Contoh Kritik Sastra [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kritik Sastra “Sebabnya rafiah tersesat” Penulis : Aman Dt. Majoindo & Soerjono Hardjosoemanto Penerbit : Balai Pustaka Tahun tebit : 1955 A. Sinopsis Ada sebuah keluarga bahagia yang terdiri dari Ayah yang bernama Ahmad, Ibu bernama Rafiah, dan seorang anak yang bernama Ali. Ahmad bekerja di salah satu kantor di Jakarta, sudah 5 tahun dia bekerja disana,pada tahun ke-5 dia mendapatkan tambahan gaji yang cukup besar yaitu Rp30,-. Keluarga kecil tersebut memiliki cita-cita untuk membeli rumah dari uang tabungan mereka, karena itu Rafiah amat berhati-hati untuk membelanjakan gaji suaminya. Pada suatu hari mereka pun pindah rumah ke Gang Ajudan walapun hanya menyewa, namun rumah itu jauh lebih bersar dan bagus dari rumah mereka yang dahulu. Karena Ahmad merasa malu dengan teman-temannya jika mereka datang kerumah nya yang dahulu. Keluarga itu sering pergi melancong ke rumah teman Ahmad, setiap bertandang dirumah orang, mereka selalu disuguhi dengan perabotan-perabotan rumah yang mewah, dan perhiasan yang mahal. Karena Ahmad ingin memiliki seperti yang dimiliki teman-temannya, pertama dia ingin membeli perabotan rumah yang mewah namun dengan cara berhutang, sebenarnya Rafiah tidak setuju, namun akhirnya Rafiah menuruti kemauan Ahmad. Yang kedua Ahmad ingin membelikan perhiasan yang bagus dan mahal untuk istrinya sama seperti yang dimiliki istri temannya, namun lagi-lagi dengan caraberhutang, sehingga hutang mereka bertambah banyak. Suatu hari Ahmad ditawari motor oleh teman sahabatnya, Ahmad memang ingin sekali memiliki motor, namun sebelumnya dia berpikir-pikirdengan istrinya dulu, namun karena penjualnya sangat pintar dalam menawarkan motor, suami istri tersebut pun membeli motor dengan cara kredit. Selama setahun Ahmad dan keluarganya selalu hidupdalam kegembiraan, setiap bulan dia mengajak anak istrinya pergi keluar kota dengan motornya, kadang-kadang sampai Bogor dan ke Cianjur, ke tanah pegunungan yang indah, seperti yang dicita-citakan hatinya dahulu. Rafiah lupa bagaimana perasaan hatinya dahulu waktu mengeluarkan uang simpanan nya untuk membeli motor itu, yang teringat hanyalah kesenangan saja. Sejak mempunyai motor Rafiah tak dapat lagi menyimpan uang, tetapi uang belanja kadang terpaksa diambil untuk membeli bensin dan untuk membetulkannya jika ada kerusakan, karena itu makin lama makin terasakekurangan sisa gajinya. Rafiah pun ingin mengembalikan motor itu kepada mindringnya lagi, namun Ahmad tidak setuju karena kurang beberapa bulan lagi motor itu sudah lunas. Ia lebih memilih berhutang kepada orang lain. Beberapa hari kemudian ada 2 orang yang datang menemui Ahmad untuk menagih hutang dari perkakas rumah dan motor, namu Ahmad tidak bisa membayarnya pada hari itu, dia berjanji akan membayarnya hari esok, akhirnya diapun jadi untuk berhutang kepada orang lain, yang bunganya tidak sedikit. Setiap hari ada saja masalah yang didapatkan Rafiah, mulai dari uang sekolah Ali yang belum lunas, dan rekening-rekening hutang perabotan rumah, perhiasan, dan motor. Sehingga Ahmad dan Rafiah terpaksa berhutangkepada beberapa orang untuk menutupi hutang-hutangnya. Pada bulan-bulan berikutnya Ahmad dipecat dari perusahaannya, karena perusahaannya sudah akan bangkrut. Akhirnya Rafiahpun memberi solusi agar keluarganya pindah rumah yang biaya sewanya lebih kecil, dan mengembalikan barang-barang yang sudah mereka hutangi, lalu Ahmad pun menuruti solusi Rafiah, dia tidak mau menuruti nafsunya lagi. Namun pada suatu hari anaknya, Ali jatuh sakit, dia pun hanya dapat terbaring lemas di tempat tidurnya. Akhirnya Rafiah meminta uang kepada orang yang telah dihutanginya dahulu, namun orang itu menawar kehormatan rafiah dengan uang, Rafiah pun sangat marah, namun akhirnya Rafiah mau mengorbankan kehormatannya demi keselamatan anaknya.



