Faktor Pendukung Kegiatan Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN ORGANISASI SEBAGAI KUNCI PENENTU KESUKSESAN HIDUP Oleh: Abdus Salam Junaedi; NIM: 081014037; Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Email: [email protected]; Hp: 08563690843 MANAJEMEN ORGANISASI MELIBATKAN KARAKTER PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI Karakter pendukung yang dimaksud di sini merupakan seperangkat nilai, yang bernilai positif dan memberikan kontribusi bagi kemajuan suatu organisasi. Karakter pendukung ini yang menyemangati arah tujuan suaatu organisasi, melalui pelembagaan karakter pendukung ini, maka jati diri organisasi akan semakin mudah diwujudkan. Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, maka karakter pendukung yang dilibatkan adalah sebagai berikut (Anonim, 2011): 1. Religius-humanis (Cinta tuhan dan sesama) yang juga bermakna spiritualitas dalam kebhinekaan; 2. Percaya diri disertai perilaku rendah hati; 3. Berperilku jujur; 4. Tanggungjawab; 5. Bekerja keras; 6. Disiplin; 7. Kerjasama; 8. Kepemimpinan yang adil dan amanah; 9. Berjiwa enterpreneur; 10. Berpikir kritis dan inovatif 10 Karakter pendukung ini, merupakan sikap yang bersifat positif yang hendak diwujudkan dalam perilaku organisasi. Setiap anggota organisasi haruslah menjadikan kesepuluh karakter pendukung tersebut sebagai bagia yang tidak terpisahkan dalam aktivitas organisasi. Dalam hal apapun dan dalam konteks apapun, anggota organisasi sebagai bagian dari suatu organisasi adalah representasi dari pelembagaan karakter pendukung tersebut tanpa kecuali. Secara lebih rinci, kesepuluh karakter pendukung tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Religius-Humanis (Cinta tuhan dan sesama), religius merupakan karakter utama setiap insan yang bersifat universal, yang menjunjung kecintaan terhadap Tuhan dan mengedepankan nilai kemanusiaan. Berketuhanan yang berperikemanusiaan adalah bentuk pengimplementasian konsep religius yang tidak membenarkan diri, dengan membuat orang lain merasa bersalah. 2. Percaya diri disertai perilaku rendah hati, percaya diri sesungguhnya adalah cerminan dari kemampuan seseorang menghargai kemampuan yang dimilikinya. Rendah hati merupakan sikap yang tidak menyombongkan diri terhadap kelebihan dan kemampuan yang dimilikinya.



*Tugas Kuliah Manajemen Organisasi Tahun 2014-Semester 7-Angkatan 2010-Prodi Biologi, NIM: 081014037, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga



Berperilaku jujur, jujur dalam arti sempit adalah kesesuaian ucapan lisan dengan kenyataan. Sikap jujur mencerminkan suatu integritas diri dan jauh dari sikap yang munafik, sehingga setiap saat kita berlaku adil dan jujur. 4. Tanggungjawab, merupakan kesanggupan kesanggupan seorang dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang telah diserahkan kepadanya dengan sebaik-sebaiknya (Surono, 2010). Bertanggungjawab berarti siap atas segala akibat, dampak, dan konsekuensi logis dari apa yang telah dilakukannya, sekaligus dari kesanggupan dia menyelesaikan setiap tugas yang dibebankan kepadanya. 5. Kerja keras, merupakan prinsip niai yang mendorong seseorang memiliki komitmen tinggi untuk menghargai setiap bentuk pekerjaan secara total dan optimal. Kemampuan untuk bekerja secara total merupakan keberhasilan sebuah pekerjaan. 6. Disiplin, terkait dengan keteraturan dan ketaatan terhadap aturan yang ada. Orang yang disiplin selalu menjunjung tinggai aturan main yang telah disepakati dan ditetapkan bersama. Tidak ada hal yang lebih penting dalam manajemen diri dibandingkan dengan kedisiplinan. 7. Kerjasama, adalah kemampuan seorang bersama-bersama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang telah ditentukan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. Kerjasama merupakan hal yang penting untuk dilakukan antara lain semua pihak dalam organisasi, sebag dengan adanya kerjasama maka tujuan organisasi akan tercapai dengan baik. 8. Kepemimpinan yang adil dan amanah, kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat digunakan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok (Surono, 2010). Adil tidak harus sama dalam hal ukuran, melainkan keselarasan antara kewajiban dengan hak yang diperoleh. Sedangkan amanah merupakan sikap dapat dipercaya ketika diberikan suatu kepercayaan oleh orang lain. 9. Berjiwa enterpreneur, atau kewirausahaan didefinisikan sebagai kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan institusi atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa dan negara. 10. Berpikir-kritis dan inovatif, berpikir-kritis didefinisikan sebagai berpikir yang secara eksplisit dilatari oleh penilaian yang beralasan dan berdasarkan standar yang sesuai dalam rangka mencari kebenaran, keuntungan, dan nilai sesuatu (Peterson and Seligman, 2004). Inovatif berarti bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru dan bersifat pembaruan (kreasi baru) (Anwar, 2002) 3.



