan bahasa diukur dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, pedoman umum tata bentuka istilah, Kamus Besar Bahasa Ilmiah, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Pedoman Pengindonesiaan Istilah Asing dan lain sebagainya. Ragam bahasa ilmiah juga mempunyai beberapa ciri-ciri, antara lain : 1. Baku Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata



istilah



dan



penulisan



yang



sesuai



dengan



kaidah



ejaan.



2. Logis. Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat



diterima



akal.



Contoh:



“Masalah



pengembangan



dakwah



kita



tingkatkan.”Ide kalimat di atas tidak logis. Pilihan kata “masalah’, kurang tepat.



3



Pengembangan dakwah mempunyai masalah kendala. Tidak logis apabila masalahnya kita tingkatkan. Kalimat di atas seharusnya “Pengembangan dakwah kita tingkatkan.” 3. Kuantitatif. Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti. Perhatikan contoh kalimat ini “Da’i di Gunung Kidul kebanyakan lulusan perguruan tinggi.” Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10 orang. Jadi, dalam tulisan ilmiah tidak benar memilih kata “kebanyakan” kalimat di atas dapat kita benahi menjadi Da’i di Gunung Kidul 5 orang lulusan perguruan tinggi, dan yang 3 orang lagi dari lulusan pesantren. 4. Tepat. Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: “Jamban pesantren yang sudah rusak itu sedang diperbaiki.”Kalimat tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin jamban, atau mungkin juga pesantren. 5. Denotatif yang berlawanan dengan konotatif. Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif. 6. Runtun. Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya, baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf adalah seperangkat kalimat yang mengemban satu ide atau satu pokok bahasan. Bahasa Indonesia ragam ilmiah menurut Moeliono (1989:73-74) memiliki ciri-ciri sebagai berikut : • Bersifat formal dan objektif • Lazimnya menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan ragam kalimat pasif • Menggunakan titik pandang gramatik yang bersifat konsisten • Menggunakan istilah khusus dalam bidang keilmuan yang sesuai • Tingkat formalitas ragam bahsa bersifat resmi • Bentuk wacana yang digunakan addalah ekspositoris atau eksposisi • Gagasan digunakan dengan lengkap, jelas, ringkas dan tepat • Menghindari ungkapan yang bersifat ekstrim dan emosional



4



• Menghindari kata-kata mubazir • Bersifat moderat • Digunakan sebagai alat komunikasi dengan pikiran dan bukan dengan perasaan • Ukuran panjang kalimat sedang • Penggunaan majas sangat dibatasi • Lazim dilengkapi dengan gambar, diagram, peta, daftar dan tabel • Menggunakan unsur mekanis secara tepat seperti ejaan, lambang, singkatan dan rujukan. Bearkaitan dengan ciri ragam bahasa ilmiah, Suparno (1984:1-14) mengemukaan 7 ciri bahasa indonesia ragam ilmiah antara lain: • Barnalar • Lugas dan jelas • Bepangkal tolak pada gagasan dan bukan pada penulis • Formal dan objektif • Ringkas dan padat • Konsisten • Menggunakan istilah-istilah teknis Atas dasar berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa secara umum ciri-ciri ragam ilmiah antara lain: 1. Penggunaan diksi yang tepat Diksi merupakan pilihan kata yang tepat. Penggunaan diksi yang tepat sangat berpengaruh pada kualitas atau kebakuan suatu kalimat. Untuk mendayagunakan diksi yang tepat harus diperhatikan ketepatan dan kesesuaian diksi. Ketepatan pemilihan kata mempersoalkan kesangguapan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca, seperti yang dipikirkan penulis. 2. Penggunaan Ejaan yang Benar Ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang sesuai dengan EYD. Hal-hal yang erkaitan dengan EYD antara lain penggunaan huruf (kapital, miring, tebal), penggunaan tanda baca (titik, koma, titik koma), penggunaan angka dan bilangan,dan penggunaan unsur serapan.



