Bawang Putih Makalah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BAWANG PUTIH SEBAGAI OBAT TRADISIONAL



DOSEN PENGAMPU: SAPARIAH ANGGRAINI, S. Kep., Ns., M.Kep



DISUSUN OLEH: NATASHA GABRIELLE PANJAITAN 113063C118026



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2018/2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Bawang Putih sebagai Obat Tradisional”. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan kepada saya dalam rangka pengembangan mengenai mata kuliah “Ilmu Dasar Keperawatan”. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan secara meluas. Sehingga besar harapan saya, tugas yang saya sajikan dapat menjadi kontribusi positif bagi pengembangan wawasan pembaca. Akhirnya saya menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi banyak pihak. Amin.



Banjarmasin, 31 Maret 2019



Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2 BAB I .............................................................................................................................................. 4 PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4 A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4 B. Tujuan .................................................................................................................................. 5 BAB II............................................................................................................................................. 6 ISI.................................................................................................................................................... 6 A. Deskripsi Bawang Putih ....................................................................................................... 6 B. Kandungan dalam Bawang Putih ......................................................................................... 7 C. Kegunaan Bawang Putih sebagai Obat Tradisional ............................................................. 8 D. Efek Samping Bawang Putih ............................................................................................. 15 BAB III ......................................................................................................................................... 17 PENUTUP..................................................................................................................................... 17 A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 17 B. Saran .................................................................................................................................. 17 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 18



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Pada saat ini obat-obat tradisional banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping seperti halnya obat kimiawi karena masih bisa dicerna oleh tubuh dan keragaman zat kimia penyusun tumbuh-tumbuhan atau zat yang dihasilkan tumbuhan dapat menghasilkan aktivitas yang luas dan memiliki sisi positif pada tubuh (Mills, 1996). Bagian dari obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari perkembangan obat di masa lalu. Perlu kita ketahui bahwa penemuan obat zaman dahulu berawal dari cobamencoba yang dilakukan oleh manusia purba. Biasanya disebut, "empiris". Empiris berarti berdasarkan pengalaman dan disimpan serta dikembangkan secara turun-temurun hingga muncul apa yang disebut Ilmu Pengobatan Rakyat. Pemakaian obat-obatan tradisional telah diterima luas di negara-negara maju maupun berkembang sejak dahulu kala, bahkan dalam 20 tahun terakhir perhatian dunia terhadap obatobatan tradisional meningkat, baik di negara yang sedang berkembang maupun negara-negara maju. World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia menyebutkan bahwa hingga 65% dari penduduk negara maju menggunakan pengobatan tradisional dan obat-obat dari bahan alami (Kemenkes RI, 2007). Indonesia merupakan negara besar yang terkenal karena keanekaragamannya, salah satunya adalah keanekaragaman hayati (megabiodiversity) khususnya tumbuhan. Selain itu Indonesia juga memiliki keanekaragaman etnis yang memiliki berbagai macam pengetahuan tentang obat tradisional yang menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan. Banyak dari jenis



tumbuhan itu telah ribuan tahun digunakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan dokter sebagai bahan obat tradisional untuk berbagai macam penyakit yang memberikan hasil yang baik bagi pemeliharaan kesehatan serta pengobatan (Mills, 1996). Bawang putih merupakan salah satu dari banyaknya tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional. Bawang putih memiliki berbagai macam manfaat dalam bidang kesehatan karena kandungan yang terdapat didalamnya sangat membantu dalam proses penyembuhan



B. Tujuan 1. Menjelaskan deskripsi mengenai bawang putih. 2. Mengetahui kandungan yang terdapat dalam bawang putih. 3. Menjelaskan kegunaan bawang putih sebagai obat tradisional. 4. Mengetahui efek samping bawang putih yang dikonsumsi secara berlebihan.



BAB II ISI



A. Deskripsi Bawang Putih Allium sativum L. yang umumnya kita kenal sebagai bawang putih memiliki banyak sekali nama. Di setiap pulau di Indonesia, bawang putih juga memiliki panggilannya tersendiri, contohnya di kepulauan Jawa bawang putih biasanya dikenal dengan sebutan bawang tetapi khusus di daerah Sunda dan Madura bawang putih dikenal dengan sebutan yang berbeda. Di daerah Sunda sering disebut bawang bodas sedangakan masyarakat Madura menyebutnya dengan bhabang pote. Masyarakat Lampung mengenal bawang putih dengan sebutan bawang handak, sedangkan masyarakat Bali mengenalnya dengan sebutan kusuna. Lasuna pute merupakan sebutan bawang putih oleh masyarakat Bugis, laisona mabotiek untuk daerah Nusa Tenggara, bawa bodudo untuk masyarakat Ternate, dan bawa sobudo untuk masyarakat yang terdapat di Maluku. Bawang putih adalah herba semusim berumpun yang tingginya sekitar 60cm. Batangnya berupa batang semu dan berwarna hijau. Umbi lapis berupa umbi majemuk dengan bagian bawah bersuing dan bergabung menjadi umbi besar yang berwarna putih. Tiap suing terbungkus oleh kulit tipis seperti kertas. Jika diiris, bawang putih akan mengeluarkan bau yang sangat tajam. Tanaman ini memiliki akar serabut dengan daunnya pipih memanjang.



. Menurut jurnal yang saya dapatkan para pakar kesehatan secara konsisten melakukan penggalian informasi khasiat bawang putih melalui penelitian farmaklologi laboratoris yang sistematis (Rukmana, 1995). Tahapan pengujian, penelitian, dan pengembangan secara sistematis



perlu



dilakukan



agar



pemanfaatan



dan



khasiat



bawang



putih



dapat



dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Budhi, 1994), bukan sekedar pengetahuan yang diperoleh secara turun temurun. Pembuatan catatan dan dokumentasi ilmiah atas hasil penelitian dilakukan agar dapat terus dimanfaatkan oleh generasi di masa depan. Penelitian farmakologi tentang bawang putih telah banyak dilakukan, tidak hanya secara in vivo (dengan hewan percobaan) tetapi juga in vitro (dalam tabung kultur). Hal ini ditempuh untuk membuktikan khasiat bawang putih sekaligus dosis dan kemungkinan efek sampingnya



B. Kandungan dalam Bawang Putih Bawang putih mengandung minyak atsiri, yang bersifat antibakteri dan antiseptik. Kandungan alisin dan aliin menghasilkan daya antikolesterol. Daya ini dapat mencegah penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi. Umbi bawang mengandung kalium dan bersifat menenangkan sehingga cocok sebagai obat hipertensi. Bawang putih juga mengandung senyawa kimia saltivin yang dapat mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan serta menstimulasi susunan saraf. Kandungan dialilsulfidanya bersifat antelmintik (anticacing). Berbagai penelitian yang dikembangkan untuk mengeksplorasi aktivitas biologi umbi bawang putih yang terkait dengan farmakologi adalah sebagai berikut : 1. Anti-diabetes Efek hipoglikemik umbi bawang putih telah dibuktikan secara in vivo sedangkan in vitro belum dilakukan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mathew, dan Augusti, diketahui kandungan alllisin yang terdapat dalam bawang putih mampu menurunkan glukosa drah 60% lebih efektif daripada tolbutamid. Perlakuan ekstrak minyak atsiri bawang putih dapat menurunkan kadar enzim-enzim dalam sel darah merah yang berperan dalam metabolism glukosa. Senyawa yang berperan diantaranya allisin dan aliin yang mampu menjadi agen anti-diabetes dengan



2. Anti-hipertensi Eksrak umbi bawang putih mampu menurunkan tekanan darah penderita hipertensi. Mekanisme penurunan tekanan darah diperkirakan berkaitan dengan vasodilatasi otot pembuluh darah yang dipengaruhi senyawa dalam ekstrak umbi bawang putih 3. Anti-oksidan Dari berbagai penilitian in vitro, ekstrak umi bawang putih diketahui memiliki aktivitas anti-oksidatif. Allisin merupakan antioksidan utama dalam umbi bawang putih. Senyawa ini mampu menekan produksi nitratoksida. 4. Anti-kolesterol dan anti-atherosklerosis Bawang putih dapat mengurangi pembekuan darah bersifat antikoagulan dan mengurangi tekanan darah sehingga penting dalam terapi penyakit kardiovaskuler. Allisin dan adrenosin merupakan kandungan anti-platelet. 5. Anti-agregasi sel platelet Ekstrak methanol umbi bawang putih mampu menghambat agregasi platelet (trombosit) yang diinduksi oleh kolagen, thrombin, dan arakhidonat. Minyak atsiri bawang putih memiliki anti-agrenasi paling tinggi dibandingkan senyawa-senyawa lain. 6. Pemacu fibrinolis Perlakuan minyak atsiri, alii pada bawang putih dan jus umbi bawang putih dapat menaikkan aktivitas fibrinolisis. 7. Anti-mikrobia Umbi bawang putih berpotensi sebagai agen anti-mikroba. Kemampuannya menghambat pertumbuhan mikrobia sangat luas mencakup virus, bakteri, protozoa, dan jamur. Ajoene yang terdapat dalam dalam ekstrak maserasi bawang putih mempunyai aktivitas anti-virus paling tinggi dan menghambat pertumbuhan bakteri gram negative dan positif, serta khamir. 8. Anti-kanker Bawang putih dapat mencegah terjadinya kanker lambung dan usus. Orang yang teratur mengkonsumsi bawang putih menunjukkan angka angka kejadian kanker saluran pencernaan yang lebih rendah. Bawang putih dapat menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Senyawa kimia dalam umbi bawang putih dapat mendorong



aktivitas makrofage dan sel T, serta efektif dalam mengatasi infeksi virus pada saluran pernapasan atas dan melindungi membrane sel untuk mencegah rusaknya DNA. Secara umum aktivitas anti-kanker umbi bawang putih terjadi melalui dua jalur dasar yaitu apoptosis (menyebabkan kematian sel) dan anti-proliferasi (menghambat pertumbuhan sel kanker). C. Kegunaan Bawang Putih sebagai Obat Tradisional Berikut ini beberapa kegunaan dan ramuan yang mengandung bawang putih : 1. Hipertensi Bahan : Dua sampai tiga siung bawang putih. Pengobatan : Bawang putih dikupas, dicuci, dikunyah, dan ditelan dengan air hangat. Gunakan ramuan ini tiga kali sehari. Selain itu, bawang putih juga dapat dibakar sampai matang sebelum dimakan. Dua hari pertama makan enam siung. Selanjutnya, makan dua siung selama seminggu.



2. Sakit Kepala Bahan : Bawang putih Pengobatan : Umbi bawang putih dilumatkan dan diborehkan pada dahi.



3. Flu Bahan : Bawang putih, bawang merah, dan jahe dengan takaran yang sama. Pengobatan :



Semua bahan dikupas, dicuci, dan diseduh selama 15 menit. Jahe disisihkan. Bawang merah dan bawang putih dimakan. Air seduhan diminum.



4. Disentri Bahan : Dua siung bawang putih. Pengobatan : Bawang putih dikupas, dicuci, dan direbus dengan segelas air. Air rebusan diminum sebelum makan. Buat ramuan ini tiga kali sehari selama dua sampai tiga hari.



5. Batuk rejan dan bronchitis Bahan : 30 gram bawang putih dan gula batu. Pengobatan : Bawang putih dikupas, dicuci, dan dilumatkan. Bahan dicampur dengan gula batu dan segelas air matang, lalu didiamkan selama lima sampai enam jam. Minum satu sendok makan penuh setiap hari selama beberapa hari.



6. Bengkak Bahan : Dua sampai tiga siung bawang putih dan minyak kelapa. Pengobatan :



Bawang putih dikupas, dicuci, dan dilumatkan. Bahan dicampur dengan minyak kelapa sampai merata. Ramuan dioleskan di bagian yang bengkak.



7. Luka akibat benda tajam dan berkarat Bahan : Bawang putih dan minyak kelapa. Pengobatan : Bawang putih dikupas, dicuci, dan dibakar. Setelah itu, bawang dicelupkan ke dalam minyak kelapa dan dilumatkan. Ramuan dioleskan pada bagian yang luka.



8. Cacingan Bahan : Tiga siung bawang putih. Pengobatan : Bawang putih dikupas, dicuci, dikunyah sampai halus, dan ditelan bersama air hangat. Lakukan satu sampai dua kali sehari.



9. Nyeri haid Bahan : Dua siung bawang putih. Pengobatan :



Bawang putih dikupas, dicuci, dikunyah sampai halus, dan ditelan. Selanjutnya telan dua sendok air hangat. Lakukan hal ini dua kali sehari.



10. Migrain Bahan : Dua siung bawang putih. Pengobatan : Bawang putih dikupas, dicuci, dikunyah secara perlahan, dan ditelan. Setelah itu, minum air hangat. Lakukan hal ini dua kali sehari.



11. Perut kembung Bahan : Dua siung bawang putih. Pengobatan : Bawang putih dikupas, dicuci, dikunyah secara perlahan, dan ditelan. Setalh itu, minum air hangat. Lakukan hal ini tiga kali sehari.



12. Bisul yang baru tumbuh Bahan : Satu siung bawang putih. Pengobatan :



Bawang putih dikupas, dicuci, dan dibelah. Getah pada belahan bawang putih dioleskan pada bisul yang baru timbul. Lakukan berkali-kali.



13. Sakit maag Bahan : Bawang putih tunggal (bawang putih yang tumbuh sendiri dan tidak bergerombol) Pengobatan : Bawang putih dikupas, dicuci, dan dikunyah. Lakukan hal ini tiga kali sehari.



