Dinpop Kelompok 11 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DINAMIKA POPULASI IKAN SURPLUS PRODUKSI IKAN PELAGIS DI KABUPATEN PATI TAHUN 2004-2013



Disusun Oleh: Kelompok 11 FITRIANA HIDAYATURROHMAH HAFIDZHAN V. HAMDANI AMALIA RACHMA FATCHIYYAH ARIEF RAHMAN P SURYANI P.R SIMANJUNTAK



26010114120014 26010114130036 26010114140079 26010114140071 26010114190063



FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016



I. PENDAHULUAN



1.1.



Latar Belakang Dinamika populasi merupakan konsep batasan identifikasi populasi dan stok serta parameter peubahnya yaitu pendugaan parameter pertumbuhan, rekruitmen, mortalitas alami dan penangkapan. Para ahli perikanan harus menelaah dinamika populasi ikan dengan tepat, agar sumberdaya perikanan pada suatu perairan jangan sampai menurun. Untuk memahami dinamika populasi ikan, pengetahuan tentang konsep perikanan sangat diperlukan, yaitu meliputi tiga unit faktor yang berinteraksi yaitu : biota, habitat dan manusia. Dalam dinamika populasi yang dimaksud dengan biota adalah semua jenis ikan, phytoplankton, zoo-plankton, bentos serta tumbuhan air tertentu. Faktor habitat terdiri dari komponen fisik seperti kualitas air, substrat, morfometri, dan geografi perairan yang saling berinteraksi. Komponen manusia meliputi semua manipulasi sumberdaya biota yang dapat diperbaharui, pengaruh manusia terhadap habitat dan biota biasa berupa usaha perikanan rekreasi dan komersial, industri, pertanian, dan berbagai limbah domestik yang dibuang keperairan. Masalah utama dalam perikanan sebagian besar berasal dari kegiatan manusia seperti penangkapan, masyarakat perikanan, nelayan, dan pengusaha termasuk rantai pemasarannya.



Populasi adalah kelompok organisme sejenis yang hidup bersama dalam suatu perairan tertentu dan dapat melakukan reproduksi sesamanya. Apabila ikan yang memiliki morfologi sama, tetapi mereka tidak dapat melakukan perkawinan/ reproduksi, maka mereka itu bukan berasal dari populasi yang sama. Suatu populasi ikan terdiri atas induk ikan, ikan dewasa, ikan muda dan bahkan larva . Populasi tidak ada batasan ukuran atau umur. Populasi di suatu perairan dinamis, artinya mengalami perubahanperubahan, baik penamahan ataupun pengurangan jumlah. Penambahan terhadap populasi dapat disebabkan oleh masuknya individu lain yang ersal dari daerah lain (imigrasi) dan karena adanya kelahiran (natalitas) sebagai hasil dari reproduksi. Pengurangan terhadap suatu populasi dapat disebabkan oleh kematian (mortalitas) atau karena kelarnya individu dari populasi tersebut ke luar wilayah perairan. Mortalitas sendiri dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu mortalitas sebab- sebab alamiah, dan mortalitas karena adanya penangkapan. Ilmu statistik dalam mempelajari dinamika populasi sangat membantu, mengevaluasi, memprediksi dan merupakan dasar dari semua percobaan. Seperti pendugaan kelimpahan stok dan untuk mengembangkan hubungan secara matematik dalam bidang perikanan.



1.2.



Tujuan dan Manfaat Tujuan praktikum Dinamika Populasi tentang Model Surplus Produksi adalah sebagai berikut:



1. Memahami dan mampu menerapkan metode perhitungan produksi ikan per usaha penangkapan (CPUE) 2. Memahami dan mampu menerapkan metode perhitungan potensi lestari (MSY) dari sumberdaya perikanan 3. Memahami dan mampu menerapkan menghitung upaya penangkapan optimal (fopt) di berbagai Kabupaten di Jawa Tengah 4. Mampu menyimpulkan status perikanan berdasarkan hasil perhitungan model surplus produksi. Manfaat Praktikum Dinamika Populasi Ikan adalah untuk menambah pengetahuan mengenai langkah-langkah yang tepat dalam menghitung stok ikan pelagis/demersal di suatu perairan



1.3.



Lokasi dan Waktu Waktu dari pelaksanan praktikum dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 19-20 Maret 2016 jam 08.00-16.00 di Kampus FPIK Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.



II. TINJUAN PUSTAKA



2.1.



Sumberdaya Ikan Pelagis di Kabupaten Pati Jawa Tengah



2.1.1.



Kuro Senangin (Eleutheronema tetradactylum) Ikan Kuro Senangin adalah ikan laut berwarna perak keabu-abuan berbentuk



perciform dari famili Polynemidae. Ikan ini ditemukan di perairan tropis hingga subtropis di seluruh dunia (Indo-Pasifik Barat, dari timur Teluk Persia hingga Papua Nugini dan utara Australia). Ikan ini hidup di dasar berlumpur dangkal di pesisir, kadang memasuki sungai. Makanan utamanya adalah udang dan ikan (umumnya merupakan famili Mugilidae, Engraulidae dan Sciaenidae) dan terkadang polychaeta. (Jaferian et al., 2010). 2.1.2. Swangi/ Mata Besar (Priacanthus tayenus) Ikan swanggi (Priacanthus tayenus Ricahrdson, 1846) merupakan salah satu jenis ikan demersal yang umumnya mendiami suatu perairan dasar atau daerah berbatu. Ikan swanggi termasuk ke dalam salah satu dari enam ikan demersal ekonomis penting di Laut Cina Selatan. Secara umum ikan ini mencari makan secara nokturnal tetapi dapat juga mencari makan secara diurnal dengan sama



baiknya. Makanan utamanya adalah dari jenis crustacea (dominan udang), cephalopoda kecil, polychaeta, dan ikan kecil. (Rifai, 2012). 2.1.3. Gulamah/ Tigawaja (Nibea albiflora) Ikan Tigawaja adalah jenis ikan yang hidup di perairan dangkal. Ikan dari famili Sciaenidae ini dapat ditemui hampir di seluruh perairan dangkal di Indonesia. Ikan yang banyak ditemukan di daerah perairan pantai ini termasuk ikan komersial dan kadang juga dijadikan sebagai olahraga memancing. Walaupun komersial, pemasaran ikan ini tidak terlalu luas bahkan cenderung hanya dijual pada pasar lokal. (Maulana, 2004). Sumberdaya ikan Gulamah merupakan salah satu jenis ikan demersal kecil yang banyak ditangkap oleh nelayan dengan menggunakan trammel net dan gill net, payang dan pukat pantai, (Saputra et al., 2008) 2.1.4. Tongkol Krai (Auxis thazard) Ikan tongkol tergolong ikan Scombridae, bentuk tubuh seperti betuto, dengan kulit yang licin. Sirip dada melengkung, ujungnya lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet. (Saputra, 2010) 2.1.5. Kembung (Restrilliger kanagurta)



Ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) salah satu jenis ikan ekonomi penting, jenis ini banyak ditemukan di Perairan Sorong dan sekitarnya dan sering tertangkap dengan alat tangkap bagan maupun purse seine. Sampai sekarang penelitian aspek-aspek biologi terutama tentang ukuran (panjang dan berat) belum banyak dilakukan. Sebagai penelitian pendahuluan, analisa hubungan panjang-berat dimaksudkan untuk mengetahui tingkat eksploitasi sumber daya tersebut.Analisa berdasarkan data panjang berat hasil pengukuran langsung secara acak dari hasil tangkapan nelayan purse seiene selama 3 (tiga) bulan, dari September-November 2012. Data dianalisa dengan menggunakan persamaan kurva geometrik. Hasil analisa menunjukan sumber daya ikan kembung lelaki (Rstrelliger kanagurta) di Perairan Sorong dan sekitarnya telah over exploitasi dan pertumbuhannya adalah allometris negative, yang ditunjukkan oleh nilai b