5



3. Penggunaan kalimat yang efektif Sebuah kalimat yang efektif mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara tepat isi pikiran atau perasaan penulis atau pembicara, bagaimana ia dapat mengungkapkan pikiran atau perasaan penulia dan pembaca secara segar dan sanggup menarik perhatia pembaca atau pendengar terhadap apa yang dibicarakan. 4. Penggunaan paragraf yang padu dan koherensi Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Paragraf yang baik hendaknya memiliki tiga syarat utama, yaitu : memiliki kesatuan, memiliki kepaduan, memiliki isi yang memadai. 3. Karakteristik Ragam Bahasa Ilmiah karakteristik dari bahasa Indonesia ragam ilmiah ini adalah : 1. Cendekia Bahasa Indonesia bersifat cendekia artinya bahasa Indonesia itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama. Contoh : Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan mempengaruhi serapan hara fosfor oleh tanaman inang melalui akar terutama tanaman yang tumbuh pada tanah yang kekurangan fosfor yang dimungkinkan oleh adanya hifa eksternal. 2. Lugas Bahasa Indonesia bersifat lugas artinya Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan.Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari. Contoh : a. Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakan ringan sehingga kemampuan berfikirnya menjadi berada di awing-awang. b. Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga kemampuan berfikirnya menjadi menurun. 3. Jelas Bahasa Indonesia bersifat jelas artinya Gagasan akan mudah dipahami apabila: a. Dituangkan dalam bahasa yang jelas



6



b. Hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang. Contoh : Struktur cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada apikal akar berbentuk bebas dan berpengaruh tidak langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh akar, misalnya dalam kompetisidalam memanfaatkan karbohidrat, karena cendawan pembentuk mikorisa sangat tergantung kepada kandungan karbon tanaman inang sebagai sumber energinya serta kapasitas dan mekanisme CPM dalam menyerap hara hanya akan dievaluasi dari asosiasinya dengan tanaman inang. 4. Formal Bahasa Indonesia bersifat Formal artinya Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat. Contoh: Kata Formal : Kata Nonformal: Wanita : Cewek Dari : Ketimbang Hanya : Cuma Membuat : Bikin Dipikirkan : Dipikirin Bagaimana : Gimana Matahari : Mentari Tulisan ilmiah termasuk kategori paparan yang bersifat teknis. 5. Utuh Bahasa Indonesia bersifat menghindari kalimat fragmentasi artinya kalimat yang belum selesai. Kalimat yang seperti ini terjadi karena adanya keinginan tanpa menyadari kesatuan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan yang diungkapkan. 6. Bertolak dari Gagasan Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat bertolak dari gagasan artinya penonjolan diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat-kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif.



7



Contoh : Penulis menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan nitrogen. 7. Objektif Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat objektif artinya Sifat objektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata. Contoh : Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis disebabkan oleh kekurangan unsur nitrogen. Kata yang menunjukkan sikap ekstrem dapat memberi kesan subyektif dan emosional. Kata seperti harus, wajib, tidak mungkin tidak, pasti, selalu perlu dihindari. 8. Ringkas Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang hemat. Contoh : Tri dharma perguruan tinggi menjadi ukuran kinerja setiap sivitas akademika. 4. Penggunaan Ragam Bahasa Ilmiah Penggunaan dalm bahasa ilmiah yang disampaikan dalam bentuk karya tulis ilmiah, misalnya, laporan penelitian (studi), makalah, skripsi, tesis, dan disertasi adalah bersifat formal. Oleh karena itu, ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa baku (standar). Bahasa dalam percakapan sehari-hari (colloquial) serta percakapan lisan tidak tepat apabila digunakan untuk menyampaikan informasi dan konsep-konsep yang berkadar ilmiah. Demikian pula bahasa ragam sastra (puisi, prosa, dan drama) disusun sedemikian rupa, sehingga dapat menimbulkan berbagai efek emosional, imajinatif, estetik, dan artistic, yang dapat membangkitkan rasa haru baik bagi penulis maupun pembaca. Bahasa yang bersifat ilmiah tidak mempertimbangkan efek-efek perasaan yang timbul, seperti yang dipertimbangkan dalam bahasa ragam sastra (Oka, 1971: 14).



8



Sifat bahasa ragam ilmiah yang khusus/spesifik tampak pada pemilihan dan pemakaian kata serta bentuk-bentuk gramatika terutama dalam tataran sintaksis. Kata-kata yang digunakan dalam bahasa ilmiah bersifat denotative. Artinya, setiap kata hanya mempunyai satu makna yang paling sesuai dengan konsep keilmuan tersebut atau fakta yang disampaikan. Demikian pula kalimatkalimat yang digunakan dalam bahasa ragam ilmiah bersifat logis. Hubungan antara bagian-bagian kalimat dalam kalimat tunggal atau hubungan antara klausaklausa dalam kalimat majemuk (kompleks) mengikuti pola-pola bentuk hubungan logis.



B. Bahasa Non Ilmiah 1. Pengertian Ragam Bahasa Non Ilmiah Bahasa non ilmiah merupakan Bahasa yang tidak formal, dari bentuk bahasa, kosa kata, ataupun struktur, tetapi harus tetap memiliki alur yang jelas dalam penulisan. Tidak memiliki unsur semetodis atau sesistematis seperti layaknya bahasa ilmiah atau semi ilmiah. Bahasa non ilmiah biasa digunakan pada dongeng, hikayat, cerpen, novel. Artikel Non Ilmiah (Fiksi) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan lainnya. Bentuk karangan non ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi dan naskah drama. 2. Ciri-ciri Ragam Bahasa Non Ilmiah Adapun ciri-ciri Ragam Bahasa Non Ilmiah adalah sebagai berikut: 1. Bersifat persuasif 2. Ditulis berdasarkan fakta pribadi 3. Fakta yang disimpulkan subyektif 4. Bersifat imajinatif 5. Gaya bahasa konotatif dan populer 6. Situasi didramatisir 7. Tidak memuat hipotesis



9



3. Karakteristik Ragam Bahasa Non Ilmiah Karakteristik karangan non-ilmiah itu ada empat macam, dimana karakteristik tersebut ditentukan oleh ciri-cirinya sebagai berikut : a.      Emotif Ciri-ciri karangan emotif ialah : informasi sedikit, banyak memakai istilah emotif seperti aristokratis, ayu, mewah, terpuji, atau kalimat emotif seperti : Dengan tulus ikhlas dan dari hati yang mendalam kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, melebih-lebihkan kebenaran, bernada mencari keuntungan, tidak sistematis. b.      Persuasif Ciri-ciri karangan persuasif ialah : penyajian informasi cukup, tetapi penilaian tentang fakta tidak didukung dengan bukti, banyak bujukan-bujukan untuk meyakinkan pembaca, ulasan-ulasan tidak berlebihan tetapi tidak tulus, ideide disusun mantik, kata-katanya moderat (tidak emotif) sepertiantusias, lebih baik, dan sebagainya. c.      Deskriptif Ciri-ciri karangan deskriptif adalah : sebagian informatif sebagian lagi imaginatif dan subjektif, misalnya pemakaian kata-kata saya merasa, saya menduga, hal itu meyakinkan saya, dan sebagainya, berisi terutama pendapat pribadinya dan kecenderungannya, mengandung impresi spesifik tentang sesuatu, bahasanya figuratif dan alami. d.      Kritik tanpa dukungan bukti Ciri-ciri karangan kritik tanpa dukungan bukti adalah : tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadang-kadang celaan mendalam tanpa dukungan pembuktiaan, berprasangka yang menguntungkan atau merugikan, bahasanya formal, tetapi sering kali dengan bahasa kasar, pendapat-pendapatnya subjektif dan bersifat pribadi, kadang-kadang memakai bahasa figuratif. 4. Penggunaan Bahasa Non Ilmiah Penggunaan bahasa non ilmiah biasanya digunakan dalam karya-karya yang bersifat fiksi. Berikut karya fiksi yang mengggunakan ragam bahasa non ilmiah: a.



