5 0 2 MB
>
M. Arli Rusandi, S.Pd., M.Pd Dio Izmi Hasym, Erwin Safitra, Jelta Vadilillah, Lasri Atika, Miftahul Fadillah, R. Erlin Pangastuti, Vify Ukhwatul SS, Zahratul Aini
i
> ISBN: Hak Cipta 2021 pada Penulis Hak penerbitan pada PENERBIT. Bagi mereka yang ingin memperbanyak sebagian isi buku ini dalam bentuk atau cara apapun harus mendapatkan izin tertulis dari penulis dan penerbit PENERBIT.
Penulis: >
Editor: >
Lay out >
Desain sampul: >
ii
Penerbit: Nama Penerbit Alamat Telp. E-Mail:
Hak Cipta dilindungi Undang-undang All Right Reserved Cetakan I, _________ 2021
iii
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas limpahan rahmat-Nya sehingga buku Panduan Budidaya Ikan Dalam Ember Dengan Aquaponik dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Buku ini dibuat sebagai luaran dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata Balik Kampung yang dilaksanakan di Desa Talontam, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2021. Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) Dengan Aquaponik mempunyai banyak manfaat yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan seharihari. Buku ini adalah solusi yang tepat bagi masyarakat yang ingin membuka usaha namun terhalang oleh dana yang terbatas dan lahan yang sempit. Untuk menyelesaikan buku ini adalah suatu hal yang mustahil apabila penulis tidak mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam
iv
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Rektor Universitas Riau Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA 2. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Riau Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP 3. Dosen pembimbing Lapangan (DPL) Bapak M. Arli Rusandi, S.Pd., M.Pd yang telah membantu dalam penyusunan buku ini 4. Kepala Desa Talontam, Kecamatan Benai Bapak R. Helpi Alponso yang telah memberi kesempatan dalam kegiatan praktek Budidaya Ikan Dalam Ember Dengan Aquaponik. 5. Masyarakat Desa Talontam, Kecamatan Benai yang telah ikut serta dalam menyukseskan kegiatan tersebut, dan 6. Teman-teman mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Balek Kampung Desa Talontam, Kecamatan Benai 2021, serta semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian buku Panduan Budidaya Ikan Dalam Ember Dengan Aquaponik.
v
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan buku ini. Maka dari itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang diberikan untuk penyempurnaan. Semoga buku Panduan ini dapat menjadi solusi usaha bagi masyarakat serta memberikan banyak manfaat khususnya bagi semua pihak dari segala lapisan yang membutuhkan. Pekanbaru, 11 September 2021
vi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................i DAFTAR ISI....................................................iii DAFTAR GAMBAR.............................................. BAB I PENDAHULUAN......................................1 1.1 Latar Belakang..............................................1 1.2 Tujuan dan Sasaran......................................3 BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................4 2.1 Pengertian Budidaya Ikan Dalam Ember............................................................4 2.2 Jenis-Jenis Ikan Untuk Budidaya Ikan Dalam Ember................................................6 2.3 Jenis-Jenis Tanaman Untuk Aquaponik...................................................11 2.4 Pembudidayaan Ikan Lele Menggunakan Upaya Budidaya Ikan Dalam Ember..............................................15 BAB III PENGELOLAAN BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER DENGAN AQUAPONIK............19 3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Untuk Budidaya Ikan Dalam Ember
vii
Dengan Aquaponik......................................19 3.2 Cara Pembuatan Budidaya Ikan Dalam Ember Dengan Aquaponik.................30 3.3 Pemeliharaan Budidaya Ikan Dalam Ember Dengan Aquaponik............................36 3.4 Panen .........................................................40 DAFTAR PUSTAKA.........................................34
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ikan Lele ....................................7 Gambar 2. Ikan Nila.....................................8 Gambar 3. Ikan Mas.....................................9 Gambar 4. Ikan Patin.................................10 Gambar 5. Ikan Gurame.............................11 Gambar 6. Kangkung.................................12 Gambar 7. Bayam......................................13 Gambar 8. Selada......................................14 Gambar 9. Sawi atau Caisin......................15 Gambar 10. Ember.....................................20 Gambar 11. Arang......................................21 Gambar 12. Gelas plastik...........................22 Gambar 13. Benih lele................................23 Gambar 14. Limbah kangkung..................24 Gambar 15. Tang........................................25 Gambar 16. Kawat.....................................26 Gambar 17. Solder.....................................27 Gambar 18. Aerator....................................28 Gambar 19. Jarum.....................................29 ix
Gambar 20. Proses pembolongan ember....30 Gambar 21. Proses pembolongan gelas plastik.........................................................31 Gambar 22. Proses pemotongan kawat.....31 Gambar 23. Gelas plastik yang sudah dirangkai....................................................32 Gambar 24. Pengisian ember dengan air...32 Gambar 25. Pengisian benih lele................33 Gambar 26. Pengisian arang batok kelapa34 Gambar 27. Proses penanaman limbah kangkung....................................................35
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Sebagaimana yang kita ketahui saat ini
banyak sekali masyarakat yang melakukan kegiatan kebutuhan
sampingan hidup
untuk
memenuhi
sehari-hari.
Salah
satu
kegiatan
yang
dilakukan
yaitu
usaha
budidaya
ikan.
Budidaya
adalah
suatu
kegiatan memelihara organisme akuatik yang dilakukan dengan terkontrol yang tujuan akhirnya
yaitu
untuk
mendapatkan
keuntungan. Kegiatan budidaya yang ramah lingkungan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal yaitu Budidaya Ikan dalam Ember atau lebih dikenal dengan BUDIKDAMBER. Menurut Supendi (2015) “Untuk melakukan suatu sistem budidaya ikan dalam ember diperlukan bahan seperti: bak ikan, wadah
1
media tanam, saluran air, pompa air, media taman (arang tempurung atau arang batok kelapa), ikan (lele) dan tamanan yang akan ditaman (kangkung, bayam, tomat, toge, dan terong
ungu).
Sedangkan
menurut
Setijaningsih dan Umar (2015) “Budidaya sistem
akuaponik
menghemat
pada
penggunaan
prinsipnya lahan
dan
meningkatkan efisiensi pemanfaatan hara dari sisa pakan dan metabolisme ikan. sistem ini merupakan
budidaya
ikan
yang
ramah
lingkungan.” Berdasarkan
hal
tersebut
buku
ini
membahas bahwa kegiatan budidaya ikan dalam
wadah
rekomendasi tersebut
ember
untuk
dapat
usaha
dikarenakan
dijadikan
rumahan,
kegiatan
ini
hal
dapat
menghemat banyak faktor, diantarannya yaitu menghemat
lahan
dan keuangan,
karena
budidaya ikan dalam ember adalah suatu kegiatan yang ramah lingkungan. Melalui 2
buku ini penulis berharap siapapun yang akan melakukan suatu kegiatan budidaya khususnya budidaya ikan dalam ember dapat memahami mulai dari kualitas air, pH yang baik untuk kelangsungan hidup ikan, pakan yang
baik
untuk
mempercepat
proses
pertumbuhan ikan, jenis ikan yang bisa di budidayakan dalam ember antara lain : lele, nila, mas, patin, dan gurame. Bahkan sampai dengan jenis tanaman yang cocok untuk ditanam
dalam
suatu
wadah
budidaya
seperti : kangkung, bayam, selada, dan sawi. Buku ini pun bisa dijadikan referensi bagi mahasiswa atau pembudidaya yang ingin melakukan kegiatan budidaya dalam ember. 1.2
Tujuan dan Sasaran Tujuan dari permasalahan ini yaitu agar
mahasiswa dan masyarakat dapat memahami megenai kegiatan ataupun cara budidaya ikan dalam ember yang baik dan benar, sedangkan
3
sasaran dari dilakukan kegiatan ini adalah mahasiswa berminat
dan untuk
masyarakat
yang
melaksanakan
belum kegiatan
budidaya ikan dan akuaponik di lahan yang sempit.
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Budidaya Ikan dalam
Ember Budidaya Ikan dalam Ember bersamaan dengan aquaponik, menjadi salah satu inovasi yang terbaik untuk meminimalisir krisis pangan dan ekonomi pada masa pandemi seperti sekarang ini. Kegiatan ini dianggap sangat menarik, karena bisa membudidayakan ikan dengan tanaman dalam wadah yang sempit dan modal yang ekonomis. Hasilnya dari Budikdamber dan aquaponik
dapat
memenuhi
kebutuhan
tangga
dan
dimanfaatkan
bisa
dijual
pangan bila
untuk rumah
berlebih.
Budikdamber yang akan dibahas penulis pada buku ini yaitu budidaya ikan lele bersamaan
dengan
budidaya
tanaman
kangkung. Menurut Suprapto dkk (2013) 5
“Kepadatan dengan
pemeliharaan teknologi
Ikan
bioflok
Lele
mampu
meningkatkan padat tebar hingga 1 ekor ikan per liter air.” Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, pembuatan untuk tempat pembudidayaan ikan dan tanaman sangat sempit,
dikarenakan
tingginya
angka
percepatan perkembangan pembangunan, terlebih dikota besar. Budikdamber ini memungkinkan
masyarakat
untuk
mencoba melakukan pembudidayaan ikan dengan
modal
banyaknya
yang
angka
masyarakat
murah.
Dengan
kekurangan
Indonesia
gizi
di
menjadikan
budikdamber
piliha
terpercaya
menigkatkan
kadar
gizi
untuk
masyarakat,
dikarekanan ini adalah system budidaya ikan
dalam
budidaya
ember
sayuran
Budikdamber
bersamaan dalam
sangat
6
satu
cocok
dengan wadah. dijadikan
sebagai
pekerjaan
sampingan.
Budikdamber ini memiliki cara kerja yang sederhana dengan cara pembudidayaan ikan serta tanaman dalam satu wadah yang
terbatas.
Keunggulan
dari
budikdamber adalah modal yang relative kecil, bisa menghemat air, meminimalisir sampah, tidak memakai zat kimia, dan tidak sulit dalam proses budidaya. 2.2
Jenis-Jenis Ikan untuk Budidaya Ikan
dalam Ember a) Ikan Lele Ikan yang satu ini paling akrab dengan lidah masyarakat Indonesia. Bukan hanya lezat, ikan lele juga termasuk omnivora, sehingga mudah dalam perawatannya. Ikan ini tahan terhadap penyakit dan kerap dimanfaatkan sebagai penjaga kualitas air. Keuntungan lain untuk memelihara ikan lele adalah pemeliharaan yang
7
tergolong singkat, yakni sekitar 3-4 bulan. Nah, yang perlu kita waspadai, lele memiliki sifat kanibal yang bisa memakan sesamanya. Pastikan membeli bibit lele dengan ukuran yang seragam untuk BUDIKDAMBER. Dalam buku ini penulis memilih lele untuk di budidayakan didalam ember.
Gambar 1. Ikan Lele
b) Ikan Nila Jenis ikan omnivora ini memiliki lama pemeliharaan yang sama dengan
8
lele, yakni 3-4 bulan saja. Ikan nila cocok
dibudidayakan
akuaponik, tubuhnya
dalam
karena jauh
ember
ketahanan lebih
kuat
dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya.
Bahkan
ikan
nila
mampu
beradaptasi dengan tingkat pH dan suhu air yang lebih tinggi daripada kebanyakan ikan lain. Namun ikan nila membutuhkan pasokan oksigen yang cukup tinggi. Sehingga bak atau ember membutuhkan tambahan aerator. Jika tidak diberikan tambahan aerator maka nila kemungkinan besar untuk tidak bisa lama bertahan hidup.
Gambar 2. Ikan Nila
9
c) Ikan Mas Ikan mas cocok dibudidayakan pemula
agar
bisa
mempelajari
mengenai karakteristik ikan. Ikan ini cocok
dibudidayakan
akuaponik.
dalam
Pemeliharaan
ikan
ember mas
juga sama dengan ikan lainnya, yakni berdurasi panen antara 3-4 bulan. Akan tetapi, ikan mas kurang diminati karena
tekstur
daging
ikan
yang
banyak memiliki duri.
Gambar 3. Ikan Mas
(https://www.infoikan.com/2016/12/jenis-ikan-mas-terlengkapbeserta.html)
10
d) Ikan Patin Ikan
patin
tidak
membutuhkan
air
mengalir agar bisa tumbuh dengan baik. Mereka bahkan cenderung bisa beradaptasi dengan kondisi air yang kurang baik. Hewan nokturnal ini punya cita rasa lezat dan memiliki daging yang lembut serta sedikit duri. Membudidayakan ikan patin di ember akuaponik juga bisa digunakan sebagai ide usaha. Pasalnya, patin memiliki harga jual yang cenderung tinggi, dan pembudidayaan tidak lama. Sama seperti lele, patin sudah bisa dipanen di usia 3-4 bulan. Tidak hanya itu, patin juga bisa menjadi pasokan pupuk untuk tanaman akuaponik kita.
Gambar 4. Ikan Patin
11
e) Ikan Gurame Ikan gurame yang sudah dikenal luas di lidah masyarakat Indonesia namun dengan harga yang cukup mahal, sekarang bisa kita dapatkan dengan harga yang relatis lebih terjangkau.
Caranya
membudidayakan
ikan
gurame
dengan sendiri
di
ember akuaponik. Namun meski sama-sama cocok dibudidayakan dalam ember, ikan yang satu ini membutuhkan waktu pemeliharaan yang cukup lama. Ikan gurame baru bisa dipanen pada usia 5-6 bulan.
Gambar 5. Ikan Gurame
12
2.3
Jenis-Jenis
Tanaman
untuk
Aquaponik a) Kangkung Kangkung
termasuk
sayuran
yang paling sering digunakan oleh para pembudidaya karena tingkat keberhasilan yang tinggi dan sangat mudah untuk dibudidayakan. Dalam instalasi
budikdamber,
akar
kangkung akan tergenang di dalam air
dan
kriteria
hal
tersebut
tanaman
mendapatkan
memenuhi
yang
asupan
air
masa hidupnya. Kangkung
harus selama lebih
mudah berkembang biak dan hidup di tempat yang terbuka dan tidak terkena cahaya matahari yang terlalu terik.
Kangkung
sangat
cepat
tumbuh, dalam waktu 25-30 hari, sayuran sudah bisa dipanen. Penulis
13
memilih
kangkung
dibudidayakan ikan
lele
untuk
bersamaan
dengan
menggunakan
media
Budikdamber dan akuaponik.
Gambar 6. Kangkung
b) Bayam Bayam jenis
bisa
dataran.
14
hidup Baik
diberbagai
itu
dataran
rendah
maupun
dataran
tinggi.
Tanaman ini harus mendapatkan cahaya mahatari setiap hari. Umur panennya
pun
terbilang
pendek
seperti kangkung, yakni hanya 20-25 hari
setelah
pembibitan
persemaian.
Gambar 7. Bayam
15
atau
c) Selada Selada
bisa
berkembangbiak walaupun
hidup di
iklim
pertumbuhannya
dan panas, tidak
sebaik selada yang ditanam di daerah sejuk.
Selada
bisa
dipanen
setelah
berumur 30-35 hari setelah persemaian. Selada yang sudah siap panen memiliki tanda
daun
bawah
yang
sudah
menyentuh media. Selada harus segera dipanen, karena jika terlambat panen, daun selada akan terasa pahit.
Gambar 8. Selada
16
d) Sawi atau Caisin Sawi mudah
merupakan bertahan
sayuran
hidup
di
yang cuaca
apapun. Tanaman ini tidak memerlukan banyak
air
sehingga
anda
harus
memerhatikan kondisi akar tanaman. Sawi sudah bisa dipanen setelah 25-30 hari setelah semai. Daun yang sudah menguning harus segera dipanen.
Gambar 9. Sawi atau Caisin
17
2.4
Pembudidayaan
Menggunakan
Ikan
Upaya
Lele
Budidaya
Ikan
dalam Ember Ikan lele merupakan ikan yang banyak sekali digemari oleh masyarakat Indonesia, hal tersebut dikarenakan selain memiliki rasa daging yang lezat, dagingnya mudah untuk
dilakukan
pengolahan,
dan
tentunya ikan lele juga gumpang untuk dibubidayakan. Ikan ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, banyak sekali teknik budidaya yang dapat diterapkan dalam budidaya ikan lele, baik itu kolam persegi, maupun
kolam
bioflok
dengan
sistem
resirkulasi air. Namun pada umumnya masyarakat
Indonesia
melakukan
pembenihan terhadap ikan lele, sebagai mana yang kita ketahui ada tiga jenis teknis pemijahan, yaitu pemijahan secara alami, semi buatan dan pemijahan buatan. 18
Menurut Riyanto Dkk (2010) “Ikan lele termasuk salah satu dari enam komuditas lainnya, yaitu rumput laut, patin, bandeng, nila,
dan
kerapu
yang
pengembangannya meningkatkan
akan
dipacu
dengan
produksi
tujuan
budidaya
pada
beberapa tahun kedepannya.” Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang akan terus dikembangkan untuk beberapa tahun ke depan. Menurut Yudha (2017) “Cara paling efektif
dan
efesien
perkembangan manipulasi mekanisme
dalam
reproduksi
ikan
hormonal. hormone
memacu adalah
Peran
pada
dan
pemijahan
banyak belum dikaji. Berdasarkan hal tersebut manipulasi hormonal merupakan salah
satu
cara
terefektif perkembangan
yang
terefesien
dalam reproduksi
19
dan
meningkatkan pada
ikan.
Berdasarkan hal tersebut bahwa ikan lele merupakan ekonomis
ikan
yang
yang
tinggi
memiliki dan
nilai
banyak
dilakukan budidayanya di Indonesia. Pada umumnya masyarakat Indonesia banyak melakukan usaha pembenihan ikan lele. Sebagaimana yang kita ketahui ada tiga cara ataupun teknik dalam pemijahan, yaitu pemijahan alami, pemijahan semi buatan, dan pemijahan buatan. Namun kali ini penulis akan membahas mengenai teknik dalam pembudidayaan ikan lele dengan teknik Budikdamber. Hal-hal apa saja
yang
langkah,
perlu
serta
untuk
cara
untuk Budikdamber. penulis mahasiswa, melakukan
pembuatan
media
Melalui buku ini
berharap
baik
maupun suatu
dipersiapkan,
yang
penelitian
pembaca, ingin nantinya,
buku ini dapat dijadikan sebagai referensi.
20
Menurut ikan
lele
Soares
(2011)
mengalami
“Permintaan
peningkatan
dari
tahun ketahun produksi ikan lele nasional selama
2010-2014
rata-rata
meningkat
sebesar 35% per tahun. Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa tingkat komsumsi yang dilakukan terhadap ikan lele
tiap
tahunnya
meningkat,
35%
merupakan angka yang lumayan besar untuk dalam kurung waktu lebih kurang empat tahun.” Menurut Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (2010) “Ikan lele merupakan komoditas perikanan budidaya air tawar yang mempunyai tingkat serapan pasar cukup tinggi, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor. Dalam beberapa tahun terakhir nilai ekonomis dari ikan lele terus meningkat
sesuai
dengan
pemesanan
konsumen di pasaran baik itu pasar lokal sampai pasar internasional, berdasarkan
21
hal tersebut dapat dipastikan bahwasanya melakukan
usaha
budidaya
ikan
lele
sangat menjanjikan.” Menurut Rukmana dkk (2017) “Ikan lele (Clarias gariepinus) Merupakan salah satu jenis
ikan
air
dibudidayakan
tawar
di
yang
Indonesia.
sering
Ikan
lele
memilki kulit tubuh yang licin karena adanya lapisan lendir (muscus) dan tidak bersisik,
bentuk
tubuh
agak
pipih
memanjang serta memiliki kumis di sudut mulutnya
yang
berfungsi
sebagai
alat
peraba. Ikan lele merupakan ikan yang aktif pada malam hari atau yang dikenal dengan hewan nocturnal.”
22
BAB III PENGELOLAAN DAN BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER DENGAN AQUAPONIK
3.1
Adapun
alat
dan
Digunakan
Bahan
dalam
yang
Pembuatan
Budidaya Ikan Dalam Ember dengan Aquaponik adalah Sebagai Berikut: Budidaya
Ikan
(Budikdamber) manfaat
Dalam
Dengan
aquaponik
Ember
Ada
banyak
yang
dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan seharihari. Ini adalah solusi yang tepat bagi masyarakat yang ingin membuka usaha namun
terhalang
oleh
dana
yang
terbatas dan lahan yang sempit. Maka dari
itu
dibutuhkan Budidaya
alat
dan untuk
bahan
yang
pembuatan
ikan dalam ember dengan
Aquaponik tidaklah sulit, yaitu antara
23
lain: 1. Ember ukuran 30 L Ember merupakan peralatan dan bahan
utama
untuk
kegiatan
Budikdamber yang merupakan wadah untuk perkembangan benih lele.
Gambar10. Ember
24
2. Rockwool/Arang batok kelapa Arang
batok
kelapa
digunakan
untuk pengganti tanah sebagai tempat perkembangbiakan Akuaponik. berfungsi
kangkung
pada
kelapa
juga
Batok sebagai
penyaring
zat-zat
amoniak dalam perairan, dan batok kelapa
ini
tenggelam
apabila
di
tempatkan didalam wadah sehingga akan lebih maksimal untuk menyaring zat-zat amoniak tersebut.
25
Gambar 11. Arang
3. Net Pot Aquaponik/Gelas plastik ukuran 500 ml Gelas plastik digunakan sebagai wadah
untuk
perkembangan
Akuaponik.
Gambar 12. Gelas Plastik
26
4. Benih lele Biasanya untuk ukuran benih ikan lele memiliki panjang sekitar 5-7 cm. Agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak, maka usahakan ukurannya sama besar, jika ukurannya tidak sama besar maka benih ikan lele yang lebih besar akan memakan benih ikan lele yang lebih kecil. Pilihlah benih ikan lele yang terbaik dan unggul agar menghasilkan lele yang berkualitas tinggi. (https://naunge.blogspot.com/)
Gambar 13. Benih Lele
27
5. Limbah kangkung Limbah kangkung adalah batang kangkung
yang
tidak
digunakan
dari hasil sampah organik rumah tangga.
Fungsi
dari
limbah
ini
adalah
untuk
kangkung Akuaponik.
Gambar 14. Limbah Kangkung
28
6. Tang Tang berfungsi untuk memotong kawat
sesuai
ukuran,
untuk
mengaitkan botol plastik ke ember yang
akan
digunakan
wadah Akuaponik.
Gambar 15. Tang
29
sebagai
7. Kawat Kawat digunakan sebagai alat untuk merangkaikan gelas plastik ke ember.
Gambar 16. Kawat
30
8. Solder Solder melobangi
ini
berfungsi
ember
untuk
yang
digunakan sebagai wadah ikan.
Gambar 17. Solder
31
akan
9. Aerator Aerator ini
merupakan
sebuah
mesin penghasil gelembung udara yang berguna untuk menggerakkan air di dalam Akuarium/ember agar airnya kaya akan oksigen terlarut yang
sangat
dibutuhkan
oleh
semua ikan air tawar dan air laut. Bantuan aerator merupakan salah satu
solusi
menekan
kematian
benih lele. (http://www.viva.co.id/ )
Gambar 18. Aerator
32
10.
Jarum Jarum
digunakan
untuk
melobangi gelas plastik agar air bisa diserap oleh akar kangkung. Yang mana air ini berfungsi sebagai bahan baku
tanaman
dalam
proses
fotosintesis dan juga dapat menjaga kelembaban tumbuhan agar tidak layu (https://www.kompas.com/).
Gambar 19. Jarum
33
3.2
Cara Pembuatan Budidaya Ikan Dalam Ember dengan Aquaponik A. Persiapan
Media
Untuk
se-keliling
ember
Budikdamber 1.
Bolongkan
menggunakan solder (supaya ember tidak penuh oleh air dan ikan tidak keluar dari ember, ini di perlukan untuk meminimalisir air hujan yang masuk kedalam ember).
Gambar 20. Proses pembolongan ember
34
2. Lubangi gelas plastik 15-20 buah dengan jarum.
Gambar 21. Proses pembolongan gelas plastik
3. Potong kawat kurang lebih 12 cm dan
buat
model
kait
agar
bisa
dijadikan pegangan gelas di ember.
Gambar 22. Proses pemotongan kawat
35
4. Rangkai
gelas
plastik
di
pinggir
ember.
Gambar 23. Gelas plastik yang sudah di rangkai
5. Isi air 27 liter ke dalam ember, diamkan kurang lebih 1-2 hari.
Gambar 24. Pengisian ember dengan air
36
6. Masukkan benih ikan lele, diamkan 1-2 hari. ukuran 5-7 cm (semakin besar semakin baik) sebanyak 28 ekor.
Gambar 25. Pengisian benih lele
37
B. Persiapan Media Tanam Sayur 1. Isi gelas plastik dengan arang batok kelapa antara 50 sampai 80 persen ukuran gelas.
Gambar 26. Pengisian arang batok kelapa
38
2. Potong
kangkung
sisakan
bagian
bawah, lalu masukkan kangkung ke dalam gelas.
Gambar 27. Proses penanaman limbah kangkung
39
3.3
Pemeliharaan Budidaya Ikan Dalam Ember Dengan Akuaponik
Tidak cukup hanya sampai dalam tahap pembuatan. Pemeliharaan untuk Budikdamber ini juga diperlukan guna mencapai hasil yang maksimal. Pemeliharaan untuk Budikdamber tidaklah sulit, tetapi dibutuhkan konsistensi dalam pemeliharaannya. Adapun tata cara/langkah pemeliharaan Budikdamber dan Akuaponik, yaitu sebagai berikut: 1. Letakkan ember di tempat terkena matahari maksimal. 2. Berikan pakan kepada ikan sesuai ukuran se-kenyangnya bisa 2-3 kali dengan waktu tetap. 3. Perlu selalu diperhatikan keadaan ember, ikan dan tanaman. 4. Amati nafsu makan ikan setiap hari. 5. Apabila nafsu makan ikan menurun, air berbau busuk (NH3, H2S), ikan menggantung (kepala ikan diatas, 40
ekor kebawah) segera ganti air atau lakukan sipon (Penyedotan kotoran diatas ember dengan selang). 6. Tanaman kangkung akan terlihat bercabang pada hari ke-3. Jangan lupa perhatikan bila ada kutu di daun kangkung, segera buang daun atau batang karena kangkung akan keriting dan mati. 7. Penampakan
air
akan
berubah
mejadi warna hijau. 8. Saat pemberian pakan, saat itu pula tanaman kangkung perlu dilakukan penyiraman. Baiknya diberikan saat pagi dan sore hari. 9. Penyiraman kangkung menggunakan air yang berasal dari ember. 10.
