Buku Saku Starkes RSPHM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU SAKU STANDAR AKREDITASI RS PRIMA HUSADA MALANG 2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Buku Saku Standar Akreditasi dari RS Prima Husada Malang ini dapat disusun. Tak lama lagi kita akan menyongsong akreditasi menggunakan standar akreditasi kesehatan rumah sakit (STARKES). Berbeda dari acuan akreditasi yang sebelumnya banyak berfokus hanya pada dokumen saja, kini penilaian dokumen hanya diberikan porsi sebesar 20%. Sisa penilaian lainnya difokuskan pada telusur lapangan (berupa wawancara, observasi, hingga simulasi). Sehingga disini para surveyor KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) akan ‘merasakan’ bagaimana sesungguhnya ketika menjadi pasien di rumah sakit kita, mulai dari apa saja proses yang dijalani sejak masuk hingga keluar rumah sakit. Jalan menuju akreditasi ke depan akan sangat menyibukkan dan tentu saja menghabiskan segala waktu, pikiran, dan energi. Bismillah.. dibawa santai tetapi tetap serius. Hal yang paling penting adalah bukan menjadikan akreditasi ini sebagai beban. Bukan juga menjadikan akreditasi hanya sebagai tujuan akhir. Sebaliknya, akreditasi ini adalah salah satu alat untuk meningkatkan mutu rumah sakit, demi perbaikan kita bersama. Besar harapan kami agar Buku Saku Akreditasi ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kebermanfaatan yang besar bahkan hingga proses akreditasi telah selesai kelak.



Direktur Rumah Sakit Prima Husada



dr. Ekowati S. K. P, MMRS



NO 1



PERTANYAAN Apakah visi misi, motto, nilai RS Prima Husada?



2



Apa arti logo RS Prima Husada?



JAWABAN Visi Menjadi Rumah Sakit Berkualitas Prima Pilihan Seluruh lapisan masyarakat Misi 1. Memberikan pelayanan kesehatan dengan aman tepat cepat dan akurat 2. Mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien 3. Meningkatkan mutu pelayanan yang berkelanjutan Motto Sahabat menuju sehat Nilai 7 Budi Utama Jujur Tanggung jawab Disiplin Kerjasama Adil Peduli



1. Dalam gambar berbentuk hati mengartikan dua orang bergandengan tangan 2. Warna merah lebih besar mengartikan orang tua menggandeng anaknya 3. Bentuk hati mengartikan ketulusan cinta 4. Warna merah menandakan semangat, kuning menandakan melayani dan bersahabat, dan warna hijau berarti sehat



SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) NO 1



PERTANYAAN Apa yang anda ketahui tentang sasaran keselamatan pasien di RS?



2



Bagaimana prosedur di RS dalam mengidentifikasi pasien?



JAWABAN Ada 6 Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit: 1. Mengidentifikasi pasien dengan benar 2. Meningkatkan komunikasi yang efektif 3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang perlu diwaspadai 4. Memastikan sisi yang benar, prosedur yang benar, pasien yang benar pada pembedahan/ invasif 5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan 6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh 1. Semua pasien yang masuk rawat inap wajib menggunakan gelang identitas pasien 2. Ada 2 cara identifikasi pasien yaitu dengan menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir Pada kondisi khusus seperti dibawah ini diberlakukan : 1. Bayi baru lahir menggunakan nama ibu kandung dan tanggal lahir 2. Pada pasien koma atau tidak sadarkan diri, identifikasi dilakukan dengan menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir kepada penanggung jawab/ penunggu dan



3



Kapan dilakukan proses verifikasi identitas pasien?



4



Gelang identitas apa saja yang digunakan di RS?



5



Bagaimana prosedur pemasangan gelang identitas? Dapatkah anda menjelaskan tentang cara komunikasi yang efektif di ruang perawatan?



6



7



Apa saja yang termasuk obat-obat yang perlu diwaspadai (high alert medication) di RS?



dicocokkan dengan gelang identitas di dokumen rekam medis (DRM) 1. Identifikasi pasien dilakukan sebelum dilakukan tindakan, prosedur diagnostik, dan terapeutik 2. Sebelum pemberian obat, darah, produk darah, pengambilan spesimen, dan pemberian diet 3. Sebelum pemberian radioterapi, menerima cairan intravena, hemodialisis, pengambilan darah atau pengambilan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis, katerisasi jantung, prosedur radiologi diagnostik, dan identifikasi terhadap pasien koma. 1. Warna pink : pasien perempuan 2. Warna biru : pasien laki-laki 3. Gelang identitas berisikan : nama sesuai NIK, tanggal lahir, dan nomor rekam medis SPO Pemasangan Gelang Identitas Pasien Rawat Inap 1.



