BENTUK-bentuk Kelompok Bantuan Dalam KONSELING BU CITRA PA DAHLAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BENTUK-BENTUK KELOMPOK BANTUAN Kelompok bimbingan dan konseling merupakan kelompok yang memiliki tujuan untuk mencapai pemahaman diri, pengarahan diri dan mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya untuk mencapai perkembagan optimal dari kemampuan pribadi yang dimilikinya baik berupa bimbingan, konseling dan terapi. Robert L. Gibson & Marianne H. Mitchel, kelompok konseling adalah kelompok yang sifatnya fungsional, atau berorientasi tujuan. Sebagai pemimpin kelompok yang memiliki tujuan, seorang konselor akan membagi kelompok konseling menjadi tiga tingkatan, yaitu bimbingan, konseling dan terapi.



1. Bimbingan Kelompok (Group Guidance) Prayitno (1995: 178) mengemukakan bahwa, bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya; apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya. Bimbingan kelompok ini mengacu pada aktivitas-aktivitas kelompok yang berfokus pada penyediaan informasi atau pengalaman lewat kegiatan kelompok yang terencana dan terorganisasi. Dalam bimbingan ini, kegiatan kelompoknya harus dipimpin oleh seorang konselor yang terlatih dan berwenang menyelenggarakan praktik pelayanan bimbingan dan konseling. Dan dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu individu mencapai perkembangan yang optimal. Tujuan bimbingan kelompok seperti yang dikemukakan oleh (Prayitno, 1995: 178) adalah:



1. Mampu berbicara di depan orang banyak 2. Mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran, tanggapan, perasaan dan lain sebagainya kepada orang banyak 3. Belajar menghargai pendapat orang lain, 4. Bertanggung jawab atas pendapat yang dikemukakannya. 5. Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi (gejolak kejiwaan yang bersifat negatif). 6. Dapat bertenggang rasa 7. Menjadi akrab satu sama lainnya, 8. Membahas masalah atau topik-topik umum yang dirasakan atau menjadi kepentingan bersama Fungsi dari layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Memberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan memberikan tanggapan tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitar. 2. Mempunyai pemahaman yang efektif, objektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal tentang apa yang mereka bicarakan. 3. Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan sendiri dan lingkungan mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok. 4. Menyusun progran-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap sesuatu hal yang buruk dan memberikan dukungan terhadap sesuatu hal yang baik. 5. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang nyata dan langsung untuk membuahkan hasil sebagaimana apa yang mereka programkan semula.



2. Konseling Kelompok (Group Counseling) Konseling kelompok adalah suatu upaya pembimbing atau konselor dalam membantu memecahkan masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal. Pengertian lain dari konseling kelompok adalah suatu upaya pemberian bantuan kepada individu yang mengalami masalah pribadi, melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan optimal. Dari perkembangan tersebut diharapkan tiap anggota dapat mengatasi permasalahnya. Saat ini konseling kelompok telah diterapkan diberbagai institusi seperti, sekolah, rumah sekolah, perusahaan dan masyarakat luas, untuk mengatasi masalah-maslah kesehatan (prawitasari, 1997); perilaku anti sosial, Latipun, 1999); pendidikan dan remaja (Prayitno, 1995) dan sebagainya. Pendekatan kelompok diskembangkan dalam proses konseling didasakan atas pertimbangan bahwa pada dasarnya kelompok dapat pula membantu memecahkan individu atau sejumlah individu yang bermasalah (Latipun, 2006: 183). Tujuan konseling kelompok pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu, tujuan teoritis dan tujuan operasional. 1) Tujuan teoritis berkaitan dengan tujuan yang secara umum dicapai melalui proses konseling, sedangkan 2) Tujuan operasional disesuaikan dengan harapan konseli dana masalah yang dihadapi konseli. Tujuan-tujuan tersebut diupayakan melalui proses dalma konseling kelompok. Pemberi dorongan (supportive) dan pemahaman melalui redukatif ( insight-reeducative) sebagai pendekatan yang digunakan konseling. Diharapkan konseli dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut Nelson-Jones (Latipun,2006: 182). Tujuan operasionalnya disesuaikan dengan masalah konseli, dan dirumuskan secara bersamabersama antara konseli dan konselor.



3. Terapi Kelompok (Group Therapy)



Terapi kelompok adalah suatu upaya untuk membantu individu dalam menyelesaikan masalahnya melalui serangkaian terapi dalam kelompok. Terapi kelompok dipimpin oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih. Terapi kelompok merujuk kepada penyediaan terapi bagi individu yang memerlukan bantuan bagi penyesuaian diri, gangguan emosi atau hambatan perkembangan yang serius. Anggota kelompok terapi seringkali terdiri atas individu dengan gangguan mental atau emosi kronis yang membutuhkan membangun kembali kepribadian. Menurut Tomb (2000) Terapi kelompok dapat berlangsung beberapa minggu, beberapa bulan atau beberapa tahun, dan biasanya dilakukan seminggu sekali. Biasanya terdiri atas 5-12 anggota (bergantung pada tipenya). Terapis dari bnayak disiplin ilmu dapat melakukan terapi kelompok, banyak terapi kelompok dilakukan dengan menyertakan ko-terapis. Beberaoa kelompok terdiri dari pasien dengan hanya satu diagnosis (missal, skizofrenia, alkoholisme), tetapi ada juga yang campuran. Manfaat terapi kelompok Menurut Yosep (2007) terdapat 2 manfaat terdiri dari manfaat umum dan manfaat khusus. Manfaat Umum: 



Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (reality testing) melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain.







Membentuk sosialisasi.







Meningkatkan fungsi psikologis, yaitu meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara reaksi emosional diri sendiri dengan perilaku defensive (bertahan terhadap stress) dan adaptasi.







Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti kognitif dan afektif.



Tujuan terapi kelompok Secara umum tujuan terapi kelompok adalah : 



a.       Setiap anggota kelompok dapat bertukar pengalaman.







b.      Memberikan pengalaman dan penjelasan pada anggota lain.







c.       Merupakan proses menerima umpan balik



Referensi Prayitno. 1995. “Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil)” Jakarta: Ghalia Indonesia. Latipun. (2006) “Psikologi Konseling”. Malang: UMM Press Tomb, A. D. (2000). Psikiatri (ed 6). Jakarta: Buku Kedokteran EGC Yosep, I. (2007). Keperawatan Jiwa. Refika Aditama