Namnun pada saat Rafiah pulang, Ali sudah terbujur kaku ditutupi dengan kain panjang, Rafiah pun merasa menyesal, dia menangis dan akhirnya pingsan saat mengetahui anaknya sudah meninggal. Dari hari ke hari tingkah lakunya semakin berubah, kadang dia tertawa, kadang dia menangis, ternyata ingatan nya sudah tidak sempurna lagi. B. Unsur intrinsik Tema : tema yang tersirat dalam buku “Sebabnya Rafiah Tersesat” ini adalah mengenai kehidupan masyarakat pada sekitar masa orde baru yang penuh dengan segala kesulitan. Hal ini dibuktikan dari penceritaan sang penulis yang menggambarkar keluarga yang tadinya hidup sederhana, namun lambat laun berubah menjadi berantakan akibat hutang yang melilit keluarga ini. Latar : untuk latar, penulis memberikan kesan pada daerah kumuh di Jakarta pada sekitar tahun 1950. Untuk latar waktunya beragam, mulai dari siang, sore, hingga malam. Alur : maju, karena menceritakan kisah secara runtut dari awal kenikan gaji hingga hanyutnya keluarga ini karena hutang. Gaya penulisan : penulis menyampaikan dengan gaya bahasa melayu lama, akan tetapi masih mudah dipahami para pembaca. Penokohan Ahmad : keras kepala, mudah terhasut, pekerja keras, boros Rafiah : penyabar, sayang terhadap anaknya, mudah tergoyahkan pendiriannya Ali : keras kepala, pintar, suka membantu C. Kelebihan Dalam buku ini pengarang mampu menampilkan sebuah karya yang mampu digambarkan secara nyata dibenak para pembacanya. Tak hanya itu penempatan tokoh dalam setiap peran juga mampu digambarkan secara nyata oleh pengarang. Dengan dikemas secara sederhana dengan latar yang biasa sehingga mudah untuk membayangkan kata per kata yang tertulis didalamnya, pelajaran yang didapat juga sangat berharga yaitu untuk selalu bersyukur akan apa yang sudah didapatkan dan dimiliki karena sifat tidak pernah puas yang tidak terkontrol mampu menyesatkan dan menghancurkan kehidupan yang seharusnya berjalan bahagia. Pendirian yang kuat dan tidak murdah terpengaruh juga sangat diperlukan dalam menata hidup. Kisah ini memberi banyak pelajaran hidup yang patut diteladani. D. Kekurangan Walaupun begitu, semua buku utamanya buku sastra lama juga memiliki beberapa kekurangan. Pada buku Sebabnya Rafiah Tersesat ini memiliki kekurangan dalam mendesaiin sampul buku. Sampul buku hanya terpacu pada warna – warna gelap, sehingga para pembaca akan merasa kurang tertarik. Selain itu ada beberapa kata yang kurang dapat dipahami, seperti terimpit dan dijelingjelingkan. E. Kesan Dalam novel ini penulis memberikan banyak sekali petuah kepada para pembaca bahwa kita harus lebih berhati – hati dan juga tidak mudah iri dengan keadaan disekitar kita. Kita seharusnya lebih bersyukur terhadap apa yang kita telah miliki walaupun sederhana dan apa adanya. Jangan sampai kita terjerumus akan hutang piutang yang dialami keluarga Ahmad sehingga membuaat kehidupan di dalam keluarganya tidak tentram akibat hutang yang tak kunjung Ia bayar kepada rentenir. Nama : Ardiasho Fadhilla Kelas : XII IPA 2 / 04



Kerangka novel Judul : Sebabnya Rafiah Tersesat Karakter : Ahmad : keras kepala, mudah terhasut, pekerja keras, boros Rafiah : penyabar, sayang terhadap anaknya, mudah tergoyahkan pendiriannya Ali : keras kepala, pintar, suka membantu



Bagian awal ; pengenalan awal tokoh dan sedikit mripit konflik Bab 1 Pengenalan kondisi keluarga Ahmad, seorang pegawai kantoran di kota jakarta yang hidup sederhana bersama sang Istri dan seorang Anak. Walaupun hanya keluarga yang hidupnya pas – pasan, namun mereka hidup bahagia dan saling menyayangi satu sama lain. Bab 2 Setelah lima tahun bekerja, akhirnya Ahmad mendapat tambahan gaji sebesar Rp.30- yang pada tahun itu nilainya cukup besar. Dengan gaji yang sedemikian Ahmad sekeluarga berangan – angan untuk membeli sebuah rumah baru dengan uang tabungannya. Ini dikarenakan rumah yang mereka singgahi saat ini hanyalah sebuah rumah kontrakan kecil yang berada di tengah kumuhnya kota Jakarta. Bab 3 Tak lama kemudian, akhirnya mereka menyewa rumah di salah satu kompleks perumahaan elite di Jakarta yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah lamanya dengan kondisi rumah yang jauh lebih besar dan mewah. Mereka terpaksa pindah diakibatkan Ahmad merasa malu dengan teman – temannya ketika tandang kerumahnya yang dahulu. Bagian tengah ; munculnya detail konflik Bagian akhir : resolusi/kesimpulan