Desain Penelitian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan perencaan dimulai dengan megadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian. Secara umum desain penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat di uji melalui pengujian reliabilitas dan obyeksitas. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka-angka. Angkaangka tersebut digunakan sebagai representasi dari informasi yang didapatkan dalam penelitian.



1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diuraikan rumusan masalah, diantaranya: 1.



Apa defenisi desain penelitian ?



2.



Apa tujuan desain penelitian ?



3.



Apa klasifikasi desain penelitian ?



5.



Apa hal yang harus diperhatikan dalam desain penelitian ?



1



1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1.



Memahami defenisi desain penelitian.



2.



Mengetahui tujuan desain penelitian .



3.



Memahami klasifikasi desain penelitian.



4.



Mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam desain penelitian.



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Defenisi Desian Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku untuk dapat menghasilkan suatu penelitian yang baik. Untuk dapat menghasilkan penelitian yang baik, maka dibutuhkan desain penelitian untuk menunjang dan menberikan hasil penelitian yang sistematik. Desain penelitian adalah suatu rancangan bentuk atau model suatu penelitian. (Ibnu subyanto : 1990;10) Desain penelitian adalah perencanaan, struktur dan



strategi penelitian



dalam rangka mengendalikan penyimpangan yang mungkin terjadi dan menjawab pertanyaan yang mungkin terjadi. Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Dalam sebuah desain penelitian biasanya dijelaskan bagaimana data atau informasi dikumpulkan, mekanisme kontrol dilakukan, dan upaya peningkatan validitas penelitian. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang membantu penelitian dalam pengumpulan dan menganalisis data. Adapun desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Definisi lain mengatakan bahwa desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar – ancar kegiatan yang akan dilaksanakan Dalam pengertian yang lebih luas, design penelitian mencakup prosesproses berikut :



3



a)



Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian



b)



Pemilihan kerangka konsepsual



c)



Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis



d)



Membangun penyelidikan atau percobaan



e)



Memilih serta member definisi terhadap pengukuran variabel-variabel



f)



Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan



g)



Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data



h)



Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data



i)



Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik



j)



Pelaporan hasil penelitian



2.2 Tujuan Desain Penelitian Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting, karena keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pilihan desain atau model penelitian. Desain penelitian mempunyai tujuan diantaranya yaitu: 1. Mengendalikan penyimpangan yang mungkin terjadi 2. Menyediakan jawaban-jawaban yang diperlukan dalam penelitian



2.3 Klasifikasi Desain Penelitian 1. Ragam Desain Penelitian Menurut Tujuannya Ditinjau dari tujuan penelitian, desain penelitian biasa dibedakan dalam tiga macam riset, yaitu riset eksploratif, deskriptif dan inferensial. Tetapi dalam perkembangannya kemudian muncul dua macam riset yang lain yaitu riset evaluatif dan verivikatif. a. Riset Eksploratif Sesuai dengan arti katanya, merupakan suatu kegiatan pemelitian yang bertujuan untuk menggali informasi atau data sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan gejala atau obyek yang diteliti.



4



Data yang dikumpulkan atau diperlukan dalam penelitian ini umumnya bersifat longitudinal. Tetapi tidak jarang penelitian eksploratif juga sebagai riset sekali tembak atau cross section. Sesuai dengan tujuannya, riset eksploratif memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Lebih banyak menggunakan data sekunder, dibanding data primer. Bahkan seringkali terkesan sebagai studi pustaka. 2. Karena



lebih



banyak



menggunakan



data



sekunder



seringkali



keterandalannya diragukan. 3. Draft laporan penelitian perlu dipublikasikan terlebih dahulu untuk memperoleah kritik baik interrnal maupun eksternal.



b. Riset Deskriptif Riset



deskriptif



merupakan



kegiatan



yang



bertujuan



untuk



menjelaskan, merinci atau membuat deskripsi terhadap suatu gejala atau obyek yang diteliti dengan menggunakan data yang diperoleh dengan seklali tembak atau cross sectional. Dalam arti sempit, deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang hanya menunjukkan gambaran, uraian, atau rincian tentang gejala yang diteliti. Tetapi dalam arti luas lebih jauh menceritakan hubungan atau keterlibatan antar gejala, serta seberapa jauh terdapat kesepakatan atas hasil yang



disampaikan.