Metode komunikasi saat menerima intruksi melalui telepon adalah menulis – membacakan – konfirmasi kembali (writedown, read back, confirmation) = Tehnik TbaK (tulis – baca – konfirmasi) 2. Metode komunikasi saat melaporkan nilai kritis pemeriksaan diagnostik melalui telpon juga menggunakan tehnik menulis – membacakan – konfirmasi kembali (writedown, read back, confirmation) = Tehnik TbaK (tulis – baca – konfirmasi). Penulisan dilakukan di form CPPT. 3. Tehnik SBAR, berlaku untuk semua petugas kesehatan yang melakukan pelaporan/ serah terima pasien kepada Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dan atau saat pergantian petugas (operan jaga):  Situation: Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.  Background: Informasi penting yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini.  Assessment: Hasil pengkajian kondisi pasien terkini  Recommendation: Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien saat ini. Penulisan dilakukan di form CPPT dan SBAR untuk pasien baru/ konsulan baru ke DPJP Obat- obatan yang termasuk dalam golongan yang perlu diwaspadai (high alert) antara lain : 1. NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip)/ LASA(Look Alike Sound Alike) 2. Obat-obatan narkotika, sitotoksik 3. Elektrolit konsetrat pekat (lihat lampiran) Pengelolaan : 1. KCl, MgSO4, Natrium Bikarbonat, NaCl 3% tidak boleh disimpan di ruang perawatan kecuali di Unit Perawatan Intensif (ICU), Unit High Care dan IGD. Ruangan ruangan tersebut harus memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan akses terbatas bagi petugas yang diberi wewenang. Di instalasi Farmasi golongan obat tersebut diletakkan di tempat tersendiri. 2. Obat diberi penandaan/ label yang jelas:







8



Tahukah Anda bagaimana prosedur check list keselamatan operasi?



9



Apa yang anda ketahui tentang penandaan sisi operasi?



10



Bagaimanakah standar prosedur cuci tangan yang benar di RS?



Stiker segitiga berwarna MERAH bertuliskan “High Alert” ,  Stiker segitiga berwarna KUNING bertuliskan LASA Langkah: 1. Check in yaitu saat pasien sampai di area penerimaan pasien dilakukan konfirmasi pemeriksaan identitas pasien, jenis operasi, kelengkapan data penunjang operasi serta Surat Ijin Operasi (SIO), Surat Ijin Anestesi (SIA), Informed consent yang sudah diisi lengkap, penandaan area lokasi operasi, prosedur sebelum operasi (puasa, skiren, urus-urus jika perlu). Dilakukan oleh perawat yang bertugas di area penerimaan pasien. 2. Sign in dilakukan di kamar operasi sesaat sebelum induksi anestesi meliputi jenis operasi, kelengkapan data penunjang operasi, jenis anestesi. Dilakukan oleh perawat anastesi dan perawat sirkuler. 3. Time out dilakukan di kamar operasi sesaat sebelum insisi adalah meliputi konfirmasi identitas pasien, penandaan area operasi, penayangan pemeriksaan penunjang, konfirmasi pemberian antibiotika profilaksis bila diperlukan, jenis operasi yang akan dilakukan, dan waktu lama operasi. Dilakukan oleh perawat sirkuler dihadiri oleh operator serta asisten, dokter anastesi dan asisten dan instrumen. 4. Sign out dilakukan setelah operasi selesai dan sebelum menutup luka, berupa konfirmasi secara verbal tindakan yang sudah dilakukan, kelengkapan kasa, instrumen, alat tajam serta kelengkapan spesimen. Dilakukan oleh perawat sirkuler dihadiri oleh operator serta asisten, dokter anastesi dan asisten dan instrumen 5. Check Out, serah terima pasien dari perawat anestesi kepada perawat pemulihan di ruangan pemulihan. 1. Penandaan sisi operasi dilakukan operator bedah, saat pasien dalam kondisi sadar 2. Penandaan dilakukan sebelum pasien dipindahkan ke kamar operasi dari ruang rawat inap dan dalam keadaan pasien sadar 3. Penandaan dilakukaan dengan memberi tanda panah dan lingkaran (→○) 4. Penandaan sisi operasi hanya ditandai pada semua kasus yang memiliki dua sisi kanan dan kiri (lateralisasi), struktur multiple (jari tanagn, jari kaki, lesi) dan multiple level (tulang belakang) Semua petugas di RS Prima Husada Malang melakukan 5 momen kebersihan tangan yang telah ditentukan, yakni:



1. Sebelum kontak dengan pasien. 2. Sebelum melakukan tindakan aseptik. 3. Setelah kontak dengan pasien. 4. Setelah terkena cairan tubuh pasien. 5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien. Ada 2 cara cuci tangan : 1. HANDWASH: dengan air mengalir (jika tangan terlihat atau terasa kotor, dan setelah kontak dengan darah/cairan tubuh) waktunya: 40 – 60 detik 2. HANDRUB: cuci tangan menggunakan antiseptic berbasis



alcohol (jika tangan tidak terlihat kotor) waktunya: 20 – 30 detik. RS prima Husada menggunakan 6 langkah cuci tangan:



11



Apa yang anda ketahui tentang mengurangi cedera pasien akibat jatuh?



1. Skrining dilakukan dengan hanya menjawab ya/ tidak dengan 3 pertanyaan sebagai berikut : a. Apakah pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir? b. Apakah menggunakan alat bantu? c. Apakah ada kesulitan berjalan?  Pada pasien IGD setelah dilakukan skrining dengan 3 pertanyaan tersebut dilanjutkan dengan skrining kebutuhan fungsional dan intervensi dengan pemasangan stiker kuning penanda risiko jatuh di gelang identitas pasien, pemasangan tanda risiko jatuh pada bed pasien, pendampingan keluarga.  Pada pasien rawat jalan setelah dilakukan skrining dengan 3 pertanyaan tersebut, jika ada ada 1 jawaban “ya” maka pasien diberikan tanda pita kuning pada lengan pasien. Dan tanda stiker risiko jatuh pada alat bantu pasien (kursi roda dan/ dragbar). 2. Selanjutnya dilakukan asesmen awal risiko jatuh sesuai dengan tools di rawat inap  Pasien dewasa usia >18-60 tahun menggunakan Morse Fals Scale  Pasien anak usia 0-18 tahun menggunakan Humpty Dumpty Scale  Pasien lansia usia >60 tahun menggunakan Ontario Modified Stratify - Sydney Scoring 3. Setelah dilakukan asesmen sesuai tools dilanjutkan intervensi sesuai dengan form yang berlaku (lihat SOP) 4. Asesmen ulang dilakukan setiap hari atau pada saat ada



perubahan kondisi pasien



PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) N O 1



PERTANYAAN Apakah yang dimaksud dengan HAI’s? (Semua karyawan)



2



Apakah yang termasuk kewaspadaan isolasi untuk mencegah HAI’s dalam PPI? (Semua Karyawan)



3



Bagaimanakah standar prosedur cuci tangan yang benar di rumah sakit? (Semua Karyawan)



JAWABAN HAI’s (dahulu dikenal sebagai Infeksi nosokomial)/ Health Care Associated Infections: infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Kewaspadaan Kewaspadaan Standar Transmisi 1. Kebersihan tangan 1. Kewaspadaan kontak 2. APD 2. Kewaspadaan droplet 3. Peralatan perawatan pasien 3. Kewaspadaan 4. Pengendalian lingkungan Airborne 5. Penanganan linen 6. Penanganan limbah 7. Kesehatan karyawan 8. Penempatan pasien 9. Penyuntikan yang aman 10. Etika batuk 11. Prosedur lumbal punksi Semua petugas di RS Prima Husada Malang melakukan 5 momen kebersihan tangan yang telah ditentukan, yakni:



6. Sebelum kontak dengan pasien. 7. Sebelum melakukan tindakan aseptik. 8. Setelah kontak dengan pasien. 9. Setelah terkena cairan tubuh pasien. 10. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien. Ada 2 cara cuci tangan : 3. HANDWASH: dengan air mengalir (jika tangan terlihat atau terasa kotor, dan setelah kontak dengan darah/cairan tubuh) waktunya: 40 – 60 detik 4. HANDRUB: cuci tangan menggunakan antiseptic berbasis alcohol (jika tangan tidak terlihat kotor) waktunya: 20 – 30 detik. RS prima Husada menggunakan 6 langkah cuci tangan:



4



5



6



Sebutkan jenis–jenis APD (Alat Pelindung Diri)! (Semua Karyawan) Pada kegiatan apa saja sarung tangan digunakan? (Dokter, Perawat, Bidan, Petugas Kebersihan, Petugas Laundry, Cssd)



Jelaskan langkahlangkah memakai dan melepas APD! (Petugas Medis, Petugas Kebersihan, IPSRS)



Sarung tangan, masker, pelindung mata/ goggle, perisai/ pelindung wajah, topi pelindung/kap penutup kepala, gaun pelindung/cover all/apron, sendal/ sepatu tertutup (sepatu boot). Kegiatan/ Tindakan



Perlu sarung tangan? Tidak



Pengukuran tekanan darah dan suhu Menyuntik via selang infus Penanganan dan pembersihan alatalat Penanganan limbah terkontaminasi Membersihkan darah/ cairan tubuh Pengambilan darah Pemasangan dan pencabutan infus Pemeriksaan dalam mukosa (vagina, rektum, mulut) Pemasangan dan pencabutan implan, kateter urin, AKDR Laparoskopi, persalinan pervaginam Pembedahan (SC, laparotomi) Memakai APD Lengkap 1. Memakai baju kerja. 2. Mencuci tangan. 3. Memakai sepatu boot/alas kaki. 4. Memakai sarung tangan. 5. Memakai gaun pelindung. 6. Memakai masker. 7. Memakai topi pelindung. 8. Memakai goggles/face shield.



Jenis sarung tangan



Tidak Ya



Rumah tangga



Ya Ya Ya Ya Ya



Rumah tangga Rumah tangga Pemeriksaan Pemeriksaan Bedah



Ya



Bedah



Ya



Bedah



Ya



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Bedah Melepas APD Lengkap Mencuci tangan (handrub). Melepas sarung tangan. Melepas goggles/face shield. Melepas topi pelindung. Melepas gaun pelindung. Melepas sepatu boot/alas kaki. Melepas masker. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.



Note: Melakukan handrub di sela pelepasan masing-masing jenis APD.



7



Bagaimana cara etika batuk/ bersin yang benar? (Semua Karyawan)



8



Sebutkan macam sampah yang ada di lingkungan Rumah Sakit? (Semua Karyawan)



9



Kapan saat yang



1. Gunakan masker yang menutup hidung & mulut. 2. Gunakan tissue untuk menutup hidung & mulut saat batuk/bersin → buang tissue ke tempat sampah → cuci tangan. 3. Gunakan lengan baju bagian dalam anda (bukan telapak tangan) untuk menutup mulut & hidung saat batuk/bersin. Sampah dibagi menjadi 2 macam: 1. Sampah Non Infeksius: kertas, sisa makanan, daun daunan, dll (tidak terkena zat infeksius) dibuang ketempat sampah dengan Kantong Plastik Warna Hitam. 2. Sampah Infeksius: bekas balutan, sarung tangan bekas, botol bekas obat, vial obat utuh (tidak pecah), potongan tubuh, bungkus sediaan darah, spesimen padat, dll (terkena zat infeksius) dibuang ke tempat sampah infeksius yang dilapisi Kantong Plastik Kuning. Termasuk benda tajam yang terkena zat infeksius (jarum suntik, spuit, ujung tajam infus set, jarum infus, pisau bedah, ampul, vial, benda yang berpermukaan tajam), sampah tersebut dianggap infeksius namun dibuang di Safety Box. Note: 1. Limbah cair segera dibuang ke tempat pembuangan/pojok limbah cair (spoelhoek). 2. Limbah radioaktif: cairan fixer developer untuk radiologi. Limbah dibuang ke tempat sampah yang dilapisi Kantong Plastik Warna Merah. Limbah benda tajam di safety box, sampah infeksius,



10



11



tepat untuk membuang sampah (non infeksius, infeksius & safety box) ke TPS? (Semua Karyawan) Bagaimana proses penempatan pasien yang benar? (Petugas medis)



dan sampah non infeksius dibuang/ diganti setelah ¾ bagian terisi limbah.



