Contoh Laporan Kurikulum [PDF]

  • Author / Uploaded
  • asus
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN I.1



Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan mulus. Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan pola pengajaran yang dapat menentukan arah proses pembelajaran. Itulah sebabnya, menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan suatu kewajiban bagi guru. Berbagai pendapat mengenai kurikulum telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang SNP dijelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman. Di Indonesia, kurikulum sudah mengalami perubahan beberapa kali. Kurikulum di Indonesia diberi nama sesuai dengan tahun mulai berlakunya. Tahun 1950 ada kurikulum SD yang disebut “Rencana Pelajaran Terurai”. Pada tahun 1960 muncul “Kurikulum Kewajiban Belajar Sekolah Dasar”. Tahun 1968 dikenal “Kurikulum 1968″ pengganti “Kurikulum 1950″. Lalu tahun 1970 muncul “Kurikulum Berhitung” diganti dengan pelajaran matematika modern. Tahun 1975 disebut “Kurikulum 1975″ yang fokus pada pelajaran matematika dan Pendidikan Moral Pancasila serta Pendidikan Kewarnegaraan. Pada tahun 1984 menyempurnakan Kurikulum 1975 dengan “Cara Belajar Siswa Aktif” (CBSA). Tahun 1991 CBSA dihentikan lalu muncul “Kurikulum 1994″. Tahun 2004 dikenal “Kurikulum Berbasis Kompetensi” (KBK). Tahun 2006 muncul “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan” (KTSP). Terakhir tahun 2013 muncul kurikulum baru yang disebut Kurikulum 2013. Implementasi KTSP sangat dipengaruhi oleh guru sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum. Sebaik apa pun kurikulum, tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya kemampuan guru dalam memahami dan menerapkannya dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan hal tersebut kami melakukan observasi ke SMK Negeri 1 Dukuhturi Kab. Tegal yang berkonsentrasi di bidang Bisnis & Manajemen. Observasi yang kami lakukan khususnya implementasi kurikulum program studi akuntansi tahun ajaran 2013/2014. a. b. c. d.



I.2 Rumusan Masalah Kurikulum apa yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar ? Bagaimana cara pengimplementasiannya ? Apa kelebihan dan kekurangan dari kurikulum yang digunakan ? Apa kendala yang muncul dan bagaimana solusinya ?



a. b. c. d.



I.3 Tujuan Observasi Mengetahui kurikulum yang digunakan di SMK Negeri 1 Dukuhturi Mengetahui cara pengimplementasiannya Mengetahui kelebuhan serta kekurangan dari kurikulum yang digunakan Mengetahui kendala yang dihadapi serta memeberi solusi terhadap kendala yang ada I.4



Manfaat Observasi



Manfaat yang diperoleh dari observasi adalah penulis (mahasiswa) yang notabene adalah calon pendidik mengetahui tentang pengimplementasian kurikulum di SMK Negeri 1 Dukuhturi Kab. Tegal serta bagaimana cara pengimplementasiannya sehingga kami bisa memahami lebih dalam tentang arti kurikulum dan berharap dapat memperbaiki maupun mengembangkan kurikulum dengan lebih baik di masa mendatang. I.5



Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah metod e observasi dan wawancara. I.6



Waktu dan Tempat Observasi Observasi dilaksanakan di SMK Negeri 1 Dukuhturi Kab. Tegal pada tanggal 29 Maret



2014.



BAB II HASIL OBSERVASI PROGRAM STUDI AKUNTANSI KELAS X II.1



Kurikulum yang digunakan Kurikulum terbaru dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah Kurikulum 2013. SMK Negeri 1 Dukuhturi telah menerapkan kurikulum tersebut pada tahun ajaran baru 2013/2014 pada peserta didiknya, namun hanya berlaku bagi angkatan 2013/2014 (kelas X). Yaitu kurikulum yang berorientasi pada tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Perubahan paling berdasar adalah nantinya pendidikan akan berbasis science dan tidak berbasis hafalan lagi. II.2



Pengimplementasian kurikulum Dengan pergesaran kurikulum dari KTSP ke Kurikulum 2013 diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta dibarengi dengan kematangan sikap. Kurikulum 2013 diterapkan dengan menekankan pada keaktifan peserta didik. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang digunakan yakni metode diskusi. Peserta didik mendiskusikan materi yang telah diberikan oleh pendidik, kemudian mempresentasikannya. Berikut ini struktur kurikulum SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen termasuk SMK Negeri 1 Dukuhturi:



1



2



KELAS XI 1 2



3 2



3 2



3 2



3 2



3 2



3 2



4 4 2 2



4 4 2 2



4 4 2 2



4 4 2 2



4 4 2 2



4 4 2 2



2 2 3



2 2 3



2 2 3



2 2 3



2 2 3



2 2 3



2



2



2



2



-



-



2 2



2 2



2 2



2 2



-



-



4



4



-



-



-



-



4



4



-



-



-



-



10



10



-



-



-



-



48



48



18 18 18 48



18 18 18 48



24 24 24 48



24 24 24 48



MATA PELAJARAN Kelompok A (Wajib) 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Sejarah Indonesia 6 Bahasa Inggris Kelompok B (Wajib) 7 Seni Budaya 8 Prakarya dan Kewirausahaan 9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan Kelompok C (Kejuruan) C1. Dasar Bidang Keahlian 1 Pengantar Ekonomi dan Bisnis 0 11 Pengantar Akuntansi 1 Pengantar Administrasi Perkantoran 2 C2. Dasar Program Keahlian 1 Pengelolaan Dokumen Transaksi 3 1 Siklus Akuntansi 4 1 Pengelolaan Kas 5 C3. Paket Keahlian Akuntansi 1 Perbankan 6 Perbankan Syariah TOTAL II.3



X



XII 1



2



Literatur yang digunakan Sumber belajar peserta didik dapat diperoleh dari berbagai sumber. Literatur yang digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 1 Dukuhturi yaitu Buku Sekolah Elektronik yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).



Selain itu digunakan pula buku akuntansi karangan Wiharti terbitan Erlangga dan buku-buku lainnya yang tersedia di perpustakaan sekolah. II.4



Sistem Penilaian Penilaian Pencapaian Kompetensi peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses. Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation)oleh peserta didik dan jurnal. Menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubric. Serta menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Skor terakir yang akan dicantumkan dalam raport peserta didik dihitung dengan formula beriku : (SA) = {(3xUP) + (2xUPJ) + (NP}/6 SA = Skor Akhir, 1 - 100 UP = nilai ujian akhir praktik, 1 – 100 UPJ = nilai proyek, 1 – 100 NP = nilai portofolio. 1 - 100 II.5



Kendala yang Dihadapi Beserta Solusinya Menurut fakta di lapangan, pengimplementasian kurikulum 2013 mengalami beberapa kendala, diantaranya :  Ketidaksiapan pemerintah dalam pemberlakuan kurikulum baru ini. Hal ini terlihat jelas dengan tidak adanya kesamaan silabus diantara beberapa SMK. Sampai dengan bulan maret 2014 pun belum ada silabus yang pasti digunakan. Untuk mengurangi masalah tersebut melalui rapat jurusan yang dilakukan minimal sebulan sekali ditentukan model pembelajaran yang akan diterapkan.  Kurangnya pengadaan buku sekolah elektronik (BSE) menambah ketidakefektifan proses pembelajaran. Buku sekolah elektronik di SMK Negeri 1 Dukuhturi yang tersedia ada 65, dengan jumlah seluruh peserta didik kelas X 165. Sebaiknya pemerintah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan terlebih dahulu sebelum meresmikan perarturan penggunaan Kurikulum 2013, termasuk pengadaan Buku Sekolah Elektronik (BSE).  Mata pelajaran TIK/KKPI telah dihapus dari daftar mata pelajaran Kurikulum 2013. Padahal tidak semua peserta didik telah mahir dalam bidang IT. Solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kendala tersebut yakni dengan mengadakan ekstrakurikulum berbasis IT sehingga peserta didik tidak kaku terhadap perkembangan IT.  Kurikulum 2013 ini menuntut keaktifan belajar peserta didik, mulai dari mencari materi belajar, memahami, sampai menyimpulkan materi. Namun dalam penerapannya hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Oleh karena itu, penyediaan literature sebaiknya diperbaiki baik dalam segi kuantitas maupun kualitas sehingga peserta didik lebih mudah dalam mendapat materi yang ditentukan.  Tidak semua pendidik mahir dalam bidang IT. Hal ini sudah menjadi rahasia public. Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari kendala ini, sebaiknya diadakan pelatihan kepada para pendidik agar mereka lebih mahir dalam bidang IT.



