Definisi Kurikulum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DEFINISI KURIKULUM PRESKRIPTIF & DESKRIPTIF



Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian dan Evaluasi Kurikulum



Disusun oleh: Asrori



S811908003



Nur Julianto



S811908012



PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PASCASARJANA FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN UIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2019



DEFINISI KURIKULUM: PRESKRIPTIF & DESKRIPTIF Asrori & Nur Julianto Teknologi Pendidikan Pascasarjana FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta



Pendahuluan Tantangan pendidikan hari ini semakin kompleks, begitupun yang terjadi pada pendidikan di Indonesa. Beban yang dipikul oleh pendidik dalam fungsinya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dirasakan sebagai pekerjaan yang sangat berat. Abad 21 yang identik dengan globalisasi seluruh aspek kehidupan mendorong terjadinya perubahan yang amat sangat cepat. Pendidikan memainkan peran sentral dalam konteks globalisasi yaitu sebagai sarana pembangun masyarakat yang berpengetahuan, berketerampilan, dan memiliki karakter yang kuat sesuai dengan budaya luhur Indonesia. Pendidikan diharapkan mampu untuk mempersiapkan manusia-manusia yang siap beradaptasi terhadap berbagai macam perubahan tersebut. Inti dari proses pendidikan adalah kurikulum. Oleh sebab itu dari sekian banyak bahasan dalam bidang-bidang pendidikan, kurikulum merupakan bidang yang paling langsung berpengaruh terhadap hasil pendidikan. Kurikulum dapat dijelaskan dari segi preskriptif dan deskriptif. Artikel ini memuat berbagai macam definisi mengenai kurikulum dari segi preskriptif maupun deskriptif. Penulis mencoba memberi beberapa gambaran utamanya mengenai pengertian kurikulum secara preskriptif dan deskriptif kemudian menarik inti dari berbagai definisi yang ada.



Definisi Kurikulum Secara Etimologi Kamus Webster tahun 1856 memberikan arti kurikulum sebagai berikut: 1) a race course; a place for running; a charriot, 2) a course in general; applied particulary to the course of study in a university. Jadi berdasarkan arti tersebut, kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang atlet lari atau kereta dalam sebuah perlombaan mulai dari awal hingga akhir. Kurikulum juga memiliki arti “charriot” yaitu semacam kereta pacu pada zaman dahulu, yaitu



1



sebuah kendaraan yang membawa seseorang dari start hingga finish. Penggunaan kata “kurikulum” pada awalnya memang populer dalam bidang olahraga, kemudian istilah tersebut juga dipakai dalam bidang pendidikan yaitu sebagai sejumlah mata kuliah di universitas (Nasuition, 2003: 1-2) Kemudian pada tahun 1955, kamus Webster memberikan arti untuk kata kurikulum sebagai berikut: 1) a course esp. a specified fixed course of study, as in a school or college, as one leading to a degree, 2) the whole body of courses offered in an educational institution, or department there of. Kata kurikulum kali ini khusus digunakan dalam pendidikan, yaitu sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan tinggi yang harus dilalui untuk mencapai suatu ijazah atau tingkat. Kurikulum juga berarti keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan (Nasution, 2003: 2). Kurikulum populer di Indonesia sejak tahun lima puluhan, yang dipopulerkan oleh para akademisi lulusan Amerika Serikat. Sebelumnya kata yang lazim digunakan adalah “rencana pelajaran”. Dalam KBBI sendiri, kurikulum memiliki arti: 1) perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan; 2) perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus.



Definisi Kurikulum Secara Preskriptif Definisi kurikulum secara preskriptif lebih menjelaskan kepada apa yang seharusnya dicapai (Glatthorn, 2009: 3). 1.



John Dewey (1902) “Kurikulum adalah rekonstruksi berkelanjutan yang memaparkan pengalaman belajar anak didik melalui susunan pengetahuan yang terorganisir dengan baik.”



2.



Franklin Bobbit (1918) “Kurikulum adalah susunan pengalaman belajar, baik yang terarah maupun tidak, yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan individu.”



3.



Harold Rugg (1927) “Kurikulum adalah rangkaian pengalaman yang berguna bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuannya agar dapat menyesuaikan dan menghadapi berbagai situai kehidupan.”



2



4.



Hollis Caswell (1935) “Kurikulum adalah pengalaman yang diberikan oleh guru sebagai proses dan prosedur untuk mengembangkan potensi peserta didik.”



5.



Ralph Tyler (1957) “Kurikulum adalah semua pengalaman belajar yang direncanakan dan diarahkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya.”



6.



James Popham (1970) “Kurikulum adalah semua hasil pembelajaran yang direncanakan dan instruksi yang disampaikan oleh guru.”



7.



McBrien/Brandt (1997) “Kurikulum adalah rencana tertulis dari apa yang dimasukkan dalam pembelajaran termasuk materi belajar & proses untuk mencapai hasil.” Berdasarkan beberapa definisi preskripti yang dikemukakan oleh para ahli



di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi preskriptif kurikulum adalah definisi yang berisi tentang perencanaan bagaimana dan hasil apa yang hendak dicapai oleh sebuah kurikulum yang telah direncanakan tersebut atau jika disederhanakan, definisi preskriptif kurikulum adalah idealita sebuah kurikulum.



Definisi Kurikulum Secara Deskriptif Definisi Deskriptif kurikulum memberi gambaran tentang bagaimana kurikulum berjalan di lapangan (Glathorn, 2009: 3). 1.



Caswell & Campbell (1935) “Kurikulum adalah semua pengalaman belajar di bawah bimbingan guru.”



2.



Thomas Hopkins (1941) “Kurikulum adalah pembelajaran yang anak pilih, terima, dan resap ke dalam diri untuk digunakan dalam pengalaman setelahnya.”



3.



WB Ragan (1960) “Kurikulum adalah semua pengalaman dimana sekolah bertanggung jawab akan hal tersebut.”



4.



Gles Hass (1987) “Kurikulum adalah seperangkat pengalaman aktual & persepsi peserta didik dalam hal program pendidikan.”



3



5.



Daniel & Laurel Tanner (1995) “Rekonstruksi pengetahuan dan pengalaman yang memungkinkan pelajar untuk tumbuh dalam melakukan kontrol cerdas atas pengetahuan dan pengalaman berikutnya.”



6.



DF Brown (2006) “Kurikulum adalah semua pengalaman sekolah terkait dengan peningkatan keterampilan dan strategi dalam berpikir kritis, kreatif menyelesaikan masalah, bekerjasama dengan orang lain, berkomunikasi dengan baik, menulis dengan lebih efektif, membaca dengan lebih analisis, dan melakukan penelitian untuk menyelesaikan masalah.” Berdasarkan definisi-definisi deskriptif kurikulum yang dikemukakan di



atas, dapat disimpulkan bahwa definisi deskriptif kurikulum merupakan gambaran pengalaman belajar yang didapatkan oleh siswa dalam penerapan sebuah kurikulum di lapangan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kurikulum secara deskriptif merupakan realita yang didapatkan oleh siswa saat menjalani proses pendidikan di sekolah.



Definisi-Defini Lain Selain definisi-definisi secara preskriptif dan deskripti di atas, juga terdapat beberapa ahli yang mengemukakan definisi kurikulum sebagai berikut: 1.



Schubert (1986) dalam Herry Widyastono (2015: 3) menyatakan bahwa kurikulum



memuat



sejumlah



mata



pelajaran,



program



kegiatan



pembelajaran yang direncanakan, hasil belajar yang diharapkan, reproduksi kebudayaan, dan pengembangan kecakapan hidup. 2.



Nasution (2003) meninjau kurikulum dari empat segi, yaitu: 1) Kurikulum sebagai produk, yaitu hasil karya para pengembang kurikulum, biasanya dalam suatu panitia. 2) Kurikulum dipandang sebagai program, yaitu sesuatu yang dilakukan oleh sekolah untuk mencapai tujuannya. 3) Kurikulum dipandang sebagai yang diharapkan akan dipelajari siswa. 4) Kurikulum sebagai pengalaman siswa.



3.



Sukmadinata (2006) dalam Herry Widyastono (2015: 5) menyatakan bahwa kurikulum dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai rencana.



4



4.



Zainal Arifin (2017: 4) memberikan definisi kurikulum secara modern adalah seluruh kegiatan dan pengalaman potensial (isi/materi) yang telah disusun secara ilmiah, baik yang terjadi di dalam kelas, di halaman sekolah, maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.



5.



Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 angka 19 menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.



Kesimpulan Para ahli memberikan berbagai definisi perihal kurikulum. Ada yang memberikan definisi secara sempit terbatas kurikulum hanya sebagai rencana atau sebagai pengalaman belajar yang di dapat siswa, adapula yang memberikan definisi secara luas. Glathorn dalam bukunya yang berjudul Curriculum Leadership menyatakan bahwa kurikulum dapat didefinisikan sebagai preskriptif dan deskriptif maupun keduanya. Kurikulum sebagai preskriptif menekankan tentang bagaimana yang seharusnya dicapai oleh pendidikan. Kurikulum secara preskriptif meliputi rencana yang dibuat untuk pembelajaran dan pengalaman aktual yang telah ditetapkan. Definisi kurikulum secara preskriptif meliputi komponen: 1. Apa yang direncanakan, 2. Apa yang dimaksudkan, 3. Apa yang harus dipelajari. Kurikulum sebagai deskriptif menakankan bagaimana kejadian yang sebenarnya terjadi ketika pembelajaran di kelas. Kurikulum secara deskriptif tidak membicarakan idealita sebuah kurikulum, melainkan realita dari penerapan kurikulum itu sendiri terutama menekankan kepada pengalaman-pengalaman belajar yang didapatkan oleh siswa selama menerima pembelajaran di sekolah. Glathorn (2009: 3) kemudian menyatakan bahwa kurikulum adalah rencana yang dibuat untuk memandu pembelajaran di sekolah, biasanya direpresentasikan



5



dalam dokumen yang dapat diambil dari beberapa tingkat generalisasi, dan aktualisasi dari rencana-rencana tersebut di kelas sebagai pengalaman oleh anak didik dan seperti yang direkam oleh pengamat; pengalaman-pengalaman itu terjadi di lingkungan belajar yang juga memengaruhi apa yang dipelajari. Definisi yang dikemukakan oleh Glathorn merupakan definisi yang meliputi aspek preskriptif dan deskriptif dari definisi kurikulum karena di dalamnya meliputi perencanan, aktualisasi dari perencanaan, pengalaman belajar siswa, hingga lingkungan belajar yang mempengaruhi apa yang dipelajari oleh siswa.



Referensi Arifin, Zainal. 2017. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Glathorn. Allan A. 2009. Curriculum Leadership. California: Sage Publications. Nasution, S. 2003. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara Widyastono, Herry. 2015. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah. Jakarta: Bumi Aksara.



6