FJ Mock [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA HIDROLOGI



4.1.4. DEBIT ANDALAN METODE FJ MOCK Model yang cukup sederhana untuk pengembangan model hujan aliran adalah model Mock. Dalam makalahnya “Land Capability Appraisal Indonesia Water Availability Appraisal”, UNDP, FAO, Bogor, 1973, Dr. F.J. Mock memperkenalkan metode perhitungan debit aliran sungai dengan menggunakan data curah hujan, evapotranspirasi, dan karakteristik hidrologi daerah pengaliran sungai untuk memperkirakan besarnya debit andalan jika data debit yang tersedia tidak mencukupi.



Q=



Run Off 1000 x C A x 10 6 N x 24 x 360



 Base Flow



(4.1)



Dengan : Q = Debit actual (m3/det) n



= Jumlah hari hujan



CA = Luas catchment area (km2) Dalam pemahaman model ini, sesuai dengan konsep FJ. Mock maka peredaran air dipisahkan menjadi tiga bagian utama, yaitu evapotranspirasi, keseimbangan air permukaan, dan aliran air tanah. Hujan yang tersedia dalam jumlah yang sukup besar sebagian diuapkan pada permukaan tanah. Penguapan yang terjadi tersebut kurang lebih setengah dari total hujan yang terjadi, kemudian sisanya menjadi debit aliran sungai baik melalui permukaan maupun air tanah. Dengan jumlah parameter yang relatif sedikit, model Mock dengan mudah dapat diterapkan untuk perhitungan ketersediaan air pada debit rendah untuk satuan periode waktu tengah bulanan atau bulanan. Untuk perhitungan dengan satuan periode simulasi yang lebih pendek, misalnya mingguan atau harian model ini tidak dapat memberikan dengan ketelitian yang baik mengingat keterbatasan jumlah parameter model. Secara garis besar parameter spesifik DAS yang digunakan pada Mock formulasinya sama seperti hujan rerata DAS, evapotranspirasi dan perkolasi, sedangkan prinsip perhitungan mempunyai urutan sendiri. Dasar rumusan model Mock adalah sebagai berikut. 1. Evapotranspirasi terbatas a. Curah hujan bulanan (P) diambil curah hujan bulanan (mm), dan jumlah hari hujan (n) = jumlah hari hujan pada bulan yang bersangkutan.



b. Evapotranspirasi



terbatas



adalah



evapotranspirasi



aktual



dengan



mempertimbangkan kondisi vegetasi dan permukaan tanah serta frekuensi curah hujan. E = Ep*d/30*m



(4.2)



dimana: E



= perbedaan antara evapotranspirasi potensial dengan evapotrasnpirasi terbatas



Ep



= Evapotranspirasi potensial



d



= jumlah hari kering atau tanpa hujan dalam satu bulan



m



= prosentase lahan yang tak tertutup vegetasi, ditaksir dari peta tata guna lahan, biasanya nilainya.



m



=



0% untuk lahan dengan hutan lebat



m



= 0% pada akhir musim hujan dan bertambah 10% setiap bulan kering untuk lahan dengan hutan sekunder



m



= 10 – 40% untuk lahan yang tererosi



m



= 30-50% untuk lahan pertanian yang diolah (misal : sawah, ladang)



c. Soil Surplus (SS) adalah volume air yang akan masuk ke permukaan tanah. Soil surplus = (P-Et)-soil storage, dan = 0 jika defisit (P-Et)Et, airmasuk ke dalam tanah Harga negatif bila P