Clinic Tour Dan Sistem Ronde [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEGIATAN BELAJAR VIII



CLINIC TOUR DAN SISTEM RONDE DALAM KEBIDANAN



Setelah



membaca



modul



ini



mahasiswa mampu mengaplikasikan metode pembelajaran praktik klinik



Setelah mahasiswa



membaca mampu



modul



ini



memahami



metode : (1)Clinic tour/field trip (2)Sistem Ronde Kebidanan



(1)Clinic tour/field trip (2)Sistem Ronde Kebidanan



1



I. Clinic Tour/Field Trip Clinic tour (field trip) adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar kelas untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu (Roestiyah, 2001). Metode clinic tour dapat dikatakan juga sebagai metode belajar dan mengajar dimana siswa dengan bimbigan guru diajak untuk mengunjungi tempat tertentu dengan maksud untuk belajar (Winarno 1980). Sedangkan menurut syaiful (2006) metode field trip ialah pesiar (ekskursi) yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan integral dari kurikulum kelas Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode field trip merupakan metode penyampaian materi pelajaran dengan cara membawa langsung siswa ke obyek di luar kelas atau agar peserta didik dapat mengamati atau mengalami secara langsung. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa clinic tour adalah metode penyajian pasien dengan menggunakan kehadiran seorang pasien yang dipilih sebagai fokus diskusi kelompok dengan tujuan dapat memberikan pengalaman langsung dalam pembahasan prinsip-prinsip dan prosedur kebidanan dari pasien, metode ini sering digunakan di lahan praktek khususnya dirumah sakit. Adapun karakteristiknya : (1) Klien dilibatkan langsung (2) Klien merupakan fokus kegiatan peserta didik (3) Peserta didik dan pembimbing melakukan diskusi (4) Pembimbing mengfasilitasi kreatifitas peserta didik adanya ide-ide baru (5) Pembimbing klinik membantu mengembangkan kemampuan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah. (Nursalam,2011)



2



Prinsip yang digunakan dalam metode clinic tour diantaranya adalah: 1. Harus direncanakan secara teliti diantaranya pemilihan pasien, surat ijin, pemilihan lokasi, perumusan tujuan, informasi dan lain-lain. 2. Pasien harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan kebutuhannya 3. Adanya hak pasien untuk privacy dan rahasia informasi tentang dirinya 4. Adanya evaluasi tentang pelaksanaan dan hasil nursing clinic Tujuan Clinic Tour Menurut Roestiyah teknik clinic tour ini digunakan karena memiliki tujuan, sebagai berikut: 1. Dapat memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya. 2. Dapat turut menghayati tugas pekejaan milik seseorang. 3. Dapat bertanya jawab, sehingga mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya. 4. Bisa melihat, mendengar, meneliti, dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama bisa mempelajari beberapa mata pelajaran. Pelaksanaan Clinic Tour Agar penggunaan  world tour/field trip dapat efektif, maka pelaksanaanya perlu memperhatikan langkah-langkah antara lain: a)



Perencanaan Field Trip Tahap perencanaan field trip terdiri dari 5 tahapan utama, diantaranya: (1)



Merumuskan tujuan field trip.



(2)



Menetapkan objek field trip sesuai dengan tujuan yang hendak di capai.



(3)



Menetapkan lamanya field trip.



(4)



Menyusun rencana belajar selama field trip,



(5)



Merencanakan perlengkapan yang harus disediakan.



b) Pelaksanaan Field Trip Fase ini adalah pelaksanaan kegiatan belajar di tempat field trip dengan bimbingan dosen. Kegiatan belajar ini harus diarahkan kepada tujuan yang telah di tetapkan pada fase perencanaan di atas.



3



c)



Tindak Lanjut Pada akhir field trip mahasiswa diminta laporannya baik lisan maupun tertulis, mengenai inti masalah yang telah di pelajari pada waktu field trip.



