Buku Panduan Skripsi Fai Umc 2022 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Bunga
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU PANDUAN PENULISAN



PROPOSAL SKRIPSI & SKRIPSI



Fakultas Agama Islam



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON 2022



i



Tim Penyusun Penanggung Jawab Dr. Aip Syarifudin, M.Pd.I Ketua Abdul Muaz, M.Ud Anggota Dr. Adang Darmawan Achmad Atamimi, M.Pd.I Dr. Toto Santi Aji, M.Ag Dr. Sri Maryati, MA Dr. Sudrajat, M. Pd.I Dr. Abdul Basit Atamimi, M. Hum Siti Hajar, M. Th. I Subhan, M.Pd.I M. Aziz Husnarrijal, M.Pd.I Nur Khaeriyah, M. Si Ahmad Zaeni, M. Ag Abdul Muiz, M.Ud Riza Awal Novanto, M.Pd.I Administrasi/Kesekretariatan Ahmad Yani Sutarman, S.Pd.I Desain dan Tata Letak: Abu Biru



Cetakan 1/Maret 2022 Diterbitkan oleh FAI Press Jl. Watubelah No. 40 Kel. Watubelah Kec. Sumber Cirebon, Jawa Barat Telp: (0231)-209608, Surel: [email protected] www.umc.ac.id | fai.umc.ac.id | tp.fai.umc.ac.id | iat.fai.umc,ac.id



ii



Kata Pengantar Puji dan syukur kehadirat Allah Swt. atas segala keberkahan yang senantiasa diberikan kepada kita semua. Alhamdulillah, saat ini telah terbit Buku Panduan Penulisan Proposal Skripsi dan Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon (FAI-UMC). Saya, selaku Dekan FAIUMC menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya bagi Tim Penyusun yang telah menyelesaikan dengan baik penyusunan buku pedoman ini. Buku panduan ini wajib digunakan sebagai acuan utama untuk seluruh mahasiswa Fakultas Agama Islam dalam menyusun tugas akhir berupa karya tulis ilmiah. Untuk kepentingan keseragaman karya tulis ilmiah di lingkungan FAI-UMC maka mohon buku ini menjadi pegangan bagi para dosen pembimbing yang ditugaskan untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa. Buku ini pun jika diperlukan akan diperbaharui secara periodik agar senantiasa selaras dengan perkembangan keilmuan. Masukan dan juga saran konstruktif dari seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon dalam upaya penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga Buku Panduan Penulisan Proposal Skripsi dan Skripsi ini dapat dipergunakan dengan sebaik mungkin dalam rangka perbaikan kualitas penulisan karya ilmiah bagi mahasiswa dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon. Cirebon, Maret 2022 Dekan FAI-Universitas Muhammadiyah Cirebon Dr. Aip Syarifudin, M. Pd.I NIDN: 0402018402



iii



Pengantar Penyusun Alhamdulillah wassyukrulillah, segala puji hanya milik Allah Swt., semoga kita semua selalu mendapatkan nikmat dariNya dan pandai mensyukurinya. Akhirnya, kami bisa merampungkan Buku Panduan Penulisan Proposal Skripsi dan Skripsi ini. Buku ini adalah pedoman teknis untuk segenap mahasiswa dalam menulis tugas akhir berbentuk karya ilmiah sebagai syarat kelulusan di lingkungan akademis Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon (FAI-UMC). Tentu saja, buku ini juga akan berguna untuk para dosen yang menjadi pembimbing skripsi dalam mendampingi mahasiswa menyelesaikan tugas akhirnya. Beberapa konten dalam buku ini sudah disesuaikan dengan pelbagai rujukan, seperti Buku Panduan Penyelesain Tugas Akhir Program Sarjana (S1) Universitas Muhammadiyah Cirebon (2021) dan beberapa rujukan relevan yang memang memiliki ciri khas prodi-prodi kajian keislaman di Tanah Air. Akhir kalam, kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada beberapa pihak yang membantu dalam penulisan buku ini. Tiada gading yang tak retak. Begitu pula dalam penyusunan buku ini. Untuk itu, kami mohon maaf jika masih ada kekeliruan di sanasini serta saran dan kritik konstruktifnya. Cirebon, medio Maret 2022 Ketua Tim Penyusun Abdul Muaz, M. Ud NIDN. 0412057805



iv



Visi Fakultas Agama Islam Menjadi Fakultas Agama Islam Unggulan dalam Menghasilkan Sarjana Agama Islam yang Islami, Profesional, dan Mandiri di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2024



Daftar Isi v



Tim Penyusun Kata Pengantar Pengantar Penyusun Daftar Isi



i iii iv vi



BAB I. PENDAHULUAN A. Landasan Pemikiran B. Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi



2 4



BAB II. PROPOSAL SKRIPSI A. Syarat Pengajuan Proposal 7 B. Sistematika Penulisan Proposal 7 C. Prosedur Bimbingan Proposal Skripsi dan Sidang Ujian Proposal (SUP) 13 BAB III. FORMAT PENULISAN SKRIPSI A. Sampul Skripsi B. Ukuran Kertas C. Sistem Penulisan D. Margin dan Paragraf E. Penulisan dan Pemenggalan Kata F. Penomoran Halaman G. Penulisan Sumber Rujukan H. Penulisan Tabel dan Gambar I. Peulisan Daftar Pustaka J. Pedoman Transliterasi K. PLagiarisme dan Etika Penulisan L. Isi Skripsi M. Penjilidan Skripsi



17 17 17 17 18 19 20 25 25 26 26 27 29



BAB IV. BIMBINGAN & SIDANG SKRIPSI A. Bimbingan Skripsi



31 vi



B. Ujian Sidang Skripsi C. Persyaratan Ujian Sidang Skripsi D. Pendaftaran Ujian Sidang Skripsi



32 32 33



Lampiran-Lampiran



vii



BAB I PENDAHULUAN



1



A.



Landasan Pemikiran



Skripsi adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada jenjang sarjana (S-1). Untuk itu, sebagai sebuah karya ilmiah yang notabene hasil penelitian, skripsi sudah seyogyanya mematuhi kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang dipersyaratkan, baik dari aspek substantif (problem riset, metodologi riset, kajian literatur, unsur novelty (kebaruan) riset, dan lain-lainnya) maupun aspek teknis-administratif (redaksi penulisan sesuai pedoman KBBI, checking plagiasi, persetujuan pembimbing, dan lain-lainnya). Di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon yang menanungi 2 (Dua) Program studi (Prodi), Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir dan Prodi Tasawuf dan Psikoterapi sendiri, salah satu profil utama lulusannya adalah Asisten Peneliti pada konsentrasi keilmuannya. Hal tersebut merujuk pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi Jenjang Sarjana pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dan Fakultas Agama Islam (FAI) pada Perguruan Tinggi yang diterbitkan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementrian Agama Republik Islam 2018 yang memang sudah berdasakan KKNI dan SNPT. Berikut adalah profil utama Prodi Tasawuf dan Psikoterapi dan Ilmu Alquran dan Tafsir: No 1.



Profil Lulusan Praktisi Tasawuf dan Psikoterapi



Deskripsi Profil Sarjana agama yang memiliki kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, kemampuan manajerial dan tanggung jawab sebagai praktisi tasawuf dan psikoterapi yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir dibidangnya serta mampu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab berlandaskan ajaran dan etika keislaman, keilmuan dan keahlian.



2



2.



Asisten Peneliti Bidang Tasawuf, Psikoterapi dan Sosial Keagamaan



3.



Pengembang Amaliyah Tasawuf dan Psikoterapi



Sarjana agama yang memiliki kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, kemampuan manajerial dan tanggung jawab sebagai asisten peneliti dalam bidang tasawuf dan psikoterapi yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir dibidangnya serta mampu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab berlandaskan ajaran dan etika keislaman, keilmuan dan keahlian. Sarjana agama yang memiliki kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, kemampuan manajerial dan tanggung jawab sebagai pengembang amaliyah tasawuf dan psikoterapi yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir dibidangnya serta mampu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab berlandaskan ajaran dan etika keislaman, keilmuan dan keahlian.



Tabel.1 Profil Lulusan Prodi Tasawuf dan Psikoterapi



Profil Lulusan



Deskripsi Profil



1.



Mufasir Pemula



Sarjana Agama yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir yang mampu mengkaji, menerjemahkan, dan menyajikan kandungan Alserta Tafsirnya dalam pengembangan ajaran Islam yang moderat dan toleran dalam masyarakat multi agama berdasarkan etika keislaman, keilmuan dan keahlian.



2.



Akademisi Bidang Aldan Tafsir



Sarjana agama yang berkepribadian baik, memiliki kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, kemampuan manajerial dan tanggung jawab sebagai akademisi / ahli bidang Aldan Tafsir dalam pengembangan ajaran Islam yang moderat dan toleran dalam masyarakat multi agama.



3.



Asisten Peneliti AlTafsir dan Sosial Keagamaan



Sarjana agama yang memiliki kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, kemampuan manajerial dan tanggung jawab sebagai asisten peneliti bidang Aldan Tafsir yang berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir dibidangnya serta mampu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab berlandaskan ajaran dan etika keislaman, keilmuan dan keahlian.



No



3



Tabel.2 Profil Lulusan Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir



Karenanya, tidak aneh, jika selama perkuliahan mahasiswa diminta para dosen untuk membuat makalah dalam salah satu tugasnya. Hal ini sebetulnya untuk mengasah kecakapan meneliti mahasiswa dan memang diharapkan menjadi Asisten Peneliti pada bidangnya masing-masing. B. Perbedaan Tugas Akhir, Skripsi, Tesis dan Disertasi Tugas Akhir, Skripsi, Tesis dan Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa. Semuanya adalah penugasan terakhir. Dan semuanya adalah hasil penelitian. Sebagian kita boleh jadi belum mampu membedakanya secara spesifik hingga terjebak dalam proses penulisannnya. Agar tidak membingungkan, kita perlu membedakan tiga jenis karya ilmiah ini. Berikut perbedaanya: 1. Tugas Akhir (TA) Tugas Akhir adalah karya ilmiah berbentuk artikel jurnal yang wajib ditulis oleh mahasiswa S-1 sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademiknya. Tujuan TA antara lain: mahasiswa dituntut mampu meneliti, mampu menuliskan hasil priset dalam karya ilmiah, dan mampu menerapkan atau menggunakan teori yang pernah diajarkan selama menempuh jenjang S-1. 2. Skripsi Skripsi adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa S-1 sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademiknya. Tujuan Skripsi serupa dengan TA, yakni: mahasiswa dituntut mampu meneliti, mampu menuliskan hasil priset dalam karya ilmiah, dan mampu menerapkan atau menggunakan teori yang pernah diajarkan selama menempuh jenjang S-1.



4



3. Tesis Tesis adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa S-2 sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademiknya. Tujuan Tesis, antara lain: mahasiswa dituntut mampu meneliti, mampu menuliskan hasil riset dalam karya ilmiah, dan mampu menjelaskan dan menguraikan penyebab suatu gejala. 4. Disertasi Disertasi adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa S-3 sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademiknya. Tujuan Disertasi, antara lain: mahasiswa dituntut mampu meneliti, mampu menuliskan hasil riset dalam karya ilmiah, dan mampu menghasilkan temuan (teori) baru berdasarkan hasil risetnya.



5



BAB II PROPOSAL SKRIPSI



6



Proposal skripsi adalah dokumen berisi rancangan rencana pelaksanaan penelitian yang disusun mahasiswa S-1 dalam rangka penyusunan tugas akhir akademik. Umumnya, proposal skripsi berisi penjelasan tentang masalah dan topik yang hendak diteliti, alasan masalah tersebut perlu diteliti dan bagaimana penelitian tersebut hendak dilaksanakan. Proposal skripsi disusun dengan menggunakan Bahasa Indonesia, dan dapat menggunakan Bahasa Arab atau Bahasa Inggris. Proposal skripsi yang disusun dengan bahasa Indonesia wajib mengikuti ketentuan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) tahun 2016 (https://kbbi.kemdikbud.go.id). Adapun proposal skripsi yang disusun menggunakan Bahasa Arab atau Inggris diatur dalam pedoman tersendiri. Untuk mengajukan proposal skripsi plus penyusunan dan penulisannya, Fakultas Agama Islam mengacu pada Pedoman Penyelesaian Tugas Akhir Program Sarjana (2021) yang diterbitkan Universitas Muhammadiyah Cirebon. Tentu saja, karena FAI-UMC memiliki karakteristik keilmuan terkait keagamaan Islam, maka diperlukan beberapa penyesuaian dengan merujuk beberapa literatur yang relevan. A. Syarat Pengajuan Proposal Mahasiswa dapat menyusun proposal skripsi apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Tercatat sebagai mahasiswa aktif pada semester 7 (tujuh); 2. Telah menempuh beban minimal 120 SKS; dan 3. Telah lulus mata kuliah Metodologi Riset (Penelitian). B. Sistematika Penulisan Proposal Proposal skripsi harus memenuhi sistematika penulisan sebagai berikut: 1.



Bagian Depan Proposal a. Sampul Judul



7



Sampul proposal skripsi terdiri 2 (dua) rangkap pada sisi luar dijilid soft-cover berwarna abu-abu dan kertas putih pada bagian dalam. Sampul dicetak dengan tinta hitam, memuat logo Universitas Muhammadiyah Cirebon, Judul, Usulan Penelitian Skripsi, Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Agama Islam, Nama dan NIM, Program Studi, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon dan Tahun. (Contoh terlampir) b. Abstrak Abstrak adalah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah yang berfungsi sebagai alat bantu seorang pembaca agar bisa mengerti inti dari tujuan seorang penulis. Dalam abstrak memuat sekilas latarbelakang tema dan topik riset yang diangkat, metode riset, tujuan dan manfaat penelitian, serta hipotesa yang ingin dibuktikan. Abstrak ditulis antara 150-200 kata, 1 (satu) halaman, dan diketik 1 (satu) spasi dengan font Times News Roman. c. Daftar Isi (Outline) Kerangka proposal berisi daftar isi dengan garis besar subtema-sub tema yang akan menjadi fokus kajian keislaman dalam penelitian mahasiswa. 2.



Bagian Isi Proposal a.



Judul



Judul adalah frasa yang menyiratkan isi dan maksud tema riset dalam sebuah karya ilmiah. Judul bisa menggambarkan sekilas masalah (problem) riset yang hendak diteliti, meski ia bukan problem riset itu sendiri. Bahkan, seringkali antara judul dan problem riset berjalan secara simultan. Judul sebaiknya: singkat, jelas, memuat konsep-konsep, dan berkaitan dengan disiplin ilmu



8



penelitinya (mahasiswanya). Jika judul terlalu panjang, mahasiswa bisa membuat anak judul sehingga judul terdiri dari judul induk dan anak judul. Maksimum kata dalam judul 20 kata. Judul diketik dengan jenis font Times New Roman, Center, Huruf Besar, Bold, 16 pt, dan jika ada anak judul diketik 14 pt. (Contoh terlampir) b.



Latar Belakang



Bagian ini intinya menegaskan kenapa mahasiswa mengangkat topik riset yang akan diteliti. Isinya memuat urgensi riset yang akan dibahas dari aspek disiplin ilmu yang ditempuh, aspek gap antara das sollen dan das sein, antara idealita dan realita, antara teori dan praktik, dan penjelasan relevansinya pada konteks lokal dan nasional. Sebelum menulis bagian penting ini sangat dianjurkan mahasiswa sudah menelusuri literatur up to date dari pelbagai sumber (google scholars, garuda.kemendikbud.go.id, moraref.kemenag.go.id, media, dan lain-lainnya). Untuk mengukur keberhasilan deskripsi menulis latar belakang, mahasiswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1). Apa urgensi dan signifikansi problem riset anda sehingga layak diteliti? 2). Adakah relevansi dan kegunaannya bagi keilmuan jurusan atau program studi anda? 3). Apakah jawaban dari problem riset anda tersebut akan menghasilkan sesuatu yang baru? 4). Sejauhmana batas dan ruanglingkup masalah riset anda tersebut? 5). Apakah masalah yang akan anda teliti itu tersedia cukup data dan informasinya? 6). Apakah anda sebagai peneliti benar-benar tertarik dan mempunyai fasilitas penunjangnya (waktu, finansial, dan lain-lainnya)? c.



Rumusan Masalah



9



Untuk memudahkan dalam pembahasan riset yang akan ditulis, mahasiswa terlebih dulu sudah menetapkan dan memastikan batasan dan rumusan masalah yang akan diteiliti. Rumusan masalah ini dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya (eksploratif dan eksplanatif), seperti apa, kenapa, bagaimana dan sejauhmana. Rumusan itu hendaklah padat dan jelas. Selain itu rumusan masalah pun seyogyanya memberikan petunjuk tentang ketermungkinan pengumpulan data guna menjawab pertanyaan pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu. Contoh rumusan masalah: Contoh Judul Skripsi: Dampak Islamic Hypno-Teaching terhadap Perkembangan Belajar Anak Usia Dini: Studi Kasus di Lab. Paud UMC. Contoh Rumusan Masalah: Apa yang dimaksud islamic hypno-teaching dalam wacana hipnoterapi? Bagaimana islamic-hypno teaching memengaruhi proses perkembangan belajar anak usia dini? Sejauhmana pengaruh islamic hypno-teaching terhadap semangat belajar anak usia dini si sekolah Lab. Paud UMC?



d.



Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian



Tujuan penelitian umumnya berisi maksud dari pertanyaan-pertanyaan riset yang sudah didesain. Sementara manfaat penelitian lebih kepada manfaat teoritis dan praktis; teoritis berarti kontribusi ilmu pengetahuan keislaman, dan praktis berarti mahasiswa menyinggung manfaat pada lingkup Fakultas Agama Islam, Prodi, dan Tanah Air. Dalam penulisanya dibuat persub-bab terpisah. e.



Tinjauan Pustaka 10



Bagian ini berisi hasil-hasil riset sebelumnya terkait masalah penelitian sejenis, sehingga dapat diketahui secara jelas posisi dan kontribusi mahasiswa dalam wacana yang ditelitinya (state of art). Poin dilakukan agar tidak terjadi duplikasi dengan penelitian sebelumnya. Pada langkah ini mahasiswa diasumsikan sudah melakukan prapenelitian dengan melakukan survei data secukupnya. Bagian ini berisi dua sub-bab: Penelitian Terdahulu; dan Landasan Teori dan Konseptual. f.



Metode Penelitian



Metode penelitian merupakan langkah-langkah dan caracara yang akan ditempuh mahasiswa dalam melakukan penelitiannya. Dalam menjelaskan metode penelitian yang dipakai, mahasiswa menjelaskan antara lain: 1. Jenis Penelitian (kualitatif, kuantitatif, dan atau campuran keduanya) 2. Sumber data (data primer dan data sekunder) 3. Jenis data (literer atau lapangan) 4. Teknik pengumpulan data (dokumentasi, wawancara, observasi, Focus Group Discussion, kusioner) 5. Teknik pengolahan data (analisis atau interpretatif) 6. Pendekatan (normatif, hermeneutis, psikologis, sosiologis, antropologis, filosofis, dan lainlainnya) 7. Lokasi penelitian dan sampel populasi (penelitian lapangan).



Hal-hal di atas sebaiknya dijelaskan bukan sekadar deskripsi dan eskplanasi definitif, tapi operasi metodologisnya. 11



g.



Sistematika Pembahasan



Bagian ini menjelaskan argumentasi dan rasionalisasi bab dan sub-bab yang dibahas dalam skripsi mahasiswa. Isinya bukan sekadar narasi daftar isi, tapi uraian kenapa bab dan sub-bab tersebut perlu diangkat. Sistematika penyajian penelitian skripsi mencakup berikut ini: 1. Bagian Awal Skripsi (Cover Luar, Cover Dalam, Lembar Persetujuan, Lembar Pengesahan, Lembar Pernyataan Keaslian, Abstrak, Halaman Persembahan (Peneliti), Kata Pengantar, Daftar Isi)



2.



Bagian Pokok Skripsi yang terdiri dari: A. Bab I. Pendahuluan B. Bab 2. Tinjauan Pustaka C. Bab 3. Metode Penelitian D. Bab 4. Hasil dan Pembahasan E. Bab 5. Penutup (Kesimpulan & Saran)



3.



Bagian Akhir Skripsi (Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran)



h. Daftar Pustaka Bagian ini menjelaskan sumber rujukan sementara mahasiswa dalam menyusun dan menuliskan proposal skripsi. Sumber literatur dalam proposal skripsi terdiri dari sumber rujukan primer dan sekunder dari berbagai sumber, baik buku, jurnal ilmiah, majalah, website, dan bahan pustaka lainnya yang relevan dan mutakhir (maksimum 10 tahun terakhir, kecuali rujukan "babon" dalam khazanah



12



spesifik keilmuan). Sumber referensi primer sebanyak 70% dan sisanya, sumber rujukan sekunder sebanyak 30%. Jumlah minimal daftar pustaka skripsi sekurang-kurangnya 15 (limabelas) rujukan.



C. Prosedur Pembimbingan Proposal Skripsi dan Sidang Ujian Proposal (SUP) Berdasarkan ketentuan PERMENPAN & RB Republik Indonesia No 17 Tahun 2013 tentang Wewenang dan Tanggungjawab Dosen dalam Bimbingan Tugas Akhir, Pembimbing Proposal Skripsi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:



1. 2. 3.



Dosen Tetap dengan jabatan fungsional minimal Asisten Ahli dengan Pendidikan Terakhir Magister; dan Tidak sedang mendapatkan sanksi disiplin. Jika ada Asisten Pembimbing Proposal Skripsi (Pembimbing 2) sekurang-kurangnya adalah Dosen Tetap atau Calon Dosen Tetap dan tidak sedang mendapatkan sanksi disiplin. Tugas dan Kewenangan Pembimbing Proposal adalah:



1. 2. 3. 4.



5.



Membimbing mahasiswa menemukan masalah penelitian; Membimbing mahasiswa merumuskan judul penelitian; Membimbing mahasiswa menyusun proposal skripsi sesuai sistematika proposal skripsi dalam Buku Panduan Proposal Skripsi dan Skripsi FAI-UMC; Memberikan catatan bimbingan pada Form Bimbingan Proposal Skripsi (Terlampir) dan menandatanganinya di setiap bimbingan menggunakan Form Bimbingan Proposal Skripsi. Menyetujui serta mengesahkan judul dan proposal skripsi menggunakan Form Persetujuan Pembimbing Proposal



13



(Terlampir) Prosedur pembimbingan proposal skripsi mahasiswa Fakultas Agama Islam-Universitas Muhammadiyah Cirebon sebagaimana penjelasan berikut: 1. Mahasiswa mengajukan masalah penelitian kepada Pembimbing. 2. Pembimbing melaksanakan pembimbingan dan memberikan catatan seperlunya pada Form Bimbingan Proposal Skripsi. 3. Berdasarkan hasil konsultasi dengan Pembimbing, mahasiswa mengajukan masalah penelitian dan judul skripsi kepada Pembimbing. 4. Pembimbing melaksanakan pembimbingan dan menuliskan catatan pembimbingan seperlunya pada Form Bimbingan Proposal Skripis; apabila dinyatakan layak, Pembimbing menandatangani Form Bimbingan Proposal; dan bila dinyatakan belum layak, Pembimbing wajib menyarankan masalah penelitian dan judul penelitian alternatif dan mencatatnya di formulir pembimbingan. 5. Setelah masalah penelitian dan judul disetujui oleh Pembimbing, Mahasiswa menyusun proposal skripsi di bawah arahan Pembimbing. 6. Pembimbing harus memastikan bahwa mahasiswa menyusun Proposal Skripsi sesuai dengan Buku Panduan Proposal Skripsi dan Skripsi FAI-UMC. 7. Mahasiswa mengajukan proposal skripsi hasil bimbingan kepada Pembimbing. 8. Pembimbing melaksanakan pembimbingan proposal dengan memberikan catatan seperlunya dan menandatangani Form Bimbingan Proposal Skripsi. 9. Pembimbing mengesahkan Proposal Skripsi apabila proposalnya dinyatakan layak dan memenuhi ketentuan Buku Panduan Proposal Skripsi dan Skripsi FAI-UMC 14



untuk dilanjutkan pada tahap Sidang Ujian Proposal (SUP) dengan menandatangani Form Persetujuan Bimbingan Proposal. Pada tahap ini, sebagai bukti sah mengikuti SUP mahasiswa mesti mendapatkan Formulir Pendaftaran SUP dengan ditandatangai Pembimbing (Proposal) Skripsi dan Kaprodi. 10. Setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing proposal skripsi, mahasiswa berhak mengikuti SUP yang akan diuji oleh sekurang-kurangnya dua dosen penguji proposal skripsi yang memenuhi syarat sebagai penguji proposal skripsi. Jika proposal skripsi mahasiswa lolos dan tidak ada catatan perbaikan dari penguji proposal skripsi, maka mahasiswa berhak mendapatkan Form Persetujuan Penguji Proposal Skripsi untuk kemudian mendapatkan Form Pengesahan Proposal Skripsi dari pembimbing proposal skripsi. Sebaliknya, jika proposal mahasiswa mendapatkan banyak catatan perbaikan dari penguji proposal skripsi, maka mahasiswa harus memperbaikinya terlebih dahulu sebelum mendapatkan Form Pengesahan Proposal Skripsi dari pembimbing proposal skripsi. 11. Pembimbing dan kaprodi wajib menandatangani Form Pengesahan Proposal Skripsi jika mahasiswa sudah mendapatkan Form Persetujuan Pembimbing Proposal Skripsi. 12. Mahasiswa menjilid proposal yang telah disahkan dengan jilid soft cover sebanyak 2 (dua) eksemplar dan menyerahkannya kepada Kepala Tata Usaha untuk kemudian diserahkan kepada Kaprodi. Pada tahap ini mahasiswa berhak mendapatkan Formulir Pengesahan Judul Proposal Skripsi yang sudah ditandatangani Mahasiswa, Pembimbing dan Kaprodi.



15



BAB II FORMAT PENULISAN SKRIPSI



16



Dalam teknis penulisan skripsi, formatnya tidak jauh berbeda dengan penulisan proposal skripsi. Berikut beberapa petunjuk teknisnya:



A. Sampul Skripsi Sampul depan dan belakang (front-back cover) skripsi dijilid hard cover berwarna abu-abu sesuai dengan warna resmi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon. Maksimum kata dalam judul 20 kata. Judul diketik dengan jenis font Times New Roman, Huruf Besar, Bold, 16 pt, dan jika ada anak judul diketik 14 pt. (Contoh terlampir) B. Ukuran Kertas Naskah proposal dan skripsi diketik di atas kertas HVS 80 gram, ukuran kwarto (A4) berwarna putih (21 cm. x 29,7 cm.), dan tidak dicetak bolak balik.



C. Sistem Penulisan Untuk huruf Latin, font yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran 12 untuk body text dan ukuran 10 untuk catatan kaki (footnote). Sedangkan yang ditulis dalam bahasa Arab, font yang digunakan adalah Sakkal Majalla atau Traditional Arabic dengan ukuran 16 untuk body text dan ukuran 12 untuk catatan kaki (footnote).