Dengan



demikian,



dapat



dirumuskan



tentang



kecenderungan-kecenderungan, atau implikasi kegiatan yang perlu dilakukan.



c. Riset Inferensial Jika riset deskriptif hanya berusaha membuat rincian atau deskripsi untuk menjelaskan suatu gejala yang diteliti, riset inferensial lebih bersifat untuk pengambilan keputusan atau menguji hipotesis terutama yang dilakukan melaui riset eksperimental.



5



d. Riset Komparatif, Riset Korelasional, Dan Riset Kausal Riset



komparatif



adalah



penelitian



yang



bertujuan



untuk



membandingkan gejala atau keadaan yang dapat ditemui pada objek penelitian yang berbeda, untuk kemudian dilakukan analisis tentang seberapa jauh terdapat perbedaan yang signifikan antara gejala atau variabel penelitian yang diteliti. Riset korelasional merupakan kegiatan yang bertujuan untuk merinci dan menjelaskan seberapa jauh timbal balik antar variabel yang diteliti, sedangkan riset kausal dilakukan bertujuan untuk menjelaskan gejala sebab akibat yang bersifat searah. Meskipun bertujuan membandingkan, melihat hubungan timbal balik maupun mengkaji terjadinya sebab akibat, ketiga penelitian tersebut dapat didesain sekadar sebagai penelitian deskriptif ataupun penelitian inferensial.



e. Riset Evaluatif Merupakan riset yang dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap suatu kegiatan yang belum, sedang maupun telah dilaksanakan. Dalam pelaksanaanya riset evaluatif dapat bersifat deskriptif maupun inferensial. Meskipun demikian sebaiknya didesain sebagai riset inferensial yang dilengkapi hipotesis.



f. Riset Verifikatif Adalah suatu kegiatan penelitian ulangan yang ditujukan untuk mengkaji ulang atau mengkaji kembali hasil penelitian serupa yang pernah dilakukan pada lokasi yang sama atau pada lokasi yang berbeda. Karena itu, kaji ulang yang dimaksud di sini dapat berdimensi waktu dan atau berdimensi ruang. Dalam banyak kasus, kegiatan pengulangan terhadap penelitian yang pernah dilakukan dianggap sebagai penjiplakan atau plagiat, untuk itu pada penelitian ini diperlukan kejujuran peneliti tewntang upaya peneloitian yang akan dilakukan. 6



2. Ragam Desain Penelitian Menurut Data Yang Akan Dikumpulkan Desain penelitian dapat dibedakan dalam : riset sekali tembak (one Shoot), riset longitudinal (time series), dan cross sectional research yang merupakan gabungan dari keduanya. a. Riset Longitudinal Biasanya diterapkan pada riset historis yaitu suatu kegiatan penelitian melalui pengamatan atau pengumpulan data selama rentang waktu tertentu terhadap obyek yang sama dengan tujuan untuk mengetahui perubahan yang terjadi atau yang ditunjukkan oleh obyek penelitian dari waktu ke waktu. Biasanya dilakukan terhadap studi tentang perubahan perilaku, karena akan diperoleh gambarab yang jelas tentang karakteristik perilaku individu ataui kelompok masyarakat serta faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap terjadinya perubahan-perubahan tersebut.



b. Riset Sekali Tembak (One Shoot) Merupakan penelitian yang memanfaatkan data yang dikumpulkan pada waktu tertentu saja, dengan tujuan untuk mengetahui atau menjelaskan keadaan suatu obyek yang terjadi pada saat dilakukan penelitian.



c. cross sectional research Riset Cross Section sebenarnya sama dengan penelitian sekali tembak, bedanya adalah pengumpulan datanya dilakukan beberapa tahap terhadap obyek atau sub populasi yang berbeda.



3. Ragam Penelitian Menurut Sifat Datanya Bersasarkan sifatnya dibedakan dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Secara sederhana dibedakan menurut jenis data dan analisis data yang akan dilakukan, yaitu : 1. Penelitian kuantitatif memusatkan pada pengumpulan data kuantitatif yang berupa angka-angka untuk kemudian dianalisis dengan menggunakan alat-



