Business in [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Business Intelligence Menurut Laudon dan Jane (2007), business intelligence adalah alat analisis yang digunakan untuk mengkonsolidasi data, menganalisis, menyimpan dan mengakses banyak data untuk membantu dalam pembuatan keputusan, seperti perangkat lunak untuk query database dan pelaporan alat untuk analisis data multidimensi, dan data mining. Menurut (Vercellis, 2009) dalam bukunya yang berjudul Business Intelligence : Data Mining and Optimization for Decision Making menjelaskan bahwa Business Intelligence (BI) didefinisikan sebagai satu set model matematika dan metodologi analisis yang mengeksploitasi data yang tersedia untuk menghasilkan informasi dan pengetahuan yang berguna untuk proses pengambilan keputusan yang kompleks. Tujuan utama dari sistem Business Intelligence (BI) adalah untuk memberikan pengetahuan kepada user, dengan alat dan metodologi yang tepat sehingga para pengguna BI dapat mengambil keputusan yang efektif dan tepat waktu (Vercellis, 2009). Di masa pandemi Starbuck memiliki strategi untuk memangkas biaya pemasaran dan komersial besar-besaran. Starbuck membuat Starbuck rewards dan mobile apps, membuka lokasi baru serta membuat inovasi baru . Hal ini dilakukan Starbuck untuk mempertahankan bisnisnya. Karena adanya virus corona ini diterapkan PSSB, maka pemesanan secara offline menurun sangat drastis. Hal ini yang membuat Starbucks harus mengeluarkan aspirasi / pemikirannya agar bisnisnya tetap bertahan yaitu dengan merubah fokus bisnis dengan cara online di berbagai media. Karena segala kegiatan di masa pandemi beralih menjadi online, Starbuck memprediksi bahwa dengan system online bisa menumbuhkan lagi tingkat ekonomi pada masa pandemi. Restoran Starbucks mencatat bahwa untuk penjualan menurun sangat drastis dari biasanya. Sejak pandemi seperti sekarang ini permintaan untuk pemesanan online juga naik.



Berikut grafik Penjualan starbuck sebelum dan masa melewati Covid-19 :



Q4 2019



Q1 2020



Q2 2020



Q3 2020



Starbucks, mencatat penjualan Kopi yang meningkat pada masa melewati masa Covid - 19. Pemulihan bertumbuh seiring dengan mulai dibukanya sejumlah cabang di berbagai negara yang menerapkan protokol kesehatan dan optimisme masyarakat. Pada Q2 2020, Starbuck catat penurunan hingga 34,8% dibandingkan dengan Q4 2019. Sedangkan pada Q3 2020, penjualan Starbuck di seluruh dunia meningkat 76,5% dibandingkan pada Q2 2020. Secara keseluruhan, pada Q3 2020, Starbuck mampu mempertahankan ekonomi bisnis dimasa pandemi. Upaya Starbuck selama Q3 dalam mendorong pemulihan dalam bidang F&B Sejak Q3 2020, Starbuck melakukan program online yang menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama Covid-19. Starbucks juga bekerja sama dengan berbagai aplikasi pemesanan online seperti Grab dan Gojek untuk memberikan inspirasi kepada masyarakat agar diam di rumah selama Covid-19 dan pemesanan F&B secara online untuk mengurangi penularan



virus Covid-19.



Starbucks melakukan pemasaran lewat aplikasi



Starbucks Indonesia, website Starbucks, Instagram, dan Partners Starbucks Delivers. A. Sosial media yang digunakan Starbucks Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial: proyek kolaborasi (misalnya, wikipedia), blog dan microblogs (misalnya, twitter), komunitas konten (misalnya, youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook, instagram), virtual game (misalnya world of warcraft), dan virtual social (misalnya, second life). Sosial Media yang digunakan Starbucks : 1.



Starbucks' Facebook Fan Page



Facebook adalah platform media sosial terbesar sampai hari ini. Facebook digunakan perusahaan starbucks untuk membuat "halaman" yang pada dasarnya



