Destilasi Sederhana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM METODE PEMISAHAN PERCOBAAN I DESTILASI SEDERHANA



NAMA



: RULIANI ANSAR



NIM



: F1C1 12 031



JURUSAN



: KIMIA



KELOMPOK



: III (TIGA)



ASISTEN



: MAYA SUSANTI



LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI



20



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Dalam memurnikan suatu unsur atau senyawa, digunakan salah satu bidang studi yang secara khusus membahas tentang hal ini, yaitu metode pemisahan. Destilasi merupakan salah satu cara dalam metode pemisahan yang paling kuno, namun tetap berkembang mengikuti perubahan zaman. Sehingga destilasi-pun terbagi menjadi berbagai tekhnik. Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair berdasarkan pada perbedaan titik didih cairan. Salah satu teknik dari destilasi yang umum digunakan adalah destilasi sederhana. Dalam suatu laboratorium (khususnya kimia), kebutuhan akan air bersih/aquades adalah suatu hal yang pasti. Sebut saja untuk membuat suatu larutan atau untuk melarutkan suatu bahan, maka kita membutuhkan air yang bersih dari logam lain atau yang biasa disebut air destilata atau kita kenal juga dengan aquades. Selain di laboratorium, air destilat ini juga dibutuhan sebagai sumber air destilata. Misalnya kita mengolah air laut untuk dijadikan air minum dan hal ini akan sangat membantu dalam pelayaran sehingga dengan teknik destilasi ini para pelayar tak perlu lagi membawa stok air bersih, mereka tinggal melakukan proses destilasi untuk mendapatkan air bersih. Berdasarkan dari penjelasan latar belakang diatas, maka percobaan ini



dilakukan untuk mengetahui proses pemurnian air yang tercampur dengan senyawa lain. Dalam hal ini senyawa yang dimaksud adalah aseton. Titik tidih kedua senyawa tersebut berbeda.



B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari percobaan ini adalah bagaimana prinsip dan proses destilasi sederhana.



C. Tujuan Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui prinsip dasar proses destilasi secara sederhana.



BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA



Destilasi merupakan proses gabungan antara pemanasan dan pendinginan uap yang terbentuk sehingga diperoleh cairan kembali yang murni. Dalam pemanasan cairan biasanya ditambahkan batu didih (boililng chips), untuk mencegah pendidihan yang mendadak (bumping). Batu didih yang berpori perlu diganti setiap kali akan melakukan destilasi kembali. Untuk destilasi hampa udara (vacum destilation), aliran udara melalui kapiler ke dalam bagian bawah labu merupakan pengganti batu didih . Dalam destilasi sederhana, uap campuran diambil dan dikondensasi seluruhnya, tetesan merupakan cairan dengan komposisi yang lebih banyak mengandung minyak atsiri dari pada cairan semula Cara umum untuk melukiskan hasil destilat adalah dengan menggambarkan kurva distilat, dimana komposisi, titik didih atau sifat-sifat fisika lain dari distilat digambarkan terhadap persen atau jumlah distilat. Salah satu metode pemisahan campuran yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah prinsip destilasi. Destilasi yaitu metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih. Cara ini dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang mempunyai titik didih berbeda. Destilasi adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Proses ini dilakukan untuk mengambil alkohol dari hasil fermentasi. Destilasi



dapat dilakukan pada suhu 80 °C, karena titik didih alkohol 78 °C. sedangkan titik didih air 100 °C. destilasi adalah memisahkan komponen-komponen yang mudah meguap suatu campuran cair dengan cara menguapkannya (separating agentnya panas), yang diikuti dengan kondensasi uap yang terbentuk dan menampung kondensat yang dihasilkan. Uap yang dikeluarkan dari campuran disebut sebagai uap bebas, kondensat yang jatuh sebagai destilat dan bagian campuran yang tidak menguap disebut residu.



BAB 3 METODOLOGI PRAKTIKUM



A. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, Tanggal 22 Mei 2015 dan Pukul 15.00 – selesai, bertempat di Laboratorium Kimia, STT MIGAS BALIKPAPAN.



