Figure Ground Theory (Perkotaan) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perancangan Perkotaan Teori Urban Design



Ridho Suryander 1407123447 ARSITEKTUR’14 B



Figure Ground Theory Pendekatan figure ground adalah suatu bentuk usaha untuk memanipulasi atau mengolah pola existing figure ground dengan cara penambahan, pengurangan, atau pengubahan pola geometris dan juga merupakan bentuk analisa hubungan antara massa bangunan dengan ruang terbuka. Analisis figure ground adalah alat yang sangat baik untuk menidentifikasikan sebuah tekstur dan pola-pola sebuah tata ruang perkotaan, serta mengidentifikasikan masalah keteraturan massa atau ruang perkotaan. Didalam kota, pola-pola kawasan secara tekstural yang mengekspresikan rupa kehidupan dan kegiatan perkotaan secara arsitektural dapat klasifikasikan dalm tiga kelompok sebagai berikut: 1. Susunan kawasan bersifat homogen yang jelas, dimana ada hanya satu pola penataan 2. Susunan kawasan bersifat heterogen, dimana ada dua (atau lebih) pola berbenturan. 3. Susunan kawasan yang bersifat menyebar dengan kecendrungan kacau.



Homogen



Heterogen



Menyebar



Figure ground di dalam tingkat kota dapat dilihat dengan dua skala: 1. Skala makro Figure ground memperhatikan kota keseluruhan. Artinya sebuah kawasan kota yang kecil dalam skala ini menjadi tidak terlalu penting karena gambar figure ground secara makro berfokus pada ciri khas tekstur dan masalah tekstur sebuah kota secara keseluruhannya. 2. Skala mikro



Figure fround kota dengan focus pada satu kawasan saja. Artinya pada skala ini kota secara keseluruhan tidak terlalu penting, karena gambar figure ground secara mikro berfokus pada ciri khas tekstur dan masalah tekstur sebuah kawasan secara mendalam. Dua pandangan pokok terhadap pola kota a. Figure yang figurative Pandangan pertama memperhatikan konfigurasi figure atau dengan kata lain, konfigurasi massa atau blok yang dilihat secara figurative, artinya perhatian diberikan pada figure massanya. Gbr. Figure (hitam) secara figurative sebagai wajah orang. Ground (putih) secara figurative sebagai sebuah piala



b. Ground yang figurative Pandangan kedua mengutamakan konfigurasi ground (konfigurasi ruang atau woid). Artinya ruang atau void dilihat sebagai suatu bentuk tersendiri. Konfigurasi ruang itu dianggap sebagai akibat kepadatan massa bangunan yang meninggalkan beberapa daerah public sebagai ground. Solid dan void sebagai elemen perkotaan Sistem hubungan di dalam tekstur figure ground mengenal dua kelompok elemen, yaitu solid dan void. Ada tiga elemen dasar yang bersifat solid, yaitu blok tunggal, blok yang mendefinisi sisi dan blok medan. 1. Elemen solid blok tunggal Bersifat agak individual, elemen ini juga dapat dilihat sebagai bagian dari satu unit yang lebih besar, dimana elemen tersebut sering memiliki sifat penting (misalnya sebagai penentu sudut, hirarki atau penyambung). 2. Elemen solid blok yang mendefinisi sisi Berfungsi sebagai pembatas secara linier, pebatas tersebut dapat dibentuk oleh elemen ini dari satu, dua atau tiga sisi. 3. Elemen solid blok medan Blok ini memiliki bermacam-macam massa dan bentuk, namun masing-masing tidak dapat dilihat secara individu, melainkan harus dilihat keseluruhan massanya secara bersamaan.



Blok tunggal



Blok yg menfinisi sisi



Blok medan



Ada empat elemen dasar yang bersifat void yang mempunyai kecendrungan untuk berfungsi sebagai system yang memiliki hubungan erat dengan massa, yaitu system penutup linear, system penutup memusat, system terbuka yang sentral, dan system terbuka yang linear. 1. Elemen void system tertutup yang linear System ini memperhatikan ruang yang bersifat linear tetapi kesannya tertutup. Elemen ini sering dijumpai di kota. 2. Elemen void system tertutup yang memusat System ini sudah lebih sedikit jumlahnya, karena memiliki pola ruang yang berkesan terfokus dan tertutup. Ruang tersebut di kota dapat diamati pada skala besar (misalnya di pusat kota) maupun di berbagai kawasan (di dalam kampong dan lain-lain). 3. Elemen void system terbuka yang sentral System ini memperlihatkan dimana kesan ruang bersifat terbuka namun masih tampak terfokus (ex. Alun-alun besar, taman kota, dll). 4. Elemen void system terbuka yang linear System ini merupakan pola ruang yang berkesan terbuka dan linear (ex. Kawasan sungai).



Linear closed system



Central open system



Central closed system



Linear open system



Didalam literature arsitektur, elemen terbuka kadang diberikan istilah soft-space, sedangkan ruanh tertutup dinamakan dengan hard-space.



Studi Kasus :



Objek kota yang memakai figure ground adalah kawasan jalan bhayangkara, Samarinda. Dapat diidentifikasikan bahwa kawasan tersebut memiliki pola figure ground heterogen karena rumpunan massa bangunan yang ada berbagai macam jenis bentuknya dan jarak yang jarang. Elemen solidnya yaitu blok yang mendefinisi sisi, karena massa bangunan menumpuk pada sisi jalan, dan terus mengerumpun di sisi kanan dan sisi kiri jalan. Elemen voidnya yaitu system tertutup yang sentral, dikarenakan ruang terbukanya cenderung terurai dengan akses satu jalur yang dijadikan sentral. Dengan pola tekstur kota diagramatis bias diidentifikasikan bahwa pola teksturnya aksial yang bercirikan tiap massa bangunan yang berseberangan jalan memiliki jarak yang sama atau seimbang. System pola jalan tersebut adalah system pola jalan tidak teratur. Bentuk jalan yang agak melengkung dan adanya perbedaan pola serta ukuran jalan menyebabkan ketidakteraturan jalan. Hal ini terjadi pula pada bentuk rumah yang tidak teratur antara satu dan lainnya yang disebabkan factor topologi eksistingnya.