Fishbone Kelompok 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Datang Kuliah Mahasiswa Politeknik Negeri Jember



Praktikum Rekayasa Sistem Kerja Manusia dan Mesin Dosen Pengampu : Fredy Eka AP, S.ST, M.ST



Disusun oleh : Aprilia Ambarwati D41190971 Ariva Kumala Ledia V. D41190976 Dea Aristin D41190985 Revilinda Annabela D41191026 Rohmatul Sahri D41191038



PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2020



I. PENDAHULUAN Di dunia kerja, performa kerja/kinerja seseorang sangatlah ditentukan oleh bagaimanakah kita dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik, tepat, dan efisien. Hal ini di dasari dengan sikap dan kebiasaan kita untuk berlaku disiplin di segala aspek. Kedisiplinan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kampus. Mahasiswa yang kurang berprestasi bukan hanya di sebabkan oleh faktor kemampuan, namun bisa juga diakibatkan karena tidak adanya kedisiplinan. Disiplin adalah sikap dan perilaku dalam memenuhi segala aturan dalam bertingkah laku. Disiplin menjadi sangat sulit apabila tidak menjadi suatu kebiasaan yang kita tanamkan sejak dini. Telat atau tidak tepat waktu merupakan contoh konkrit dari ketidak disiplinan, dan yang memprihatinkan hal ini sudah tidak asing lagi di temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan terlambat sudah merambah ke semua kalangan, tidak terkecuali mahasiswa. Selain itu, ketidak disiplinan sulit dibendung atau di hilangkan karena beberapa faktor , baik dari dalam diri maupun dari keadaan. Bagi kehidupan seorang mahasiswa, sikap disiplin sangatlah sulit untuk diterapkan terutama pada kegiatan belajar mengajar di kampus. Seringkali ditemukan kejadian diamana mahasiswa masih banyak melakukan pelanggaran tata tertib kampus, datang kuliah terlambat, telat mengumpulkan tugas, tidur di dalam kelas, dan bermain handphone saat perkuliahan sedang berlangsung. Kejadian tersebut sudah dianggap hal biasa dan sepele bagi beberapa mahasiswa. Sebuah proses belajar yang yang baik akan menghasilkan output yang baik, demikian pula jika mahasiswa selalu menanamkan kedisiplinan untuk belajar di kampus dengan baik maka apa yang menjadi tujuan belajar akan mudah terwujud. Jadi kedisiplinan begitu penting, maka mahasiswa harus membiasakan diri untuk disiplin, meskipun awalnya itu akan terasa berat.



Berdasarkan latar belakang, tujuan umum penelitian ini adalah untuk menemukan akar penyebab masalah mahasiswa datang terlambat pada kegiatan perkuliahan. Penelitian ini penting dilaksanakan agar dapat menjadi salah satu solusi terkait masalah tersebut. II. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan analisis fishbone. Diagram fishbone (Tulang Ikan) atau Cause and Effect (Sebab dan Akibat) dapat membantu dan memampukan setiap orang atau organisasi atau perusahaan dalam menyelesaikan masalah dengan cara mengidentifi kasi akar penyebab masalah dan melakukan usaha untuk menangani akar penyebab masalah. Akar penyebab masalah yang berpotensi menyebabkan masalah diidentifi kasi dengan cara memberikan pendapat mengenai penyebab masalah berdasarkan kenyataan di lapangan atau data yang terpercaya dengan berbagai cara pengumpulan data kemudian



menganalisisnya



(Cahyono,



2012).



Diagram



Fishbone



berbentuk mirip tulang ikan dengan kepala ikan menghadap ke kanan, diagram ini dapat menunjukkan dampak sebuah permasalahan dengan berbagai penyebabnya (Pujiastuti, 2015). Langkah pertama dalam menyusun dan menganalisa diagram fishbone yaitu menyepakati pernyataan masalah yang akan dianalisis, diletakkan di bagian kepala ikan dengan posisi menghadap ke arah kanan. Pernyataan masalah yang di sepakati dan di analisis adalah penyebab keterlambatan mahasiswa untuk menghadiri kegiatan perkuliahan. Selanjutnya, faktor penyebab masalah dikategorikan ke dalam manusia, metode, lingkungan, dan lain-lain. Apabila faktor penyebab utama telah diidentifikasi, dilanjutkan dengan identifikasi sebanyak mungkin faktor penyebab dari setiap penyebab utama, kemudian diterapkan prinsip why (mengapa) yang bertujuan untuk terus mempertanyakan bagaimana suatu bisa terjadi dengan proses brainstorming yang dilakukan bersama dan sesuai dengan kenyataan di lapangan atau informasi yang telah dikumpulkan, hal tersebut



bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih detail sehingga ditempatkan pada tulang ikan dengan ukuran yang semakin kecil. Selanjutnya



mengkaji



memungkinkan



sebagai



dan akar



menyepakati



sebab



potensial



yang



penyebab



masalah.



Sebab



paling



memungkinkan ditandai dengan adanya penyebab potensial yang muncul berulang atau muncul pada lebih dari satu kategori sehingga dapat dianggap sebagai akar penyebab masalah. III.HASIL DAN PEMBAHASAN IV. KESIMPULAN