Sasaran Clinic Tour Clinic tour/Field trip ini bisa digunakan untuk semua kalangan siswa maupun mahasiswa, mulai dari SD hingga SMA dan juga mahasiswa, dan pada mahasiswa bisa digunakan oleh hampir semua jurusan perkuliahan. Sebab pada dasarnya field trip ini merupakan kegiatan pembelajaran di lapangan atau tempat tertentu yang sesuai dengan topik pembelajaran seperti pabrik, rumah sakit, puskesmas, peternakan, perkebunan dan lain-lain. Sehingga metode pembelajaran field trip ini disesuaikan dengan topik pembelajaran yang akan dipelajari. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksaan dari clinic tour ini sendiri bisa dilakukan kapan saja, tergantung pada topik pembelajaran yang akan dipelajari dan tergantung pada lahan atau tempat yang akan dikunjungi. Biasanya akan dilakukan konfirmasi terlebih dahulu oleh institusi pendidikan dengan lahan yang akan dikunjungi sebelum dilakukannya field trip. Sebab kegiatan field trip ini harus menyamakan waktu yang dimiliki oleh pihak dari institusi pendidikan maupun dari pihak yang akan dikunjungi . Kelebihan Clinic Tour Menurut Syaiful (2006) metode clinic tour mempunyai beberapa kelebihan antara lain: 1. Clinic tour memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran. 2. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan masyarakat. 3. Teknik belajar clinic tour dapat merangsang kreativitas peserta didik. 4. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual



4



5. Anak didik dapat mengamati kenyataan-kenyataan yang beraneka ragam dari dekat. 6. Anak didik dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru dengan mencoba turut serta dalam suatu kegiatan. 7. Anak didik dapat menjawab masalah-masalah atau pernyataan-perbyataan dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan langsung. 8. Anak didik dapat memperoleh informasi dengan jalan mengdakan wawancara atau mendengar ceramah yang diberikan selama kegiatan berlangsung. 9. Anak didik dapat mempelajari sesuatu secara intensif dan komprehensif. Sedangkan kelebihan dari metode field trip menurut Hamdani (2012: 273) adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas serta mengalami dan menghayati langsung. 2. Mahasiswa dapat melihat kegiatan para petugas secara individu atau kelompok  dan menghayatinya secara langsung 3. Mahasiswa dapat tanya jawab menemukan sumber informasi untuk memecahkan segala macam persoalan yang di hadapi 4. Mahasiswa memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi. Kekurangan Clinic Tour Menurut Syaiful (2006) metode clinic tour memiliki beberapa kekurangan seperti: 1. Fasilitas yang diperlukan serta biaya yang digunakan sulit untuk disediakan untuk peserta didik atau institusi. 2. Sangat memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang. 3. Memerlukan kordinasi dengan pembimbing agar tidak terjadi tumpang tindih waktu selama kegiatan berlangsung. 4. Sulit untuk mengatur peserta didik yang banyak dalam perjalanan dan sulit mengarahkan siswa pada kegiatan yang menjadi permasalahan. Adapun kekurangan dari clinic tour  menurut Muslihuddin, dkk., (2012: 124) adalah sebagai berikut : 1. Memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang,



5



2. Sulit pengaturan peserta didik yang jumlahnya besar 3. Membutuhkan biaya yang cukup besar. Langkah-langkah metode clinic tour : 1. Tahap permulaan Diawali dengan memperkenalkan peserta didik tengtang latar belakang pasien, situasi pelayanan perawatan, tujuan diskusi, beberapa informasi yang dibutuhkan tentang pasin 2. Tahap diskusi yang berpudat pada pasien Diawali dengan perkenalan dan penyajian singkat tentang pasien pada peserta



didik,



kemudian



menunjukka



gejala-gejala



khusus



yang



berhubungan dengan masalah pasien, demonstrasikan tindakan keperawatan khusus beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaannya 3. Tahap evaluasi Dilakukan dengan diskusi dan penilaian terhadap pasien, perilaku dan kemampuan untuk mengatasi masalah, penilaian terhadap peserta didik serta evaluasi proses dan hasil dari nursing clinic apakah tujuan yang ditetapkan tercapai atau belum.



6



II. Sistem Ronde dalam Kebidanan Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah kebidanan yang dilaksanakan oleh bidan, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan kebidanan akan tetapi hanya pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat/bidan primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim. Ronde kebidanan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam praktik kebidanan secara langsung. Karakteristik ronde kebidantan adalah, sebagai berikut: 1. Klien dilibatkan secara langsung 2. Klien merupakan fokus kegiatan 3. Bidan, perawat primer, dan konselor melakukan diskusi bersama 4. Konselor memfasilitasi kreatifitas 5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan peserta didik 6. Data primer digunakan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah. Tipe-tipe Ronde Berbagai macam tipe ronde kebidanan dikenal dalam studi kepustakaan. Diantaranya adalah menurut Close dan Castledine (2005) ada empat tipe ronde, yaitu: 1.



