CBR Kelompok 6 - Pendidikan Pancasila [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kelompok 6



CRITICAL BOOK REPORT Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan Pendidikan Pancasila



Dosen Pengampu : Dionisius Sihombing, M.Si. Disusun Oleh: Amadeus Tambunan Imam Dipayuda Mustika Richard Lumbantoruan Ridwan Ansori Tumanggor Rifai Affandi Saragi Tua Barasa Silvia Fauziah Nasution



NIM. 6173510001 NIM. 6173510009 NIM. 6173510017 NIM. 6173510021 NIM. 6173510022 NIM. 6173510023 NIM. 6173510024 NIM. 6173510025



Angkatan 2017 Angkatan 2017 Angkatan 2017 Angkatan 2017 Angkatan 2017 Angkatan 2017 Angkatan 2017 Angkatan 2017



PROGRAM ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2020



EXCECUTIVE SUMMARY Dalam memahami suatu materi pembelajaran seringkali kita temukan buku yang kurang lengkap isinya mengenai materi tersebut. Sehingga kita harus membaca buku dari berbagai sumber untuk mendapatkan materi yang lengkap. Untuk itulah penulis membuat Critical Book Review untuk mempermudah pembaca dalam membandingkan dan atau memilih referensi terkhusus pada pembahasan Pendidikan Pancasila.Critical Book Review ini merupakan Critical Book Review buku Pendidikan Pancasila. Beberapa manfaat dari Critical Book Review ini adalah untuk menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca tentang pentingnya pembelajaran Pancasila, penulis maupun pembaca mengetahui metode penerapan nilai-nilai Pancasila, serta penulis dan pembaca mengetahui prinsip apa yang ditanamkan dalam implementasi Pancasila. Pembahasan mengenai Pendidikan Pancasila diantara kedua buku yang dibandingkan berbeda-beda. Akan tetapi, penulis dapat menyimpulkan bahwa Kepemimpinan merupakan suatu proses kemampuan mempengaruhi orang lain dalam sebuah organisasi ataupun instansi tetentu untuk melakukan atau mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Seorang pemimpin dikatakan pemimpin yang efektif apabila telah atau mampu untuk membawa organisasi serta bawahannya pada tujuan yang telah disepakati dengan baik. Dalam kehidupan sehari-hari, aspek dari kepemimpinan terlihat dari cara kita memimpin diri kita sendiri, dalam keluarga, lingkungan dan sebagainya. Dalam suatu organisasi mayarakat, dibutuhkan kepemimpinan yang bisa menggerakkan anggotanya dalam bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Demikian juga dalam penulisan kritikal buku ini ditujukan untuk mengetahui dan mendalami fungsi serta aspek-aspek kepemimpinan yang efektif untuk diterapkan dalam peenuhan kebutuhan yang semakin kompleks tersebut.



KATA PENGANTAR Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, kurunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan Critical Book Report ini sesuai yang diharapkan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang. Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila. Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji untuk membandingkan isi dua buku atau lebih tentang materi pancasila. Dalam proses pendalaman materi ini tentunya saya mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam saya sampaikan kepada bapak Dionisius Sihombing, M.Si selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila. Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangan makalah ini selanjutnya. Demikian makalh ini kami buat semoga bermanfaat.



Medan, 02 Oktober 2020



Penyusun, Kelompok 6



DAFTAR ISI



EXCECUTIVE SUMMARY............................................................................



i



KATA PENGANTAR.......................................................................................



ii



DAFTAR ISI...................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report............................................



5



1.2 Tujuan Penulisan Critical Book Report........................................................



6



1.3 Manfaat Critical Book Report.......................................................................



6



1.4 Identitas Buku...............................................................................................



7



BAB II RINGKASAN ISI BUKU 2.1 Buku Utama dan Buku Pembanding.............................................................



8



BAB III PENUTUP 3.1 Kelebihan Buku ....................................................................................... 18 3.2 Kelemahan Buku...................................................................................... 19 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 20 4.2 Saran.............................................................................................................. 20 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 21



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report Critical Book Review (CBR) secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap suatu buku atau artikel yang direview. Latar belakang saya membuat critical book ini yaitu untuk mengevaluasi, seperti mengulas atau mereview, menginterprestasi serta menganalisis isi sebuah buku, yang menitik beratkan pada evaluasi ( penjelasan, interprestasi dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berfikir pembaca dan menambah pemahaman pembaca terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui CBR ini pembaca (reviewer) menguji pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang pembaca berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Dalam memahami suatu materi pembelajaran seringkali kita temukan buku yang kurang lengkap isinya mengenai materi tersebut. Terkadang kita membaca satu buku tetapi kurang memuaskan hati kita, baik dari segi pembahasannya, bahasa yang digunakan maupun keterkaitan antarmateri di dalamnya. Sehingga kita harus membaca buku dari berbagai sumber untuk mendapatkan materi yang lengkap. Untuk itulah penulis membuat Critical Book Review untuk mempermudah pembaca dalam membandingkan dan atau memilih referensi terkhusus pada pembahasan Pendidikan Pancasila.



1.2 Tujuan Penulisan Critical Book Report Pembuatan Critical Book Review ini adalah bertujuan: 1. Untuk penyelesaian tugas kuliah dan menambah wawasan tentang materi Pendidikan Pancasila, 2. Meningkatkan pengetahuan dan menguatkan jiwaterhadap implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. 3. Untuk mengetahuai kelemahan dan kelebihan dari buku yang dikritis serta untuk mengetahui keunikan dari buku ini. 4. Untuk mengetahui fungsi pancasila bagi negara. 5. Untuk mengetahui nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.



1.3 Manfaat Penulisan Critical Book Report Pembuatan Critical Book Review ini adalah bertujuan: 1. Untuk menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca tentang ruang lingkup Pancasila 2. Penulis maupun pembaca mengetahui metode dan implementasi nilai-nilai Pancasila yang baik. 3. Penulis dan pembaca mengetahui prinsip apa yang ditanamkan dalam berbangsa dan bernegara. 4. Untuk menambah pengetahuan mengenai pembuatan critical book report. 5. Untuk menambah pengetahuan baru dalam hal pembuatan critical book report pengetahuan pancasila.



dan



1.4 Identifikasi Buku Buku Utama Judul



: Panduan Pembelajaran Berbasis Pendekatan saintifik dan Enam Macam Penugasan dalam Mata Kuliah Pendidikan Pancasila



Pengarang



: Drs. Halking, M.Si., dkk.



Penerbit



: Unniversitas Negeri Medan



Kota Terbit



: Medan



Tahun Terbit



: 2018



ISBN



:-



Buku Pembanding Judul



: Pendidikan Pancasila



Pengarang



: Prof. Dr. Kaelan, M.S.



Penerbit



: Paradigma



Kota Terbit



: Yogyakarta



Tahun Terbit



: 2014



ISBN



: 978-979-8658-00-0



BAB II RINGKASAN ISI BUKU



2.1 Buku Utama dan Buku Pembanding BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.



Latar Belakang Pancasila adalah dasar Negara dan pandangan hidup bangsa. Namun gejala yang



terjadi pada berbagai kelompo masyarakat, kalangan generasi muda, bahkan polsi dan apratur Negara saat ini, cenderung abai, lupa, bahkan melecehkan nilai-nilai Pancasila. Penyebabnya dapat ditelusuri pada simpul-simpul analisi berikut (Munir, dkk., 2014:1). 1. Pancasila pernah dijadikan sebagai legitimasi kekuasaan Orde Baru, maka ketika Orde Baru tumbang, banyak orang mempertanyakan apakah Pancasila masih perlu dipertahankan atau tidak. 2. Revitalisasi nilai-nilai Pancasila terlambat mengikuti perubahan yang berlangsung sangat cepat sehingga nilai-nilai tersebut kurang actual dan konsektual. 3. Tidak ada lagi lembaga yang secara khusus melestarikan, mengembangkan, dan mensosialisasikan Pancasila. 4. Terjadinya inkonsistensi pada tataran nilai praksis, hal ini ditengarai dengan perilaku penyelenggar Negara, pemimpin pemerintahan , dan tokoh-tokoh masyarakat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. 5. Pembelajaran Pancasila tidak eksplisit dalam penyelenggaraan pendidikan nasional pengkajian Pancasila secara akademik (Munir, dkk., 2014: 1).



1.2.



Landasan dan Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila Berikut ini dasar-dasar diadakannya mata kuliah Pendidikan Pancasila di Perguruan



Tinggi, sebagaiman dikemukakan oleh santoso (2013iv-vii), yang terdiri dari landasan filosofis, sosiologis, dan yuridis. 1.3.



Kerangka konseptual Pendidikan Pancasila Mata kuliah Pendidikan Pancasila tidak hanya secara kognitif mengajarkan materi-



materi ke-paancasila-an saja, tetapi juga membangun karakter sebagai intelektual terdidik sebagaimana dalam asa pendidikan tinggi. Pendidikan Pancasila adalah bagian dari kelompok Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) yang juga merupakan kurikulim Nasional dengan tujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar manusia yang beriman dan bertakwa kepada TYME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam pelaksanaannya, pendidikan



Pancasila



adalah



mata



kuliah



yang



dikembangkanberdasar



konsep



kurikulum2013 dan mempertimbangkan Kerangka Kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) sebagai kriteria kualitas lulusan. 1.4.



Visi dan Misi Pendidikan Pancasila



Visi: Terwujudnya kepribadian sivitas akademika yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila. Misi: 1. Mengembangkan potensi akademik peserta didik (misi psikopedagosis) 2. Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan berkehidupan dalam masyarakat, bangsa, dan Negara (misi psikososial)



3. Membangun budaya ber-Pancasila sebagai salah satu determinan kehidupan (misi sosiokultural) 4. Mengkaji dan mengembangkan pendidikan Pancasila sebagai sistem pengetahuan terintegrasi atau disiplin ilmu sintetik (synthetic dicipline) (misi akademik) BAB 2 SUBSTANSI MATERI KAJIAN MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA 2.1 Pengertian dan Pentingnya Pendidikan Pancasila A. Pengertian Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan usahaa sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secaraa aktif mengembangkan potensi dirinya untuk pengetahuan, kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan program studinya masing-masing. Pendidikan tentang pancasila merupakan salah satu cara untuk menanamkan pribadi yang bermoral dan berwawasan luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. B. Pentingnya Mata Kuliah Pancasila Bangsa ini khususnya generasi muda telah dihadapkan pada dinamika perkembangan lingkungan strategis yang penuh dilema, tantangan hidup yang semakin kompleks dan diwarnai dengan fenomena terjadinya degradasi nilai-nilai luhur bangsa. Bahkan pendidikan di Indonesia saat ini cenderung mengedepankan pengusaan aspek keilmuan dan kecerdasan, namun mengabaikan pendidikan karakter. Dalam menghadapi situasi kompleks seperti di atas dibutuhkan pendidikan karakter yang dibangun melalui pendidikan, yang melibatkan berbagai elemen bangsa terlebih sebagai pemangku kepentingan seperti pendidikan pancasila. Pendidikan pancasila diharapkan mampu menghadirkan karakter generasi muda yang tidak hanya cerdas namun juga berkarakter.



