Dania Mazidatur Rohmah - 1301419061 - Uts Evaluasi Dan Supervisi BK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA



: Dania Mazidatur Rohmah



NIM



: 1301419061



ROMBEL



: 03 / C



MATA KULIAH



: Evaluasi dan Supervisi BK



UTS EVALUASI SUPERVISI BK 1. Jelaskan mengapa dalam bimbingan dan konseling diperlukan kegiatan Evalusai dan supervisi? Berilah landasan dasar secara teoretik dan praksis. Jawab : Landasan teoritik perlunya kegiatan evaluasi dan supervisi dalam BK yaitu bahwa evaluasi adalah usaha menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program bimbingan Landasan praksis perlunya kegiatan evaluasi dan supervisi dalam BK yaitu evaluasi bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk membenahi program-program yang kurang berhasil. Untuk menghasilkan evaluasi bimbingan dan konseling yang tepat kita harus mengetahui tujuan yang akan dicapai serta dari mana evaluasi akan dimulai. Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk menentukan derajat kualitas pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling.dimana dalam evaluasi bimbingan dan konseling memiliki 2 tujuan yaitu tujuan secara uum dan khusus. Tujuan secara umum evaluasi bimbingan dan konseling yaitu untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan tujuan khusus dari evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran/butir-butir kegiatan program layanan yang telah disusun dalam program bimbingan dan konseling, misalnya program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir, konseling individual dll. 2. Apakah yang menjadi tolak ukur, kaidah, wujud, dan faedah evaluasi supervisi bimbingan dan konseling? Berilah landasan dasar secara teoretik dan praksis. Jawab : Dalam evaluasi program bimbingan dan konseling diperlukan suatu evaluasi guna mengetahui apakah rencana yang telah dibuat sudah dapat terlaksana dengan baik atau belum. Evaluasi program dimasudkan untuk mengetahui pencapaian target. Menurut Marvin (2004:97), tolok ukur dalam evaluasi program yaitu : a. Apakah kegiatan yang dilakukan benar-benar memberikan masukan terhadap perubahan yang di inginkan



b. Berapa banyak sumber daya dan kegiatan yang dilakukan benar-benar dimanfaatkan secara maksimal c. Bagaimana mutu pekerjaan atau sasaran yang dihasilkan oleh program d. Berapa persen jumlah atau sasaran yang dihasilkan oleh program e. Apakah sarana yang disediakan benar-benar dilakukan untuk tujuan semula f. Apakah sarana atau kegiatan benar-benar dapat dicapai atau dimanfaatkan oleh orangorang yang benar-benar membutuhkan g. Kesediaan sarana untuk mencapai sarana tersebut h. Apakah hasil suatu proyek sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai



3. Bagaimanakan arah dan posisi evaluasi dalam program bimbingan dan konseling. Jelaskan secara teoretik dan praksis. Jawab : Arah dan kedudukan evaluasi dalam bimbingan dan konseling sungguh sangat penting, dan bahkan dapat dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan keseluruhan proses pelayanan bimbingan dan konseling. Penting karena dengan adanya kegiatan evaluasi dapat membantu memberikan umpan balik (feed back) kepada konselor / guru pembimbing untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling. Dengan adanya feed back tersebut, maka akan diketahui hal-hal apa saja yang menjadikan penyebab program dan pelayanan bimbingan dan konseling tersebut berhasil atau belum berhasil. Tidak hanya itu, dengan adanya feed back juga diketahui dimanakah letak kegagalan dan kesuksesan dari program dan pelayanan BK yang telah diberikan pada siswa/ peserta didik di sekolah. Dengan diketahuinya beberapa hal tersebut, maka dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam mengadakan perbaikan program dan pelayanan bimbingan dan konseling di masa atau tahun ajaran yang akan datang. Selain itu, evaluasi juga mempunyai kedudukan yang tak terpisahkan dari alur management program bimbingan dan konseling secara keseluruhan, karena memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, konselor mata pelajaran, dan orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program Bimbingan dan Konseling di sekolah. 4. Setiap kegiatan evaluasi itu miliki standar yang menjadi tolak ukur dari dalam dan dari luar. Bagaimanakah pendapat saudara tentang hal ini terkait pada kegiatan evaluasi dan supervisi. Jelaskan secara teoretik dan praksis



Jawab : Saya setuju dengan adanya standar yang menjadi tolok ukur dalam kegiatan atau program bimbingan dan konseling. Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk menjamin pencapaian sasaran dan tujuan kegiatan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hambatan, penyebab atau penyimpangan. Saat ada penyebabnya kita harus mencari dari mana penyebab itu berasal dan diluruskan/diperbaiki sehingga dapat mencapai sasaran dan tujuan yang telah dtetapkan. Tingkat pencapain suatu kegiatan/program membutuhkan tolok ukur sebagai alat pembanding. Tolok ukur itu dapat berupa sasarn/target sebagaimana telah diruuskan dalam rencana kerja, standar umum, standar khusus, uraian jabatan yang menggambarkkan pekerjaan/tugas yang harus dilaksanakan oleh seseorang serta misi dan tugas pokok. 5. Dari beberapa acuan dalam evaluasi pada program bimbingan dan konseling, terdapat Teori Goal Oriented (Tyler), Teori Goal Free Evaluation (Scriven), Teori Formatif-Sumatif Evaluation (scriven), Teori Cuntenance (Stake), Teori CIPP Evaluation (Stuffelbeam), dan Teori Discrepancy (Malcolm Provus). a. Apakah kekuatan masing-masing teori tersebut? Jawab : -



Kelebihan teori Goal Oriented (Tyler) yaitu : Mudah dimengerti, mudah dipahami, mudah diikuti, mudah diterapkan dan juga mudah disetujui untuk diteliti. Model ini memaksa program untuk menentukan tujuan yang tentunya untuk meningkatkan kemungkinan untuk mencapai tujuan tersebut.



-



Kelebihan Teori Goal Free Evaluation (Scriven) yaitu : Bahwa teori ini terlepas dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ketika evaluator terlalu rinci mengamati tujuan, mungkin akan lupa untuk melihat proses dan penampilan. Oleh karena itu, kelebihan dari teori ini yaitu lebih melihat kepada proses atau sistem kerjanya dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.



-



Kelebihan Teori Formatif-Sumatif Evaluation (scriven) yaitu : Evaluasi formatif digunakan untuk memperbaiki program selama program tersebut sedang berjalan. Caranya dengan menyediakan balikan tentang seberapa bagus program tersebut telah berlangsung. Melalui evaluasi formatif ini dapat dideteksi adanya ketidakefisienan sehingga segera dilakukan revisi. Selain itu, evaluasi sumatif bertujuan mengukur efektifitas keseluruhan program yang bertujuan untuk membuat keputusan tentang keberlangsungan program tersebut, yaitu dihentikan atau dilanjutkan. Sedangkan kelemahannya adalah tidak terdapat langkah-langkah



sistematis yang harus dilakukan dalam evaluasi, hanya menekankan pada obyek sasaran saja. -



Kelebihan Teori Cuntenance (Stake) yaitu : Dalam penilainnya melihat kebutuhan program yang dilayani oleh evaluator, upaya untuk mendeskripsikan kompleksitas program sebagai realita yang mungkin terjadi serta melihat potensi besar untuk memperoleh wawasan baru dan teori-teori lapangan dan program yang akan dievaluasi.



-



Teori CIPP Evaluation yaitu : 1. Pertama, proses evaluasi lebih terfokus. Penggunaan pendekatan evaluasi CIPP memungkinkan evaluator untuk mengumpulkan informasi yang terarah pada suatu tahapan evaluasi. Data atau infromasi yang banyak dalam infromasi dapat dengan mudah diklasifikasikan sebagai konteks, input, proses, ataupun produk. 2. Kedua, penyelenggaraan evaluasi tidak harus dilaksanakan setelah satu siklus manajemen selesai. Evaluasi dapat dilaksanakan ketika suatu proses manajemen masih berjalan, misalnya ketika program bimbingan konseling pertama kali dihasilkan sudah dapat dilaksanakan evaluasi. Hal ini memungkinkan evaluator atau konselor dapat mengambil keputusan yang cepat dalam perbaikan program bimbingan konseling. 3. Ketiga, pendekatan evaluasi CIPP memberikan sarana yang mudah tetapi sangat bermanfaat bagi evaluator maupun konselor untuk mengembangkan pertnyaanpertanyaan penting dalam evaluasi. Konselor mudah memahami jenis pertanyaan penting yang perlu dirancang ketika memasuki evaluasi pada tahap tertentu. -



Kelebihan teori Discrepancy (Malcolm Provus) yaitu : Kelebihan dari teori ini yaitu mengukur seberapa jauh atau seberapa banyak kesenjangan yang ada dalam program bimbingan dan konseling. Maksudnya antara perencanaan, proses maupun hasil/output yang ada diukur seberapa jauh kesenjangan yang ada.



b. Pilih dua teori yang paling saudara kuasai, berilah penjelasan bila dilaksanakan dalam kegiatan Evaluasi dala Program bimbingan dan Konseling. Jelaskan secara teoretik dan praksis Jawab :



1. Teori Goal Oriented (Tyler) Alasan saya memilih teori tersebut karena teori atau model tersebut yang menjadi sasarannya adalah tujuan program yang sudah ditetapkan. Dalam model ini seorang evaluator secara terus-menerus melakukan pemantauan terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Menurut saya apabila teori tersebut di implementasikan saat evaluasi dalam program bimbingan dan konseling sangat cocok karena pada dasarnya dalam program kegiatan bimbingan dan konseling terdapat tujuan-tujuan yangtelah ditetapkan. Apabila dalam pembuatan program tidak ada tujuan maka kegiatan bimbingan dan konseling akan seperti tidak ada patokan/pegangan. Oleh karena itu, ketika dalam penyusunan program bimbingan dan konseling dibuat tujuan yang jelas dan nyata, maka akan membuat proses pelaksanaan bimbingan dan konseling menjadi mudah. 2. Teori CIPP Evaluation Alasan saya memilih teori tersebut karena dalam teori tersebut memperhatikan input, proses maupun output atau produk. Disini tidak hanya, hasilnya saja atau prosesnya saja yang dilihat, akan tetapi dari sejak pembuatan sampai tahap akhir juga dilihat. Dalam program bimbingan dan konseling akan jauh lebih baik ketika semua proses dievaluasi. Mungkin terkesan sangat berat, namun justru hal tersebut akan menjadikan program bimbingan dan konseling untuk ke depannya jauh menjad lebih baik lagi. 6. Silahkan saudara pilih salah satu yang terkait dengan elemen evaluasi program layanan bimbingan dan konseling komrehensif apakah layanan individual, apakah layanan kelompok, atau apakah layanan klasikal. a. Pilih yang paling saudara kuasai, Jawab : Layanan klasikal b. Buatlah prosedur darielemen yang saudara pilih. Jelaskan secara teoretik dan praksis yang saudara ketahui. Jawab : Layanan klasikal merupakan layanan yang berfungsi pencegahan, pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan sebagai upaya yang secara spesifik diarahkan pada proses yang proaktif tanpa mengenal perbedaa ras, gender, agama dll. Tujuan layanan klasikal adala sebagai salah satu pelayanan bimbingan dan konseling memiliki tujuan untuk mengantarkan aktivitas-aktivitas pelayanan yang mengembangkan potensi



peserta didik atau mencapai tugas-tugas perkembangan sehingga dapat mencapai tugas pendidikan. Pemberian layanan format klasikal dilakukan oleh Guru BK atau Konselor meliputi materi bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Isi materi sajian berupa informasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik atau klien dan pencapaian tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 yaitu pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pelayanan peminatan peserta didik yang berupa pemberian informasi yang berkaitan pemilihan dan penetapan peminatan dan pendampingan serta pengembangan dapat digunakan strategi layanan format klasikal dengan tahapan yang harus dilakukan meliputi menyusun rencana, melaksanakan dan mengevaluasi serta tidak lanjut. 1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan Format Klasikal Rancangan disusun menggunakan format yang mudah dilaksanakan, materi dipilih berdasarkan (hasil pengamatan Guru BK, analisis kebutuhan peserta didik menggunakan instrument tertentu, asumsi teori yang diyakini mempunyai pengaruh terhadap perkembangan peserta didik, kebijakan sekolah/pemerintah yang harus diberikan kepada peserta didik), metode layanan berpusat pada peserta didik aktif menemukan pengalaman belajar, dan evaluasi proses dan hasil. Hal-hal yang harus ada di dalam format Rencana Pelaksanaan Layanan minimal memuat (1) adanya tujuan yang akan dicapai, (2) materi yang akan diberikan, (3) langkah-langkah kegiatan, (4) adanya sumber bahan dan alat yang akan digunakan, serta penilaian. 2. Melaksanakan Layanan Format Klasikal Rencana Pelaksanaan Layanan format klasikal yang di susun laksanakan secara simulasi tersupervisi secara bergantian dalam kelompok kecil (±10 orang). Mintalah salah satu anggota secara bergantian untuk jadi pengamat praktik dengan menggunakan format peer assesment untuk refleksi.



3. Mengevaluasi dan Tindak Lanjut Keberhasilan layanan layanan format klasikal dapat diketahui melalui penguasaan materi yang telah diberikan kepada peserta didik, terjadi proses perubahan sikap dan pengetahuan pada diri peserta didik. Untuk itu, perlu diberikan pertanyaanpertanyaan tentang materi yang diberikan dan harapan yang perlu dilakukan oleh peserta didik.



SUMBER REFERENSI



Arikunto, dkk. (2009). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Evaluasi Kegiatan Bimbingan dan Konseling. Artikel. Universitas Negeri Padang. Evaluasi Kegiatan Bimbingan dan Konseling (unp.ac.id) diakses pada 15 Oktober 2021 Fatchurahman, M. (2017). Konsep Dasar Evaluasi dan Bimbingan. Palangka Raya : Fatchutahman. 2017. Konsep Dasar Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling. Palangkaraya. Lembaga Literasi Dayak. Narti, Sri. Evaluasi Bimbingan Konseling di Sekolah dengan Pendekatan Goal Free Evaluation. Jurnal Penelitian & Artikel Pendidikan. 88-89. Novalinda, Rina, Ambiyar, Fahmi Rizal. (2020). Pendekatan Evaluasi Program Tyler: GoalOriented. Edukasi. Jurnal Pendidikan: 18 (1), 139-140. Riska,



Ratna/



(2014).



Evaluasi



dalam



Management



Program



BK.



http://riezkaratna73.blogspot.com/2014/10/evaluasi-dalam-management-programbk.html?m=1 diakses pada 15 Oktober 2021 Saputra,



Hasan.



(2015).



PRAKTIK



LAYANAN



BIMBINGAN



DAN



KONSELING.



http://hasanbk.blogspot.com/2015/04/layanan-klasikal.html?m=1 diakses pada 16 Oktober 2021 Sugiyo. (2017). Penilaian dalam Bimbingan dan Konseling Sekolah. Semarang : Widya Karya.