EKMA 4570 Penganggaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EKMA 4570 PENGANGGARAN Diskusi 1 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan. Sebelumnya saya memohon maaf apabila penyampaian tanggapan saya terlambat dari seharusnya. Dalam kesempatan ini, saya mohon izin menanggapi topik diskusi yaitu bisnis ekstraktif, bisnis agraris dan bisnis manufaktur. 1. Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang mengambil (mengeksploitasi) kekayaan alam yang tersedia dengan maksud untuk dijual tanpa harus mengubah bentuk barang yang diambil tersebut; 2. Perusahaan agraris adalah perusahaan yang melakukan kegiatan di bidang pertanian. perkebunan, peternakan, perikanan, yang hasilnya untuk dijual; 3. Perusahaan industri adalah perusahaan yang mengolah suatu benda menjadi produk tertentu untuk dijual. Industri dalam arti luas meliputi barang dan jasa. Industri dalam arti sempit hanya meliputi barang. Produksi adalah proses mengolah benda menjadi produk tertentu. Produk adalah hasil produksi, dapat berupa barang dan jasa. Bila industri dalam arti sempit maka produknya berupa barang. Dalam buku ini digunakan industri dalam arti sempit. Perusahaan industri dalam arti sempit disebut perusahaan manufaktur atau perusahaan pabrikase. (Sumber: Modul EKMA 4570 Penganggaran Hal. 1.16 – 1.17) Demikian tanggapan diskusi saya sampaikan. Mohon saran dan koreksi apabila terdapat kesalahan dalam penyampaian. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.



EKMA 4570 PENGANGGARAN Diskusi 2 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan. Sebelumnya saya memohon maaf apabila penyampaian tanggapan saya terlambat dari seharusnya karena kendala pada web e-learning dan kesibukan pekerjaan dan pribadi saya. Mohon dimaklumi. Dalam kesempatan ini, saya mohon izin menanggapi topik diskusi yaitu terkait pengertian dari Trendwatching, Analisis SWOT, Envisioning, dan Pemilihan Strategi. 1. Trendwatching Trendwatching adalah kegiatan pengamatan terhadap tren perubahan kondisi makro dan persaingan industri untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang tidak bisa dihindari oleh organisasi. Kondisi makro yang dimaksud meliputi ekonomi, sosial, teknologi, dan politik dan hukum yang dapat berpengaruh pada organisasi. Persaingan industri yang dimaksud meliputi adanya pesaing baru, kemampuan pemasok, daya beli pelanggan, ketersediaan produk pengganti, dan iklim persaingan dalam pasar secara umum. Hasil analisis dalam trendwatching kemudian akan dibandingkan dengan Balanced Score Card untuk memperoleh kajian hasil tafsir dan interpretasi dari kondisi makro dan persaingan sebagai dasar penyusunan analisis SWOT. 2. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah analisis yang mengkaji perihal kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat). Analisis ini dilakukan sebelum menyusun rencana strategis maupun program yang akan dilakukan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang agar memperoleh gambaran secara lebih komprehensif tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan sebagai bahan pertimbangan. 3. Envisioning Envisioning adalah kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan visi, misi, tujuan, keyakinan, dan nilai dasar pada suatu organisasi. Kegiatan ini juga dilakukan untuk mengkaji kesesuaian, melakukan konfirmasi, dan juga mendefinisikan kembali visi dan misi berdasarkan kebutuhan dan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal organisasi. 4. Pemilihan Strategi Pemilihan strategi yang dilakukan oleh organisasi untuk memilih strategi yang akan dilakukan oleh organisasi pada suatu periode tertentu berdasarkan trendwatching dan peta kekuatan dan kelemahan hasil analisis SWOT. Strategi ini menjabarkan hasil envisioning yaitu visi, misi, keyakinan, dan nilai dasar untuk mengelola seluruh sumber daya organisasi secara lebih optimal. Seluruh kegiatan dari mulai Trendwatching, analisis SWOT, Envisioning, hingga Pemilihan Strategi dilakukan secara runut dan sistematis menghasilkan strategi yang ditetapkan oleh perusahaan/organisasi yang kemudian dijabarkan secara lebih mendetail menjadi rencana strategis



berikut sasaran yang ingin dituju, kemudian menjadi program, kegiatan, hingga pada akhirnya pada proses penganggaran dijabarkan dalam bentuk akun sebagai alokasi anggaran yang dibutuhkan. Demikian tanggapan diskusi saya sampaikan. Mohon saran dan koreksi apabila terdapat kesalahan dalam penyampaian. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.



EKMA 4570 PENGANGGARAN Diskusi 3



Assalamu’alaikum Wr. Wb. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan. Dalam kesempatan ini, saya mohon izin menanggapi topik diskusi yaitu Balanced Scorecard. Mohon izin sebelumnya. Agar topik diskusi tidak melebar, saya hanya akan mencoba membahas The Balanced Scorecard (BSC) dalam keterkaitannya dengan perencanaan organisasi. The Balanced Scorecard pada awalnya digunakan sebagai alat ukur kinerja dalam sistem manajemen kinerja organisasi yang berfokus pada empat perspektif dalam organisasi yaitu keuangan (atau perspektif lain seperti manfaat yang diberikan organisasi pada masyarakat untuk organisasi non-profit seperti pemerintah), pelanggan, proses internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Pada praktiknya, sistem manajemen kinerja yang baik harus mencakup keseluruhan proses dalam organisasi, termasuk perencanaan hingga pengukuran kinerja organisasi. Sehingga proses dalam organisai menjadi satu kesatuan dengan menggunakan standar yang sama. Organisasi dapat menggunakan BSC sebagai alat yang membantu dalam perencanaan strategis, yaitu untuk menjabarkan dan mendefinisikan visi, misi, tujuan, dan strategi yang telah disusun menjadi sebuah kerangka operasional yang terbagi ke dalam empat perspektif BSC yang terdiri dari sasaran strategis (SS) dan inisiatif strategis (IS) organisasi. Organisasi dapat menggunakan hasil Trendwatching, analisis SWOT, Envisioning, dan penentuan strategi dalam menyusun sasaran dan inisiatif strategis organisasi. Peta strategis juga dapat digunakan sebagai alat kontrol visual yang dapat menggambarkan keterkaitan dan hubungan antar SS, antara SS dengan IS, antar SS dan IS tiap unit di dalamnya, hingga hubungan dengan program, kegiatan, serta anggaran. Dengan menggunakan BSC, organisasi dapat menyusun rencana strategis organisasinya secara komprehensif dan memiliki fokus berimbang karena setiap SS terkelompokkan dalam perspektif tertentu. Tujuan organisasi juga dapat secara konsisten dievaluasi karena setiap capaian kinerja atas target/indikator capaian juga bisa diukur secara obyektif. Selain itu, BSC juga dapat memudahkan organisasi dalam memastikan setiap elemen dalam organisasi telah memiliki komitmen dalam melaksanakan setiap rencana yang telah disusun. Sumber: Modul UT EKMA 4570 Penganggaran Edisi 2 Modul 3 Demikian tanggapan singkat dari saya. Semoga bermanfaat. Mohon koreksi dan saran apabila penyampaian tanggapan saya terdapat kesalahan. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



EKMA 4570 PENGANGGARAN Diskusi 4



Assalamu’alaikum Wr. Wb. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan. Dalam kesempatan ini, saya mohon izin menanggapi topik diskusi yaitu 3 kelompok kegiatan pengendalian. Pengendalian dapat dikelompokan menjadi: 1. Pengendalian Awal Pengendalian awal biasanya disusun dan dilakukan sebelum kegiatan operasional dilakukan untuk menjamin aset perusahaan telah disiapkan untuk kegiatan organisasi 2. Pengendalian Berjalan Pengendalian berjalan dilakukan sepanjang proses dalam kurun waktu 1 periode anggaran tertentu dengan melakukan pengamatan langsung dan laporan-laporan yang disampaikan kepada pihak manajemen. Pengendalian berjalan dilakukan untuk menjamin kebijakan dan prosedur telah dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi 3. Pengendalian Umpan Balik Pengendalian umpan balik dilakukan setelah kegiatan operasi berakhir. Pengendalian umpan balik berfokus pada hasil periode sebelumnya untuk menentukan pengendalian pada periode berikutnya Sumber: Modul UT EKMA 4570 Penganggaran Edisi 2 Modul 4 Demikian tanggapan singkat dari saya. Semoga bermanfaat. Mohon koreksi dan saran apabila penyampaian tanggapan saya terdapat kesalahan. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



