Ebp Tepid Sponge [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGARUH KOMPRES TEPID SPONGE HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK UMUR 1-10 TAHUN DENGAN HIPERTERMIA



PENDAHULUAN Hipertemia adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh melebihi titik tetap (set point) lebih dari 37 C, yang biasanya diakibatkan oleh kondisi tubuh atau external yang menciptakan lebih banyak panas daripada yang dapat dikeluarkan oleh tubuh. Hipertermia terjadi pada 1 dari 2000 kasus anak berumur 1 – 10 tahun yang dirujuk ke unit gawat darurat pediatrik. Sebagian besar hipertermia berhubungan dengan infeksi yang dapat berupa infeksi lokal atau sistemik. Oleh, karena itu, hipertermia harus segera ditangani dengan benar karena terdapat beberapa dampak negatif yang ditimbulkan. Dampak yang ditimbulkan hipertermia, dapat berupa penguapan cairan tubuh yang berlebihan sehingga terjadi kekurangan cairan dan kejang. Perawat sangat berperan untuk mengatasi hipertermia melalui peran mandiri dan kolaborasi. Untuk peran mandiri perawat dalam mengatasi hipertermi bisa dengan melakukan kompres. Kompres adalah salah satu metoda fisik untuk menurunkan suhu tubuh bila anak mengalami demam, selama ini kompres dingin atau es menjadi kebiasaan yang diterapkan para ibu saat anaknya demam. Selain itu, kompres alkohol juga dikenal sebagai bahan untuk mengompres. Namun kompres dengan menggunakan es sudah tidak dianjurkan karena pada kenyataan demam tidak turun bahkan naik dan dapat menyebabkan anak menangis,menggigil dan kebiruan. Metode kompres yang lebih baik adalah kompres tepid sponge. Kompres tepid sponge adalah sebuah tehnik kompres hangat yang menggabungkan tehnik kompres blok pada pembuluh darah supervisial dengan tehnik seka. Menurut Suprapti, (2008) tepid sponge efektif dalam mengurangi suhu tubuh pada anak dengan hipertermia dan juga membantu dalam mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan. Menurut penelitian Setiawati,(2008) rata rata penurunan suhu tubuh pada anak hipertermia yang mendapatkan terapi antipiretik ditambah tepid sponge sebesar 0,53 C dalam waktu 30 menit. Sedangkan yang mendapatkan terapi tepid sponge saja rata rata penurunan suhu tubuhnya sebesar 0,97 C dalam waktu 60 menit. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres tepid sponge hangat terhadap penurunan suhu tubuh pada anak dengan hipertermia. Tujuan khusus penelitian ini adalah 1. mendeskripsikan suhu tubuh anak sebelum dilakukan terapi kompres tepid sponge hangat 2. mendeskripsikan suhu tubuh setelah dilakukan terapi kompres tepid sponge hangat 3. Menganalisa perbedaan suhu tubuh antara sebelum dan setelah dilakukan kompres tepid sponge hangat



METODE PENELITIAN 1. Peneliti mengukur suhu tubuh sebelum dilakukan experimen kemudian setelah dilakukan experimen peneliti mengukur kembali suhu tubuh responden 2. Tempat penelitian ini dilakukan di RSUD Tugurejo khususnya di ruang perawatan anak kelas 2 dan 3. 3. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 hari 4. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 1 – 10 tahun yang mengalami hipertermia ( suhu tubuh >37 C ) yang dirawat di RSUD Tugurejo Semarang berjumlah 31 pasien. 5. Metode total sampling 6. Pada penelitian ini peneliti ikut terlibat secara langsung dan dibantu oleh 2 enumerator perawat ruang anak 7. Pengambilan data peneliti menggunakan thermometer digital dan menggunakan air hangat dengan suhu 35 C. 8. Uji validitas intrumen dilakukan dengan cara mengukur suhu dengan menggunakan thermometer digital 9. Termometer tersebut sudah di kalibrasi dengan tingkat keakuratan 99% 10. Prosedur pelaksanaan tepid sponge diambil dari tahap tahap pelaksanaan tepid sponge yang direkomendasikan rosdahl dan kowalski, (2008). 11. Membuat prosedur pengukuran suhu tubuh 12. Membuat prosedur pelaksanaan tepid sponge



HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Laki laki merupakan salah satu kelompok beresiko yang mengalami masalah angka kesakitan, karena anak laki laki lebih aktif dan banyak beraktifitas daripada perempuan 2. Paparan eksogen dan produksi panas endogen merupakan dua mekanisme yang dapat menyebabkan hipertermi pada temperatur internal yang tinggi dengan tingkat yang membahayakan 3. Hipertermi terjadi pada 3% - 4% anak anak biasanya usia 3 sampai 5 tahun. 4. Usia sangat mem pengaruhi metabolisme tubuh akibat hormonal sehingga memberi efek tidak langsung terhadap suhu tubuh 5. Pada neonatus dan bayi terdapat mekanisme pembentukan panas melalui pemecahan ( metabplisme ) lemak coklat sehingga terjadi proses termogenesis tanpa menggigil. 6. Peningkatan suhu tubuh pada pasien hipertermia dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya oleh infeksi bakteri,virus,tumor, trauma dll 7. Suhu tubuh diatur dengan mekanisme seperti thermostat di hipotalamus 8. Mekanisma ini menerima masukan dari reseptor yang berada di pusat dan perifer,jika terjadi perubahan suhu, reseptor ini menghantarkan informasi tersebut ke thermostat yang akan meningkatkan atau menurunkan produksi panas untuk mempertahankan suhu set point yang konstan. 9. Tepid sponge merupakan salah satu cara metode fisik untuk menurunkan demamyang bersifat farmakoterapi. Tehnik ini dilakukan dengan melakukan kompres air hangat di seluruh tubuh badan anak. Suhu air untuk mengompres antar 30-35 C 10. Tepid sponge jika dilakukan dengan benar akan sangat efektif menurunkan demam dengan cepat



KESIMPULAN nilai rata rata suhu tubuh sebelum diberikan tepid sponge sebesar 38,5 c dengan standar deviasi 0,4 C. Nilai rata rata setelah diberikan tepid sponge sebesar 37,1 C dengan standar deviasi 0,5 C. Sehingga dapat diketahui ada penurunan nilai rata rata suhu tubuh sebesar 1,4. Ada pengaruh kompres tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada pasien hipertermia.



ANALISA 1. Hipertemia adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh melebihi titik tetap (set point) lebih dari 37 C, yang biasanya diakibatkan oleh kondisi tubuh atau external yang menciptakan lebih banyak panas daripada yang dapat dikeluarkan oleh tubuh. 2. Sebagian besar hipertermia berhubungan dengan infeksi yang dapat berupa infeksi lokal atau sistemik. 3. hipertermia harus segera ditangani dengan benar karena terdapat beberapa dampak negatif yang ditimbulkan. 4. Perawat sangat berperan untuk mengatasi hipertermia melalui peran mandiri dan kolaborasi. 5. Untuk peran mandiri perawat dalam mengatasi hipertermi bisa dengan melakukan kompres. 6. Namun kompres dengan menggunakan es sudah tidak dianjurkan karena pada kenyataan demam tidak turun bahkan naik dan dapat menyebabkan anak menangis,menggigil dan kebiruan. 7. Metode kompres yang lebih baik adalah kompres tepid sponge. 8. Kompres tepid sponge adalah sebuah tehnik kompres hangat yang menggabungkan tehnik kompres blok pada pembuluh darah supervisial dengan tehnik seka. 9. rata rata penurunan suhu tubuh pada anak hipertermia yang mendapatkan terapi antipiretik ditambah tepid sponge sebesar 0,53 C dalam waktu 30 menit. 10. Sedangkan yang mendapatkan terapi tepid sponge saja rata rata penurunan suhu tubuhnya sebesar 0,97 C dalam waktu 60 menit. 11. Pengambilan data peneliti menggunakan thermometer digital 12. menggunakan air hangat dengan suhu 35 C.



