Essay Analisa Masalah, Informasi, Dan Menetapkan Solusi Masalah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA MASALAH, INFORMASI, DAN MENETAPKAN SOLUSI MASALAH



Disusun Oleh: Nama



: I Gede Kevin Hindu Dharmawan



NIM



: 020.06.0028



Kelas



:A



Blok



: Personal Profesional Development (PPD)



Dosen: dr. Putu Asih Primatanti, Sp. KJ



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM 2020



Analisa Masalah, Informasi, dan Menetapkan Solusi Masalah Nama: I Gede Kevin Hindu Dharmawan NIM: 020.06.0028



A. Pengertian Masalah Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Edisi V Masalah mempunyai arti Sesuatu yang harus dipecahkan atau diselesaikan. Sedangkan Menurut Greeno (dalam, Sulasmono 2012:158) mendefinisikan masalah sebagai situasi dimana terdapat kesenjangan atau ketidak-sejalanan antar representasi representasi kognitif. Di lain pihak kaum behavioris menyatakan bahwa masalah terjadi apabila respon yang diperlukan untuk mencapai beberapa tujuan tertentu kurang kuat dibanding respon-respon lain atau jika sejumlah respon sebenarnya diperlukan namun cenderung tidak dapat ditampilkan keseluruhannya. Sedang penganut teori pemrosesan informasi melihat masalah sebagai suatu keadaan ketika pengetahuan yang tersimpan dalam memori belum siap pakai untuk digunakan dalam memecahkan masalah. Sedangkan Menurut Gagne (dalam, Sulasmono 2012:158) menyatakan bahwa masalah timbul jika tujuan yang telah dirumuskan belum diketahui cara mencapainya. Sementara menurut Newell & Simon (dalam, Sulasmono 2012:158), banyak dikutip para pakar sebagai menyatakan bahwa masalah adalah situasi di mana seseorang



menginginkan sesuatu tetapi tidak



mengetahui secara serta merta serangkaian tindakan yang dapat ia lakukan untuk mencapainya. Sementara menurut Steinberg (dalam, Sulasmono 2012:158) menyatakan bahwa kita terlibat dalam problem solving jika kita harus mengatasi hambatan-hambatan dalam menjawab pertanyaan atau mencapai tujuan. Jika kita dengan cepat dapat menemukan jawaban atas satu pertanyaan dari ingatan kita maka kita tidak mempunyai masalah. Namun jika kita tidak dapat memunculkan jawaban segera, maka kita mempunyai masalah yang harus dipecahkan.



Maka dapat disimpulkan bahwa dalam hubungannya dengan belajar maka masalah adalah suatu keadaan dimana terdapat kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan pengetahuan siap pakai yang dimiliki oleh si pemecah masalah atau pebelajar. B. Jenis-Jenis Masalah Terdapat beberapa pendapat tentang



jenis-jenis masalah. Menurut



Greeno (dalam, Sulasmono 2012:158-159) menyebut adanya tiga jenis masalah diantaranya: 1. Masalah-Masalah Yang Berkenaan Dengan Membangun Struktur (Problem Of Inducing Instructure) Masalah-Masalah yang berkenaan dengan membangun struktur mensyaratkan kemampuan kognitif untuk membangun pemahaman. Tugas utama pemecah masalah adalah menemukan pola hubungan antar unsur yang disajikan dalam persoalan. 2. Masalah Transformasi (Problems Of Transformation) Masalah transformasi, sebuah



tujuan serta



terdapat



serangkaian



sebuah situasi prosedur



tertentu



dan



untuk menghasilkan



perubahan situasi. Tugas pemecah masalah adalah menemukan urutan pelaksanaan prosedur untuk mengubah situasi yang ada ke dalam situasi baru yang sesuai dengan tujuan. Pemecahan masalah diharapkan memilik keterampilan membuat perencanaan sesuai dengan metode analisa tujuan dan sarana (means-end analysis). 3. Masalah Penataan atau Pengaturan (Problems Of Arrangement). Pada masalah penataan/pengaturan ini berkenaan dengan masalah yang mengandung sejumlah unsur dan yang mensyaratkan pemecah masalah untuk mengatur atau menata unsur-unsur itu sesuai dengan kriteria yang ada.



Sedangkan menurut dr. Asih (2020) memiliki pandangan yang berbeda terhadap jenis-jenis masalah diantaranya: 1. Masalah Sederhana Masalah sederhana yang dimaksud disini yaitu masalah dimana diri kita sendiri tidak bisa untuk melakukan hal tersebut. Sedangkan orang lain bisa melakukan hal yang tidak bisa kita lakukan. Contoh mengalami kesusahan dalam cuci piring sedangkan orang lain bisa mencuci piring dengan lancar, mengalami masalah kesulitan dalam bangun Pagi, dll. 2. Masalah Kompleks atau Rumit Masalah komplek atau rumit merupakan masalah yang melibatkan lebih dari 2 orang dan diperlukan pihak tambahan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Contoh: Kasus Penceraian yang mesti diselesaikan oleh pengadilan, adanya permasalahan internal di dalam organisasi dapat diselesaikan oleh Pembina organisasi, dll. 3. Masalah Akademik Masalah akademik yaitu permasalahan meliputi kegiatan yang dilakukan didalam lingkungan dunia pendidikan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar. Contoh: Permasalahan dengan kesulitan dalam mengikuti perkuliahan, tidak menemukan konsep belajar yang bagus, dll. 4. Masalah Non Akademik Masalah Non Akademik yang dimaksud disini yaitu masalah yang berada diluar kemampuan intelegensi mahasiswa, dan masalah yang tidak berkaitan dengan lingkungan dunia Pendidikan. Contoh: mempunyai masalah yang kurang harmonis dengan keluarga, malas berolahraga, dll. C. Solusi Mengatasi Masalah Untuk menghadapi masalah atau problem yang terjadi pada diri kita. Tentunya harus bisa untuk mengantisipasi atau mempunyai solusi agar masalah yang dimiliki tidak terus-menerus ada. Menurut dr. Asih (2020) solusi yang tepat untuk megatasi masalah tersebut yaitu dengan menerapkan metode Problem Solving.



1.



Pengertian Problem Solving Secara bahasa Problem solving berasal dari dua kata yaitu problem dan solves. Makna bahasa dari problem yaitu “a thing that is difficult to deal with or understand” (suatu hal yang sulit untuk melakukannya atau memahaminya), dapat jika diartikan “a question to be answered or solved” (pertanyaan yang butuh jawaban atau jalan keluar), sedangkan solve dapat diartikan “to find an answer to problem” (mencari jawaban suatu masalah) RN. Sari (2017). Sedangkan menurut dr. Asih (2020) problem solving adalah suatu proses dimana sesorang dapat belajar untuk menggunakan



pengetahuan



mereka,



berdasarkan



konsep



proses



ketrampilan yang ada ketrampilan pada diri. 2.



Pendekatan Problem Solving Pendekatan problem solving merupakan pemecahan masalah yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah. Menurut dr. Asih (2020) membagi menjadi 2 bagian terkait pendekatan problem solving diantaranya: a. Rational Problem Solving Sebuah



bentuk



problem



solving



yang



konstruktif



yang



didefinisikan seperti rasional, berunding dan aplikasi yang sistematik dalam kemampuan menyelesaikan masalah dalam pembelajaran. b. Lateral Or Creative Problem Solving Lateral or creative problem solving adalah model pembelajaran yang menekankan kepada keterampilan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah serta mengembangkan ide- ide yang diperoleh untuk diungkapkan serta tidak menghafal serta tidak mengikuti standar suatu prosedur. 3.



Tahap-tahap Problem Solving Pada penerapan Metode Problem Solving terdapat beberapa aktivitas yang ada pada metode pembelajaran yang lain, meliputi diskusi, kerja kelompok, dan tanya jawab. Berikut langkah-langkah Metode Problem Solving menurut dr. Asih (2020) yaitu :



Tahap – Tahap Merumuskan Masalah



Kemampuan Yang Diperlukan Mengetahui dan merumuskan



Menelaah masalah



masalah secara jelas Menggunakan pengetahuan untuk memperinci menganalisa masalah dari berbagai sudut Berimajinasi dan



Merumuskan Hipotesis



menghayati



ruang lingkup, sebab – akibat dan alternative penyelesaian dan Kecakapan mencari



Mengumpulkan mengelompokkan



data



dan



sebagai menyusun data menyajikan data



bahan pembuktian hipotesis



dalam



bentuk



Pembuktian Hipotesis



dan tabel Kecakapan membahas



diagram,gambar menelaah



data,



dan



kecakapan



menghubung – hubungkan dan menghitung mengambil Menentukan pilihan penyelesaian



kesimpulan Kecakapan



Ketrampilan keputusan membuat



dan altenatif



penyelesaian, kecakapan dengan memperhitungkan



akibat



yang



terjadi pada setiap pilihan D. Alat yang Membantu Mengatasi Masalah Selain dengan menerapkan metode problem solving yang sudah dijelaskan tadi. Maka diperlukan suatu alat untuk lebih cepat dalam mengatasi suatu masalah. Menurut dr. Asih (2020) terdapat 3 alat yang dapat membantu mengatasi masalah diantaranya:



1. Diagram Ikan (Fish Bone Diagram) Diagram Ikan (Fish Bone Diagram) berbentuk mirip dengan tulang ikan yang moncong kepalanya menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya. Dikatakan diagram Cause and Effect (Sebab dan Akibat) karena diagram tersebut  menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berikut merupakan contoh dari Diagram Ikan (Fish Bone Diagram)



2. Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor eksternal dan faktor internal yaitu Analisis SWOT merupakan singkatan. a. Kekuatan (Strength) Kekuatan



(strength)



adalah sumberdaya keterampilan



atau



keunggulan keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan



pasar yang dilayani oleh perusahaan atau organisasi. Kekuatan adalah kompetensi khusus yangmemberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. b. Kelemahan (Weakness) Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan atau organisasi. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas



manajemen,



keterampilan



pemasaran, citra merek dapat merupakan sumber kelemahan. c. Peluang (Opportunity) Peluang (opportunity) adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan atau organisasi. Kecenderungankecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan atau organisasi. d. Ancaman (Threath) Ancaman



(threath)



adalah



situasi



penting



yang



tidak



menguntungkan dalam lingkungan perusahaan atau organisasi. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang yang diinginkan



organisasi.



Masuknya



pesaing



baru,



lambatnya



pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan. Ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang, dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis, jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun masa depan. Ringkasnya, peluang dalam lingkungan eksternal mencerminkan kemungkinan dimana ancaman adalah kendala potensial.



Berikut contoh table dari Analisis SWOT Strength a) Kinerja tinggi b) Insting kuat c) Tidak cepat puas d) Mudah bergaul e) Teliti Opportunities a) Keluarga edukatif b) Memiliki banyak teman c) Kuliah di kampus favorit



Weakness a) Home Sickness b) Cepat bosan c) Egois d) Tidak sabaran e) Kurang peka Threats a) Banyak aktivitas bertabrakan b) Masalah finansial c) Suasana rumah ramai



3. 5W + 1 H 5W + 1 How adalah sebuah alat atau metode yang paling sederhana dalam usaha menemukan sebuah Penyebab Masalah (root cause). Cara menerapkan 5 W + 1 H yaitu dengan melalukan pertanyaan Why sampai 4 atau 5 kali, lalu pada pertanyaan “Why” yang ke-4 atau ke5, dengan melakukan pertanyaan “How” setelahnya. Dengan sudah melakukan dan menerapkan hal tadi maka kita akan menemukan solusisolusi masalah yang ada, bisa jadi 1 atau lebih. Root cause bisa jadi lebih dari satu, namun coba lakukan dengan memilih pilihan yang paling mungkin menjadi penyebab dari suatu masalah. E. Kesimpulan Dengan demikian kesimpulan yang data diambil yaitu masalah adalah masalah adalah suatu keadaan dimana terdapat kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan pengetahuan siap pakai yang dimiliki oleh si pemecah masalah atau pembelajar. Adapun jenis-jenis masalah diantaranya: Masalah-Masalah Yang Berkenaan Dengan Membangun Struktur (Problem Of Inducing Instructure), Masalah Transformation),



Masalah



Penataan



Transformasi atau



Pengaturan



(Problems (Problems



Of Of



Arrangement), Masalah Sederhana, Masalah Kompleks atau Rumit, Masalah



Akademik, dan Masalah Non Akademik. Dibalik jenis-jenis masalah tadi yang sudah disebutkan ternyata terdapat solusi yang bisa mngatasi masalah tersebut yaitu melalui metode problem solving yang di bantu juga dengan berupa alat agar lebih cepat mengatasi suatu masalah diantaranya: Diagram Ikan (Fish Bone Diagram), Analisis SWOT, dan 5W + 1 H.



Referensi Badan Bahasa. “Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V”. 2006. dr. Putu Asih Primantanti. “Menganalisa dan Menetapkan Solusi Masalah”. 2020. Gagne, R.M. & Briggs, L.J. 1979. Principles of Instructinal Design. Second Edition; New York: Holt, Rinehart and Winston. Greeno, J.G. 1978. Natures of Problem Solving Abilities. Dalam W.K. Estes (ed) Handbook of Learning and Cognitive Processes. Volume 5. Human Information Processing; New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publisher. RN. Sari. “Problem Solving Solusi Dalam perkuliahan”. 2017: 22-35. Steinberg, R.J. 1999. Cognitive Psychology. Second Edition. Philadephia: Harcout Brace College Publishers. Sulasmono, Bambang Suteng. "Problem solving: Signifikansi, pengertian, dan ragamnya." Satya Widya 28.2 (2012): 155-166. Qin, Z., Johnson, D.W. & Johnson R.T. 1995. Cooperative Versus Competitive Effort and Problem Solving; Review of Educational Researc, Vol. 60 (2): 129 –143.