Belajar Jadi Worship Leader [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BELAJAR JADI WORSHIP LEADER Belajar Worship Leader A.



MENGAPA SEORANG SONG LEADER HARUS SEORANG WORSHIP LEADER Seorang Song Leader bukan hanya sekedar seorang Pemimpin nyanyi-nyanyian dalam sebuah Kebaktian atau Ibadah, tetapi lebih dari itu seorang Pemimpin Nyanyi-nyanyian harus seorang PENYEMBAH dan PEMUJI / WORSHIP LEADER (WL). Seorang Worship Leader bukan hanya seorang Pemimpin nyanyian yang trampil dan memiliki suara yang bagus, tetapi harus menjadi PENYEMBAH – PENYEMBAH yang dipanggil dan diurapi oleh Allah untuk melayani dalam rumah Tuhan / Gereja. Mereka yang terpanggil atau terlibat dalam Pelayanan Gereja bukanlah mereka yang bermain musik atau bernyanyi , tetapi mereka yang telah MENYERAHKAN DIRI untuk pelayanan Musik – Nyanyian untuk Tuhan (Mzm. 57 : 8 – 10; Mzm. 108 : 2 – 4).



B. TATA TERTIB WORSHIP LEADER & SINGER Setiap WORSHIP LEADER DAN SINGER bertanggung jawab kepada Tuhan dan GerejaNya untuk melakukan tugas pelayanan yang Tuhan anugrahkan padanya. Setiap WORSHIP LEADER & SINGER wajib mempersiapkan diri dengan baik untuk melayani Tuhan, diantaranya dengan cara :



1. Persiapan Diri a) Pelayan Tuhan wajib mempersiapkan keberadaannya untuk melayani di hadirat Tuhan yang kudus. b) Membangun kehidupan rohani yang berakar, bertumbuh dan berbuah secara berkesinambungan. 2. Persiapan Teknis a) Wajibmempersiapkan daftar lagu/pujian yang akan dinyanyikan, sebelum tugas pelayanannya. b) Wajib mengikuti latihan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan. c) Wajibhadir sebelum Ibadah dimulai. Bagi Setiap WORSHIP LEADER DAN SINGER yang dengan sengaja melanggar ketentuan-ketentuan diatas, berarti pelayan tersebut telah meremehkan HAK yang sudah diberikan oleh Tuhan dan mempermainkan tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap Tuhan dan Gereja.



C. KRITERIA SEORANG WORSHIP LEADER 1. Kriteria Rohani a. Lahir baru dan ada buah pertobatan. b. Memiliki karakter Kristus. c. Penuh Roh Kudus. d. Seorang Penyembah Allah. e. Suka Berdoa. f. Dipenuhi Firman Allah. g. Menguduskan perkataan, bersih dalam ucapan/nyanyian. 2. Kriteria Teknis a. Memiliki talenta vokal yang cukup baik. b. Mengerti dasar-dasar musik. c. Mampu memimpin.



d. Mampu berkomunikasi dengan baik. e. Memiliki dan mengembangkan perbendaharaan lagu pujian. D. PERSIAPAN SEORANG WORSHIP LEADER 1. Persiapan Rohani a. Setia dalam waktu doa. b. Membaca Firman Tuhan. c. Penyembahan pribadi. d. Selalu menjaga kekudusan. e. Doa dan puasa secara khusus. f. Pemurnian motivasi, merendahkan diri. 2. Persiapan Teknis



a.



Worship Leader harus mengetahui thema setiap nyanyian Pujian atau Penyembahan yang disusunnya.



b.



Pemilihan lagu, apakah kita menguasai lagu tersebut? dan apakah jemaat mengenal lagu tersebut?



c.



Menjaga kualitas vocal, latihan pernafasan.



d.



Persiapan team, latihan bersama team musik & Singer.



e.



Berapa waktu yang tersedia, termasuk kesaksian atau kata sambutan persembahan, pengumuman.



f.



Tingkat pengenalan atau penguasan Lagu.



g.



Kondisi atau keadaan Jemaat yang akan kita layani.



- Kita mengenal dengan baik. - Cari informasi tentang usia mayoritas Jemaat. - Bagaimana karakter jemaat di tempat atau daerah tersebut. - Berapa jumlah jemaat yang ada.



3. Bagaimana Fasilitas Tempat Dan Waktu



a.



Fasilitas penunjang (Sound system, musik, AC, dll).



b.



Kondisi tempat (besar / kecil).



c.



Waktu (pagi / siang / sore / malam).



E. HAL–HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MENJADI WORSHIP LEADER 1. Bangun Komunikasi Yang Erat Dengan Jemaat Pada Kesempatan Pertama :



a.



Penuh kasih bukan dibuat-buat.



b.



Kata-kata pembuka yang mengakrabkan dan menguatkan.



c.



Pandangan mata dan senyuman.



2. Hindari Kata-Kata Yang Melemahkan Dan Menghakimi Jemaat : a. Memotivasi dan membangun jemaat dengan kata-kata yang positif, seperti :



- “Saya percaya Allah hadir di sini dan siap memberkati Saudara…” - “Ada kuasa dalam hadirat Allah ……”



- “Saudara yang datang dengan masalah pasti akan pulang dengan kelepasan ……” b. Jangan menghakimi keterlambatan jemaat. c. Jangan menghakimi cara jemaat memuji, jangan paksakan jemaat untuk sama seperti kita . d. Gunakan kata-kata iman : “ Saya percaya ………” 3. Persiapkan Penampilan Yang Baik : a. Pakaian rapi dan sopan. b. Rambut rapi. c. Wajah segar, cerah dan bersih. 4. Hindari pertentangan dengan pemusik atau singers yang menimbulkan ketidak-sejahteraan suasana ibadah : a. Beri aba-aba atau komando yang jelas dan disertai dengan senyum. b. Kalau terjadi kesalahan, jalan terus (untuk membangun kepercayaan diri seluruh team). c. Ingat! kita sedang menyembah dan memuji Allah, dan sedang membangun komunikasi yang akrab dengan Allah. 5. Hindari pengulangan lagu terlalu banyak, yang dapat menjenuhkan. 6. Fleksibel dalam memimpin dan peka terhadap kehendak Roh Kudus untuk suatu perubahan - perubahan sikap dan berbagai gaya dalam memimpin sehingga membawa suasana yang hidup, meriah, indah dan penuh kuasa Roh Kudus.