Maksudnya adalah generasi muda yang tidak hanya berkompeten namun juga peduli terhadap kemajuan Indonesia. C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik Pendidikan Pancasila a) Sumber Historis Pendidikan Pancasila Implikasi pengayaan materi perkuliahan pancasila melalui pendekatan historis amatlah penting dimana melalui pendekatan ini mahasiswa diharapkan dapat mengambil pelajaran atau hikmah dari peristiwa sejarah, baik sejarah nasional maupun sejarah bangsa-bangsa lain. b) Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila Melalui pendekatan sosiologis ini diharapkan dapat mengkaji struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial, dan masalah-masalah sosial yang patut disikapi secara arif dengan menggunakan standar nilai yang mengacu kepada nilai pancasila. c) Sumber Yuridis Pendidikan Pancasila Pendekatan yuridis merupakan salah satu pendekatan utama dalam pengembangan atau pengayaan materi mata kuliah pendidikan pancasila dalam rangka menegakkan undang-undang yang merupakan salah satu kewajiban Negara yang penting. d) Sumber Politik Pendidikan Pancasila Tujuannya agara mampu mendiagnosa dan mampu memformulasikan saran-saran tentang upaya usaha mewujudkan kehidupan politik yang ideal sesuai dengan nilai-nilai pancasila.



2.2 Pengertian dan Pentingnya Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia Pengertian pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan hal-hal sebagai berikut: a. Pancasila merupakan produk otentik pendiri Negara Indonesia (The Founding Fathers). b. Nilai-nilai pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kaebudayaan dan adatistiadat. c. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar filsafat kenegaraan. Pentingnya pancasila dalam sejarah bangasa Indonesia menunjukkan hal-hal berikut: a. Betapapun lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi pancasila tetap bertahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara b. Betapapun ada upaya untuk mengganti pancasila sebagai ideology bangsa, tetapi terbukti pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa Inodonesia c. Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena bersumber dan digali dari nilai-nilai agama, kebudayaan dan adat-istiadat yang hidup dan berkebang di bumi Indonesia 2.3 Pengertian dan Pentignya Pancasila Sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai dasar Negara berarti setiap sendi-densi ketatanegaraan pada Negara Republik Indonesia harus berlandaskan dan/atau harus sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Urgensi pancasila sebagai dasar Negara, yaitu: 1) agar para pejabat publik dalam menyelenggarakan Negara tidak kehilangan arah, dan 2) agar partisipasi aktif seluruh warga Negara dalam proses pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan



bangsa dijiwai, oleh nilai-nilai pancasila. Arti penting pancasila sebagai dasar Negara Indonesia lebih kepada penyelenggaraan Negara. Pancasila merupakan cita-cita yang hidup dalam diri manusia Indonesia yang senantiasa menjadi sebuah sistem nilai yang tumbuh dalam kerangka mewujudkan cita-cita masyarakat nusantara menjadi bangsa Indonesia yang pada akhirnya berhasil mendirikan Negara Indonesia. 2.4 Pengertian dan Pentingnya Pancasila Sebagai Ideologi Negara Unsur ideology ada tiga yaitu: a) keyakinan, dalam arti bhwa setiap ideology menunjuk adanya gagasan-gagasan vital yang telah diyakini kebenarannya untuk dijadikan dasar strategi bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan, b) Mitos, dalam arti bahwa setiap konsep ideology selalu memitoskan suatu ajaran yang optimik, dan setermistik pasti akan tecapainya tujuan melalui cara-cara yang ditentukan pula. c) Loyalitas, dalam arti bahwa setiap ideology selalu menuntu keterlibatan optimal atas dasar loyalitas dari para subjek pendukungnya (Tukiran Taniredja, 2016:130). Ada tiga jenjang atau tahapan kesadaran masyarakat dan bangsa Indonesia terhadap pancasila sebagai ideologi: 1. Pancasila sebagai ideology persatuan, berfungsi mempersatukan rakyat yang majemuk menjadi bangsa yang berkepribadian dan percaya pada diri sendiri. 2. Pancasila sebagai ideology pembangunan, mampu memberikan orientasi dalam pembangunan, wawasan kedepan dengan konsep-konsep yang secara substansial dieksplisitkan dari nilai-nilai dasar dari lima sila. 3. Pancasila sebagai ideology terbuka, pancasila perlu menjabarkan nilai-nilai dasarnya melalui interpretasi dan reinterpretasi yang kritis sehingga menjadikannya semakin operassional. Pancasila menjadi ideology yang dinamis (Winarno, 2016: 99-101).



2.5 Pengertian dan Pentingnya Pancasila Sistem Filsafat Ada dua pendekatan yang berkembang dalam pengertian filsafat pancasila, yaitu pancasila sebagai genetivus objectivusdan pancasila sebagai genetivus subjectivus. Kedua pendekatan tersebut saling melengkapi karena yang pertama meletakkan pancasila sebagai aliran atau objek yang dikaji oleh aliran-aliran filsafat lainnya, ssedangkan yang kedua meletakkan pancasila sebagai subjek yang mengkaji aliran filsafat lainnya (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2016: 171). Pentingnya pancasila sebagai sistem filsafat ialah agara dapat diberikan pertanggungjawaban rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam pancasila sebagai prinsip-prisnsip politik; agar dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi operasional dalam penyelenggaraan Negara; agar dapat membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; dan agar dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut dengan kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2016: 172). 2.6 Pengertian dan Pentingnya Pancasila Sebagai Etika Pancasila sebagai sitem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pentingnya pancasila sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi rambu normative untuk mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pancasila sebagai suatu sistem etika pada hakikatnya merupakan suatu nilai yang menjadi sumber dari segala penjabaran norma baik norma hokum, norma moral maupun norma kenegaraan lainnya. Etika pancasila adalah etika yang mendasarkan



penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai pancasila yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. 2.7 Pengertian dan Pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu, artinya kelima sila pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu bagi mahasiswa adalah untuk memperlihatkan peran pancasila sebagai rambu-rambu normative bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Selain itu, pengembangan ilmu dan teknologi di Indonesia harus berakar pada budaya bangsa Indonesia itu sendiri dan melibatkan partisipasi masyarakat luas (Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 2016: 218). BAB III PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA 3.1. Mengamati Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mendengar,



menyimak,



melihat



(tanpa



atau



mengamati adalah: membaca,



dengan



alat).



Kompetensi



yang



dikembangkan adalah: melatih keunggulan, ketelitian, mencari informasi. Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaning full learning). Keunggulannya antara lain: menyanjikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaanya, serta dapat memenuhi rasa keingin-tahuan peserta didik dan mereka akan dapet menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang disajikan oleh guru. 3.2. Menanya



Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritid yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.



3.3 Mengumpulkan Informasi/Mencoba Mengumpulkan informasi/eksperimen, kegiatan pembelajarannya antara lain: 1. Melakukan eksperimen 2. Membaca sumber lain selain buku teks 3. Mengamati objek/kejadian/aktivitas 4. Wawancara dengan narasumber. Kompetensi



yang



dikembangkan



dalam



proses



mengumpulkan



informasi/eksperimen adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat



orang



lain,



kemampuan



berkomunikasi,



menerapkan



kemampuan



mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. 3.4 Mengasosiasikan/Mengolah Informasi Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi informasi adalah: 1. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, baik terbatas dari hasil pengumpulan informasi, eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati.



2. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan sampai pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda atau yang bertentangan. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi informasi adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berfikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.