EKMA 4570 PENGANGGARAN Diskusi 5



Assalamu’alaikum Wr. Wb. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan. Dalam kesempatan ini, saya mohon izin menanggapi topik diskusi yaitu tujuan perencanaan penjualan. Menyusun rencana penjualan adalah langkah awal yang akan menjadi dasar bagi rencana produksi dan rencana-rencana lainnya. Tujuan utama penyusunan rencana penjualan adalah sebagai berikut: 1. Mengurangi ketidakpastian pendapatan yang akan terjadi; 2. Memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen dalam proses perencanaan, contohnya: rencana pemasaran; 3. Memberikan informasi penting bagi pembentukan elemen lain dari rencana laba; 4. Memudahkan pengendalian internal atas kegiatan penjualan; 5. Dasar penugasan bagi individu yang bertanggungjawab atas rencana penjualan. Sumber: Modul UT EKMA 4570 Penganggaran Edisi 2 Modul 5 Hal 5.12 Demikian tanggapan singkat dari saya. Semoga bermanfaat. Mohon koreksi dan saran apabila penyampaian tanggapan saya terdapat kesalahan. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



EKMA 4570 PENGANGGARAN Diskusi 6



Assalamu’alaikum Wr. Wb. Semoga seluruh kawan-kawan di sini diberikan kesehatan dan keselamatan. Selamat merayakan hari raya idul fitri dan hari raya kenaikan isa al masih bagi yang merayakan. Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga seluruh amalan kita diterima oleh Allah SWT. Mohon maaf lahir dan batin. Dalam kesempatan ini, saya mohon izin menanggapi topik diskusi yaitu 3 faktor persediaan bahan baku. Jumlah persediaan bahan baku yang harus tetap dimiliki perusahaan ditentukan oleh faktorfaktor sebagai berikut: 1. Kebiasaan pemasok Kebiasaan pemasok lebih ditekankan pada kemampuan pemasok dalam mengirim barang. Jika pemasok selalu dapat memenuhi kebutuhan bahan baku, maka angka persediaan yang harus dimiliki dapat dikurangi, namun jika datangnya pasokan dari pemasok sulit dipastikan, sebaiknya manager menetapkan jumlah persediaan pada angka yang lebih tinggi; 2. Jumlah bahan baku yang dibeli tiap pemesanan Jika bahan baku dibeli dalam jumlah besar, maka kemungkinan terjadinya kekurangan bahan baku dalam kegiatan produksi lebih rendah (Jika gudang memadai); 3. Akurasi perhitungan kebutuhan bahan baku Manager yang dapat menghitung konsumsi bahan baku secara akurat, dapat menurunkan jumlah persediaann yang perlu dimiliki. Perhitungan yang tidak tepat meningkatkan risiko terganggunya pasokan bahan baku ke bagian produksi, sehingga perlu meningkatkan jumlah bahan baku yang harus dimiliki, yang secara langsung akan berdampak pada tingginya titik reorder point; 4. Anggaran persediaan bahan baku Masing-masing perusahaan memiliki kebijakan untuk menentukan jumlah persediaannya. Pada dasarnya kebijakan tentang penentuan arus harga pokok persediaan bahan baku, menurut konsep akuntansi keuangan, dapat dikelompokkan menjadi: a. Identifikasi khusus; b. Masuk pertama, keluar pertama (MPKP); c. Masuk terakhir, keluar pertama (MTKP); d. Average atau Moving Average 5. Anggaran biaya bahan baku Tidak semua persediaan yang dimiliki oleh perusahaan akan habis digunakan untuk kepentingan produksi. Hal tersebut disebabkan oleh: a. Perusahaan perlu menjaga untuk tetap memiliki persediaan akhir periode yang akan digunakan untuk beroperasi pada awal periode berikutnya; b. Perusahaan perlu untuk tetap memiliki jumlah persediaan bahan baku (safety stock).



Jumlah bahan baku yang akan digunakan untuk berproduksi harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk dapat disebut anggaran pemakaian bahan baku selama tahun anggaran. Ia disusun berdasarkan jumlah produksi. Tidak ada format baku yang digunakan sebagai rujukan pembuatan anggaran biaya bahan baku yang digunakan dalam produksi. Anggaran biaya bahan baku yang digunakan dalam produksi memuat informasi berikut ini: a. b. c. d. e. f.



Jenis bahan baku yang digunakan; Jumlah masing-masing jenis bahan baku yang digunakan untuk berproduksi; Harga per unit bahan baku, berdasarkan jenis (jika lebih dari 1 jenis); Nilai bahan baku yang digunakan dalam berproduksi; Jenis barang yang diproduksi menggunakan bahan baku tertentu; Waktu penggunaan bahan baku.



Sumber: Modul UT EKMA 4570 Penganggaran Edisi 2 Halaman 6.28 – 6.35 Demikian tanggapan singkat dari saya. Semoga bermanfaat. Mohon koreksi dan saran apabila penyampaian tanggapan saya terdapat kesalahan. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.