Diskusi 4 Audit SDM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mark A. Huselid, Brian E. Becker dan Richard W. Beatty dalam bukunya The Workforce Scorecard: Managing Human Capital to Execute Strategy menjelaskan berbagai ukuran yang tersedia untuk mengevaluasi keberhasilan pengelolaan SDM, dalam : 1) Mencapai tujuan strategi bisnis. 2) Mencapai target strategis. 3) Sejauh mana SDM memiliki keterampilan untuk mengeksekusi strategi. 4) Sejauh mana SDM memahami strategi dan apakah budaya perusahaan mendukung eksekusi strategi. 5) Keberhasilan investasi SDM. 6) Sejauh mana praktek Manajemen SDM terintegrasi dengan Strategi Bisnis 7) Sejauh mana Praktek dan Kebijakan Manajemen SDM didesain dan diimplementasikan. Adapun 5 ukuran Keberhasilan Investasi SDM menurut Mark A. Huselid, Brian E. Becker dan Richard W. Beatty dalam bukunya The Workforce Scorecard: Managing Human Capital to Execute Strategy, yaitu sebagai berikut. 1. Competency Development Expense per Employee atau Beban/Biaya Pengembangan Kompetensi per Pegawai Perusahaan perlu memperhitungkan dengan cermat mengenai biaya tersebut. Peningkatan biaya SDM harus diimbangi pula dengan peningkatan SDM di dalamnya. Bagaimana seseorang bisa mendapatkan gaji yang terus naik, namun performanya cenderung turun? Banyak perusahaan berasumsi bahwa biaya SDM adalah gaji yang diterima oleh karyawan. Lebih dari itu, biaya SDM ini juga meliputi kenaikan upah minimum suatu wilayah dan peningkatan kompetensi di seluruh sektor. Perusahaan harus menghitung persentase biaya SDM perusahaan dibandingkan dengan Omzet atau Gross Profit. 2. Accident Cost atau Biaya Kecelakaan Dalam hal ini biaya kecelakaan kerja. Perusahaan harus mempunyai anggaran untuk biaya kecelakaan kerja karena kecelakaan kerja itu merupakan sesuatu yang tidak bisa diprediksi, artinya bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. Selain itu, hal tersebut dapat memberikan rasa aman bagi para pegawai, yang memungkinkan meningkatkan kinerja para pegawai tersebut. Bentuk accident cost bisa berupa mengasuransikannya ke perusahaan asuransi terkemuka. 3. Lost Work Days atau Jumlah Hari Kerja yang Hilang Adalah setiap hari kerja di mana seorang pekerja tidak bisa melakukan semua pekerjaan rutinnya sebab mengalami kecelakaan kerja atau sakit karena pekerjaan yan dideritanya. Dalam hal ini perusahaan harus meminimalkan jumlah waktu yang hilang, baik dengan cara menukar pegawai dengan intensitas pekerjaan yang masih satu bidang untuk menggantikan peran pekerja yang mengalami kecelakaan atau sakit maupun dengan cara mengalihkan sesaat ke pekerjaan lainnya atau pekerja masih bekerja pada tempatnya tapi tidak bisa kerjakan dengan normal semua pekerjaannya. Semakin kecil lost work days, semakin berhasil perusahaan dalam menginvastasikan SDM nya. 4. Response Time per Information Request Merupakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menyediakan informasi yang diminta oleh stakeholder dan pemangku kepentingan. Hal itu menunjukkan keterampilan para SDM yang ada didalamnya dalam mengolah informasi dan menyediakannya kepada pihak lain. Semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk menyediakan informasi



yang dibutuhkan, semakin bisa dikatakan berhasil suatu perusahaan dalam menginvestasikan SDM nya. 5. Number of Safety Training and Awareness Activities Merupakan jumlah pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan terkait keselamatan dan kepedulian dalam bekerja. Kepedulian dan keselamatan dalam bekerja itu sangat penting adanya. Jika tingkat kepedulian dan keselamatan para karyawannya sudah tinggi maka akan meningkatkan kinerja mereka dan meminimalisir kesalahan dan kecelakaan kerja yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Jika seperti itu, bisa dikatakan perusahaan sudah menginvestasikan SDM nya dengan baik.



Sumber : Modul Audit SDM/EKMA4476/Modul 4