Cara Kerja Flasher Lampu Sein [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CARA KERJA FLASHER LAMPU SEIN CARA KERJA FLASHER LAMPU SEIN SEPEDA MOTOR Lampu sein akan berkedip untuk memberitahukan kepada pengendara lain bahwa kita akan mengubah arah kendaraan. Lampu sein akan berkedip karena sebuah relay yang terdapat pada sirkuit listrik, dimana arus listrik akan membuka dan menutup sebuah bidang / titik sentuh secara bergantian, sehingga lampu sein dapat berkedip dan menandakan bahwa pengendara akan berubah arah. Berdasarkan prinsip kerjanya, kedipan lampu sein dapat dibagi menjadi beberapa tipe seperti tipe kapasitor, tipe contact point dan tipe transistor. Untuk tipe kapasitor, kapasitor secara otomatis mengatur elektromagnet sehingga lampu sein dapat berkedip. Selanjutnya akan dijelaskan tentang tipe kapasitor yang banyak digunakan pada sepeda motor.



Relay lampu sein tipe kapasitor Gambar dibawah merupakan sirkuit kelistrikan relay sein model saat ini yang menggunakankapasitor. Di bawah ini dijelaskan tentang cara kerja sirkuit tersebut :



Keterangan : B = Baterai (arus positif dari baterai melalui kunci kontak) P = Contact Point / titik sentuh R = Resistor / tahanan L = Arus output C = Capasitor / elco L1 = Lilitan 1 L2 = Lilitan 2 Ketika kunci kontak diputar ke posisi On, arus listrik akan mengalir melalui titik sentuh (contact point) P dan kumparan L2 dan mengisi kapasitor C. Ketika saklar lampu sein berada pada posisi On, arus listrik mengalir melalui contact point P dan kumparan L1, seperti pada gambar dan menghidupkan lampu sein F'1 dan F1, serta lampu pilot PL.



Pada saat yang sama inti besi pada L1 akan menjadi magnet dan menarik contact point (P) hinggaterbuka dan lampu sein mati.



Bersamaan dengan hal tersebut kapasitor C mulai melepas muatan dan contact point P tetap terbuka karena pergerakan kumparan L2 sampai akumulasi arus listrik terbanyak selesai dilepaskan. Ketika arus listrik yang dilepaskan kapasitor berkurang, contact point P menutup karena tekanan pegas. Ketika contact point menutup, arus listrik mengalir ke kumparan L1 dan L2 seperti terlihat pada gambar dan lampu akan menyala kembali.



Pada saat kapasitor C sedang mengisi kembali, jumlah arus listrik yang mengalir ke kumparan L2 berkurang, sehingga gerakan dari kumparan L1 mengakibatkan terbukanya contact point P dan lampu sein F1 dan F'1 serta lampu pilot PL mati Dengan cara ini, proses tersebut akan berulang selama saklar lampu sein berada pada posisi on dan lampu penunjuk lampu sein terus berkedip.



MACAM-MACAM SAKLAR Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk keperluan instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya. Sebagai pengetahuan dasar cukup mengenai beberapa macam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari: di rumah, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya. Saklar ada yang dipasang di luar tembok dan ada pula yang dipasang did alam. Saklar yang dipasang di dalam tembok harganya lebih mahal, tetapi lebih banyak yang menyukai sebab tampak lebih bersih dindingnya karena pipanya tidak tampak, sehingga tidak mengganggu pemandangan. Jenis-jenis saklar pada dasarnya dibedakan menjadi: 1.



Saklar manual



2.



Saklar magnetik (MC)



3.



Saklar otomatis Saklar magnetik dan saklar otomatis akan dibahas pada semester berikutnya. Sedangkan saklar manual menurut penggunaannya untuk: 1. Instalasi penerangan. 2. Instalasi tenaga. Macam-macam saklar manual yang digunakan untuk instalasi penerangan menurut hubungannya antara lain:



1.



Saklar tunggal



2.



Saklar seri



7. Saklar kutub tiga



3.



Saklar silang



8. Saklar tarik



4.



Saklar tukar



9. Saklar tombol tekan



5.



1. 2.



6. Saklar kutub dua



Saklar kelompok Bentuk-bentuk pemasangannya saklar adalah: Saklar ditanam dalam tembok sistem IN-BOUW Saklar tidak ditanam di dalam tembok sistem OUT-BOUW Adabeberapa persyaratan dalam pemasangan saklar antara lain:



1.



Harus dapat melayani secara aman tanpa memerlukan alat bantu.



2.



Saklar harus dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang bergerak (tangkai atau pengumpil) saklar tidak bertegangan pada waktu saklar dalam keadaan terbuka atau tidak terhubung (Puil 1977 Pasal 206 B1).



3.



Dudukan semua saklar di dalam suatu instalasi harus seragam, misalnya: semua saklar dalam keadaan terhubung:



Jika tangkai saklar didorong ke atas atau. Jika pengumpil saklar bagian atas ditekan (Puil 1977 Pasal 206.B1)



1.



Pemasangannya harus sedemikian rupa sehingga tidak mungkin akan terhubung sendiri oleh pengaruhgayaberatnya.



2.



Kemampuan saklar sekurang-kurangnya harus mempunyai kemampuan sesuai dengan alat yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh lebih kecil dari 5 A (Puil 1977 Pasal 630 C61).



Setelah kita saksikan bersama tentang pelaksanaan dari bermacam-macam penghubung untuk ini kami berikan sedikit keterangan-keterangan dari rangkaian penghubung tersebut. 1.



1.



Saklar tunggal (lihat gambar 1) Saklar ini tidak lagi memerlukan penjelasan. Ini suatu cara yang termudah untuk menghubungkan/memutuskan suatu hantaran. Saklar seri/deret (lihat gambar 2)



Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan dan menghubungkan dua buah kelompok lampu secara bergantian. Misalnya: Lampu yang terdapat pada ruangan tamu dan lampu yang terdapat pada taman dapat hidup sendiri-sendiri atau seluruhnya dihidupkan pada waktu bersamaan.



1.



Saklar tukar/hotel (lihat gambar 3) Saklar tukar/hotel ini digunkaan apabila kita menghendaki melayani satu lampu dari dua tempat atau lampu menyala secara berurutan. Misalnya: Pada lorong-lorong dalam kamar yang dua pintu dan tangga pada rumah bertingkat, maka kita pakai dua buah saklar tukar.



1.



Saklar silang (lihat gambar 4) Saklar silang ini digunakan apabila kita harus dapat melayani satu lampu dan tiga tempat, maka kita pakai saklar silang waktu memasang. Hendaklah diingat, bahwa saklar yang pertama dan penghabisan haruslah dipasang saklar tukar, saklar di antaranya adalah saklar silang.



1.



Saklar kutub dua (lihat gambar 5) Misalnya: Kamar mandi, atau penerangan luar sehingga kedua kawat lampu diputuskan hubungannya.



1.



Saklar kutub tiga (lihat gambar 6)



Saklar ini dipakai pada golongan yang terdiri dari sejumlah lampu-lampu besar. Misalnya: Untuk penerangan lantai, penerangan bagian atas dan gedung-gedung pertemuan untuk dihubungkan dengan tiga fasa. Hubungan ini disambung dan diputuskan dengan saklar kutub tiga. 1.



Saklar tarik (lihat gambar 7) Saklar tarik ini digunakan pada kamar tidur, dan kamar mandi yang dapat dihidupkan dan dimatikan dengan menarik saklarnya dengan perantaraan tali sebagai penariknya.



1.



Saklar tombol tekan (lihat gambar 8) Saklar tombol banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik dan juga banyak digunakan untuk melayani bel, dan lain-lain. Macam-macam jenis bentuk dan sifat saklar sangat beraneka ragam. Keaneka ragaman itu didasarkan atas pertimbangan kepentingan yang bermacam-macam. Demikian banyak jenis dan coraknya sehingga tidak bisa dibahas semua. Tetapi asas kerjanya sama yaitu untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban.