FT 2 Penatalaksanaan Hiperfungsi Kelenjar Adrenal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Penatalaksanaan Terapi Hiperfungsi Kelenjar Adrenal Oleh: Novita Purnama Sari (1311011060) Fitri Wahyuni (1311011032) Irma Afriyanti (1311011037) Hikmah Purnama Azani (1311011066) Oktafiana Ambarrahmi (1311012034)



PENATALAKSANAAN HYPERFUNGSI KELENJAR ADRENAL (CUSHING SYNDROM) Non Farmakologi • Terapi pilihan untuk cushing syndrom tergantung ACTH dan cushing syndrom yang tidak tergantung ACTH adalah operasi pengangkatan tumor • Irradiasi pituitary menghasilkan tingkat kesembuhan pasien sekitar 50%, tetapi kesembuhan belum bisa terlihat 6-12 bulan, dan kekurangan hormon yang dihasilkan oleh pituitary dapat terjadi



Farmakoterapi 1.Steroidogenic Inhibitors - Agen ini terutama digunakan sebagai persiapan untuk operasi, sebagai terapi tambahan apabila operasi atau radioterapi tidak berhasil, atau untuk pasien yang sulit disembuhkan dan juga tidak bisa dioperasi. - Agen ini tidak dapat digunakan apabila operasi pada pasien telah berhasil.



Obat-obat yang digunakan: a. Metyrapone - Mekanisme kerja: menghambat aktivitas 11-hydroksilase, hasilnya ia akan menghambat sintesa cortisol. - Pada awalnya pasien memperlihatkan peningkatan konsentrasi ACTH pada plasma diakibatkan penurunan kortisol secara tiba-tiba. Oleh karena itu terjadi peningkatan hormon androgen dan mineralokortikoid sehingga menyebabkan hypertensi, acne dan hirustism



- Efek samping: Nausea, vomiting, vertigo, headache, dizziness, abdominal discomfort, dan ruam - Regimen terapi:



b. Aminogluthetimide - Mekanisme Kerja: menghambat sintesa kortisol dengan cara memblok perubahan kolesterol menjadi pregenenolon pada siklus pembentukan kortisol. - Efek samping: sedasi berat, nausea, ataxia, dan ruam pada kulit - Efek yang dihasilkan terbatas pada banyak pasien dan tergantung pada dosis yang diberikan - Ketika digunakan sebagai terapi tunggal, efek yang dihasilkan oleh aminogluthetimide terbatas.



- Regimen terapi:



- Kombinasi terapi dengan metapyron dan aminogluthetimide terlihat lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan tunggal untuk berbagai penyebab cushing syndrom dengan efek samping lebih sedikit dan sangat berguna untuk pasien yang tidak dapat dioperasi.



c. Ketokonazole - Mekanisme kerja: menghambat berbagai macam enzym sitokrom P450, termasuk 11-hidroksilase dan 17-hidroksilase . - Sangat efektif dalam menurunkan kadar kortisol pada pasien cushing’s syndrom, dan pasien dapat berhasil dirawat selama beberapa bulan atau tahun. - Efek samping: tingginya kadar transamniase hepatic reversible dan gangguan GI. Dapat menyebabkan gynecomastia dan penurunan kadar testosteron.



- Regimen terapi:



d. Etomidate - Mekanisme kerja: merupakan derivate imidazole, kerjanya mirip dengan ketoconazole yaitu menghambat enzim 11-hidroksilase. - Karena hanya tersedia dalam bentuk sediaan parenteral, penggunaannya terbatas pada pasien hypercortisolemia akut yang menunggu untuk dioperasi.



2. Adrenolytic Agents a. Mitotane - Mekanisme kerja: menghambat proses 11hidroksilasi dari 11-desoxycortisol dan 11desoxycorticosterone pada korteks adrenal. - Hasilnya sintesis kortisol dan kortikosteron akan berkurang, sehingga menurunkan laju sekresi kortisol, konsentrasi kortisol di dalam plasma, kortisol bebas di dalam urin dan konsentrasi steroid 17-substituted di dalam plasma - Degenerasi sel dalam zona fasciculata dan reticulatis terjadi yang diakibatkan atropi korteks adrenal



- Pada zona glomerulosa sedikit dipengaruhi selama terapi akut, namun dapat terjadi kerusakan apabila digunakan terapi jangka panjang - Karena mitotane dapat mengurangi produksi kortisol, maka pasien harus diopname sebelum mendapatkan terapi mitotane. - Penggunaan obat harus dilanjutkan agar mendapatkan keuntungan dari terapi



- Efek samping: Nausea dan diare terjadi pada dosis >2 g/hari dan dapat dicegah dengan menurunkan dosis secara berangsur-angsur atau diberikan bersamaan dengan makanan. Lesu, mengantuk, dan efek pada SSP lainnya. Dapat terjadi hypercholesterolemia reversibel. - Regimen terapi:



3. Neuromodulators of ACTH Release - Tak satupun agen neuromodulator yang memperlihatkan konsistensi efikasi secara klinis untuk terapi cushing’s syndrom - Kombinasi terapi dengan agen lain dapat menghasilkan efek yang lebih baik dibandingkan dengan pemberiannya secara tunggal



a. Cyproheptadine - Dapat mengurangi sekresi ACTH - Monitoring harus dilakukan terhadap kadar kortisol plasma pagi hari dan kadar kortisol bebas pada urin 24 jam. - Efek samping: sedasi dan hyperphagia - Cyproheptadine bisa diberikan sebagai terapi cadangan bagi pasien yang tidak dapat dioperasi atau yang gagal diterapi dengan terapi konvensional



- Karena laju respon yang dihasilkan tidak lebih dari 30%, pasien harus dipantau apabila terjadi kekambuhan - Regimen terapi:



b. Tretinoin - Dapat mengurangi sekresi ACTH melalui penghambatan aktivitas transkripsional - Digunakan terbatas pada hewan percobaan, dan penggunaan pada manusia belum dapat dipastikan.



4. Glucocorticoid-Reseptor Blocking Agents - Mifepristone (RU-486) merupakan antagonis progesteron-, androgen-, dan glukokortikoid yang menghambat dexamethason suppresion dan meningkatkan kortisol endogen dan kadar ACTH pada subjek normal. - pengalaman terbatas dalam sindrom Cushing menunjukkan bahwa mifepristone sangat efektif dalam membalikkan manifestasi dari hiperkortisolisme.



Evaluasi dari Outcome Terapi - Monitoring kadar kortisol bebas di dalam urin 24 jam dan kadar kortisol di dalam serum, hal ini penting apabila nantinya terjadi insufisiensi pada pasien Cushing’s sindrome. - Sekresi steroid harus di monitor dengan semua terapi obat dan pemberian kortikosteroid diberikan apabila diperlukan.



DAFTAR PUSTAKA DiPiro, Cecily V, dkk. 2009. Handbook of Pharmacotherapy seventh edition.New York: McGrow Hill Companies