7. Hindari



banyak bicara, komentar disaat lagu sedang dinyanyikan, sebaiknya gunakan kata-kata, komentar-komentar yang tepat



pada saat jeda lagu.



8. Hindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik :



a.



Terlalu sering menutup mata.



b.



Kebiasan gerakan tangan yang kurang baik.



c.



Membelakangi jemaat.



d.



Refleks mata berkedip-kedip.



9. Jangan biarkan suasana vakum untuk beberapa waktu. 10. Seringlah mengkoreksi penampilan saudara.



a.



Gaya di panggung, cara berdiri, gerakan tangan.



b.



Cara memegang microphone.



c.



Pengucapan istilah dan komentar



11. Perhatikan nada dasar lagu yang PAS,



tidak ketinggian, juga tidak kerendahan (perhatikan nada dasar Asli dari Pencipta



Lagunya).



12. Perhatikan “Intro” dan “Ending” setiap lagu, sehingga tepat dengan iramanya, juga pada saat “Interlude” jika ada. 13. Pengulangan lagu yang wajar sesuaikan dengan situasi Jemaat. 14. Kuasai Aba-aba (Hand Signals).



a.



Nada dasar.



b.



Pengulangan.



c.



Overtone.



d.



Perlambat / Percepat tempo.



e.



Perkeras / perhalus suara.



f.



Pengulangan coda.



g.



Acapela.



h.



Drums Only.



i.



Piano / keyboards only.



F. PERSIAPAN SEORANG SINGER (1 Taw. 25 : 1 – 31) Seorang Singer dalam ibadah haruslah seorang penyembah Allah (worshippers), sehingga persiapan seorang singer tidak hanya pada saat menjelang ibadah saja melainkan setiap saat membangun kehidupan penyembahannya. Singer harus penuh Roh Kudus, agar ada URAPAN dalam pelayanannya, ia senantiasa mengandalkan Roh Kudus dan mempersiapkan dirinya untuk semakin peka dalam tuntunan dan pekerjaan Roh Kudus. Singer haruslah seorang yang suka berdoa :



1. Mempersiapkan diri dalam doa khusus bagi seluruh team yang ditunjangnya bagi umat yang dilayani. 2. Berlatih khusus. memiliki kemauan kuat untuk meningkatkan “Skill”-nya. G. FUNGSI SINGER’S DALAM TEAM 1. Memberi tenaga vokal (vocal power) pada setiap pujian yang dinaikkan. 2. Memberi harmoni dan keindahan pada setiap pujian yang dinaikkan. 3. Memberi inspirasi bagi jemaat dalam memuji Tuhan. Inspirasi dapat berupa :



a.



Ekspresi atau mimic muka, mata



b.



Mengangkat tangan atau bertepuk tangan.



c.



Gerakan atau tarian tertentu.



4. Menopang pemimpin pujian dan pemusik melalui doa. H.



PEMUSIK Dalam pelayanan musik, peran pemusik adalah mambawa suasana pemyembahan ke atmosfir yang penuh hadirat Allah dan membantu jemaat untuk mengangkat suara mereka dalam menyanyikan lagu. Sebagai seorang pemusik, anda tidak dapat menghindari suatu kondisi di mana jemaat tidak memandang/melihat anda; dengan kata lain, anda pasti menjadi panutan/sorotan/contoh bagi jemaat. Menjadi seorang pemusik gereja merupakan panggilan yang luarbiasa. Jangan memandang rendah panggilan tersebut. Menjadi contoh berarti menjadi saksi hidup bagi orang lain. Carilah Tuhan tiap hari dalam saat teduhmu dan “BERDOA SEBELUM MEMAINKAN ALAT MUSIK” Sebagai seorang pemusik, anda mungkin belajar sendiri atau pernah dilatih tetapi jangan memainkan alat musik melewati batas saat ibadah karena anda berada dalam satu tim musik. Jka ada suatu teknik atau permainan yang anda ingin tonjolkan maka gunakan pada saat berlatih sehingga permainan tersebut sempurna saat dibawa ke ibadah. Juga sebagai seorang pemusik, anda pasti tidak pernah puas untuk mengetahui tentang musik. Tetaplah kejar suatu pelajaran yang baru. Tetap berlatih dan belajar.



I. TATA TERTIB WORSHIP PEMUSIK Setiap PEMUSIK bertanggung jawab kepada Tuhan dan GerejaNya untuk melakukan tugas pelayanan yang Tuhan anugerahkan padanya. Setiap WORSHIP LEADER & SINGER wajib mempersiapkan diri dengan baik untuk melayani Tuhan, diantaranya dengan cara 1. Persiapan Diri



a) Pelayan Tuhan wajib mempersiapkan keberadaannya untuk melayani di hadirat Tuhan yang kudus. b) Membangun kehidupan rohani yang berakar, bertumbuh dan berbuah secara berkesinambungan. 2. Persiapan Teknis



c) Wajib mengikuti latihan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan. d) Wajibhadir sebelum Ibadah dimulai. TANYA JAWAB UNTUK PEMUSIK 1. Gimana cara menjangkau jiwa melalui musik?



 Pakailah bahasa dan rythm yang relevan dan 'membumi'.  Terjemahkan visi, misi dan nilai-nilai dari gereja lewat lagu/musik.  Membuat event-event yang dapat menjadi wadah untuk para musisi/penyanyi/pencipta lagu/dan lain-lain.  Menyalurkan aspirasi dan talenta mereka (misal: konser, lomba cipta lagu, festival, dan sebagainya) 2. Karakter apa yang harus dimiliki?



 Kerendahan hati.  Sikap ("attitude") yang baik.  Hati yang mudah diajar dan menerima masukan.  Jangan pernah puas dengan mediocrity (biasa-biasa), karena excellence itu sebenarnya dapat dicapai. 3. Yang menjadi penghambat:  Tidak bergabungnya dalam kejemaatan lokal, sehingga visi kurang tajam dan kurang/tidak diperlengkapi.  Motivasi yang tidak murni atau pun agenda pribadi.  Terlalu dipimpin oleh emosi/perasaan, karena rata-rata pemain musik adalah pribadi yang berhubungan dekat dengan perasaannya (soul). 3. Apa yang harus di-perbaiki dari pemusik gereja supaya musik Kristen kelihatan menarik?



 Jadilah relevan.  Perluas jenis musik yang dipakai.  Pakai kreativitas dengan 'berpikir di luar kotak'.  Terus perbaharui perbendaharaan musik. II. ARTIKEL UNTUK PEMUSIK: URAPAN Dalam ceramah-ceramah musik yang saya ikuti dan adakan, kedua hal ini selalu menjadi pertanyaan dan sorotan. Mana yang lebih utama, skill atau urapan? Apakah skill harus 80%, urapan 20% saja cukup? Atau sebaliknya? Dalam pelayanan musik yang saya geluti, ada orang yang mengatakan ? yang penting urapannyalah, skill tidak terlalu penting? ada pula yang berpendapat terbalik ? buat apa urapan kalo skillnya tidak memadai atau mainnya tidak becus.? Mari kita lihat lagi ke ke Perjanjian Lama, Allah memilih orang-orang dari suku Lewi yang telah dikuduskan dan diurapi untuk melayani-Nya. Allah memilih orang-orang Lewi yang mempunyai keahlian dalam bidangnya. Artinya apa? Melalui Musa dan Harun, Allah memilih orang yang diurapi untuk menjadi imam (dalam hal ini orang Lewi) dan orang-orang yang ahli dalam bidangnya. Mari kita lihat sejenak apa yang Alkitab katakan tentang hal ini: Tentang urapan pada orang Lewi: I Tawarikh 25 25:7 Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara mereka yang telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN -- mereka sekalian adalah ahli seni -- ada dua ratus delapan puluh delapan orang. Jadi menurut saya, kedua ungkapan di atas adalah salah, yang benar adalah antara skill dan urapan harus seimbang, atau ijinkan saya mengatakan, kalo Anda mau memberikan yang terbaik, maka Skill Anda harus 100%, urapan dalam pelayanan harus 100%. Ini semua dalam pengertian, skill dan urapan harus seimbang, tidak bisa kita hanya mengandalkan skill tanpa urapan, atau kita hanya menerima urapan tanpa mempunyai skill yang baik. Mungkin hal ini yang masih sering kita temui dalam pelayanan musik, adanya ketidak seimbangan antara keduanya. Jika Anda mau memberi yang terbaik buat Allah kita, maka berdoa, kuduskan diri kita, bina hubungan yang intim dengan Allah, maka



urapan Allah akan melimpah dalam pelayanan Anda. Kemudian latihlah skill Anda, sehingga Anda bisa bermain sebaik mungkin untuk kemuliaan nama-Nya (+++by Semmy)



III. ARTIKEL UNTUK WORSHIP LEADER/SINGER/PEMUSIK: PELAYAN JUGA PERLU MAKAN Lukas 10:42 … Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Seiring dengan terbukanya wawasan dan pemahan saya tentang apa itu pelayanan, makin lama saya makin sadar bahwa kita yang melayani harus juga dilayani atau mungkin bahasa yang tepat ‘di kenyangkan’ oleh makanan rohani. Karena itulah Tuhan Yesus katakan kepada Marta bahwa Maria telah memilih bagian yang terbaik. Kalau kita telusuri lebih dalam lagi dalam teks yang ada, bahwa Maria memilih untuk duduk di kaki Tuhan dan mendengarkan suara-Nya berkata-kata, sedangkan Martha sibuk melayani dan mempersiapkan makanan. Sebagai pelayan Tuhan di gereja, sering dengan sadar atau tidak sadar kita mengabaikan hal ini. Contoh sederhana yang dapat kita lihat, setelah pujian dan penyembahan pendeta naik ke mimbar untuk berkotbah, tetapi para musisi pun mencari acara sendiri di luar, bergurau, ngomong-ngomong sendiri dan bahkan yang parahnya ada yang sambil merokok. Pada awal saya melayani saya pun sempat seperti itu, ketika kotbah disampaikan, kita keluar dari gereja dan mulai buat acara sendiri, ngobrol-ngobrol dengan pelayan lainnya (meski tidak sambil merokok). Tetapi saya dinasehati oleh orang tua saya, supaya pada waktu kotbah disampaikan, kita sebagai pelayan pun harus duduk mendengarkan firman Tuhan seperti jemaat lain. Kita pun perlu diisi oleh firman Tuhan. Beberapa hamba Tuhan kadang mewajibkan para musisi tetap di tempatnya. Pengalaman saya ketika main musik dan yang berkotbah Pdt. Ronny Daud Simeon, beliau minta kita tetap di tempat. Saya yakin alasan paling utama adalah agar kita dengar firman Tuhan dan yang kedua jika mendadak beliau mau nyanyi, kita siap. Sebagai seorang pelayan di gereja, apapun bentuk pelayanan kita, ketika waktunya kotbah dan firman disampaikan, kita mesti duduk dan memperhatikan firman Tuhan. Sadar atau tidak sadar, Iblis berusaha untuk selalu menggoda kita dengan berbagai macam cara, tidak ada cara lain untuk melawan godaan Iblis yang begitu luar biasa sekarang, hanya dengan firman itu. Iman kita bertumbuh karena firman (Roma 10:17), bukan hanya karena sekedar melayani Tuhan di gereja, tetapi karena kita memakan firman itu. Itulah juga alasan mengapa hal ini diungkapkan dalam kisah pencobaan di padang gurun” Matius 4:3-4 3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batubatu ini menjadi roti." 4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Kalau kita punya sikap yang tidak menghargai firman, terbiasa tidak mendengar kotbah, mari kita berubah dan meneladani Maria. Dan dengan telinga iman kita mendengar hal yang sama seperti yang Tuhan Yesus katakan kepada Marta, “ Semmy telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” Melayani Tuhan itu penting, tetapi yang terpenting adalah mendengar Ia berkata-kata. 1 Petrus 2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, Firman Tuhan menghindarkan kita dari berbuat dosa yang ujungnya adalah maut-neraka, firman Tuhan mengarahkan kita pada keselamatan kekal di dalam Tuhan Yesus. Sekali lagi, jangan lupa ... pelayan juga perlu makan ... yaitu firman Tuhan. (+++ by. Semmy)



