13 0 158 KB
EVIDANCE BASED PRACTICE “DEKUBITUS”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
Dosen Pembimbing :
Ida Rosidawati, S,Kep.,Ns.,M.Kep
Disusun Oleh :
Nadya Paramitha NIM : J2014901054
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA 2020
EVIDANCE BASED PRACTICE 1. PENDAHULUAN Dekubitus merupakan kondisi dimana terjadi kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan dibawahnya bahkan dapat menembus otot sampai mengenai tulang. Menurut Al Kharabsheh et.al (2014), dekubitus terjadi sebagai akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat. Timbulnya luka dekubitus diawali dengan terjadinya kompresi berkepanjangan pada jaringan lunak antara tonjolan tulang dan permukaan yang padat. Dekubitus merupakan masalah kesehatan sekunder yang terjadi sebagai dampak lanjut terhadap masalah kesehatan yang menyebabkan penderita mengalami imobilisasi. Dekubitus dapat terjadi pada semua kelompok usia, tetapi akan menjadi masalah yang khusus bila terjadi pada seorang lanjut usia (lansia). Kekhususannya terletak pada insiden kejadiannya yang erat kaitannya dengan imobilisasi (Martono, 2014). Imobilisasi merupakan ketidakmampuan transfer atau berpindah posisi atau tirah baring selama 3 hari atau lebih, dengan gerak anatomik tubuh menghilang akibat perubahan fungsi fisiologik. Insiden dan prevalensi dekubitus di Indonesia mencapai 40% atau yang tertinggi diantara negara-negara besar ASEAN lainnya. Menurut Bujang, Aini & Purwaningsih (2013), kejadian dekubitus terdapat pada tatanan perawatan akut (acut care) sebesar 5-11%, pada tatanan perawatan jangka panjang (long term care) sebesar 15-25%, dan tatanan perawatan dirumah (home health care) sebesar 7-12%. Pencegahan dekubitus dapat dilakukan dengan berbagai upaya. Heineman (2010) menjelaskan prosedur pencegahan dekubitus dengan mengutip panduan praktik klinik America Health of Care Plan Resources (AHCPR) bahwa intervensi yang dapat digunakan untuk mencegah dekubitus terdiri dari tiga kategori. Intervensi pertama ialah perawatan kulit dan penanganan dini meliputi mengkaji risiko klien terkena dekubitus, perbaikan keadaan umum penderita, pemeliharaan, perawatan kulit yang baik, pencegahan terjadinya luka dengan perubahan posisi tirah baring dan masase tubuh. Intervensi kedua yaitu meminimalisasi tekanan dengan matras atau alas tempat tidur yang baik. Intervensi yang ketiga yaitu edukasi pada klien dan support system.
2. ANALISIS JURNAL NO
1
2
Judul Pengaruh
Pemberian Efektivitas
Minyak
Zaitun
Pencegahan
3 Penggunaan Pengaruh
Dalam Virgin Coconut Oil (VCO) Extra Virgin Olive Oil
Dekubitus dan Minyak Zaitun Untuk Pencegahan Luka Tekan
Pada Pasien Stroke Di Pencegahan Luka Tekan Pada Ruang
Penggunaan
ICU
di
Pasien
Berisiko
Murni Grade I Pada Pasien yang Dengan Skala Braden
Teguh Memorial Hospital Berisiko Mengalami Luka Tahun 2019
Tekan di RSU Kabupaten Tangerang
P
Sampel
penelitian
ini Populasi pasien yang
Populasi penelitian adalah
adalah seluruh populasi berisiko mengalami luka
seluruh pasien tirah baring
sebanyak 30 orang (total tekan grade 1. Sample
diruang unit stroke RSUD
sampling)
Dr.Pirngadi
yang
terbagi berjumlah 14 orang untuk
Medan
menjadi 2 kelompok yaitu masing-masing perlakuan
dengan jumlah sampel 30
kelompok
pasien
intervensi
sebanyak 15 orang dan kelompok
kontrol
sebanyak 15 orang I
Pemberian minyak zaitun Pemberian
intervensi Pemberian
sebanyak 10-15 ml yang berupa
perawatan menggunakan
dibalurkan pada punggung pencegahan
intervensi ekstra
standar virgin olive oil selama 5
dan sakrum dengan sekali dengan VCO atau minyak hari berturut - turut yang usapan
yang
diberikan zaitun
dengan
massage dilakukan
pagi
setelah
sebanyak 2 kali pada pagi ringan berupa efflurage 4-5 mandi dan sore setelah dan sore hari setelah mandi menit di daerah scapula, mandi yang dimulai pada hari sacrum dan tumit. rawatan pertama sampai dengan
5
hari
maksimal 7 hari
atau
C
Pembanding
dalam Pembanding
penelitian ini adalah antara penelitian kelompok intervensi dan pemberian kelompok kontrol
menggunakan
dalam Pembanding ini
dalam
antara penelitian ini adalah antara intervensi kelompok intervensi dan minyak kelompok kontrol
zaitun dengan VCO O
Ada perbedaan derajat
Tidak ada perbedaan rerata Hasil
luka dekubitus pada
pada
kelompok intervensi
mengenai
(diberi minyak zaitun)
kefektifan kedua metode 0,05 artinya ada pengaruh
dibandingkan dengan
terhadap pencegahan luka pemberian Virgin
derajat luka dekubitus
tekan grade I , sebelum dan Oil pencegahan luka tekan
pada kelompok kontrol di
setelah dilakukan massage pada pasien berisiko denga
Murni Teguh Memorial
menggunakan VCO dan n skala braden.
Hospital Medan, nilai t-
minyak zaitun dimana p
hitung (23,827) > t-tabel
value menunjukkan angka
(1,701) dan nilai
0,230 (P value > 0,05).
kedua
kelompok Sampel
Analisa T
-
Paired Test
di
tingkat dapatkan nilai p= 0,000