Matron midwifery menurut Close dan Castledine (2005) seorang bidan berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan bidan pada ronde ini adalah memeriksa standart



7



pelayanan, kebersihan dan kerapihan, dan menilai penampilan dan kemajuan bidan dalam memberikan pelayanan pada pasien.  2.



Midwifery management rounds menurut Close dan Castledine (2005) ronde ini adalah ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan implementasi pada sekelompok pasien. Untuk melihat prioritas tindakan yang telah dilakukan serta melibatkan pasien dan keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara bidan dan kepala ruangan.



3.



Mideifery comport menurut Close dan Castledine (2005) ronde disini berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit.  Fungsi bidan dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan dimalam hari, bidan menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.



4.



Teaching rounds menurut Close dan Castledine (2005) dilakukan antara teacher midwife dengan bidan atau mahasiswa kebidanan, dimana terjadi proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan oleh bidan atau mahasiswa kebidanan. Dengan pembelajaran langsung. Bidan atau mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada pasien.



Tujuan Ronde Kebidanan Adapun tujuan ronde kebidanan adalah, sebagai berikut: 1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis. 2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan kebidanan yang berasal dari masalah klien. 3. Meningkatkan validitas data klien. 4. Menilai kemampuan justifikasi. 5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja. 6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana kebidanan. 7. Meningkatkan pola pikir sistematis Manfaat Ronde Kebidanan 1.



Masalah pasien dapat teratasi.



2.



Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.



8



3.



Terciptanya komunikasi kebidanan yang professional.



4.



Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.



5.



Bidan dapat melaksanakan model asuhan kebidanan dengan tepat dan benar.



Peran dalam Ronde Kebidanan 1.



Peran Ketua Tim dan Anggota Tim (1) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien. (2) Menjelaskan masalah kebidanan utama. (3) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan. (4) Menjelaskan tindakan selanjutnya. (5) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.



2.



Peran pembimbing/konselor (1) Membantu peserta didik untuk belajar (2) Mendudukung proses pembelajaran (3) Memberikan justifikasi (4) Memberikan reinforcement (5) Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi kebidanan serta tindakan yang rasional (6) Mengarahkan dan mengoreksi (7) Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari (8) Mengintergrasikan teori konsep yang telah dipelajari



3.



Selain bidan, pasien juga dilibatkan dalam kegiatan ronde ini untuk membahas dan melaksanakan asuhan kebidanan. Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde kebidanan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut : (1) Mempunyai masalah kebidanan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan kebidanan (2) Pasien dengan kasus baru atau langka.



Hal yang Dipersiapkan dalam Ronde Kebidanan Agar ronde kebidanan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan persiapan sebagai berikut:



9



1.



Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka).



2.



Menentukan tim kebidanan.



3.



Mencari sumber atau literatur.



4.



Membuat proposal.



5.



Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian.



6.



Diskusi : apa diagnosis kebidanan ?; Apa data yang mendukung ?; Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?; Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?



Mekanisme Kegiatan Ronde Kebidanan WAKTU



TAHAP



KEGIATAN



PELAKS.



TEMPAT



Penanggung



Ruang



KEG. PASIEN



Pra Ronde : 1. Menentukan kasus dan topik 1 hari sebelum Ronde



Pra Ronde



2. Menentukan tim ronde kebidanan 3. Menentukan literature



Jawab



Perawatan



4. Membuat proposal 5. Mempersiapkan pasien 6. Diskusi pelaksanaan Pembukaan : 1. Salam Pembuka 2. Memperkenalkan tim ronde 5 menit



Ronde



3. Menyampaikan



Karu



Nurse Station



Katim



Nurse Station



identitas dan masalah pasien 4. Menjelaskan tujuan 30 menit



ronde Penyajian masalah : 1. Memberi salam dan



Mendengarkan



memperkenalkan pasien dan keluarga kepada tim



10



ronde 2. Menjelaskan riwayat penyakit 3. Menjelaskan masalah pasien dan rencana tindakan yang telah dilaksanakan dan serta menetapkan prioritas yang perlu didiskusikan Validasi data : 1. Mencocokkan dan



Karu,



Ruang



Memberikan



menjelaskan kembali



Perawat,



Perawatan



respon dan



data yang telah



Konselor



menjawab



disampaikan



pertanyaan



2. Diskusi antar anggota tim dan pasien tentang masalah tersebut. 3. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan 4. Menentukan tindakan kebidanan pada masalah prioritas yang telah ditetapkan 1. Evaluasi dan 10 menit



Pasca Ronde



rekomendasi



Karu, Supervisor,



intervensi



Perawat



kebidanan



konselor



Nurse Station



2. Penutup



11



Langkah-langkah Kegiatan Ronde Kebidanan Tahap pra………………………



PENETAPAN PASIEN



PERSIAPAN PASIEN : o Informed consent o Hasil pengkajian/validasi data



Tahap Pelaksanaan PENYAJIAN MASALAH di nurse station…………. MASLA



 Apa diagnosis kebidanan  Apa data yang mendukung  Bagaimana intervensi yang dilakukan ?  Apa hambatan yang ditemukan ?



VALIDASI DATA



Tahap Pelaksanaan di kamar pasien…………………………



Diskusi PP Konselor, KARU



Lanjutan - diskusi di nurse station



Pasca Ronde…………………………………………….Kesimpulan dan Rekomendasi Solusi masalah



Keterangan 1. Pra Ronde a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka) b. Menentukan tim ronde c. Mencari sumber atau literature



12



d. Membuat proporsal e. Mempersiapkan pasien: Informed concernt dan pengkajian f. Diskusi: Apakah diagnosis kebidanan?; Apa data yang mendukung?; Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?; dan Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan? 2. Pelaksanaan Ronde a. Penjelasan tentang pasien oleh konselor yang difokuskan pada masalah kebidanan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut c. Pemberian justifikasi oleh konselor atau kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan 3. Pasca Ronde a. Evaluasi, revisi dan perbaikan. b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis; intervensi kebidanan selanjutnya. Peran Masing-masing Anggota Tim 1. Peran Perawat Primer dan Perawat Associate a. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien. b. Menjelaskan diagnosis kebidanan. c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan. d. Menjelaskan hasil yang didapat. e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) dari tindakan yang diambil. f. Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji. 2. Peran Perawat Konselor a. Memberikan justifikasi. b. Memberikan reinforcement. c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi kebidanan dan rasional tindakan. d. Mengarahkan dan koreksi. e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.



13



Kriteria Evaluasi 1. Struktur a. Persyaratan administratif (informed concernt, alat dan lainnya) b. Tim ronde kebidanan hadir ditempat pelaksanaan ronde kebidanan c. Persiapan dilakukan sebelumnya 2. Proses a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang sudah ditentukan Kelebihan Sistem Ronde a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan b. Masalah pasien dapat teratasi c. Perawat dapat : 1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis 2) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis 3) Meningkatkan kemampuan validasi data pasien 4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis kebidanan 5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan kebidanan yang berorientasi pada masalah pasien 6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan kebidanan 7) Meningkatkan kemampuan justifikasi 8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja Kelemahan Ronde Kebidanan 1.



Kelemahan metode ini adalah klien dan keluarga merasa kurang nyaman serta privasinya terganggu.



2.



Berorientasi pada prosedur kebidanan



3.



Persiapan sebelum praktek kurang memadai



4.



Belum ada keseragaman tentang laporan hasil ronde kebidann



5.



Belum ada kesempatan tentang model ronde keperawatan



14



RANGKUMAN Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode world tour /field trip merupakan metode penyampaian materi pelajaran dengan cara membawa langsung siswa atau mahasiswa ke obyek di luar kelas atau di lingkungan yang berdekatan dengan sekolah agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung. Sasaran field trip yaitu siswa mulai SD sampai SMA maupun mahasiswa di perguruan tinggi. Kelebihan field trip yaitu anak didik dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru dengan mencoba turut serta dalam suatu kegiatan, mahasiswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas serta mengalami dan menghayati langsung. Sedangkan kekuranganya yaitu memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang, sulit pengaturan peserta didik yang jumlahnya besar. Ronde kebidanan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam praktik kebidanan secara langsung. Kelebihan metode ini adalah mampu menghasilkan mahasiswa yang dapat berfikir kritis sedangkan kelemahan metode ini adalah klien dan keluarga merasa kurang nyaman serta privasinya terganggu.



15



DAFTAR PUSTAKA Hamdani, M. A. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Muslihuddin dkk. 2012. Revolusi Mengajar. Bandung: HPD Press Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Syaiful. 2006. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta Winarno. 1980. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito



16



TUGAS MANDIRI 1. Sebutkan defenisi clinic tour dan sistem ronde dalam praktik kebidanan! 2. Sebutkan karakteristik dari masing-masing metode! 3. Sebutkan prinsip-prinsip dari masing-masing dalam metode khusus praktik klinik kebidanan. 4. Sebutkan kelebihan dari masing-masing metode! 5. Sebutkan kelemahan dari masing-masing metode!.



17