Ada berapa jenis linen kotor? Dan jelaskan bagaimana penatalaksanaannya ? (Petugas medis, Petugas Laundry, Petugas Kebersihan)



Ada 2 jenis linen kotor: 1. Linen Kotor Non Infeksius: linen bekas pakai yang tidak terkontaminasi darah, feses, dan cairan tubuh. Dimasukkan ke tong linen warna hijau. 2. Linen Kotor Infeksius: linen bekas pakai yang terkontaminasi darah, feses, dan cairan tubuh. Dimasukkan ke tong linen warna kuning. Note:  Linen yang terkena feses atau muntahan, buang dan bersihkan dulu feses/muntahan ke spoolhoek/toilet.  Pastikan tidak ada barang/sampah yang ikut dimasukkan ke dalam tong linen kotor.  Linen kotor diambil oleh petugas laundry: - Shift 1 pukul 13.00 - Shift 2 pukul 20.00 - Khusus ruang isolasi Covid-19, diantar petugas



Penempatan pasien dilakukan berdasarkan organisme penyebab dan transmisi penularan penyakit (droplet, kontak, airborne) yang dapat menularkan kepada staf, pengunjung dan pasien lain, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui alat/lingkungan yang terkontaminasi dengan darah/cairan tubuh lainnya. Menggunakan sistem isolasi maupun sistem kohorting jika ruangan yang dibutuhkan melebihi kapasitas.



CS diatas pukul 20.00. Linen bersih diantar oleh petugas laundry: - Shift 1 pukul 09.30 – 10.30 - Shift 2 pukul 16.00 – 17.00 Sesuai standar yang ada di RS Prima Husada, penggantian sprei dilakukan setiap hari dan pada saat sprei kotor atau terkena cairan tubuh pasien. Petugas perawat ruangan akan menawarkan penggantian sprei pada saat bersamaan dengan melakukan injeksi pagi. Pasien tetap bisa meminta pada perawat untuk penggantian sprei apabila sprei kotor diluar jam penggantian sprei.



 12



Berapa kali seharusnya sprei pasien diganti? (Semua Karyawan)



13



Bagaimana alur penanganan pajanan (tertusuk jarum atau terpajan darah/ cairan tubuh)?(Semua Karyawan)



14



Bagaimana prosedur pembersihan & penyeterilan alat yang sudah dipakai di unit? (Petugas Medis, CSSD)



15



Sebutkan jenis-jenis peralatan yang ada di unit pelayanan! (Petugas Medis, CSSD)



16



Jelaskan cara menggunakan spill kit? (Semua Karyawan)



Pemrosesan sterilisasi alat dilakukan secara sentral di Unit CSSD RS Prima Husada mulai dari proses precleaning, desinfeksi (perendaman & pencucian), pengeringan, pengemasan, sterilisasi, distribusi & penyimpanan. Waktu pengiriman instrumen kotor tidak bersamaan dengan pengambilan instrumen bersih dari unit lainnya. Peralatan medis kritikal, yaitu: Peralatan masuk atau dipergunakan & berhubungan dengan jaringan steril atau sistem pembuluh, peredaran darah dan saraf, Misal : peralatan medis untuk operasi,kateter jantung dan perawatan gigi. Peralatan Medis ini wajib disterilkan dengan sterilisator. Peralatan medis semi kritikal, yaitu : Peralatan dipergunakan akan kontak dengan membran mukosa, Misal : selang oksigen dan masker oksigen. Peralatan medis ini disterilkan dengan Desinfectan Tingkat Tinggi (DTT). Peralatan medis non kritikal, yaitu : Peralatan dipergunakan hanya kontak dengan permukaan kulit saja, misal : alat pengukur darah dan stetoskop. Peralatan medis ini dilakukan Pembersihan menggunakan deterjen atau alkohol 70%. 1. Siapkan spill kit. 2. Beri penanda peringatan area tumpahan limbah B3 yang ada pada tutup box spill kit. 3. Kenali tumpahan bahan/ limbah B3, guna menentukan alat apa yang akan digunakan pada spill kit (tumpahan raksa menggunakan spuit, cairan muntahan/darah menggunakan u-pad/kertas/tissue,