IV. ARTIKEL UNTUK WORSHIP LEADER/SINGER/PEMUSIK: KETIKA ANDA JADI JEMAAT Dalam berbagai kesempatan pelayanan di beberapa denominasi gereja, terkadang saya harus menjadi seorang musisi yang cuek. Cuek disini bukan berkonotasi negatif, tetapi cuek akan suasana ibadah and just worship God! Pernakah Anda sebagai seorang musisi atau singers atau WL hadir dalam ibadah di gereja lain dan Anda merasa bahwa suasana ibadah, khususnya pujian penyembahan betul-betul merusak konsentrasi Anda. Mungkin Anda pernah, dan buat saya hal ini sering saya alami. Hal ini biasanya timbul akibat model permainan dari musisi yang amburadul dan semaunya saja. Memang mau tidak mau kita harus sadar bahwa tidak semua gereja memiliki personil dan peralatan yang bagus. Ketika menghadiri sebuah kebaktian, terkadang saya melihat peralatan yang sangat terbatas dan yang lebih 'parahnya', kemampuan si pemusik yang terbatas sehingga permainannya cenderung show off & kacau. Karena kita terbiasa mendengar musik yang



bagus, akhirnya kita jadi 'senewen' mendengarnya. Jadinya sepanjang puji-pujian, kita tidak dapat berkonsentrasi untuk mengikuti ibadah, tetapi mengomel karena permainan musik yang buruk. Apakah hal ini salah? Buat saya ini normal, apalagi jika kita sudah terbiasa mendengarkan permainan musik yang ok dari sebuah worship team, tetapi akan menjadi bumerang buat kita jikalau hal menyebabkan kita kehilangan konstrasi untuk menyembah Allah. Jadi bagaimana? Saya berpendapat, bahwa kedua pihak harus membenahi diri, si musisi yang permainnya buruk harus meningkatkan kemampuannya, sehingga bisa menghasilkan permainan yang lebih teratur dan manis untuk di dengar. Dengan mempertajam skill maka niscaya permainannya tidak merusak suasana dan konsentrasi para jemaat yang beribadah, apalagi kalau ada jemaat yang mempunyai kuping yang peka. Di sisi lain, anggota jemaat atau siapa saja yang hadir dalam kebaktian tersebut hendaknya tetap mengarahkan hatinya untuk memuji dan menyembah Allah, disinilah yang saya maksud dengan Musisi 'Cuek', terkadang kita harus 'cuek'. (+++ by. Semmy)



V. ARTIKEL UNTUK PEMUSIK: TERLALU NGE-FLOW Dalam ibadah-ibadah minggu yang saya ikuti, saya melihat ada beberapa gejala yang kelihatannya 'baik', tapi bisa membuat suasana ibadah menjadi kacau. Salah satuya gejala musisi yang terlalu 'ngeflow' Sebagai keyboardist gereja terkadang saya mengalami gejala ini, karena keasikan worship, sampai-sampai kita sebagai musisi, apalagi sebagai leader, sudah ngeflow sendiri tanpa memperhatikan yang lain, termasuk memperhatikan pemimpin pujian. Sehinngga pada saat WL memberikan aba-aba, kita tidak lagi memperhatikannya. Hal ini bisa lebih parah jika dalam bermain musik, kita worship sambil menutup mata. Menurut hemat saya, setiap musisi khususnya yang memegang lead instrumen hendaknya selalu 'sadar' dan selalu konsentrasi kepada aba-aba dari pemimpin pujian. Tidak ada salahnya worship saat memainkan instrumen kita, tapi jangan terlalu asyik sendiri, sehingga kita berjalan sendiri tanpa memperhatikan WL. Terkadang hal ini dapat menyebabkan suasana ibadah terganggu karena adanya ketidakharmonisan dan ketidaksinkronan antara musisi dan WL. Kita bisa worship sendiri jikalau sedang practice atau bermain sendiri di rumah, so every day worship God, tetapi hari minggu seharusnya kita tetap keep our concentration and our eye to the Worship Leader



Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti sebuah kegiatan rohani semacam retreat. Dan di sana saya belajar banyak hal baru yang membuka mata saya bagaimana untuk menjadi seorang pelayan Tuhan yang berkenan di hadapanNya. Nah, kali ini saya akan membagikan tips bagi Saudara yang sedang belajar untuk menjadi seorang Worship Leader. Berikut ini adalah cara hidup seorang Worship Leader yang disukai oleh Tuhan : 1. Hidup Kudus. Tugas Worship Leader adalah mengajak jemaat untuk masuk ke dalam hadirat Tuhan, jadi tidak sembarangan orang dapat menjadi Worship Leader. Mungkin Saudara bisa tampil di depan, memimpin jemaat menyanyikan lagu, namun tanpa kekudusan Saudara hanya akan menjadi seorang pemimpin lagu, bukan Worship Leader. Maka dari itu Worship Leader harus hidup kudus agar ia menerima urapan Allah saat ia melayani. 2. Penyembah. Bagaimana seorang Worship Leader dapat mengajak jemaat menyembah Tuhan, jika dalam kehidupan sehari-harinya saja dia tidak pernah menyembah Tuhan? Banyak orang tampak khusuk sekali menyembah saat ia bertugas sebagai Worship Leader, namun jika dalam hidupnya tidak ada kehidupan yang selalu menyembah Tuhan setiap saat, maka pujian dan penyembahan yang ia pimpin tidak akan mempunyai kuasa atau menjamah hati orang. Ingatlah bahwa pujian dan penyembahan mempunyai kuasa yang besar, dan jika Worship Leader nya benar – benar seorang penyembah sejati, maka akan terasa kuasa pujian dan penyembahan menjamah setiap jemaat yang hadir. 3. 100% Rohani. Seperti yang kita semua tahu, Tuhan tidak suka kepada orang yang suam-suam kuku, seharusnya tidak ada sedikitpun hal dunia yang ada dalam diri Worship Leader. Dalam hal musik, buku, dan semua aspek hidupnya haruslah 100% rohani. Menjadi seorang yang rohani bukanlah menjadi freak atau orang aneh, Saudara bisa tetap gaul dan funky tapi harus tetap menjaga kerohanian Saudara.



4. Taat dan Setia. Seorang Worship Leader haruslah taat kepada Tuhan, setiap pujian yang dinyanyikan haruslah mengikuti kata hati Tuhan, tidak hanya memilih pujian yang kita suka saja. Disini Saudara akan belajar untuk lebih peka dalam mendengar suara Roh Kudus, dimana Ia akan menuntun kita memilih pujian yang akan menyukakan hati Tuhan saat kita melayani nanti. Dan juga selalu perhatikan jadwal yang sudah dibuat, setiap kali nama Saudara tercantum di jadwal pelayanan katakan dengan lantang, “Yes! Saya!”. Seperti nabi Yesaya ketika Tuhan hendak mengutus dia, ia berkata, “Ini aku, utuslah aku.” 5. Tekun. Salah satu kunci suksesnya adalah ketekunan. Mungkin saat pertama dipercaya menjadi Worship Leader, kita tidak dapat melakukan dengan sempurna, banyak kelemahan, bahkan banyak kesalahan. Namun tekun adalah kunci untuk sukses. Belajarlah dari setiap kekurangan yang kita buat sewaktu menjadi Worship Leader, dan juga pelajari kelebihan orang lain saat menjadi Worship Leader. Mau terus belajar untuk melayani sangatlah penting. Tetap minta urapan Tuhan, dan pasti suatu saat Saudara akan menjadi Worship Leader yang diurapi Tuhan. Bagaimana? Tidak mudah bukan kehidupan seorang Worship Leader? Namun ini bukanlah perkara sulit atau gampang, tetapi mau atau tidak kita belajar hidup berkenan di hadapan Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan akan pakai hidup kita sebagai alatNya, oleh karena itu mari kita hidup bagi Dia, untuk Dia, dan oleh Dia. Tuhan yang akan memampukan setiap kita. Praise the Lord!. (Author Danang GSM Super Kids EL - Adonnai) Imamat 11:45, “Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.”



Tips sebagai Pemimpin Pujian



Ingin melayani Tuhan sebagai pemimpin pujian (Song Leader) ? Berikut tipsnya.... 1. Sebagai Pemimpin Pujian kita harus “bersih” dengan tugas kita sebagai Pemimpin Pujian. Tujuannya: Membawa jemaat ke dalam hadirat Tuhan dan agar mereka bisa berdiam dan



2.



3. 4.



5.



6.



7. 8. 9.



10.



11.



12.