14. Asma, batuk, dan masuk angin Bahan : Tiga siung bawang putih, satu sendok makan madu, dan gula batu secukupnya. Pengobatan : Bawang putih dikupas, dicuci, dan dilumatkan. Selanjutnya ditambahkan satu sendok makan madu dan gula batu yang dusah dicairkan. Semua bahan dicampur dan diaduk sampai merata dan kemudia disaring. Ramuan ini diminum setiap pagi sampai sembuh.



15. Mengeluarkan serpihan kaca, kayu, atau duri Bahan : Bawang putih Pengobatan :



Bawang putih dikupas, dicuci, dilumatkan, dan ditempelkan pada bagian yang kemasukan serpihan kaca, kayu, atau duri.



16. Wasir Bahan : Bawang putih Pengobatan : Bawang putih dikupas, dicuci, dilumatkan, dan diperas. Air perasan yang dihasilkan dioleskan disekitar anus setiap hari.



17. Cantengan Bahan : Dua siung bawang putih, dua buah kemiri, dan garam. Pengobatan : Bawang putih dikupas, dicuci, dan dilumatkan bersama dengan kemiri. Garam dapur ditambahkan secukupnya. Ramuan ditempelkan pada bagian kuku yang bengkak dan dibalut. Ganti balutan dua kali sehari pada pagi dan sore.



18. Gigitan serangga beracun Bahan : Enam siung bawang putih. Pengobatan :



Bawang putih dikupas, dicuci, dan dilumatkan. Selanjutnya dioleskan pada again yang digigit serangga dan dibalut.



D. Efek Samping Bawang Putih 1. Alergi Alergi terhadap bawang putih disebabkan oleh kesalahan identifikasi dari sistem kekebalan tubuh terhadap bawang putih. Hal inilah yang kemudian menyebabkan munculnya reaksi alergi dari seseorang. Reaksi alergi yang dimunculkan oleh bawang putih dapat menyebabkan gejala berikut ini : 



Ruam







Mual dan muntah







Kulit mengelupas







Demam







Sakit kepala







Penyebab dada sesak nafas



2. Gangguan pencernaan Gangguan pencernaan terjadi apabila seseorang terlalu banyak mengkonsumsi bawang putih, terutama yang masih mentah. Hal ini dapat menyababkan perut menjadi terasa mual dan akan menyebabkan diare bagi mereka yang terlalu banyak mengkonsumsi bawang putih dalam keadaan mentah. 3. Penyebab pendarahan berlebihan Bawang putih memiliki kandungan antikoagulan. Antikoagulan merupakan salah satu zat yang digunakan untuk membantu mengencerkan darah.



4. Menyebabkan bau badan dan bau mulut Merupakan efek samping utama ketika kita terlalu banyak mengkonsumsi bawang putih. Bawang putih akan masuk melalui pencernaan dan benar-benar meresap pada sistem metabolisme tubuh, setiap sekresi tubuh akan memiliki bau bawang putih. Bau ini cenderung akan bertahan seminggu atau lebih dan hilang setelah konsumsi bawang putih dihentikan.



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Bawang putih adalah herba semusim berumpun yang tingginya sekitar 60cm. Bawang putih mengandung minyak atsiri, alisin dan aliin. Umbi bawang mengandung kalium. Bawang putih juga mengandung senyawa kimia saltivin dan dialilsulfida. Kegunaan bawang putih diantaranya adalah sebagai obat hipertensi, sakit kepala, flu, disentri, batuk rejan, bengkak, luka akibat benda tajam, cacingan, nyeri hais, migraine, perut kembung, bisul yang baru tumbuh, sakit maag, asma, batuk, masuk angina, mengeluarkan serpihan kaca, kayu, atau duri, wasir, cantengan, dan gigitan serangga beracun. Bawang putih juga memiliki efek samping diantaranya munculnya alergi, gangguan pencernaan, penyebab perdarahan berlebih, menyebabkan bau badan dan bau mulut. B. Saran Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran agar pembuatan makalah lebih baik kedepannya. Penulis menyarankan kepada semua pembaca untuk dapat mempelajari serta memahami konsep penggunaan obat-obatan tradisional dan diharapkan kepada mahasiswa dan pembaca dapat mengerti dan mengaplikasikannya dalam lingkungan.



DAFTAR PUSTAKA



Drs. H. Abdul Latif, A. F. (2012). Obat Tradisional . Jakarta: Buku Kedokteran EGC. http://eprints.ums.ac.id/30095/2/BAB_I.pdf 328655980-MAKALAH-TENTANG-OBAT-TRADISIONAL-docx.pdf https://www.academia.edu/6755571/Makalah_Obat_tradisional Review : Senyawa Organusulfur Bawang Putih (Allium sativum L.) dan Aktivitas Biologinya oleh Udhi Eko Hernawan dan Ahmad Dwi Setyawan