Cerita Inspirasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Setiap Orang tidak tahu akan dilahirkan didalam Keluarga yang Mampu ataupun Tidak Mampu ,tetapi setiap orang itu berhak untuk Memenangkan Semua Pertandingan didalam hidupnya. Saya dilahirkan dari Keluarga yang sederhana, Alm. Ayah saya adalah seorang Tukang Becak Mesin dan Ibu saya adalah seorang Ibu Rumah Tangga. Saya adalah anak Ketiga dari 3 Orang Bersaudara. Saya dulu disekolahkan di SD dan SMP Swasta dikota Medan.setelah kematian Ayah saya,Ibu saya mulai kekurangan uang untuk menyekolahkan anaknya.Walaupun kenyataan seperti itu Seorang Ibu yang sangat kuat dalam mendukung kami dalam segala kondisi yang selalu bekerja keras siang dan malam bekerja supaya anak-anaknya tidak harus merasakan apa yang telah dia rasakan sebelumnya. setelah satu tahun kepergian ayah saya.awalan yang baik untuk keluarga saya.Saya diterima di SMAN 7 Medan dengan harapan memperkecil biaya sekolah dan mencukupkan untuk Biaya sekolah kakak saya yang mau tamat dan persiapan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri. Saya tahu setiap orang pasti memiliki pengalaman pribadi dengan Tuhan. Dalam Kesaksian saya kali ini,saya hanya ingin membagikan sedikit cerita kebersamaanku bersama Tuhan Yesus.Saya sendiri yang menyaksikan betapa baiknya Tuhan menyertai hidupku terutama pada saat Memasuki Sekolah Menegah Atas (SMA) yaitu disekolah SMAN 7 Medan.Saya berasal dari keluarga yang sederhana yang memiliki kendala dalam perekonomian di sekolah.Disinilah Tuhan membantu saya dalam mengatasi pergumulan dalam masalah perekonomian saya ini yaitu melalui berkat-berkat yang Tuhan berikan kepada saya melalui tangan-tangan orang lain dan pada saat itu yang membantu saya adalah tetangga saya yang berprofesi sebagai guru Fisika di sekolah saya juga,dia membantu saya dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi saya di sekolah seperti uang SPP,uang buku,dll. Setelah saya memasuki kelas 3 SMA tepat di semester akhir,saya mulai sibuk untuk mencari perguruan tinggi negeri yang sesuai dengan minat saya,sama seperti siswa SMA lainnya yang memiliki mimpi untuk melanjutkan sekolah ke bangku perkuliahan yang dinginkan demikian juga saya memiliki mimpi yang sama.Teman-teman sibuk mendaftar kesanakemari,mengikuti berbagai macam les untuk persiapan masuk perkuliahan di perguruan tinggi.Sedangkan saya? Saya masih belum bisa mengikuti bimbel karena hal yang sama yaitu perekonomian.Saya harus mencari dan menabung uang untuk menambah biaya bimbel saya.Tetangga saya yang membantu saya dalam menyelesaikan urusan sekolah (guru Fisika) memberitahu kepada guru yang lain mengenai kekurangan dalam biaya bimbel dan ada seorang guru biologi yang membantu saya menutupi biaya bimbel saya.Puji Tuhan saya bisa masuk bimbel untuk persiapan perguruan tinggi saya. Saat mendekati SNMPTN ,saya memenuhi syarat untuk mendaftar SNMPTN di sekolah saya.Saat itu saya merasa percaya diri bahwa saya akan lulus. Rupanya TUHAN berkehendak lain,saya tidak lulus dalam SNMPTN.Melihat hasil itu saya seketika kecewa dan kesal ditambah



lagi aku mendapatkan tekanan emosi dari ibuku yang juga sangat kecewa terhadap hasil yang diterima.Di satu sisi aku marah dan kecewa sangat berat terhadap diriku sendiri,di sisi lain aku menerima kekesalahn dan kekecewaan,serta cacian dari ibuku yang selalu ini jadi panutanku.Ada kalimat yang keluar dari perkataan ibuku “kenapa anak sana lulus,kok kamu tidak lulus?. Gak usah kuliah kalau tidak bisa dapat universitas negeri”.Saat itu saya kecewa dan menyalahkan keadaan atas kegagalanku. Aku tidak pernah merasa sakit hati atas perkataan ibuku sendiri justru aku merasa bersalah karena mengecewakannya.Sampai saat aku lelah dengan menyalahkan diriku sendiri atas kegagalanku dalam mendapatkan kesempatan kuliah di perguruan tinggi negeri melalui SNMPTN.Aku meminta maaf atas segala sikap yang kulakukan terhadap TUHAN dan orang tuaku yang sudah kusakiti hatinya.Aku mulai berserah kepada TUHAN atas segala studi dan masa depanku.Aku merasa lebih baik dari sebelumnya dan kelegaan hati yang sangat bebas. Beberapa minggu dari kejadian itu saya teringat akan khotbah di gereja saya yang tertulis pada Amsal 23:18 yang berbunyi “Karena masa depanmu sungguh ada,dan harapanmu tidak akan pernah hilang”.Dalam firman tersebut, saya mendapat teguran dalam hati saya bahwa TUHAN selalu ada dan pasti ada walaupun saya berpaling padaNYA.Setelah saat itu saya mulai berubah kea rah yang lebih baik seperti mulai menyampingkan ego saya dan memilih berdiskusi terlebih dahulu dengan berdoa kepada TUHAN akan rencana-rencana yang akan saya lakukan ke depannya.Saya juga tidak hanya berdoa saja tetapi mulai giat dalam belajar untuk masa depan saya seperti yang tertulis pada firman Yakobus 2:17 yang berbunyi “ Demikian halnya dengan iman:Jika iman itu tidak disertai perbuatan,maka iman itu pada hakekatnya adalah mati” Kemudian saya mengikuti UTBK jalur bidikmisi yang direkomendasi sekolah kepada saya.Dengan restu ibu,saya mengikuti UTBK dan sebelum mengikuti ujiannya saya berdoa.Setelah selesai saya ujian (UTBK) saya merasa sangat puas karena saya sudah menyelesaikan ujiannya. Beberapa bulan kemudian dimulai pengumuman kelulusan,pada saat itu saya khawatir karena hasil sebelumnya(SNMPTN) saya gagal,saya kali ini saya tidak mau gagal juga,dan pada saat detik-detik pengumuman SBMPTN…………….Puji Tuhan saya lulus di pilihan pertama saya yaitu prodi pendidikan kimia di UNIMED dan mendapatkan beasiswa bidikmisi di UNIMED sehingga saya tidak kesulitan dalam perkuliahan saya.Saya memberitakan kepada orang tua saya yang pada saat itu tidur.Pada saat itu saya langsung membangunkan ibu saya dan memberitahukan kabar gembira ini dan kemudian ibu saya juga nangis bahagia.Pada saat itu jugalah saya melihat kebahagiaan orang tua saya yang sesungguhnya.Itulah sedikit dari kesaksian hidup saya dengan TUHAN.Ternyata TUHAN tidak pernah membiarkan siapapun anakNYA yang berserah kepadaNYA kekurangan sedikitpun.Aku selalu dipelihara oleh kemurahanNYA setiap hari walalupun melalui cara yang tidak masuk seperti itu.