5 0 10 MB
ANALISIS MARKET DRIVEN STRATEGY BANYAN TREE Hotels & Resorts
Dr. Lili Adi Wibowo, S.Pd, S.Sos, MM NIP. 19690404 199903 1 001
Oce Ridwanudin, S.E, MM NIP. 19810407 201012 1 002
STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA
MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN IDONESIA
Raden Synthia Billqis - 1300239
2015
PROFIL PERUSAHAAN
BANYAN TREE Hotels and Resort
didirikan :
1994, Phuket
pendiri :
Ho Kwon Ping, Claire Chaing, Ho KwonJan
jumlah :
36 Resort dan Hotel 70 Spa 77 Galeri Retail 3 Lapangan Golf
lokasi :
13 Negara
webiste : www.banyantree.com
1.1
SEJARAH
BANYAN TREE Hotel&Resort Banyan Tree dimulai ketika pendiri Ho Kwon Ping dan istrinya, Claire Chiang datang di sebidang tanah di Bang Tao Bay, di Pantai Barat Phuket, sementara mereka berlibur, mereka pun berfikir bahwa daerah ini adalah lokasi yang ideal untuk membangun sebuah resort.
Mereka membeli tanah, tapi kemudian mereka menemukan bahwa tanah tersebut ditinggalkan karena terlalu beracun untuk mendukung vegetasi atau perkembangan apapun.
SEJARAH
BANYAN TREE Hotel&Resort
Mereka pun memulai sebuah program regenerasi, reboisasi tanaman pribumi dan membangun 7.000 pohon. Sepuluh tahun kemudian tahun 1994, resor pertama Banyan Tree Phuket dibangun.
SEJARAH
BANYAN TREE Hotel&Resort
Our Transformational Journey : From a single boutique resort in Phuket in 1994, Banyan Tree has grown into a multi-business operator globally.
1.2
Visi dan Misi
vision :
has always been to grow into a global business, with a portfolio of properties strategically placed around the world. mission :
is inextricably intertwined with its commitment to corporate social responsibility and sustainable growth, as it continues to expand globally.
LOGO
Banyan Tree adalah Pohon beringin Di masa lalu, pohon beringin disediakan untuk tempat tinggal wisatawan yang lelah. Pohon beringin melambangkan lega dan kenyamanan yang disediakan oleh alam. Perusahaan mengadopsi nama itu, khusus untuk kelompok Hotel kami yang membentang di seluruh dunia yang menawarkan istirahat dan relaksasi untuk “dunia lelah”. Dengan layanan penuh perhatian namun bersahaja, kami mewakili lebih dari 50 kebangsaan, Banyan Tree Hotels
Welcome to BANYAN TREE – SANCTUARY FOR THE SENSES
1.3 Key Person
Boards
Directors
01. Executive Chairman 02. Lead Independent Director 03. Independent Director 04. Non-Executive and Non-Independent Director 05. Independent Director 06. Independent Director 07. Independent Director 08. Independent Director
1.4
Milestones
1.5
Produk dan Evolusi
Villas
SPA
Restarurant and BAR
Meeting and Events Rooms
VILLAS
“awaken each morning to lush greenery and warm sunshine”
Villas 1 Bedroom Villa ruang tamu besar, pintu kaca geser besar terbuka ke luar dengan frame 40 m2 x 25 m2 yang otentik lengkap dengan tempat tidur, kursi, dan kolam renang tanpa batas, dengan jet-kolam terpisah, Semua diatur terhadap luas Samudera Hindia.
-Your Personal Paradise -
Land Area 403 sqm, Built-Up Area 239 sqm
Villas 1 Bedroom Villa 1 Bedroom 1 Bathroom Living and Dining Rooms Powder Room Private Infinity Pool Jet Pool 1 Outdoor Shower Balinese Pavilion
Villas 2 Bedroom Villa
lantai marmer , dinding dengan fitur rumit ukiran tangan Bali, pintu masuk tradisional dan sepanjang jalan teras dihiasi kolam teratai.
-Sharing the Splendor-
yang berbeda adalah ruang tamu, dengan kamar mandi mewah sendiri. Sebagian besar kamar menghadap ke laut dan para tamu akan dapat mengalami pemandangan spektakuler.
Land Area 565 sqm, Built-Up Area 315 sqm
Villas 2 Bedroom Villa 2 Bedrooms 2 Bathrooms Living and Dining Rooms Powder Room Private Infinity Pool Jet Pool 2 Outdoor Showers Balinese Pavilion
-The Ultimate-
Villas Presidential Villa
kamar mandi mewah sendiri, ada kolam renang tanpa batas panjang, jet terbuka terpisah, dan ruang multi-guna. Ruang tamu yang sangat luas dengan ruang hiburan yang menghadap ke Samudra Hindia.
Land Area 1,200 sqm, Built-Up Area 680 sqm
Villas Presidential Villa
3 Bedrooms 3 Bathrooms Living Dining Rooms Powder Room Jet Pool Entertainment Room Bar & Lounge 4 Outdoor Showers Outdoor Deck Gym / Spa Gourmet Kitchen Maids Quarter Private Infinity Pool
Ju-Ma-Na Bar
Ju-Ma-Na Restaurant Tamarind Restaurant Bambu Restaurant
Menu lezat dengan sentuhan Asia - gourmet seafood -
Ju-Ma-Na Restaurant
Makanan menggunakan bahan-bahan segar untuk membuat menu makan kontemporer. Ju-Ma-Na adalah tambahan yang unik untuk kuliner di Bali, dengan menu masakan, layanan sempurna dan pemandangan indah Samudra Hindia.
Ju-Ma-Na Bar
koktail dan aperitif dalam suasana Maroko para tamu dapat menikmati matahari terbenam sembari menikmati sheesha dan makanan bersuasana ala Timur Tengah.
Bambu
kuliner terbaik warisan Indonesia di Bambu Resto dengan restaurant sarapan prasmanan setiap hari, diikuti dengan makan siang ala carte dan menu makan malam
Pada hari-hari tertentu, menyajikan menu yang terbaik dari seluruh dunia dengan makan malam prasmanan bertema yang digabungkan dengan hiburan tradisional dan budaya Bali
Tamarind Restaurant
menawarkan menu ringan organik makanan lezat yang menggunakan bahan-bahan lokal yang segar. "Jamu Tuan Indonesia” adalah di menu minuman unik herbal untuk meningkatkan kesehatan.
SPA COME RELAX WITH US Rejuvenate your Body and Soul
Oriental spa mewah pertama di Asia
campuran eksotis dari praktek-praktek kesehatan dan Kecantikan kuno
Evolution
INOVASI PRODUK JUICE BAR
dengan hadirnya Juice bar, selesai SPA/berenang anda dapat bersantai dengan menikmati bermacam pilihan detoksifikasi sehat ; smoothie, wheatgrass, juice. Makanan ringan sehat ; salad, sandwich dan milkshake cream. “A delightful selection of restaurants offering varying cuisines to satisfy every taste”
INOVASI PRODUK dari restaurant dan bar Banyan Tree yaitu dengan hadirnya Grill dan Bar Rooftop ; di lantai paling atas dengan pemandangan city light
vertigo and moon bar
“Enjoy an al fresco roof top dining experience high above the city – a once in a lifetime experience”
VERTIGO menawarkan pengalaman bersantap dan berpesta di udara terbuka ditetapkan di atas atap teras yang menghadap ke pemandangan kota. Grill dan Bar Rooftop pertama di Asia . Moon Bar menempatkan Anda senyaman mungkin di lantai 61.
1.6
Financial Review
Source : Annual Report Banyan Tree 2014
Financial Review
Source : Annual Report Banyan Tree 2014
1.7
Strategi Marketing
• Produk • Place
• Promosi (promotion) • People
• Packaging • Programming
• Partnership
•
Produk
(Pengembangan produk dilakukan setelah menganalisa kebutuhan dan keinginan pasar.)
Hasil analisa Banyan Tree bahwa sebagian besar keinginan pasar
yaitu produk hotel yang memberikan pengalaman. Dengan begitu Banyan Tree mengembangkan dari segi properti dan fasilitas yang
berbeda agar produk nya dapat memenuhi keinginan pasar
• Place
Tempat atau lokasi dimana perusahaan
tersebut berdiri juga akan sangat
Intermediaries – Selected distributors • Travel agencies • Wedding centers
Modern channel
• E-booking via website
mempengaruhi keuntungan bagi perusahaan.
Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan
karena mudah terjangkau oleh konsumen
Coverage
• Banyan Tree Resorts & Hotels does business in 8 nations with 16 resorts • Customer rate: 50% from Asian, 34% from Europe, 12% from US and 4% from the rest of the world
60% travel agencies
40$ from direct customers
10% corporate clients 6% families
• Packaging
Serangkaian produk yang dikemas dan dijual
dengan menarik akan membentuk pengalaman yang menarik pula ; SPA,
FASILITAS, RESTAURANT
•
Promosi (promotion) cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual.
Tools :
• Website • Word of mouth • Pr: prominent travel magazines •
Programming
Programming memiliki kaitan dengan packaging yang melibatkan event special aktivitas atau program suatu produk untuk membuatnya lebih beraneka ragam dan menarik.
Program yang dimiliki Banyan Tree seperti program Sustanaible Development ; Greening”
Komunitas. (Penanaman pohon, budidaya penyu, penanaman koral
programming
6.
Partnership
Partnership suatu hubungan yang dijalin dengan usaha yang sejenis maupun usaha tidak sejenis yang menciptakan benefit dari pihak-pihak tersebut.
Okura hotel & Resort has formed a joint marketing alliance with Banyan Tree Hotels & Reosrt, a leading manager and developer of premium resort, hotels, and spa in the Asia. This strategic marketing alliance brings guests enhanced global network benefits
1.8
Kompetitor & Market Share Kompetitor
Four Seasons
Kekuatan
Kelemahan
-
Ekuitas Merk Kuat
-
Komunikasi Lemah
-
Innovative
-
Diseconomies to scale
-
Tim Managemen Kuat
-
Pemimpin Pangsa Pasar
-
Memimpin Pemimpin Hotel Mewah di -
Kesadaran merek
Asia
dibatasi hanya di Asia
Shangri- La Asia -
Multi-award untuk manajemen
-
terbaiknya -
Fokus Terbatas pada bisnis
Tim Efisiensi tinggi manajemen krisis Source : www.academia.edu/Banyan_Tree_Analysis
Market Share Market Share
Banyan Tree saat ini tertinggal pesaingnya. Menurut penelitian, yang paling dicari Four
21%
Season untuk Shangri-La ke Banyan Tree 41%
adalah merek.
38%
Four Season
Shangri-La
Banyan Tree
Source : www.academia.edu/Banyan_Tree_Analysis
1.9
Website
Source : www.banyantree.com
2. Kasus
dan Kajian Teori Market Driven Strategy
2.1 Kasus Market Driven Strategy di Banyan Tree Hotels and Resort China
Di Tahun 2015 dan 5 tahun mendatang, Banyan Tree akan lebih fokus pada pembangunan Hotel&Resort di Negara China. (source: annual report banyan tree 2014)
(source : www.breakingtravelnews.com)
Banyan Tree baru saja menyelesaikan 1 Hotel&Resort terbarunya lagi di Huangshan China 24 Juni 2015. (source : www.banyantree.com)
Alasan Banyan Tree membangun lagi Hotel&Resort di China, dan akan terus berfokus di sana, karena :
Akomodasi Hotel di China selalu
meningkat, karena Negara China merupakan Negara pertama terpadat penduduknya di Dunia,
sehingga banyak wisatawan lokal/domestic berwisata di sana Dengan adanya itu semua, Banyan Tree akan terus memperluas kehadiran di Cina
Alasan :
Pendapatan Room dari warga negara Cina telah berkembang dari tahun ke tahun , dengan peningkatan lain dari 12 % pada tahun 2014 lebih dari 2013.
Selain itu, meningkatnya kesadaran merek di Cina memungkinkan Banyan Tree di tempat lain untuk memanfaatkan potensi besar China sebagai sumber Market
Konsumen : Kelas
Menengah Asia
Lokasi :
Hong Village, Yi Country, Huangshan, Anhui Province - China
(source: annual report banyan tree 2014)
Strategi Marketing di 2015:
Bisnis Multi-Brand Pembangunan Properti
Terus Fokus di China Pendapatan Fee-Based Kuat
Salah satu strategi marketing Banyan Tree yaitu dengan terus mengembangkan hotel dari segi propertinya. Begitupun dengan Banyan Tree Huangshan China ini. Huangshan mempunyai design property yang lebih megah dibandingkan Banyan Tree lainnya..
