6 0 1 MB
BUSSINES PLAN KEWIRAUSAHAAN
Milkshake Ubi Ungu Oleh: Almusa Nur Khadzim Andika Prasetiawan Titis Ayu Wardhani Eriesa Asri Pridayanti Ardian Prasetyo
20160420230 20160420228 20160420254 20160420239 20160420248
Tugas Bisnis Plan: Tugas ini dikerjakan sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah ”Kewirausahaan” Kelas F pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun akademik 2016/2017 di bawah bimbingan Dr. Bambang Jatmiko, S.E, M.Si.
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
LEMBAR PENGESAHAN BUSINESS PLAN
1. Judul Kegiatan 2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap c. NIM d. Jurusan d. Universitas/Institut/Politeknik e. Alamat Rumah 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIDN c. Alamat dan No.HP
6. Biaya Kegiatan Total 7. Jangka Waktu Pelaksanaan
I
: Violet Shaky/Milkshake Ubi Ungu : Business Plan : Almusa Nur Kadzim : 20160420230 : Akuntansi : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta : Jl. Potrosaran II Rt.3/Rw.1,Magelang : 5 orang : Dr. Bambang Jatmiko,SE,Msi : 0601066501 : Pelemburan Perum Pesona Cendrawasih. C7, Sariharjo, Ngaglik, Sleman/0815718940 : Rp40.000.000 : 12 Bulan
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal kewirausahaan ini. Adapun tujuan dari pembuatan proposal bisnis ini sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah ”Kewirausahaan” Kelas F pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan juga untuk memahami bagaimana menjalankan suatu usaha dengan baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Bambang Jatmiko, S.E, M.Si.yang telah membimbing dan mendukung dalam penulisan proposal bisnis plan ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan pada proposal ini, baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki proposal kewirausahaan ini. Kami berharap semoga proposal bisnis ini memberi manfaat yang besar bagi kita semua yang membutuhkannya.
Yogyakarta, 29 April 2017
Penyusun
II
Daftar Isi Lembar Pengesahan Business Plan
I
Kata Pengantar
II
Daftar Isi
III
Daftar Tabel
V
Daftar Gambar
VI
BAB I Tema/Judul Business Plan 1.1 Tema Business Plan
1
1.2 Nama Perusahaan
1
1.3 Slogan Perusahaan
2
1.4 Logo Perusahaan
3
BAB II Ringkasan Eksekutif 2.1 Jenis usaha
4
2.2 Kelompok sasaran usaha
4
2.3 Dana yang diperlukan
5
2.4 kelayakan usaha
5
BAB III Business Description 3.1 Latar belakang
8
3.2 Analisis SWOT
9
3.3 Visi, Misi, dan Tujuan
11
3.4 Analisis Pesaing dan Peluang
11
BAB IV Manajemen dan Organisasi 4.1 Kebijakan Sumber Daya Manusia
12
4.2 Tugas Pokok
14
4.3 Struktur Organisasi
14
BAB V Operation Flow 5.1 Jenis Produk
15
5.2 Proses Produksi
16
5.3 Logistik
17
5.4 Flow Chart
19
III
BAB VI Marketing dan Sales Strategi 6.1 Strategi
20
6.2 Targeting dan Posistioning
22
6.3 Kebijakan Harga
22
6.4 Kebijakan Dimensi
26
BAB VII Financial 7.1 Financial Plan (Perencanaan Keuangan)
28
7.2 Kebijakan Modal
28
7.3 Proyeksi Laba Rugi dan Arus Kas
29
7.4 Break Event point
32
7.5 Study Kelayakan
35
BAB VIII Penutup 8.1 Kesimpulan
45
8.2 Saran
45
Daftar Pustaka
46
Lampiran
47
IV
Daftar Tabel Analisis SWOT
9
Kebijakan Harga
23
Biaya Peralatan
24
Biaya Lain-lain
25
Kapasitas Produksi
27
Proyeksi Laba Rugi
29
Income Statement
30
Arus Kas
31
Break Event Point
33
Earning After Tax (EAT)
38
Present Value Kas Bersih
39
Metode Internal Rate of Return
42
Hasil Penelitian
44
V
Daftar Gambar Logo Perusahaan
3
Struktur Organisasi
14
Violet Shaky
15
Flow Chart
19
Kurva BEP
34
VI
BAB I Tema / Judul Bisnis Plan 1.1 Tema bisnis plan “Minuman Hits yang Menyehatkan” Bisnis yang kami buat adalah bisnis dengan menggunakan produk berbahan dasar ubi ungu, yang mana ubi ungu pada dasarnya kurang populer di masyarakat. Produk ini kami tawarkan dalam bentuk minuman yang populer di masyarakat yaitu milkshake dengan bahan dasar ubi ungu. Minimnya olahan ubi ungu menjadi minuman, memberikan keuntungan tersendiri bagi kami dikarenakan sedikitnya pesaing dengan produk yang serupa. Ubi ungu sendiri memiliki harga yang relatif murah dipasaran. Ubi ungu juga memiliki banyak kandungan seperti betakaroten yang tinggi vitamin A, B1, C dan E, zat besi, protein, kalsium, serat, antosianin dan masih banyak lagi. Selain itu ubi ungu juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan yaitu menyehatkab jantung, menyehatkan mata, melancarkan peredaran darah, melancarkan pencernaan, baik untuk penderita diabetes, anti bakteri, mengatasi asma dan anti kanker. 1.2 Nama Perusahaan Nama usaha kami adalah “Violet Shaky Blue”. Violet dalam bahasa inggris memiliki arti “Ungu”. Hal ini menggambarkan tampilan produk kami yang didominasi warna ungu yang juga akan menjadi ciri khas dari usaha kami. Warna ungu ini berasal dari bahan dasar yang kami gunakan untuk produk kami yaitu Ubi Ungu. Shaky sendiri berasal dari kata Shake pada kata Milkshake yang berarti kocok atau goyang. Milkshake adalah minuman yang sedang populer saat ini di berbagai kalangan terutama para pelajar. Oleh karena itu, kata Violet Shaky kami rasa sangat cocok untuk nama usaha kami, dimana kami membuat produk Milkshake dengan bahan dasar ubi ungu. Sedangkan Blue yang dalam bahasa indonesia berarti biru. Blue sendiri merupakan nama perusahaan kami.
Business Plan Page 1
Kami memilih warna biru sebagai nama perusahaan kami karena biru adalah warna yang paling disukai secara universal. Biru menunjukkan kepercayaan diri, kehandalan, tanggung jawab, kebijaksanaan dan cita-cita yang lebih tinggi, tetapi juga konservatif dan dapat diprediksi. Sehingga kami berharap, sifat dari warna biru ini bisa menjadi sifat perusahaan kami, yaitu usaha kami dapat disukai oleh semua orang, handal/profesional, dan memiliki tanggung jawab yang tinggi sehingga dapat membangun loyalitas pelanggan. 1.3 Slogan Perusahaan “Segarkan harimu dengan cucengu (cucu cegar ungu)” Disini kami sengaja memberikan slogan yang unik untuk perusahaan kami karena diera modern ini generasi muda-mudi ingin mencari sesuatu yang berbeda, sesuatu yang jarang didengar, sesuatu yang unik dan menarik. Harapan kami dengan memberikan slogan yang lucu dan menarik, kami dapat menarik konsumen untuk merasakan dan membeli produk milkshake dari perusahaan kami. Dimana kata “Segar” sendiri memberikan suatu asumsi/pemikiran kepada konsumen yang membaca maupun yang mendengarnya bahwa milkshake ubi ungu / Violet Shaky ini dapat menghilangkan dahaga yang dirasakan setiap konsumen. Selanjutnya juga ada kata unik yaitu cucengu atau cucu cegar ungu. Disini berarti cucu cegar atau susu segar dimana susu adalah bahan utama dari milkshake yang menyehatkan dan kaya nutrisi. Kata selanjutnya adalah ungu. Ungu sendiri kami ambil dari warna dasar ubi ungu dimana ubi ungu adalah bahan utama kami untuk membuat milkshake unik ini.
Business Plan Page 2
1.4 Logo Perusahaan Logo perusahaan ini berasal dari gabungan atara sapi sebagai penghasil susu dengan ubi yang menjadi bahan pokok dari produk milkshake ubi ungu / Violet Shaky. Susu sapi dan ubi ungu merupakan dua hal penting dalam berdirinya perusahaan ini. Pada logo terdapat kata “Violet Shaky Blue” yang merupakan nama perusahaan.
Gambar 1.1 Logo Perusahaan
Business Plan Page 3
BAB II Ringkasan eksekutif 2.1 Jenis Usaha Jenis usaha terdiri dari 3 jenis bidang, yaitu: usaha dibidang jasa, dagang dan manufaktur. Yang membedakan diantara ketiganya adalah kegiatan usahanya. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menjual atau memberi jasa kepada pihak lain atau masyarakat. Contohnya: asuransi, transportasi, bank, kantor akuntan, bengkel dan sebagainya. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli barang dan dijual kembali kepada pihak lain melalui transaksi yang bertujuan untuk mendapatkan laba. Sedangkan, Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang mengubah barang mentah menjadi produk jadi melalui proses produksi kemudian dijual kepada pelanggan. Violet Shaky Blue merupakan jenis usaha yang bergerak dalam bidang manufaktur. Dimana kami mengolah ubi ungu sebagai bahan baku/ mentah menjadi produk jadi berupa milkshake yang memiliki nilai jual tinggi. Alasan kami memilih bidang ini dikarenakan kami dapat memaksimalkan laba dengan memproduksi sendiri tanpa membeli barang dari pihak lain. 2.2 Kelompok Sasaran Usaha Sasaran utama kami adalah mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan kami membuka usaha ini dalam lingkungan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Produk yang kami buat ini kami prediksi akan menarik perhatian setiap mahasiswa. Selain itu, produk ini memiliki harga yang cukup terjangkau untuk kalangan mahasiswa.
Business Plan Page 4
2.3 Dana yang Diperlukan Dana yang diperlukan sebesar Rp30.000.000 dengan umur ekonomis 5 tahun. Penghimpunan dana adalah sebagai berikut : 1. Nama: Almusa Nur Kadzim Dana: Rp6.000.000 2. Nama: Andika Prasetiawan Dana: Rp6.000.000 3. Nama: Ardian Prasetyo Dana: Rp6.000.000 4. Nama: Erisa Asri Pridayanti Dana: Rp6.000.000 5. Nama: Titis Ayu Wardhani Dana: Rp6.000.000
2.4 Kelayakan Usaha Metode-metode kelayakan investasi antara lain: a. Metode Payback Period (PP) Metode ini merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu usaha. Rumus: Payback Periode=
jumlah investasi × 12 bulan aliran kas bersih
Kriteria penilaian pada metode payback period ada dua, yaitu: -
Jika Payback period < waktu maksimum, maka usulan usaha tersebut dapat diterima atau dianggap layak.
-
Jika Payback period > waktu maksimum, maka usulan usaha tersebut tidak dapat diterima atau dianggap tidak layak.
Business Plan Page 5
b. Metode Average Rate of Return (ARR) Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak EAT (Earning After Tax) dengan rata-rata investasi. Rumus: ARR =
Rata−rata EAT Rata−rata investasi
Rata-rata EAT =
×100%
Total EAT umur ekonomis
Rata-rata Investasi =
investasi umur ekonomis
c. Metode Net Present Value (NPV) Merupakan metode analisis keuangan yang memperhatikan adanya perubahan nilai uang karena faktor waktu, proyeksi arus kas dapat dinilai sekarang (periode awal investasi) melalui pemotongan nilai dengan faktor pengurangan yang dikaitkan dengan biaya modal. Rumus: NPV = Total PV Aliran Kas Bersih – Total PV investasi Kriteria penilaian NPV antara lain: -
Jika NPV > 0, maka investasi dianggap layak
-
Jika NPV < 0, maka investasi dianggap tidak layak
Business Plan Page 6
d. Metode Internal Rate of Return (IRR) IRR adalah tingkat bunga yang akan diterima (PV Future Procceds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV Capital Outlays). Rumus: P2 − P1
IRR = P1 – C1 × C2 − C1 Keterangan: P1 = Tingkat Bunga 1 P2 = Tingkat Bunga 2 C1 = NPV 1 C2 = NPV 2
Kriteria penilaian IRR adalah: -
Jika IRR > dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi dianggap layak
-
Jika IRR < dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi dianggap tidak layak
e. Metode Profitabilitas Indeks (PI) Indeks profitabilitas adalah rasio atau perbandingan antara jumlah nilai sekarang arus kas selama umur ekonomisnya dan pengeluaran awal proyek. Rumus: PI =
Total PV Kas Bersih Total Investasi
Kriteria untuk profitabilitas indeks antara lain: -
Jika PI > atau = 1,00, maka usaha dinilai layak
-
Jika PI < 1,00, maka usaha dinilai tidak layak
Business Plan Page 7
BAB III Business Description 3.1 Latar Belakang Khasiat
Ubi
ungu
bagi
kesehatan
banyak
yang
belum
mengetahuinya. Ubi ungu (ipomea batatas poiret) lebih dikenal sebagai bahan makanan yang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan yang sedap. Makanan yang bisa menjadi pewarna makanan yang cantik dengan warna ungunya ini memiliki serangkaian magnesium kandungan nutrisi yang sangat baik untuk menunjang kesehatan tubuh diantaranya zinc, kalium, tembaga, lisin, vitamin C dan E, vitamin B1, mineral, lemak, protein, serat kasar, dan tentunya sumber karbohidrat. Dengan serangkaian kandungan gizi yang terkandung pada ubi ungu akan menjadikan makanan yang dianggap tidak berkelas ini memiliki manfaat yang sangat berkelas nantinya. Seperti yang kita tahu sebagian besar para remaja saat ini kurang memperhatikan kesehatan, terutama pada apa yang di konsumsi. Banyak anak laki-laki dan perempuan di negara berkembang termasuk remaja kekurangan gizi, yang mana hal tersebut membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit dan kematian dini. Sebaliknya, kelebihan berat badan dan obesitas (bentuk lain dari gizi buruk dengan konsekuensi kesehatan yang serius dan implikasi finansial jangka panjang penting bagi sistem kesehatan) semakin meningkat di kalangan anak muda di negara-negara berpenghasilan tinggi. Gizi yang cukup, makan sehat dan kebiasaan latihan fisik pada usia ini adalah dasar bagi kesehatan yang baik di usia dewasa. Maka dari itu, kami dari VSB/Violet Shaky Blue Company memberikan alternatif untuk semua orang terutama remaja dengan memproduksi sebuah minuman yang bukan hanya popular saat ini, namun juga mempunyai khasiat yang baik untuk kesehatan.
Business Plan Page 8
3.2 Analisis SWOT Tabel 3.1 Analisis SWOT STRENGHT (S) : Internal
Eksternal
OPPORTUNITY (O) :
1. Proses produksi yang pengembangan yang cukup mudah. 2. Jenis minuman yang di sukai sebagian mahasiswa. 3. Belum banyak yang menggunakan bahan baku ubi ungu untuk produk minuman
WEAKNESS (W) :
1. Kandungan gizi pada produk tinggi. 1. kekurangan sumber 2. Bahan baku mudah didapat daya modal 3. Produk cukup populer di masyarakat. 2. Kurangnya 4. topping yang bervariasi. pengalaman bisnis. STRATEGI (SO)
STRATEGI (WO) :
1.1 Kami akan berusaha lebih keras lagi untuk kandungan gizi yang tinggi selain menambah modal itu proses produksi yang mudah yaitu dengan mencari akan menjadi kekuatan dalam bisnis investor ini. 1.2 Meningkatkan 1.2 Bahan baku yang mudah didapat pembelajaran akan lebih memudahkan kami dalam mengenai bisnis memproduksi produk melalui pengalaman 1.3 Belum banyaknya yang para pembisnis sukses menggunakan bahan baku ubi ungu 1.3 Mencari supplier ubi untuk produk minuman akan ungu yang memperbesar peluang kami. memberikan harga paling murah untuk meminimalisasikan pengeluaran modal.
1.1 Dengan bahan baku yang memiliki
Business Plan Page 9
THREAT (T) :
1. Kurangnya perhatian
STRATEGI (ST) :
1.1
masyarakat terhadap makanan/minuman yang menyehatkan
2. Pesaing yang menawarkan produk serupa namun dengan jenis yang berbeda contoh: milkshake coklat.
1.2
3. Selera konsumen yang berubah-ubah membuat kami kesusahan dalam membuat 1.3 varian rasa.
STRATEGI(WT) :
Lebih menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memilih minuman yang sehat dengan cara mensosialisasikan dampak-dampak kesehatan yang diakibatkan oleh minuman yang tidak sehat melalui brosur atau sosial media. Harus membuat produknya tersebut mempunyai keunikan tersendiri dan berbeda dari pesaing lain Saat milkshake Ubi ungu ini laku dipasaran, kami akan memikirkan kembali varian yang lain selain ubi ungu untuk varian rasa produk kami.
1.1 Harus memperhitungkan jumlah produk yang dapat dijual untuk satu hari sehingga tidak bersisa dan bisa meminimalisasi kerugian. 1.2 Harus menawarkan produk dengan keunikan yang dimiliki. 1.3 Harus mencari keinginan rasa konsumen yang “up to date” demi menunjang kemajuan bisnis.
Business Plan Page 10
3.3 Visi, Misi, Tujuan Visi : Menjadi perusahaan terbaik yang dapat mengolah makanan-makanan dengan unik dan menarik. Misi : 1) Mengolah ubi ungu agar dapat disajikan semacam minuman 2) Memproduksi makanan yang jarang terpikirkan oleh orang lain 3) Menampilkan produksinya dengan menarik dan cantik 4) Membuat suatu olahan yang awalnya biasa menjadi nilai jual yang tinggi Tujuan : 1. Membuat makanan tersebut agar menjadi lebih bermanfaat dan dikonsumsi 2. Membuat tubuh lebih sehat dengan makanan yang menarik 3. Menampilkan produk ubi ungu dengan tampilan yang lebih menarik 3.4 Analisis Pesaing dan Peluang 1) Pesaing Pasar Banyak sekali pesaing yang menampilkan produk sejenis dengan tampilan-tampilan yang menarik, terutama disekitar lokasi usaha kami. Hal ini dikarenakan lokasi usaha yang cukup strategis untuk usaha-usaha sejenis. Sehingga tingkat persaingan cukup tinggi. 2) Peluang Pasar Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Mengapa demikian? Karena produk yang kami buat ini merupakan jenis produk yang sangat populer saat ini dan sangat diminati di berbagai kalangan, terutama dikalangan pelajar. Selain itu, produk kami ini menggunakan ubi ungu sebagai bahan utamanya yang membuat produk kami berbeda dengan produk lainnya. Bukan hanya unik, produk kami juga memiliki nilai gizi yang tinggi dan menyehatkan. Hal ini memberikan nilai tambah pada produk kami.
Business Plan Page 11
BAB IV MANAJEMEN DAN ORGANISASI 4.1 Kebijakan Sumber Daya Manusia Pegawai yang bekerja di usaha ini harus memiliki semangat yang tinggi, pekerja keras dan disiplin, selain itu karyawan juga harus berpenampilan menarik dan memiliki skill.Mengenai peraturan seperti keterlambatan kerja, ketidakdisiplinan dalam bekerja dan kecurangan seperti kebohongan kami memiliki beberapa sanksi seperti peringatan, pemotongan gaji bahkan sampai pemecatan. 1) Direktur
: Almusa Nur Kadzim
2) Manager
: Titis Ayu Wardhani
3) Akuntan
: Eriesa Asri Pridayanti
4) Marketing
: Andika Perstyawan
5) Barista
: Ardian Prasetyo
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memilih karyawan yang benar – benar memiliki potensi dan profesional : 1) Direktur Menentukan segala apa yang harus dicapai atau diselesaikan dan menjalankan ide yang telah diberikan oleh direktur utama untuk lebih menginovasi bagaimana kedepannya dan cara menyelesaikan masalah ketika datang. Memimpin segala aktivitas dan segala sesuatunya jika direktur utama tidak bisa atau mempunyai halangan untuk memimpin. Selanjutnya menyelenggarakan perencanaan ,agar mencapai apa yang telah di targetkan sebelumnya dan dilaporkan kepada direktur utama.
Business Plan Page 12
2) Akuntan Bertanggung jawab untuk membantu perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan dengan menyediakan laporan keuangan yang sesuai. Mengatur semua kegiatan keuangan baik masuk maupun keluar. Tugas pokok dari manajer ini adalah mencari dana untuk menginvestasikan kepada kegiatan yang produktif. Dari kegiatan produktif inilah perusahaan diharapkan dapat memperoleh nilai tambah, baik berupa laba maupun kesejahteraan bagi pemegang saham.
3) Marketing Marketing bertanggung jawab terhadap manajemen bagian pemasaran dan bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi. Pemasaran berhubungan dengan pihak eksternal sehingga perlu adanya pengawasan terhadap kinerja marketing dengan cara marketing akan diberikan target oleh manajer yang selanjutnya di akhir bulan marketing melaksanakan presentasi hasil kinerjanya selama satu bulan dan memaparkan respon konsumen, klien dan partener mengenai perusahaan.Mengatur semua kegiatan pemasaran dan mengatur kegiatan promosi perusahaan. 4) Barista Bertugas sebagai peracik Milkshake. Barista memerlukan keahlian khusus wajah agar produk terlihat cantik dan menarik. Barista juga sebagai karyawan yang langsung bertatap muka dengan konsumen.
Business Plan Page 13
5) Manager Manager bertugas membantu direktur dalam mengambil kebijakan, mewakili direktur, motifator para karyawan, serta mengawasi setiap kegiatan baik itu keuangan, produksi, penjualan, pembelian, pengembangan serta ketertiban karyawan. 4.2 Tugas Pokok Pendiri perusahaan ini terdiri dari 5 orang yang memiliki tugas pokok: 1. Mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan dan kegiatan yang ada di perusahaan. 2. Mengambil keputusan setiap rencana atau kegiatan perusahaan yang akan dilaksanakan. 3. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan bisnis. 4. Mengadakan kegiatan administrasi bisnis. 5. Menuangkan ide yang inovatis untuk kemajuan perusahaan. 6. Menjaga kekompakan dan profesionalitas. 7. Setiap individu harus bertanggung jawab terpada setiap pekerjaannya .
4.3 Struktur Organisasi
Direktur Manager
Marketing
Akuntan
Barista
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Business Plan Page 14
BAB V OPERATION FLOW 5.1 Jenis Produk Ubi Ungu memiliki manfaat bagi manusia. Kami
mencoba untuk
mengelola Ubi Ungu berbeda dari biasanya. Jika ubi ungu lebih banyak dijadikan makanan atau camilan, kami membuat inovasi yaitu membuat ubi ungu menjadi sebah minuman yang memiliki rasa yang enak, lezat dan bergizi. Violet Shaky merupakan usaha bisnis minuman yang berbahan baku ubi ungu dan susu. Untuk itu kami mencoba untuk membuat : •
VIOLET SHACKY
Milkshake adalah minuman yang berbahan dasar susu yang biasanya memiliki varian rasa seperti vanilla, coklat, strawberry. Akan tetapi, kami mencoba untuk membuat variasi yang berbeda dan tidak biasa, yaitu dengan member varian rasa Ubi Ungu. Minuman ini bukan hanya lezat namun juga bergizi. Bahan baku utama ini sendiri memiliki keunikan yang dapat menarik hati konsumen untuk mencobanya.
Gambar 5.1 Violet Shaky
Business Plan Page 15
5.2 Proses Produksi Proses produksi diawali dengan mencari bahan baku yang memiliki mutu tinggi sehingga terjamin kesehatan dan kebersihannya. Selain itu kami memilih supplier yang terpercaya sehingga lebih memudahkan kami dalam proses produksi . Bahan Utama : Ubi Ungu Bahan Milkshake : •
Susu
•
Air
•
Gula
•
Garam
•
Vanila
Bahan Toping : •
Whipcream Instan
•
Coco crunch
•
Oreo
•
Marshmellow
•
Cha cha
•
Chooco Chips
Alat : •
Blender
•
Mixer
•
Gelas Plastik
•
Sedotan
Business Plan Page 16
Cara Pembuatan: 1. Mula – mula Kupas Ubi Ungu dan cuci sampai benar-benar bersih. 2. Siapkan panic dan air secukupnya lalu rebus sampai mendidih. 3. Masukkan Ubi ungu yang telah dibersihkan ke dalam air yang mendidih tersebut. 4. Setelah ubi ungu dirasa sudah empuk, angkat dan tiriskan. 5. Haluskan ubi ungu yang telah di rebus dengan menggunakan garpu. 6.
Masukan susu cair dan Ubi ungu yang telah dihaluskan ke dalam blender.
7. Tambahkan gula, sedikit vanilla dan garam. 8. Blender hingga tercampur, dan tambahkan es batu dan blender kembali. 9. Tuangkan milkshake ke dalam gelas. 10. Tambahkan whipcream dan toping sesuai selera di atas milkshake.
5.3 Logistik Proses logistik merupakan proses aliran barang dari bahan baku mentah menjadi barang jadi, proses ini memilki peranan yang sangat penting dalam melakukan persaingan dengan pasar. Logistik diperlukan untuk member penjelasan mengenai proses suatu produk dapat tercipta sampai dengan proses penjualan yang dilakukan. 1.
Pengadaan Bahan Baku Ubi ungu di peroleh dengan membeli dari penjual ubi yang berjualan di pasar gamping yang beralamat di Jl. Wates KM.5, Ambarketawang, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55294.
2.
Persediaan Bahan Baku Setelah pembelian bahan baku, seluruh bahan baku dijumlahkan sebagai persediaan.
Business Plan Page 17
3.
Produksi Setelah persediaan bahan baku mencukupi, kami melakukan proses selanjutnya yaitu tahap produksi. Cara mengolah produk kami cukup mudah dan tidak memakan banyak waktu, namun umur dari produk ini tidaklah terlalu lama sehingga harus dilakukan prediksi penjualan setiap akan menjual produk ini.
4.
Penjualan Setelah tahap produksi, produk ini harus segera di jual agar menjamin kesegaran dari produk ini. Setiap kegiatan distribusi / penjualan harus dicatat sebagai bukti penjualan.
5.
Pencatatan Setelah kegiatan penjualan, bagian keuangan harus melakukan pencatatan dan membuat laporan keuangan sebagai landasan strategi penjualan direktur perusahaan.
Business Plan Page 18
5.4 Flow Chart
Persediaan
Mencari bahan
Konsumen
Produksi
Mencari bahan Melakukan pembelian
Mengumpulkan bahan-bahan terbeli
Menghitung stok bahan
Memasukkan bahan ke gudang
Mengolah bahan mentah menjadi setengah jadi
Menyiapkan bahan setengah jadi
Menerima pesanan
Menerima kas atas penjualan
Menyiapkan pesanan
Melakukan perhitungan
Pelanggan menerima pesanan
Membuat laporan pemasukan dan
Melakukan Transaksi (Penjualan) Gambar 5.2
Perhitungan
Memberikan laporan kepada Manajer Keuangan
Flow Chart
Business Plan Page19
BAB VI Marketing dan Sales Strategi 6.1 Strategi Proses pembagian pasar suatu produk / jasa secara keseluruhan ke dalam beberapa segmentasi. Segmentasi sendiri dapat diartikan sebagai proses mengidentifikasi atau analisis mengenai perbedaan konsumen disuatu pasar. Terdapat beberapa macam variabel segmentasi yaitu: 1. Demografi Pada
hal
ini
segmentasi
dilakukan
dengan
membagi
pasarberdasarkan variable demografis yaitu : 1. Umur Milkshake dari ubi ungu ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan baik itu orang dewasa, reamaja, maupun anakanak. 2. Jenis kelamin Milkshake ubi ungu ini dapat dikonsumsi oleh kaum adam maupun hawa karena memiliki manfaat yang sama bagi kesehatan. 3. Pendapatan Bahan bahan yang digunakan untuk membuat milkshake ubi ungu ini cukup mudah untuk didapat dan harga dari bahan pokoknya relative murah sehingga harga dari produk ini sesuai dengan harga standar masyarakat pada umumnya.
Business Plan Page20
2. Perilaku segmen perilaku merupakan segmen yang didasarkan pada perilaku para konsumen. a. Kesempatan Produk milkshake ubi ungu ini memiliki peluang besar untuk dipasarkan karena bahan dasar ubi ungu dan masih belum banyak produk milkshake pada perusahaan lain yang menggunakan bahan dasar ubi ungu ini. b. Manfaat Selain harga yang cukup terjangkau produk milkshake ubi ungu ini mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, seperti menyehatkan jantung,melancarkan proses metabolism tubuh (pencernaan), melancarkan peredarah darah, dan anti kanker. c. Status pengguna Dari produk milkshake ubi ungu ini kami bertujuan untuk menawarkan minuman segar segar dan menyehatkan bagi tubuh serta tidak melupakan citarasa ditambah lagi dengan tambahan topping yang unik dan mempercantik wajah dari produk kami. d. Status loyalitas Pemasaran produk ini dilakukan dengan cara memanfaatkan media social sebagai media promosi, memetok harga sesuai dengan selera masyarakat sertamenawarkan citarasa yang unika dan menyehatkan.
Business Plan Page21
6.2 Targeting dan Posistioning •
Targeting adalah sasaran untuk pemasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan melalui berbagai pertimbanagan dan analisis dari segmen pasar dengan cara menari konsumen agar tertari pada produk yang ditawarkan. Pada hai lini untu membudik sasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan, kami menawarkan produk dengan harga yang cukup terjangkau dan kandungan gizi yang tinggi pada produk ditambah lagi dengan topping yang mempercantik wajah dari produk ini.
•
Positioning Positioning
adalah
upaya
identifikasi,
komunikasi
serta
pengembangan. Dalam hal ini kami akan meyakinkan kepada para konsumen bahwa produk yang kami buat ini adalah produk yang unggul daripada produk-produk ain. Baik unggul dari segi rasa, kualitas, serta kesehatan.
6.3 Kebijakan harga Produk violet shaky blue ini menawarkan harga yang cukup terjangkau untuk semua kalangan masyarakat karena harga merupakan hal yang terpenting untuk menjadi pertimbangan para konsumen.
Business Plan Page22
Tabel 6.1 Kebijakan Harga Keterangan
Volume
Harga/Unit
Total
Ubi ungu
5 kg
Rp15.000
Rp75.000
Susu
5 Kaleng
Rp12.000
Rp60.000
Air
14 liter/ gallon
Rp18.000
Rp18.000
Garam
1bungkus
Rp1.000
Rp1.000
Sedotan
1 pack
Rp7.000
Rp7.000
Gelas plastic + tutup 1 pack
Rp15.000
Rp15.000
Topping
Rp85.000
Rp85.000
Vanilla
1 botol
Rp15.000
Rp15.000
Gula
1 kg
Rp14.000
Rp14.000
Rp10.000
Rp10.000
Es batu Total biaya produk
Rp300.000
Produk yang dihasilkan
50 unit
Harga Variabel
Rp6.000
Harga jual
Rp10.000
Business Plan Page23
Tabel 6.2 Biaya Peralatan No.
Keterangan
Harga
1.
Blender
Rp2.000.000
2.
Mixer
Rp1.000.000
3.
kulkas
Rp3.000.000
4.
Termos es
Rp200.000
5.
Krim Kutikula
Rp30.000
Total Biaya Peralatan
Rp6.230.000
Business Plan Page24
Tabel 6.3 Biaya Lain Lain
No.
keterangan
Biaya
1.
Biaya Listrik
Rp200.000
2.
Biaya Administrasi
Rp20.000
3.
Biaya Gaji Pegawai •
[email protected]
•
[email protected]
•
[email protected]
•
[email protected]
Total Biaya Gaji Pegawai
Rp1.800.000
4.
Biaya sewa
Rp500.000
5.
Biaya Transportasi
Rp200.000
6.
Biaya Iklan
Rp50.000
Total Biaya Lain-Lain
Rp2.770.000
Business Plan Page25
6.4 Kebijakan dimensi a. Dimensi produk Perusahaan “Violet Shaky Blue” ini menyediakan produk minuman popular berupa milkshake dari ubi ungu atau “Violet Shaky” yang meyegarkan, menyehatkan, serta ditambah dengan topping yang unik dan menarik. b. Manfaat produk Produk ini memiliki banyak manfaat baik dari segi kesehatan, menumbuhkan rasa mood sang peminum, serta harganya cukup bersahabat bagi masyarakat. c. Fungsi produk Fungsi dari produk milkshake ubi ungu ini adalah untuk menjaga kesehatan seperti menyehatkan jantung, memperlancar peredaran darah, memperlancar pencernaan serta dapat mengatasi kanker.
Business Plan Page26
d. Kapasitas Produk Tabel 6.2 Kapasitas Produksi bulan ke
Rencana Produk Per Bulan
1
1200
2
1350
3
1500
4
1650
5
1800
6
1950
7
2100
8
2250
9
2400
10
2550
11
2700
12
2850
Total produksi satu tahun pertama
20.235
Business Plan Page27
BAB VII FINANCIAL
7.1 Financial Plan (Perencanaan Keuangan) Financial adalah kegiatan individu atau kelompok dalam mengatur keuangan denagn baik dan benar. Financial plan merupakan bagian yang menentukan bisnis perusahaan layak atau tidak. Financial plan dapat membantu perusahaan dalam menganalisis pendanaan dalam investasi, menggambarkan jangka panjang suatu keputusan, mengatur pendapatan masa depan serta memilih alternative-alternatif yang akan digunakan perusahaan guna keperluan Financial.
7.2 Kebijakan Modal Dana awal untuk membangun usaha ini sebesar Rp30.000.000 dengan umur ekonomis 5 tahun. Dana terhimpun dari dana pribadi setiap pemegang saham. Penghimpunan dana adalah sebagai berikut: 1. Nama: Almusa Nur Kadzim Dana: Rp6.000.000 2. Nama: Andika Prasetiawan Dana: Rp6.000.000 3. Nama: Ardian Prasetyo Dana: Rp6.000.000 4. Nama: Erisa Asri Pridayanti Dana: Rp6.000.000 5. Nama: Titis Ayu Wardhani Dana: Rp6.000.000 Dari dana yang diinvestasikan digunakan untuk mendorong berdirinya usaha Viole Shaky ini.
Business Plan Page28
7.3 Proyeksi Laba Rugi dan Arus Kas
Tabel 7.1 Proyeksi Laba Rugi Jenis
Jumlah
Harga
Hari
Minggu
Bulan
Tahun
Produksi Penjualan Violet 1200/Bulan Rp10.000 Rp500.000 Rp3.000.000 Rp12.000.000 Rp202.350.000 Shaky Produksi
Violet 1200/Bulan Rp6.000
Rp300.000 Rp1.800.000 Rp7.200.000
Rp121.410.000
Rp200.000 Rp1.200.000 Rp4.800.000
Rp80.940.000
Shaky Laba Kotor
Business Plan Page29
Tabel 7.2 Income Statement
Penjualan
Violet Shaky
[email protected]
Rp12.000.000
Harga Pokok Penjualan Biaya Tetap
Biaya Variable
Bahan Langsung
Rp7.200.000
Tenaga Langsung
Rp450.000
Jumlah
Rp7.650.000
Rp7.650.000
Biaya Usaha Biaya Listrik
Rp200.000
Biaya Transportasi
Rp200.000
Biaya Gaji Pegawai Tak Langsung
Rp1.350.000
Biaya Sewa
Rp500.000
Biaya administrasi
Rp20.000
Biaya Iklan
Rp50.000
Jumlah
Rp1.920.000
Rp400.000
Rp2.320.000
Total
Rp1.920.000
Rp8.050.000
Rp9.970.000
Laba Bersih
Rp2.030.000
Business Plan Page30
Table 7.3 Arus Kas Keterangan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Penerimaan Kas Awal
Rp30.000.000
Rp32.030.000
Rp34.660.000
Penjualan
Rp12.000.000
Rp13.500.000
Rp15.000.000
Jumlah
Rp42.000.000
Rp45.530.000
Rp49.660.000
Penerimaan Pengeluaran Biaya
Rp8.050.000
Rp8.950.000
Rp9.850.000
Biaya Tetap
Rp1.920.000
Rp1.920.000
R1.920.000
Jumlah
Rp9.970.000
Rp10.870.000
Rp11.770.000
Rp32.030.000
Rp34.660.000
Rp37.890.000
Variabel
Pengeluaran Saldo Akhir
Business Plan Page31
7.4 Break Event Point Break Event Poin adalah suatu analisis dalam menentukan jumlah barang dan jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya yang timbul dalam proses produksi serta memperoleh keuntungan. Analisa BEP memberikan keuntungan jika analisa berikut ini terpenuhi: •
Perilaku penerimaan dan pengeluaran dicatat dengan tepat dan bersifat linier sepanjang bisnis yang relavan.
•
Biaya dapat dipisahkan antara biaya tetap dan biaya variable.
•
Efisiensi dan produktivitas tidak berubah.
•
Harga jual tidak mengalami perubahan
•
Biaya penjualan akan konstan
•
Tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara persediaan awal dan persediaan akhir. Menghitung BEP: 1. Pendekatan persamaan Rumus: Y = cx – bx – a Keterangan Y = Laba c
= Harga Jual Per unit
x
= jumlah produk yang dijual
b
= biaya variable per satuan
a
= biaya tetap total
cx = hasil penjualan bx = biaya variable total Laba
= hasil penjualan - biaya variable total - biaya tetap total
Laba
= Rp12.000.000 – Rp8.050.000 – Rp1.920.000 = Rp2.030.000
Business Plan Page32
✓ BEP Per unit Bep perunit merupakan titik pendapatan yang dinyatakan pada penjualan produk. BEP per unit =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡−𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑃𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡
✓ BEP Rupiah BEP rupiah dinyatakan dalam jumlah penjualan. BEP Rupiah =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 1− ⁄𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Tabel 7.4 Break Event Point Nama Produk
Jumlah Produk
Harga
Total
Violet Shaky
1200
Rp10.000
Rp12.000.000
Biaya Variabel
1200
Rp6.000
Rp7.200.000
Fixed Cost = Rp1.920.000
BEP dalam Unit adalah a / (c-b)
=
Rp1.920.000 / (Rp10.000-Rp6.000)
=
Rp1.920.000 / Rp4.000
=
480 Unit
Business Plan Page33
Dan BEP dalam Rupiah adalah a / 1 - (bx/cx) =
Rp1.920.00/1 - (Rp8.050.000/Rp12.000.000)
=
Rp1.920.000 / 1 – (0,67)
=
Rp1.920.000 / 0,33
=
Rp5.818.181
Price (Rp) Sales 12.000.000
TC
BEP 5.818.181 1.920.000
FC D
530
Quantity (unit) 1.200
kurva7.1 Break Event Point
Business Plan Page34
7.5 Studi Kelayakan Study kelayakan adalah penelitian tentang dapatkah suatu usaha dilaksanakan dengan berhasil dan dapat dikatakan layak. Pemahaman tentang study kelayakan berbeda bagi pihak yang berorientasi profit dan non profit. Studi kelayakan usaha menilai suatu usaha secara menyeluruh sehingga semua faktor harus dipertimbangkan. Study ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan usaha agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya digunakan antara lain untuk: ✓ Merintis usaha baru, misalnya, toko, pabrik, dan lain sebagainya. ✓ Mengembangkan usaha yang sudah ada, seperti membuka cabang usaha, atau menambah kapasitas gudang. ✓ Memilih jenis usaha yang lebih menguntungkan diantara usaha yang dijalankan. Dalam membuka suatu usaha terdapat beberapa aspek yang dapat diperhatikan, yaitu : 1.
