Berbalas Pantun Muda Mudi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BERBALAS PANTUN MUDA MUDI Dari hulu menuju kanal Jangan lagi balik kehulu Maunya sih kepingin kenal Apalah daya hati malu



pergi kepasar membeli sandal jangan lupa membawa doku kalau memang kepingin kenal katakan saja tak usah malu



kalau cerdik cobalah terka gulalah tebu mabis rasanya wahai adik cantik jelita bolehkah abang tahu namanya?



Gali lubang buat petakan Buatlah lubang di dekat rawa Kalau abang mau kenalan Datanglah abang di rumah saya



Kain kebaya dipakai si janpang Bekal satu Cuma buat dirinya Main kerumah itu gampang Asal tahu nama dan alamatnya



Pepaya padat penuh berisi Kalu dimakan enak rasanya Nama dan alamat sudah kuberi Janganlah lupa kunjunganya



Kalau ada semur diladang Ladang pasti akan dijarah Kalu ada umur panjang Abang pasti main kerumah



Pucuk mentimun bersih sendiri Tunggu matang akan terasa renyah Dudukmelamun bersedih hati Menunggu abang datang kerumah



Ujunglah badik setajam duri Diasahnya menjelang petang Janganlah adik bersedih hati Karena abang telah datang



Nasi uduk masak digarang Dimakan dengan sambal terasi Hati adik mendadak senag Karena abang tepati janji



Diambang petang makan nasi Makannya pakai wajan Tak mungkin abang ingkari janji Pada adik gadis pujaan



Begadang makanya wajik Hisap juga rokok cerutu Kalau abang cinta adik Katakan saja I Love You



Cinta itu ikatan hati Jangan dibuat semaunya



Mari kita mengikat janji Untuk bersama selamanya



Pohon randu tubuh di kota Taman kota pun jadi terhiasi Rindu di dada tiada terkira Karena menanti pujaan hati



Terbang burung menuju kandang Karena perut sudah terisi Abang jadi tidak berani datang Karena bapakmu galak sekali



Saat petang cahaya pun meremang Waktu itu dikatakan senja Kalu abang benar benar xayang Kenapa takut pada calon mertua



Buku juga di namakan pustaka Butuh uang janganlah mencuri Bukanya abang takut mertua Tapi abang tidak mau di maki



Kena paku ban harus di tambal Jangan sampai dibawa jalan Walau ayahku berkumis tebal Tapi ayahku bukanlah macan



Buah bacang bukan pepaya Nanas bersisik bukan berduri Kalau abang boleh berttanya Apkah adik masih sendiri



Berlayar kita naik perahu Layar berkembang di udara Kalu bolrh adik tahu Apa maksud abang bertanya



Jangan dimakan nasi basi Karena itu sudah terkena hama Kalu adik masih sendiri Bolehkan abang jalan bersama



Menari harus dengan irama Tapi jangan seorang diri Boleh saja jalan bersama Asal jangan mencuri hati



Menjangan bukanlah rusa Kalu dikejar akan berlari Kalu memang ada iasa Apa tak boleh jatuh hati



Menulis pakailah tinta Janganlah memakai gincu Apa benar abang cinta Atau abang Cuma merayu



Bedak pupur dibuat dari sagu Untuk menghias wajah sendiri Wahai adik janganlah ragu Abang cinta setengah mati