TINJAUAN PUSTAKA A.



Konsep suhu tubuh



1.



Pengertian



Suhu tubuh merupakan panas yang dihasilkan oleh tubuh dandiatur oleh suatu pusat di dalam hipotalamus dari otak. Pusat ini bereaksiterhadap darah yang melaluinya. Bila diukur di dalam mulut atau anus,suhu yang terbaca menunjukkan “suhu tengah” dari tubuh, yaitu suhu dariorgan – organ rongga dada dan rongga perut serta dari otak. Suhu mulutnormal berkisar antara 36,0° - 37,5°C, suhu rektal / anus sedikit lebihtinggi. Suhu yang terbaca di ketiak dan lipat paha sedikit lebih rendah(Ignatavicius, 2002). 2.



Fisiologi Suhu Tubuh



Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti(core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, sepertikranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanyadipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C). selain itu, ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C (Corwin, 2001). 3.



Penghasil Suhu Tubuh



1.



Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di semuasel tubuh.



2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot(termasuk kontraksi otot akibat menggigil). 3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dansebagian kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growthhormone dan testosteron). 4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine,dan rangsangan simpatis pada sel. 5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi didalam sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun. 4.



Sistem Pengaturan Suhu Tubuh



Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara mandiri dan tidak tergantung pada suhu lingkungan. Tubuhmanusia memiliki seperangkat sistem yang memungkinkan tubuhmenghasilkan, mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh dalamkeadaan konstan. Panas yang dihasilkan tubuh sebenarnya merupakan produk tambahan proses metabolisme yang utama (Corwin, 2001).Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukanregulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik ( feed back ) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuhyang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik.Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan serangkaian mekanismeuntuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas danmeningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap (Smletzer, 2002).



B. 1.



Pengertian Kompres Hangat Pengertian



Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi lancer, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien. Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan. 2.



Tujuan Kompres Hangat



Kompres Hangat a.



Memperlancar sirkulasi darah



b.



Menurunkan suhu tubuh



c.



Mengurangi rasa sakit



d.



Memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien



e.



Memperlancar pengeluaran eksudat



f.



Merangsang peristaltik usus



3.



Pengaruh Kompres Hangat



Efek dari kompres hangat untuk meningklatkan aliran darah ke bagian yang terinjuri. Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel, menyebabkan kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan. Kompres hangat diberikan satu jam atau lebih. 4.



Metode Kompres hangat



Kompres hangat kompres menggunakan air hangat didasarkan bahwa kompres dengan menggunakan air dingin itu sebenarnya tidak begitu efektif menurunkan panas. Karena kontak dengan air dingin maka pembuluh darah yang kontak dengan kain kompres dingin akan menyempit (vasokonstriksi) sehingga menyulitkan pengeluaran panas.Pusat pengatur suhu menerima informasi bahwa suhu tubuh sedang berada dalam kondisi hangat, maka suhu tubuh butuh untuk segera diturunkan. Apalagi, saat demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita justru mengalami peningkatan suhu. Kompres air hangat memiliki beberapa keuntungan, disamping membantu mengurangi rasa dingin, air hangat juga menjadikan tubuh terasa lebih nyaman. Memperbaiki sirkulasi. Perlengkapan a.



Botol kantong air panas



1)



Botol air panas dengan tutupnya



2)



Sarung botol



3)



Air panas dan sebuah termometer



b.



Bantalan pemanas elektrik



1)



Bantalan elektrik dan pengontrolnya



2) Sarung ( gunakan bahan yang kedap air jika kemungkinan bagian bawah bantalan akan menjadi lembap) 3)



Pengikat kasa (pilihan)



c.



Bantalan akutermia



1)



Bantalan



2)



Air suling



3)



Unit pengontrol



4)



Sarung



5)



Pengikat plasa atau plaster



d.



Kemasan pemanasan disposabel



Satu atau dua buah kemasan pemanas disposabel yang telah dipersiapkan secara komersial Pelaksanaan a. Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut perlu dilakukan, dan bagaimana klien dapat bekerja sama. Diskusikan bagaimana hasilnya akan digunakan untuk merencanakan perawatan atau terapi selajutnya b.



Cuci tangan dan obserpasi prosedur pengendalian infeksi yang tepat



c.



Berikan prifasi klien



d.



Berikan kompres panas



Memberikan Kompres Panas Bayi/anak Suhu air dalam botol air panas harus 40,5-46oC untuk anak-anak kurang dari 2 tahun. Lansia a. berikan perhatian khusus saat mengkaji area yang akan diterapi dan ketika mengefaluasi efek terapi karena lensia memiliki banyak kondisi yang merupakan predisposisi terjadinya cidera pada pemberian kompres. b.



Laporkan penyimpangan yang signifikan dari normal kepada dokter.



5.



Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Hangat



Kompres hangat a. Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi kantong dengan kain flanel atau handuk.



b. Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya boleh terisi sepertiganya untuk menghindari berat yang tidak diperlukan. c. Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa memeriksa kulit penderita. d. kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan pembuluh 0darah di area tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit kepala. e.



Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/ infeksi usus buntu.



Satuan Acara Pembelajaran Kompres Hangat/Dingin



SATUAN ACARA PEMBELAJARAN SAP PENKES KOMPRES HANGAT/DINGIN



Pokok Bahasan



: Penkes Kompres Hangat/ Dingin



Sub Pokok Bahasan : Penjelasan, Efek Terapeutik , Tujuan dan Cara Sasaran



: Peserta Penyuluhan / Masyarakat



Tanggal / Tempat Waktu



A.



: : 20 Menit



LATAR BELAKANG



Suhu tubuh yang optimum sangat penting untuk kehidupan sel agar dapat berfungsi secara efektif. Perubahan suhu tubuh yang eksterem dapat membahayakan bagi tubuh. Oleh karena itu, perawat harus berusaha untuk dapat memelihara suhu tubuh klien agar tetap normal. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk memelihara suhu tubuh di antaranya adalah melalui kompres . Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan. Terdapat 2 jenis kompres, yaitu kompres hangat dan dingin ..



B.



TUJUAN



1.



TUJUAN UMUM



Mengikuti penyuluhan yang di berikan, peserta di harapkan dapat memahami apa itu kompres hangat dan dingin , efek teraupetik , tujuan nya dan cara kompres . 2.



TUJUAN KHUSUS



Setelah mengikuti penyuluhan tentang kompres hangat dan dingin , peserta penyuluhan dapat mengetahui mengenai kompres hangat dan dingin seperti : a.



Apa itu kompres hangat/dingin ?



b.



Apa saja efek terapeutik kompres hangat/dingin ?



c.



Tujuan dari kompres hangat/dingin ?



d. Bagaimana cara kompres hangat/dingin ?



C.



METODE



1.



Memberikan Penkes



2.



Tanya Jawab



D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR No



Tahap



Waktu



Kegiatan Perawat



Kegiatan Peserta



1.



Pembukaan



5Menit



-Memberikan salam perkenalan



-Menjawab salam



Media



- Memperhatikan



-Menjelaskan tujuan tentang penkes kompres hangat/ dingin -Validasi data 2.



3.



E.



Pelaksanaan



Penutup



25Menit



5Menit



-Perawat Menjelaskan pengertian kompres, Efek Terapetik dari kompres , Tujuan kompres , dan Cara kompres yg benar



-Peserta memperhatikan penjelasan tentang kompres



-Memberikan evaluasi



-Peserta kooperatif



-Memberikan salam penutup



-Menjawab salam



Leaflet dan Flipchart



-Peserta menanyakan jika ada hal-hal yang belum di mengerti



ALAT DAN MEDIA



1. Flip Chart 2. Leaflet



F.



PROSES PENYAMPAIAN MATERI



1.



Penyampaian secara lisan



2. Peserta penkes memperhatikan dan mengerti apa yang disampaikan dalam penyuluhan tersebut 3. Peserta penkes bertanya apabila terdapat hal mengenai kompres hangat/dingin yg belum di mengerti G.



SUMBER



1.



Kozier, dkk Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb Edisi V . 2002 Jakarta : EGC



2. Kozier, dkk Fundamentals of nursing : concepts, proces, and practice Edisi VI 2000 Jakarta : EGC H.



EVALUASI



1.



Struktur



a.



Membuat SAP



b.



Kontrak waktu



c.



Setting



Tempat di siapkan pada hari pelaksanaan



2.



Proses



a.



Peserta penkes memperhatikan dan mengerti apa yang di sampaikan dalam penyuluhan



b.



Peserta bertanya



3.



Hasil



a.



Menjelaskan pengertian kompres hangat dan dingin



b.



Menjelaskan apa saja efek terapeutik kompres hangat dan dingin



c. Menjelaskan apa saja tujuan dari kompres hangat dan dingin d.



Menjelaskan bagaimana cara kompres hangat dan dingin



MATERI PENYULUHAN KOMPRES HANGAT DAN DINGIN



A.



Pengertian Kompres Hangat dan Dingin



Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis . Kompres hangat merupakan tindakan keperawatan dengan memberikan kompres hangat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman . (Kozier&Erb, 2002 Hal.402) Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis .Kompres dingin merupakan tindakan keperawatan dengan cara memberikan kompres dingin basah dalam memenuhi kebutuhan rasa nyaman . (Kozier&Erb, 2002)



B.



Efek Teraupetik Kompres Hangat dan Dingin



1. Kompres Hangat Efek terapeutik pemberian kompres hangat adalah sebagai berikut(Kozier&Erb, 2002, Hal.402) : a. Vasodilatasi b. Meningkatkan permeabilitas kapiler c. Meningkatkan metabolisme selular d. Merelaksasi otot e. Menigkatkan inflamasi, meningkatkan aliran darah ke suatu area f. Meredakan nyeri dengan merelaksasi otot g. Efek sedatif h. Mengurangi kekakuan sendi dengan menurunkan viskositas cairan senovia



2. Kompres Dingin Efek terapeutik pemberian kompres dingin adalah sebagai berikut(Kozier&Erb,2002, Hal.402) : a.



Vasokontriksi



b. Menurunkan permeabilitas kapiler c. Menurunkan metabolisme selular d. Merelaksasi otot e. Memperlambat pertumbuhan bakteri, mengurangi inflamasi f. Meredakan nyeri dengan membuat area menjadi mati rasa, memperlambat aliran impuls nyeri, dan menigkatkan ambang nyeri g. Efek anastesi lokal h. Meredakan perdarahan



C.



Tujuan Kompres Hangat dan Dingin



1. Tujuan Kompres Hangat Pada umunya bertujuan untuk meningkatkan perbaikan dan pemulihan jaringan. Tujuan khususnya yaitu: a. Memperlancar sirkulasi darah b. Mengurangi rasa sakit c. Memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien



d. Memperlancar pengeluaran eksudat e. Merangsang peristaltic usus 2. Tujuan Kompres Dingin Sama seperti kompres hangat , kompres dingin juga untuk meningkatkan perbaikan dan pemulihan jaringan . Tujuan khususnya yaitu: a. Meredakan perdarahan b. Meredakan inflamasi c. Meredakan nyeri d. Menyebabkan mati rasa e. Bekerja sebagai counter irritant



D. Cara Kompres Hangat dan Dingin 1. Kompres Hangat Perlengkapan a.



Botol Air Panas



b.



