Evaluasi Puskesmas Program Upaya Kesehatan Usila [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Evaluasi Kegiatan Program Upaya Kesehatan Usila Puskesmas I Denpasar Barat tahun 2018



Disusun oleh : Ereis Valentina



1965050027



Ni Kadek Nadia Dwi R



1965050029



Ronald Aditya



1965050130



Pembimbing : dr. Adolfina Amahorseja, MS



KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 7 SEPTEMBER - 3 OKTOBER 2020 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA JAKARTA



BAB I



PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lanjut usia menurut UU Nomor 13 Tahun 1998 adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Penduduk lanjut usia terus mengalami peningkatan seiring kemajuan di bidang kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya angka kematian. 1 Proses penuaan penduduk berdampak pada berbagai aspek kehidupan, ekonomi maupun sosial. Penurunan fungsi tubuh seiring dapat menimbulkan permasalahan kesehatan, yang meningkatkan risiko disabilitas. Usia lansia juga secara siklus akan menggeser lansia menjadi bagian dari kelompok yang tidak produktif secara ekonomi. Proses menua merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh yang akan mengalami kemunduran fisiologis, psikologis, dan sosial yang berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan termasuk pada aspek kesehatan. Pesatnya peningkatan penduduk tua atau lanjut usia merupakan dampak dari peningkatan usia harapan hidup sehingga membawa konsekuensi bertambahnya jumlah dan persentase penduduk usia lanjut.2 Keberhasilan pembangunan terkait perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi sosial masyarakat yang meningkat menjadi faktor pendorong tingginya jumlah dan persentase penduduk lanjut usia. Selama periode 2010 hingga 2017, Indonesia telah berhasil meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir sebesar 1.25 tahun atau tumbuh sebesar 0.25% per tahun. Pada tahun 2010, UHH saat lahir di Indonesia hanya sebesar 69.81 tahun dan pada tahun 2017 telah mencapai 71.06 tahun, dengan angka UHH laki-laki 69.44 tahun sedangkan perempuan 73.33 tahun. 3,4 Dengan semakin meningkatnya UHH, akan terjadi peningkatan populasi lanjut usia (lansia). Pemberdayaan lanjut usia (lansia) merupakan kegiatan atau proses peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan lansia untuk berperilaku sehat dan mampu mengatasi masalah kesehatan bagi diri dan keluarga serta masyarakat lingkungannya. Lansia yang berdaya guna akan menjadi subyek dalam meningkatkan kesehatan keluarga termasuk kesehatan dirinya. Menurut beberapa sumber dikatakan bahwa pemberdayaan lansia juga memiliki dampak positif bagi pemeliharaan fungsi kognitif, bahkan berpengaruh pada perlambatan morbiditas dan mortalitas serta terhadap peningkatan kualitas hidup lansia.1



Upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia ditujukan untuk menjaga agar para lanjut usia tetap sehat, mandiri, aktif dan produktif secara sosial dan ekonomi sehingga untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah berkewajiban untuk menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan memfasilitasi pengembangan kelompok lanjut usia. I.2 Distribusi Penduduk Lansia Gambar I.2.1 Distribusi Penduduk Lansia di Indonesia 2019



Pada gambar 1.2.1 Distribusi Penduduk Lansia di Indonesia tahun 2019 didapatkan bahwa terdapat 25.6 juta orang (9.60%) lansia di Indonesia yang terdiri dari kelompok lansia muda (60-69 tahun) sebesar 63.82%, lansia madya (70-79 tahun) sebesar 27.68% dan kelompok lansia tua (80 tahun keatas) sebesar 8.50%. Seluruh populasi lansia tersebut terbagi lagi



menjadi beberapa karakteristik yaitu jenis kelamin laki-laki sebesar 47.65% dan perempuan sebesar 52.35% dan lansia yang berada di perkotaan sebesar 52.80% dan pedesaan sebesar 47.20%.2 Gambar 1.2.2 Lima Provinsi dengan Struktur Penduduk Lansia di Indonesia, 2019



Gambar 1.2.2 Lima Provinsi dengan Struktur Penduduk Lansia di Indonesia tahun 2019 menunjukkan bahwa provinsi dengan persentase penduduk lansia terbanyak pada tahun 2019 adalah Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 14.5%, Jawa Tengah 13.36%, Jawa Timur 12.96%, Bali 11.3%, dan Sulawesi Utara 11.15%. Kelima provinsi tersebut merupakan provinsi yang memiliki struktur penduduk lansia mengingat persentase lansianya sudah berada di atas 10%.2 I.3 Kondisi Kesehatan Lansia di Indonesia Tabel I.3.1 Kondisi Kesehatan Lansia di Indonesia tahun 2019 Karakteristik



Mengalamai Keluhan Kesehatan



Mengalami Sakit



Tipe Daerah Perkotaan



49.92%



23.93%



Pedesaan



52.39%



28.73%



Jenis Kelamin



Laki-laki



49.74%



26.08%



Perempuan



52.31%



26.30%



Kelompok Umur Lansia Muda



48.75%



23.83%



Lansia Madya



54.85%



29.69%



Lansia Tua



56.31%



32.59%



Status Disabilitas Disabilitas



66.19%



45.10%



Non disabilitas



48.53%



23.00%



Tabel I.3.1 Kondisi Lansia di Indonesia tahun 2019 menunjukkan bahwa lansia yang paling banyak mengalami keluhan kesehatan adalah di daerah pedesaan sebesar 52.39%, berjenis kelamin perempuan sebesar 52.31%, pada kelompok lansia tua sebesar 56.31% dan mengalami disabilitas sebesar 66.19%. Lansia yang mengalami sakit paling banyak adalah pada daerah pedesaan sebesar 28.73%, berjenis kelamin perempuan sebesar 26.30%, pada kelompok lansia tua sebesar 32.59% dan mengalami disabilitas sebesar 45.10%.2 I.4 Profil Puskesmas I.4.1 Visi dan Misi Puskesmas I.4.1.1 Visi Visi adalah suatu keadaan atau arah masa depan yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi. Visi tidak bersifat faktual karena memang belum terwujud dan tidak bersifat statis sehingga harus di pandang sebagai proses yang dinamis. Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 128/Menkes/SK/II/2004 adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat



Kecamatan



masa



depan



yang



ingin



dicapai



melalui



pembangunan kesehatan yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Adapun Visi Puskesmas I Denpasar Barat adalah : ” Prima Dalam Pelayanan Kesehatan Menuju Masyarakat Sehat dan Mandiri ”. I.4.1.2 Misi Misi adalah tujuan atau kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai visi yang sudah ditetapkan. Misi Puskesmas I Denpasar Barat dijabarkan berdasarkan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan yang dilaksanakan. Adapun Misi Puskesmas I Denpasar Barat adalah : 1. Mendorong kemandirian masyarakat masyarakat untuk hidup sehat 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu. 3. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. 4. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan profesionalisme 5. Memelihara



dan



meningkatkan



semangat



kebersamaan



dalam



memberikan pelayanan. I.4.2 Data Geografis Puskesmas Puskesmas I Denpasar Barat berlokasi di Desa Tegal Kerta, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar tepatnya Di Jalan Gunung Rinjani Perumnas Monang-Maning. Operasional Pertama sebagai awal berdirinya Puskesmas ini pada tahun 1990 adalah sebagai Puskesmas ke empat di Kecamatan Denpasar Barat (PUSKESMAS IV DENPASAR BARAT). Dengan Gedung baru yang berlokasi di Jalan Gunung Rinjani no 01 dan mulai operasional pada tanggal 10 Oktober 1990. Batas wilayah Puskesmas I Denpasar Barat adalah : ● Sebelah Utara : Kelurahan Sempidi dan ds.Pemecutan Kaja ● Sebelah Selatan : Desa Padangsambian Kelod



● Sebelah Timur : Desa Pemecutan Kelod ● Sebelah Barat : Desa Kerobokan, Kuta Utara.



Tabel 1.1 Data Desa/Kelurahan, Luas Wilayah dan Jarak Tempuh Puskesmas I Denpasar Barat Tahun 2017



No Kelurahan /Desa



Desa tertinggal



Desa Gondok Endemis



Luas Wilayah (Km2)



Jarak Tempuh (Km)



Waktu Tempuh (Menit)



Jmlh Rumah



Jmlh KK



1.



Ds. Tegal Harum



0



0



0,62



1km



5 menit



2229



2226



2.



Ds. Tegal Kerta



0



0



0,35



1km



5 menit



3323



4043



3.



Kel.Pd.Sa mbian



0



0



3,70



3 km



15 menit



4963



5025



4.



Ds.Pd.Sam bian Kaja



0



0



4,09



6 km



30 menit



3038



3157



5.



Kel.Pemec utan



0



0



1,86



2 km



10 menit



4886



4890



Puskesmas



0



0



1062



-



-



18621



19341



I.5 Demografi Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Barat, menurut SUPAS adalah Tahun 2013 : 116.780 jiwa (18.473 KK), Tahun 2014 : 117.899 jiwa (18.439 KK) sedangkan pada Tahun 2015 : 101.746 jiwa (19.341 KK).Tahun 2016: 106.137 jiwa ( KK). Tahun 2017:127.498 Jiwa Data KK tersebut berasal dari data KK Desa/Lurah sewilayah kerja Puskesmas I Denpasar Barat. Jumlah penduduk Tahun 2017 mengalami kenaikan. Jumlah penduduk di Wilayah Puskesmas I Denpasar Barat pada Tahun 2017 masih cukup tinggi, hal ini dapat mempengaruhi berbagai sektor termasuk sektor kesehatan sehingga memerlukan perhatian yang lebih serius. Untuk itu perlu diketahui penduduk sasaran agar perencanaan kesehatan dapat disusun dengan lebih baik. Penduduk sasaran Puskesmas I Denpasar Barat Tahun 2017 adalah sebagai berikut: Tabel 1.5 Data Penduduk Sasaran Program Puskesmas I Denpasar Barat, 2017 No



Nama Desa



Tegal Kerta



Tegal Harum



Kel Pemecutan



Kel. Pds.



Desa Pds. Kaja



Puskesmas



1.



Jumlah Penduduk Total



22.882



17.274



34.754



27.547



25.401



127.498



2.



Bayi 0-