3.5 Mengkomunikasikan Kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berrdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi



yang



mengembangkan



dikembangkan



sikap



jujur,



dalam



teliti,



tahapan



toleransi,



mengkomunikasikan



kemampuan



berfikir



adalah



sistematis,



mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, serta mengembangkkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar



BAB III PEMBAHASAN 3.1



Kelebihan Buku 



Buku Utama -



Adanya dialog pembicaraan para tokoh tokoh terdahulu dala meurumuskan pancasila baik golongan muda ataupun golongan tua



-



Setiap subbab materi lengkap adanya pengertian pengertian atau pendapat dari beberapa tokoh ahli baik dari tahun lampau sampai tahun sekarang



-



Bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup mudah dipahami oleh mahasiswa







Buku Pembanding -



Materi yang dipaparkan oleh penulis cukup lengkap dan lebih banyak jika dibandingkan dengan buku utama



-



Pada bab V yaitu kedudukan pancasila sebagai dasar Negara, buku ini menjelaskan secara singkat, pada tdan jelas dalam pemaparannya, mulai dari pancasila sebagai “ Budaya Bangsa Indonesia” sampai dengan Pancasila sebagai “Jati Diri Bangsa Indonesia”



-



Buku ini memiliki banyak referensi dari berbagai sumber yang bisa dilihat di daftar pustaka



3.2



Kelemahan Buku 



Buku Utama -



Tidak memberikan rangkuman materi pada setiap bab sehingga pembaca sulit mengetahui garis garis besar materi yang disampaikan



-



Tulisan yang terdapat didalam buku sedikit pudar sehingga mengurangi minat pembaca untuk membaca buku ini



-



Isi buku kurang menarik untuk dibaca karena tidak disertai dengan gambar ataupun warna







Buku Pembanding -



Kertas yang digunakan oleh buku ini menurut kami sedikit gelap dan tulisan nya juga sedikit buram sehingga mengurangi minat pembaca untuk membaca buku ini



-



Tidak seperti buku utama yang memiliki scenario dalam perumusan pancasila, buku ini hanya memuat sejarah sejarah yang memuat dalam konteks tulisan



-



Dibuku ini tidak terdapat contoh soal berupa pilihan ganda maupun essay untuk melatih wawasan pembaca



BAB IV PEMBAHASAN



4.1



Kesimpulan Setelah melakukan perbandingan buku Utama dengan buku pembanding dapat disimpulkan bahwa : -



Dilihat dari segi penampilan dan isi bukunya, buku utama lebih baik daripada buku pembanding karena jenis kertas yang digunakan oleh buku utama lebih bagus sehingga pembaca tidak mengalami kesulitan dalam membaca meskipun tulisan yg terdapat didalam buku sedikit buram.



-



Menurut saya, dilihat dari keluasan materi buku Pembanding lebih baik daripada buku utama karena buku pembanding menjelaskan materi yang jauh lebih jelas dan lengkap.



4.2



Saran Dengan membaca kedua buku ini,diharapkan agar mahasiswa tidak bingung dan semakin menambah wawasan mengenai Pendidikan Pancasila dan mahasiswa juga dapat menginterpretasikannya dalam kehidupan sehari hari sehingga mampu menjadi warga negara yang berintegritas dan nasionalisme.



DAFTAR PUSTAKA



Halking, 2018. Panduan pembelajaran Berbasis pendekatan Saintifik dan Enam Macam Penugasan dalam Mata Kuliah. Medan: Universitas Negeri Medan Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma. Iriyanto, Ws, (2009), Bahan Kuliah Filsafat Ilmu, Pascasarjana, Semarang. Kunto Wibisono, (1985), Arti Perkembangan Menurut Positivisme, Gadjah Mada Press, Yogyakarta. Kuswanjono, Arqom., E. S Nurdin, I. Widisuseno, dan Mukhtar Syamsudin. (2012). EMateri Pendidikan Pancasila. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Noval. (2015). 15 Pengertian Ilmu Menurut Para Ahli Terlengkap. (online). (http://www.seputarpengetahuan.com/2015/05/15, diakses tanggal 30 September 2015). Sasrawan, Hedi. (2013) .Pengertian Pancasila.(online).( http://Pancasila2013.weebly.com/pengertianPancasila.html, diakses tanggal 11 Oktober 2015).