merasakan hadirat Tuhan, mempersiapkan jemaat untuk ditaburi dengan firman Tuhan, menciptakan atmosfir surgawi. Dalam mempersiapkan lagu pilihan tema untuk setiap minggunya, misalnya tema untuk minggu ini adalah perayaan pujian, jadi lagu-lagunya menjurus tentang perayaan, atau mungkin temanya adalah intimasi. Agar memiliki tema dalam suatu kebaktian, kita harus peka terhadap pimpinan Tuhan dan juga berkomunikasi dengan pemimpin/pendeta kita. Praktis dan berikan yang terbaik buat Tuhan. Bangun talentamu! Jangan memaksakan jemaat, pimpinlah dengan iman dalam naungan Roh Kudus. Tahu bagaimana harus berkomunikasi dengan jemaat, pemusik, singers, contohnya: kontak mata, bangun hubungan antara kita dengan team, tanda-tanda lewat tangan. Jadilah dirimu sendiri karena kita mempunyai panggilan dan keunikan masing-masing. Jangan mencoba untuk menjadi orang lain. Kita harus menjadi kokoh dan tahu bahwa Tuhan memanggil kita untuk melakukan apa yang Ia inginkan. Kita mempunyai peranan penting. Jadi bekerjalah dari dalam karena apa yang ada di dalammu itulah yang akan mengatur apa yang akan kau lakukan. Berkomunikasilah dengan pendeta. Kadangkala ada waktu-waktu tertentu dimana pemimpin pujian dan pendetanya harus duduk dan merencanakan untuk perkembangan dan rencana untuk Team Pujian dan Penyembahan dan dibawah kontrol (visi) pendeta. Milikilah hubungan yang kuat dengan gembala dan bekerjalah dengannya dan bergerak bersama dengan visi gembala. Ibr 13:17, bekerja di bawah otoritas gembala, dan melayani dalam visi di rumah Tuhan. Mempunyai komitmen dengan gembala demi kesuksesan di dalam segala hal. Setan suka sekali mencoba untuk menghancurkan hubungan antara WL (Worship Leader) dan pendeta supaya gereja itu tidak bisa berkembang, sebelumnya kita harus memecahkan tembok itu dan bersama dengan pastor kita maju (1 Pet. 4:10). Kita berlari arena yang sama, kita harus lari bersama. Mazmur 81;15. penundukan diri datang dari hati kita. Setialah kepada team, tingkatkan komitmen di dalam team. Bangun hubungan yang baik dan kesatuan di dalam satu team. Disiplinlah, contohnya: tepat waktu, kehadiran…. Rendahkanlah dirimu, jangan pernah mempunyai tujuan untuk mencari promosi, tetapi sebagai WL, kita harus belajar untuk meletakkan diri kita di balik salib-Nya sehingga hanya Dia yang dimuliakan. Tudung pelayan adalah kunci keberhasilan sukses kita. Di manapun letak posisi kita, apapun yang kita lakukan kita harus memiliki sikap seorang hamba yang tujuannya hanyalah untuk menyenangkan Tuannya.(Filp. 2:3-11). Layani dengan iman yang penuh (Ayb. 23:11-14). Layani dengan sikap hati yang benar (I Pet 4:10-11) Bangkitlah para pemimpin baru. Jangan takut dengan pemimpin baru, kita harus menjadi orang besar yang tahu bagaimana melepaskan segala sesuatu dalam panggilan-Nya. Jangan cemburu dengan keberhasilan orang lain, melainkan kita harus merasa aman dan yakin dengan diri kita, dan senang dengan keberhasilan orang lain. Mempunyai ketrampilan untuk memimpin dan berlatih serta memberikan yang terbaik untuk Allah. Melayani dengan roh yang luar biasa (roh yang ingin memberikan yang terbaik) bukan roh yang perfeksionis (roh yang ingin membuat segala sesuatu sempurna dan segala sesuatu teratur) tetapi kita perlu mengetahui pada saat kita memberikan yang terbaik dari dalam hati kita, sehingga Tuhan akan membuatnya sempurna di mata Dia dan bukan di mata manusia. Jangan mencoba untuk menyenangkan diri sendiri karena itu kita berarti kompromi.Tetapi apapun yang kita lakukan kita harus menyenangkan Tuhan. Terkadang kita harus mengambil langkah untuk taat agar Allah mengambil alih, karena seringkali sebagai WL kita mencoba untuk menyenangkan orang-orang lain bukan menyenangkan Tuhan, karena kita takut ditolak oleh orang. Oleh sebab itu kita harus punya fokus untuk menyenangkan Tuhan dan



menjadi aman dengan diri kita, sehingga kita tidak takut ditolak orang, tetapi kita bisa berdiri dan berada dalam penguasaan Allah. 13. Untuk menjadi seorang penyembah yang benar, itu merupakan suatu proses kehidupan kita, sehingga kalau kita mau diproses Tuhan, kita tidak boleh lari karena Dia sedang membentuk kita untuk menjadi bejana-Nya yang indah. Seberapa lama sih prosesnya itu? Hidup adalah sebuah perjalanan dan demikian juga dalam penyembahan. Seberapa lama proses kita itu tergantung dengan diri kita, dan bagaimana kita meresponi proses tersebut. Apakah kita taat atau malahan kita menunda proses-Nya sehingga kita harus tahu bagaimana tinggal di dalam proses dan tinggal di dalam Allah. 14. Intinya sebagai WL kita harus mengerjakan 4”S” dalam pelayanan, yaitu Skill /trampil (kemampuan secara tehnik, memahami dasar pengetahuan tentang musik.), Maz. 33:3. Sensitivity/kepekaan terhadap Roh Kudus, terhadap orang lain, dan terhadap arus pimpinan Tuhan (Gal 5:16). Submission/kepatuhan, coba lagi dan coba lagi, karena ini adalah bagian terpenting sbg WL. Kita harus tahu bagaimana tunduk kepada otoritas di atas kita. Tunduk kepada Tuhan dan otoritas di atas kita. Sanctification/Kekudusan, adalah proses dijadikan murni (menjadi seorang pribadi yang utuh), sedang dipisahkan (Rom. 5, Filp. 1:6, I Tes. 5:23, Ef. 1:4, Kol. 1:10,23) 15. Jadilah nyata! Jangan memakai topeng! Sebagai penyembah-penyembah yang benar, kita harus menghidupi kehidupan dan karakter Kristus, jangan hanya bisa menyembah di atas panggung tetapi berbeda dengan kehidupan di bawah, sehingga kita menjadi orang munafik. Karena itu, marilah berada dalam suatu hidup yang nyata!!



1. Pendahuluan – Song Leader dalam Ibadah Mempunyai Peranan Penting



Dalam pujian dan Penyembahan perlu adanya seorang yang memimpin pujian dan penyembahan yang sekarang ini disebut sebagai pemimpin pujian dikenal dengan Worship Leader. Dalam tulisan ini akan lebih difokuskan bagaimana menjadi seorang Song Leader yang baik yang bisa membawa penyembahan menjadi suatu totalisme sikap hati yang benar dari dirinya dan orang-orang yang akan dipimpin masuk kedalam hadirat Tuhan. Karena pujian dan penyembahan adalah faktor yang penting bagi jemaat ketika beribadah.



Kemudian dalam pujian penyembahan biasanya dibawakan oleh 1 team pujian penyembahan yang terdiri dari Song Leader, Singer dan Team Musik. Peranan Song Leader menjadi sangat penting karena Song leader menjadi kunci dari team pujian penyembahan hal ini dikarenakan Song Leader menjadi perantara atara jemaat dengan Tuhan dalam Pujian dan penyembahan. 2. Persiapan untuk menentukan hasil dari sebuah Pelayanan Pujian Penyembahan. Untuk persiapan ada 3 hal yang perlu dipersiapkan, seperti yang diketahui bahwa manusia terdiri dari 3 bagian yaitu tubuh,jiwa dan roh.[1] Maka untuk menjadi seorang song Leader kita harus mempersiapkan tubuh jiwa dan roh kita sebagai dasar persiapan yang utama dalam pelayanan kita. a. Persiapan Tubuh



Sebelum menjadi seorang song leader perlu diingat juga bahwa sebagai manusia kita mempunyai keterbatasan masalah fisik, jadi untuk persiapan ini yang perlu dilakukan adalah : - latian pernafasan -> akan menolong sekali saat anda dibutuhkan menjadi energik diatas panggung, dengan lagu-lagu yang susah. - vokalisasi (pemanasan) -> penting pemanasan supaya tidak melukai pita suara saat bernyanyi.



- Jangan merokok -> pengaruh adalah kualitas suara kita. Tidak kelihatan dalam jangka waktu yang pendek, tapi akan keliatan nanti jika sudah mulai tua - Gorengan dan Es, sebisa mungkin dihindari. Minyak yang tidak sehat pengaruh dengan kesehatan tenggorokan kita yang menjadi area penting dalam produksi suara. Bagi yang punya amandel, Es akan memicu amandel anda sakit. - Olah Raga -> Jika kondisi kesehatan anda Fit, akan sangat berpengaruh dengan kemampuan anda tampil di mimbar. - Istirahat yang cukup. - Isi perut anda sebelum melayani. - Air putih yang banyak supaya tidak dehidrasi. Perhatikan bahwa tenggorokan yang kering lebih mudah terserang penyakit dibandingkan yang basah. Minum air putih penting bagi anda. b. Persiapan Jiwa



Jiwa ini lebih mengarah pada masalah emosional atau temperamen seseorang, banyak orang bilang mood. Untuk persiapan bagian ini tiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda tetapi yang penting usahakan untuk sesedikit mungkin menyinggung hal-hal yang bagi anda cukup sensitif terhadap



perasaan anda, ketika anda akan pelayanan, dan masing-masing pribadi mempunyai masalah yang berbeda-beda dalam hal ini. Intinya jagalah kondisi hati tetap baik sebelum anda menjadi worship Leader. Bahkan jika perlu belajarlah untuk mengkondisikan hati anda menjadi tetap baik saat anda akan memimpin. Dengan membangun kesadaraan seperti ini, anda akan mulai belajar profesional. Artinya pelayanan anda tidak ditentukan oleh apa yang anda rasakan, tetapi berdasarkan komitmen kita dalam melayani Tuhan. Saya mengajarkan kepada team pelayanan di mimbar, "Sekalipun dibawah panggung kita sedang down, sedih tapi begitu kita naik mimbar dan melayani, kita harus TOTAL memberi yang terbaik. Bisa bersukacita dan menjalankan tanggung jawab tersebut dengan luar biasa" Dan buah dari pelayanan yang TOTAL saya melihat pelayanan team kami begitu diurapi oleh Tuhan. c. Persiapan Roh Lebih dari dua persiapan diatas menurut saya bagian ini adalah bagian persiapan yang paling penting sehingga bagian ini tidak boleh diabaikan sama sekali. Prinsip dari setiap pelayanan apapun juga, Pelayanan tersebut kita lakukan karena kita mengasihi Tuhan dan ingin menyenangkan hatiNya dengan taat dan setia. Point dasarnya, Seorang WL yang baik harus memiliki hubungan pribadi yang baik dengan Tuhan. Keintiman kita dengan Tuhan akan mempengaruhi bagaimana kualitas yang kita hasilkan Persiapan Dasar : - Doa, Pujian dan Penyembahan pribadi berjalan baik.



- Doa dan puasa setiap minggu minimal sekali akan membentuk disiplin rohani kita. Tingkatkan jika perlu. "Anda tidak akan pernah bisa memimpin seseorang bertemu dengan Tuhan melalui penyembahan sebelum anda sendiri bisa menemukan Tuhan dalam keintiman" Mengembangkan karunia-karunia roh anda sebagai WL - Mengembangkan kepekaan anda.



Semakin anda dekat dengan Tuhan, maka kepekaan anda akan semakin terlatih. Sebagai orang yang menjadi perantara dengan Tuhan, belajarlah untuk peka dengan yang Roh Kudus pimpin dalam pelayanan anda. Ada kalanya anda akan dipimpin untuk menyembah dengan tenang, dilain waktu dengan kuat, atau tiba-tiba ada yang harus disampaikan dalam hadiratNya.



III. Worship Leading A. Metode Allah adalah kepemimpinan. Beberapa hal besar tentang pemimpin pujian – Kwalitas umum : Kita sudah harus ada dalam hadirat Allah – Imam Bertemu Allah secara Pribadi – lahir pelayanan dari dalam hadirat Allah. 1. Yesus mau Dia menjadi pusat pemandangan kita. Yes 42:8 ; 30:20 Manusia bisa memimpin nyanyian tapi Allah yang memimpin penyembahan. 2. Jangan menarik orang pada diri kita tapi bahwa perhatian mereka pada Yesus. Pimpin mereka dengan “ manipulasi ”. Yoh 3:27-30 3. Jadilah orang yang bisa dipercaya ( man of intergrty ).