KEBERHASILAN MANAJEMEN ORGANISASI DALAM MENCAPAI SUKSES KEHIDUPAN Sukses kehidupan di sini adalah kemampuan dalam melibatkan potensi diri untuk mencapai tujuan bersama. Peran manajemen organisasi sebagai softskill yang dapat memunculkan beberapa potensi diri yang terpendam dari seseorang dapat ditunjukkan dengan adanya perilaku sebagai berikut:



*Tugas Kuliah Manajemen Organisasi Tahun 2014-Semester 7-Angkatan 2010-Prodi Biologi, NIM: 081014037, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga



1. Memahami visi-misi dan tujuan organisasi. Visi organisasi merupakan gambaran komprehensif tentang apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi. Misi organisasi merupakan serangkai upaya untuk mewujudkan visi organisasi. Sedangkan tujuan organisasi akan dapat dicapai ketika terjadi keselarasan antara visi yang diinginkan dengan misi yang dilakukan. 2. Memahami potensi diri dan orang lain dalam melaksanakan tugas kelompok. Potensi diri setiap manusia pasti berbeda. Untuk memahami potensi diri dan orang lain perlu adanya evaluasi diri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan setiap orang pada saat tertentu secara periodik dalam rangka mencapai tujuan. Kiat melakukan evaluasi diri ini dapat ditempuh dengan melakukan perenungan diri tentang apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan. 3. Merencanakan serangkaian pekerjaan/kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.Untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu organisasi perlu beberapa proses yang harus diorientasikan di antaranya: organizing, budgeting, acting and controling, monitoring ana evaluating. Organizing merupakan proses mengelola dan mengatur jalannya sebuah organisasi. Budgeting berarti sebuah organisasi memerlukan dana untuk merealisasikan dan mewujudkan tujuannya. Acting berarti organisasi harus menunjukan responsibilitasnya berupa kepedulian, simpati dan empati terhadap lingkungan di sekitarnya. Controling adalah upaya pengawasan terhadap setiap kegiatan yang dilakukan bersama. Semua proses tersebut harus diadakan monitoring (pemantauan) dan evaluating (evaluasi) agar sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang ditetapkan dalam sebuah organisasi. 4. Melakukan sinergi sumber daya organisasi untuk kegiatan bersama. Sumber daya organisasi tidak lain adalah tim yang berada dalam suatu organisasi. Kesesuaian antara visi, misi dan tujuan yang diemban oleh setiap individu dalam suatu organisasi menyebabkan adanya sinergitas dan kompatibilitas antar anggota organisasi dalam melakukan kegiatan dan mencapai tujuan bersama. 5. Membangun jejaring kerja. Suatu organisasi tidak akan dapat berdiri sendiri tanpa adanya dukungan dari organisasi lain, lembaga atau instansi lain yang membantu dalam pencapaian tujuan bersama. Oleh karena itu, diperlukan sebuah networkyang berguna dalam mengelola dan mewujudkan tujuan organisasi. Dalam menjalin sebuah network diperlukan tata kelola yang baik yang disebut sebagai good governance principle, yaitu a. Akuntabilitas, merupakan tugas yang diberikan kepada suatu organisasi dimana organisasi tersebut mempunyai kewajiban untuk berhasil menjawabnya melalui peran dan kinerja organisasi itu sendiri. b. Transparasi, merupakan sifat keterbukaan dalam setiap hal yang dihadapi dalam suatu organisasi. c. Kompentesi, merupakan sikap profesionalitas yang harus dimiliki oleh setiap anggota organisasi. d. Kepastian hukum, dapat dijadikan sebagai batasan di mana suatu organisasi masih diperbolehkan mencapai tujuannya. Kepastian hukum ini dijadikan sebagai landasan suatu organisasi berpijak dan menentukan setiap kebijakannya. e. Demokratisasi, artinya setiap keputusan yang dijalankan dalam suatu organisasi berasal dari, untuk dan oleh anggota organisasi itu sendiri.



*Tugas Kuliah Manajemen Organisasi Tahun 2014-Semester 7-Angkatan 2010-Prodi Biologi, NIM: 081014037, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga



KESIMPULAN Manajemen bersifat penting dalam suatu perencanaan dan pengelolaan terhadap suatu hal. Perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan dimasyarakat. Untuk mencapai tujan bersama dalam suatu organisasi, manajemen organisasi melibatkan karakter pendukung yang merupakan sikap positif yang hendak diwujudkan dalam perilaku organisasi. Setiap anggota organisasi haruslah menjadikan kesepuluh karakter pendukung tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam aktivitas organisasi. Keberhasilan manajemen organiasasi diindikasikan dengan kemampuan melibatkan potensi diri untuk mencapai tujuan bersama DAFTAR PUSTAKA Anwar, D., 2002, Kamus Bahasa Indonesia Modern, Penerbit Amelia, Surabaya Anonim, 2011, Pendidikan Karakter untuk Penguatan Wawasan Bangsa, Airlangga University Press, Surabaya Peterson, C. and Seligman, M. E. P (2004), Character Strengths and Virtues: A Handbook and Classification, Oxford University Press, Oxford Surono, 2010, Nasionalisme dan Pembangunan Karakter Bangsa, PSP Press, Yogyakarta.



*Tugas Kuliah Manajemen Organisasi Tahun 2014-Semester 7-Angkatan 2010-Prodi Biologi, NIM: 081014037, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga