Evaluasi Program Kecacingan Dalam Mendukung Pencegahan Stunting Serta [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Evaluasi Program Kecacingan Dalam Mendukung Pencegahan Stunting Serta Tantangan Tata Kelola Program P2PTVZ Semarang, 9 Agustus 2018



EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SUBDIT FILARIASIS DAN KECACINGAN



INDIKATOR, TARGET, DAN CAPAIAN INDIKATOR 2015-2019 PROGRAM FILARIASIS DAN KECACINGAN Uraian Indikator



2015



2016



2017



2018 (triwulan 2)



2019



Target



Capaian



Target



Capaian



Target



Capaian



Target



Capaian



Target



9



17



12



22



15



28



24



28



35



35



36



45



46



55



77



65



80



75



140



144



170



180



140



152



125



Capaian



INDIKATOR RPJMN Jumlah kabupaten/kota eliminasi filariasis INDIKATOR RENSTRA Jumlah kabupaten/kota endemis filariasis berhasil menurunkan angka mikrofilaria < 1% INDIKATOR RKP



Jumlah kabupaten/kota endemis filariasis yang melakukan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis



105



INDIKATOR KSP Jumlah orang yang minum obat filariasis



34,1 juta 39,7 juta 27,5 juta



26,3 juta



Jumlah anak yang minum obat cacing



33,4 juta 33,1 juta 45,1 juta 3,5 juta* 45,6 juta



Catatan : Laporan capaian POPM Cacingan putaran-1 yang diterima dari 37 kab/kota intervensi stunting sampai dengan 03 Agustus 2018 (target 100 kab/kota intervensi stunting)



Jumlah kabupaten/kota endemis filariasis berhasil menurunkan angka mikrofilaria < 1%



Capaian Indikator Kinerja Program (RENSTRA) menurut Provinsi sampai Juli 2018



Pemetaan



POPM



Surveilans



Gagal



TAS1



Mf or Ag≥1%



Mid-term (opsional)



2



3



Lulus



Tindak lanjut [Eligibilitas TAS]



Tahapan P rogram untuk memutus rantai penularan



Pemetaan Slide 6 (12)



POMPF



Surveilans pasca POMPF



Verifikasi



KONSEP DASAR KECACINGAN



Ketersediaan dan Pola Konsumsi Pangan Pola Asuh Pemberian ASI/MP-ASI Pola Asuh Psikososial Penyediaan MP-ASI Kebersihan dan Sanitasi Pelayanan Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan



Status Gizi Anak Konsumsi Makanan



Status Infeksi (misal : Cacingan)



TUJUAN DAN SASARAN PELAKSANAAN PROGRAM KECACINGAN TUJUAN : 1. menurunkan prevalensi cacingan pada anak usia balita, anak usia pra sekolah dan anak usia sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah sebesar 10% secara bertahap, 2. meningkatkan cakupan POPM Cacingan minimal 75% KELOMPOK UMUR SASARAN : 1. Usia balita (12-59 bulan), 2. Usia pra sekolah (5-6 tahun), dan 3. Usia sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah (7-12 tahun). 8



Mengapa ANAK USIA SEKOLAH DASAR, USIA PRA SEKOLAH DAN ANAK BALITA Perlu Minum Obat Cacing?



Sebagian murid SD/MI menderita cacingan Cacingan anemia  tubuh lemah  konsentrasi belajar berkurang  prestasi belajar rendah Cacingan  menghambat penyerapan makanan  pertumbuhan terganggu  stunting Minum obat cacing Albendazole tidak hanya membunuh cacing dewasa juga menghancurkan telur dan larva cacing



STRATEGI INTEGRASI PROGRAM CACINGAN DALAM INTERVENSI STUNTING 2018



Integrasi Pemberian Obat Cacing Massal pada Anak Usia 1-12 Tahun 1. POPM Filariasis 2. Program Kesehatan Lingkungan 3. Program Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar 4. Program Kesehatan Anak Balita 5. Program Gizi 6. Program Promosi Kesehatan



Integrasi Pemberian Obat Cacing pada Bumil Program Kesehatan Ibu



Strategi Integrasi POPM Filariasis dan Cacingan Usia 1-12 tahun mendapat Albendazole



DAERAH ENDEMIS FILARIASIS DAERAH NON ENDEMIS FILARIASIS



FEB



APR



• •



AGS



Pemberian Obat Cacing pada usia 1-12 tahun berintegrasi dengan kegiatan: bulan Vit. A & UKS



Usia 12-23 bulan mendapat: Albendazole Usia 2-12 tahun mendapat: Albendazole & DEC



OKT



DKI Jakarta



-



Banten



22,4



DI Yogyakarta



40,6



Sulawesi Utara



56,6



Bengkulu



63,3



Kalimantan Selatan



65,1



Lampung



Capaian



68,0



Bali



71,4



Jambi



72,0



Nusa Tenggara Barat



72,3



Sulawesi Selatan



72,6



Gorontalo



POPM Cacingan di 383 Kab/Kota Terintegrasi dengan :



73,7



Papua



75,2



Riau



75,4



Jawa Timur



75,6



Kalimantan Tengah



77,4



Jawa Tengah



78,4



Sumatera Utara



78,5



Nusa Tenggara Timur



80,0



Jawa Barat



80,1



Sulawesi Tengah



80,4



Kepulauan Bangka Belitung



POPM Filariasis Pemberian Kapsul Vit. A Kegiatan UKS



81,8



Sulawesi Barat



82,4



Papua Barat



83,0



Sumatera Selatan



83,4



Aceh



83,6



Kalimantan Timur



84,1



Sulawesi Tenggara



85,2



Kalimantan Utara



85,3



Sumatera Barat



85,4



Kalimantan Barat



Tahun 2017



87,1



Kepulauan Riau



88,6



Maluku



92,7



Maluku Utara



92,7



-



10,0



20,0



30,0



40,0



50,0



60,0



70,0



80,0



90,0



100,0



Nias Utara



23,1



Indramayu



35,8



Lombok Tengah



46,3



Hulu Sungai Utara



60,0



Sukabumi



66,0



Maluku Tengah



68,0



Langkat



81,7



Malinau



86,8



Ketapang



87,1



Gorontalo



92,1



Lampung Tengah



93,2



Halmahera Selatan



93,3



Capaian



Bandung



94,5



Kerinci



94,8



Lampung Selatan



95,0



POPM Cacingan di 37 Kab/Kota dalam rangka Intervensi Stunting Putaran -1



Bangka Barat



95,6



Pasaman Barat



95,6



Brebes



95,7



Buton



95,7



Pemalang



95,7



Enrekang



96,2



Barito Timur



96,5



Bolaang Mongondow Utara



96,5



Pasaman



96,8



Rote Ndao



97,0



Padang Lawas



98,9



Lampung Timur



99,1



Bondowoso



99,4



Gianyar



99,8



Rokan Hulu



99,9



Ngada



100,0



Sabu Raijua



100,0



Lembata



100,0



Kudus



100,0



Kota Gunung Sitoli



100,0



Bogor



100,0



Cianjur



Tahun 2018



100,0 0,0



20,0



40,0



60,0



80,0



100,0



120,0



Upaya percepatan pencapaian target  Pelaksanaan Bulan Eliminasi Kaki Gajah/BELKAGA di 131 Kabupaten pada 3 Oktober 2018  Advokasi dan sosialisasi POPM Cacingan dalam rangka Intervensi Stunting di 100 Kabupaten/Kota  Pelaksanaan POPM Cacingan putaran-2 di 100 Kabupaten/Kota Prioritas Intervensi Stunting pada Bulan Agustus dan Oktober 2018



EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SUBDIT MALARIA



Capaian Target Indikator RPJMN, Renstra & KSP terkait Malaria secara Nasional Tahun 2015- 2019



Indikator Kinerja Program (IKP) Jumlah Kabupaten yang mencapai Eliminasi Malaria



Baseline data 2014



2015 (T/C)



2016 (T/C)



2017 (T/C)



2018 (T)



2019 (T)



213



225/232



245/247



265/266



285 / Juni 272



300



2016 (T/C)



2017 (T/C)



2018 (T)



Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)



Baseline data 2013



2015 (T/C)



Peningkatan Kabupaten dengan API 49/100.000 pddk : IR 25 – 49 / 100.000 pddk : IR < 25 / 100.000 pddk



Persentase Kab/Kota dengan IR DBD < 49/100.000 penduduk Tahun 2017 100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100 97,14



95,83 92,59



90



92,3



91,67 86,84



86,7



85,71



84,62



83,33



82,35 80



80



80



80



80 75,76 70



70



68,42



60 52,17



50



44,44



40



35,71



30 20 10 0



Capaian Indikator tertinggi : Penguatan deteksi dini dan manajemem tatalaksana kasus Implementasi Kegiatan 1 rumah 1 jumantik sudah berjalan



Persentase kab/kota mencapai IR < 49/100.00 penduduk sd Juli 2018 100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100



100 97,37



96,97



95,65



94,12



92,86



92,31 90



90



90 86,7



85,71



80 70



60 50 40 30 20 10 0



66,67



Incidence Rate (IR) DBD Menurut Provinsi Tahun 2018 (sd Juli 2018)



: IR > 49/100.000 pddk : IR 25 – 49 / 100.000 pddk : IR < 25 / 100.000 pddk



INDIKATOR , TAR GE T, DAN CAPAIAN INDIKATOR KINE R JA KE GIATAN (IKK) 20172018 PR OGR AM ARBOVIR OS IS NO



Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)



2017



Target



2018 (sd Juli 2018)



Realisasi



%



Target



Realisasi



%



1



% puskesmas rawat inap yang mapu deteksi dini DBD



40 %



43,81 % (1.490 puskesmas rawat inap)



109,55



40 %



51,46 % (1.750 puskesmas)



128,6



2



% Kab/kota yang melaksanakan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik



40 %



19,84 (102 kab/kota)



49,6



40 %



21,59 (111 kab/kota)



53,97



Upaya Percepatan Pencapaian Target 4 Bulan Kedepan 1. Penyusunan NSPK Pencegahan dan pengendalian arbovirosis di Jakarta 2. Pertemuan koordinasi S3A di Bandung



3. Workshop tenaga laboratorium BB/BTKLPP untuk kegiatan S3A 4. Monitoring kewaspadaan dini penyakit arbovirosis ke Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten



0 0 0 0 0 0



20



INDONESIA



KALTARA



13



PAPUA



0



PAPUA BARAT



11



MALUKU UTR



31



MALUKU



57



N.T.T.



60



N.T.B



70



BALI



30



SULTRA



14



SULSEL



SULBAR



SULTENG



0



GORONTALO



0



SULUT



KALTIM



36



KALSEL



33



KALTENG



60



KALBAR



JATIM



17



D.I YOGYA



13



JATENG



5



JABAR



20



DKI JKT



BANTEN



LAMPUNG



0



BENGKULU



BABEL



71



SUMSEL



40



JAMBI



KEP. RIAU



3



RIAU



10



SUMBAR



SUMUT



N. ACEH. D



Persentase capaian Kab/Kota yang sudah melaksanakan G1R1J Per-Provinsi (sd Juli 2018)



100 100



90



80 71



67 60 55



50 40



36



29 21,60



10



4 0



Kegiatan Besar Dit P2PTVZ



TERIMAKASIH