Superior Perfomace Banyan Tree dari segi pengembangan prperti adalah dengan
superior perfomance
membuat inovasi baru di tipe kamar. Terdapat kamar dengan fasilitas spa pribadi
Selain fasilitas spa pribadi, ada juga superior perfomace yang lain :
• Banyan Tree Huangshan dilengkapi dengan state-
of-the-art fasilitas yang dirancang untuk wisatawan modern. • Pada Banyan Tree Spa, resor berikut 'tinggi-touch,
berteknologi rendah' pendekatan Banyan Tree yang merayakan sentuhan manusia dan penggunaan
rempah tumbuhan alam • Rahasia kecantikan dan kesehatan diwariskan ke penawaran eksklusif hanya ditemukan di Treasure
pengobatan Huangshan.
2.2
KONSEP MARKET DRIVEN STRATEGY
2.2.1 Definisi
Market Driven Strategy
Cravens dan Piercy,2003:3 Model market Driven strategy ini didasarkan pada pertimbangan bahwa keputusan strategi bisnis harus dimulai dengan pemahaman yang jelas tentang pasar, konsumen dan pesaing
http://srirejeki-bl.blogspot.com/2010/04/strategi-pthm-sampoerna.html Market Driven Strategy secara garis besar adalah strategi yang diaplikasikan dengan cara memahami pasar, customers dan pesaing.
Craven David W. and Piercy, Nigel F. (2006) : Strategic Marketing, Eighth Edition, McGraw-Hill Companies, New York.)
Market driven strategy adalah suatu pelaksanaan strategi untuk mendapatkan informasi tentang pasar sebagai basis informasi pemilihan, perumusan dan penerapan strategi untuk mendapatkan keunggulan dalam pemasaran.
2.2.2
Dimensi dan Model MARKET DRIVEN STRATEGY
Cravens dan Piercy (2009-5) mengidentifikasi karakteristik market-driven strategies
Characteristics of Market-Driven Strategy
2.2.2.1
Becoming Market Orientation
1. definisi
“Suatu perusahaan
“Market orientation
berorientasi kepada pasar apabila memiliki budaya dan komitmen
merupakan perspektif
bisnis yang menjadikan konsumen sebagai focal point dari seluruh operasi perusahaan”
Roger Best (2012)
“Pendekatan
“Becoming Market Orientation”
Cravens dan Piercy (2009)
dalam penciptaan superior customer value secara terus”
tim merupakan strategi yang bersifat cross-
functional dalam melayani pasar sasaran dan memposisikan bauran pemasarannya”
Dimensi Market Orientation Source : Narver and Slater (1990)
1
Orientasi terhadap Pelanggan (customer orientation); a. Pelanggan internal b. Pelanggan external
2
Orientasi terhadap Pesaing (competitor orientation)
3
Koordinasi antar fungsional (interfunctional coordination).
Model/ Karakteristik Market Orientation Competitor Intellegence Customer Focus
consequences of performance
Cross Fungtional Coordination (source: slideshare.net/marketdrivenstrategy)
definisi Sumber : Cravens dan Piercy (2009)
Berfokus terhadap konsumen, dimulai dari kebutuhan-keinginan konsumen, dan
Orientasi pasar mengarah ke kemampuan superior perusahaan consequences of performance
Cross Fungtional Coordination
Sumber : Cravens dan Piercy (2009)
Konsep yang menyarankan megenai pentingnya
kemampuan efektif dalam menyatukan fungsi bisnis ;
memahami
Perusahaan harus menggerakan karyawan untuk
persaingan.
berbagi informasi tentang pasar dan bekerjasama untuk mengembangan produk-produk inovatif.
Sumber : Cravens dan Piercy (2009)
Competitor Intellegence
memutuskan kebutuhan mana yang akan dipenuhi untuk memuaskan konsumen.
Becoming a Market-Oriented Organization Information Acquisition
Cross-Functional Analysis of Information
Shared Diagnosis and Coordinated Action
Delivery of Superior Customer Value (source: slideshare.net/marketdrivenstrategy)
2.2.2.
Distinctive Capability
George S. Day, Journal of Marketing, October 1994, p.38.
" Kumpulan yang kompleks dari keterampilan dan akumulasi pengetahuan , dilakukan melalui proses organisasi , yang memungkinkan perusahaan untuk
mengkoordinasikan kegiatan dan memanfaatkan aset mereka . "
John Kay [ 1993: 14 ]
" Kemampuan khas menjadi keunggulan kompetitif ketika diterapkan dalam industri atau dibawa ke pasar . "
Graig dan Grant , (1993 )
“sumber berwujud , yang terdiri dari keuangan , fisik , manusia , teknologi , reputasi dan hubungan yang mempunya akses yang dimiliki oleh perusahaan.
John Kay ada tiga Dimensi/Kemampuan khas yang perusahaan dapat memiliki untuk menciptakan nilai tambah dan mencapai keunggulan kompetitif melalui hubungan :
: Pengalaman pelanggan sendiri. Demonstrasi dan uji coba gratis. Garansi, Jaminan. Dari mulut ke mulut menyebar . Asosiasi dengan merek lain. Mempertaruhkan reputasi setelah itu didirikan . Dibangun melalui
Reputasi
Arsitektur
Inovasi
Struktur kontak relasional dalam atau sekitar organisasi dengan karyawan dan dengan pelanggan dan pemasok .
Inovasi menjadi keunggulan untuk yang kompetitif.
Source : (Book: John Kay - Foundations of Corporate Success)
2.2.2.3
Macthing Customer Value
DEFINIS I • Perusahaan harus mencocokkan kemampuan khusus yang sudah
ditentukan dengan value apa yang diinginkan oleh customer.
•
Setelah didapat kemampuan apa yang cocok, perusahaan harus bisa
mengintegrasikan kemampuan tersebut sehingga dapat menyampaikan value yang dapat diterima customer.
Sumber : Cravens dan Piercy (2009)
Model Macthing Customer Value
Value requirement
Distinctive capability
Sumber : Cravens dan Piercy (2009)
2.2.2.4
Superior Perfomance
definisi Setelah mengikuti keinginan pasar dan menyesuaikan menjadi suatu
keunikan yang dimiliki perusahaan dan dapat menyesuaikannya dengan
kebutuhan konsumen akan menjadi suatu superior perfomer perusahaan dibandingkan perusahaan lain
3.
Implementasi Market Driven Strategy
3.1
Analisis Market Driven Strategy
3.1
Analisis Market Driven Strategy
3.1.1
Analisis Becoming Market Oriented
Customer focus DEMOGRAPHIC
GEOGRAPHIC
PSYCHOGRAPHIC
BEHAVIORAL
Segmentation PSYCHOGRAPHIC
DEMOGRAPHIC
• Pasangan berusia 30 - 40 • Rich • Luxury • Pasangan premium
• New age style • Relax • Rejuvenate romantic and intimacy
BEHAVIORAL
• Liburan, Bulan Madu • Customers (Low/Standar), Clients (Sedang), Advocates/Partner (Loyal/Mutlak) • Positif
GEOGRAPHIC • Asia • Eropa • United States
DEMOGRAPHIC
Implementasi :
• • • •
Pasangan berusia 30 - 40 Rich Luxury Pasar premium
Banyan dan resort dapat segmen pasar berdasarkan demografi . Hal ini dapat atas
dasar usia, tingkat pendapatan , tahap kehidupan dan pekerjaan . Perusahaan dapat menargetkan pada orang-orang yang berada di pertengahan usia yang mencari perawatan spa dan fasilitas resor lainnya . Juga mereka dapat menargetkan pada orang berusia tua yang mencari relaksasi dan ketenangan . Atas dasar tingkat pendapatan , mereka harus melihat ke orang-orang yang memiliki
penghasilan tinggi sebagai perusahaan itu sendiri dianggap sebagai premium di pasar
PSYCHOGRAPHIC • New age style • Relax • Rejuvenate romantic and intimacy Implementasi : Atas dasar psikografis , perusahaan harus membagi target pasar berdasarkan gaya hidup dan kepentingan . Hal ini untuk memberikan fokus dalam menarik orang-orang yang telah menyukai pariwisata , rekreasi, perawatan spa , dll.
Banyan Tree mengembangkan resort dengan melakkukan pelestarian lingkungan sehingga itu sendiri , agar mereka bisa menarik segmen yang tertarik dalam masalah
lingkungan . ( misalnya : menyiapkan yang restaurant yang menjual makanan organik dapat menarik orang-orang yang tidak memilih untuk mengambil makanan yang diolah secara kimia )
BEHAVIORAL • • • •
Alasan berkunjung : Liburan, Bulan Madu Kesetiaan : Sedang, Kuat, Mutlak Respon terhadap Produk : Positif;Antusias Manfaat : Kualitas, Pelayanan
Wilayah : • Asia GEOGRAPHIC • Eropa • United States
Kepadatan : • Kota
Competitor Inteligent
VS Kompetitor Banyan Tree Hotels and Resort yaitu Shangri-La Hotel yang terletak di Yunnan China, mereka terus bersaing
memperebutkan hati konsumen dengan terus memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya.
Dengan begitu, Banyan Tree harus terus
melakukan observasi dengan mengedepankan kemauan pasar dan terus
melakukan inovasi agar hotelnya menarik perhatian pelanggan. Hal itu ditunjukan dengan memunculkan konsep pelayanan yang memberikan pengalaman berbeda yang didukung dengan pengembangan pada desain arsitektur dan interior, juga propertinya,yang menjadi salah satu strategi marketingnya.
Cross Fungtional Coordination Banyan Tree memiliki tim manajemen yang kuat karena perusahaan sangat mengurus dan menjamin kesejahteraan karyawannya dengan
baik. Transportasi, asrama, makanan, fasilitas penitipan anak, layanan medis dan layanan kantin adalah bagian dari kesejahteraan. Selain itu,
salah satu kesuksesan dalam menciptakan koordinasi yang baik yaitu dengan perusahaan menghargai karyawannya seperti pelanggan. Ini membuat karyawan lebih melekat organisasi.
Dengan kerja keras dan kerjasama team dalam memasarkan serta mewujudkan Banyan Tree lebih unggul, bisa dilihat
dengan nyata Award yang diterima sebanyak 1,209 dari keseluruhan department Banyan Tree (Corporate, Travel, Spa), ini membuktikan suksesnya Komunikasi Internal/Koordinasi.
3.1.2
Distinctive Capability
“A resort is not hotel, it’s an experience”
Sesuai pesan tersebut, Banyan Tree mengedepankan layanan yang akan memberikan pengalaman berbeda yang tidak dimiliki oleh pesaingnya, seperti :
• Rooftop dan Gallery Retail Outlet •
Fasilitas SPA termewah se-Asia
• Hotel yang mampu memberikan high-touch, tapi berteknologi rendah, (ramah lingkungan) • Hotel dengan Interior yang sangat mewah. (Hotel yang menjadi pemimpin dalam design interior) • Vila-vila yang bernilai tinggi , bila dibandingkan dengan pesaing lainnya dan dianggap sebagai resor premium • Hotel yang mempunyai produk kegiatan sosial, dalam hal ini konsumen dapat bergabung. Seperti beasiswa “sutainable school”, pembelajaran bahasa “Learning Centre”, prakter “Swimming lessons”, donor darah “Blood donations”, “Greening” Komunitas. (Penanaman pohon, budidaya penyu, penanaman koral, )
3.1.3
Source : www.tripadvisor.co.id
Matching Customer Value Produk yang diberikan Banyan Tree sangat sesuai dengan keinginan konsumen Keinginan konsumen yang banyak menginginkan pengalaman berbeda, sudah bisa di dapat di Banyan Tree
3.1.4
SUCCESS FACTORS
BRAND IMAGE
DESCRIPTION
Superior Perfomance
BANYAN TREE HOTEL SUCCESS DETERMINANTS
Menghasilkan kredibilitas tinggi dan
Pemimpin spa dan resort di Asia
membangun loyalitas pelanggan
A leading player in spa and resort in Asia
Top 50 merek yang paling dicari resor mewah
Memenangkan lebih dari 400 penghargaan
word-of-mouth positif/baik
•
Menawarkan pengalaman eksklusif dengan
•
menawarkan kemampuan maksimal dalam
SALES
Dirancang untuk menawarkan eksklusivitas dan privasi maksimal
memberikan layanan berkualitas tinggi untuk
Agar sesuai dengan konsep '' sense of place'', semua resor
mencapai kepuasan pelanggan
dirancang untuk menciptakan rasa sensualitas eksotis dan
Layanan eksklusif yang sulit untuk ditiru
memberikan privasi yang dijanjikan, melalui infrastruktur,
pesaing
lanskap dan layanan penawaran
Layanan pengiriman sering disesuaikan berdasarkan pelanggan disukai pengalaman perjalanan misalnya liburan
romantis, relaksasi perjalanan atau proposal pernikahan
SUCCESS FACTORS
DESCRIPTION Kemampuan perusahaan dalam menguasai
BANYAN TREE HOTEL SUCCESS DETERMINANTS •
pasar
Banyan Tree mampu membedakan dirinya dengan memberikan penawaran layanan yang disesuaikan. Sebagai mayoritas wisatawan lebih fokus pada mencari pengalaman
MARKET SHARE
yang berbeda dari pesaingnya.