 Tingkat ekonomi masing-masing pribadi berbeda, ada yang berlebih, cukup, bahkan kurang. Sedangkan mayoritas peserta didik di SMK Negeri 1 Dukuhturi berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Sehingga sarana dan prasarana ynag disediakan orang tua pun sangat kurang. Jika pengimplemetasian kurikulum 2013 ini dibarengi dengan persiapan yang matang baik dari segi sarana, prasarana, kompenen kurikulum, maupun pihak pemerintah, maka kualitas pendidikan Indonesia bisa meningkat. Hal ini dikarenakan konsep kurikulum 2013 yang bisa disebut sempurna, tidak hanya menonjolakan pengetahuan dan keterampilan tapi juga sikap dimana sikap merupakan unsure terpenting dalam tercapainya sebuah kesuksesan.



BAB III HASIL OBSERVASI PROGRAM STUDI AKUNTANSI KELAS XI DAN XII III.1 Kurikulum yang Digunakan Meskipun sudah ada kurikulum baru, namun SMK Negeri 1 Dukuhturi masih memberlakukan kurikulum tahun 2006 atau yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP berlaku untuk peserta didik kelas XI dan XII. Salah satu perbedaan KTSP dibandingkan dengan kurikulum yang pernah berlaku sebelumnya di Indonesia adalah terletak pada sistem pengembangannya. Pengembangan kurikulum sebelum KTSP dilakukan secara terpusat (sentralistik), sedangkan KTSP merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan karakteristik dan perbedaan daerah (desentralistik). III.2 Pengimplementasian Kurikulum Sekolah diberi hak penuh untuk menyusun RPP dan silabus yang disesuaikan dengan kondisi sekolah dan lingkungannya. Kurikulum KTSP menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual, maupun klasikal serta berorintasi terhadap hasil belajar dan keberagaman. Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yakni metode caramah



bervariasi, tanya jawab, diskusi serta penugasan. Peserta didik tidak begitu aktif jika dibandingkan dengan kurikulum 2013. III.3 Literatur yang Digunakan Untuk menunjang kegiatan pembelajaran pihak sekolah menggunakan beberapa loteratur yakni Modul Akuntansi 2A karangan Dwi Harti terbitan Erlangga tahun 2009 dan Modul Akuntansi 2A karangan Dwi Harti terbitan Erlangga tahun 2011. Selain itu, bahan ajar juga diperoleh dari buku-buku yang tersedia di perpustakaan seklah. III.4 Sistem Penilaian Sistem penilaian dengan KTSP lebih menekankan pada ketercapaian kemampuan kognitif dan sedikit mengesampingkan penilaian karakter. Penilaian tersebut bersumber dari nilai tugas, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester serta keaktifan peserta didik di kelas.



III.5 Kendala yang Dihadapi Beserta Solusinya Berikut ini beberapa kendala yang muncul dalam pengimplementasian KTSP di SMK Negeri 1 Dukuhturi:  Kurangnya SDM yang diharapkan mampu merealisasikan KTSP dengan baik. Minimnya kualitas guru ini ditindaklanjuti dengan pengadaan pelatihan secara rutin. Seperti pelatihan guru-guru akuntansi dengan salah satu dosen Politeknik Negeri Semarang.  Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP. Contohnya kurangnya ruang kelas yang layak serta media belajar yang kurang mendukung. Menghadapi hal tersebut, lantas pihak sekolah bersama pemerintah daerah melakukan pembangunan ruang kelas baru, dan peremajaan media belajar seperti penggantian papan tulis, penyediaan proyektor, buku-buku di perpustakaan sekolah, dan lain sebagainya.



BAB IV PENUTUP IV.1 Kesimpulan Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat dua macam kurikulum di SMK Negeri 1 Dukuhturi, yaitu Kurikulum 2013 untuk kelas X dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas XI dan XII. Ada beberapa metode yang digunakan dalalm penyampaian materi, seperti ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, serta penugasan. Dalam pengimplementasian kedua kurikulum tersebut masih terdapat beberapa kendala yang telah disebutkan di bab sebelumnya. Meski demikian kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, apapun kurikulum yang digunakan, tujuan pembelajaranlah yang seharusnya diutamakan. IV.2 Saran Dalam kegiatan pembelajaran pendidik sebaiknya membuat inovasi yang dapat membuat peserta didik tertarik dan lebih mudah dalam menerima materi yang disampaikan. Dan untuk pemerintah sebaiknya menyiapkan segala yang dibutuhkan sebelum meresmikan kurikulum 2013 seperti silabus, buku sekolah elektronik maupun sarana dan prasarana lain agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan cita-cita nasional bangsa Indonesia dapat tercapai.