EMERGENCY BOOKLET - Emergency Respon Plan PT - GSI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EMERGENCY RESPONSE PLAN ( ERP )



PT. GEOTECHNICAL SYSTEMINDO TAHUN 2020



DAFTAR ISI Halaman 1.



Komitmen Perusahaan …………………………………………………………. 3



2.



Referensi ………………………………………………………………………………. 4



3.



Tujuan ……..……………………………………………………………………………. 4



4.



Ruang Lingkup ……...………………………………………………………………. 4



5.



Definisi ……..…………………………………………………………………………… 5



6.



Kebijakan ……………………………………………………………………………..…7



7.



Struktur Emergency Management Team …………………………………7



8.



Tugas dan Tanggung Jawab ……………………………………………………12



9.



Kode / Simbol Keadaan Darurat …………………………………………….19



10.



Medical Emergency Respon Plan Chart …………………………………21



11.



Nomor Kontak Keadaan Darurat ……………………………………………22



12.



Emergency Management Plan (EMP) …………………………………… 23



1



Pendahuluan Dokumen Rencana Manajemen Krisis ini dirancang khusus untuk Jakarta Head Office. Rencana Manajemen Krisis Jakarta Head Office melengkapi Rencana Manajemen Tanggap Darurat (Emergency Management Plan) dan Emergency Response Procedure (Prosedur Penanganan Tanggap Darurat) Jakarta Head Office. Dokumen ini fokus pada reaksi masyarakat terhadap kecelakaan yang terjadi. Rencana Manajemen Krisis memuat keanggotaan, peran dan tanggungjawab Tim Tanggap Darurat (Emergency Response Team), prosedur-prosedur terkait, informasi detail pusat media, informasi detail pihak internal dan eksternal, serta latarbelakang.



2



KOMITMEN PERUSAHAAN



BELUM DI ISI HSE POLICIES, TINGGAL TANDA TANGAN



3



REFERENSI 2.1. 2.2.



Undang Undang RI No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Peraturan Pemerintah No.19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan Permenakertrans No. 15 tahun 2008 tentang Pertolongan Pertama di Tempat Kerja AS/NZ 4360:2004 Risk Management ISO 9001:2008; Clause 8.3 – Control of non conforming product SNI No. 19-14001-2005; Klausa 4.4.7 – Kesiagaan dan tanggap darurat. OHSAS 18001 : 2007; Clause 4.4.7 – Emergency preparedness and response. SHE/09/005/SOP – Pertolongan Pertama dan Tanggap Darurat Terpadu SHE/09/005/STD – Peralatan ERT dan ruang kendali SHE/09/037/STD – Persyaratan Organisasi tanggap darurat MDV/09/003/SOP – Tindakan Perbaikan dan Pencegahan PRC/09/001/SOP – Pengadaan Barang & Jasa.



2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.7. 2.8. 2.9. 2.10. 2.11. 2.12. 4



TUJUAN 3.1. 3.2.



3.3.



5



Memberikan petunjuk pelaksanaan bagi manajemen dan karyawan jika terjadi situasi / keadaan darurat di PT. Geotechnical Systemindo. Memastikan bahwa manajemen dan Karyawan mengetahui semua keadaan darurat yang mungkin akan terjadi dan memahami tindakan yang harus dilakukan jika keadaan darurat terjadi. Untuk memberikan petunjuk cara penanggulangan keadaan darurat yang terjadi secara aman dan efektif untuk mengurangi kerugian yang mungkin bisa timbul pada perusahaan.



RUANG LINGKUP 4.1. Prosedur ini dapat digunakan oleh semua anggota Tim Tanggap Darurat, manajemen dan karyawan yang memiliki tugas untuk melindungi, mengevakuasi dan atau menyelamatkan karyawan, sumber daya, barang, peralatan dan lingkungan dari dampak keadaan darurat. 4.2. Keadaan Darurat yang berpotensi terjadi di lokasi kerja PT. Geotechnical Systemindo Utama sebagai berikut : 4.2.1. Medical Emergency – general injuries ( tanggap darurat Medik – terluka ) 4.2.2. Medical Emergency – Fatality from injuries ( tanggap darurat Medik – Kematian akibat dari luka ) 4.2.3. Fire – Building fire ( kebakaran – Kebakaran bangunan ) 4.2.4. Fire – Vehicle fire (Kebakaran kendaraan ) 4.2.5. Fire – Explosive Fire ( Kebakaran – kebakaran akibat ledakan ) 4.2.6. Fire – Major gas / chemical fire or explosion ( kebakaran akibat gas atau proses kimia yg menyebabkan ledakan ) 4.2.7. Fire – Tyre fire ( Kebakaran ban ) 4.2.8. Vehicle Accident – Light Vehicle Accident ( kecelakaan LV ) 4.2.9. Vehicle Accident – Heavy Vehicle Accident ( kecelakaan A2B)



4.2.10. Vehicle Accident – Bus Accident ( kecelakaan bus ) 4.2.11. Vehicle Accident – Kecelakaan kendaraan dengan warga masyarakat (penyelamatan korban terjepit) 4.2.12. Hazardous Substance Spill – Chemical spill ( Tumpahan zat kimia berbahaya) 4.2.13. Flood – Flash Flooding of pits or other voids in high rainfall event ( Banjir di pit atau di void pada saat hujan lebat ) 4.2.14. Flood – Vehicle / people washed into flooding water course ( kendaraan atau orang tersapu akibat arus banjir ) 4.2.15. Explosive – Unintentional detonation ( Insiden Ledakan ) 4.2.16. Bom Threat – A bom threat has been received ( Menerima ancaman peledakan / pengeboman ) 4.2.17. Electrocution / Rescue from electrical contacts ( Tersengat listrik / penyelamatan dari tersengat listrik ) – Vehicles contacts with power lines through collision 4.2.18. Electrocution / Rescue from electrical contacts ( Tersengat listrik / penyelamatan dari kontak listrik ) – Person is electrocuted while using portable electrical equipment 4.2.19. Electrocution / Rescue from electrical contacts ( Tersengat listrik / penyelamatan dari kontak listrik ) – Orang kontak dengan tegangan tinggi di sebuah stasiun listrik portable 4.2.20. Confined space ( Ruang tertutup ) – penyelamatan korban di ruang tertutup 4.2.21. Confined spaced ( Ruang tertutup ) – Fire in Confined space ( Api di ruang tertutup ) 4.2.22. Recovery from Stockpile ( penyelamatan dari stockpile ) – penyelamatan korban dari stockpile void / amblas/ tergelincir 4.2.23. Recovery from stockpile ( Penyelamatan dari stockpile ) – penyelamatan korban dari stockpile void / terjebak / tergelincir 4.2.24. Recovery from water ( Penyelamatan di air ) – pertolongan korban yang hanyut 4.2.25. Recovery of serious event ( Pertolongan kecelakaan berat ) / Injury at height ( jatuh dari ketinggian ) 4.2.26. Keracunan makanan Skala Besar 6



DEFINISI 5.1. Keadaan Darurat Adalah suatu kejadian abnormal yang menimbulkan bahaya secara nyata baik kepada manusia, peralatan, perlengkapan, dan lingkungan yang dapat menyebabkan terganggunya operasional perusahaan. 5.2. Major Emergencies atau Keadaan Darurat Major Adalah keadaan kedaruratan yang menyebabkan terjadinya korban cedera parah atau kematian (fatality) yang memerlukan tindakan evakuasi atau tingkat kedaruratannya meningkat menjadi keadaan darurat yang bertambah besar kerugiannya sehingga memerlukan dukungan tim tanggap darurat dari tempat lain. 5.3. Crisis atau keadaan krisis Adalah suatu kejadian yang seiring dengan peningkatan keadaannya dapat menyebabkan gangguan yang bersifat mengancam kelangsungan operasional proyek, perusahaan ataupun menimbulkan konsekuensi legal yang bersifat major terhadap proyek atau perusahaan.



6.1 Definisi Krisis Di lingkungan PT. Geotechnical Systemindo, terdapat definisi umum terkait apa yang dimaksud dengan krisis. Sementara kecelakaan dan isu keselamatan menyebar di keseharian kerja harus dikelola secara efektif dan hati-hati, krisis merupakan peristiwa yang mampu memberhentikan kegiatan operasional dan jalur komunikasi di tempat kerja. Bentuk khusus dari suatu krisis ialah sorotan media dan kepentingan publik yang lahir akibat adanya kecelakaan. Suatu krisis atau keadaan darurat adalah peristiwa yang tidak biasa atau serangkaian keadaan yang mengancam keselamatan atau kesehatan pekerja dan pihak lainnya serta integritas, performa, reputasi dan keberlanjutan perusahaan.



Contoh berikut (tidak terbatas pada daftar) dapat dikategorikan sebagai krisis.



ANCAMAN



CONTOH PRAKTIS



Kampanye aktivis/NGO Bencana lingkungan



Kampanye aktivis atau NGO yang dapat mengancam keselamatan karyawan dan/atau reputasi PT. Geotechnical Systemindo Bencana lingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan yang signifikan dan/atau bahaya atau gangguan terhadap masyarakat, terutama ketika bencana tersebut berpotensi memakan korban jiwa



Kematian



Kecelakaan yang mengakibatkan kematian atau cedera serius pada sejumlah karyawan perusahaan, sub-kontraktor, anggota masyarakat atau pihak ketiga lainnya



Bencana finansial



Isu project yang mengakibatkan dampak besar pada kondisi finansial perusahaan, misalnya dampak buruk terhadap keuntungan atau kepemilikan saham



Penculikan / penyanderaan / pemerasan Investigasi tindakan kriminal



Situasi peculikan, penyanderaan, atau pemerasan yang terkait dengan kerja yang melibatkan atau mengancam karyawan dan/atau anggota keluarganya Aksi hukum atau investigasi tindakan kriminal yang memiliki atau berpotensi memiliki dampak signifikan terhadap kode etik atau kondisi finansial perusahaan



Penyakit pandemi Penyebaran masif penyakit mematikan atau melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti flu burung/Covid-19, dan mengharuskan karantina jangka panjang atau larangan khusus terkait kesehatan masyarakat yang berdampak buruk pada rencana perjalanan kerja



Relokasi kantor pusat/gangguan sistem komputer



Situasi darurat atau kecelakaan seperti kebakaran, banjir, ledakan, kecelakaan kendaraan bermotor, atau penyebaran penyakit infeksius yang memaksa relokasi karyawan dan peralatan/mesin kerja.



Ancaman keamanan Aksi kriminal yang mengancam keamanan operasional PT. Geotechnical Systemindo, seperti pemerasan, pencurian informasi penting, peretasan atau penyerangan infrastruktur teknologi (IT hacking/attack) . Bencana struktural Bencana struktural yang bersifat mayor menyebabkan gangguan yang signifikan atau mengancam masyarakat sekitar, terutama lingkungan urban yang padat populasi.



Ancaman terhadap keselamatan karyawan Ancaman serius terhadap keselamatan karyawan PT. Geotechnical Systemindo di Jakarta Head Office, seperti kebakaran, bom, demonstrasi massa di luar gedung atau kecelakaan kendaraan bermotor.



5.4. Emergency Response Plan (ERP) atau Rencana Penanganan Keadaan Darurat Adalah sistem tanggap darurat terpadu di lokasi yang berdasarkan kepada konsep mata rantai penyelamatan (chain of survival). ERP menjelaskan langkah – langkah penyelamatan yang diperlukan serta langkah pengendalian dan penanggulangan keadaan darurat dan kondisi kritis. 5.5. Mata Rantai Penyelamatan (Chain of Survival) Adalah rangkaian penyelamatan untuk mencegah kematian melalui 4 langkah utama: identifikasi dan akses dini ke layanan emergency, pertolongan pertama dan bantuan hidup dasar dini, resusitasi lanjut jantung dini, dan stabilisasi tindak medis lanjutan dini 5.6. Tim Tanggap Darurat (Emergency Response Team - ERT) Adalah tim yang dibentuk di setiap lokasi dan berfungsi untuk melakukan tindakan pertolongan dan penyelamatan dalam situasi gawat darurat. Tim ini secara operasional dikepalai oleh seorang captain.



Tim Tanggap Darurat (Emergency Response Team-ERT) Di level Job Site, tim yang berperan menjawab kecelakaan yang sifatnya fisik adalah Tim Tanggap Darurat (Emergency Response Team-ERT). Tim ERT dipimpin oleh General Manager atau calon General Manager dan beranggotakan para Senior Staff. Pada situasi krisis, Rencana Manajemen Krisis akan diaktifkan, memicu reaksi Internal and External Relationship terhadap media dan notifikasi lainnya. Fokus tim ERT pada situasi krisis adalah mengimplementasikan Prosedur dan Rencana Tanggap Darurat Project ( Project Emergency Management Plan and Procedures) dan menjawab semua permasalahan dampak dari kecelakaan yang terjadi. Keselamatan dan keamanan karyawan, subkontraktor dan anggota masyarakat (jika terlibat) adalah prioritas tim ERT. Tanggungjawab lainnya meliputi keamanan anggota kelurga dan komunikasi, keamanan aset, logistik, evakuasi, koordinasi dengan otoritas tanggap darurat/klien/partner bisnis/NGO/masyarakat lokal/milter serta penyediaan fasilitas medis, manajemen lingkungan, dan hubungan industrial. 5.7. Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (Emergency Management Team – EMT) Adalah tim yang dibentuk di tingkat site dan berfungsi untuk melakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan keadaan darurat yang bersifat major yang terjadi di



site tersebut. Tim ini terdiri dari manajerial site dengan manajemen puncak site sebagai leader.



Tim Manajemen Krisis (Crisis Management Team-CMT) PT. Geotechnical Systemindo menyusun CMT berdasarkan level kepemimpinan yang berpengaruh pada bisnis perusahaan. Di banyak kasus, Tim Manajemen Krisis (CMT) bertanggungjawab pada konsekuensi krisis yang dialami oleh pihak eksternal (masyarakat) – operasional, lingkungan, legal, media, publik dan finansial. Anggota Tim Manajemen Krisis (CMT) dimuat dalam dokumen Rencana Manajemen Krisis (Crisis Management Plan). Tim Manajemen Krisis (CMT) akan didukung oleh top manajemen PT. Geotechnical Systemindo pada saat suatu krisis terjadi, terutama mengelola isu strategis dan media. Komunikasi media dan relasi masyarakat akan dikelola oleh satu tim yang bertanggungjawan pada Senior Corporate Affairs Manager. Tim CMT akan fokus pada penilaian ancaman, sumberdaya, kontrol manajemen, pengembangan dan penyepakatan respon, asuransi, pengembalian performa bisnis, serta komunikasi dengan media dan non-media, seperti staf, klien, partner bisnis, organisasi nonpemerintah, dan masyarakat lokal.



5.8. Tim Penanggulangan Krisis (Crisis Management Team – CMT) Merupakan tim yang dibentuk ditingkat pusat (Head Office – HO) dan berfungsi untuk melakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan keadaan krisis yang terjadi di salah satu atau lebih project perusahaan. Terdiri dari jajaran manajemen puncak termasuk SHE divisi head dan dokter perusahaan dengan Presiden Direktur sebagai leader.



Tim Krisis Korporasi (Corporate Crisis Team-CCT) PT. Geotechnical Systemindo beroperasi melalui Tim Krisis Korporasi (Corporate Crisis Team-CCT). Tanggungjawab utama CCT ialah menyediakan saran stategis dan mendukung CMT, meminimasi kehilangan dan melindungi kepentingan pemegang saham dan pihak kunci lainnya. Tim ini sebaiknya mengatasi situasi krisis dengan mengidentifikasi dampak orang-orang yang dipengaruhi oleh krisis, aset perusahaan, dan reputasi.



5.9. Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat Adalah pelatihan teknik–teknik pertolongan dasar yang diberikan kepada korban kedaruratan sampai bantuan medis definitif dapat diberikan. 5.10. Pertolongan Pertama Gawat Darurat Adalah penanganan kedaruratan yang dilakukan sebelum korban dapat ditangani lebih lanjut oleh petugas medis (dokter dan atau paramedik). 5.11. Emergency Escape Route Map Adalah peta rute penyelamatan saat terjadi keadaan darurat. 5.12. Sentra Tanggap Darurat (Emergency Response Center – ERC)



Adalah pusat pengendalian dan koordinasi operasi pertolongan dan penyelamatan dalam keadaan kedaruratan yang akan mengatur operasional tim tanggap darurat; dan berfungsi tempat berkumpul EMT bila EMT diaktifkan. 5.13. Assembly Point / Tempat Berkumpul Keadaan Darurat adalah suatu tempat atau pusat berkumpul bagi karyawan apabila terjadi keadaan darurat di lokasi kerjanya. Tempat ini telah ditandai dengan rambu informasi “ASSEMBLY POINT /TEMPAT BERKUMPUL KEADAAN DARURAT”. 6. KEBIJAKAN 6.1. Setiap keadaan darurat yang terjadi di lingkungan PT. Geotechnical Systemindo harus segera ditanggulangi agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi perusahaan. 6.1. Manajemen akan membentuk sebuah tim tanggap darurat yang bertugas untuk mengatasi keadaan darurat yang terjadi di lingkungan PT. Geotechnical Systemindo. 6.1. Setiap karyawan yang melihat dan atau mengalami keadaan darurat harus segera melaporkan ke atasan atau orang yang telah ditunjuk melalui jalur yang sudah ditentukan.



6.2



Prinsip Utama Manajemen senior dan personil kunci harus diberikan pelatihan terkait dengan prosedur manajemen krisis. Pada saat krisis terjadi, tim tanggap darurat dan krisis harus diberi notifikasi dan dimobilisasi lebih awal. Dampak dari suatu krisis memiliki konsekuensi yang sulit dikendalikan oleh manajemen, seperti kepentingan media yang intens, penutupan pasar saham, dan sorotan pemerintah. Prosedur notifikasi internal yang memadai harus dijalankan dengan tepat, termasuk pelaporan awal segera ke para manajer dan direktur perusahaan. Prinsip utama manajemen krisis ialah:  Mengaktivasi rencana krisis dengan cepat dan tenang; 



Meminimalkan dampak dari segala bentuk kecelakaan yang terjadi di perusahaan;







Memberikan pesan yang konsisten, terkoordinasi, dan lugas secara internal dan eksternal;







Menjaga kepercayaan klien, pekerja, dan investor;







Membangun dan memelihara kerjasama dengan media; dan







Menjaga keberlanjutan bisnis dan operasi jika memungkinkan setelah terjadinya kecelakaan.



5.



STRUKTUR EMERGENCY MANAGEMENT TEAM (EMT)



6.3



Memutuskan Untuk Menyatakan Suatu Situasi Krisis Langkah ini diambil dalam mengidentifikasi sebuah kecelakaan, apakah situasi yang terjadi dikategorikan krisis atau tidak (Lihat Tabel 1.1). Setiap komponen pada proses pengambilan keputusan ditunjukkan oleh Gambar 1.2. Tabel 1.1 Memutuskan Apakah Suatu Situasi Dikategorikan Krisis Komponen Flow-Chart 1



Aktivitas



Tanggungjawab



Mengidentifikasi Situasi  Setiap situasi yang dikategorikan darurat atau krisis harus ditangani segera



All personnel



Hubungi segera supervisor/manager  Segera hubungi supervisor/manager di section Anda, dan deskripsikan kecelakaan dengan detail



2



Mengaktivasi Rencana Tanggap Darurat  Mengaktivasi Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Plan) termasuk notifikasi layanan tanggap darurat yang memadai



3



4



Meninjau ulang informasi yang berkaitan dengan kecelakaan dan menentukan tingkat keparahaan situasi  Selama 20 menit pertama, kumpulkan informasi untuk diteliti kembali  Tentukan tingkat keparahan insiden (bersama dengan staf kunci lainnya)



5



Berikan peringatan Tim Manajemen Krisis jika terdapat potensi terjadinya krisis  Hubungi PT. Geotechnical Systemindo untuk memberi informasi insiden



6



Tentukan apakah krisis benar-benar ada  Bersama dengan Ketua ERT, tentukan apakah krisis benar-benar terjadi  Aktivasi Rencana Manajemen Krisis jika suatu krisis dinyatakan terjadi (merujuk pada Gambar 1.3 dan Tabel 1.2 untuk detail notifikasi dan mobilisasi tim CMT)  Aktivasi Tim Tanggap darurat (ERT) jika suatu krisis dinyatakan terjadi (merujuk pada Rencana Tanggap Dadurat untuk notifikasi dan mobilisasi tim ERT)  Jika krisis tidak dinyatakan, tangani insiden/situasi darurat sesuai dengan standard/prosedur



1.1



ALUR INFORMASI KRISIS



Karyawan yang mengidentifikasi situasi General Manager



General Manager General Manager



Ketua CMT



Ketua CMT



Ketua CMT



Ketua CMT



General Manager



Internal



Eksternal



PT. Geotechnical Systemindo



Job Site Tim Tanggap Darurat (ERT)



Tim Manajemen Krises (CMT)



Tim Korporasi Krisis (CCT)



Ketua ERT (General Manager)



HR / Community Relations



Ketua CCT



Ketua CMT



Human Resources / Community Relations



Corporate Affairs



Media



Human Resources / Community Relations



Jika disyaratkan di lokasi insiden



Pusat Media



Corporate Affairs



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 1 dari 56



Figure 1.1: Alur Tim Krisis dan Informasi



8. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 8.1. Emergency Respose Team 8.1.1. ERT Captain a. Memimpin dan mengkoordinasikan operasional lapangan pertolongan dan penyelamatan dalam keadaan darurat b. Mengidentifikasi kebutuhan operasional ERT termasuk sumber daya manusia, peralatan, dan perlengkapan yang di butuhkan. c. Melaporkan kebutuhan operasional ERT kepada Emergency Commander. d. Menjaga kesiapan dan keterampilan anggota ERT dalam hal pertolongan dan penyelamatan. e. Menjaga kesiapan perlengkapan dan peralatan ERT dalam keadaan siap pakai di setiap keadaan. f. Memobilisasi semua anggota, perlengkapan dan peralatan ERT dalam keadaan darurat. g. Mengkoordinasikan dan memberikan arahan operasional lapangan kepada ERT dalam keadaan darurat h. Memberikan laporan terkini tentang usaha pertolongan dan penyelamatan kepada Emergency Commander. i. Menyusun laporan tindakan pertolongan dan penyelamatan yang telah selesai dilakukan. 8.1.2. Anggota ERT a. Sebagai tenaga lapangan pertolongan dan penyelamatan dalam keadaan darurat. b. Merawat dan menjaga perlengkapan dan peralatan tanggap darurat yang menjadi tanggung jawabnya agar selalu siap pakai. c. Melakukan inspeksi rutin kesiapan perlengkapan dan peralatan tanggap darurat di area kerja yang ditentukan. d. Mengikuti pelatihan tanggap darurat baik yang bersifat rutin maupun insidentil. e. Melakukan penilaian atas keselamatan dan kestabilan lokasi kejadian darurat. f. Melakukan ekstrikasi, evakuasi, dan transportasi darurat korban kedaruratan dari lokasi kejadian ke first aid post. g. Melakukan triage dengan metode START (Simple Triage And Rapid Treatment) di dalam kedaruratan massal / multiple.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 2 dari 56



h. Mengendalikan dan memadamkan kebakaran. i. Mengendalikan dan mengatasi tumpahan bahan kimia berbahaya. 8.1.3. First Aider a. Memastikan lokasi kejadian aman untuk dirinya sendiri, orang sekitar, dan korban sebelum melakukan pertolongan. b. Memberikan tindakan resusitasi jantung paru dan pertolongan pertama lainnya sesuai kondisi korban. c. Memberikan laporan mengenai kondisi korban kepada ERT atau Paramedik yang mengambil alih tindakan pertolongan dan penyelamatan. d. Mengecek kelengkapan dan kelaikan pakai first aid kit di tempat kerja yang menjadi area tanggung jawabnya 8.1.4. Paramedik / Dokter a. Pelaksana tindakan resusitasi dan bantuan medis lanjut lapangan dalam keadaan darurat. b. Mengidentifikasi kebutuhan perlengkapan medis darurat yang diperlukan di jobsite. c. Melaporkan hasil identifikasi kebutuhan ini kepada ERT Captain untuk diteruskan kepada Emergency Commander. d. Merawat dan menjaga perlengkapan medis darurat agar selalu dalam keadaan siap pakai. e. Mengikuti pelatihan tanggap darurat baik yang bersifat rutin maupun insidentil. f. Melakukan pelatihan penyegaran teknik dan ketrampilan first aid kepada anggota tim tanggap darurat lain dan workplace first aider. g. Memimpin proses resusitasi jantung paru termasuk tindakan invasif cairan maupun defibrilasi jantung. h. Melakukan proses triage untuk prioritas evakuasi dengan menggunakan parameter fisiologis (laju napas, denyut nadi, dan kesadaran). i. Melakukan koordinasi dengan Occupational Health Specialist / dokter perusahaan di Head Office untuk menentukan keputusan rujukan / evakuasi medis korban kedaruratan. j. Mempersiapkan prasyarat teknis dan administratif medis sebelum proses rujukan / evakuasi medis korban kedaruratan. k. Membuat laporan pemeriksaan korban kedaruratan, laporan proses rujukan / evakuasi medis korban kedaruratan. 8.1.5. Sekuriti a. Penjagaan keamanan dan isolasi-restriktif area kejadian kecelakaan dari pihakpihak yang tidak berkepentingan.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 3 dari 56



b. Mengikuti pelatihan tanggap darurat baik yang bersifat rutin maupun insidentil. c. Melakukan pengendalian massa ketika terjadi kerumunan orang di sekitar lokasi kejadian. d. Membantu proses transportasi darurat korban kedaruratan dari first aid post ke kendaraan evakuasi (bila diperlukan). e. Mengatur lalu lintas kendaraan (termasuk melakukan pengalihan jalur bila diperlukan) di sekitar tempat kejadian untuk mengurangi risiko insiden lanjutan. f. Mengamankan barang-barang bukti yang ada bila diperlukan. 8.2. Emergency Management Team (EMT) 8.2.1. Fungsi a. Memberikan dukungan teknis dan logistik kepada tim ERT di lapangan. b. Mengkoordinasikan layanan dan dukungan yang lebih luas terkait terjadinya kedaruratan. c. Menanggulangi dan mengatasi implikasi yang lebih luas terkait terjadinya kedaruratan termasuk masalah komunikasi massa dan pemulihan proses operasional. d. Menyusun dan menetapkan strategi yang sesuai untuk membatasi efek dan dampak terjadinya kedaruratan khususnya terkait citra perusahaan dan kelangsungan proses bisnis. e. Menyusun dan menetapkan rencana pemulihan yang bersifat menyeluruh. 8.2.2. Fungsi dan tugas struktur EMT 8.2.2.1. Leader (Project Manager / Ketua Komite K3LH) 8.2.2.1.1. Fungsi a. Memberikan panduan dan arahan kepada seluruh anggota EMT dalam rangka pelaksanaan dukungan dan inisiatif pemulihan / recovery yang terjadi akibat kedaruratan yang merugikan terhadap operasional project. b. Mengambil keputusan tertinggi dalam proses kedaruratan yang terjadi. c. Mengambil keputusan untuk menyatakan kondisi kedaruratan menjadi krisis sejalan dengan proses eskalasi kedaruratan yang terjadi. 8.2.2.1.2. Tugas Pokok : a. Memastikan sistem tanggap darurat selalu update dengan proses operasional. b. Memastikan adanya tim tanggap darurat yang berkompeten dalam menjalankan tugasnya.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 4 dari 56



c. Memastikan bahwa fasilitas pendukung untuk sistem tanggap darurat telah disediakan. d. Memberi informasi awal dan lanjutan kepada Presiden Direktur melalui Operation/Area Manager akan kedaruratan yang terjadi. e. Memastikan bahwa pihak terkait khususnya customer telah mendapatkan informasi awal terkait terjadinya kedaruratan. f. Memastikan seluruh sistem dokumentasi dan pelaporan telah lengkap sehingga menunjang proses investigasi yang dilakukan setelah proses tanggap darurat selesai. g. Melakukan proses briefing dan debriefing kepada seluruh anggota EMT untuk membicarakan evaluasi kinerja tanggap darurat. h. Mereview pernyataan resmi yang akan dikeluarkan terkait terjadinya kedaruratan termasuk informasi yang akan diberikan kepada customer dan publik (jika diperlukan). 8.2.2.2. Emergency Commander (SHEs Section Head) 8.2.2.2.1. Fungsi a. Menjadi penghubung operasional tanggap darurat antara kebijakan manajemen dengan ERT. b. Memberikan masukan kepada manajemen dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan sistem tanggap darurat. c. Memberikan masukan teknis operasional kepada ERT Captain ketika terjadi eskalasi efek proses kedaruratan yang memerlukan dukungan tambahan. 8.2.2.2.2. Tugas Pokok a. Melakukan review dan update secara terus menerus terhadap sistem dan prosedur tanggap darurat. b. Menganalisa kebutuhan perlengkapan dan pendukung tim tanggap darurat. c. Bertindak sebagai kontak awal antara ERT dengan Management ketika terjadi kedaruratan. d. Mendapatkan detail informasi dan data mengenai kedaruratan yang sedang terjadi sejak awal. e. Melakukan evaluasi untuk mengaktifkan sistem tanggap darurat yang melibatkan EMT atau CMT dan memberikan masukan kepada EMT Leader atas hasil evaluasinya. f. Melakukan inisiatif awal untuk pengumpulan data awal dan tahapan kronologi kejadian yang diberikan kepada Record Keeper saat EMT diaktifkan.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 5 dari 56



g. Memberikan briefing kepada seluruh anggota EMT dan personel penunjang, memastikan fungsi dan perannya dalam EMT dilaksanakan. h. Mengkoordinasikan strategi tanggap darurat secara keseluruhan, memberikan dukungan taktis dan mengorganisir dukungan spesialisasi yang dibutuhkan oleh tanggap darurat. i. Meminta update informasi dari ERT dan selalu memutakhirkan situasi terakhir kepada seluruh anggota EMT. j. Mengkaji kebutuhan dukungan tambahan dari luar bila diperlukan, tidak terbatas dari klien, pemerintah daerah, atau badan otoritas lainnya. k. Memastikan bahwa seluruh pihak terkait telah mendapatkan detail mengenai sistem tanggap darurat yang berlaku 8.2.2.3. Logistic Support (LOGs Section Head) 8.2.2.3.1. Fungsi Memberikan masukan kepada EMT dan mengkoordinasikan dukungan tambahan yang diperlukan dalam proses pengendalian dan pemulihan dari proses kedaruratan. 8.2.2.3.2. Tugas Pokok a. Mendapatkan briefing lengkap mengenai situasi yang terjadi dan melakukan analisa kesiapan dukungan logistik tambahan. b. Memastikan ketersediaan dan keberadaan perlengkapan dan peralatan tambahan yang diperlukan dalam pengendalian kedaruratan. c. Menghitung seluruh harga atas penggunaan semua resources yang digunakan dan melaporkan kepada EMT Leader. d. Meminta bantuan kepada kontraktor / suplier untuk dukungan darurat dalam pengendalian situasi kedaruratan bila diperlukan. e. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada EMT dalam hal pengadaan kelengkapan tanggap darurat. f. Melengkapi data-data dan dokumen properti yang diorder untuk keperluan tanggap darurat. 8.2.2.4. External Affairs & Liaison (HRGAs Section) 8.2.2.4.1. Fungsi Memastikan bahwa seluruh komunikasi dengan badan-badan otoritas eksternal dan pihak pers (bila ada) konsisten dan sesuai dengan kebijakan perusahaan yang mempertimbangkan faktor ‘business proprietary rights’. 8.2.2.4.2. Tugas Pokok



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 6 dari 56



a. Mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya mengenai kedaruratan yang terjadi termasuk (tidak terbatas kepada) kerusakan yang terjadi, korban yang terkena, dan kemungkinan dampaknya terhadap proses bisnis atau lingkungan sekitar. b. Melakukan komprehensi dan kompilasi data dan informasi yang diterima untuk dijadikan suatu press-release yang resmi. c. Mengkoordinasikan proses hubungan komunikasi dengan media masa. d. Menginformasikan dan memberi masukan kepada EMT Leader mengenai strategi yang perlu diambil dalam menangani komunikasi dengan media masa. e. Mempersiapkan dan mengatur persiapan dokumen ‘press-release’ bila diperlukan. f. Mendapatkan persetujuan dari Project Manager untuk dokumen ‘press-release’ yang akan dikeluarkan. g. Merencanakan dan mengatur proses interview dan konferensi pers (bila diperlukan) termasuk pengaturan kondisi tempat dan keamanan. h. Melakukan briefing dan penegasan pokok-pokok serta batasanbatasan informasi yang dikeluarkan kepada seluruh anggota EMT. 8.2.2.5. Record Keeper (Sekretaris PM/ SHE Administrator ) 8.2.2.5.1. Fungsi Mengatur dan mengorganisir seluruh dokumen yang terkait dengan proses pengendalian kedaruratan. 8.2.2.5.2. Tugas Pokok a. Mendapatkan penjelasan dan informasi selengkap-lengkapnya mengenai kedaruratan yang terjadi. b. Mengambil alih pemeliharaan dan perekaman dokumentasi kronologi kejadian kedaruratan. c. Melakukan pencatatan dan perekaman semua detail terkait dengan kedaruratan yang terjadi, tindakan yang dilakukan, keputusan yang diambil, dan perencanaan yang dilakukan EMT. d. Menjadi penghubung antara EMT dengan bagian lain untuk mendapatkan informasi yang akurat terkait dengan data penunjang. e. Melakukan fungsi clerical dan document control proses kerja EMT. 8.2.2.6.



Technical Support (PROs Section Head, ENGs Section Head, PLTs Section Head) 8.2.2.6.1. Fungsi



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 7 dari 56



a. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi dan data mengenai kedaruratan yang terjadi terkait dengan kemungkinan dampak operasional. b. Melakukan perencanaan langkah-langkah antisipasi yang mungkin diperlukan untuk perubahan pola operasional. 8.2.2.6.2. Tugas Pokok a. Mendapatkan informasi dan briefing mengenai kasus kedaruratan yang terjadi yang lengkap dari Emergency Commander. b. Mengidentifikasi dan menentukan sumberdaya yang diperlukan untuk langkah-langkah yang diperlukan dalam perubahan operasional. c. Menentukan sistem pelaporan dan pengontrolan perubahan operasional semua unit kerja. d. Memberikan masukan kepada Emergency Commander mengenai sistem dan prosedur tanggap darurat yang berlaku. 8.2.2.7. Contractor Representatives (Related Subcont Management Representative) 8.2.2.7.1. Fungsi a. Memberikan dukungan kepada EMT dalam keterkaitan sistem dan prosedur tanggap darurat yang mungkin terkait dengan operasionalnya. b. Menjadi penghubung antara EMT perusahaan dengan manajemen kontraktor. 8.2.2.7.2. Tugas Pokok a. Menyiapkan sumberdaya di lingkup kontraktor yang ditunjuk atau terkait dengan sistem dan prosedur tanggap darurat. b. Memberikan dukungan dan fasilitas kepada karyawan kontraktor yang ditunjuk atau terkait dengan sistem dan prosedur tanggap darurat. c. Memberikan laporan selengkap-lengkapnya kepada EMT bila kedaruratan terkait dengan proses kerja yang dijalankannya 8.3. Crisis Management Team (CMT) 8.3.1. Tugas dan fungsi pokok CMT a. Memberikan dukungan strategis bagi EMT pada operasional project yang mengalami krisis. b. Menangani dan mengendalikan implikasi strategis jangka panjang dan jangka pendek akibat krisis yang terjadi khususnya terkait citra perusahaan, operasional, dan posisi komersial perusahaan. c. Menetapkan kebijakan dan arahan korporat untuk membantu pemulihan proses bisnis.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 8 dari 56



d. Menetapkan dan menyetujui proses pengendalian finansial untuk memastikan keberlangsungan aktivitas bisnis lainnya agar tidak terpengaruh oleh krisis yang terjadi di operasinal project lainnya. e. Menyusun dan menetapkan suatu rencana kerja korporat terkait pengendalian krisis termasuk pencegahan kemungkinan berulangnya krisis yang terjadi. 8.3.2. Susunan, fungsi dan tugas struktur CMT 8.3.2.1. Leader (Presiden Direktur) a. Menentukan dan mengambil keputusan terkait proses pengendalian situasi krisis yang terjadi b. Menentukan kebijakan-kebijakan pokok bagi CMT dalam pengendalian keadaan krisis 8.3.2.2. Crisis Response Coordinator (SHE Divisi Head / GM SHE) a. Mengarahkan dan memberikan input kepada CMT dalam membantu dan mendukung EMT selama proses pengendalian kondisi darurat b. Menjadi penghubung antara Jobsite EMT dengan CMT melalui EMT Leader Jobsite saat proses pengendalian kondisi darurat 8.3.2.3. Occupational Health Specialis / Dokter perusahaan a. memberikan input kepada CMT dalam membantu dan mendukung EMT selama proses pengendalian kondisi darurat terutama terkait teknis medis b. Memberikan advice tindakan medis dalam kegawat-daruratan medis / trauma kepada dokter / paramedik di semua site c. Memberikan advice rujukan / evakuasi medis dalam keadaan gawat darurat medis / trauma kepada dokter / paramedik di semua site 8.3.2.4. Logistic Support (MM Division Head) Mengkoordinasikan sumber daya, layanan, dan material tambahan yang diperlukan dalam rangka pengendalian kondisi krisis 8.3.2.5. Human Resources (HRGA Division Head) Memberikan advis terkait fasilitas kesejahteraan, menangani hubungan dengan keluarga korban (bila ada), dan pengaturan fasilitas transportasi dan travel untuk proses evakuasi di tingkat nasional 8.3.2.6. External Affair & Public Relation (IR Departement Head) Menangani masalah komunikasi internal dengan project / unit kerja lain, press-release, komunikasi dengan pihak media masa, badan / lembaga otoritas pemerintah, dan juga pihak lain terkait termasuk lembaga hukum jika diperlukan 8.3.2.7. Record Keeper & Document Control (SHE Officer Head office)



EMERGENCY RESPONSE PLAN



8.3.2.8.