D. Margin dan Paragraf



17



Skripsi diketik 1,5 spasi dengan batas pinggir kertas (margin) yang harus dikosongkan adalah 4 cm pada tepi kiri (left margin) untuk huruf Latin, dan 3 cm pada tepi kanan (right margin) untuk huruf Arab; sedang tepi sebelah atas (top margin) dan tepi sebelah bawah (bottom margin) yang harus dikosongkan masing-masing adalah 3 cm, untuk tulisan huruf Latin maupun huruf Arab. Sementara untuk setiap alinea (paragraf) baru, diketik menjorok (tabbing) dari garis margin. E. Penulisan dan Pemenggalan Kata 1.



2.



3. 4. 5.



6.



Pemenggalan suku kata (hypenation) mengikuti aturan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dan mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia terbaru (bisa dirujuk KBBI online (kbbi.kemdikbud.go.id) jika tidak punya versi cetaknya). Kutipan langsung yang lebih dari 5 (lima) baris diketik 1 (satu) spasi pada alinea tersendiri. Semua baris diketik pada batas lima ketukan dan garis margin sebelah kiri tanpa tanda kutip. Sedang kutipan langsung yang kurang dari lima baris, dintegrasikan ke dalam teks dengan diberi tanda kutip ganda pada awal dan akhir. Nama bab ditulis dengan huruf kapital dan ditebalkan (bold) secara simetris tanpa tanda titik. Setiap judul sub-bab dan anak sub-bab diawali dengan huruf kapital. Pada akhir baris, hindari pemenggalan suku kata, baik di awal maupun di akhir kata, yang hanya terdiri dari satu huruf. Contoh: mempunyai dan menyadari apabila dipenggal tidak boleh mempunya-i dan menyadar-i. Yang benar; mempu-nyai dan menya-dari. Bilangan seperti Rp 50,00, pukul 12.00, tidak boleh dipenggal. Sementara apabila nama itu ditulis sesudah nama bilangan dan bukan singkatan, pemenggalan boleh dilakukan, seperti 10 kilometer, 15.000 rupiah, dan sebagainya.



18



7. 8.



Tulisan Arab tidak ada pemenggalan kata, termasuk kata ganti yang berhubungan dengan kata yang bersangkutan. Bilangan-bilangan dalam teks yang terdiri dari satu atau dua angka hendaknya ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh ditulis dengan angka. Sedang bilangan lebih dari dua angka ditulis dengan huruf. Contoh: Rata-rata penduduk Indonesia makan tiga kali sehari, Jarak Jakarta--Cirebon sejauh 300 kilometer dapat ditempuh dalam waktu lima



9.



Persen, tanggal, jumlah uang, nomor rumah, nomor telepon, pecahan desimal, dan bilangan yang disertai dengan singkatan harus ditulis dengan angka. Contoh: 10%, 26 Desember 2007, Rp 10.000, Jalan Jeruk nomor 5, telepon 7401925, 0,08, 7 km; 10. Kalimat tidak boleh dimulai dengan angka. Untuk menghindari itu, susunan kalimat harus diubah. Kalau terpaksa kalimat itu tidak dapat diubah susunannya, maka angka itu ditulis penuh dengan huruf. 11. Judul buku, nama majalah, koran, jurnal, dan kata asing termasuk kata yang berasal dari daerah, yang bukan kata baku dalam bahasa Indonesia, diketik miring (italic). Sementara nama-nama asing, seperti nama lembaga, tidak diketik miring. Contoh: World Health Organization, Râbitah al- Alam al-Islâmî. F. Penomoran Halaman 1.



2.



Nomor halaman Bagian Awal pada karya ilmiah yang menggunakan huruf Latin berupa angka Romawi kecil, yaitu i, ii, iii, iv dan seterusnya, dimulai dari halaman Kata Pengantar dan diletakkan di tengah bagian bawah (bottomcenter) halaman tersebut. Pada Bagian Tengah dan Bagian Akhir, dimulai dari Bab Pendahuluan dan seterusnya, nomor halamannya berupa 1, 2, 3 dan seterusnya ditulis pada sudut kanan atas. Semua nomor halaman tidak diberi tanda titik. 19



3. 4. 5.



Nomor pada Bab ditulis dengan angka Romawi besar, seperti BAB I, BAB II, BAB III dan seterusnya, diletakkan di tengah (center) di atas judul bab. Penomoran selanjutnya, yaitu nomor sub-bab, anak sub bab, dan seterusnya digunakan kombinasi angka dan huruf Latin. Nomor pada catatan kaki dimulai dari angka 1 pada setiap bab baru. Oleh karena itu, penulisan pada setiap bab baru sumber tulisannya ditulis dengan lengkap.



G. Penulisan Sumber Rujukan Penulisan sumber rujukan mesti menggunakan APA Style atau Chicago Style. Dalam skripsi, sumber rujukan mencakup tiga hal: kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Penjelasannya sebagai berikut: 1. Kutipan Kutipan digunakan untuk memperkuat uraian atau argumen sejauh diperlukan oleh penulis. Sumber kutipan bisa diperoleh melalui tulisan (terbit atau belum terbit), hasil wawancara, observasi lapangan, dan kuesioner (angket). Kutipan dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Kutipan Langsung, yakni jenis kutipan yang harus sama dengan aslinya dalam hal susunan kata, ejaan, maupun tanda baca. Untuk kutipan langsung ini terdapat dua cara pengutipan: 1) Kutipan ditulis sesuai bahasa aslinya baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing.



2). Kutipan berbahasa asing harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.



20



b.Kutipan Tidak Langsung, yakni kutipan yang disimpulkan oleh penulis yang memuat intisari atau ide pokok dari suatu tulisan atau hasil wawancara dengan menggunakan bahasa penulis sendiri, namun penulis tetap harus mencantumkan sumber rujukan (catatan kaki). Semua kutipan dan sitasi sangat dianjurkan menggunakan RMS (Reference Management Software), seperti Mendeley, Zotero atau EndNote.



2. Catatan Kaki a. Nama Pengarang 1) Gelar kesarjanaan tidak dicantumkan.



2) Pengarang yang memiliki nama lebih dari dua suku kata, tidak dibalik serta ditulis secara benar dan konsisten. Jika nama pengarang mengandung singkatan, ditulis apa adanya, misalnya AR. Fakhruddin, AM. Fatwa. 3) Pengarang yang terdiri dan 2 (dua) orang, nama mereka harus dicantumkan semuanya. 4) Pengarang yang terdiri dan 3 (tiga) orang atau lebih dicantumkan nama pengarang pertama yang diikuti dengan singkatan (dkk.) Jika salah seorang diantara mereka menjadi editornya, maka nama editor itulah yang dicantumkan dengan diikuti singkatan (ed).



5) Jika tidak ada nama pengarang, maka dicantumkan nama badan, lembaga, perkumpulan, perusahaan, atau negara yang menerbitkan. Contoh: Departemen Agama, Al-Qur an dan Terjemahnya (Semarang: Menara Kudus, 1990), hlm. 10. b. Nama Buku, Majalah, Jurnal, dan Surat kabar 21



1) Nama buku, termasuk kamus, ensiklopedi, majalah, jurnal dan surat kabar harus dicetak miring.



2) Penulisan judul harus lengkap, termasuk subjudul. Contoh: a) Buku dengan satu orang pengarang: Nashir, Agama & Krisis Kernanusiaan Modern (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), hlm. 67; b) Buku dengan dua orang pengarang: S. Woodworth dan Donal G. Marquis, Psychology (New York: Henry Hoit and Company, 1947), hlm. 47; c) Buku dengan tiga pengarang atau lebih: Arifin (dkk.), Spiritualitas Islam dan Peradaban Masa Depan (Yogyakarta: Sipress, 1996), hlm. 76. d) Artikel yang ditulis di dalam buku yang merupakan kumpulan karangan: M. Yusuf, Tafsir aldalam M. Alfatih Surya dilaga (ed.), Membahas Kitab Tafsir (Yogyakarta: TH Press, 2006), hlm. 98. e) Buku yang diterjemahkan, ditulis nama asli pengarangnya, judul buku terjemahan bukan judul aslinya dan nama penerjemahnya: W. Crapps, Dialog Psikologi dan Agama terj. A.M. Hardjana (Yogyakarta: Kanisius, 1993), hlm. 45. Hal-hal lain selain di atas, yang perlu diperhatikan juga: 1) Nama penulis buku ditulis lengkap diikuti dengan koma. 2) Judul buku dicetak miring (Italic). 3) Nama penerjemah harus dicantumkan dan ditempatkan sesudah judul buku terjemahan yang diikuti tanda baca koma dan singkatan (terjemahan). 4) Sebelum tanda buka kurung yang mendahului tempat terbit tidak ada tanda baca apapun. 5) Tempat terbit diikuti dengan titik dua (:). 22



6) Singkatan (dan kawan-kawan) dan (editor) diletakkan dalam dua tanda kurung dan diakhiri dengan tanda titik.



7) Halaman disingkat dengan c. Majalah, Jurnal dan Surat Kabar 1) Nama pengarang 2) Judul artikel di antara dua tanda kutip 3) Nama majalah dan jurnal dicetak miring 4) Nomor seri penerbitan ditulis dengan angka Romawi besar 5) Edisi dan tahun penerbitan 6) Nomor halaman yang dikutip. Contoh majalah: Basit, Mengapa Orang Kerawang Merantau ke Tempo, 31 Januari 2022, hlm. 61.



Contoh jurnal: Atho Mudzhar. Teori-Teori tentang Jatuhnya Daulat Bani Umayyah dan Bangkitnya Daulat Bani Al- Jami ah, XV, Oktober 1997, hlm. 67. Contoh Surat Kabar: Ahmad Zaeni, KhotibKhotib di Cirebon dalam Republika, 4 Maret 2022, hlm. 6. e. Karya yang Tidak Diterbitkan Contoh: Siti Hajar, Wanita dalam Pandangan Alquran: Kajian Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon, Cirebon, 2022, hlm. 25. f. Ensikiopedi



23



Jika penulis mengutip dari ensiklopedia, maka aturanya menulis nama pengarang artikel, judul, jilid dan halaman yang dikutip. Contoh: J. Boullata. dalam The Encyclopedia of Religion, VIII, hIm. 8789.



g. Bahan yang Dikutip dan Pengarang Lain Jika penulis mengutip bahan rujukan dari pengarang lain. Contoh: Sebagaimana dikutip oleh Majid Fakhry dalam A History of Islamic Philosophy (New York: Columbia University Press, 1983), hlm. 65. h. Wawancara Jika penulis mengutip dari hasil wawancara, maka ditulis nama orang yang diwawancarai, jabatannya, tempat dan tanggal wawancara dengan tetap mempertimbangkan kode etik penelitian lapangan. Contoh: Wawancara dengan M. Aziz Husnarrijal, Pengasuh Pondok Al-Islah Bobos, Cirebon, di Cirebon tanggal 7 Mei 2022. i.



Sumber dari Internet



Untuk mengutip sumber internet, penulis menuliskan nama penulis, judul artikel dengan tanda petik, alamat website dan tanggal akses. Contoh: Abdul Muaz, di Putaran dalam www.catatanmuaz.com, diakses tanggal 24 Agustus 2021. j. Referensi Video dan Film Cara penulisannya menuliskan nama individu atau kelompok yang mengunggah video tersebut (jika itu seorang individu, gunakan nama aslinya), nama layar pengunggah video,



24



tanggal terlampir di video (termasuk tahun, bulan, tanggal), judul video, URL halaman video. Contoh Video: TVMuh. 2019, 11 November. Keputusan Ramadan 2022 Muhammadiyah [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=nUm5mvH3SDbeD. Contoh Film: Subhan (Produser) & Djubaedi, A. (Sutradara). 2023. Jejak Langkah Pendiri Tarekat, Cirebon: FAI Entertainment, 120 menit. k. Pengulangan Penulisan Sumber Perlu diperhatikan bahwa istilah ibid., op.cit., dan loc. cit tidak diberlakukan lagi. Sebagai gantinya penulisan sumber yang berulang atau diambil dari sumber yang sama dengan sumber sebelumnya, dengan atau tanpa diselingi sumber lainnya, ditulis dengan menulis nama pengarang, tiga kata pertama dari judul, halaman, tanpa data publikasi, sebagaimana contoh berikut: K. Hitti, History of the Arabs (London:McMillan & Co. Ltd., 1961), hlm. 76. K. Hitti, History of the Arabs, hlm. 89. Fatimah Husein, Muslim Christian Relation in the New Order Indonesia (Bandung: Mizan, 2005), hlm. 25. K. Hitti, History of the Arabs, hlm. 89.



H. Penulisan Tabel dan Gambar Tabel dan gambar diletakkan secara simetris dalam naskah skripsi dan dinomori dengan angka Arab. Judul tabel dan gambar yang menyertai nomor diletakkan simetris di bawah tabel dan gambar tanpa diakhiri dengan titik. Keterangan tabel dan gambar ditulis pada halaman yang sama dengan halaman 25



tabel dan gambar tersebut. Apabila di dalam skripsi terdapat sejumlah tabel dan gambar, maka perlu dibuat daftar tabel dan daftar gambar di bagian lampiran skripsi. I. Penulisan Daftar Pustaka Untuk penulisan daftar pustaka, jika menggunakan bisa dibuat secara otomatis, tanpa perlu bersusah payah mengetiknya. Jika anda mengetik via Microsoft Word, maka tipsnya sebagai berikut: buka dokumen dalam microsoft word, pilih menyisipkan daftar pustaka di akhir dokumen. Lalu, klik tab dan kemudian klik untuk membuat daftar pustaka, kemudian tentuka gaya (APA atau Chicago) yang ditentukan.



J. Pedoman Transliterasi Untuk pedoman transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah Pedoman transliterasi yang merupakan hasil Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor : 0543b/U/1987. (Terlampir) K. Plagiarisme dan Etika Penulisan Dalam mengerjakan karya ilmiah (skripsi, jurnal, dan lain-lainnya) pada prinsipnya harus menjunjung asas kejujuran dan obyektivitas ilmiah. Hal-hal yang bertentang dengan nilai kejujuran dan obyektivitas dapat berupa: 1) memanipulasi data yang sebenarnya tidak ada atau membuat data fiktif; 2) mengubah data sesuai dengan keinginan peneliti, terutama untuk mendukung simpulan yang diinginkan; 3) mengambil kata-kata atau teks orang lain tanpa memberikan kutipan atau plagiat. Plagiat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1988) adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolaholah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya 26



menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan. Berikut adalah beberapa contoh tindakan plagiat: 1. Mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri; 2. Menyalin kata-kata atau ide orang lain tanpa menjelaskan sumbernya; 3. Memberi info tidak benar tentang sumber kutipan; 4. Mengubah kata-kata dari salinan kalimat yang dikutip tanpa menjelaskan sumber rujukannya; 5. Menyalin terlalu banyak kata atau ide dari suatu sumber meskipun dicantumkan sumbernya; Untuk itulah, prinsipnya semua pendapat orang lain harus dicantumkan sumbernya, baik yang berasal dari buku, jurnal, koran dan majalah, lagu, program televisi, film, sumber elektronik, surat dan e-mail, program komputer, pengumuman, atau media- media lain yang merupakan hasil karya seseorang atau kelompok. Untuk menghindari plagiasi, mahasiswa dapat melakukan cara parafrasa. Sedang untuk mengecek plagiasi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon secara resmi menggunakan aplikasi Turnitin, tidak yang lain.



L. Isi Skripsi Komposisi isi skripsi terdiri atas 3 (tiga) bagian: bagian awal, bagian pokok, bagian akhir. Penjelasannya sebagai berikut: I.



Bagian Awal Skripsi 1. Sampul Luar 2. Sampul Dalam 3. Lembar Judul 4. Lembar Pernyataan Keaslian Karya 5. Lembar Persetujuan Pembimbing 6. Lembar Pengesahan Penguji 7. Abstrak 27



8. Halaman Persembahan (Peneliti) 9. Kata Pengantar 10. Daftar Isi 11. Pedoman Transliterasi 12. Daftar Tabel (jika ada) 13. Daftar gambar (jika ada) 14. Daftar Istilah (jika ada) Secara keseluruhan, bagian awal ini diberi nomor angka Romawi kecil (misalnya: i, ii, iii, dan seterusnya) sebagai penanda halaman. II.



Bagian Pokok Skripsi yang terdiri dari: 1. Bab I. Pendahuluan a. Latar Belakang b. Rumusan Masalah c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian



2. Bab 2. Tinjauan Pustaka a. Penelitian Terdahulu b. Landasan Teori dan Konseptual 3. Bab 3. Metode Penelitian a. Jenis Penelitian b. Sumber Data Primer c. Sumber Data Sekunder d. Jenis Data e. Teknik Pengumpulan Data f. Teknik Pengolahan Data g. Pendekatan h. Lokasi Penelitian i. Sampel Penelitian 4. Bab 4. Hasil dan Pembahasan a. Hasil b. Pembahasan 28



5. Bab 5. Penutup a. Kesimpulan b. Saran III.



Bagian Akhir Skripsi 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran



Untuk melihat gambaranya, bisa lihat lampiran. M. Penjilidan Skripsi 1.



2. 3.



Skripsi dijilid menggunakan hard-cover dengan warna abu-abu dan tinta di sampul berwarna hitam. Punggung skripsi memuat judul skripsi, nama, prodi, dan NIM penulis serta tahun cetak Pembatas skripsi antar bab berwarna hijau dengan watermark logo UMC.



29



30



BAB IV BIMBINGAN DAN SIDANG SKRIPSI



A. Bimbingan Skripsi Setelah proposal diseminarkan dan dinyatakan diterima, dalam waktu paling lama dua minggu, mahasiswa harus melakukan perbaikan proposal dengan pembimbing yang telah ditunjuk. Setelah itu, mahasiswa dapat memulai penyusunan skripsi dan secara intensif melakukan proses pembimbingan. Pembimbingan dilakukan bersama dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk menyangkut: materi, tata tulis, referensi dan analisis. Dalam proses penyusunan dan pembimbingan skripsi ini perlu di perhatikan hal-hal berikut: 1. Mahasiswa diharuskan mengadakan/menyusun skripsi secara individu, yaitu setiap orang menyusun satu skripsi. 2. Konsultasi dengan dosen pembimbing minimal harus enam kali pertemuan intensif (baik luring maupun daring). 3. Mahasiswa harus menggunakan Form Kartu Bimbingan selama pembimbingan berlangsung. Setiap kali konsultasi,



31



4.



5.



6. 7.



dosen pembimbing menuliskan uraian hasil konsultasi pada kolom yang telah disediakan dan menandatanganinya. Jadwal konsultasi diatur bersama antara mahasiswa dengan dosen pembimbing. Jika dosen pembimbing sulit untuk ditemui, diharapkan mahasiswa dapat mendiskusikan terlebih dahulu jadwal konsultasi yang dikehendaki dengan dosen pembimbing yang ditunjuk. Jika dengan cara ini dosen susah ditemui mahasiswa, maka segera menemui Kaprodi untuk mencari jalan keluar. Apabila menurut dosen pembimbing skripsi sudah dianggap selesai, dan layak diujikan, maka pembimbing akan menandatangani Formulir Persetujuan Pembimbing sebagai rekomendasi bagi mahasiswa untuk mendaftarkan skripsinya dalam Ujian Sidang Skripsi. Mahasiswa tidak diperbolehkan untuk meminta persetujuan pembimbing dengan membawa skripsi yang sudah jadi tanpa melalui prosedur bimbingan, dengan alasan apapun. Mahasiswa atau dosen pembimbing dimungkinkan mengajukan permohonan pergantian dosen pembimbing kepada program studi apabila muncul masalah atau hal-hal yang mengharuskan pergantian dosen pembimbing, misalnya dosen pembimbing mendapat tugas belajar ke luar negeri dan lain-lainnya yang bersifat darurat. Keputusan pergantian dosen pembimbing skripsi ini menjadi wewenang program studi.



B. Ujian Sidang Skripsi Ujian Sidang Skripsi adalah proses evaluasi komprehensif dan terstruktur untuk mengukur capaian pembelajaran pada aspek Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Umum dan Keterampilan Khusus calon lulusan. Ujian Sidang merupakan tahapan yang tidak terpisahkan dari penyusunan skripsi. Ujian Sidang adalah ajang pertanggungjawaban akademik mahasiswa atas skripsi sebagai tugas akhir karya ilmiah yang telah disusunnya, juga sebagai bagian dari upaya penciptaan suasana akademik di lingkungan 32



UMC. Oleh karena itu perlu dirumuskan ketentuan-ketentuan standar, prosedur standar dan kode etik dalam pelaksanaannya. C. Persyaratan Ujian Sidang Skripsi



Mahasiswa dapat mengikuti ujian Sidang apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Telah lulus semua mata kuliah (termasuk praktikum komputer, bahasa Arab dan bahasa Inggris) dan tidak ada mata kuliah dengan nilai D, dibuktikan dengan Academic Record. 2. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif, dibuktikan dengan Fotokopi Kartu Mahasiswa dan Slip Pembayaran SPP. 3. Telah mengikuti Masa Taaruf, dibuktikan dengan Fotokopi Piagam peserta Masa Taaruf. 4. Telah Lulus Matrikulasi, dibuktikan dengan Fotokopi Sertifikat Matrikulasi. 5. Telah megikuti kegiatan seminar atau workshop pada masing-masing fakultas. 6. Telah mendapatkan nilai bimbingan skripsi dari Dosen Pembimbing, dibuktikan dengan adanya nilai dalam Formulir Nilai Bimbingan Skripsi Asli. (Terlampir) D. Pendaftaran Sidang Ujian Skripsi 1. 2.