Dongeng Dongeng adalah cerita fiktif atau cerita imajinatif. Oleh karena itu, di dalam



dongeng ada tokoh, watak tokoh, alur, latar dan unsur cerita lainnya. Perbedaan yang mencolok dengan cerita – cerita lainnya adalah pada kefiksiannya. Di dalam dongeng mungkin kita akan menemukan manusia bisa terbang atau binatang bisa



10



bicara. Dari situlah dongeng memiliki daya tarik tersendiri khususnya bagi anak – anak, selain itu dongeng juga menyimpan moral value apa yang menjadi pesan dongeng tersebut. Dan ini menjadi daya tarik bagi orang tua dalam pembelajaran kepada anaknya b.



Novel Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa



baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. c.



Drama Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik



adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon. d.



Roman “Kata roman sendiri berasal dari bahasa Perancis “romanz” abad ke-12, serta



dari ungkapan bahasa Latin yaitu “ lingua romana”, yang dimaksudkan untuk semua karya sastra dari golongan rakyat biasa”. Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang,



banyak



digresi



(pelanturan).



Roman



terbentuk



dari



pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. e.



Cerpen Cerpen Adalah sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita



yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas. Sebuah cerpen biasanya akan langsung mengarah ke topik utama cerita karena memang alur ceritanya cuma sekali dan langsung tamat. “Cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam. Sebuah cerpen merupakan prosa fiksi dengan jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata.



11



6. Contoh Karya Menggunakan Bahasa Non Ilmiah. "PELET TU IN WAN"



Lebaran sebentar lagi. Tapi Andre belum juga punya cewek. Aduh, padahal udah tiga kali Lebaran. Hampir semua resep udah Andre coba tapi hasilnya…..tetep gak punya cewek. Sampe Didot datang memberikan strategi buat gaet cewek. Dikasihnya Andre Pengasih 2 in 1 alias Pelet. Wah, aromanya menyengat hidung. Melebihi minyak wangi murahan. Tapi daripada Lebaran manyun mendingan usaha dulu deh. Kebetulan banget Andre sedang mengincar Tiara. Siapa tau dia yang nyantol. Ih, malangnya nasib Andre. Akhirnya Andre terima juga Pengasih-nya Didot yang pake 2 in 1 segala. “Koq pake 2 in 1 segala Dot, maksudnya apa?” tanya Andre “Maksudnya elu bisa dapetin cewek 2 orang dalam 1 langkah. Hehehe…, hebat kan Pelet gue?” “Wah, hebat banget Dot, jadi gue bisa dapetin 2 cewek sekaligus dalam satu langkah?” “Iya, Ndre, dan elu gak bakal jomblo lagi seumur hidup elu…hahaha…” “Brengsek lu Dot! Masak musti seumur hidup gue gak punya cewek. Lebay!” Dan malam itu. Andre sengaja gak tidur meskipun matanya dah mau copot dan berair tetep ditahannya. Demi cewek idamannya, Tiara. Dan waktu yang dinantinya segera tiba. Tepat jam nol nol Andre mulai beraksi. Harus berhasil usaha yang satu ini. Malu dong ma Nino anak kemarin sore dah punya pacar. Wah, mau ditaruh dimana muka Andre….(tuh di pojok lemari aja, Ndre !hehehe…). Langsung Andre praktekin apa-apa saja yang diajarkan oleh Didot. Suruh ini-itu dilakuinnya sampe-sampe Andre disuruh telanjang bulat alias bugil!. Tapi tetap dilakukannya juga. Suasana kamar gelap gulita. Tengok sana tengok sini….gak ada orang. Oke saja dimulailah Andre semedi sambil komat-kamit baca mantera. Wah, aroma rokok kemenyan menyebar keseluruh ruang kamarnya. Semedi sudah berjalan 15 menit sementara rokok kemenyan habis 3 batang tapi badan Andre sudah menggigil. “Hiiiy dinginnya” bisik hati Andre. Baru kali ini Andre gak pake selembar benangpun. (Wah, kalo ketauan FPI bisa dipancung tuh Andre, terbukti pornografi dan porno aksi). Tapi di tengah semedinya ada saja gangguan. Andre kepingin pipis. Aduh, Andre… terpaksa deh ia menunduk-nunduk pelan-pelan keluar kamar. Telanjang bulat…. (Ihh… malu…diliat pembaca tuh). Soalnya tanggung mau pakai baju. Tiba-tiba terdengar suara, “Klotek!” “Hah, suara apa itu?” bisik hati Andre. Tapi Andre terus aja ke kamar mandi untuk pipis. Dan yang ini suaranya melebihi yang tadi. Lebih kencang dan bisa membuat seluruh penduduk dunia terbangun. “Aaaa…..!” suara jeritan seorang perempuan sambil menutupi wajahnya dengan telapak tangannya. “Gila, bi Inah yang keluar dari kamar mandi. Gawat nih!” Andre kebingungan. Buru-buru Andre berlari masuk kamar mumpung orang rumah belum pada bangun dan langsung berpakaian terus keluar kamar.