Aspek Pasar Melihat kondisi pasar merupakan hal yang penting sebelum membuka usaha. Hal tersebut perlu di implementasikan secara baik karena di pasar pasti akan banyak para penjual yang menjual produk baik itu sejenis maupun berbeda jenis. Terkadang dikarenakan melihat banyaknya pesaing dengan produk sejenis, seorang yang akan membuka usaha enggan membuka usahanya. padahal dengan banyaknya pesaing maka peluang untuk terjun kepasaran akan lebih besar dari pada usaha yang belum pernah ada dipasaran karena masyarakat belum mengenal produk/jasa secara umum.
Business Plan Page35
2.
Aspek Pemasaran Dalam aspek pemasaran ini kami harus mengetahui empat aspek sebagai berikut : ✓ Produk Produk atau jasa yang dihasilkan harus mencakup kwalitas, rasa, kemasan, layanan, serta pelayanan setelah penjualan. ✓ Harga Harga suatu produk harus sesuai dengan targe pemasaran perusahaan. Baik itu kelas tinggi, menegah serta bawah, perusahaan harus menentukan harga produknya secara matang untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. ✓ Tempat Tempat adalah hal penting untuk mendorong pertumbuhan perusahaan, kelancaran penjualan, serta untuk memenuhi selera masyarakat yang menjadi target penjualan. ✓ Promosi Promosi merupakan pendorong yang sangat akurat dalam meningkatkan keuntungan suatu perusahaan. Hal tersenbut dikarenakan.
3.
Aspek Sumber Daya Manusia Dalam membangun proyek bisnis atau usaha, ketersediaan SDM hendaknya dikaji secara cermat. Hal ini dikarenakan kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan suatu usaha sangat bergantung pada SDM yang solid, yaitu Manajer dan timnya.
Business Plan Page36
4.
Aspek Teknis teknis mempelajari kebutuhan teknis proyek, seperti penentuan kapasitas produk yang diproduksi, jenis teknologi yang digunakan, penggunaan peralatan, dan mesin serta lokasi usaha yang paling menguntungkan. Setiap gagasan kewirausahaan baik produksi barang maupun penyediaan jasa mempunyai aspek teknis yang harus dianalisis sebelum usaha implementasi gagasan dilaksanakan.
5.
Aspek Keuangan Aspek yang peling penting adalah perhitungan tentang untung rugi. Aspek keuangan menyangkut dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembalian dengan tingkat biaya modal dam sumber dana yang bersangkutan. Aspek keuangan dapat diproyeksi dengan beberapa cara sebagai berikut:
a.
Metode Payback Period (PP) Metode ini merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu usaha. Rumus: Payback Periode=
jumlah investasi × 12 bulan aliran kas bersih
Kriteria penilaian pada metode payback period ada dua, yaitu: -
Jika Payback period < waktu maksimum, maka usulan usaha tersebut dapat diterima atau dianggap layak.
-
Jika Payback period > waktu maksimum, maka usulan usaha tersebut tidak dapat diterima atau dianggap tidak layak.
Business Plan Page37
Tahun 2017 kami menginvestasikan Rp30.000.000 sebagai modal untuk mendirikan perusahaan ini dengan umur ekonomis 5 tahun. Perkiraan pendapatan setelah pajak / Earning After Tax (EAT) adalah sebagai berikut : Table 7.5 Laba Setelah Pajak / Earning After Tax (EAT) Tahun
Pendapatan
Total Biaya
EBT
Pajak
2017
Rp80.940.000
Rp33.240.000 Rp47.700.000 Rp4.770.000
Rp42.930.000
2018
Rp84.987.000
Rp33.240.000 Rp51.747.000 Rp5.174.700
Rp46.572.300
2019
Rp90.086.220
Rp33.240.000 Rp56.846.220 Rp5.684.622
Rp51.161.598
2020
Rp96.392.255
Rp33.240.000 Rp63.152.255 Rp6.315.225
Rp56.837.030
2021
Rp104.103.635 Rp33.240.000 Rp70.863.635 Rp7.086.363
Rp63.777.272
Total EAT
Penyusutan
= = =
EAT
Rp261.278.200
total biaya peralatan+ (biaya sewa×12×5tahun) 5 tahun Rp6.230.000+Rp30.000.000 5 tahun
Rp7.246.000
Business Plan Page38
Table 7.6 Present Value Aliran kas Bersih Tahun
EAT
Penyusutan
AKB
DF 10%
PV Aliran kas Bersih
2017
Rp42.930.000
Rp7.246.000
Rp35.684.000
0,909
Rp32.436.756
2018
Rp46.572.300
Rp7.246.000
Rp39.326.300
0,826
Rp32.483.524
2019
Rp51.161.598
Rp7.246.000
Rp43.915.598
0,751
Rp32.980.614
2020
Rp56.837.030
Rp7.246.000
Rp49.591.030
0,683
Rp33.870.673
2021
Rp63.777.272
Rp7.246.000
Rp56.531.272
0,621
Rp35.105.920
Total PV Aliran Kas Bersih
Rp166.877.487
Payback Period (PP) Investasi
=
Proses Tahun 2017
= =
Rp30.000.000 Rp30.000.000×12bulan Rp35.684.000
10,09
10,09 x 30 hari = 302,7 = 303 hari Pada perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa modal akan kembali dalam jangka waktu 303 hari atau 10 bulan 3 hari.
Business Plan Page39
b. Metode Average Rate of Return (ARR) Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak EAT (Earning After Tax) dengan rata-rata investasi. Rumus: ARR =
Rata−rata EAT Rata−rata investasi
Rata-rata EAT =
×100%
Total EAT umur ekonomis
Rata-rata Investasi =
investasi umur ekonomis
Rata – rata EAT
= =
Rata – rata Investasi = = ARR
= =
Rp261.278.200
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Rp52.255.000 𝑅𝑝30.000.000 5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Rp6.000.000 Rp52.255.000 𝑅𝑝6.000.000
×100%
870,9%
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa ARR lebih besar daripada tingkat keuntungan yang diisyaratkan yaitu sebesar 100%, maka usaha ini dapat diterima.
