Bika Ambon Proposal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : YOGA KAMDANI Kelas : XII LISTRIK INSTALASI



SMK TARUNA PERSADA JLN.ABDUL RABKHAN KM 05 BUKIT TIMAH TAHUN AJARAN : 2019/2020



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat. Proposal ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan PROPOSAL (bika ambon) ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan proposal ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



Dumai, 19 FEBRUARI 2019



Penyusun



BAB I PENDAHULUAN PROPOSAL PENGEMBANGAN BISNIS DAN PENGEMBANGAN BISNIS



A. JUDUL PROPOSAL Merintis Usaha KUE BIKA AMBON 1.1 LATAR BELAKANG



. Bika Ambon adalah makanan khas Indonesia yang memiliki tekstur yang unik dan rasa yang khas. Produk ini berbahan dasar tepung tapioka, telur, dan gula, sehingga memberikan rasa yang manis. Bika Ambon dapat dinikmati setiap saat oleh semua kalangan masyarakat, dan dapat dijadikan buah tangan atau hadiah. Di Indonesia ada yang suka, tidak suka, dan bahkan tidak tahu Bika Ambon khusunya di Surabaya. Dewasa ini, tren produk roti dan kue mengalami peningkatan setiap tahun dengan rata-rata 10% per tahun. Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia (APEBI), Chris Hardijaya, umumnya produk roti yang memberikan kontribusi terbesar pada perkembangan industri bakery, yaitu 60%, sisanya baru kue tradisional, cake dan kue kering (Deny, 2014). Produk-produk tersebut dapat berkembang di Indonesia disebabkan karena adanya informasi dari media sosial, budaya kuliner dari negara lain yang semakin mudah diakses, dan minat masyarakat Indonesia yang suka untuk mencoba produk baru. Selain itu, masyarakat Indonesia, saat ini menyukai produk yang unik, dengan kemasan yang menarik, sehingga dapat dibuat sebagai hadiah dan dapat dijadikan gaya hidup baru, terutama bagi kalangan remaja, seperti difoto, kemudian diunggah ke media sosial. Peningkatan yang cepat terhadap permintaan pangan disebabkan karena peningkatan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya beli masyarakat dan perubahan selera (Suryana, 2005). 1.2 VISI 1. Menjadikan KUE BIKA AMBON menjadi makanan masa kini 2. Mendapatkan keuntungan sesuai dengan harapan 1.3 MISI 1. Berkreasi dan berinovasi dengan masakan modern 2. Mengutamakan kualitas makanan 3. Mengutamakan pelayanan kepada konsumen 1.4 TUJUAN KEGIATAN USAHA Adapun tujuan dari kegiatan usaha ini adalah:



1. Mendorong saya untuk sukses berwirausaha dalam mewujudkan mahasiswa yang mandiri, kreatif, inovatif, dan kompetitif. 2. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan memberikan pekerjaan sebagaimana dibutuhkan dalam usaha ini. 3. Menjadikan usaha warung ini terus berkembang dengan membuka cabang di daerah-daerah lain. 1.5 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana mempromosikan kue khas daerah medan ini 2. Bagaimana mempertahankan dan terus mengembangkan bisnis ini. 1.6 KEGUNAAN PROGRAM Dengan adanya program ini maka diharapkan dapat berguna untuk : 1. Merangsang kreativitas dan daya inovasi saya untuk menghasilkan kegiatan yang bermanfaat. 2. Membuka wawasan saya dan meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha sehingga mampu mengadapi pesaingan bebas dengan cara menjadi entrepreneur muda indonesia. 3. Menambah pilihan menu makanan yang murah dan enak di kalangan masyarakat 4. Memberikan stimulus untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri terutama bagi masyarakat.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil



GAMBARAN UMUM USAHA A. Ide Produk Bisnis makanan merupakan bisnis yang memiliki potensi untuk bertahan dan terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan kuliner masyarakat. Kebutuhan akan terus meningkat karena kebutuhan tersebut adalah kebutuhan pangan masyarakat. Ide pembuatan usaha warung makan serba penyet ini berasal dari adanya keinginan untuk menyajikan jajanan yang murah, sehat, dan nikmat dikalangan masyarakat. Usaha ini dipilih karena tingginya jumlah masyarakat penggemar kuliner/jajanan khususnya masakan serba penyet, proyeksi keuntungan yang dihasilkan cukup besar serta besarnya peluang untuk sukses karena bisnis ini bukan merupakan bisnis musiman dan dapat terus berkembang melalui berbagai kreasi dan inovasi keterjangkauan harga juga menjadi alasan pemilihan objek usaha ini. B. Deskripsi Usaha



2.2 Analisa Pemasaran Produk Strategi pemasaran yang digunakan adalah : 



Strategi Harga Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar, harga yang ditetapkan adalah dibawah harga pasar dengan tetap menjaga kualitas usaha, dengan kata lain harga diusahakan lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing.



