Bermain Tennis Etika Elite [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BERMAIN TENNIS ETIKA ELITE



Permainan tenis di atas lapangan rumput berasal dari kalngan bangsawan Inggris, dan permainan-permainan yang menggunakan raket pada umumnya merupakan kesukaan kalangan kerajaan di Eropa. Itulah sebabnya permainan tenis diwarnai suatu pesona tatakrama kebangsawanan. Sulit dibayangkan seorang “picher” (pelontar bola) berkata kepada “batler” (pemukul bola); pukulan bagus sekali”, ketika suatu drive melewati dekat telinganya, tetapi justru inilah yang harus diucapkan seorang pemain tenis ketika mengalami situasi sama. Seorang pemain tenis tidak dibernarkan berdebat dengan para “official” seperti halnya dalam baseball dan basket. Dalam pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan tanpa official, seorang petenis diharpakan bergerak mundur untuk meyakinkan bahwa ia tidak menarik keuntungan dari lawannya. Jika sesuatu mengganggu pukulan lawannya, petenis ini bertanya apakah lawannya mau mengulanginya. Pada umumnya pemain lawan tersebut tidak mau melakukannya, karena merasa bahwa ia mungkin telah gagal melakukan pukulan itu dan enggan menarik keuntungan dari sikap lawannya yang sangat sopan itu. Jika seorang pemain ragu-ragu, ia diharapkan untuk memberikan komentar bahwa pukulan itu baik; lawannya, jika ia melihat bahwa bola jelas-jelas keluar, harus mengesampingkan kenyataan itu dan mengatakan bahwa pukulannya sendiri yang keluar. Aturan-aturan perilaku yang sopan, meluas sampai ke penonton. Mereka diharapkan untuk memelihara suasana hening selama berlangsungnya rally-rally agar oenaub daoat berkonsentrasi. Mereka memberikan tepuk tangan kepada yang kalah sebagai pujian atas usahanya yang keras. Penonton tidak selayaknya berteriak / mengomentari keputusan-keputusan yang buruk, (meskipun kadang-kadang hal seperti terjadi juga). Memang tenis dimainkan untuk menang, akan tetapi harus selalu dimainkan dalam suatu kerangka aturan-aturan kesopanan yang ketat. Mematuhi aturan-aturan tersebut dan melihat bagaimana aturan-autran itu dipatuhi, membuat pertandingan menjadi sangat menyenangkan dan menarik. Karena aturan-autran itu dimaksudkan untuk memperlihatkan aspek-aspek yang lebih, dalam diri manusia. Berikut adalah aturan-aturan perilaku utama yang harus dipatuhi oleh setiap pemain:



Ketika Bermain 1.



Jangan berteriak kepada seorang lawan di seberang net atau berbicara keras pada saat pemainpemain lainnya sedang bermain di lapangan di dekatnya. Teriakan bisa mengganggu konsentrasi mereka, meskipun mereka tidak akan menyatakannya.



2.



Jangan memonopoli arena. Pada umumnya aturan setempat mengizinkan untuk dipakai sebanyak 2 set. Arena harus ditinggalkan tanpa “mengomel”.



3.



Peraturan-peraturan setempat, seringkali menuntut agar para pemain tunggal bermain ganda jika pemain-pemain lainnya masih menunggu giliran. Ini pun harus dilakukan segera dan dengan jiwa besar.



4.



Kalau lawan anda memberikan seranganyang baik, jangan memaki-maki diri begitu saja, melainkan berikan pujian pada lawan atas skillnya.



5.



Kalau lawan Anda melakukan smash terhadap bola tinggi, jangan mengeluarkan suara putus asa atau prihatin tepat sebelum ia memukul bola. Ini bisa mengacaukan timing sehingga membuatnya gagal. Ini sangat tidak sopan. Dalam permainan ganda, ketika pemain mendapat umpan bola tinggi, lawannya tidak boleh berteriak ke partnernya “Awas alley!” atau instruksi lainnya yang sejenis. Inipun dianggap tidak sopan.



6.



Jangan mengeluarkan kata-kata kasar, atau membanting raket ke tanah ketika gagal menyambar suatu pukulan yang mudah. Ini menunjukkan kurangnya control emosi yang dapat memuakkan orangorang di sekitar anda. Di samping itu ledakan emoisonal semacam ini akan menambah keyakinan lawan untuk menang.



7.



Jangan sekali-sekali mengganggu permainan yang sedang berlangsung, di arena di dekatnya, untuk meminta pemain-pemain di dekatnya melemparkan kembali bola tenis Anda yang terlempar ke arena mereka.



8.



Jika bola dari arena lain masuk ke arena anda, kembalikan dengan segeran tanpa harus diminta terlebih dahulu. Perhatikan betul apakah Anda mengembalikannya kepada pemain yang bersangkutan.



Keputusan-keputusan 1.



Bila Anda bertanding dengan para linesman (hakim garis) yang berhak mengambil keputusankeputusan, jangan berdebat jika Anda tidak sependapat dengan keputusan. Anggaplah bahwa kesalahan dalam keputusan akan terjadi dalam pertandingan itu. Para petenis top Dunia menyadari sepenuhnya bahwa dalam match yang panjang dan seru, mereka akan menerima kira-kira 6 keputusan yang buruk; tetapi mereka ini pun tahu bahwa pihak lawan pun akan menerima hal yang sama dalam jumlah yang kira-kira juga sama.



2.



Jika Anda yakin bahwa lawan mendapatkan keputusan tidak benar, jangan sengaja memberikan point berikut padanya agar keadaan menjadi berimbang (impas). Ini merupakan suatu sikap yang sombong, mungkin akan dihargai oleh lawan maupun penonton, tetapi tidak para official. Menolak keputusankeputusan official akan membuat penonton jengkel dan sekaligus menunjukkan sikap tidak sopan.



3.



Bila tidak ada official dan Anda mewasiti sendiri, berikan penilaian yang jujur dan tepat pada pukulanpukulan lawan dengan segera dan cukup keras, agar dapat didengarnya. Kalau ada keraguan apakah suatu pukulan baik atau tidak, katakan tembakan itu baik. Jangan bermain dengan menghitung pointnya; kegagalan Anda menilai akan merupakan hukuman baginya. Jika mustahil bagi Anda untuk



melihat bolanya dan lawan Anda berada dalam posisi yang menguntunggkan untuk melihatnya dengan jelas, mintalah ia yang membuat keputusan atau komentar. 4.



Jangan sekali-kali mengomentari pukulan-pukulan yang jatuh di arena lawan, kecuali ia yang meminta Anda untuk itu. Mengomentari pukulan-pukulan dari jarak jauh akan membuat pemain marah.



5.



Anggaplah bahwa komentar-komentar Anda adalah jujur dan bahwa ia pun percaya pada komentar serta keputusan Anda. Baik dengan kata-kata maupun ekspresi wajah, jangan memperlihatkan keraguan Anda terhadap keputusan yang adil dan akurat.



6.



Jika Anda dan lawan Anda belum lama bermain tenis, skor harus diumumkan paling sedikit dua kali dalam satu game agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika salah seorang diantara Anda melakukan “klaim’ atas point pertandingan tersebut. Skor-skor permainan harus diumumkan setelah setiap game selesai. Kadang kalanya dalam permainan tennis 4 permain satu wasit, sarjana semua tapi itungan game sering salah juga.



Serve 1.



Sebelum melakukan serve lihatlah apakah lawan Anda sudah siap. Meskipun demikian Anda tidak perlu bertanya padanya tentang hal ini.



2.



Dalam pertandingan yang bersifat persahabatan, jika irama serve lawan Anda terganggu oleh sesuatu sehingga serve fault, beri kesempatan dua kali serve lagi. Sebagai contoh jika bola dari arena di sebelahnya bergulir memasuki arena setelah lawan melakukan satu fault, begitu bola dari luar itu diambil, lawan harus diberi dua kali serve lagi.



Menerima Serve 1.



Jika dapat dihindari, jangan memukul kembali serve pertama dari lawan yang mendarat di luar service box.



2.



Jika serve keluar, katakan “out” dengan jelas dan segera. Jika Anda terlambat mengatakannya, Anda memaksa lawan untuk mengambil beberapa langkah lagi untuk mengambil/membalas pengembalian bola dari Anda.



3.



