Fungsi Mikrometer Sekrup [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Fungsi Mikrometer Sekrup



Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang ketelitian pengukurannya sangat teliti karena memiliki ketelitian 0,01 mm. Alat ini dalam ilmu fisika biasanya digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar, dan ketebalan suatu benda. Mikrometer sekrup terdiri atas rahang utama sebagai skala utama dan rahang putar sebagai skala nonius. Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran. Kala utama mikrometer sekrup dibagi dalam satuan milimeter dan setiap 5 mm diberi angka. Jika selubung pengukur mikrometer sekrup ini diputar satu kali putaran penuh, rahang akan bergeser (maju atau mundur bergantung pemutarannya) sebesar 0,5 mm dan jika diputar dua putaran penuh rahang akan bergeser 1 mm. Selubung pengukur ( skala nonius) pada mikrometer sekrup dibagi menjadi 50 bagian dan tiap 5 bagian diberi angka sehingga 1 skala selubung pengukur memiliki panjang 1/50 × 0,5 mm = 0,01 mm. Angka ini menunjukkan nilai skala terkecil dari nonius pada mikrometer sekrup. Berarti ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,01 mm. Mikrometer sebenanrnya



memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :  Mikrometer Luar, digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.  Mikrometer dalam, digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda  Mikrometer kedalaman, digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.



Fungsi Jangka Sorong



Fungsi Jangka Sorong selanjutnya adalah untuk mengukur dimeter dalam suatu benda. Tentunya bendabenda yang memiliki diametir adalah benda yang mberbentuk bulat atau bola serta elips. Dengan cara menjepitkan lengan capit yang dimiliki oleh jangka sorong pada benda tersebbut secara tepat maka ukuran yang dimiliki benda akan tertera dengang jelas dan tepat . Sekali lagi Skala utama pada jangka sorong akan menunjukan ukuran real benda tersebut dan skala nonius akan menunjukan ukuran yang lebih detail. Ukuran sebenarnya adalah jumlah kedua ukuran yang ditunjukan oleh skala- skala tersebut. Dengan demikian anda akan mendapatkan ukran diameter dari sebuah benda secara jelas dan rinci. Fungsi jangka sorong laianya adalah sebagai alat ukur ketebalan atau kedalaman suatu benda. Ukuran yang



detail akan selalu ditunjukan oleh jangka sorong melalui garis skalanya. Dalam pengukuran ketebalan dan kedalaman anda hanya harus mengapitkan lengan penguku pada benda tersebut. Benda yang diukur biasanya berupa piston atau silinder yang akan digunakan menjadi salah satu partikel mesin. Jangka sorong juga bisa digunakan untuk mengukur ketebalan lensa optic secara tepat. Besaran yang memiliki skala tertentu pada jangka sorong akan menunjukan ukuran benda- benda tersebut secara rinci atau detail. Dengan adanya jangka sorong maka ketepatan ukuran dalam mengplikasikan suatu bend a akan terwujud.



Fungsi Neraca



Neraca adalah suatu alat untuk mengukur massa benda. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan SI-nya adalah kilogram (kg). Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N). Untuk mengukur massa benda dapat digunakan neraca atau timbangan. Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.



Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas.