Buku Kompilasi Materi PKB Keahlian - 1.9.2021 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hak Cipta BKKBN @ 2021 BUKU KOMPILASI MATERI PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA, KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA BAGI PENYULUH KELUARGA BERENCANA Edisi Tahun 2021 Pengarah : Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN Prof. Rizal Damanik, Ph.D Penanggung Jawab: Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si. Koordinator: Dadi Ahmad Roswandi, S.Si., M.Si



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.



Tim Penyusun: Dra. Elly Amalia, M.Pd Sondang Ratna Utari, SE, MM dr. Azora Ferolita, Akp, M.Kes Nurzainun, S.Psi, Psi, M.Si Yusna Afrilda, S.Pd, M.Si Asmy Elviana, S.Psi, M.Si Falentina Tri S, S.Sos, MM Niken Arumsari, S.Sos Dwi Martine Swesty, S.Pd Sumiyati, SE Nurazizah, SE, MSM Firma Novita, S.IP., M.Si Khaeri Ma’rifah, M.Psi.T Desnita Ekaratri Wulandari, SS, MPH



Editor: Desnita Ekaratri Wulandari, SS, MPH Iwan Tri Haryanto, S.Pd



Diterbitkan oleh : PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPENDUDUKAN DAN KB BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Jl. Permata No. 1 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur 13650 PO. BOX : 296 JKT 13013 Telp. (021) 8098018; ext.631 Fax.(021) 8008558 www.bkkbn.go.id www.elearningbkkbn.go.id ii



BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



Kata Pengantar Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan karunia-Nya, penyusunan Buku Kompilasi Materi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana bagi Penyuluh Keluarga Berencana dapat diselesaikan dengan baik. Buku ini membahas tentang berbagai substansi materi yang sangat diperlukan bagi Penyuluh KB dalam melaksanakan tugas dan fungsi jabatannya. Konten – konten yang dibahas di dalam buku ini diantaranya mengenai konsep tentang pengendalian penduduk, konsep dasar keluarga, 8 (delapan) fungsi keluarga, Kelompok kegiatan (poktan), pencatatan dan pelaporan, alat dan obat kontrasepsi (alokon), tugas dan fungsi Penyuluh KB. Kami berharap, buku ini dapat menjadi referensi bagi para Penyuluh KB di lapangan, sehingga para Penyuluh KB sebagai ujung tombak Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (BANGGA KENCANA) dapat lebih profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam memberikan sumbang pemikiran, saran serta pendapat dalam penyusunan buku kompilasi materi ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi Program BANGGA KENCANA pada khususnya dan pembangunan bangsa negara pada umumnya. Amin YRA. Jakarta, Agustus 2021 Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana,



Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si



BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



iii



DAFTAR ISI KOMPILASI MATERI BANGGA KENCANA BAGI PENYULUH KB KEAHLIAN MATERI



1



HALAMAN



PENGENDALIAN PENDUDUK



1



2 ALAT DAN METODE KONTRASEPSI 3 8 FUNGSI KELUARGA



19



4 KONSEP DASAR KELUARGA



29



5 ADVOKASI KIE dan KIP/K



31



6 POKTAN BKB



41



7 POKTAN BKR



49



8 POKTAN BKL



57



9 POKTAN UPPKA



77



10 PIK REMAJA



93



11 PENDATAAN KELUARGA



iv



7



107



12 PENCATATAN DAN PELAPORAN



121



13 PEMBINAAN IMP



127



14 PENYULUH KB



143



BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



1. PENGENDALIAN PENDUDUK Sumber referensi



1.



2.



3.



4.



5.



: Dasar-dasar Demografi Modul Demografi Suatu Pengantar UU No 52 Tahun 2009 UU No 23 Tahun 2014



Definisi Demografi 1) Demografi merupakan istilah yang berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “graphein” yang berarti menggambar atau menulis. 2) Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk. Manfaat Ilmu Demografi 3) Mempelajari kuantitas, komposisi, dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu serta perubahan-perubahannya. 4) Menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan mengestimasi pertumbuhan penduduk pada masa mendatang 5) Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dan bermacam-macam aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan, dan keamanan. 6) Mempelajari dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan konsekuensi pertumbuhan penduduk pada masa mendatang. Pengertian Penduduk Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. lima pilar kependudukan, yaitu: 1) pengendalian kuantitas penduduk, 2) peningkatan kualitas penduduk, 3) pembangunan keluarga, 4) pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk 5) administrasi kependudukan. Ukuran-ukuran demografi (Modul Demografi Suatu Pengantar hal 69) 1) Bilangan absolut : jumlah mutlak penduduk/kejadian lain 2) Proporsi adalah angka yang menunjukkan hubungan sub populasi dengan keseluruhan populasi yang sama. Misal : Proporsi penduduk usia 0-4 th thd jumlah penduduk = Pddk 0 - 4 th ----------------- x 100% Total Pddk BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



