CBR Pancasila Integrasi Nasional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan berkat, sehingga penulis dapat menyelesaikan Critical Book Review ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “Pendidikan Pancasila”. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas ini. Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki tulisan ini ke waktu yang akan datang. Akhir kata penulis berharap Critical Book Review ini dapat memberikan manfaat kepada semua pembaca. Terimakasih



Bandung, Januari 2020 Tasya Amelia



1|Page



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1 DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2 DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4 A. Rasionalisasikan Pentingnya CBR ............................................................... 4 B. Tujuan Penulisan CBR ................................................................................. 4 C. Manfaat CBR ................................................................................................ 4 D. Informasi Biografi ......................................................................................... 4



BAB II PEMBAHASAN SECARA UMUM BUKU MENUJU INTEGRASI NASIOANAL ............................................................... 5 BAB III PEMBAHASAN INTEGRASI NASIOANAL DARI PROBLEMATIKA MASYARAKAT INDONESIA ............................................................................ 7 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 7 B. Permasalahan Yang Dikaji ............................................................................ 9 1) Permasalahan yang akan dikaji........................................................... 9 2) Aspek yang dikaji ............................................................................... 9 3) Metode yang digunakan...................................................................... 9 BAB IV KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU ........................................................................... 11



BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 12 A. Kesimpulan ................................................................................................. 12 B. Saran............................................................................................................ 12 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13



2|CBR



DAFTAR LAMPIRAN



3|CBR



BAB I PENDAHULUAN 1. Rasionalisasikan Pentingnya CBR Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim dikarenakan rendahnya minat baca masyarakat pada saat ini. Mengkritik buku salah satu cara yang dilakukan untuk menaikan ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok bahasan. Mengkritik buku (Critical Book Report) ini adalah suatu tulisan ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku, baik berupa fiksi maupun nonfiksi, juga dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang melukiskan pemahaman terhadap sebuah buku. Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu buku, melainkan untuk menjelaskan apa adanya suatu buku, yaitu kelebihan atau kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku tersebut. Yang lebih jelasnya dalam mengkritik buku, kita dapat menguranginya isi pokok pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutn diikuti dengan pendapat terhadap isi buku.



2. Tujuan Penulisan CBR a. Menambah pengetahuan tentag suatu pembelajaran dalam setiap buku yang dijadikan bahan. b. Melengkapi tugas perkuliahan. c. Meningkatkan daya analisa dan pengetahuan berkaitan dengan sistem pembelajaran. d. Menguatkan kemampuan melakukan Critical Book Review. 3. Manfaat CBR a. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas. b. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi. c. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan. d. Menguji kuantitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya e. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi dan subtansi buku.



4. Informasi Biografi Judul



: Menuju Integrasi Nasional; Pergolakan Masyarakat Plural dalam Membentuk Indonesianisasi



Penulis



: Lindayanti Zaiyardam Zubir



ISBN



: 978-979-29-4064-0



Penerbit



: Andi Yogyakarta



Tahun Terbit



: 2013



Cetakan



: Cetakan Pertama



Dimensi Buku : 16cm x 23cm Tebal Buku



4|CBR



: xvi + 312 Halaman



BAB II PEMBAHASAN SECARA UMUM BUKU MENUJU INTEGRASI NASIOANAL Menurut penulis, buku ini berawal dari berbagai penelitian dan mengembangkan objek studi tentang Transmigrasi, dinamika sosial ekonomi, serta konflik dan harmoni dalam mayarakat baru yang serta pluralism. Bangsa Indonesia selama ini dikenal sebagai bangsa yang sopan, santun, dan ramahtamah. Tetapi pada zaman modern ini, bangsa Indonesia telah berubah menjadi bangsa yang beringas, sadis, dan penuh dendam kesumat. Buktinya, banyak konflik yang terjadi baik antara para suku dan para pemeluk agama. Perbedaan yang seharusnya menjadi keistimewaan dan kekhasan bangsa Indonesia malah menjadi penyebab konflik tersebut. Konflik yang hanya bermula dari percekcokan antar remaja meluas menjadi kerusuhan yang menyebabkan banyak orang terluka dan menderita. Dan didalam buku ini menawarkan beberapa contoh konflik yang bermacam-macam dalam di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Didalam buku ini terdiri dari 9 bab. Kesembilan bab ini membahas 3 wilayah utama yaitu Sumatera Barat, Jambi, dan Bengkulu. Bab Pertama membahas tentang berbagai masalah di Sumatera Barat. Persoalan utama adalah kenapa orang memiliki nurani membunuh yang tinggi. Padahal dalam keseharian tidaklah nampak demikian. Bangsa Indonesia yang selama ini dikenal sebagai bangsa yang sopan santun dan ramah secara tidak terduga berubah menjadi bangsa yang beringas, sadis, penuh dendam kesumat, dan suka mengamuk. Bab Kedua membahas tentang Jambi. Jambi termasuk salah satu daerah yang dapat mempertahankan keharmonisan hubungan antar etnis, baik antar sesama penduduk pendatang dan penduduk asli. Sepanjang sejarahnya, tidak terdapat catatan konflik “berdarah” sesama mereka. Kehadiran mereka di daerah Jambi merupakan salah satu pusat perdagangan di kawasan Pantai Timur Sumatera dan Selat Malaka. Kedatangan mereka telah menambah jumlah penduduk, mengubah komposisi penduduk dan kemudian yang terpenting adalah membentuk masyarakat yang plural dan melakukan proses integrasi. Bab Ketiga membahas tentang masalah yang terjadi di kebun karet rakyat. Pada waktu harga karet tinggi, kebanyakan penyadap hanya mau bekerja dengan sistem bagi tiga. Dan sistem pembayaran ini masih ditambah dengan berbagai fasilitas lain untuk penyadap. Adapun kecurangan yang dilakukan penyadap, seperti penyadap getah untuk keperluannya sendiri dan penyadapan dilakukan tanpa memperhitungkan kelangsungan hidup pohon. Bab Keempat masih membahas tentang daerah Jambi tapi pada sisi Kerajaan Pantai (Coastal State) yang merupakan pelabuhan dagang bagi produk daerah pendalaman, terutama lada. Oleh sebab itu turun naiknya Jambi sebagai pelabuhan ekspor sangat tergantung dari hasil lada daerah pendalaman Jambi. Bab Kelima membahas tentang daerah Bengkulu yang mempunyai komponen perusahaan di Bengkulu yaitu kuli. Namun, dalam sistem kolonialisme Belanda dan Kapitalisme Barat, kuli ditempatkan pada posisi paling rendah dengan upah yang sangat rendah pula. Bab Keenam membahas tentang awal kehidupan di “Tanah Sebrang”. Para imigran yang mengalami berbagai masalah, seperti berbagai macam penyakit, dan tidak adanya ketersediaan irigasi untuk mengairi persawahan. Bab Ketujuh membahas tentang orang jawa yang bekerja sebagai kuli kontrak yang direkrut dengan berbagai cara. Sebagian ada yang mendaftar langsung kepada keternaga kerjaan dan ada pula yang terpaksa untuk menjadi kuli karena dibohongi oleh werek atau dijual oleh keluarganya sendiri. Bab Kedelapan membahas berbagai kasus konflik sosial dan kekerasan yang terjadi di Sumatera Barat. Seperti pada tahun 2006 tercatat ada 58 kasus yang terjadi, dan tahun setelahnya tepat pada tahun 2007 terjadu 100 kasus dan 2008 terdapat 123 kasus (menurut tahunan komnas HAM,2006-2008). Kasus HAM ini terjadi karena adanya kekerasan,baik fisik, psikis, maupun kekerasan seksual yang dilakukan oleh pemerintahan terhadap warga sipil, pemerintahan terhadap masyarakat, perusahaan terhadap buruh, antar sesama warga sipil, antar



5|CBR



sesama warga masyarakat, perang antar kampung, orang tua terhadap anak, Mamak (Paman) terhadap Kemenakan,maupun suami terhadap istri. Bab Kesembilan membahas sebuah pemahaman tentang adanya kearifan lokal yang terdapat di setiap daerah. Kearifan lokal yang dihasilkan sebagai sebuah perkumpulan generasi ke genarasi yang sudah menjadi kristalisasi dari sebuah pemikiran manusia. Lebih dari itu, nilai ini selalu saja mengalami evaluasi terus menerus sesuai dengan kondisi zaman. Jadi walaupun sudah berakar dalam masyarakat namun tetap memiliki proses perubahan,karena anggota masyarakatnya menyadari bahwa perubahan tetap menjadi acuan dalam memberikan sebuah penilaian. Ungkapan yang terkenal dalam bahasa Minangkabau adalah “Sakali Aia Gadang, Sakali Titian Barubah”. Artinya mau tidak mau, masyarakat akan mengikuti arus perubabahan dan selalu eksis dalam perubahan itu sendiri. Jika tidak, maka akan terlindas jaman.



6|CBR



BAB III PEMBAHASAN INTEGRASI NASIOANAL DARI PROBLEMATIKA MASYARAKAT INDONESIA Seperti yang terdapat pada buku yang saya review “Menuju Integrasi Nasional: Pergolakan Masyarakat Plural dalam Membentuk Indonesianisasi”, memiliki beberapa problematika dan kasus dari masyrakat indonesia. Dari masalah-masalah etnik yang masih banyak terjadi di Indonesia ini menjadi tantangan dan ancaman tersendiri bagi terciptanya integrasi nasional bangsa ini. Berdasarkan gambaran dari J.S Furnival (dalam Suparlan, 2005), masyarakat majemuk Indonesia cenderung tidak menjadi satu dan tidak merasa satu, mereka memiliki tradisi kultural sendiri dan memiliki interaksi yang sangat terbatas dengan kelompok suku lain. Lalu apakah ini hanya di diamkan saja? Pada dasarnya, perbedaan budaya, cara pandang, dan adat istiadat harus disinergikan satu sama lain, membangun rasa kebersamaan dalam suatu wilayah, dengan melepaskan simbol-simbol primordial dari komunitas adat, agar tercapai sebuah integrasi nasional yang telah dicita-citakan sejak Indonesia belum merdeka. Jenis masalah yang terdapat dalam pemicu menjadi satu kesatuan, yaitu seputar ancaman mengenai terwujudnya integrasi nasional Indonesia, masalah komunitas/masyarakat adat yang terjadi di Indonesia, bagaimana cara menyikapi, mengatasi dan mencegahnya, termasuk juga langkah konstruktif pemerintah dalam mengatasi berbagai permasahan ini dan mengembangkan kegiatan budaya (kearifan lokal).