pecahan kaca & cairan B3 menggunakan pinset & upad, dsb). 4. Gunakan APD (apron, masker, google, sarung tangan rumah tangga). 5. Batasi area tumpahan menggunakan pasir/sejenisnya agar tumpahan tidak meluber ke area lain. 6. Serap tumpahan atau ceceran B3 dengan menggunakan kertas/ u-pad (sesuai jenis tumpahan), raup dengan kedua tangan yang sudah menggunakan APD lalu buang ke plastik kuning 1. 7. Bersihkan tempat tumpahan dengan larutan desinfektan sampai merata, lap dengan kain kering. Masukkan kain ke plastik kuning 2. 8. Bersihkan tempat tumpahan dengan larutan deterjen/kain pel sampai merata, lap dengan kain kering. Masukkan kain ke plastik kuning 2 9. Lepaskan APD. 10. Masker dan apron buang ke plastik kuning 1. Goggles dan sarung tangan rumah tangga buang ke plastik kuning 2. 11. Plastik kuning 1 buang ke tempat sampah infeksius. 12. Plastik kuning 2 simpan di ember linen infeksius terdekat, untuk dicuci dan didesinfeksi. 13. Bereskan spill kit. 14. Petugas mencuci tangan 15. Laporkan insiden tumpahan ke pihak K3RS



LAMPIRAN DAFTAR OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH ALERT) 1.



Elektrolit Konsentrat  Dextrose 40%  KCL 7,46 %  Meylon 84  MgSO4 20%  MgSO4 40%  NaCl 3%



2.



LASA  Look Alike (penampilan sama)







Allupurinol 100 mg Amlodipin 5 mg Atorvastastin 20 mg Betahistine 6 mg Borraginol – N Bralifex TM Candesartan 8 mg Cefixime 100 mg Ceftriaxone inj Ceftriaxone inj - Bernofarm Sound Alike (pengucapan Cefoperazone Sodium 1 grsama) Ceftizoxime inj - Novell Codein 10 mg Citicolin inj 125mg/2ml Cendo Cenfresh Cendo Pantocain 2% Cetirizine Sirup - Hexpharm Clindamycin 150 mg Divalproex Sodium 250 mg Donacept 5 mg Etoricoxib 60 mg - Yarindo Euvax B 0,5 ml Fluconazole infus Glimepirid 1 mg Glimepirid 1 mg Glimepirid 1 mg Glimepirid 2 mg Glimepirid 2 mg Glimepirid 3 mg Haloperidol 0,5 mg Hydrocortisone 1% Isosorbide Dinitrate 5 mg Infuse Dextrose 40 % Infuse Dextrose 40 % Infuse Dextrose 40 % Infuse Dextrose 40 % Infuse Dextrose 40 % Infuse Dextrose 40 % Infuse KCL Infuse KCL Infuse KCL Infuse KCL Infuse KCL Infuse Meylon Infuse Meylon Infuse Meylon Infuse Meylon Infuse MgSO4 20% Infuse MgSO4 20% Infuse MgSO4 20% Infuse MgSO4 40% Infuse WFI Infuse NS - Widatra Infuse NS - Widatra Infuse D10% - Widatra Infuse D5 ½ NS - Widatra Infuse RL - Sanbe Infuse KAEN 3B Infuse KAEN MG3 Infuse Manitol 20% - Otsuka Infuse Ring As Infuse Ring As Infuse Levofloxacin 500 mg Irbesartan 150 mg Lafalos Cream Levofloxacin tab 500 mg



