11 0 165 KB
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN
BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN MATA PELAJARAN JUMLAH JAM FASE
: SENI DAN INDUSTRI KREATIF : BROADCASTING DAN PERFILMAN : DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN : 216 JAM :E
Rasional Alur pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Tujuan pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, yang menjadi prasyarat untuk dapat mencapai “CapaianPembelajaran” . Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari kehari. Alur dan tujuan pembelajaran ini disusun untuk capaian pembelajaran fase E yang telah ditetapkan dengan memperhatikan perkembangan tingkat kemampuan berpikir peserta didik. Pada fase ini peserta didik memahami proses bisnis, perkembangan teknolosi, technorenuer, mampu memahami prototype Produksi dan Siaran Program Radio, Produksi Siaran dan Program Televisi, Produksi Film dan Program Televisi serta Produksi Film secara kreatif dan inovatif berdasarkan trenpasar masa kini dan akan datang, mampu memahami teknik dasar proses produksi pada industri broadcasting dan perfilman, mampu mengoperasikan peralatan audio video, mampu menggunakan media digital, mampu memahami dasar-dasar fotografi, tatakamera, tata artistik, tata suara dan editing, mampu memahami estetika seni audio visual (EAV)
Elemen/Unit
Tujuan/Capaian akhir
Profil Pelajar
kompetensi
fase per elemen
Pancasila
Profesi dalam industri broadcasting dan perfilman yang sedang berkembang dan proses bisnis dalam broadcasting dan perfilman
Peserta didik dapat menjelaskan potensi budaya serta kearifan lokal sebagai ide produksi, industri radio dan pertelevisian, bidang dan level pekerjaan, Standard Operational Procedures (SOP) : 1. memahami sejarah radio, broadcasting dan film 2. mengemukakan ide dan potensi budaya serta kearifan lokal 3. mengidentifikasi SOP bidang radio, Broadcasting dan film
Strategi Pembelajar an
Materi
• Bernalar kritis
•
Sejarah &
• Gotong
Perkembangan radio
royong
broadcasting dan film
• Kreatif
•
•Berkebinek
penggalian ide
aan global
•
Brainstorming dan Potensi budaya dan
kearifan lokal •
Pekerjaan di bidang
radio broadcasting dan film •
SOP bidang radio,
Broadcasting dan film
• • •
Diskusi Observasi /Kunjung an Penugasa n
Jumla
Ket
Modul
h Jam 18 JP
TP1 TP2 TP 3
Modul 1 (TP1 TP2 TP3)
Elemen/ Unit Kompetens i
Pemahaman perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja dan isu-isu global terkait dunia broadcasting dan perfilman (wawasan industri)
Tujuan/Capaian akhir fase per elemen Peserta didik dapat menjelaskan perkembangan proses produksi industri broadcasting 4. Mengetahui aspek ketenaga kerjaan di radio, broadcasting dan film 5. Mengidentifikasi proses produksi dan media analog 6. Merancang streaming di media online 7. Menjelaskan penggunaan tekhnologi digital di dunia industri
Profil Pelajar Pancasila
Materi
• Bernalar kritis • Gotong royong • Kreatif
• aspek-aspek
•
• • • • • •
(singkat) ketenaga kerjaan di bidang broadcasting dan film secara efisien. proses produksi industri broadcasting dari media analog sampai dengan media digital secara rinci. FTA broadcast dan OTT broadcast secara rinci. live streaming, podcast, streaming tv secara teliti. web series dengan efisien. video on demand dengan efisien. industri 4.0 dan internet thing dengan efisien. penggunaan teknologi digital
• • • •
Strategi Pembelajar an
Jumlah Jam
Presentasi
18 JP
Diskusi Simulasi
Ket
Modul2 (TP4-7) TP 4
penugasan TP 5 TP 6 TP 7
Elemen
Teknik dasar proses produksi pada industri broadcasting dan perfilman (praktek)
Tujuan/Capaian akhir fase per elemen
Peserta didik mampu melakukan simulasi praktek sederhana sebagaimana yang terjadi dalam prosedur kerja industri : 8. Memahami dasar produksi penyiaran 9. Mengidentifikasi tekhnik transmisi sinyal audio video 10. Mendiskusikan roundown program tv dan radio 11. Merencanakan desain produksi
Profil Pelajar Pancasila
• Beriman bertakwa kepada tuhan YME, dan Berakhlak mulia
• Bernalar kritis • Gotong royong • Kreatif
Materi
• Dasar-dasar • • •
• •
produksi penyiaran. Teknik transmisi sinyal audio dan video Rundown Program Radio Jenis program TV dan Membuat Roundown Program TV Tahapan produksi film Simulasi desain produksi
Strategi
• Diskusi • Presentasi • tutorial
Jumla h Jam
18 JP
Ket
Modul 3 (TP8,11) TP8 TP9 TP10 TP11
Elemen
Pemahaman profil technopreneur, peluang usaha dan dunia pekerjaan/profesi dalam bidang industri broadcasting dan perfilman (job profile)
Tujuan/Capaian akhir
Profil Pelajar
fase per elemen
Pancasila
Peserta didik dapat mendeskripsikan profil technopreneur, dalam membaca peluang pasar dan usaha
• • •
Bernalar kritis
Materi
Gotong royong
bidang broadcasting
Kreatif
dan film dengan profesi bidang
Ket
Cooperative leraning diskusi
Modul 4 (TP12-16) TP 13
broadcasting
profesi bidang
TP14
film peluang pasar dan
14. Menganalisis peluang pasar usaha
usaha bidang
broadcasting, film broadcasting dan film
18 JP
profil technopreneur
technopreneur di bidang produksi
15. Mengkronstruksi pasion di dunia
Jumla h Jam
12. Mencontohkan profil sukses dan film 13. Menerangkan profesi bidang film broadcasting
Strategi
TP15
broadcasting
peluang pasar dan usaha bidang
16. Menyusun proyek kewirausahaan
film
bidang broadcasting
visi dan passion bidang broadcasting/film
proyek kewirausahaan bidang broadcasting/film
TP16
Elemen
Peralatan audio video
Tujuan/Capaian akhir fase per elemen Peserta didik mampu mengoperasikan peralatan/teknologi, 17.Mengidentifikasi peralatan produksi siaran radio, tv dan film 18. Menjelaskan prinsip kerja mikrofon 19. Mengidentifikasi jenis mikrofon 20. Mengidentifikasi peralatan kamera tv 21. Mensimulasikan pengoprasian kamera
Profil Pelajar
Materi
Strategi
Pancasila
Bernalar kritis
Gotong royong
Kreatif
Berkebinekaan global
Ket
Jumlah Jam
peralatan produksi siaran radio peralatan produksi program televisi peralatan produksi film dengan prinsip dasar mikrofon jenis mikrofon menurut konstruksi fisik, pola penerimaan dan penggunaannya peralatan kamera televisi pengoperasian kamera televisi peralatan kamera film dan pengoperasian kamera film
Bernalar kritis
Gotong royong
Kreatif
Berkebinekaan global
18JP
Modul 5 (TP17-21) TP 17 TP 18 TP 19 TP 20 TP 21
Elemen
Media digital
Tujuan/Capaian akhir fase per elemen Peserta didik mampu menjelaskan mengenai media digital,
Profil Pelajar Pancasila
• • •
Bernalar kritis
Materi
•
Gotong royong Kreatif
•
22. Menjelaskan pengertian media digital dari berbagai sumber 23. Mengidentifikasi karakteristik media digital 24. Mengidentifikasi jenis media digital 25. Menjabarkan format file audio video dan menjelaskan regulasi media digital
pengertian media digital dari beberapa sumber karakteristik media digital dan jenis media digital perubahan data analog-digital prinsip kompresi data digital format file audio video regulasi media digital
Strategi
• • •
Presntasi Diskusi Penugasan
Jumlah Jam 18JP
Ket
Modul 6 (TP22-25) TP22
TP23
TP 24
TP25
Elemen
Fotografi dasar
Tujuan/Capaian akhir
Profil Pelajar
fase per elemen
Pancasila
Peserta didik mampu mendeskripsikan definisi dan sejarah fotografi, jenis dan peralatan fotografi, 26. Memahami sejarah fotografi 27. Mengidentifikasi jenis fotografi 28. Mengidentifikasi bagian bagian kamera 29. Mengidentifikasi jenis lensa, pencahayaan 30. Mengkreasikan komposisi fotografi
Materi
Bernalar kritis
Jumla
Ket
h Jam
• • •
Strategi
Gotongroyong Kreatif
sejarah fotografi dan jenis fotografi jenis-jenis kamera fotografi dan bagian-bagian kamera fotografi jenis-jenis lensa fotografi aperture, shutter speed dan ISO komposisi fotografi dan pencahayaan dalam fotografi teknik fotografi
• • •
Presentasi Diskusi Demonstrasi
18JP
Modul 7 (TP 26-30) TP 26 TP 27 TP28 TP29 TP 30
Elemen
Tujuan/Capaian akhir fase
Profil Pelajar
per elemen
Pancasila
Tata kamera dasar Peserta didik mampu mendeskripsikan pengetahuan dan keterampilan mengenai dasar tata kamera atau workshop visual, 31. Memahami perbedaan videografi dan sinematografi 32.Menjelaskan framing tata kamera 33.Mengoprasikan kamera 34.Memahami three point lighting 35.Mengkombinasikan framing, tata cahaya dan pergerakan kamera
Bernalar kritis
Gotongroyong
Kreatif
Materi
Strategi
Jumlah
Ket
Jam videografi dan sinematografi Presentasi framing dalam tata kamera Demonstrasi jenis shot, komposisi shot, Drill and practice angle shot dan pergerakan kamera tata cahaya dan three points lighting prosedur produksi dan tugas kru tata kamera tata kamera dasar (workshop visual)
18JP
Modul 8 (TP31-35) TP31 TP32 TP33 TP34 TP35
Elemen
Tata artistik dasar
Tujuan/Capaian akhir fase
Profil Pelajar
per elemen
Pancasila
Peserta didik mampu menjelaskan mengenai warna, bentuk, setting, properti dan kostum pada suatu masa atau periode atau zaman baik yang berkaitan dengan aliran seni rupa ataupun tren atau pop. 36.Memahami dasar tata artistik, mise en scene 37.Menerapkan setting, lighting, costume, hair dan make up 38.Mengidentifikasi tugas kru 39.Mengidentifikasi proses pra, produksi dan pasca 40.Mengaplikasikan tata artistik
Bernalar kritis
Gotong royong
Kreatif
Materi
Strategi
Jumlah
Ket
Jam
Dasar tata artistik, mise en scene, setting lighting, costume, hair & make up manajemen produksi tata artistik dan tugas kru art department proses pra produksi tata artistik dan proses produksi tata artistik. Mempraktekkan proses pasca produksi dan tata artistik sederhana
Demonstrasi Presentasi Drill and practice
18JP Modul 9 (TP36-40)
TP36 TP37 TP38 TP39 TP40
Elemen
Tata suara dasar
Tujuan/Capaian akhir fase
Profil Pelajar
per elemen
Pancasila
Peserta didik mampu mendeskripsikan pengetahuan dan keterampilan dasar prosedur produksi material audio 41.Menjelaskan unsur suara musik 42.Menidentifikasi teknis dasar suara 43.Mengidentifikasi proses pra produksi tata suara 44.Mengidentifikasi proses produksi tata suara 45.Mengidentifikasi proses pasca produksi
Bernalar kritis
Gotong royong
Kreatif
Materi
Strategi
Jumlah
Ket
Jam Unsur suara musik, fungsi suara dan teknis dasar suara Proses produksi tata suara dan tugas kru tata suara. Proses pra produksi tata suara dan pasca produksi tata suara
Presentasi Diskusi penugasan
18JP Modul 9 (TP41-45) TP41 TP42 TP43 TP44 TP45
Elemen
Editing dasar
Tujuan/Capaian akhir fase
Profil Pelajar
per elemen
Pancasila
Peserta didik mampu menjelaskan sifat dan karakteristik audio dan video sebagai bahan digital untuk diolah melalui software, 46.Merancang teknis editing 47.Mengidentifikasi proses produksi editing 48.Menjelaskan tugas kru tata suara 49.Mengidentifikasi peralatan dan sofwere 50.Menjelaskan proses pra produksi dan pasca produksi
Bernalar kritis
Gotong royong
Kreatif
Materi
Strategi
Jumlah
Ket
Jam pengertian dan sejarah editing, definisi istilah-istilah dalam editing konsep editing dan teknis editing proses produksi editing dan tugas kru tata suara peralatan dan software proses pra produksi editing dan pasca produksi tata suara proses produksi tata suara
Demonstrasi Tutorial
18JP Modul 10 (TP46-50)
Drill and practice penugasan
TP46 TP47 TP48 TP49 TP50
Elemen
Estetika seni audio visual (EAV)
Tujuan/Capaian akhir fase
Profil Pelajar
per elemen
Pancasila
Peserta didik mampu menjelaskan jenis seni auditory dan seni visual, jenis dan fungsi seni audio visual, 51.Memahami pengertian seni dan estetika 52.Menjelaskan pembagian seni 53.Mengidentifikasi fungsi seni audio visual 54.Menjelaskan apresiasi seni audio visual
Bernalar kritis
Gotong royong
Kreatif
Materi
Strategi
Jumlah
Ket
Jam pengertian seni dan estetika Presentasi pembagian seni jenis seni audio visual dan Diskusi fungsi seni audio visual Penugasan apresiasi seni audio visual
18JP Modul 10 (TP51-54) TP51 TP52 TP53 TP54
ATP SEMESTER 1
TP1
TP19
TP9
TP10
TP2
TP3
TP16
TP15
TP11
TP12
TP23
TP4
TP14
TP17
TP22
TP5
TP6
TP13
TP7
TP8
TP21
TP18
TP20
ATP SEMESTER 2 TP1
TP6
TP17
TP1 TP3
TP4
TP12
TP11
TP10
TP19
TP20
TP21
TP13
TP14
TP15
TP9
TP16
TP7
TP19
TP8
TP18
TP22
TP23
Glosarium Brainstorming : sebuah metode yang bisa dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah dan menghasilkan beragam ide baru sebanyak mungkin dengan cepat Broadcasting : sebuah jurusan yang mempelajari bagaimana teori dan praktik dalam menciptakan program untuk disiarkan melalui media massa yaitu televisi dan radio Budaya : sebagai suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompoh manusia Film : gambar-hidup yang juga sering disebut movie. Film secara kolektif sering disebut sebagai sinema SOP :suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekejaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja bagi instansi pemerintah maupun non-pemerintah, usaha maupun non-usaha, berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Analog : sistem pengolahan sinyal yang datanya diolah secara berlanjut, atau bertahap. Dengan kata lain Sistem analog mempunyai “range” dalam pengolahan data dan sinyal. Digital : gambar digital, perangkat digital (televisi, komputer, pritner, dll.), serta basis data. FTA Broadcast : layanan televisi (TV) dan radio yang disiarkan dalam bentuk yang jelas (tidak terenkripsi), yang memungkinkan setiap orang dengan peralatan penerima yang sesuai untuk menerima sinyal dan melihat atau mendengarkan konten tanpa perlu berlangganan, OTT Broadcast : OTT berarti over-the-top dan mengacu pada konten yang ditawarkan melalui koneksi Internet, tanpa penyedia Internet itu sendiri memiliki pengaruh atau kendali atas konten tersebut Live streaming : konten video yang disiarkan langsung melalui internet dimana Anda tidak perlu melakukan editing dan post-production
Podcast : episode program yang tersedia di Internet. Podcast biasanya merupakan rekaman asli audio atau video, tetapi bisa juga merupakan rekaman siaran televisi atau program radio, kuliah, pertunjukan, atau acara lain Web series : serangkaian video skrip atau non-skrip, umumnya berbentuk episodik, dirilis di Internet dan merupakan bagian dari televisi web Video on demand : sistem televisi interaktif yang memfasilitasi khalayak untuk mengontrol atau memilih sendiri pilihan program video dan klip yang ingin ditonton. Internet of thing : suatu konsep atau program dimana sebuah objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Life cycle : tahapan-tahapan yang akan Anda lalui saat menjalankan strategi pemasaran. Reuse reycling : produk yang sudah dipakai. • Penyiaran : kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat • Transmisi : Pengiriman informasi melalui suara atau peragaan visual menggunakan sinyal listrik atau radio • Sinyal : suatu isyarat untuk melanjutkan atau meneruskan suatu kegiatan • Roundown : susunan dari program yang secara sistematis dari suatu acara yang akan dibatasi oleh deretan durasi • Program radio : merupakan wadah yang diberikan radio untuk menyampaikan pesan kepada pendengarnya • Program tv : perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi, yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama • Simulasi : suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs) • Technopreneur : perpaduan dari dua kata technology dan entrepreneur yang dapat diartikan adalah bisnis berbasis teknologi • Proyek : sebuah pekerjaan yang bersifat unik dan sementara.
• Siaran : pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter. • Mikrofon : sarana utama untuk menangkap suara. • Media digital : media yang serupa tapi tidak sama dalam berbagai teknologi awal yang menyerupai bentuk asli. • Analog : sistem pengolahan sinyal yang datanya diolah secara berlanjut, atau bertahap. Dengan kata lain Sistem analog mempunyai “range” dalam pengolahan data dan sinyal Digital. • Kompresi data : sebuah teknik pada ilmu komputer untuk mengecilkan ukuran data. • Format file : struktur dari sebuah file dan bagaimana file tersebut dibentuk . Data disimpan tergantung dari tujuan file itu dibuat,beberapa file seperti XML digunakan untuk menyimpan list item. • Regulasi media : aturan-aturan dan kebijakan yang berkaitan dengan yang mengatur hubungan dan operasional media massa. • Fotografi : berasal dari bahasa inggris yakni photography sedangkan asal katanya dari bahasa Yunani yaitu photos yang maknanya cahaya dan grafo yang maknanya melukis. Jadi pengertian fotografi ialah menulis atau melukis dengan memakai bantuan media cahaya. • Aperture : bukaan diafragma pada kamera yang berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor • Shutter speed : lama waktu shutter di depan sensor gambar terbuka. Ketika shutter terbuka, sensor gambar terpapar ke cahaya, dari paparan itulah gambar tercipta. • ISO : Terkait dengan pengertian ISO dan fungsinya, disebutkan bahwa ISO itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yang memiliki makna setara atau equal. Dalam fotografi, ISO ini ditujukan pada tingkat sensitivitas dari sensor kamera dalam menanggapi adanya cahaya yang masuk dalam kamera. Tingkat sensitivitas ini nantinya memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur seberapa banyak cahaya yang akan masuk dan juga seberapa lama nantinya shutter
akan membuka untuk menangkap sebuah gambar. • Videografi : merupakan sebuah media yang digunakan untuk merekam kejadian atau momen yang kemudian akan dirangkum ke dalam satu gambar maupun. • Sinematografi : pengaturan pencahayaan dan kamera ketika merekam gambar fotografis untuk suatu sinema. • Framing : teori atau proses tentang bagaimana pesan media massa memperoleh perspektif, sudut pandang, atau bias. • Jenis shoot : Extreme wide shot (EWS) 1. Very wide shot (VWS) 2. Wide shot (WS) 3. Mid shot (MS) 4. Medium close up (MCU) 5. Close up (CU) 6. Extreme close up (ECU / XCU) • Komposisi shoot : Maksudnya adalah bagaimana kita dapat membingkai shot tersebut agar terlihat bagus dalam kamera • Three point lighting : metode standar pencahayaan yang digunakan dalam fotografi, video, dan film • Workshop visual : tempat kerja atau disebut juga bengkel. Begitulah Kuswana menjelaskan workshop secara singkat dan sederhana. • Tata artistik : penyusunan segala sesuatu yang melatarbelakangi cerita film yakni berhubungan dengan pemikiran tentang setting (tempat dan waktu berlangsungnya cerita dalam film)
• Mise en scene : setiap hal yang terlihat di dalam sebuah frame film. Mise en Scène sendiri meliputi beberapa aspek, antara lain: setting, aktor, bloking, kostum, dan lighting. Semua aspek itu tidak hanya berperan secara naratif, tetapi juga secara visual maupun puitis. • Setting : keterangan mengenai ruang,waktu,dan suasana saat terjadinya • Lighting : penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk untuk menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya, maka pementasan tidak akan terlihat • Costume : Kostum dapat merujuk kedalam cara berpakaian atau gaya pakaian yang digunakan seseorang dalam sebuah pertujukan teatrikal, acara sosial seperti pesta topeng atau dalam pertujukan sebuah film dimana kostum dapat menujukan kelas ekonomi atau periode tertentu. • Hair do : cara susunan rambut • Make up : kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya seluruh tubuh bisa di hias (make up). • Art department : merealisasikan segi visual maupun audio yang artistik dari naskah film yang sudah dibuat. • Suara Musik : kesenian dalam menyusun suara atau nada sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan. Musik terdiri dari beberapa unsur, yaitu melodi, harmoni, ritme, dan timbre • Tata Suara : untuk melatar belakangi suatu lakon. Fungsi tata suara adalah untuk sarana penambah daya imaginasi sehingga lakon menjadi lebih hidup dan merangsang pengembangan ilusi. • Pra Produksi : Finalisasi Naskah, Storyboard Dan
Shot List, Location Scouting, Recce, Reading, Fitting, Rehearsal, • Pasca Produksi : salah satu tahap dari proses pembuatan film. Tahap ini dilakukan setelah tahap produksi film selesai dilakukan. Pada tahap ini terdapat beberapa aktivitas seperti pengeditan film, pemberian efek khusus, pengoreksian warna, pemberian suara dan musik latar, hingga penambahan animasi. • Teknik Editing : Split Selanjutnya teknik split untuk membagi video menjadi beberapa bagian, caranya cukup mudah dengan meletakkan kursor pada bagian yang ingin diberi efek, lalu tekan tombol S. Teknik ini sangat cocok digunakan untuk membuat konsep video durasi singkat, acara inti dengan selingan musik atau video, dan lain sebagainya. Cut Pada teknik Cut, lebih difungsikan untuk membantu Editor dalam memindahkan gambar satu ke gambar yang lainnya. Hal ini berguna sekali untuk memperjelas sebuah adegan sebelumnya secara detail dan spesifik kepada penonton. Misalnya kesinambungan action, long shot ke medium close up, dan lainnya. Join Jika anda ingin menggabungkan dua gambar menjadi satu, maka lakukan teknik Join. Anda bisa menyisipkan sebuah musik, video dan lain sebagainya dengan mudah. Caranya yaitu pilih file yang ingin disisipkan, kemudian import file
dalam task video yang anda kerjakan. • Produksi tata suara : merupakan efek suara yang direkam dilapangan. Lalu direkam secara bersaman menggubakan gambar, atau juga yang direkam tersendiri pada saat tidak melakukan shooting atau pun pengambilan gambar. • Pra produksi : tahap pencarian data awal oleh penulis yang menjadi pedoman melakukan tahap produksi, data yang didapat kemudian dijadikan bahan untuk menentukan alur dari video campaign yang akan dibuat • Pasca Produksi : salah satu tahap dari proses pembuatan film. Tahap ini dilakukan setelah tahap produksi film selesai dilakukan. Pada tahap ini terdapat beberapa aktivitas seperti pengeditan film, pemberian efek khusus, pengoreksian warna, pemberian suara dan musik latar, hingga penambahan animasi. • Seni : karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa seperti tari, lukisan, ukiran. KBBI juga mengartikan seni sebagai kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa) • Estetika : cabang filsafat yang membahas tentang seni dan keindahan, serta tanggapan manusia terhadapnya • Apresiasi : kegiatan mengartikan serta menyadari sepenuhnya seluk beluk karya seni, serta menjadi sensitif mengenai gejala estetis dan artistik, sehingga dapat menikmati dan menilai karya tersebut secara semestinya.