A. Latar Belakang Masalah Sebelum membahas mengenai masalah integrasi nasional, maka harus mengupas terlebih dahulu hal yang mendasari mengapa integrasi nasional di Indonesia itu sulit untuk tercapai. Banyaknya konflik antar etnis menyebabkan berbagai dampak yang menghalangi tercapainya integrasi nasional di Indonesia. Dimulai dari bagaimana setiap etnis yang ada di Indonesia dapat menyikapi segala problema yang terjadi di lingkungan mereka. Dengan segala perbedaan yang ada sudah semestinya setiap individu yang tinggal di negara multietnis mampu berfikir dan bertindak secara bijak dalam menyikapi segala isu yang ada, menjunjung tinggi toleransi dan musyawarah, ditambah dengan memanfaatkan kearifan lokal budaya mereka untuk menyelesaikan segala permasalahan. Rumusan Masalah Berdasaran latar belakang diatas, maka dapat diketahui rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan Integrasi Nasional? Secara etimologi, integrasi nasional berasal dari bahasa Latin yaitu Integrate yang artinya memberi tempat bagi unsur tertentu demi mewujudkan suatu keseluruhan. Sementara itu, kata Nasional berasal dari bahasa Inggris yaitu Nation yang artinya bangsa. Jadi istilah Nasional ini mengandung beberapa pengertian yaitu kebangsaan dan bersifat bangsa sendiri. Secara umum integrasi nasional secara politis adalah penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional. Sementara itu, secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian antara unsurunsur kebudayaan yang beranekaragam untuk mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Integrasi nasional juga dapat diartikan sebagai suatu usaha maupun proses yang memiliki tujuan untuk mempersatukan perbedaan – perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga dapat tercapai keserasian dan keselarasan secara nasional.Dari berbagai uraian mengenai pengertian integrasi nasional dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional merupakan bentuk persatuan dan kesatuan antara beragam kelompok sosial dan budaya dalam suatu negera yang bertujuan untuk mewujudkan keserasian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.



7|CBR



2. Apa syarat-syarat dari Integrasi Nasional?  Kesadaran Rasa kesadaran merupakan hal yang penting dalam mewujudkan integrasi nasional, khsusunya kesadaran akan perbedaan dan saling menghargai antara satu dengan yang lainnya. Selain itu juga adanya rasa kesadaran akan pentingnya saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.  Adanya Kosensus Bersama Untuk masyarakat yang majemuk seperti Indonesia ini, pastinya ada suatu kesepakatan atau konsensus bersama mengenai aturan dan nilai dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu bertujuan agar keragaman tidak menjadi penghalang untuk mewujudkan nilai persatuan dan kesatuan.  Adanya Nilai dan Norma Dalam suatu kehidupan berbangsa dan bernegara pastinya ada nilai dan norma yang harus ditaati oleh setiap anggotanya. Hal itu memang sudah menjadi kesepakatan bersama sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari maupun bernegara. Nilai dan norma tersebut sebenarnya ada yang berbeda antara suatu kelompok dengan yang lainnya. Namun, untuk nilai dan norma yang sama itu seringkali dalam skala nasional yang sifatnya universal atau menyeluruh bagi setiap masyarakat meskipun mereka juga beragam. 3. Mengapa Integrasi Nasional itu sangat penting? Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan, karena setiap masyarakat disamping membawakan potensi integrasi juga menyimpan potensi konflik atau pertentangan. Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerja sama, serta konsensus tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupakan potensi yang mengintegrasikan. Sebaliknya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan perbedaan kepentingan adalah menyimpan potensi konflik, terlebih apabila perbedaan-pebedaan itu tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang tepat. Namun apapun kondisi integrasi masyarakat merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk membangun kejayaan bangsa dan negara, dan oleh karena itu perlu senantiasa diupayakan. Kegagalan dalam mewujudkan integrasi masyarakat berarti kegagalan untuk membangun kejayaan nasional, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan. 4. Apa saja upaya untuk mewujudkan Integrasi Nasional?  Strategi Asimilasi Asimilasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan yang baru, dimana dengan percampuran tersebut maka masing-masing unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya. Ketika asimilasi ini menjadi sebuah strategi integrasi nasional, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan agar unsur-unsur budaya yang ada dalam negara itu benar-benar melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan identitas budaya kelompok atau budaya lokal. Dengan strategi yang demikian tampak bahwa upaya mewujudkan integrasi nasional dilakukan tanpa menghargai unsur-unsur budaya kelompok atau budaya lokal dalam masyarakat negara yang bersangkutan.  Strategi Akulturasi Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, dimana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian berarti bahwa kebudayaan baru yang terbentuk tidak “melumat” semua unsur budaya pembentuknya. akulturasi ini menjadi strategi integrasi yang terapkan oleh oleh pemerintah suatu negara, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan adanya identitas budaya bersama namun tidak menghilangkan seluruh unsur budaya kelompok atau budaya lokal.  Strategi Plurallis Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi pluralis, dalam mewujudkan integrasi nasional negara memberi kesempatan kepada semua unsur keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan perbedaan-perbedaan lainnya untuk tumbuh dan berkembang serta hidup berdampingan secara damai. Jadi integrasi nasional diwujudkan dengan tetap menghargai terdapatnya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat.



