Cerpen - Tugas Wajib [PDF]

  • Author / Uploaded
  • hiz
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Cerpen: TUGAS ANALISIS CERPEN BAHASA INDONESIA



TIDAK KONSISTEN Suara alam menjerit begitu nyaring mengusik tidur nyeyak seorang Martin. Dia enggan membuka mata, tetapi akhirnya terpaksa ia buka karena jantungnya berdebar kencang serasa mau copot. Terbangun dari mimpi sisa semalam yang masih tersimpan rapi di otaknya. Mimpi indah yang pernah dia alami, bertemu kekasih hati yang dia rindukan. “Oh, Tuhan!” Martin kaget melihat jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Martin pun bergegas mandi dan tanpa sarapan ia berangkat ke kantor. Sesampainya di kantor, dia terlambat mengikuti rapat pagi ini. Memang tidak biasanya, Martin bangun sesiang itu. Akibat bergadang menonton pertandingan bola, dia pun kedapatan sial di pagi ini. “Permisi, Pak. Saya boleh masuk?” Tanya Martin kepada Bapak Direktur yang memimpin rapat. “Silakan masuk, tetapi maaf proyekmu sudah digantikan oleh Saudari Arimbi.” “Mengapa, pak? Saya hanya telat 15 menit.” “Maaf Saudara Martin. Ini bukan masalah lama atau tidaknya Anda terlambat, tetapi ini tentang konsistensi Anda dalam bekerja.” Jelas Bapak Direktur. Langsung seketika Martin hanya bisa terdiam dengan wajah pucatnya. Hatinya terasa tak karuan, antara marah, kecewa, kekhawatiran, dan kesalahan yang telah dia buat. Dia merasakan kekhawatiran dan was-was karena proyek itu merupakan langkah awal yang harus dia tempuh untuk mendapatkan promosi jabatan di kantornya. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena kesalahannya sendiri. Setelah rapat selesai, Martin pun jalan gontai naik ke atas pergi menuju meja kerja miliknya di lantai atas. “Ada apa Tin? Kok terlambat.” “Memang salah saya. Semalam saya bergadang menonton pertandingan bola. Saya terlalu meremehkan rapat penting pagi ini. Sampai-sampai saya tidak mempersiapkan diri untuk presentasi pagi ini. Alhasil, aku bangun kesiangan.” Terlihat dari wajahnya yang muram dan kata-kata yang lirih, menunjukkan adanya penyesalan luar biasa di dalam batinnya. Rasa penyesalan, kekecewaan, dan kesedihan bercampur aduk menelan kesempatan emas untuknya. Namun, apa daya nasi telah menjadi bubur. “Oalah, seharusnya kamu lebih bisa mengatur waktu, Tin. Kamu harus bisa membedakan mana hal yang lebih penting. Kalau perlu, kurangi hobimu itu demi kariermu. Toh, menonton pertandingan bola bisa di lain waktu. Ya sudah, sekarang kamu harus bisa belajar untuk berlapang dada dalam menerima setiap ujian hidup.“ Sambung Sinyo sedikit memberi nasihat.



ANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN BERJUDUL “TIDAK KONSISTEN” 1. Tema: … 2. Tokoh: … a. Tokoh utama: … b. Tokoh tambahan/tokoh pembantu: … c. Tokoh semu: … 3. Penokohan: a. Martin: … b. Bapak Direktur: … c. Sinyo: … 4. Alur konflik: a. Penyebab: … b. Konflik: … c. Penyelesaian: … 5. Latar: a. Waktu: … b. Tempat: … c. Suasana batin: … d. Suasana lingkungan: … 6. Sudut pandang: … Bukti: … 7. Gaya Bahasa:… a. Kalimat majas yang digunakan, yaitu …  Personifikasi: …  Hiperbola:…  Tautologi:…  Pleonasme: …  Metafora: … b. Pengarang menggunakan peribahasa: …