3.



Mahasiswa mengisi Formulir Pendaftaran Sidang (terlampir) di Kantor Prodi/Fakultas. Mahasiswa menyerahkan naskah skripsi sebanyak 3 (tiga) eksemplar dilampiri Form Pendaftaran yang telah diisi dan persyaratan sebagaimana ketentuan huruf A angka 1- 6 kepada staf Prodi dalam stopmap tersendiri terpisah dari naskah skripsi. Staf Prodi memeriksa kelengkapan persyaratan menggunakan Check List Persyaratan Sidang.



33



4. 5. 6. 7.



Apabila belum lengkap, mahasiswa kembali ke langkah huruf B angka 2; Apabila dinyatakan lengkap, Staf prodi membuatkan tanda terima bukti pendaftaran sidang. Staf prodi menyerahkan naskah skripsi kepada Kaprodi dan menyerahkan tanda terima bukti pendaftaran Sidang kepada mahasiswa. Mahasiswa menerima tanda bukti pendaftaran Sidang.



34



LAMPIRAN-LAMPIRAN



1. Lampiran Transliterasi Arab-Indo



PEDOMAN TRANSLITERASI DARI HURUF ARAB KE LATIN Pedoman Transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah Pedoman transliterasi yang merupakan 35



hasil Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor : 0543b/U/1987. Di bawah ini daftar huruf-huruf Arab dan transliterasinya dengan huruf latin. 1.



Konsonan Huruf Arab



Nama Alif



Huruf Latin Tidak



Nama Tidak



dilambangkan dilambangkan



Ba



B



Be



Ta



T



Te Es (dengan



a Ja



titik di atas) J



Je Ha (dengan



a



titik di bawah)



Kha



Kh



Ka dan Ha



Dal



D



De Zet (dengan



36



titik di atas) Ra



R



Er



Za



Z



Zet



Sa



S



Es



Sya



SY



Es dan Ye Es (dengan



a



titik di bawah) De (dengan



at



titik di bawah) Te (dengan



a



titik di bawah) Zet (dengan



a



titik di bawah) Apostrof Terbalik



Ga



G



Ge



Fa



F



Ef



37



Qa



Q



Qi



Ka



K



Ka



La



L



El



Ma



M



Em



Na



N



En



Wa



W



We



Ha



H



Ha



Hamzah Ya



Apostrof Y



Ye



Hamzah ( ) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika hamzah ( ) terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda 2.



Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas



vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut: Huruf Arab



Nama



Huruf Latin



Nama



38



Fat ah



A



A



Kasrah



I



I



U



U



ammah



Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:



Tanda



Nama Fat ah dan ya Fat ah dan wau



Huruf Latin



Nama



Ai



A dan I



Iu



A dan U



Contoh: : kaifa : haula



3.



Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa



harkat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:



39



Huruf



Harkat dan



Nama



Huruf



dan



Nama



Tanda Fat ah dan alif atau ya



a dan garis di atas



Kasrah dan ya ammah dan wau



i dan garis di atas u dan garis di atas



Contoh: : m ta : ram : q la : yam tu



4.



Ta Marb ah Transliterasi untuk ta marb ah ada dua, yaitu: ta marb ah



yang hidup atau mendapat harkat fat ah, kasrah, dan ammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan ta marb ah yang mati atau 40



mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah [h]. Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marb ah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marb ah itu ditransliterasikan dengan ha (h). Contoh: : rau ah al-a f l : al-mad nah al-f



lah



: al- ikmah



5.



Syaddah (Tasyd d) Syaddah atau tasyd d yang dalam sistem tulisan Arab



dilambangkan dengan sebuah tanda tasyd d ( ), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah. Contoh: : rabban : najjain : al- aqq : al- ajj :



41



: Jika huruf



ber- tasyd d di akhir sebuah kata dan didahului



oleh huruf berharkat kasrah (



), maka ia ditransliterasi seperti



huruf maddah ( ). Contoh: :



(bukan



:



6.



atau



(bukan



) atau



)



Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan



dengan huruf



(alif lam



Dalam pedoman transliterasi



ini, kata sandang ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf qamariah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-). Contohnya: : al-syamsu (bukan asy-syamsu) : al-zalzalah (bukan az-zalzalah) : al-falsafah : al-bil du



42



7.



Hamzah Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof



hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif. Contohnya: :



na



: al: : umirtu



8.



Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia Kata, istil ah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah



kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari pembendaharaan bahasa Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya kata Alquran (dari al-



n),



sunnah, hadis, khusus dan umum. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka mereka harus ditransliterasi secara utuh. Contoh: F il l al-



n 43



Al-Sunnah qabl al-tadw n Al9.



tF



m al-Laf l bi khu



Laf al-Jal lah ( Kata



al-sabab



)



yang didahului partikel seperti huruf jarr dan



huruf lainnya atau berkedudukan sebagai mu



f



ilaih (frasa



nominal), ditransliterasi tanpa huruf hamzah. Contoh: : d null h Adapun ta marb ah di akhir kata yang disandarkan kepada laf al-jal lah, ditransliterasi dengan huruf [t]. Contoh: : hum f ra matill h



10. Huruf Kapital Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-



44



). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR). Contoh: Wa m Mu ammadun ill ras l Inna awwala baitin wu



linn si lalla



bi Bakkata



mub rakan Syahru Rama Na r al-D n al-



n al-la unzila f h al-



n



s



Ab Na r al-Far b Al-Gaz l Al-Munqi min al- al l



2. Lampiran Contoh Cover Proposal Skripsi FAI



45



3. Lampiran Contoh Cover Skripsi FAI



46



4. Lampiran Contoh Sistematika Skripsi FAI



47



5. Lampiran Formulir Pendaftaran Sidang Ujian Proposal Skripsi FAI 48



6. Lampiran Surat Persetujuan Pembimbing Proposal Skripsi FAI



49



7. Lampiran Kartu Bimbingan Proposal Skripsi dan Skripsi 50



51



52



8. Lampiran Lembar Pengesahan Judul Proposal skripsi



53



9. Lampiran Persetujuan Ujian Skripsi FAI



54



10. Lampiran Pengesahan Skripsi FAI



55



11. Lampiran Surat Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah



56