7



alat analisis kuantitatif yang berupa analisis statistika maupun dengan perhitungan matematika. 2. Penelitian kualitatif, memusatkan perhatian pada pengumpulan data kualitatif yang berupa informasi kualitatif yang disampaikan melalui lisan maupun tertulis. Karena data yang dikumpulkan bersifat kualitatif, maka analisis datanya juga dengan teknik kualitatif. Meskipun demikian dapat pula dilakukan analisis kuantitaif dengan terlebih dahulu melakukan kuantifikasi terhadap data kualitatif melalui pemberian nilai skor baik dengan skala nominal maupun ordinal. Dalam praktek seringkali terdapat kesalahkaprahan dalam penilaian terhadap kedua jenis penelitian tersebut yaitu : 1. Penelitian



kuantitatif



seringkali



dinilai



lebih



baik



karena



harus



memanfaatkan analisis kuantitatif yang sesuai dengan perkembangan teknologi komputasi, cenderung semakin rumit dan harus menggunakan bantuan komputer untuk mengabalisisnya. 2. Penelitian kualitatif seringkali dinyatakan sebagai pengganti penelitian kuantitatif khususnya bagi peneliti sosial yang ketakutan atau tidak dapat menggunakan analisis kuantitatif. Pendapat seperti itu tentu saja tidak dibenarkan sebab masing-masing memiliki kelemahan dan keunggulan tersendiri. Bahkan seringkali yang terbaik adalah jika seseorang mampu menggabungkan kedua jenis penelitian tersebut secara simultan. Riset kuantitatif seringkali dipilih karena keunggulanya dalam arti mampu memberikan penilaian yang lebih obyektif dan dapat digunakan untuk melakukan prediksi yang lebih baik dengan menggunakan statistika atau metematika. Sebaliknya, penelitian kualitatif lebih banyak dipilih karena memiliki keunggulan dalam menjelaskan atau memberikan deskripsi tentang banyak hal seperti sifatsifat hubungan antar manusia, perubahan perilaku manusia terhadap suatu obyek dan lingkungannya dan lain-lain.



8



Tentang hal ini Sutopo (1988) mencatat adanya beberapa karakteristik penelitian kualitatif yang merupakan keunggulannya dibanding penelitian kuantitatif yang perlu dipahami oleh para pengguna yaitu : 1. Riset kualitatif lebih dapat diandalkan dalam arti datanya dapat dipercaya karena memilki natural setting dan hanya menggunakan data primer dari pihak-pihak yang bersangkutan langsung atau setidaknya mengetahui. Riset kualitatif lebih mengutamakan apa yang benar-benar terjadi dari sekedar laporan. Riset kualitatif lebih mengutamakan keyakinan dalam arti peristiwa yang diteliti adalah subyek masa kini dan bukan masa lampau. 2. Riset kualitatif terutama diarahkan untuk memberikan deskripsi melalui informasi yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata. 3. Lebih mementingkan proses dari pada hasil, lebih mementingkan mengapa, bagaimana, dan kapan daripada sekadar apa atau berapa yang terjadi. 4. Cenderung



menggunakan



analisis



induktif



sehingga



teori



yang



dikembangkan berangkat dari lapangan. 5. Lebih mengutamakan participant perspective sehingga semua instrumen dan ukuran yang digunakan, dikembangkan dari lapangan. Penelitian kuantitatif dilakukan jika kita telah memiliki informasi/asumsiasumsi tertentu dan data yang diperlukan dapat diperoleh dalam bentuk kuantitatif atau kualitatif yang dapat dikuantifisir. Penelitian kuantitatif lebih tepat digunakan untuk



penelitian



inferensial



dengan



menggunakan



perameter



yang



bersifat emik(dirumuskan berdasarkan teori/konsep/pengalaman empirik). Penelitian kualitatif sebenarnya dilakukan untuk mengeksplorasi informasi yang



diperlukan,



yang



sulit



dituangkan



dalam



bentuk



data kuantitatif.dalam penelitian kualitatif perlu dihindari perumusan atau penggunaan asumsi-asumsi sebelum penelitian dilakukan karena asumsi yang dirumuskan berdasarkan teori atau pengalaman empiris tidak selalu benar untuk penelitian yang akan dilakukan. Karena itu, penelitian kualitatif lebih tepat digunakan



untuk



penelitian



deskriptif



dengan



meanggunakan



parameater etik (berdasar fakta setempat).