Setelah terjadi satu point, kembalikan bola kepada pelaku serve. Jangan membiarkan lawan berlari ke sana kemari untuk mengumpulkan bola-bola tersebut.



4.



Jika serve masuk dan Anda membalasnya, Anda tidak perlu mengatakan, “Baik!” Memukulnya kembali sudahlah cukup. Ini berlaku pula untuk pukulan-pukulan lain yang mendarat di dekat garis-garis batas. Sebelum Bertanding 1.



Dalam periode pemanasan, arahkan bola cukup dalam ke arah pertengahan lapangan. Jangan memaksa lawan untuk bersusah payah lari.



2.



Bila Anda berdiri di dekat net untuk “memanaskan” volley-volley Anda, pukul bolanya lurus kembali kearah lawan.



3.



Bila lawan sedang melakukan volley, arahkan bola ke tempat yang dapat dicapai; jangan berusaha mematikan bola.



4.



Berikan waktu yang sama kepada lawan untuk memanaskan volley serta pukulan-pukulan lainnya.



5.



Ketika memukul smash, usahkan untuk selalu mengarahkan bola ke tengah arena. Meskipun demikian beberapa smash ke sudut-sudut lapangan menjelang akhir periode pemanasan diperbolehkan.



Peraturan Umum di Lapangan 1.



Sebelum memulai permainan, perhatikan jenis bola-bola yang akan Anda pergunakan dan ciri-ciri pembedaannya, agar Anda tidak mencampurnya dengan bola-bola lain yang berasal dari arena-arena di sebelahnya.



2.



Ketika permainan sedang berlangsung, jangan berjalan di belakang para pemain. Kalau Anda harus lewat, tunggulah sampai point tersebut selesai dan kemudian lewatlah dengan cepat.



3.



Jangan berbicara dengan pemain ketika ia sedang terlibat dalam perebutan point. Di sela-sela dua point, jangan melibatkan salah seorang pemain dalam percakapan yang panjang; lawan mungkin akan mulai menggerutu.



4.



Jangan mengejek seorang pemain yang melakukan pukulan buruk atau salah dalam hal taktik.



5.



Jangan mengharapkan lawan-lawan untuk selalu menyerahkan bola-bolanya. Setelah beberpa saat mereka akan enggan melakukannya. Kalau Anda tidak mampu membeli bola-bola baru setiap bermain, Anda bisa mencoba bermain dengan bola-bola yang digunakan untuk beberapa set saja. Karena kondisi bola mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap permainan, maka bola-bola yang masih baru atau yang masih baik keadaanya sekali waktu bisa dianggap sebagai suatu pemborosan yang tidak dibenarkan. Kalau bola-bola yang dipakai sudah “mati” atau pudar warnanya atau lebih ringan, permainan tenis akan kehilangan sebagaian daya tariknya.



6.



Secara tradisional, Anda tidak layak meminta seorang petenis yang jauh lebih pandai untuk bermain melawan Anda; dialah yang seharusnya menawarkan ajakan tersebut. Meskipun demikian sikap semacam ini dapat diabaikan. Cara menuju kemajuan yagn cepat adalah dengan mempelajari caracara menangani pukulan-pukulan yang dilancarkan para petenis yang sudah mahir. Dan jika satusatunya cara untuk mengajak mereka dalah dengan mengadakan pendekatan yang bersifat frontal (menantang), maka lakukanlah. Meskipun demikian ajakan ini harus disampaikan secara sopan, dan jika sang jagoan menolah, terimalah penolakannya dengan senang hati.



7.



Jangan beranggapan bahwa karena Anda lebih pandai bermain daripada petenis lain, maka Anda mempunyai hak yang lebih besar daripadanya. Atau bahwa Anda boleh bersikap kurang sopan terhadapnya karena ia tidak memiliki stroke-stroke klasik.



Memang ada kecenderungan, bahwa pemain yang kalah bersikap sangat sopan terhadap pemainpemain yang mengalahkannya atau sebaliknya. Seharusnya setiap pemain, terlepas dari kemampuannya bermain, berhak mendapat perlakuan sopan yang sama. Apakah kita harus menang? Karena kita mencari sahabat dan sehat kadangkala kita menyenangkan orang lain dengan member kemenangan kepada lawan.