12



“Ada apa sih kok malam-malam teriak-teriakan?” tanya Andre berpura-pura. Dikedipinnya bi Inanh. Dan terpaksa juga isi dompet keluar supaya bi Inah gak buka mulut. “Itu …anu…..tadi ada tikus lewat …” kata bi Inah tergagap sambil melirik kearah Andre. “Oo….cuma tikus…..” jawab orang tua Andre yang terbangun karena kaget mendengar suara jeritan bi Inah lalu melangkah kembali ke kamarnya. “Wah, bisa gagal nih misi gue ngedapetin Tiara” bisik Andre dalam hati. “Masak gue gak punya cewek lagi nih di Lebaran nanti. Tapi moga-moga semedi yang dah berjalan setengah tadi bisa ampuh” Andre berharap. Esokan harinya Andre dah Dress for Success. Bolehlah penampilan. Wajah baru. Tapi cewek belum punya (hihihi…hari gini…). Ia langsung menuju ke rumah Tiara. Tapi yang dicari gak ada di tempat. Jangan-jangan pulang ke kampung tuh anak. Andre mencoba nongkrong di Kota Tua. Kali aja Tiara ada di situ. Soalnya itu tempat favoritnya Tiara. Sambil menunggu Tiara dia coba-coba dengan beberapa cewek yang kebetulan melintas atau duduk sendirian. Tapi gak ampuh. Atau karena baru semedi setengah jalan jadi gak ampuh? Uh, Andre pusing dibuatnya. Tambah lagi Tiara gak ada disitu. Kemudian dicobanya kembali kali ini Andre berpindah tempat. Ia ke arah Monas. Ah, cape juga rupanya. Andre beristirahat. Hari sudah semakin sore. Dalam istirahatnya mata Andre menangkap sosok cewek duduk sendirian di kursi taman. “Wah, ada cewek duduk sendirian tuh, mudah-mudahan berhasil” Andre bangkit dari duduknya. Dihampirinya. Dilihat dari belakang tuh cewek sudah tampak anggun. Rambutnya panjang. Roknya mini (hmm…sambil nelan ludah…glek!). Kulitnya putih mulus. Hmm….bikin Andre makin penasaran saja. Kemudian dimulailah aksi Andre. Dengan membaca mantera aneh yang diajarkan Didot sambil matanya tertuju ke cewek tersebut. Itu yang diajarkan Didot. Dan benar gak lama kemudian tuh cewek menoleh kearah Andre. Dada Andre berdebar kencang. Ternyata ampuh. Cewek itu mendekat sambil tersenyum, tapi Andre kaget waktu dilihatnya ada jakun besar bertengger gagah di leher tuh cewek. “Hah, Waria..!” jerit Andre sambil mempersiapkan langkah seribunya Andre menepis tangan si waria. “Hai cowok…kamu ganteng banget. Sendirian …?” kata si waria. Andre langsung berlari tunggang langgang secepat kilat. Huh, mandi keringat lebih bagus daripada kena cium waria. (Terus lari, Ndre……ambil langkah 1999 …hehehe….). Setelah jauh berlari dan merasa tidak dikejar lagi, Andre sengaja beristirahat disamping markas Satpol PP. Biar aman. Lalu disekanya keringat yang bercucuran deras membanjiri tubuhnya dengan sapu tangannya. “Sial Didot, ramuan elu cuma ampuh buat kalangan waria” Dibuangnya Pelet dari Didot ke selokan. Dan Andre bakal manyun lagi di Lebaran tahun ini. “Tiara…sudah tiga kali Lebaran gue gagal lagi ngedapetin elu. Dah berapa banyak cara gue coba tapi bikin pikiran kusam dan kusut. Ah, jomblo aja deh….” Pikir Andre sambil melangkah pulang dengan tangan hampa…. Makanya, Ndre Jangan mau mengikuti seorang pemimpin sampai kamu tahu siapa yang diikutinya.