9



Lebih jauh tentang penelitian kualitatif, dapat dikemukakan beberapa catatan sebagai berikut : 1. Pengumpulan data Pengumpulan data lebih banyak dilakukan melalui wawancara secara kelompok, karena itu peran pengumpul data lebih bersifat sebagai pemandu wawancara dalam suatu pertemuan yang bersifat partisipatif. Sehubungan dengan hal itu, sebelum melakukan kegiatan pengumpulan data, calon pengumpul data harus menyiapkan diri untuk benar-benar memiliki kemampuan sebagai pewawancara. Serta harus mengetahui karakteristik sosial budaya masyarakat diwilayah penelitian agar benar-benar dapat diterima oleh kelompok.



2. Pemilihan responden Penetapan sampel lebih sering dilakukan secara purposive sehingga responden yang terpilih adalah kelompok atau individu yang diyakini dapat memberikan informasi yang diperlukan. Untuk memperoleh data yang handal perlu diusahakan kelompok-kelompok responden yang relatif homogen terutama menyangkut status sosialnya. Jika hal tersebut sulit diupayakan, maka dalam pengumpulan data perlu diperhatikan keragaman atau perbedaan karakteristik individu dalam setiap kelompok.



3.



Teknik wawancara Dalam wawancara harus dihindari pertanyaan-pertanyaan yang cenderung



mengarahkan jawaban responden serta yang cenderung memperoleh jawaban klise. Untuk memperoleh data yang efektif, kegiatan wawancara sebaiknya dibatasi waktunya yaitu maksimal 2 jam.



4.



Instrumen penelitian Dalam penelitian kualitatif disarankan untuk tidak menggunakan daftar



pertanyaan tetapi cukup dengan panduan wawancara. Lebih lanjut, perlu dihindari 10



pertanyaan-pertanyaan tertutup dan usahakan pertanyaan terbuka agar responden lebih bebas dalam mengemukakan informasinya bahkan informasi penting yang sebelumnya belum terpikirkan oleh pengumpul data. Perhatikan kata-kata kunci yang sesuai dengan tujuan penelitian dan hindari untuk cukup puas dengan jawaban klise.



5.



Data yang dikumpulkan Selain memusatkan perhatian pada pengumpulan data kualitatif, data yang



dikumpulkan tidak cukup dari jawaban verbal tetapi juga data yang disampaikan secara tidak langsung melalui bahasa tubuh. Pengumpulan data jangan terlalu cepat percaya pada jawaban tetapi perlu melakukan recheck atas semua informasiyang ditangkap terutama untuk menguji konsistensi jawaban responden.



6.



Analisis hasil penelitian



Analisis data dalam penelitian kualitatif sudah dapat dilakukan sejak perumusan panduan diskusi/wawancara. Selain itu, draft hasil laporan perlu dikonfirmasikan kembali dengan individu yang terlibat dalam penelitian.



4.



Ragam Rancangan Penelitian Menurut Metodanya Dalam banyak kepustakaan dijumpai adanya tiga macam metode dasar



yaitu historis, deskriptif dan eksperimental. a. Riset Historis Adalah suatu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk membuat suatu gambaran tentang masa lalu dan perkembangannya secara obyektif dan sistematis. Hampir menyerupai studi pustaka karena lebih banyak mengandalkan data sekunder yang lebih bersifat longitudinal sedangkan pengumpulan data primer lebih banyak diarahkan untuk melakukan verifikasi dan evaluasi data sebelumnya. Karena itu keterhandalan riset historis sangat tergantung pada kemampuan peneliti untuk mensintesis bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. 11



b. Riset Deskriptif Berbeda dengan riset historis, penelitian deskriptif pada umumnya menggunakan data sekali tembak atau cross section. Ditinjau dari tujuannya, penelitian deskriptif dibedakan dalam : 1. Deskriptif



korelasional, untuk melihat signifikansi hubungan antar



variabel. 2. Deskriptif Kausal, untuk melihat signifikansi sebab akibat antar variabel. 3. Deskriptif komparatif, untuk melihat signifikansi perbedaan antar obyek atau variabel yang dicermati. Dalam prakteknya, penelitian deskriptif dapat dilakukan menggunakan dua teknik yaitu : 1. Teknik Survei, yang melibatkan obyek penelitian dengan populasi yang relatif besar dengan memanfaatkan data sekali tembak. 2. Teknik Kasus, yang bertujuan melakukan kajian yang mendalam terhadap obyek yang terbatas.