1



3) Rasio adalah perbandingan jumlah terhadap jumlah Lainnya. pembilang dan penyebut merupakan kelompok yang berlainan, dikalikan konstanta. RJK = Jumlah Laki2/Jumlah Perempuan x 100. 4) Rate atau angka : menunjukkan adanya kejadian pada periode tertentu. Perbandingan kejadian tertentu dari kelompok penduduk dengan jumlah penduduk yang beresiko terhadap kejadian tsb. Rate (tingkat/angka), yaitu perbandingan antara kejadian demografi dalam suatu populasi tertentu. Misalnya : Crude Birth Rate /angka kelahiran kasar yaitu angka yg menunjukkan jumlah /banyaknya kelahiran perseribu penduduk 5) Prevalensi : jumlah kejadian pada sekelompok penduduk pada waktu tertentu, terhadap jumlah penduduk yang beresiko terhadap kejadian tersebut Misalnya : Prevalensi Peserta KB aktif yaitu angka/persentase yang menunjukkan berapa peserta KB yang memakai kontrasepsi dibandingkan dengan PUS. 6. Komposisi dan distribusi penduduk (temasuk bonus demografi) (Dasar-dasar Demografi Hal 21-47) Komposisi penduduk merupakan pengelompokan penduduk berdasarkan ciri ciri tertentu seperti : 1) Biologis (umur dan jenis kelamin). Pengelompokan umur dapat dilakukan sesuai kebutuhan, Misalnya:  pengelompokan umur 5 tahunan, 0-4 th, 5-9 tahun, dst  Pengelompokan berdasarkan periode tahapan perkembangan siklus kehidupan, bayi, 0-1 tahun, baduta bawah 2 tahun, balita bawah 5 tahun, dst  Pengelompokan umur berdasarkan kemampuan untuk reproduksi, usia reproduksi (15-49 tahun)  Pengelompokan usia menurut produktivitas, kelompok umur muda (0-14 tahun), kelompok umur pruduktif (15-64 tahun), kemompok umur tua (65 tahun keatas)  Pengelompokan berdasarkan umur sekolah, dst 2) Sosial ( pendidikan, status perkawinan) 3) Ekonomi ( lap.pekerjaan dan jenis pekerjaan) 4) Geografis ( tempat tinggal, perkotaan, desa ) Komposisi berdasarkan biologis biasanya digambarkan dalam sebuah piramida penduduk. Piramida penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida. Penggolongan umur dalam piramida penduduk biasanya dibagi menjadi kelompok umur lima tahunan.



2



BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



Tiga tipe piramida penduduk • Expansive, apabila sebahagian besar penduduk suatu Negara atau daerah berada dalam kelompok umur termuda . Kondisi ini umumnya terjadi pada Negara atau daerah yang mempunyai angka kelahiran tinggi tetapi angka kematian sudah mulai menurun. • Constrictive, apabila jumlah penduduk pada usia tua relative lebih banyak sedangkan penduduk pada kelompok umur termuda lebih sedikit jumlahnya. • Stasioner, apabila jumlah penduduk pada setiap kelompok umur anak , remaja dan dewasa hampir sama dan kelompok usia tua semakin sedikit jumlahnya . Hal ini terjadi bilamana angka kelahiran dan angka kematian rendah. Penduduk Muda apabila umur median penduduk di negara tersebut sama atau lebih rendah dari 20 tahun. Sedangkan Penduduk tua, jika sebagian besar penduduk berumur tua, artinya umur median penduduk di negara tersebut sama atau lebih tinggi dari 30 tahun. Salah satu ukuran yang sering dimanfaatkan untuk kajian demografi terkait komposisi penduduk adalah rasio jenis kelamin (sex ratio) dan rasio ketergantungan. o Seks ratio adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan di suatu wilayah pada waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. o Rasio ketergantuangan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur - 15 th dan 65 th ke atas) dengan banyak orang yang termasuk usia produktif (umur 15- 64 th). Secara kasar angka ini dapat dipakai sebagai indikator ekonomi suatu negara, apakah tergolong maju atau belum maju. 7.



Dinamika Penduduk Dinamika penduduk merupakan perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah pada waktu tertentu dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Faktor faktor yang mempengaruhi perubahan ( + atau - ) penduduk adalah; kelahiran, kematian, dan migrasi (migrasi masuk dan migrasi keluar). Perubahan atau pertambahan penduduk ada dua macam yaitu secara alami dan secara total. Perubahan penduduk secara alami dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kelahiran dan kematian. Pertumbuhan penduduk total dipengaruhi oleh kelahiran, kematian migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi.



BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



3



8.



Bonus demografi adalah keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh penurunan rasio ketergantungan sebagai hasil proses penurunan kematian bayi dan penurunan fertilitas dalam jangka panjang. Penurunan penduduk muda mengurangi besarnya biaya investasi untuk pemenuhan kebutuhannya, sehingga sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga.



9.



Fertilitas (Dasar-dasar Demografi hal 73-96) Fertilitas merupakan salah satu komponen demografi untuk menggambarkan hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok Wanita. Yang diperhitungkan adalah jumlah anak yang lahir hidup (live birth ) seorang wanita atau sekelompok wanita.



FAKTOR PENENTU FERTILILTAS Faktor penentu fertililtas (Kingsley && Judith Blake) (KingsleyDavis Davis Judith Blake) Intercourse Variables:



DEMOGRAFI



DEMOGRAFI SOSIAL EKONOMI



SOSIAL EKONOMI



VARIABEL LAINNYA



VARIABEL LAINNYA



1. Umur memulai hubungan kelamin Intercourse Variables: Selibat permanen 1.2. Umur memulai hubungan kelamin 3. Lamanya berstatus kawin 2.4. Selibat permanen Abstinensi sukarela Abstinensi terpaksa kawin 3.5. Lamanya berstatus 6. Frekuensi senggama 4. Abstinensi sukarela 5.Conception Abstinensi terpaksa Variables: 7. Frekuensi Infekunditas sengaja 6. senggama 8. 9.



Pemakaian kontrasepsi Infekunditas tidak disengaja



Conception Variables: 7.Gestation lnfekunditas sengaja Variables: 8. kontrasepsi 10. Pemakaian Mortalitas janin tidak disengaja 11. lnfekunditas Mortalitas janin disengaja 9. tidak disengaja



FERTILITAS FERTILITAS



Gestation Variables: 10. Mortalitas janin tidak disengaja 11. Mortalitas janin disengaja



Ukuran-ukuran fertilitas: 1) Angka Kelahiran Kasar (Crude birth rate) yaitu Mencerminkan fertilitas dari satu kelompok penduduk/ berbagai kelompok penduduk untuk jangka satu tahun. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate = CBR) Contoh :tahun 2000 ada 122.670 kelahiran & jml penduduk pertengahan tahun 2000 = 4.264.490 orang B CBR = ---- x k P 122.670 = --------------- x 1000 = 28,8 per 1000 pddk 4.264.490 Ukuran ini sangat kasar krn membandingkan jml kelahiran dg jml penduduk tengah tahun pada hal yg mempunyai risiko melahirkan hanya perempuan usia 15-49 tahun 2) ASFR Angka Kelahiran menurut Umur (Age Specific Fertility Rate = ASFR) • Banyaknya kelahiran hidup pada perempuan kelompok umur ttt pada suatu periode (tahun) per 1000 penduduk perempuan kelompok umur yg sama pada pertengahan tahun yg sama. Bi ASFRi = ------ x k (i = 1, 2, ….. 7) Pfi Rumus : dengan: Bi = jml kelahiran pd perempuan klp umur i pd suatu th i = 1 utk kelompok umur 15-19 i = 2 utk kelompok umur 20-24 --------------- i = 7 utk kelompok umur 45-49 Pfi = jml perempuan klp umur i pertengahan tahun 3) TFR Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate = TFR) • rata-rata anak yang akan dimiliki oleh seorang perempuan pada akhir masa reproduksinya dg ketentuan 4



BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



4)



5)



6)



7)



8)



perempuan tsb mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung. TFR = 5 x (ASFR1+ASFR2+…. + ASFR7) Rumus : Contoh dari tabel ASFR: TFR = 5 x (47+163+226+214+99+36+10) = 5 x 795 = 3.975 per 1000 perempuan 15-49 tahun = 3,975 per perempuan usia 15-49 tahun Angka kelahiran kasar (CBR) ◘ Angka kelahiran umum (GFR) ◘ Angka kelahiran menurut umur (ASFR) ◘ Angka kelahiran Total (TFR) Kumulatif : mengukur rata-rata jml anak yg dilahirkan oleh perempuan hingga mencapai umur tertentu. ◘ Rasio ibu anak (CWR) ◘ Angka reproduksi kasar (GRR) ◘ Angak reproduksi bersih (NRR) Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate = GFR) • Banyaknya kelahiran hidup pada suatu periode (tahunan) per 1000 penduduk perempuan usia 15-49 tahun pertengahan tahun periode/tahun yg sama. B GFR = ---------- x k Pf15-49 Rumus : B = jml kelahiran selama suatu periode (1 tahun) Pf15-49 = jml perempuan 15-49 th pertengahan tahun k = konstanta = 1000 dengan: ukuran kumulatif • Rasio Ibu Anak (Child Woman Ratio = CWR) • rasio antara jml anak usia 0-4 tahun dg jumlah perempuan usia 15-49 tahun. P0-4 CWR = ---------- x k Pf1549 Rumus : dengan: P0-4= jml anak usia 0-4 tahun Pf15-49 = jml perempuan usia 1549 tahun k = konstanta = 1000 ukuran kumulatif • Angka Reproduksi Kotor (Gross Reprodaction Rate = GRR) • jumlah kelahiran hidup bayi perempuan dari suatu kohor perempuan sepanjang masa reproduksinya, dg asumsi tdk ada yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya. Dengan asumsi sek ratio waktu lahir 105 100 GRR = ------- x TFR 205 Rumus : Jika jml kelahiran bayi perempuan per klp umur diketahui Rumus : GRR = 5 x (ASFRf1+ASFRf2+ ….. + SFRf7) dengan: ASFRfi= angka kelahiran bayi perempuan pd klp umur i per 1000 permpuan klp umur i ukuran kumulatif • Angka Reproduksi Bersih (Net Reprodaction Rate = NRR) • ratarata jml bayi perempuan dari suatu kohor hipotetis dari 1000 perempuan dg memperhitungkan kemungkinan meninggalnya perempuan-perempuan sebelum mengakhiri masa reproduksinya. Dengan asumsi bayi perempuan mengikuti pola fertilitas dan pola mortalitas ibunya.



10. Motralitas (Dasar-dasar Demografi hal 99-106) Konsep mortalitas menurut PBB atau WHO, adalah peristiwa menghilangnya semua tanda tanda kehidupan secara pemanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Besar kecilnya tingkat kematian merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan pddk di suatu wilayah Ukuran mortalitas 1) Crude Death Rate (CDR) Angka Kematian Kasar Angka kematian per 1.000 pd tahun tertentu. 2) Age Specific Mortality Rate (ASFR) kematian per kel.umur adalah jumlah kematian yg terjadi pd. kel.umur tertentu 3) Infant Mortality Rate (IMR) angka kematian bayi Adalah jumlah kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun tertentu



BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



5



4) Maternal Mortality Rate ( MMR) angka kematian maternal/AKI, yaitu kematian yang disebabkan komplikasi kehamilan dan kelahiran.



jumlah



11. Migrasi (Dasar-dasar Demografi hal 133-154) Migrasi dapat diartikan sebagai perpindahan pddk dgn tujuan menetap, dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik atau administratif, atau batas bagian dalam suatu negara. Dapat dilakukan secara individu, keluarga maupun kelompok FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI MIGRASI PDDK 1. Faktor pendorong dari daerah asal (push factor);  Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu .  Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal  Adanya tekanan-tekanan politik, agama, suku sehingga mengganggu hak azasi penduduk di daerah asal .  Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan  Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, atau adanya wabah penyakit. 2. Faktor penarik dari daerah tujuan (pull factor);  Adanya harapan untuk perbaikan taraf hidup  Adanya kesempatan utk memperoleh pendidikan yg lebih baik  Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya  Adanya aktifitas-aktifitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar tsb. 12. Minta agar peserta membaca: 1) Undang-undang No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga. 2) Pembagian kewenangan BKKBN menurut UU No 23 Tahun 2014



6



BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



2. ALAT DAN METODE KONTRASEPSI Sumber referensi



: Modul KB, KB Pascapersalinan, KLOP KB dan Global handbook family planning



A. Pengertian Alat Kontrasespi dan Jenis-Jenisnya Kontrasepsi adalah cara atau alat yang digunakan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Seorang wanita bisa mendapatkan kehamilan apabila sperma bertemu dengan sel telur. Penggunaan alat kontrasepsi akan mencegah sel telur dan sel sperma bertemu, menghentikan produksi sel telur, menghentikan penggabungan sel sperma dan sel telur yang telah dibuahi yang menempel pada lapisan rahim. Keluarga Berencana adalah upaya untuk:  Mewujudkan keluarga berkualitas melalui promosi, perlindungan dan bantuan dalam mewujudkan hak-hak reproduksi serta menyelenggarakan pelayanan, pengaturan dan dukungan yang diperlukan untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal. Untuk wanita berusia minimal 21 tahun dan laki-laki berusia minimal 25 tahun;  Mengatur jumlah, jarak dan usia ideal melahirkan anak;  Mengatur kehamilan;  Membina ketahanan dan kesejahteraan keluarga Definisi Keluarga Berencana menurut WHO : Tindakan yang membantu pasangan utuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur pasangan serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. Definisi Keluarga Berencana menurut Undang-Undang No. 52 tahun 2009 : Upaya mengatur kelahiran anak, jarak anak dan usia idela melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi , perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. MERENCANAKAN JARAK DAN JUMLAH ANAK - Harus dibicarakan antara suami-isteri. - Pertimbangkan aspek kesehatan, pendidikan, kehidupan yang layak. - Perhatikan usia reproduksi isteri. Manfaat BerKB, daiantaranya  Mencegah kurang darah (Anemia)  Mencegah perdarahan pada persalinan  Mencegah kehamilan tidak diinginkan (KTD)  Meningkatkan keharmonisan keluarga  Memiliki peluang yang besar untuk aktualisasi pasangan suami istri  Tumbuh kembang anak terjamin  Terpenuhinya kebutuhan ASI eksklusif enam bulan dan menyusui sampai 2 tahun  Membantu pengendalian jumlah penduduk, berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pencapaian tujuan pembangunan bangsa BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