Ganti air biasanya 10-14 hari
sekali. 11.
Untuk menyedot 5-8 liter, bisa
lebih atau keseluruhan bila perlu, 41
ganti dengan air bersih. 12.
Jika cabang kangkung membesar
maka dibutuhkan air lebih banyak, tambahkan air setinggi leher air. Hal ini dilakukan agar air menyentuh akar
kangkung.
(https://www.haibunda.com/) 3.4
Panen
Ketika sudah
pemeliharaan
dilakukan,
maka
yang
rutin
kita
dapat
mencapai hasil yang maksimal pada tahap panen. Adapun prosedur untuk memanen hasil dari Budikdamber ini yaitu (Toto Erwanto, 2020): 1. Panen kangkung pertama adalah 1421 hari sejak pertama tanam. 2. Sisakan kangkung
bagian untuk
kembali.
42
bawah
tunas
pertumbuhan
3. Panen ke-2 dan selanjutnya berjarak 10-14 hari sekali. 4. Panen ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan, jika benih bagus dan pakan baik. 5. Tingkat
bertahan
hidup
(survival)
ikan adalah 40-100 persen. 6. Panen ikan dapat dilakukan dengan cara diserok atau dikuras.
43
DAFTAR PUSTAKA
Setijaningsih., L dan C. Umar. 2015. Pengaruh Lama Retensi Air Terhadap Pertumbuhan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada Budidaya Sistem Akuaponik dengan Tanaman Kangkung. Berita Biologi, Jurnal Ilmuilmu hayati. ISSN 0126-1754636/AU3/P2MI-LIPI/07/2015 Volume 14 nomor 35. (Diakses pada tanggal 17 September 2021) Supendi, M, R. Maulana dan S, Fajar .2015. Teknik Budidaya Yumina-Bumina Sistem Aliran Atas di Bak Terpal. Lit. Akuakultur Vol. 13 No. 1 Tahun 2015:5-9. (Diakses pada tanggal 17 September 2021) infoikan.2016.https://www.infoikan.com/ 2016/12/jenis-ikan-mas-terlengkapbeserta.html (Diakses pada tanggal 17 September 2021) tim.cnnindonesia.2020.https:// www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/
44
20200107070837-255-462977/5manfaat-bayam-untuk-bayi. (Diakses pada tanggal 17 September 2021) Putri, Aulia.2021. https://jurnalpalopo.pikiranrakyat.com/kesehatan/pr-431280111/5manfaat-selada-air-ini-penting-buatwanita-salah-satunya-bisa-mencegahkanker-payudara (Diakses pada tanggal 17 September 2021) Erwanto, Toto. 2020. “Akuaponik Di Lahan Sempit Dengan “Budikdamber” (Budidaya Ikan Dalam Ember)”.http://disperta.mojokertokab.go. id/artikel/akuaponik-di-lahan-sempitdengan-budikdamber-budidaya-ikandalam-ember- 1595992989 (Diakses pada tanggal 17 September 2021) http://cybex.pertanian.go.id/ (Diakses pada tanggal 17 September 2021) https://www.kompas.com/ (Diakses tanggal 17 September 2021)
pada
https://www.haibunda.com/ (Diakses tanggal 17 September 2021)
pada
45
http://www.viva.co.id/ (Diakses pada tanggal 17 September 2021) “Panduan dan Cara Budidaya Pakan Alami Ikan Lele Magot,2021”.https://naunge.blogspot.co m/2021/02/perlabuhan-panduan-carabudidaya-pakan.html (Diakses pada tanggal 17 September 2021)
46