8|CBR



a.     



5. Faktor Pendorong dan Penghambat Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.



b. Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional  Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.  Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.  Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan.



B. Permasalahan Yang Dikaji 1. Permasalahan Yang Akan Dikaji  Prolematika Integrasi Indonesia dalam beberapa kasus masyarakat



       



2. Aspek Yang Dikaji Problematika dalam integrasi nasional dapat dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut: Geografi Demografi Kekayaan Alam Ideologi Politik Ekonomi Sosial Budaya Pertahanan Keamanan



3. Metode Yang Digunakan 1. Pemecahan Masalah, dengan pandangan hidup suatu bangsa akan memandang persoalan yang dihadapi dan menentukan carabagimanamemecahkanmasalah. Pembangunan diri, dengan pandangan hidup suatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana memecahkan masalah politik, ekonomi, social dan budaya. Dalam gerak masyarakat yang semakin maju dan akan membangun dirinya



2. Mufakat. Negara Indonesia adalah negara yang menganut paham demokrasi, demokrasi diartikan dalam kehidupan berkeloompok atau bermasyarakat adalah bermusyawarah. Musyawarah bertujuan untuk memcahkan suatu masalah yang dirundingkan guna mencarai jalan keluar dan tetap mengedepankan kedamaian serta keharmonisan dalam bermasyarakat. Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah sebagai berikut : a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia. b) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN. c) Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan dari ancaman luar.



9|CBR



d) Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi bangsa. e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi. f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam memerangi separatis.



10 | C B R



BAB IV KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU A. Kelebihan Isi Buku



 Dalam hal penjelasan buku ini sangat detail sekali berdasarkan hasil dari penelitian penulis buku yang terjun langsung kelapangan untuk mengembangkan objek studi tentang transmigarsi, dinamika sosial ekonomi, serta konflik dan harmoni dalam masyarakat baru yang serba pluralism.  Banyak pula mencantumkan pendapat beberapa para ahli sehingga mendukung dalam kegiatan informasi  Penulis buku ini juga tidak lupa pula mencantumkan data hasil penelitian yang bisa lebih meyakinkan para pembaca  Pada perbab nya pun sangat menarik atas konflik-konflik yang diambil dari kehidupan masyarakat B. Kelemahan Isi Buku



 Dalam hal penulisan materi penulisannya kurang rapi  Terlalu banyak kasus yang disajikan sehingga kurangnya pemahaman atas materi yang disajikan



11 | C B R



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. B. Saran Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi nasional dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga tidak adanya konflik perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. Walaupun indonesia ini berbedabeda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap indonesia adalah negara yang satu yang mempunyai satu tujuan untuk memakmurkan negara indonesia. Bagi pembaca diharapkan agar mengetahui apakah Integrasi Nasional serta berbagai faktor yang mempengaruhi dan pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia. Dengan mengetahui pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia., diharapkan kita bisa menjadi warga negara yang baik dan mampu melaksanakan proses pemersatuan perbedaan perbedaan yang ada pada negara kita sehingga terciptanya keserasian dan tidak adanya konflik dalam negara ini.



12 | C B R



DAFTAR PUSTAKA Lindayanti, Zubir Zayardam,2013.Menuju Integrasi Nasional:Pergolakan Masyarakat Plural dalam Membentuk Indonesianisasi. Padang: Andi Yogyakarta. https://www.kompasiana.com/yntwlndr/5620363534937380048b4567/problematikaintegrasi-nasional-dan-masyarakat-adat-di-indonesia?page=all



13 | P a g e