B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu : - Elbow - Pipa paralon - Kaleng biskuit - Termometer - Selang - Botol aqua - Ember - Pompa aquarium - Sandal jepit



2. Bahan Bahan yang digunakan pada praktikm ini yaitu : - Cengkeh - Air



C. Prosedur Kerja



Seperangkat Alat Destilasi - Dirangkai sedemikian rupa - Labu destilasi diisi batu didih, lalu Aquades dan aseton masing-masing 50 mL - Air dialirkan lewat kondensor - Labu destilasi dipanaskan hingga mendidih - Dicatat temperatur maksimum - Mengukur volume Destilat yang diperoleh hasil IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil a. Gambar alat destilasi



1 7



3 2



8 9



4 5 6 Keterangan : 1. Statip



6. Air keluar



2. Klem



7. Kondensor



3. Adaptor



8. Labu destilat



4. labu alas bulat



9. Air masuk



5. Penangas air b. Perhitungan V aseton



= 50 mL



V air



= 50 mL



V destilat



= 32 mL



efisiensi aseton =



volume destilat volume campuran



x 100 % =



32 mL 100 mL



x 100 % = 32 %



B. Pembahasan Zat cair dapat dipisahkan dan dimurnikan dengan cara destilasi. Destilasi merupakan suatu teknik pemisahan larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik didihnya. Dasar pemisahan suatu campuran dengan destilasi adalah adanya perbedaan titik didih dua cairan atau lebih yang jika campuran tersebut dipanaskan, maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat, kita dapat menguapkan dan kemudian mengembunkan komponen-komponen secara bertahap. Dalam proses destilasi, terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair. Atas dasar ini, maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin. Proses destilasi ini dilakukan pada suhu titik didihnya. Suhu titik didih yang dipertahankan pada proses destilasi ini adalah suhu titik didih dari aseton karena suhu titik didihnya lebih rendah dari air. Hal inilah yang mendasari senyawa aseton akan lebih dulu menguap pada suhu ini, sedangkan air belum menguap dan tetap berada pada labu alas bulat. Secara teori, metode pemisahan dengan menggunakan destilasi secara sederhana dimulai dengan merangkai alat destilasi. Setelah selesai dirangkai, labu alas bulat atau labu destilasi kemudian dimasukkan batu didih ke dalamnya. Adapun fungsi dari batu didih ini yaitu untuk meratakan panas dalam labu destilasi selama proses pemanasan berlangsung. Kemudian, bahan berupa aseton sebanyak 50 mL dimasukkan ke dalam labu destilat. Aquades sebanyak 50 mL



selanjutnya ikut dimasukkan ke dalam labu destilat. Setelah selesai dirangkai dan bahan – bahan telah siap, proses destilasi pun dapat dimulai. Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah yaitu asetonl akan menguap. Uap tersebut lalu bergerak menuju kondensor, yaitu pendingin. Proses pendinginan terjadi karena air mengalir kedalam dinding (bagian luar kondensor), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali menjadi cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut. Beberapa tujuan destilasi pada umumnya adalah untuk mengambil sebagian atau seluruh zat tertentu yang ada dalam bahan. Selain itu ada juga halhal yang dapat mempengaruhi ketajaman metode pemisahan destilasi yaitu perbedaan komposisi yang mungkin ada diantara cairan dalam uap pada keadaan kesetimbangan selain itu efektifitas uap dan cairan yang biasa dinyatakan dalam plat teoritis. Pada Praktikum kali ini, akan dilakukan destilasi campuran yang mengandung aseton dan air. Dimana, destilat yang diharapkan adalah senyawa aseton murni. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, volume awal dari etanol 50 mL dan setelah dilkakukan proses destilasi atau pemurnian dari etanol tersebut yaitu sebesar 32 mL. Efisiensi kadar aseton yang diperoleh adalah sebesar 32 % tersebut merupakan aseton murni yang diperoleh dari proses destilasi.



V. PENUTUP Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa prinsip dasar dari destilasi sederhana adalah memisahkan senyawa-senyawa berdasarkan perbedaan titik didih. Dimana volume destilat yang diperoleh sebanyak 32 mL aseton murni.



DAFTAR PUSTAKA Afriadi, A., Zenap, C.S. dan Rahmawati, R.S., 2013, “Analisis Keterampilan Proses Sains melalui Pembelajaran Berbasis Proyek pada Konsep Pemisahan Campuran”. Anwar, C. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik I. UGM. Yogyakarta. Atkins. 1999. Kimia Fisika. Erlangga: Jakarta. Basset. 1983. Vogel’s Text Book of Quantitative Inorganic Analysis 4th ed. Longman Inc. London. Kurniawan, A.D., Semin, Suprajitno, T., 2014, “Analisa Penggunaan Bahan Bakar Bioethanol dari Batang Padi sebagai Campuran pada Bensin”, Jurnal Teknik Pomits, Vol. 3 No 1 : 35.