Desa Adat Penglipuran Bali [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BISNIS PARIWISATA “ DESA WISATA PENGLIPURAN ”



NAMA KELOMPOK : KADEK YULIANTARA



( 07 )



I MADE SUSANTA ADI PUTRA



( 15 )



I GUSTI PUTU AGUS KRISNA WIJAYA



( 26 )



I PUTU ANGGA PARANAYA



( 29 )



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2018



A.



Lokasi Desa Adat Penglipuran Bali



Lokasi Desa Penglipuran Bangli berada di ketinggian sekitar 600 – 700 meter dari permukaan laut. Akibat berada di posisi ketinggian ini, membuat udara menjadi sejuk.



B.



Harga Tiket Masuk Desa Penglipuran Bangli 2018



Menurut Bapak Nengah Moneng informasi yang kita dapat selaku ketua pengurus, ticketing itu berdasarkan peraturan daerah, No. 7 tahun 2010, dan peraturan Bupati No. 47 tahun 2014.



Menurut data yang telah kami peroleh oleh Bapak Nengah Moneng pada tahun 2017 jumlah kunjungan wisatawan rata-rata 400-500 wisatawan asing maupun lokal perhari, dan wisatawan yang berkunjung lebih dominan pada akhir pekan.



C.



Sejarah Desa Penglipuran



Desa Wisata ini memiliki luas 112 hektar yang mana 40% digunakan sebagai lahan untuk hutan bambu. Desa tersebut dihuni sekitar 240 keluarga yang kebanyakan berprofesi sebagai petani, pengrajin bambu dan berternak. Hal unik dari desa Penglipuran ini adalah tata kelola ruang desa yang sangat terlihat. Dibagian utara terdapat Pura Penataran yang letaknya lebih tinggi dari rumah adat mereka. Sedangkan bagian tengah desa ini terdapat rumah-rumah penduduk.



Informasi yang kami dapat Sejarah Desa Pengelipuran sebagai Desa Wiasata berbasis masyarakat diresmikan tanggal 15 desember ditahun 2012 oleh Bapak Ir Firmansyah Rahim selaku Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Dahulu penduduk disana membangun desa konservasi yaitu desa pelestarian budaya yang diambil fisik dan non fisiknya, ciri khas tata ruang desa kemudian bangunan bangunan tradisional yang harus dijaga dan dilestarikan contonya pintu gerbang masing masing pekarangan atau angkul angkul dibuat seragam sesuai dengan konsep aslinya dan tata ruang tetap terjaga Menurut penduduk setempat, kata penglipuran sendiri diambil dari kata Pengeling Pura yang artinya tempat suci untuk mengenang para leluhur. masyarakat disana memang sangat menjunjung tinggi amanat dari para leluhurleluhurnya dulu. Mungkin tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan sesama warga sehingga kebersamaan mereka tetap terjaga, selain itu mereka juga memiliki konsep berpadu dengan suasanan alam. Desa ini telah mendapat penghargaan Kalpataru dari pemerintah. Pengertian kalpataru sendiri adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Di desa ini suasananya sangat sejuk, bersih dan juga rapi, Walaupun bangunanbangunan yang ada disana dibuat dengan tradisional, tetapi penduduk setempat sangat menjaga kebersihan desa mereka.



D.