Business Plan Page40
c. Metode Net Present Value (NPV) Merupakan metode analisis keuangan yang memperhatikan adanya perubahan nilai uang karena faktor waktu, proyeksi arus kas dapat dinilai sekarang (periode awal investasi) melalui pemotongan nilai dengan faktor pengurangan yang dikaitkan dengan biaya modal. Rumus: NPV = Total PV Aliran Kas Bersih – Total PV investasi Kriteria penilaian NPV antara lain: -
Jika NPV > 0, maka investasi dianggap layak Jika NPV < 0, maka investasi dianggap tidak layak Metode Net Present Value (NPV) NPV = Total PV Arus Kas Bersih – Total PV Investasi = Rp166.877.487– Rp30.000.000 = Rp136.877.487
d. Metode Internal Rate of Return (IRR) IRR adalah tingkat bunga yang akan diterima (PV Future Procceds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV Capital Outlays). Rumus: IRR = P1 – C1 ×
P2 − P1 C2 − C1
Keterangan: P1 = Tingkat Bunga 1 P2 = Tingkat Bunga 2 C1 = NPV 1 C2 = NPV 2
Business Plan Page41
Kriteria penilaian IRR adalah: -
Jika IRR > dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi dianggap layak
-
Jika IRR < dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi dianggap tidak layak. Table 7.7 Metode Internal Rate of Return (IRR)
Tahun
Aliran Kas
DF 10% PV Kas Bersih
DF 40% PV Aliran Kas
Bersih
Bersih
2017
Rp35.684.000
0,909
Rp32.436.756
0,714
Rp23.159.844
2018
Rp39.326.300
0,826
Rp32.483.524
0,510
Rp16.566.597
2019
Rp43.915.598
0,751
Rp32.980.614
0,364
Rp12.004.944
2020
Rp49.591.030
0,683
Rp33.870.673
0,260
Rp8.806.375
2021
Rp56.531.272
0,621
Rp35.105.920
0,186
Rp6.529.701
Total PV AKB
Rp166.877.487
Rp67.067.461
Total Investasi
Rp30.000.000
Rp30.000.000
NPV
Rp136.877.487
C1
C2
Rp37.067.461
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa : Tingkat bunga 1
= P1=10%
Tingkat bunga 2
= P2=40%
NPV 1
= Rp136.877.487
NPV 2
= Rp37.067.461
Business Plan Page42
IRR
= 0,10 – Rp136.877.487x
IRR
= 0,10 +
IRR
= 0,10 + 0,41
IRR
= 0,51 x 100%
IRR
= 51%
0,4−0,10 Rp37.067.461− Rp136.877.487
Rp41.063.246 Rp99.810.026
Dari Perhitungan diatas diperoleh adalah sebesar 51% , yang mana lebih besar daripada bunga deviden sebesar 10%, maka IRR dapat diterima. e. Metode Profitabilitas Indeks (PI) Indeks profitabilitas adalah rasio atau perbandingan antara jumlah nilai sekarang arus kas selama umur ekonomisnya dan pengeluaran awal proyek. Rumus: PI =
Total PV Kas Bersih Total Investasi
Kriteria untuk profitabilitas indeks antara lain: -
Jika PI > atau = 1,00, maka usaha dinilai layak
-
Jika PI < 1,00, maka usaha dinilai tidak layak PI
= =
Rp166.877.487 Rp30.000.000
5,56
Dari data diatas dapat diketahui bahwa profitabilitas indeks lebih besar dari 1, sehingga investasi dapat diterima.
Business Plan Page43
Tabel 7.8 Hasil Penelitian No.
Metode Penelitian
Hasil
Keterangan
1.
Payback Period
10 Bulan 3 Hari
Investasi diterima, karena Modal akan kembali dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun.
2.
ARR
870,9%
Investasi diterima, karena keuntungan melebihi prediksi keuntungan yang diisyaratkan sebesar 100%.
3.
NPV
Rp136.877.487
Investasi diterima, karena hasil perhitungan NPV bernilai positif.
4.
IRR
51%
Investasi diterima, karena hasil perhitungan IRR lebih besar dari bunga deviden sebesar 10%
5.
PI
5,56
Investasi diterima, karena hasil perhitungan PI(profitabilitas Indeks) lebih besar dari 1
Berdasarkan table 7.8 dapat ditarik sebuah keputusan bahwa investasi untuk pengembangan usaha ini layak untuk dilanjutkan.
Business Plan Page44
BAB VIII PENUTUP
8.1 Kesimpulan Violet Shaky Blue atau milkshake ubi ungu merupakaan minuman sehat yang kami produksi dengan rasa dan tampilan yang baru pada dunia milkshake. Dimana biasanya milkshake berbahan dasar buah-buahan, disini kami menghadirkan milkshake dengan berbahan dasar umbi-umbian yaitu ubi ungu. Produk yang kami produksi ini bertujuan untuk mendorong masyarakat menyadari bahwa ubi ungu yang kaya gizi dan terlihat sederhana dapat diolah menjadi produk yang popular. Disamping itu ubi ungu juga dapat menyehatkan jantung, melancarkan peredaran darah dan pencernaan, sumber vitamin, serta anti kanker. Proses pemasaran pada tahap awal kami lakukan dengan membuka stand kemudian ditahap selanjutnya, kami melakukan promosi dengan memanfaatkan media social seperti Instagram, Facebook, LINE dan WA agar para konsumen lebih mengenal produk milkshake ubi ungu ini. 8.2 Saran Produk kami mengutamakan unsur kesehatan yang terkandung pada setiap produk yang kami produksi, sehingga membedakan produk kami dengan produk yang sejenis di pasaran. Oleh karena itu konsistensi dan keterampilan merupakan hal yang sangat penting dalam membangun perusahaan ini untuk menghasilkan produk yang menyehatkan dan populer.
Business Plan Page45
Daftar Pustaka
Ana, Chy. “14 Manfaat Ubi Ungu Bagi Kesehatan Tubuh”. 2 April 2017. http://manfaat.co.id/manfaat-ubi-ungu
Jatikom. “Contoh Proposal Bisnis Plan”. 2 April 2017. http://www.jatikom.com/2016/03/contoh-proposal-bisnis-plan.html
Mita, Agus. “Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Internet”. 15 April 2017. http://caramenulisbuku.com/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-internet/caramenulis-daftar-pustaka-internet.htm
Setiawan, Patra. “Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Terlengkap”. 14 April 2017. http://www.gurupendidikan.com/pengertian-studi-kelayakan-bisnis-terlengkap/
Wima, Pinka. “10 Resep Milkshake Nikmat Racikan Sendiri yang Dijamin Bikin Kafemu Ramai Pembeli”.28 Maret 2017. http://www.hipwee.com/tips/tanpaperlu-jadi-bartender-ahli-10-resep-milkshake-ini-siap-disajikan-di-kafemusendiri/
Business Plan Page46
Lampiran
Gambar 1. Bahan-bahan
Gambar 2. Produk
Business Plan Page47