Strategi Pasar Promosi penjualan yang bisa dilakukan adalah penyebaran brosur usaha, promosi dari mulut ke mulut danpenekanan pada pendekatan perorangan



2.3 Analisis SWOT Sebagai Kelayakan Usaha Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha setiap kegiatan untuk memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui analisis SWOT



2.4 Kekuatan (Strength)



Keunggulan dari produk ini yaitu : 1. Memiliki berbagai macam-macam bentuk 2. Memiliki berbagai macam-macam rasa 3. Bahan produk yang higienis



2.5 Kelemahan (Weakness) 1. Produk muda 2. Harga bahan baku tidak stabil 2.6 Peluang (Oportunity) Produk ini sedikit usahanya dikalangan masyarakat akan tetapi usaha ini berbeda dengan modifikasi yang sedemikian sehingga menjadi produk baru serta menarik yang dapat bersaing dengan makanan makanan yang lainnya. 2.7 Ancaman (Treath) Ancaman yang dapat timbul dari usaha warung penyet ini antara lain: 1. Pesaing tidak sehat 2. Bahan baku yang tidak stabil 3. Adanya produk yang serupa dengan kualitas baik dan harganya murah sehingga menjatuhkan produk penulis



BAB III MANAGEMEN PRODUKSI



3.1 PELAKSANAAN Tempat usaha ini adalah di daerah bagan besar Untuk merealisasikan usaha ini 1. Menentukan dan Menyewa Tempat untuk Berjualan. Sasaran tempat yang akan disewa adalah Warung di Area bagan besar 2. Merenovasi Tempat Setelah menemukan dan menyewa warung untuk berjualan. Kemudian hal yang dilakukan adalah merenovasi tempat tersebut dengan jasa tukang 3. Persiapan Perlengkapan Usaha Dalam tahap ini, hal yang akan dilakukan adalah pembelian peralatan untuk keperluan warung. Peralatan tersebut, antara lain: a) Peralatan masak, seperti wajan, panci, kompor, dll b) Peralatan makan, seperti sendok, garpu, piring, dll c) Peralatan minum, seperti gelas, termos, dll d) Peralatan cuci piring, seperti ember, sabun cuci, dll e) Gerobak f) Meja dan kursi kayu g) Kursi plastik h) Tempat sampah i)



Spanduk



BAB IV RANCANGAN ANGGARAN



Bahan Baku : 1. Terigu 2 Kg : Rp. 14.000 2. Telur 1 Kg : Rp. 12.000 3. Gula pasir 1 Kg : Rp. 10.000 4. Air : Rp.







5.Garam : Rp. 2.000 6. Soda kue : Rp. 3.000 7. Blue band : Rp. 5.000 8. Pewarna kuning : Rp. 3.500 9. Fermipan (pengembang soda) : Rp. 3.500 + Rp. 53.000



Bahan Taburan : 1. Kacang tanah ½ Kg : Rp. 5.000 2. Meises : Rp. 5.000 3. Keju : Rp. 11.000 4. Susu kental manis : Rp. 7.000 5. Wijen : Rp. 5.000 + Rp. 33.000



Bahan Baku Tambahan : 1. Kardus : Rp. 5.000 2. Piring plastic : Rp. 8.000 3. Garpu : Rp. 7.000 4. Pisau : Rp. 5.000 + Rp. 25.000



- Modal Bahan baku + Bahan taburan + Bahan baku tambahan + Ongkos angkut Rp. 53.000 + Rp. 33.000 + Rp. 25.000 + Rp. 500 = Rp.111.500



Perhitungan Keuntungan : Harga jual : Rp.12.000 x 40 porsi = Rp.480.000 Harga Pokok Produk perunit : Harga beli bahan baku : Rp.2.150 Harga beli bahan tambahan : Rp. 625 Ongkos angkut : Rp. 500 + Rp.3.275 Jumlah Hpp: Rp.3.275 x 40 porsi = Rp.131.000



Laba kotor :



= Rp.349.000 Biaya penjualan Biaya pembuatan brosur : Rp.30.000 Biaya transportasi : Rp.30.000



Dengan demikian Ekspetasi Return on equity yang akan diperoleh adalah sebesar 15% dihitung dari perbandingan keuntungan dan Modal yang dikeluarkan. BAB VI Penutup



Bahwa dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan Fokus,kita tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah tengah,dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha tersebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri,dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan. Perhitungan perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal awal memulai usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan diawal maka yang terjadi adalah efek Berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan,sementara



modal



lama



kelamaam



tersedot



habis



Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurangDengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.



Semoga proposal usaha kecil warung martabak manis diatas memberi inspirasi kepada anda untuk wirausaha