7



B. Jenis Kontrasepsi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Metode Amenorhe Laktasi (MAL) Pil KB Kondom Suntikan 1 bulan dan Suntikan 3 bulan Implan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/ Intra Uternie Divice (IUD) Vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP) Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW)



Kontrasepsi Tradisional : Senggama Terputus dan KB Sistem Kalender (Pantang Berkala) Kontrasepsi Modern: MKJP dan Non MKJP Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP): - Implan - AKDR/IUD - Vasektomi - Tubektomi Non MKJP : - Pil KB - MAL - Kondom - Suntikan KB KB Tradisonal: Senggama terputus: - Yaitu Metode KB dengan cara segera menarik penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi sehingga cairan mani dikeluarkan di luar liang vagina. - Kurang efektif - Memerlukan kesepakatan antara suami isteri dan kontrol diri yang kuat. - Metode pengendalian kelahiran dimana penis segera dikeluarkan dari vagina sebelum ejakulasi. Sehingga sperma tidak masuk ke vagina. - Baik untuk ibu yang alergi dengan kontrasepsi hormonal, kontrasepsi IUD atau kondom KB Sistem Kalender/ pantang Berkala: - Pengaturan kehamilan dengan menghindari senggama selama masa subur - Pembuahan (ovulasi) hanya 1 kali sebulan - Terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke 14 dari haid yang akan datang - Siklus menstruasi normal : 21-35 hari - Pastinya subur perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi



8



BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



KB Modern Non MKJP  Kondom - Kontrasepsi berupa sarung karet untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual pada saat senggama - Saat terasa akan ejakulasi, kondom segera dipasang di penis dengan benar sehingga sperma tidak tercurah ke saluran reproduksi perempuan - Cara Kerja: Menghalangi terjadinya pertemuan sperma, dan sel telur dengan cara mengemas diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan. - Efektifitas : Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan seksual. Secara ilmiah (Theoretical effeciveness) yaitu : 88%98%. Efektifitas pemakaian yaitu : 62%-87% - Manfaat: Efektif bila digunakan secara benar, Tidak mempunyai pengaruh sistemik, Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda, Memberi dorongan kepada Suami untuk ikut ber- KB, Dapat mencegah penularan IMS dan Mencegah ejakulasi dini , Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan karsinogenik endogen pada serviks), Tidak mengganggu produksi ASI, Tidak mengganggu kesehatan klien, Saling interaksi sesama pasangan, Murah dan dapat dibeli secara umum, Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus dan Mencegah imuno infertilitas - Cara Penggunaan : Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual, Agar efek kontrasepsinya lebih baik, tambahkan spermisida, Jangan menggunakan gigi, benda tajam, Pasangkan kondom saat penis ereksi, tempelkan ujungnya pada glans penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra, Kondom dilepas sebelum penis melembek, Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis, Gunakan kondom untuk satu kali pakai, Buang kondom bekas pakai pada tempat yang aman, Sediakan kondom dalam jumlah cukup dan Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau 



-



-



-



Pil KB Pil yang mengandung estrogen dan progestin (pil kombinasi) atau progestin saja yang diminum setiap hari selama 21 atau 28 hari. Cara Kerja : Menekan ovulasi, Lendir serviks mengental sehingga sulit untuk dilalui oleh sperma, Mencegah implantasi, Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula. Menekan ovulasi, Lendir serviks mengental sehingga sulit untuk dilalui oleh sperma, Mencegah implantasi, Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula. KontraIndikasi/ Tidak boleh digunakan : Hamil/dicurigai hamil, Tidak diminum bagi mereka yang menderita penyakit : Hati, tumor, jantung, varises, darah tinggi, kanker payudara dll, Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya, Migrain/sakit kepala sebelah. Keterbatasan : Pemakai harus disiplin meminum pil setiap hari. Jika tidak, kemungkinan hamil tinggi, Dapat mengurangi produksi ASI untuk pil kombinasi dan Tidak dapat mencegah IMS, HBV, HIV/ AIDS. Cara Penggunaan: Pil pertama diminum setiap hari, Bila lupa minum 1 pil (hari 1-21) sebaiknya minum pil tersebut segera setelah ingat dan Pada Ibu pasca persalinan pil kombinasi diminum setelah 6 bln dan pil progresterone diminum setelah 6 minggu. BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



9



-



Pil (Minipil/ Pil Progenstin )







-



Isi progestin



-



Dapat diiminum segera pasca persalinan karena tidak mengganggu produksi ASI



-



Diminium pada jam yang sama



-



Efektifitas : Secara ilmiah (Theoretical effeciveness) yaitu : 97,9% Efektifitas pemakaian (Use effectiveness) yaitu : 90,4%-99,1% Pil KB Kombinasi







-



Isi pil : progestin dan estrogen



-



Jangan sampai lupa minum pil



-



Senggama dilakukan setelah minum pil KB 3-2 jam



-



Efektifitas : Secara ilmiah (Theoretical effeciveness) yaitu : 99,9% Efektifitas pemakaian (Use effectiveness) yaitu : 93%-99,3%







-



-



-



-



10



Efek Samping : Perdarahan terjadi bercak-bercak darah (spotting), Amenorrhea/tidak haid, Pusing, mual pada minggu pertama pemakaian, Air susu berkurang untuk yang menggunakan pil kombinasi, Perubahan berat badan dan Flek hitam pada muka



Suntikan KB Obat suntik yang berisi hormon progesteron yang disuntikkan setiap 2 atau 3 bulan, atau hormon estrogen dan progresterone yang disuntikan setiap 1 bulan (suntikan kombinasi) pada otot panggul atau lengan atas. Cara Kerja : Menekan ovulasi , Mengentalkan lendir mulut Rahim, Menipiskan endometrium dan Menghambat transportasi gamet oleh tuba Kontra Indikasi: Hamil/diduga hamil, Perdarahan vagina yang belum diketahui sebabnya, Riwayat kanker payudara, Menderita penyakit jantung, hepatitis, darah tinggi, kencing manis, Sedang menyusui bayi/kurang dari 6 minggu (setelah melahirkan), Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala dan Wanita usia > 35 tahun yang merokok Efektifitas : 99,7% Manfaat : Aman efek samping kecil, Tidak mempengaruhi ASI, Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, Mengurangi jumlah perdarahan saat haid dan Nyeri, Mencegah anemia, penyakit payudara jinak, kista ovarium, kehamilan ektopik, dan penyakit radang panggul Keterbatasan : Kembalinya kesuburan agak terlambat Harus kembali ke tempat pelayanan,Tidak dapat mencegah IMS, HIV dan AIDS, Efek samping serius dapat timbul seperti serangan jantung, stroke,tumor hati, bekuan darah pada paru dan otak. Cara Penggunaan: Obat disuntikkan setiap 3 bulan sekali untuk DMPA , Obat disuntikkan setiap 1 bulan untuk Cyclofem, Setelah suntikkan pertama tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 1 minggu dan Jika terlambat suntik berikan kondom untuk berjaga. Efek Samping: Pusing, mual (jarang terjadi), Menstruasi kadang tidak keluar selama 3 bulan pertama, Kadang perdarahan lebih banyak pada saat menstruasi dan Perubahan berat badan



BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



Suntikan 1 bulan (isi hormon estrogen dan progesteron) diberikan setiap 30 hari plus minus 3 hari, efek samping diantaranya suntik pertama terjadi pendarahan/flek, setelah 1 tahun normal kembali siklus menstruasi, mual, sakit kepala, berat badan naik dan lainnya. suntikan 3 bulan (isi progestin ) aman bagi ibu pascmelahirkan karena tidak mempengaruhi produksi ASI. Sebagai kontrasepsi pascapersalinan. KB Modern MKJP  Implant/ Susuk KB Satu atau dua batang silastik (sebesar batang korek api) yang berisi hormon progesteron dimasukkan di bawah kulit lengan atas. Implant satu, dua batang dapat digunakan selama 3 thn dan enam batang selama 5 thn - Cara Kerja: Menekan ovulasi Lendir serviks menjadi kental, Mengganggu proses pembentukan lapisan endometrium/selaput sehingga sulit terjadi implantasi - Kontra Indikasi: Hamil atau diduga hamil, Ibu yang sedang menyusui kurang dari 6 minggu, Perdarahan pervaginam yang belum jelas sebabnya, Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara, Yang tidak dapat menerima perubahan pola haid, Penyakit Mioma uteri dan kanker payudara, Penyakit dengan gangguan toleransi glukosa dan Penyakit hati, stroke, jantung, yang menggunakan obat untuk epilepsi/TBC - Manfaat : Tidak menekan produksi ASI, Praktis, efektif dan daya guna tinggi, Masa pakai jangka panjang (3 atau 5 tahun), Kesuburan cepat kembali setelah Pengangkatan, Bebas dari pengaruh estrogen, Klien hanya perlu ke klinik bila ada kebutuhan, Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan, Mengurangi nyeri haid, Mengurangi jumlah darah haid, Mengurangi/ memperbaiki anemia, Melindungi terjadinya kanker endometrium, Menurunkankan angka kejadian kelainan jinak payudara, Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul dan Menurunkan angka kejadian endometriosis - Keterbatasan : Perubahan pola haid, meningkatnya jumlah darah haid atau tidak haid, Timbul keluhan seperti nyeri kepala, berat badan naik, mual, pusing, Perubahan perasaan (mood), Membutuhkan tindakan minor, Tidak melindungi terhadap IMS dan HIV dan Efektifitas menurun bila menggunakan obat-obat TBC atau obat epilepsi - Cara Penggunaan: Setiap saat selama siklus haid hari ke 2 sampai hari ke 7, Setiap saat asal diyakini tidak sedang kehamilan, Bila sedang menyusui boleh dipasang setelah 6 minggu pasca persalinan, Segera setelah keguguran, Bila klien ingin ganti cara baik setelah pemakaian kontrasepsi hormonal maupun non hormonal dan dipastikan tidak terjadi kehamilan. - Efek Samping: Amenorea/tidak haid, Perdarahan bercak ringan atau spotting, Ekspulsi, Infeksi pada daerah insersi dan Perubahan berat badan  -



IUD/AKDR Alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim terbuat dari plastik kecil fleksibel yang dililit tembaga dan waktu penggunaannya 10 tahun Cara Kerja : Menghambat kemampuan spermatozoa untuk masuk ke dalam saluran tuba, Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri, Mencegah BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



11



-



-



-



-



 -



12



sperma dan ovum bertemu dan Memungkinkan untuk mencegah implantasi ovum ke uterus. Kontra Indikasi : Kehamilan, Gangguan perdarahan yang tidak diketahui infeksi alat kelamin, Tiga bulan terakhir mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik, Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak Rahim, Penyakit trofoblas yang ganas, Menderita TBC pelvic, Kanker alat reproduksi dan Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm Efektifitas : 99,4% Manfaat : Praktis dan ekonomis, Efektivitas tinggi (angka kegagalan kecil), AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan, Kesuburan segera kembali jika dibuka, Tidak harus mengingat seperti kontrasepsi pil, Tidak mengganggu pemberian ASI, Tidak mempengaruhi hubungan seksual, Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil, Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi), Tidak ada interaksi dengan obat-obat dan Membantu mencegah kehamilan ektopik Keterbatasan : Tidak mencegah IMS, HIV/AIDS, Penyakit Radang Panggul (PRP) terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR yang dapat memicu infertilitas, Prosedur medis pemeriksaan panggul diperlukan dalam pemasangan AKDR , Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi setelah pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 2-3 hari, Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri dan harus dilakukan provider terlatih, Kadang AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui, Ibu harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu dan Terjadinya komplikasi Cara Penggunaan: Setiap waktu dalam siklus haid, Hari pertama sampai ke-7 siklus haid, Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau 4 minggu pasca persalinan, Setelah menderita abortus dan Selama 1 sampai 5 hari setelah sanggama yang tidak dilindungi Efek Samping : Keluar bercak–bercak darah setelah 1-2 hari pemasangan, Perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak serta nyeri. Komplikasi : Sakit / kejang setelah 3 – 5 hari pemasangan dan Perdarahan berat waktu haid TUBEKTOMI / MOW Prosedur bedah secara sukarela untuk menghentikan kesuburan (fertilitas) seorang wanita. Cara Kerja: Menghambat perjalanan sel telur wanita sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma Efektifitas : 99,5% Manfaat: Efektivitas langsung setelah sterilisasi, Tidak ada efek samping jangka panjang, Tidak menganggu hubungan seksual dan Mengurangi resiko kanker ovarium Keterbatasan : Risiko dan efek samping bedah tetap ada dan Tidak melindungi dari IMS/HIV dan HBV Kontra Indikasi : Hamil, Perdarahan pervaginam, Tidak boleh menjalankan pembedahan, Masih ingin anak lagi, Belum memberikan persetujuan secara tertulis, Penyakit Jantung, Paru, infeksi akut.



BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN







-



VASEKTOMI/MOP Tindakan operasi kecil pemotongan saluran sperma kanan dan kiri sehingga pada saat ejakulasi, cairan mani yang dikeluarkan tidak lagi mengandung sperma sehingga tidak menyebabkan kehamilan. Cara Kerja: Menghalangi jalannya sel sperma sehingga tidak dapat membuahi sel telur Efektifitas : 99,9% Manfaat: Aman, sederhana, mudah dan cepat, Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit dan Tidak menganggu hubungan seksual Keterbatasan : Harus memakai kontrasepsi lain dan Tidak dapat dilakukan pada keluarga yang masih ingin mempunyai anak lagi. Kontra Indikasi : Peradangan kulit atau jamur di daerah kemaluan, Peradangan pada alat kelamin pria, Penyakit Kencing Manis, Kelainan pembekuan darah, Kondisi jiwa labil, Masih ingin anak lagi dan Keluarga tidak harmonis Efek samping : Timbul rasa nyeri, Abses pada bekas luka dan Hematoma /pembengkakan kantong biji zakar karena perdarahan



Peranan Suami dalam merencanakan persalinan istri yang sehat dana aman : Mendorong isteri untuk ememriksa golongan darah dan menyiaapkan calon donor darah, merencanakan tempat yang baik dan tenaga kesehatan yang akan menolong persalinan, menentukan bersama isteri alat/obat kontrasepsi yang akan dipergunakan setelah melahirkan dan mendukung upaya rujukan pascapersalinan bila diperlukan. Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) Kehamilan yang dialami oleh seorang perempuan yang sebenarnya belum menginginkan atau sudah tidak ingin hamil. Faktor Penyebab KTD: kegagalan Kontrasepsi, Unmet need, putus pakai kontrasepsi, pemerkosaan, kurang pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, status sosiodemografi ibu, status kesehatan ibu, status pelayanan kesehatan yang diterima ibu. Dampak KTD adalah: aborsi, tingginya angka kematian ibu dan anak, anemia pada ibu hamil, malnutrisi pada ibu hamil dan janin, bayi lahir premature, berat bayi lahir rendah dan stunting serta kurangnya kasih saying dan pengasuhan karena anak tidak diinginkan. Kesehatan Reproduksi: Keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan system, fungsi dan proses reproduksi. Hak Reproduksi adalah: Hak yang dimiliki setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan (tanpa memandang perbedaan kelas sosial, suku, umur, agama, dll) untuk memutuskan secara bebas dan bertanggungjawab (kepada diri, keluarga dan masyarakat) mengenai jumlah anak, jarak antar anak, serta penentuan waktu kelahiran anak dan akan melahirkan. Sasaran Pelayanan Kesehatan Reproduksi: Usia subur (WUS. PUS), Konsepsi (Ibu hamil, ibu bersalin dan ibu Nifas), Anak (Bayi Baru lahir, balita, anak usia sekolah), remaja dan dewasa muda serta lanjut usia.



BUKU KOMPILASI MATERI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Penyuluh KB KEAHLIAN



13



C. KB Pascapersalinan (KBPP) Pelayanan KB yang diberikan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan metode/ alat/ obat kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai kurun waktu 42 hari/ 6 minggu setelah melahirkan.dengan tujuan mengatur jarak kelahiran, jarak kehamilan, dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, sehingga setiap keluarga dapat merencanakan kehamilan yang aman dan sehat. Untuk tujuan tersebut , maka waktu pemakaian KBPP yang dianjurkan adalah  Segera Pasca persalinan yaitu dalam periode 48 jam setelah persalinan. Dilakukan sebelum klien meninggalkan fasilitas.  Pasca persalinan awal – 48 jam sampai 42 hari KB PP merupakan strategi untuk menjarangkan kehamilan mengingat konseling KB PP bisa dilaksanakan sejak dari tahap kehamilan, tahap persalinan dan tahap persalinan sebelum pulang ke rumah, tahap persalinan setelah pulang dari fasilitas maupun saat tahap perawatan bayi sampai 12 bulan. Artinya peluang untuk menjarangkan kehamilan cukup tinggi. Salah satu menyatakan terdapat antara 6.5 – 15 % yang menginginkan penundaan kehamilan dan sekitar 6.5 – 8.3 % tidak menginginkan kehamilan kembali. Dengan demikian pelayanan KBPP pilihan cara penjarangan kehamilan yang aplikatif untuk dilaksanakan. KB PP penting karena untuk keselamatan dan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, kondisi ibu perlu sehat dahulu sebelum hamil berikutnya. Selain itu bayi juga perlu nutrisi, stimulasi dan pemantauan perkembangan yang cukup. Masa subur seorang ibu sudah terjadi sebelum mendapatkan Haid kembali setelah melahirkan. KB Pascapersalinan mencegah terjadinya kesundulan. Jarak kehamilam terlalu dekat berisiko kematian pada ibu, idealnya seorang ibu dapat hamil kembali dengan jarak 2-5 tahun. Kehamilan yang terbaik adalah usia 21-35 tahun. Mengetahui masa reproduksi yang sehat dengan menghindari ‘4 Terlalu’ : Terlalu Tua (hamil di usia >35 tahun), Terlalu Muda (hamil di usia 80 cm pada perempuan dikategorikan sebagai obesitas sentral. Anemia Menurut World Health Organization (WHO), seseorang dikategorikan sebagai menderita anemia apabila kadar hemoglobin/Hb