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 9 dari 56



Mendokumentasikan semua komunikasi yang terjadi dalam proses pengendalian keadaan darurat Technical Representative Respective (Senior Management) Mewakili kepentingan departemen / unit kerja lain dan memberikan informasi serta dukungan teknis terkait keahliannya yang diperluka dalam pengendalian kondisi darurat krisis



6.4



Notifikasi dan Mobilisasi



Alur yang ditunjukkan oleh Gambar 1.2 di atas menunjukkan tahapan yang perlu dilakukan saat situasi krisis terjadi. Jika ragu menentukan apakah suatu insiden merupakan situasi krisis atau bukan, perlu memberikan notifikasi. Ketua CMT harus memberikan saran pada Direktur PT. Geotechnical Systemindo secepat mungkin bahwa tim ERT telah diaktifkan, atau saat suatu peristiwa yang kemungkinan besar dikategorikan sebagai krisis. Executive General Manager akan menentukan apakah akan mengaktifkan Crisis Management Plan. Alur berikut menunjukkan langkah-langkah yang perlu diambil saat situasi krisis terjadi. Langkah-langkah ini harus diambil setiap kali Rencana Tanggap darurat diaktifkan, atau saat suatu pertistiwa yang kemungkinan besar dikategorikan sebagai krisis. Keputusan terakhir apakah sebuah insiden/peristiwa dikategorikan sebagai situasi krisis berada di tangan Ketua CMT. Ini akan ditentukan selama teleconference awal yang diatur oleh Ketua CMT.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



Y Aktiv asia Gambar Renc Krisis ana Tang gap Darur at (ERT )



Identifika Hubungi segera General Peninjauan kembali Memberi Tentukan apakah Y si Situasi Aktiv M supervisor/manager Memperi Mana Ber informasi terkait Briefing peringatan pada Mengimpl krisis benar-benar Menangani a asi 1.2 Mengaktivasi e n gerdan kum insiden Ketua CMT jika terjadi krisis yang Renc meg meng pul menentukan berpotensi m tengah ana pa aktiva bers tingkat keparahan menyebabkan berlangsung Man ee si ama situasi krisis ajem ntt r i diEmer en i as genc Pusa ikC Krisis t y nao (CM gr Resp Kom T) anp onse ando ak Plant sio i r d a pat ane rp t eC nnir enji r as u i das n a nulT a e kna g l m i e n



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 10 dari 56



Tidak General Manager menanga ni insiden/si tuasi darurat



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 11 dari 56



9. KODE/SIMBOL KEADAAN DARURAT 9.1. Kode alarm/Klakson : _______ Alarm keadaan darurat bunyi panjang terus menerus __ __ __ Alarm demontrasi bunyi panjang 20 detik dengan interval 3 detik terus menerus 9.2. Prosedur alarm kebakaran dan evakuasi - Jika terjadi kebakaran, bunyikan alarm panjang terus menerus - Wakil K3LH melaporkan pada fire & rescue team - Semua karyawan berkumpul ke muster point - Jangan tergesa-gesa dan panik - Ikuti instruksi wakil K3LH / pengawas - Security mengamankan lokasi - Wakil K3LH akan mengabsen karyawan yang berada di office dan sekitarnya 9.3. Prosedur alarm demontrasi dan evakuasi - Jika terjadi demontrasi yang mengarah pada anarkis bunyikan alarm panjang selama 20 detik dengan interval 3 detik terus menerus - Wakil K3LH melaporkan pada fire & rescue team - Semua karyawan berkumpul ke muster point - Jangan tergesa-gesa dan panik - Ikuti instruksi wakil K3LH / pengawas - Security mengamankan lokasi dan melaporkan kejadian pada kepolisian republik Indonesia - Wakil K3LH akan mengabsen karyawan yang berada di office dan sekitarnya - Karyawan dievakuasi dengan pengawalan aparat kepolisian pada tempat yang aman



6.5



Krisis Dinyatakan Selesai



Keputusan menyatakan krisis selesai berdasarkan pada situasi-situasi berikut:   



Krisis telah lewat. Masalah tidak lagi berlangsung. Ketua CMT/CCT memutuskan masalah tidak lagi memerlukan tindakan tertentu.



Terdapat tiga elemen terkait strategi penyelesaian situasi krisis:  







Tanya jawab dan terima kasih pada semua tim yang terlibat. Koordinator ERT, CMT dan CCT memutuskan strategi pasca krisis, termasuk alokasi komunikasi, personil dan sumber daya lain yang disyaratkan. Siapkan laporan pasca krisis terkait dengan insiden dan manajemen, termasuk rekomendasi pengembangan pada Rencana Manajemen Krisis, prosedur dan sistem.



Pertanyaan-pertanyaan berikut didesain sebagai alat evaluasi ketika suatu krisis telah berakhir dan strategi pasca krisis diimplementasikan.  



Apakah pengembalian situasi kembali seperti semula telah selesai? Apakah wewenang kontrol situasi darurat telah dikembalikan ke tiap Job



EMERGENCY RESPONSE PLAN



     



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 12 dari 56



Site? Apakah sorotan media telah dikurangi secara signifikan? Apakah level negatif sorotan media telah dikurangi? Apakah fungsi bisnis perusahaan telah kembali normal? Apakah aktivitas bisnis perusahaan meningkat ke level “dapat diterima” dari segi output? Jenis pertanyaan apa yang diterima oleh stakeholder utama? Apakah dampak buruk pada reputasi PT. Geotechnical Systemindo dapat dicegah?



Komponen berikut dapat dipertimbangkan dalam mengembangkan tindakan pasca krisis.       



Keanggotaan tim inti manajemen pasca krisis (kombinasi dari anggota ERT, CMT, dan CCT) Apakah ada kelalaian pada operasional, hubungan masyarakat, dan isu media? Apakah peran PM dapat dilaksanakan secara efektif mempertimbangkan tanggungjawab bisnis? Jurubicara yang berperan Tanggungjawab terhadap komunikasi eksternal (verbal dan tertulis) dengan stakeholder, pemerintah, partner project, klien (setiap otoritas diwakili oleh satu orang) Bekerjasama dengan otoritas hukum terkait dengan investigasi? Jadwalkan pertemuan reguler bagi tim pasca krisis.



Pertanyaan-pertanyaan berikut didesain untuk mengembangkan laporan pasca krisis.           



Bagaimana situasi krisis berkembang? Dampak apa yang diakibatkan insiden terkait waktu penyelesain project dan potensi profit? Sebaik apa tim ERT merespon? Apakah Rencana Manajemen Krisis memadai? Apakah sumber eksternal efektif? Apakah layanan konseling bagi karyawan berfungsi baik? Pelajaran apa yang dapat diambil? Apa yang dapat dilakukan untuk menghindari situasi yang sama terjadi lagi di masa mendatang? Bagaimana rencana dan prosedur krisis dikembangkan? Apakah rencana pemulihan dijalankan dengan efektif (termasuk pesan strategis ke stakeholder)? Apakah semua instansi eksternal, pihak asuransi, dan manajer resiko telah dinotifikasi secara efektif?



EMERGENCY RESPONSE PLAN



10. MEDICAL EMERGENCY RESPON PLAN CHART



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 13 dari 56



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 14 dari 56



11. DAFTAR NOMOR KONTAK KEADAAN DARURAT No Nama 1 Rocky Reloy Lumoa 2 3 4 5 6 7 8 9 Janward sagala 10 11



Sentra Tanggap Darurat



Jabatan Project Manager Mining Manager Maintenance Manager Support Manager SHE Superintendent HRGA Superintendent …………. Superintendent GM SHE Koordinator SHE Company Doctor / Occupational Health Specialist Medik on duty



Nomor Telepon 0811112223. 08……………. 08……………. 08……………. 08……………. 08……………. 08……………. 08................. 087777532272 08................ 08…………….



JALUR RADIO BUMA 12 13



MCC SHE Section



CREW CREW



Frq. ………MHz Frq. ………MHz



OWNER / CLIENT 14



Crisis Command Center



08…………….



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 15 dari 56



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 16 dari 56



12.



EMERGENCY MANAGEMENT PLAN ( EMP)



12.1 12.2



Medical Emergency – general injuries ( tanggap darurat Medik – terluka ) Medical Emergency – Fatality from injuries ( tanggap darurat Medik – Kematian akibat dari luka ) Fire – Building fire ( kebakaran – Kebakaran bangunan ) Fire – Vehicle fire (Kebakaran kendaraan ) Fire – Explosive Fire ( Kebakaran – kebakaran akibat ledakan ) Fire – Major gas / chemical fire or explosion ( kebakaran akibat gas atau proses kimia yg menyebabkan ledakan ) Fire – Tyre fire ( Kebakaran ban ) Vehicle Accident – Light Vehicle Accident ( kecelakaan LV ) Vehicle Accident – Heavy Vehicle Accident ( kecelakaan A2B) Vehicle Accident – Bus Accident ( kecelakaan bus ) Vehicle Accident – Kecelakaan kendaraan dengan warga masyarakat (penyelamatan korban terjepit) Hazardous Substance Spill – Chemical spill ( Tumpahan zat kimia berbahaya) Flood – Flash Flooding of pits or other voids in high rainfall event ( Banjir di pit atau di void pada saat hujan lebat ) Flood – Vehicle / people washed into flooding water course ( kendaraan atau orang tersapu akibat arus banjir ) Explosive – Unintentional detonation ( Insiden Ledakan ) Bom Threat – A bom threat has been received ( Menerima ancaman peledakan / pengeboman ) Electrocution / Rescue from electrical contacts ( Tersengat listrik / penyelamatan dari tersengat listrik ) – Vehicles contacts with power lines through collision Electrocution / Rescue from electrical contacts ( Tersengat listrik / penyelamatan dari kontak listrik ) – Person is electrocuted while using portable electrical equipment Electrocution / Rescue from electrical contacts ( Tersengat listrik / penyelamatan dari kontak listrik ) – Orang kontak dengan tegangan tinggi di sebuah stasiun listrik portable Confined space ( Ruang tertutup ) – penyelamatan korban di ruang tertutup Confined spaced ( Ruang tertutup ) – Fire in Confined space ( Api di ruang tertutup ) Recovery from Stockpile ( penyelamatan dari stockpile ) – penyelamatan korban dari stockpile void / amblas/ tergelincir Recovery from stockpile ( Penyelamatan dari stockpile ) – penyelamatan korban dari stockpile void / terjebak / tergelincir Recovery from water ( Penyelamatan di air ) – pertolongan korban yang hanyut Recovery of serious event ( Pertolongan kecelakaan berat ) / Injury at height ( jatuh dari ketinggian ) Keracunan makanan Skala Besar



12.3 12.4 12.5 12.6 12.7 12.8 12.9 12.10 12.11 12.12 12.13 12.14 12.15 12.16 12.17 12.18 12.19 12.20 12.21 12.22 12.23 12.24 12.25 12.26



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 17 dari 56



12.1. Medical Emergency – general injuries ( tanggap darurat Medik – terluka ) Situasi Luka umum



Catatan Gunakan teknik DRABC (Danger, Response, Air, Breathing, Circulation)



Tindakan Karyawan Hidupkan alarm jika diperlukan Mulai CPR jika di perlukan



Jika denyut nadi dan nafas tidak ada >4 menit kerusakan otak dapat terjadi.



Danger (Cek Bahaya yang ada agar supaya penolong juga selamat) Response (periksa korban, ada respon atau tidak) Tetap tenang dan lakukan tindakan Airway (cek ada tidaknya sumbatan dari DRABC. saluran pernapasan) Breathing (Apakah korban bernafas One Man Resuscitation spontan, lihat , dengar dan rasakan) 30x kompresi : 2x ventilasi Circulation ( cek denyut jantung ) Two Man Resuscitation Ventilasi per 6 detik. Sistem komunikasi tanggap darurat Kompresi rhythmic. Sistem pelaporan antara pelapor dan CPR dilanjutkan sampai bantuan penerima laporan Emergency harus datang mengikuti Prosedur yang ada dan laporkan ke no. kontak yang ada di list Koordinator tanggap darurat. Isolasi atau demarkasi area kejadian Panggil tim ERT Sampaikan bantuan yang di butuhkan ke Tim ERT Pastikan ada personal yang escort Tim ERT atau yang membimbing Tim ERT untuk sampai ke lokasi kejadian



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 18 dari 56



12.2. Medical Emergency – Fatality from injuries ( tanggap darurat Medik – Kematian akibat dari luka ) Situasi Kematian akibat dari luka



Catatan Shock / pingsan secara alami akan memberikan efek yang lebih terhadap orang yang mengalami incident



Tindakan Karyawan Hidupkan alarm jika diperlukan Mulai CPR jika di perlukan Danger (Cek Bahaya yang ada supaya penolong juga selamat) Respone (Periksa korban, ada respon atau tidak) Airway (cek ada tidaknya sumbatan dari saluran pernapasan) Breathing (Apakah korban bernafas spontan, lihat , dengar dan rasakan) Circulation ( cek denyut jantung ) Sistem komunikasi tanggap darurat Sistem pelaporan antara pelapor dan penerima laporan Emergency harus mengikuti Prosedur yang ada dan laporkan ke no. kontak yang ada di list Koordinator tanggap darurat. Isolasi atau demarkasi area kejadian Panggil tim ERT Sampaikan bantuan yang di butuhkan ke Tim ERT Pastikan ada personal yang escort Tim ERT atau yang membimbing Tim ERT untuk sampai ke lokasi kejadian



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 19 dari 56



12.3. Fire – Building fire ( kebakaran – Kebakaran bangunan ) Situasi Kebakaran gedung / bangunan



Catatan Kebakaran bangunan adalah masalah utama untuk semua agar selalu di perhatikan. Pemadaman api dapat dilakukan oleh orang yg berkompeten dan aman untuk dilakukan.



Tindakan Karyawan. Bunyikan alarm Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan tentang laporan penyebab dasar keadaan darurat dalam daftar prosedur tanggap darurat dan nomer kontak Pengawas kebakaran Memastikan Karyawan sudah di evakuasi dan telah mendata karyawan yang berada di tempat berkumpul dan koordinasikan dengan koordinator tanggap darurat. Koordinator tanggap darurat Memastikan karyawan telah di evakuasi dan telah di data di tempat berkumpul Melarang orang untuk masuk kembali ke dalam bangunan. Panggil ERT Temui seseorang dan dampingi proses kedatangan ERT hingga titik kejadian Sediakan bantuan yng di butuhkan oleh ERT. Berikan gambaran kepada ERT tentang apakah ada pekerja yg hilang atau terjebak, sketsa bangunan atau potensi bahaya lainnya. Memastikan tenaga listirk sudah di matikan. Menyediakan bantuan yang di butuhkan ERT.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 20 dari 56



12.4. Fire – Kebakaran kendaraan Situasi Kebakaran kendaraan



Catatan Potensi bahaya bisa terdapat pada saat ban pecah, tangki bahan bakar.



Tindakan Karyawan. Bunyikan alarm Lihat di sekeliling kita apakah ada potensi bahaya :  



Kejatuhan benda dari atas Kendaraan yg tidak stabil







Kepadatan pengguna jalan



Berikan pertolongan pertama bila di perlukan Lakukan pemadaman oleh orang yang berkompeten dan kondisi aman Danger ( untuk keselamatan diri anda ) Response ( cek korban ) Airway ( cek hambatan dari saluran pernapasan ) Breathing ( Lihat, dengar dan rasakan ) Circulation ( cek denyut nadi ) Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan tentang laporan penyebab dasar keadaan darurat dalam daftar prosedur tanggap darurat dan nomer kontak Koordinator tanggap darurat Membatasi akses tempat kejadian Panggil ERT ( Emergency Response Team ) Panggil truk air untuk memadamkan air dan juga panggil truk air untuk cadangan. Temui seseorang dan dampingi proses kedatangan ERT hingga titik kejadian Sediakan bantuan yang di butuhkan



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 21 dari 56



oleh ERT. 12.5. Fire – Explosive Fire ( Kebakaran – kebakaran akibat ledakan ) Situasi kebakaran akibat ledakan



Catatan Apabila sesorang terluka , lakukan tindakan sesuai dengan “ medical injury / medical emergency “ pada manual ini. Rencana ini adalah untuk semua tipe peledakan yang di temukan di site.



Tindakan Karyawan. Evakuasi area dalam jarak kurang lebih satu kilometer (1 km) dari sumber api Jangan mendekat ke sumber ledakan api. Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan tentang laporan penyebab dasar keadaan darurat dalam daftar prosedur tanggap darurat dan nomer kontak. Koordinator tanggap darurat Jangan pernah mencoba memadamkan api, Evakuasi total dari area termasuk ERT.



12.6. Fire – Major gas / chemical fire or explosion ( kebakaran akibat gas atau proses kimia yg menyebabkan ledakan ) Situasi kebakaran akibat gas atau proses kimia yg menyebabkan ledakan



Catatan Pada umumnya peledakan gas adalah peledakan tabung gas LPG ( Liquid Petroleum Gas ). Bersihkan area sekitar kebakaran ( satu km lebih ) Jaga penonton kebakaran mendekati Area.



Tindakan Karyawan. Bunyikan alarm dan evakuasi dari area sesegera mungkin Memberikan pertolongan pertama jika dibutuhkan. Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan tentang laporan penyebab dasar keadaan darurat dalam daftar prosedur tanggap darurat dan nomer kontak Koordinator tanggap darurat Memastikan bahwa Karyawan telah di evakuasi dan area telah di blokir Apabila ada kebakaran akibat proses kimia, identifikasi zat kimia tersebut. Semua peralatan di matikan



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 22 dari 56



Panggil pemadam kebakaran Ambulance dan ERT . 12.7. Fire – Tyre fire ( Kebakaran ban ) Situasi Kebakaran ban



Catatan



Tindakan Karyawan. Bunyikan alarm dan evakuasi dari area Pastikan kendaraan parker di isolasi dengan ban yang terbakar, menghadap tanggul atau dengan penghalang yang lain yang bisa di gunakan. Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan tentang laporan penyebab dasar keadaan darurat dalam daftar prosedur tanggap darurat dan nomer kontak Koordinator tanggap darurat Membatasi tempat kejadian Panggil ERT ( Mine Respon Team ) Panggil truk air untuk kontrol air dan juga panggil truk air untuk cadangan. Temui seseorang dan dampingi proses kedatangan ERT hingga titik kejadian Sediakan bantuan yng di butuhkan oleh ERT.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 23 dari 56



12.8. Vehicle Accident – Light Vehicle Accident ( kecelakaan LV ) Situasi kecelakaan LV



Catatan Kecelakaan LV adalah kondisi sangat tidak stabil dan harus diatasi dengan perhatian lebih hingga situasi stabil.



Tindakan Karyawan. Bunyikan alarm Periksa kondisi berbahaya, dengan informasi yg diberikan oleh korban atau saksi ( kebakaran , tabrakan, kehabisan bahan bakar dan lainnya). Lakukan pertolongan pertama ( P3K ) dan padamkan kebakaran jika mampu dan aman untuk dilakukan. Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan tentang laporan penyebab dasar keadaan darurat dalam daftar prosedur tanggap darurat dan nomer kontak Koordinator tanggap darurat Batasi Area Lakukan blokir jalan jika di perlukan Panggil ERT Temui seseorang dan dampingi proses kedatangan ERT hingga titik kejadian Sediakan bantuan yng di butuhkan oleh ERT.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 24 dari 56



12.9. Vehicle Accident – Heavy Vehicle Accident ( kecelakaan A2B) Situasi Kecelakaan A2B



Catatan Kecelakaan kendaraan adalah kondisi sangat tidak stabil dan harus diatasi dengan perhatian lebih hingga situasi stabil. Dalam kaitan kendaraan yang terlibat, upaya tambahan mungkin dibutuhkan untuk menyelamatkan korban dari alat berat atau bus.



Tindakan Karyawan Periksa kondisi berbahaya, dengan informasi yg diberikan oleh korban atau saksi ( kebakaran , tabrakan, kehabisan bahan bakar dan lainnya). Lakukan pertolongan pertama ( P3K ) dan padamkan kebakaran jika mampu dan aman untuk dilakukan. Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan tentang laporan penyebab dasar keadaan darurat dalam daftar prosedur tanggap darurat dan nomer kontak Koordinator tanggap darurat Batasi Area Panggil ERT Temui seseorang dan dampingi proses kedatangan ERT hingga titik kejadian Sediakan bantuan yang di butuhkan oleh ERT.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 25 dari 56



12.10. Vehicle Accident – Bus Accident ( kecelakaan bus ) Situasi Kecelakaan Bus di jalan hauling



Catatan Kecelakaan bus pada umumnya korban lebih dari satu orang, dalam upaya penyelamatan perlu diperhatikan prioritas penyelamatan



Tindakan Karyawan Laporkan kejadian kepada Mine Control Centre (MCC) dengan menggunakan komunikasi radio Periksa kondisi berbahaya, dengan informasi yg diberikan oleh korban atau saksi ( kebakaran , tabrakan, kehabisan bahan bakar dan lainnya). Lakukan pertolongan pertama ( P3K ) jika mampu dan aman untuk dilakukan. Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan tentang laporan penyebab dasar keadaan darurat dalam daftar prosedur tanggap darurat dan nomer kontak Koordinator tanggap darurat Batasi Area, panggil ERT Temui seseorang dan dampingi proses kedatangan ERT hingga titik kejadian Sediakan bantuan yang di butuhkan oleh ERT.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 26 dari 56



12.11. Vehicle Accident – Kecelakaan kendaraan dengan warga masyarakat (penyelamatan korban terjepit) Situasi Kecelakaan kendaraan dengan warga masyarakat (penyelamatan korban terjepit)



Catatan



Tindakan Karyawan Laporkan kejadian kepada Mine Control Centre (MCC) dengan menggunakan komunikasi radio Periksa kondisi berbahaya, dengan informasi yg diberikan oleh korban atau saksi ( kebakaran , tabrakan, kehabisan bahan bakar dan lainnya). Lakukan pertolongan pertama ( P3K ) dan jika mampu dan aman untuk dilakukan. Gunakan teknik DRABC Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan tentang laporan penyebab dasar keadaan darurat dalam daftar prosedur tanggap darurat dan nomer kontak Koordinator tanggap darurat Batasi Area, panggil ERT Temui seseorang dan dampingi proses kedatangan ERT hingga titik kejadian Sediakan bantuan yang di butuhkan oleh ERT.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 27 dari 56



12.12. Hazardous Substance Spill – Chemical spill ( Tumpahan zat kimia berbahaya) Situasi Tumpahan zat kimia



Catatan



Tindakan Karyawan Bunyikan alarm Identikifasi sumber berdasarkan MSDS (Material Safety Data Sheet) sebagai langkah pertama. Berikan pertolongan pertama jika dibutuhkan Evakuasi area jika sumber bahaya berpotensi bisa meledak atau bereaksi dengan lingkungan Kontrol / sumbat sumber kebocoran dengan aman dan jika perlu isolasi tumpahan tersebut. Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan tentang laporan penyebab dasar keadaan darurat dalam daftar prosedur tanggap darurat dan nomer kontak Koordinator tanggap darurat Batasi Area Pastikan karyawan / orang telah di data Pastikan jenis zat apa yang tumpah Buat program tindakan langsung untuk mengatur tumpahan. Kontrol/ kendalikan tumpahan Bersihkan area yg terkena tumpahan zat. Wakil Lingkungan Membantu dalam program tindakan langsung dalam mengatasi tumpahan zat.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 28 dari 56



12.13. Flood – Flash Flooding of pits or other voids in high rainfall event ( Banjir di pit atau di void pada saat hujan lebat ) Situasi Banjir di pit atau di void pada saat hujan lebat



Catatan Semua pit memiliki kemampuan mengatasi banjir ringan, tapi apabila intesitas hujan tinggi, extra tindakan pencegahan mesti harus dilakukan. Apabila ada seseorang terluka dalam kejadian, lakukan tindakan yg sesuai untuk “Injury atau medical” pada modul ini.



Tindakan Karyawan Bunyikan alarm Ikuti instruksi atau apabila di butuhkan melihat kondisi , pekerja harus di evakuasi sesegera mungkin keluar dari pit. Agar lebih aman , lakukan evakuasi kendaraan, A2B keluar dari pit atau parkir di tempat yang aman. Tidak ada seseorang pun yang melakukan aktivitas di daerah yang berbahaya. Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan tentang laporan penyebab dasar keadaan darurat dalam daftar prosedur tanggap darurat dan nomer kontak Koordinator tanggap darurat Memastikan orang tidak berada di daerah beresiko tinggi dan mendata semua anggotanya. Memastikan semua unit berada pada daerah yang tinggi Panggil ERT.



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 29 dari 56



12.14. Flood – Vehicle / people washed into flooding water course ( kendaraan atau orang tersapu akibat arus banjir ) Situasi Kendaraan atau orang tersapu akibat arus banjir.



Catatan



Tindakan Karyawan. Bunyikan alarm Jika memungkinkan dan keadaan aman, usahakan untuk melakukan pertolongan pada korban dan membawanya ke pinggir sungai selama menunggu pertolongan/ bantuan. Control komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan tentang laporan penyebab dasar keadaan darurat dalam daftar prosedur tanggap darurat dan nomer kontak Koordinator tanggap darurat Hubungi ERT ( Emergency Response Team ) Temui seseorang dan dampingi proses kedatangan ERT hingga titik kejadian Sediakan bantuan yang di butuhkan oleh ERT.



12.15. Explosive – Unintentional detonation ( Insiden Ledakan ) Situasi Insiden Ledakan



Catatan



Tindakan Karyawan. Bunyikan alarm Jika tidak aman untuk masuk, tunggu instruksi dari regu / petugas pemadam kebakaran Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan laporan keadaan darurat berdasarkan urutan prosedur emergency dan nomer kontak Koordinator tanggap darurat



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 30 dari 56



Batasi area / akses masuk ke lokasi, buat zona larangan masuk. Hubungi petugas pemadam kebakaran, atau kru/ anggota blasting jika regu pemadam kebakaran tidak dapat dihubungi, serta minta untuk lakukan pemeriksaan area untuk memastikan keadaan aman (pemeriksaan dapat dilakukan oleh regu pemadam kebakaran) Hubungi Emergency Response Team (ERT) Tunjuk seseorang untuk menemui dan mengawal kedatangan ERT pada Vehicle Escort Point (Titik Pengawalan Kendaraan) Sediakan bantuan yang di butuhkan oleh ERT. 12.16. Bom Threat – A bom threat has been received ( Menerima ancaman peledakan / pengeboman ) Situasi Ancaman peledakan/ pengeboman



Catatan



Tindakan Karyawan. Penerima informasi, mencatat sebanyak mungkin keterangan yang didapatkan. Bunyikan alarm, mulai lakukan evakuasi. Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan laporan keadaan darurat berdasarkan urutan prosedur emergency dan Emergency Contact Koordinator tanggap darurat Pastikan area evakuasi, dan buat zona larangan masuk. Pastikan semua orang telah berkumpul Menghubungi ERT dan Polisi Tunjuk seseorang untuk menemui dan memandu kedatangan ERT



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 31 dari 56



12.17. Electrocution / Rescue from electrical contacts ( Tersengat listrik / penyelamatan dari tersengat listrik ) – Vehicles contacts with power lines through collision Situasi Kendaraan menabrak tiang listrik



Catatan



Tindakan Karyawan. BAHAYA, jangan menyentuh atau mendekat dari tiang yang roboh (jarak 6 meter) dan mobil/ kendaraan Tetap tenang Anjurkan penumpang kendaraan untuk tetap berada didalam mobil Tiang listrik mungkin rusak parah. Kabel listrik mungkin bisa terjatuh setiap saat Bunyikan alarm Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan laporan keadaan darurat berdasarkan urutan prosedur emergency dan Emergency Contact Koordinator tanggap darurat Pastikan bahwa energy telah diisolasi dan panggil bantuan Hubungi Emergency Response Team (ERT) Tunjuk seseorang untuk menemui dan memandu kedatangan ERT



12.18. Electrocution / Rescue from electrical contacts ( Tersengat listrik / penyelamatan dari kontak listrik ) – Person is electrocuted while using portable electrical equipment Situasi Seseorang terkena sengatan listrik saat menggunaka n peralatan listrik portable