Bantalan Pemanas Elektrik



c.



Bantalan Akuatermia



d.



Kemasan Pemanas Disposable



e.



Wash lap



Kompres Hangat dilakukan: a.



Pada radang persendian



b.



Pada kekejangan otot



c.



Bila perut kembung



d.



Bila ada bengkak akibat pemberian suntikan



e.



Bila pasien kedinginan



f.



Pada bagian tubuh yang abses



g.



Bila ada hematoom



2. Kompres Dingin Perlengkapan a.



Kantong es



b.



Kolar es



c.



Sarung tangan es



d.



Kemasan dingin disposable



Kompres Dingin dilakukan: a. Pada pasien yang suhunya tinggi b. Pada pasien perdarahan hebat c. Pada pasien yang kesakitan d. Pada pasien dengan perdarahan pada usus e. Pada pasien dengan sakit kepala hebat f. Pada pasien colostomi sebelum dilakukan operasi g. Pada pasien dengan luka yang kotor



Suhu yang di Rekomendasikan untuk Kompres Panas dan Dingin



a. Sangat Dingin = Di bawah 15Celcius dengan aplikasi kantong es b. Dingin = 15-18Celcius dengan aplikasi kemasan pendingin c. Sejuk = 19-27Celcius dengan kompres dingin d. Hangat kuku = 27-37Celcius dengan mandi spons-alkohol e. Hangat = 37-40Celcius dengan mandi air hangat , bantalan akutermia f. Panas = 40-46Celcius dengan berendam dalam air panas, irigasi , kompres g. Sangat panas = diatas 46Celcius dengan kantong air panas untuk orang dewasa



Cara Kompres Hangat Menggunakan Washlap a.



Sebelum mengompres, sediakan baskom kecil berisi air hangat



b.



Basahi handuk atau washlap dengan air hangat



c. Saat mengompres , baju di buka . Letakkan handuk di axila ( ketiak ) dan lipatan paha, bukan di dahi. Axila dan lipatan paha dilintasi pembuluh darah besar, sehingga segera memberi sinyal ke pusat pengatur suhu di otak untuk menurunkan demam. d. Kompres bagian tersebut ± 10 menit. Bila handuk sudah berkurang hangatnya, ulangi lagi dengan membasahinya dengan air hangat. Kompres lagi sampai suhu tubuh anak menurun .



e. Selesai mengompres, seka bagian yang habis dikompres (kemungkinan basah) dengan cara menekan-nekan kulit, jangan digosok. Gunakan handuk kering. Kenakan kembali baju . Pilih baju yang tipis dan longgar sehingga membantu meredakan panas melalui proses penguapan. Tutupi dengan selimut tipis apabila kedinginan atau menggigil.



Kapan Harus Kompres Panas, Kapan Harus Kompres Dingin?



Nyeri merupakan keadaan yang sangat tidak menyenangkan bagi hampir sebagian besar orang. Selain obat-obatan, orang yang sedang mengalami nyeri tentu akan melakukan berbagai usaha untuk mengurangi intensitas nyeri mereka. Kompres dingin dan hangat merupakan dua jenis metode yang mudah dan paling sering digunakan untuk meredakan keluhan tersebut. Namun, tahukah Anda kapan saat yang tepat untuk menggunakan kompres hangat dan kapan saat yang tepat untuk menggunakan kompres dingin? Apa saja manfaat dari masing-masing metode kompres tersebut? Dalam keadaan apa saja kompres hangat tidak boleh digunakan? Bagaimana cara kerja kompres hangat? Suhu hangat dapat memperlebar pembuluh darah sehingga aliran darah dan suplai oksigen dapat lebih mudah mencapai daerah yang sakit. Hal ini akan membantu relaksasi dari otot dan mengurangi nyeri. Suhu yang hangat juga akan mengurangi kekakuan dan meningkatkan rentang gerak bagian tubuh yang nyeri. Kapan dan bagaimana cara melakukan kompres hangat? Kompres hangat dapat diberikan melalui handuk yang telah direndam dalam air hangat, botol yang berisi air hangat, atau bantal pemanas yang khusus dirancang untuk mengompres. Suhu yang digunakan untuk mengompres harus diperhatikann agar tidak terlalu panas. Suhu yang disarankan untuk kompres hangat adalah sekitar 40-50 derajat C. Biasakan untuk tidak megompres lebih dari 20 menit, kecuali jika dokter menyarankan demikian. Pastikan pula Anda tidak langsung meletakkan sumber panas ke kulit karena dapat menyebabkan luka bakar atau iritasi. Kompres hangat biasa digunakan untuk meredakan nyeri otot atau sendi yang sudah berlangsung lama (kronik). Selain itu, kompres hangat juga merupakan metode yang tepat untuk menurunkan demam. Pembuluh darah yang melebar akibat suhu hangat dapat membantu mempermudah pengeluaran panas dari tubuh. Walau digunakan untuk mengurangi nyeri, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa kompres hangat tidak dianjurkan digunakan pada luka yang baru atau kurang dari 48 jam karena akan memperburuk kondisi luka akibat penumpukan cairan pada lokasi yang cedera dan meningkatkan nyeri. Kompres hangat juga tidak boleh digunakan pada luka terbuka dan luka yang masih terlihat bengkak. Bagaimana kerja kompres dingin? Kompres dingin biasa dipakai pada daerah yang bengkak atau memar. Berkebalikan dengan kompres hangat, pada kompres dingin, suhu yang rendah dapat merangsang penyempitan diameter pembuluh darah dan memperlambat aliran darah yang menuju ke lokasi cedera. Pada daerah yang cedera terjadi proses peradangan dan kerusakan pembuluh darah yang akan menyebabkan sel-sel darah keluar dari pembuluh darah dan menyebabkan kulit berwarna merah kebiruan. Es atau air dingin dapat menurunkan jumlah darah yang keluar tersebut. Penurunan aliran darah ini akan



menyebabkan berkurangnya zat-zat perangsang inflamasi yang bergerak menuju lokasi cedera sehingga dapat mengurangi bengkak dan nyeri. Kapan dan bagaimana cara melakukan kompres dingin? Kompres dingin biasa digunakan dalam 24 hingga 48 jam setelah terjadinya cedera dengan tujuan untuk meminimalisir terjadinya inflamasi. Metode ini paling baik digunakan untuk cedera olahraga seperti terkilir, terbentur, atau memar. Bungkus kompres terlebih dulu dengan handuk agar suhu dingin tidak menyentuh kulit secara langsung. Sama seperti pada kompres hangat, sebaiknya Anda tidak menempelkan kompres dingin lebih dari 20 menit. Angkat kompres setelah 20 menit, dan berikan jeda selama 10 menit sebelum kemudian mulai mengompres lagi. Kesimpulan Kompres dingin dan kompres hangat memiliki manfaatnya masing-masing. Kompres dingin lebih cocok digunakan pada cedera yang sifatnya baru (antara 24-48 jam), sedangkan kompres hangat sangat berguna untuk meredakan nyeri yang sudah berlangsung lama (kronik). Walau berbeda manfaat, pada prinsipnya, cara mengaplikasikan kedua metode ini hampir sama. Penting bagi Anda untuk menghindari suhu yang terlalu ekstrem (terlalu tinggi atau terlalu rendah), hindari juga kontak langsung antara kulit dan sumber panas atau suhu dingin. Terakhir, tentu saja bijaksanalah dalam memilih metode kompres yang tepat untuk kondisi Anda.



PENGARUH KOMPRES TEPID SPONGE HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK UMUR 1-10 TAHUN DENGAN HIPERTERMIA



HENI ROCHAENI.Skep., Ners INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD KOTA BANDUNG