merupakan akun terverifikasi yang memungkinkan pengguna Facebook melihat konten yang diterbitkan oleh starbucks yang diikuti melalui posting yang diterbitkan starbucks. Facebook juga memungkinkan mereka untuk menjangkau pengikut baru melalui iklan. Manajer iklan bertarget platform media sosial akan membuka kemungkinan kampanye sukses melalui konten yang dipublikasikan dalam konteks yang tepat bagi calon pengikut dan konsumen baru. Pada awal tahun 2008, Starbucks menciptakan fan page-nya di Facebook, dan Januari 2013 Starbucks adalah salah satu perusahaan yang paling populer di Facebook dengan lebih dari 33 pengikut 2. Instagram’starbucks Sosial media kedua yang dipilih oleh starbucks yaitu aplikasi media sosial terpopuler kedua di dunia yaitu Instagram. Aplikasi foto ini memberikan hal-hal ingin di perlihatkan oleh starbucks secara jelas dengan menampilkan produkproduk terbaru kepada pengikut maupun yang di ikuti. Starbucks dapat dengan mudah membuat akun Instagram dan menetapkan pengguna administrator untuk mengeposkan konten foto yang dapat ditargetkan ke pengguna baru yang menggunakan hashtag (#). Instagram tidak memiliki platform iklan yang dibuka untuk umum, namun bereksperimen dengan mengizinkan beberapa merek tertentu untuk mengiklankan pos sponsor yang ditargetkan. Peran instagram dalam Starbucks sangat diperlukan karena selain memberikan informasi terbaru terkait produk-produk



starbucks.



Instagram



membantu



Starbucks



tidak



hanya



mempertahankan pengikut saat ini tetapi juga mendapatkan sejumlah pengikut baru yang kemudian akan berubah menjadi pelanggan setia sehingga starbucks dapat diketahui oleh seluruh dunia melalui media sosial ini. 3. Starbucks' Forum Online ‘MyStarbucksIdea’ Pada awal 2008, Starbucks menciptakan sebuah forum online yang disebut MyStarbucksIdea.



Tujuan



dari



diciptakannya



forum



ini



adalah



untuk



meningkatkan pengetahuan tentang pelanggan keinginan mengenai Starbucks' produk, toko, pekerjaan masyarakat, dll dengan mengumpulkan saran dan masukan dari konsumen. Dalam forum, pengguna dapat mengirim saran untuk ide-ide baru, pandangan ide-ide yang disarankan oleh pengguna lain, dan melihat



ide-ide yang telah dilaksanakan. Di sini, orang bisa meninggalkan pemikiran, gagasan, dan pendapat mereka tentang bagaimana Starbucks dapat memperbaiki bisnisnya. Situs ini merangkum semua gagasan dan kemudian memberi peringkat dan dengan jelas menyajikannya sesuai dengan kategori yang berbeda. Sebagai pertanda bahwa perusahaan Starbucks benar-benar mendengarkan pelanggannya, hal itu kemudian memberitahu orang-orang tentang gagasan mana yang sedang dipikirkan dan ide mana yang telah diterapkan. B. Konsep Intelijen bisnis dalam Perusahaan Starbucks. a.



Sistem Informasi yang digunakan pada starbucks Starbucks terutama menggunakan empat sistem Informasi: • Sistem pemprosesan transaksi. • Sistem Manajemen Rantai Pasokan. • Sistem Pendukung Keputusan. • Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan



b.



Sistem Informasi yang Digunakan oleh Starbucks Sistem Pendukung Keputusan (DSS) digunakan untuk menganalisis data bisnis. DSS adalah pengambil keputusan tambahan melalui data, model dan pengetahuan, cara interaksi manusia-komputer untuk sistem aplikasi pengambilan keputusan komputer semi terstruktur atau tidak terstruktur. Starbucks menggunakan Online Analytical Processing (OLAP) untuk melakukan analisis data berskala besar dan analisis statistik bahwa sebagai referensi untuk mengelola pengambilan keputusan.



c. Sistem Pendukung Keputusan DSS adalah aplikasi program komputer yang menganalisa data bisnis dan menyajikannya sehingga pengguna dapat lebih mudah mengambil keputusan bisnis mereka. Starbucks menggunakan sistem DSS tunggal di perusahaan induk di Amerika Serikat yaitu Oracle. Oracle menghasilkan laporan bulanan mengenai keputusan penting mana yang menjadi dasar. Hanya perusahaan induk yang memiliki wewenang membuat keputusan tentang produk. OLAP Oracle pada Oracle Exadata Database Machine, memungkinkan Starbucks untuk skala dan migrasi database gudang Oracle



yang ada ke Oracle Exadata untuk memperluas wawasan dan memudahkan keputusan, bahkan dengan pertumbuhan data dan populasi pengguna yang eksplosif.



C. Strategi Business Intelligence Starbucks : -



Starbucks membuka banyak gerai di daerah yang padat penduduk. Dalam menentukan lokasi toko, Starbucks menggunakan data analytics. Starbucks mencari lokasi yang memiliki lalu lintas tinggi, dekat kampus, kantor dan pusat kota. Starbucks mendapatkan data dari Atlas. Atlas merupakan platform pemetaan dan Business Intelligence yang dikembangkan oleh ESRI. ESRI (Lembaga Penelitian Sistem Lingkungan) adalah perusahaan perangkat lunak sistem informasi Geografis (GIS).