c. Riset Eksperimental Merupakan



kegiatan



penelitian



yang



bertujuan



untuk



menguji



kesignifikansian perlakuan-perlakuan tertentu dibanding kontrolnya. Dalam hubungan ini rancangan penelitian dapat dibuat untuk membandingkan antara with and without treatment atau before and after treatment. Dalam desain eksperimen ada empat prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Penempatan subjek secara acak 2. Adanya perlakuan 3. Adanya mekanisme kontrol 4. Adanya ukuran keberhasilan Dalam kenyataannya, penelitian eksperimental dibedakan dalam dua hal, yaitu : 1. Eksperimen murni, yang semua perlakuannya dapat benar-bener dikontrol dalam arti antar treatmen dapat benar-benar diisolir. 12



2. Eksperimen semu, yaitu penelitian eksperimen yang tidak mampu mengontrol atau mengisolasi hubungan yang terjadi antar treatmen sehingga terjadi perembesan. Penelitian ini terjadi manakala obyek penelitian melibatkan manusia yang dalam banyak kasus sangat sulit dikontrol. Berkaitan dengan riset eksperimental ini dikenal adanya beragam desain penelitian, seperti : 1. Rancangan Blok Acak sederhana 2. Rancangan Blok Acak Lengkap 3. Latin Square 4. Sarang Lebah 5. Dll



2.4 Jenis-jenis Desain Penelitian Pengelompokkan desain penelitian yang menyeluruh belum dapat dibuat dewasa ini, karena masing-masing ahli mengelompokkan jenis desain penelitian sesuai dengan kondisi ilmuwan itu sendiri. Ilmuwan McGrath (1970) mengelompokkan desain penelitian menjadi lima, yaitu : ·



Percobaan dengan control



·



Studi (belajar)



·



Survey (pengamatan)



·



Investigasi (meneliti)



·



Penelitian tindakan



Sedangkan menurut Barnes (1964), desain penelitian dibagi menjadi : ·



Studi “ Sebelum – Sesudah” dengan kelompok control



·



Studi “ Sesudah Saja” dengan kelompok control



·



Studi “ Sebelum – Sesudah” dengan satu kelompok



·



Studi “ Sesudah Saja” tanpa control



·



Percobaan ex post facto



13



Shah (1972) mencoba membagi desain penelitian menjadi enam kenis, yaitu : ·



Desain untuk penelitian yang ada control



·



Desain untuk studi deskriptif dan analitis



·



Desain untuk studi lapangan



·



Desain untuk studi dengan dimensi waktu



·



Desain untuk studi evaluatif - nonevaluatif



·



Desain dengan menggunakan data primer atau data sekunder



Desain penelitian memiliki beragam jenis dilihat dari berbagai perspektif, antara lain : a)



b)



c)



d)



e)



Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya ; ·



Penelitian eksploratif



·



Penelitian uji hipotesis



Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data ; ·



Penelitian pengamatan



·



Penelitian Survai



Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti ; ·



Penelitian eksperimental



·



Penelitian ex post facto



Desain penelitian menurut tujuannya ; ·



Penelitian deskriptif



·



Penelitian komparatif



·



Penelitian asosiatif



Desain penelitian menurut dimensi waktunya ; ·



Penelitian Time Series



·



Penelitian Cross Section



14



f)



Desain Penelitian dilihat dari lingkungan studi dapat dikelompokkan ; ·



Studi dan Eksperimen Lapangan



·



Ekspreimen Laboratorium



2.5 Ruang Lingkup Desain Penelitian Ruang lingkup desain penelitian terdiri dari : a)



Penentuan Judul Penelitian Penentuan judul penelitian sangat penting karena dapat mengetahui objek



penelitian, subjek apa yang akan diteliti, dimana lokasi penelitian, tujuan yang ingin di capai dan sasarannya. Ada beberapa petunjuk bagi seorang peneliti yang akan melakukan penelitian dalam menentukan judul, yaitu : · Keterjangkauan · Ketersedian Data · Signifikansi Judul yang dipilih Beberapa syarat yang diperlukan untuk memilih judul penelitian, yaitu : ·



Judul ditetapkan setelah peneliti mengetahui permasalahan pokok objek yang akan diteliti



b)



·



Judul penelitian mencerminkan keseluruhan isi penulisan



·



Judul harus mengemukakan kalimat singkat dan jelas



Penentuan masalah penelitian. Masalah penelitian itu merupakan pedoman kegiatan penelitian. Dalam



penelitian, masalah berperan untuk mengarahkan kegiatan penelitian. Tanpa rumusan masalah, peneliti akan kesulitan dalam pelaksanaan dan penulisan penelitiannya. Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu: ·



Masih berhubungan dengan judul utama



·



Mendukumg tujuan penelitian



·



Mengembangkan atau memperluas cara-cara pengujian suatu teori



·



Memberikan sumbangan terhadap metodelogi penenelitian 15



·



c)



Menunjukan variable-variabel yang diteliti.