•
Banyan tree melakukan kampanye sbg bentuk strategi pemasaran untuk meningkatkan kesadaran merek
Anggapan orang lain terhadap perusahaan
REPUTASI •
STRONG MANAGEMENT
Resor Mewah/ Luxury Resort (Leader of Design Interior)
lima
Staf bisa menikmati tinggal di resor sendiri
Menawarkan kebijakan kesejahteraan staf
yang murah hati
•
dalam memenuhi harapan pelanggan
Top Internasional SPA
Staf dilatih untuk standar layanan bintang
untuk mendapatkan pemahaman lebih
TEAM
Untuk memastikan efisiensi tinggi dan produktivitas
Staf terlatih
Tim kerja bergairah
KESIMPULAN Dimulai dari Analisis situasi stratejik oleh Banyan Tree Hotels and Resort, dilanjutkan dengan penyusunan strategi marketing, pengembangan program pemasaran yang
dilakukan tidak hanya secara offline juga online (adanya komunitas), dan Implementasi strategi pemasaran yang dilakukan sangat bagus dan mengesankan.
Dilihat dari kinerjanya tersebut, sudah bisa dipastikan setiap produk perusahaan yang saya analisis diatas sudah sesuai dengan Market Driven Strategy.
Daftar Pustaka Craven, David W & Nigel F Piercy. 2009 , Strategic Maketing , International Edition. MC Graw – Hill
Craven, Nigel F Piercy. 2013 , Strategic Marketing , International Edition. MC Graw – Hill Craven David W. and Piercy, Nigel F. (2006) : Strategic Marketing, Eighth Edition,
McGraw-Hill
Companies, New York.) Best, Roger. 2012. Market-Based Management, 6th Edition. Prentice Hall
James, C Craig and Robert M Grant. 1993. Strategic Management. Kogan Page
Website : http://www.banyantree.com. Diakses pada tanggal 25 Juli 2015 pukul 09.00 WIB http://www.ungasanbaliresort.com. Diakses pada tanggal 25 Juli 2015 pukul 09.15 WIB http://www.academia.edu/banyan_Tree_Analysis. Diakses pada tanggal 30 Juli 2015 pukul 09.00 WIB http://www.breakingtravelnews.com. Diakses pada tanggal 30 Juli 2015 pukul 14.25 WIB
Daftar Pustaka http://mppduaribusepuluh.files.wordpress.com. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2015 pukul 16.39 WIB http://slideshare.net/marketdrivenstrategy . Diakses pada tanggal 26 Juli 2015 pukul 11.15 WIB http://srirejeki-bl.blogspot.com/2010/04/strategi-pthm-sampoerna.html. Diakses pada tanggal 25 Juli 2015
pukul 15.25 WIB http://www.books.google.com. Agustus 2013. diakses pada tanggal 7 Agustus pukul 20.34 WIB http://www.tripadvisor.co.id. Diakses pada tanggal 15 Agustus pukul 23.11 WIB
Sumber Lainnya : Annual Report Banyan Tree Hotels&Resort 2006-2014
Sustainability Banyan Tree Hotels&Resort 2006-2015
TERIMAKASIH . . .