-



Starbucks



menganalisis



data



konsumen



agar



kedepannya



dapat



menawarkan menu yang sesuai dengan konsumen tersebut. -



Starbucks membuat Starbucks Rewards yang berguna untuk memberikan penawaran dan promo khusus pengguna Starbucks Rewards. Selain itu, Starbucks juga dapat menggunakan data pelanggan untuk mengidentifikasi pelanggan dari produk yang telah dibeli, melacak perilaku pembelian produk pelanggan, dan memberikan iklan dan diskon ke perangkat seluluer pelanggan.



D. Tantangan yang dihadapi Starbucks dalam era new normal ini, yaitu: -



Dengan adanya kebijakan new normal dari pemerintah membuat Starbucks harus melakukan pengecekan secara ketat guna memastikan bahan baku yang digunakan higienis dan aman untuk dikonsumsi. Penutupan jalan dan pelabuhan serta pembatasan transportasi juga dapat memperlambat datangnya biji kopi ke Starbucks.



-



Dengan adanya kebijakan new normal dari pemerintah, jumlah customer Starbucks yang melakukan pembelian secara langsung di toko offline maupun dine in mengalami penurunan.



-



Tumbuhnya pesaing-pesaing baru yang mengharuskan Starbucks menjadi lebih berinovasi dan kreatif dalam membuat produk baru yang dapat mendukung kebijakan pemerintah.



-



Starbucks diharapkan dapat memperluas kerjasama dengan berbagai pihak yang dapat mendukung layanan delivery seperti Gojek dan Grabfood agar bisnisnya dapat bertahan di situasi ini.



E. Solusi untuk mengatasi dampak buruk dalam pandemi ini : -



Dalam menghadapi pandemi Covid-19, Starbucks harus melakukan improvisasi dan inovasi baru dalam strategi pemasaran yang digunakan mereka agar sesuai dengan protokol kesehatan yang dibuat pemerintah yaitu gerakan 3M. Gerakan 3M meliputi mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.



-



Starbucks juga mewajibkan karyawan untuk mencuci tangan setiap jam dan melakukan sanitasi tangan sesering mungkin juga membersihkan meja dan kursi setiap 8 menit sekali dan melakukan sanitasi secara menyeluruh setiap jamnya. Starbucks juga menyediakan cairan sanitasi untuk tangan di setiap gerai dan mengutamakan kesehatan karyawan dan pelanggan Starbucks.



-



Starbucks memperluas akses takeaway di pinggir jalan, drive-thru dan walk-up counter di kawasan yang cukup padat. Cara ini lumayan efektif untuk mengurangi keramaian.



-



Starbucks membuat inovasi baru yaitu “Starbucks at Home”. Starbuck at Home adalah produk minuman Starbucks yang dikemas menggunakan botol berukuran 1 Liter dan kemasan 250 ml.



-



Starbucks membuat produk baru seperti sakura Blossom Strawberry Frapuccino dan Sakura Blossom Choco-Berry Frapuccino. Bagi pengguna Starbucks Reward members dapat mencoba produk ini mulai tanggal 4 April 2021.



-



Starbucks juga membuat promo dan diskon yang menarik di waktu tertentu. Contohnya: Spesial hari ini, dapatkan kemasan 2x1L hanya Rp100 ribu di gerai dan partner Starbucks Delivers.



References (2021). Retrieved from http://digilib.uinsby.ac.id/15465/4/Bab%202.pdf (2021). Retrieved from tradingeconomics: https://id.tradingeconomics.com/sbux:us:sales Graham, M. (2015, February 8). Retrieved from https://www.coursehero.com/u/file/p5bicqs/Starbucks-used-Online-AnalyticalProcessing-OLAP-to-do-the-large-scale-data/#question Marr, B. (2018, May 28). Starbucks: Using Big Data, Analytics And Artificial Intelligence To Boost Performance. Retrieved from Forbes: https://www.forbes.com/sites/bernardmarr/2018/05/28/starbucks-using-bigdata-analytics-and-artificial-intelligence-to-boost-performance/? sh=7d29648865cd richdadpoordad. (2020, September 25). Hadapi New Normal, Inilah Strategi Starbucks Dalam Mempertahankan Bisnisnya. Retrieved from yonulis: https://yonulis.com/2020/09/25/hadapi-new-normal-inilah-strategi-starbucksdalam-mempertahankan-bisnisnya/ Roy, S. (2018, September 4). How Starbucks uses data and insights to win big. Retrieved from techhq: https://techhq.com/2018/09/how-starbucks-uses-data-andinsights-to-win-big/