Penentuan tujuan penelitian. Tujuan penelitian dapat mengarahkan peneliti untuk mencapai sasaran dan



target yang ingin dicapai. Tujuan penelitian terdiri dari tujuan utam dan tujuan sekunder. Tujuan utama sangat erat kaitannya dengan judul dan masalah penelitian, sedangkan tujuan sekunder sangat tergantung pada keinginan pribadi seorang peneliti, dengan kata lain lebih bersifat subjektif bagi peneliti.



d)



Penentuan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan namun perlu



menguji kebenarannya. Ada beberapa cara untuk merumuskan hipotesis anatara lain yaitu sebagai berikut: · Hipotesis yang baik harus searah dan mendukung Judul, Masalah, dan Tujuan Penelitian · Hipotesis harus dapat diuji dengan data empiris · Hipotesis harus bersifat spesifik Dalam statistik dikenal ada dua macam hipotesis yaitu: · Hipotesis nol (H0): hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan dan tidak ada perbedaan atau tidak ada pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain · Hipotesis



alternative



(Ha):



hipotesis



yang



menyatakan



adannya



ketidaksamaan atau adanya perbedaan dan saling mempengaruhi anatara variabel satu dengan variable yang lain



e)



Penentuan populasi dan sampel penelitian. Yang harus diperhatikan dalam menentukan sampel penelitian, adalah : · Tentukan populasi di daerah penelitian. · Tentukan jumlah sampel yang akan diteliti · Tentukan metode pengambilan sampel



16



f)



Penentuan metode dan teknik pengumpulan data. Metode pengumpulan data terdiri atas beberapa cara yaitu : · Observasi · Wawancara · Angket · Pengumpulan data skunder · Pengumpulan data melalui penginderaan jauh



g)



Penentuan cara mengolah dan menganalisis data.



2.6 Hal Yang Perlu Diperhatikan Hal yang perlu diperhatikan dalam rancangan atau desain penelitian : - Rencana tentang sumber & tipe informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan penelitian - Strategi / gambaran pendekatan yang digunakan dalam pengumpulan & analisa data - Jadwal & anggaran penelitian yang diperlukan harus diuraikan secara jelas



2.7 Desain Dalam Merencanakan Penelitian Dalam memecahkan masalah, desain dimulai dengan mengadakan penyelidikan dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui. Dari penyelidikan itu, akan terjawab bagaimana hipotesis dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk memecahkan suatu masalah. Dari sini pula dapat dicari beberapa petunjuk tentang desain yang akan dibuat untuk penelitian yang akan dikembangkan.



2.8 Desain Pelaksanaan Penelitian Desain pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan atau pengamatan serta memilih pengukuran,-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-alat untuk mengumpulkan data kemudian membuat coding dan editing, serta memproses data yang telah dikumpulkan. 17



Suchman (1967) telah membagi desain dalam pelaksanaan penelitian, yaitu : 



Desain sampel







Desain alat (instrument)







Desain administrasi







Desain analisis



18



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Desain penelitian adalah suatu rancangan bentuk atau model suatu penelitian. (Ibnu subyanto : 1990;10) Desain



penelitian adalah



perencanaan,



struktur



dan



strategi penelitian dalam rangka mengendalikan penyimpangan yang mungkin terjadi



dan



menjawab



pertanyaan



yang



mungkin



terjadi.



Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Dalam sebuah desain penelitian biasanya dijelaskan bagaimana data atau informasi dikumpulkan, mekanisme kontrol dilakukan, dan upaya peningkatan validitas penelitian. Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting, karena keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pilihan desain atau model penelitian. Desain penelitian mempunyai tujuan diantaranya yaitu: 1. Mengendalikan penyimpangan yang mungkin terjadi 2. Menyediakan jawaban-jawaban yang diperlukan dalam penelitian



3.2 Saran Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan di masa akan datang.



19