13



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Dalam bahasa ragam ilmiah memiliki ciri khas yakni cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, seorang presenter ilmiah harus memperhatikan beberapa hal, yaitu : etika ilmiah, ketentuan lembaga (universitas), kemampuan personal, dan kemampuan teknis. Menggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempat hal tersebut, serta hasil penelitian sec. A. Saran Ragam bahasa Ilmiah merupakan ragam bahasa yang menggunakan bahasa baku. Setiap orang seharusnya memahami dan mengetahui ragam bahasa ilmiah maupun non ilmiah, sehingga suatu waktu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai mahaiswa ragam bahasa ini sangat diperlukan guna membuat karya ilmiah, diskusi, percakapan keformalan dan lain sebagainya. Saran Kami sarankan kepada pembaca maupun pendengar agar dapat memahami bahasa ragam ilmiah dengan lugas dan baik, sebab bahasa ilmiah sangat penting dan berguna terkhusus bagi kalangan pelajar terkhusus bagi mahasiswa.



14



DAFTAR PUSTAKA Amalia, Rona. 2013. Contoh Makalah Ragam Bahasa, (Online), (http://sekapursirihpunya.blogspot.com/2013/05/contoh-makalah-ragambahasa.html?m=1, diakses 15 Oktober 2018). Azhari, Aliza. 2015. Pengertian Ragam Bahasa Ilmiah , Semi Ilmiah , dan Non Ilmiah, (Online), (http://aliza124.blogspot.com/2015/05/pengertian-ragambahasa-ilmiah-semi.html?m=1, diakses 15 Oktober 2015). Husen, Ahmad. 2016. Pengertian Ragam Bahasa Ilmiah , Semi Ilmiah , dan Non Ilmiah,(Online),(http://alseiffudo.blogspot.com/search? q=pengertian+ragam+ bahasa+ilmiah&m=1, diakses 15 Oktober 2018). Hartanto, Heru. 2009. Pengertian Ragam Bahasa Menurut Para Ahli, (Online), (http://heruhartanto.blogspot.com/2011/10/pengertian-ragam-bahasamenurut-para-ahli.html, diakses 15 Oktober 2018). Maulana, Taufik. 2015. Ragam Bahasa, (Online), (http://taufikmaulanaa.blogspot.com/2015/10/ragam-bahasa.html?m=1, diakses 15 Oktober 2018). Santosa, Fadjar. 2014.Ragam Bahasa Indonesia dan Perbedaan Ragam Bahasa Ilmiah, Non Ilmiah, dan Semi Ilmiah, (Online), (https://fadjarsantosa.wordpress.com/2014/10/04/ragam-bahasa-indonesiadan-perbedaan-ragam-bahasa-ilmiah-non-ilmiah-dan-semi-ilmiah/, diakses 15 Oktober 2018).



iv