Allupurinol 300 mg Amlodipin 10 mg Atorvastastin 40 mg Betahistine 24 mg Borraginol – S Bralifex Plus TM Candesartan 16 mg Cefixime 200 mg Cefotaxime inj Pantoprazole - Bernofarm Cefoperazone Sulbactam Cefoperazone Sulbactam - Novell Codein 20 mg Citicolin inj 125mg/4ml Cendo Eyefresh Cendo Pantocain 0,5% Cefixime Sirup - Hexpharm Clindamycin 300 mg Divalproex Sodium 500 mg Donacept 10 mg Pioglitazone 30 mg - Yarindo Euvax B 1 ml Paracetamol infus Glimepirid 2 mg Glimepirid 3 mg Glimepiride 4 mg Glimepirid 3 mg Glimepirid 4 mg Glimepiride 4 mg Haloperidol 5 mg Hydrocortisone 2,5% Isosorbide Dinitrate 10 mg Infuse KCL Infuse Meylon Infuse MgSO4 20% Infuse MgSO4 40% Infuse WFI Infuse NaCL 0,9% 25 ml Infuse Meylon Infuse MgSO4 20% Infuse MgSO4 40% Infuse WFI Infuse NaCL 0,9% 25 ml Infuse MgSO4 20% Infuse MgSO4 40% Infuse WFI Infuse NaCl 0,9% 25 ml Infuse MgSO4 40% Infuse WFI Infuse NaCl 0,9% 25 ml Infuse WFI Infuse NaCl 0,9% 25 ml Infuse D5% - Widatra Infuse D10% - Widatra Infuse D5% - Widatra Infuse D10% - Widatra Infuse D5 ¼ NS - Sanbe Infuse NS - Widatra Infuse NS - Widatra Infuse NaCl 3% - Otsuka Infuse RL - Sanbe Infuse D5 ¼ NS - Sanbe Infuse Levofloxacin 750 mg Irbesartan 300 mg Lafalos Cream Plus Levofloxacin tab 750 mg



AZIthromycin asam MEFENamat amiNOFilin cefoPERAZONE CEFOTAxime ceFAZolin CIPRofloxacin CIPRofloxacin cloNIDine DOPamine DOMPEridone ephinefrine EPHEDrine ETORvel farSIX gliBENCLAMIDE ITRAconazole ITRAconazole KETOconazole OMEprazole OSTOvell prazoTEC LANSoprazole LEVofloxacin Levemir metFORMIN NOxetin niCARdipine proRenal PULMicort ROPivell RANivel RANivel rizoNAX S- OMEvell



3.



Obat Narkotik dan Sitostotika N o 1



Golongan Obat High Alert



Agonis Adrenergik



2



Antagonis Adrenergik



3 4



Antagonis Kolinergik Anastesi



5 6



Agen Blok Neuromuskular Anti-Aritmia



ERYthromycin asam TRANEKSamat amiTRIPTilin cefoTAXIME CEFUROxime cefTRIAXone LEVofloxacin ofloxacin cloZAPine DOBUTamine RISPEridone NORephinefrine EPHINEFrine QUETvell farSORBID gliQUIDONE FLUconazole KETOconazole FLUconazole LANSOprazole QUETvell prazoPUMP PANToprazole ofloxacin Lovenox metRONIDAZOLE KALxetin niFEdipine proFenal SYMBicort REGivell REGivell Ryvel ryzoDEG QUETvell Nama Obat Epinefrin inj Norepinefrin inj Ephedrine HCl inj Propranolol tab Atropin sulfat inj Bupivacain (Regivell inj) Ropivacain (Ropivell inj) Levobupivacain (Levica inj) Ketamine (KTM 100 inj) Propofol (Recofol inj) Dexmedetomidine (Icunes inj) Atracurium besilat (Tramus inj) Amiodaron inj Lidokain inj Lidokain-epinefrin (Pehacain inj)



7



Anti-Trombotik



8 9



Antivenom Hipoglikemik Oral



10 11



Hormon Inotropik



12 13



Insulin Psikotropik



14



Narkotik



15



Non Onkologi Oral



16



Garam Kalsium



Warfarin tab (Notisil) Enoxaparin inj (Lovenox) Fondaparinux inj (Diviti) Clopidogrel tab Aspirin tab (Miniaspi) Ticagrelor tab (Brilinta) Cilostazole tab Serum anti bisa ular (Biosave) Metformin tab Glimepiride tab Acarbose tab Gliquidone tab Glibenclamide tab Pioglitazone tab Oksitosin inj Digoksin tab Digoksin inj (Fargoxin inj) Dopamin inj (Indop) Dobutamin inj Ryzodeg, Ezelin, Novorapid, Levemir Alprazolam tab (Frixitas) Clobazam tab Clordiazepokside-Clidinium Bromide (Braxidin) Diazepam tab (Valisanbe) Diazepam-Metampiron (Analsik) Diazepam inj (Valisanbe) Diazepam supp (Stesolid) Lorazepam tab (Merlopam) Midazolam inj (Sedacum, Miloz) Phenobarbital inj Phenobarbital tab Codein tab Fentanyl inj Morfin inj Pethidin HCl inj Methotrexate tab Imuran tab Calcii Gluconas 10%