Cara Menghitung Hari Orang Kerja (Hok) [PDF]

Citation preview

CARA MENGHITUNG HARI ORANG KERJA (HOK) UNTUK PENGINPUTAN FORM 3 DAN DATA SIPEDE Sumber data untuk pengisian Form 3 Data Dasar dan Progres, Form PKT 10 serta input data pada aplikasi SIPEDE adalah dari RAB rinci kegiatan . Perhatikan data upah tenaga kerja untuk kegiatan Jalan Rabat Beton yang diambil dari RAB rinci kegiatan pada SISKEUDES dibawah ini :



1



Data rencana upah tenaga menurut RAB diatas dijabarkan dalam bentuk tabel excel dibawah ini :



Perhatikan detail Realisasi Tenaga Kerja pada Form 3 dan kolom input data pada aplikasi SIPEDE dibawah ini :



2



Pada tabel rincian upah dari RAB kegiatan diatas terdapat komponen Kepala Tukang dan Upah Angkut/Lansiran Material yang HARUS DI KONVERSI atau dirubah menjadi HOK Pekerja. Cara meng-konversi HOK Kepala Tukang dan Upah Angkut/Lansiran Material menjadi HOK Pekerja yaitu dengan membagi jumlah total upah Kepala Tukang + Upah Angkut/Lansir dengan harga satuan 1 HOK Pekerja (pada contoh RAB ini 1 HOK Pekerja = Rp.82.500,-). Contoh :



~ Kepala Tukang



= 297.000 / 82.500



=



3,60 HOK



~ Lansir/Angkut Semen



= 20.049.000 / 82.500



= 243,02 HOK



Dengan demikian maka rincian upah tenaga kerja menjadi seperti tabel dibawah ini :



3



Perlu diingat dan dipahami bahwa rincian HOK Mandor, Tukang dan Pekerja diatas adalah data Rencana Upah Tenaga Kerja, jika kegiatan telah terlaksana 100% ( atau progres Fisik Tertimbang = 100% ) maka Realisasi HOK Tenaga Kerja masing-masing dari Mandor, Tukang dan Pekerja sama persis seperti rincian upah pada tabel diatas. Semestinya data Realisasi HOK Tenaga Kerja yang diinput pada Form 3, Form PKT dan SIPEDE berdasarkan informasi yang diperoleh Pendamping dari TPK di desa. Namun mengingat masalah komunikasi, efisiensi waktu dan mobilitas pendamping yang sangat terbatas untuk memperoleh informasi detil seperti ini maka untuk input Realisasi HOK Tenaga Kerja dapat berpedoman pada progres Fisik Tertimbang kegiatan. Kenapa diperboleh seperti ini ?? Alasannya pertama karena cara ini merupakan cara pendekatan alternatif yang relevan, kedua karena menurut Juknis Padat Karya Tunai bahwa pembayaran upah tenaga kerja dilakukan secara HARIAN atau maksimalnya dengan sistem upah MINGGUAN. Artinya juga TPK tidak boleh MENUNDA pembayaran upah tenaga kerja saat pekerjaan fisik SUDAH SELESAI (berhutang pembayaran upah). Input pada Form 3 Data Dasar dan Form PKT dengan kondisi progres Fisik Tertimbang 50% :



Perhatikan pada progres Keuangan diisi dalam Persentase (%)  ( Realisasi Biaya / Rencana Biaya ) x 100 = ….. %



Input pada Form 3 Data Dasar dan Form PKT dengan kondisi progres Fisik Tertimbang 100% :



4



Input pada aplikasi SIPEDE :



Perhatikan hubungan antara progres Fisik Tertimbang terhadap Realisasi Hari Orang Kerja (HOK) dan Realisasi Total Upah (Rupiah) …!!



5



TIPS PRAKTIS Agar kawan2 Pendamping tidak perlu setiap saat menanyakan Realisasi Tenaga Kerja (HOK) kepada TPK di desa, maka dapat disiasati dengan cara menambahkan kolom bantu yang dapat disembunyikan pada Form 3 Data Dasar untuk menginput data Rencana HOK menurut RAB atau data HOK hasil konversi sebagaimana penjelasan sebelumnya. Sehingga pada kolom Realisasi Tenaga Kerja (HOK) tinggal memberikan rumus perhitungan sbb : ~ Realisasi HOK Mandor = Progres Fisik Tertimbang (%) x Rencana HOK Mandor (menurut RAB) ~ Realisasi HOK Tukang = Progres Fisik Tertimbang (%) x Rencana HOK Tukang (menurut RAB) ~ Realisasi HOK Pekerja = Progres Fisik Tertimbang (%) x Rencana HOK Pekerja (menurut RAB + hasil konversi Tukang dan Upah Angkut/Lansir)



Sembunyikan kolom ini pada saat ngeprint Laporan ya..!!



Silahkan dicoba praktek pada Form 3 masing2 Pendamping dengan memberikan rumus sbb : ~ Kolom AD11 (Realisasi Pekerja) ~ Kolom AE11 (Realisasi Tukang) ~ Kolom AF11 (Realisasi Mandor)



= (Y11/100)*Z11 = (Y11/100)*AA11 = (Y11/100)*AB11



ooOOO SELAMAT MENCOBA OOOoo 6