System Pengelolaan KETUA I NENGAH MONENG



WAKIL KETUA I NENGAH LANCAR ADMIN ( BENDAHARA ) I WAYAN LANDUH KOORDINATOR OPERASIOONAL I WAYAN BUDIARTA



TICKETING



AKOMODASI



I WAYAN ARCANA



I NENGAH TARIK



F&B



RECEPTION



I NENGAH SUARA MAHARDIKA I KOMANG NANA TRIANA



KOORDINATOR PENGEMBANGAN I NENGAH SUBRANA



TOUR KOORDINATOR



I NYOMAN SIRAM



I NENGAH SUKADANA I NENGAH DARSANA



MARKETING / DOKUMENTASI



SENI DAN ATRAKSI



KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN



SDM



TEKNISI DAN PERLENGKAPAN



KEAMANAN DAN KETERTIBAN



I NYOMAN PURWITA I WAYAN SANTIKA



I WAYAN SURATDANA



I WAYAN NARASUMA



I NYOMAN SUKARYA



I NENGAH SUDIARTA



NI MADE SUYUDANI



NI NYOMAN WIRATI



I NENGAH PARWATA



Desa Wisata Pengelipuran dikelola oleh desa adat dan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bangli Hasil dari Pemerintah daerah 60%, untuk desa 40% namun dari 40% tersebut dibagi menjadi 2 yaitu 50% untuk desa adat dan 50% untuk pengelola sebagai hak kelola untuk manajerial dan operasional. 1.



Ketenagakerjaan Karena



Desa



Pengelipuran



ini



berbasis



masyarakat,



jadi



untuk



pemberdayaan tenaga kerja menggunakan penduduk Desa Adat Pengelipuran yang tentunya untuk keamanan ada pecalang desa adat, dibantu oleh polsek dan polres setempat, untuk guide juga penduduk desa baik guide lokal maupun wisatawan asing. Menurut informasi dari Bapak Nengah Moneng banyak guide dari penduduk dikarenakan penduduk disana banyak yang pernah bekerja diluar negeri. Untuk kebersihan penduduk Desa Adat Pengelipuran bekerja sama dengan Bank Sampah, dan dibantu oleh Pemerintah (DKP), dan masing-masing KK menjadi petugas kebersihan dalam lingkungan yang telah dibagi di area sekitar Desa Pengelipuran.



E.



Pertumbuhan Pariwisata Untuk pertumbuhan pariwisata jika dilihat dari awal pembangunan desa



konservasi desa Pengelipuran sudah mulai ada wisatawan yang berkunjung, dan hingga akhirnya diresmikannya sebagai objek wisata Desa Pengelipuran wisatawan yang datang meningkat dan berdasarkan informasi yang telah diberikan oleh Bapak Nengah Moneng Desa Wisata Pengelipuran sangat potential untuk kedepannya karena mereka lebih mengenalkan budaya pada desa tersebut yang dapat menjadi daya tarik untuk wisatawan saat berlibur kebali



F.



Produk-Produk Tempat Wisata



Faktor penunjang Desa Wisata Pengelipuran, warga sekitar disana berdagang makanan dan minuman khas dari Desa Pengelipuran yaitu loloh



cemcem dan klepon ubi ungu, disamping itu mereka juga menjual beberapa souvenir yang dapat dibeli sebagai oleh-oleh Disamping itu disana juga tersedia Home Stay untuk memfasilitasi para wisatawan yang ingin menikmati suasana bermalam di Desa Pengelipuran



G.



Dampak Positif dan Negatif Dampak Positif Dari Berkembangnya Desa Wisata Pengelipuran, dapat



megurangi polusi dengan tidak memperbolehkan kendaraan memasuki desa, terbukanya kesempatan bisnis untuk warga sekitar dengan menjual makanan dan minuman khas pengelipuran dan souvenir, dan juga bertambahnya pendapatan desa dan pemerintah daerah dari hasil pendapatan objek wisata Desa Pengelipuran, Desa Pengelipuran menjadi contoh bagi daerah lain diluar bali untuk melestarikan dan membuat desa wisata seperti di Desa Pengelipuran, dan dapat



meng-edukasi



kita untuk



mengikuti



kebiasaan masyarakat



Desa



Pengelipuran yang selalu menjaga kebersihan. Dan dampak negatif yang terjadi seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern dan perkembangan pariwisata hingga membuat pergeseran pemikiran generasi muda yaitu terjadinya perubahan rumah tinggal Desa Adat Pengelipuran maka diperlukan kesadaran masyarakat untuk menjaga pelestarian rumah tradisional agar tidak sepenuhnya dipengaruhi moderisasi dan juga bertambahnya sampah yang membuat karyawan harus bekerja extra atau lembur untuk menjaga kebersihan desa pengelipuran agar tetap terjaganya slogan desa yaitu “Clean and Green”