Beberapa kualitas / tugas yang berhubungan dengan kwalitas yang berhubungan dengan musik, Pujian Penyembahan. “ Punya sasaran ”: Memimpin setiap pribadi dalam kebaktian masuk dalam hadirat Allah dalam komunitas yang pribadi dengan Allah. B. Pemimpin Pujian. Memimpin puji-pujian adalah suatu "Seni" yang perlu dipelajari, ditekuni, dan dipraktekkan, dimana hal ini tidak bisa didapat secara cepat dan mudah tetapi melalui proses yang cukup lama dan itu tergantung individu. Ada yang secara cepat belajar dari pengalaman (kesalahankesalahan pribadi selama memimpin dan ada juga yang belajar dari pengalaman kesalahan orang lain). Sebagaimana seorang pengkhotbah belajar bagaimana memperbaiki cara berkomunikasi didalam menyampaikan firman dan seorang pengajar mencari jalan untuk memperbaiki cara mengajarnya sehingga lebih efektif, hal inipun juga berlaku bagi seorang pemimpin pujipujian. C. Syarat Menjadi Pemimpin Pujian. 1. Pemimpin pujian harus seorang worshipper, bukan seorang yang suka menyembah tetapi seorang penyembah. 2. Kehidupan rohani yang baik (dewasa), bukan seorang yang baru bertobat. 3. Harus mengenaly style dari puji-pujian gereja atau persekutuannya. 4. Mempunyai level musikalitas tertentu (skill). 5. Mempunyai nama baik didalam gereja/persekutuan. 6. Harus bisa membaur sebagai bagian dari team tersebut. 7. Harus bisa menekuni bidangnya. Mempunyai personalitas yang hangat dan ramah (menyenangkan) bukan yang introvert. D. Hirarki Team Praise and Worship 1. GOD 2. The Pastor 3. The Worship Leader 4. The Music Director 5. Vocalist 6. Musicians 7. Tech Team E. Kemampuan dan Persiapan Seorang Pemimpin Pujian: Semakin mampu bernyanyi semakin baik. 1. Kekudusan , pengalaman hidup sehari-hari 2. Menantikan Tuhan atau releanship untuk thema pujian - Bangun pola yang hidup optimis (iman) - Tetap profetik 3. Mampu bernyanyi. 4. Didalam memimpin pujian harus tetap pada nada suara satu (melody tsb) kecuali jika singernya menyanyikan suara satu maka kemudian baru pemimpin pujian bisa melakukan improvisasinya. 5. Bisa menguasai keadaan kalau lagunya salah kunci. 6. Menguasai tempo dan macam-macam irama dari lagu yang dinyanyikan (stabil didalam tempo).



7. Bisa memulai sebuah lagu dengan irama dari yang tepat sekalipun dari berhenti. 8. Mampu berkomunikasi dengan pemain musik serta singers (dengan memakai bahasa tanda). F. Organisasi Tim Musik. 1. Ketua tim musik diangkat. 1 Taw.15:16,22,27; 16:5; 25:1-8. 2 Taw.5:12. Neh 12:42. 1 Taw.23:5 menyatakan bahwa ada 4000 orang yang memuji Tuhan dengan alat musik. Dibawah pemerintahan raja Daud mereka itu dibagi menjadi 24 bagian dibawah pimpinan Asaf, Heman dan Yedutun (24 orang anak-anak mereka). 24 orang itu membawahi lebih dari 288 singers dan pemain musik. - Bentuk pemerintahan yang dibentuk Allah bukanlah demokrasi, kita memerlukan leadership. - 3 orang, Asaf, Heman dan Yedutun ditaruh dalam bidang musik dan Kenanya memimpin puji-pujian (master of song). ASAF. - 1 Taw. 6:39, 15:17, 25:1-2, 2 Taw.20:14, 29:30, 35:15. Namanya mempunyai arti - dia yang mengumpulkan dan menghilangkan celaan (aib/malu). - Setiap pemimpin musik harus bisa melindungi dan mengerti kelemahan dari sifat dan karakter dari bawahannya /anggotanya. - Pelayanan musik adalah mengumpulkan orang dan menolong mereka dalam penyembahan dan melihat Tuhan. HEMAN. - 1 Taw.6:39, 25:5, 2 Taw. 35:15. - Namanya berarti - seseorang yang setia. - Dimana-mana gereja atau persekutuan mereka mencari hal kesetiaan didalam menjadi pemusik atau pemimpin pujian. ETAN/YEDUTUN. - 1 Taw.6:44; 15:17; 16:38,41,42; 25:1,3,6; 2 Taw.5:12; 29:14; 35:15; Neh.11:17, Maz.39:62,67. Artinya seseorang yang senantiasa memuji-muji Allah. KENANYA - 1 Taw.15:22,27. - Artinya di syahkan oleh Allah Yehova. - Kalau Tuhan panggil maka Dia akan lengkapi dan sahkan kita. Ini adlaah warisan yang diberikan melalui Yesus Kristus.



2. Para pemain musik membantu tugas-tugas didalam rumah Tuhan. 1 Taw.9:26-33. - Para penyanyi (pemimpin pujian) bersama dengan keluarga Lewi (para imam) mengerjakan tugas sehari-hari di rumah Tuhan, mereka bukanlah sekelompok orang-orang yang "elite". - Mereka mempersiapkan anggur dan minyak - berbicara mengenai urapan dan sukacita yang dicurahkan melalui musik ministry. - Mereka menunggu pintu gerbang berbicara mengenai para pemain musik membantu didalam menggembalakan domba-domba. Kita perlu siap dalam melayani setiap jemaat.



- Mereka menyediakan campuran rempah-rempah - berbicara mengenai pembentukan karakter seorang pemain musik dan pemimpin pujian didalam doa dan penyembahan, dan mengijinkan Tuhan membentuk kita, menghancurkan sehingga keharuman pengurpan Roh Kudus (Luk.7:38) memenuhi Rumah Allah.