Catatan



Tindakan Karyawan. Jangan menyentuh atau mendekat kepada korban Tetap tenang, Nyalakan alarm Lepaskan sumber energy peralatan pada titik power/ saklar jika kompeten



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 32 dari 56



Ikuti panduan DRABC Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan laporan keadaan darurat berdasarkan urutan prosedur emergency dan Emergency Contact Koordinator tanggap darurat Pastikan bahwa energy telah diisolasi dan panggil bantuan Hubungi Emergency Response Team (ERT) Tunjuk seseorang untuk menemui dan memandu kedatangan ERT



12.19. Electrocution / Rescue from electrical contacts ( Tersengat listrik / penyelamatan dari kontak listrik ) – Orang kontak dengan tegangan tinggi di sebuah stasiun listrik portable Situasi Catatan Orang Luka bakar dapat mengenai jalur kontak pernafasan, tangan dan muka. dengan Ingat DRABC tegangan tinggi di sebuah stasiun listrik portable



Tindakan Karyawan. BAHAYA, jangan menyentuh atau mendekat pada korban Tetap tenang Mulai prosedur dan tetap stand by Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan laporan keadaan darurat berdasarkan urutan prosedur emergency dan Emergency Contact Koordinator tanggap darurat Pastikan penonton menjauh dan berada diluar area Hubungi petugas elektrik tegangan tinggi untuk memutus power/ arus listrik Hubungi ERT Tunjuk seseorang untuk menemui dan memandu kedatangan ERT



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 33 dari 56



12.20. Confined space ( Ruang tertutup ) – penyelamatan korban di ruang tertutup Situasi penyelamatan korban di ruang tertutup (tidak menggunakan SCBA atau alat bantu pernapasan)



Catatan Pertolongan dari ruang tertutup hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah dilakukan training/ pertolongan personal



Tindakan Karyawan. evakuasi semua orang dari ruang tertutup dan minta untuk mengisolasi arus listrik jangan mencoba untuk menolong korban yang pingsan kecuali jika kondisi aman jika alarm gas detector berbunyi jangan lakukan pertolongan, segera lakukan evakuasi. Jika alarm gas detector tidak berbunyi, pastikan dengan melihat layar monitor, tetap hirup udara segar sesaat jika memungkinkan, dan jika dianggap aman, dekati korban. Lakukan panduan DRABC. Tetap berhati-hati dan lihat kemungkinan lain seperti bahaya listrik Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan laporan keadaan darurat berdasarkan urutan prosedur emergency dan Emergency Contact Koordinator tanggap darurat Pastikan telah dilakukan evakuasi dan jaga akses masuk ke confined space. Hubungi ERT Tunjuk seseorang untuk menemui dan memandu kedatangan ERT



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 34 dari 56



12.21. Confined spaced (Ruang tertutup) – Fire in Confined space (Api di ruang tertutup) Situasi Api di ruang tertutup



Catatan Pertolongan di ruang tertutup hanya boleh dilakukan oleh orang yang kompeten dan sudah dilakukan pelatihan/ pertolongan personal



Tindakan Karyawan. Pastikan kehadiran petugas pemadam kebakaran dan nyalakan alarm Evakuasi semua orang dari ruang tertutup dan isolasi arus listrik dari masing-masing area Jangan mencoba untuk memadamkan api. Tutup semua saluran udara dan tutup pintu hanya setelah semua orang keluar dari confined space. Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan laporan keadaan darurat berdasarkan urutan prosedur emergency dan Emergency Contact Koordinator tanggap darurat Batasi akses ke area confined space Pastikan bahwa semua orang telah keluar / dievakuasi Pastikan bahwa semua saluran udara/ ventilasi telah ditutup, lubang tertutup dan arus listrik telah diisolasi. Hubungi ERT Tunjuk seseorang untuk menemui dan memandu kedatangan ERT



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 35 dari 56



12.22. Recovery from Stockpile ( penyelamatan dari stockpile ) – penyelamatan korban dari stockpile void / amblas/ tergelincir Situasi Catatan Penyelamatan Bermacam skenario dapat terjadi korban dari sewaktu orang melintasi stockpile stockpile void dari void/ parit terbuka, atau terjebak di batubara. Tergelincir di lereng tambang



Tindakan Karyawan. Identifikasi bahaya, yang mungkin dapat mempengaruhi korban (semakin tenggelam/ amblas, pergerakan kendaraan, permukaan batubara yang tidak stabil dsb.) Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan laporan keadaan darurat berdasarkan urutan prosedur emergency dan Emergency contact Koordinator tanggap darurat Isolasi semua sumber energy yang potensial yang dapat memperparah keadaan Batasi area / jalan akses masuk Tetapkan blokir jalan yang diperlukan Hubungi ERT Tunjuk seseorang untuk menemui dan memandu kedatangan ERT



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 36 dari 56



12.23. Recovery from stockpile ( Penyelamatan dari stockpile ) – penyelamatan korban dari stockpile void / terjebak / tergelincir Situasi Catatan Penyelamatan Situasi yang timbul dimana Dozer korban dari menjadi tenggelam dan operator stockpile void tidak dapat menyelamatkan diri



Tindakan Karyawan. Identifikasi bahaya, yang mungkin dapat mempengaruhi korban ( semakin amblas/ tenggelam, pergerakan kendaraan, permukaan batubara yang tidak stabil dsb.) Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan laporan keadaan darurat berdasarkan urutan prosedur emergency dan Emergency contact Koordinator tanggap darurat Identifikasi situasi dan usahakan untuk selalu berkomunikasi dengan korban Batasi akses masuk lokasi Hubungi ERT Tunjuk seseorang untuk menemui dan memandu kedatangan ERT



12.24. Recovery from water ( Penyelamatan di air ) – pertolongan korban yang hanyut Situasi Catatan pertolongan Pertolongan korban yang hanyut korban yang hanya boleh dilakukan oleh orang hanyut yang kompeten dan terlatih



Tindakan Karyawan. Jika memungkinkan dan aman, lakukan pertolongan korban ke pinggir / tepi sungai selagi menunggu pertolongan / bantuan Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan laporan keadaan darurat berdasarkan urutan prosedur emergency dan Emergency contact Koordinator tanggap darurat Analisa situasi dan usahakan untuk



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 37 dari 56



selalu berkomunikasi dengan korban Batasi akses masuk lokasi Hubungi ERT Tunjuk seseorang untuk menemui dan memandu kedatangan ERT 12.25. Recovery of serious event ( Pertolongan kecelakaan berat ) / Injury at height (jatuh dari ketinggian) Situasi Orang yang tergantung di udara atau jatuh ke tanah atau terluka jatuh dari atap



Catatan Analisa untuk memulai penyelamatan, hanya naik dengan aman untuk melakukannya



Tindakan Karyawan. Identifikasi bahaya, yang mungkin dapat mempengaruhi korban Kontrol komunikasi tanggap darurat Terima dan laporkan laporan keadaan darurat berdasarkan urutan prosedur emergency dan Emergency contact Koordinator tanggap darurat Analisa situasi dan usahakan untuk selalu berkomunikasi dengan korban Batasi akses masuk lokasi Hubungi ERT Tunjuk seseorang untuk menemui dan memandu kedatangan ERT



12.26. Keracunan makanan Skala Besar Situasi Orang yang keracunan makanan



Catatan Analisa tanda – tanda keracunan yang dialami. Jika kondisi berbahaya sampai hilang kesadaran lakukan :



Tindakan Karyawan Hidupkan alarm jika diperlukan Mulai CPR jika di perlukan



Danger (Cek Bahaya yang ada agar Teknik DRABC supaya penolong juga selamat) (Danger, Response, Air, Breathing, Response (periksa korban, ada Circulation) respon atau tidak) Airway (cek ada tidaknya sumbatan Jika denyut nadi dan nafas tidak ada dari saluran pernapasan) >4 menit kerusakan otak dapat Breathing (Apakah korban bernafas terjadi. spontan, lihat , dengar dan rasakan)



EMERGENCY RESPONSE PLAN



No



:



Tgl terbit



: 08 Juli 2020



Revisi : 00 Halaman : 38 dari 56



Circulation ( cek denyut jantung ) Tetap tenang dan lakukan tindakan DRABC. One Man Resuscitation 30x kompresi : 2x ventilasi Two Man Resuscitation Ventilasi per 6 detik. Kompresi rhythmic. CPR dilanjutkan sampai bantuan datang



Sistem komunikasi tanggap darurat Sistem pelaporan antara pelapor dan penerima laporan Emergency harus mengikuti Prosedur yang ada dan laporkan ke no. kontak yang ada di list Koordinator tanggap darurat. Isolasi atau demarkasi area kejadian Panggil tim ERT Sampaikan bantuan yang di butuhkan ke Tim ERT Pastikan ada personal yang escort Tim ERT atau yang membimbing Tim ERT untuk sampai ke lokasi kejadian



Emergency Response Plan ini memberikan petunjuk pelaksanaan bagi manajemen dan karyawan jika terjadi situasi / keadaan darurat di PT. Geotechnical Systemindo. Memastikan bahwa manajemen dan semua karyawan mengetahui semua keadaan darurat yang mungkin terjadi dan memahami tindakan yang harus dilakukan jika keadaan darurat terjadi serta untuk memberikan petunjuk cara penanggulangan keadaan darurat yang terjadi secara aman dan efektif untuk mengurangi kerugian yang mungkin timbul.



Disusun Oleh :



Disetujui Oleh



Diperiksa Oleh :



Janward P Sagala Koordinator HSE



Winardi Limin Direktur



Rocky Leroy Lumowa Project Manager