18 0 1 MB
PT. MULTI SERVISINDO SARANA
S.O.P PERALATAN PENGAMANAN
Dibuat Oleh
Disetujui Oleh
Manajer QHSE
Direktur
CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN Perubahan No
Tanggal
No. Rev
Bagian
Halaman
Uraian Perubahan
Paraf
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 1 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN BAB I PENDAHULUAN
A. Ruang Lingkup Pelaksanaan pemeliharaan terhadap peralatan keamanan difungsikan agar alat dapat berkerja secara normal dalam melakukan pemeriksaan keamaan. Adapun alat yang diperlukan dalam membantu proses keamanan , diantaranya: 1. Alat pendeteksi bahan organik dan non – organik 1) Berupa mesin X – ray 2. Alat pendeteksi metal atau non metal Pelatan yang berfungsi sebagai pendeteksi bahan metal atau non metal yaitu: 1) Mesin X – ray; 2) Gawang pendeteksi metal (walk through metal detector/ WTMD); 3) Pendeteksi metal genggam (hand held metal detector/ HHMD). 3. Alat pemadam kebakaran 1) Alat pemadam api ringan (APAR) 4. Alat pemantau lalu lintas orang, kargo, pos, kendaraan : 1) System kamera pemantau (closed circuit television / CCTV) 2) Kendaraan patrol 5. Patroli Sistem 1) Guard Tour System
B. Maksud dan Tujuan Maksud Sebagai acuan dalam melaksanakan kegitan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan sehingga tercipta standar/ prosedur yang sama dalam melaksakanan kegiatan tersebut Tujuan Untuk mempertahankan keandalan kinerja dan kemampuan dalam melakukan pengoperasian alat demi terwujudnya keamanan
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 2 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
C. Definisi 1. Pemeriksaan adalah rangkaian kegiatan pemantauan dan penilaian terhadap keandalan kinerja fasilitas keamanan 2. Kalibrasi adalah proses pemeriksaan, penyesuaian keluaran/ indikasi dan pengujian peralatan keamanan untuk memenuhi standar kelaikan operasi yang ditetapkan 3. Fasilitas keamanan adalah peralatan – peralatan yang digunakan dalam upaya mewujudkan keamanan 4. Peralatan keamanan
adalah peralatan yang digunakan untuk mengenali atau
mendeteksi orang, kendaraan atau barang/bahan yang berpotensi melakukan atau digunakan untuk tindakan melawan hukum dalam
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 3 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN BAB II
STANDAR PENGOPERASIAN PERALATAN KEAMANAN A. Standart Operational Procedure Handheld Metal Detector 1. Pendahuluan Hand-Held Metal Detector berguna untuk mendeteksi posisi/letak barang bawaan yang terdapat di pakaian atau dibadan calon penumpang yang berbahan dasar metal ataupun logam. a. Spesifikasi Operating Temperatures
-35°F (-37°C) to 158°F (70°C)
Humidity
To 95% non-condensing
Operating Frequency
95 kHz
Audio Frequency 2kHz Warble Tuning
Automatic
Indicators :
Silent LED Green : Amber : - Red : ALARM condition switch ON (Vibrating
/ Alert Power Battery (Speaker /
/ LED LED
Vibrate Speaker Lights ON LOW
Controls :
- 3 way ON - OFF
Battery
Single 9 volt battery provides up to 60 hours of normal operation. Optional NiMH rechargeable battery provides up to 20 hours on each 12-hour recharge
Dimensions :
Width : 3.25" Thickness : 1.625" Length : 16.5" - Weight : 17.6 oz. (500 g)
Warranty
1 year parts and labor
(8.3 (4.13 (42
Light) Light)
cm) cm) cm)
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 4 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
2. Prosedur Pengoperasian a. Persiapan Pengoerasian Hal yang perlu diperhatikan, Sebelum melakukan penggunaan alat pendeteksi metal genggam (HHMD) yaitu: 1) Periksa kondisi visual tidak ada kerusakan pada alat HHMD (Hand Held Metal Detector) 2) Periksa Kondisi baterei pada lampu indicator Baterei 3) Pastikan setelah kondisi ON di uji coba dahulu sebelum digunakan pada penumpang b. Pengoperasian 1) Prosedur menghidupkan HHMD a) Posisikan switch pada posisi ON b) Lihat lampu indicator, jika warna hijau HHMD siap dioperasikan c) Dan jika lampu indicator warna kuning (lampu indicator pada posisi tengah) menyala maka menandakan baterei low d) Jika pada saat lampu indicator warna merah menyala maka menandakan terdeteksinya bahan logam pada benda yang di deteksi alat HHMD 2) Prosedur operasional a) Pemeriksaan menurut arah jarum jam b) Pemeriksaan dengan detector logam genggam harus dilakukan dengan gerak melingkar ”menurut jarum jam” sambil pemeriksa bergerak keliling tubuh penumpang. Sebelum melakukan pemeriksaan dengan detector logam genggam,pemeriksa harus : •
Meminta dan memperoleh izin penumpang untuk melakukan pemeriksaan.
•
Meminta penumpang untuk membuka pakaian luar yang gembung yang mengganggu pemeriksaan. Pakaian ini harus di sinar-x atau diperiksa manual.
•
Mengontrol barang yang dibuka dan/atau barang jinjingan yang telah lolos pemeriksaan sinar x.
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 5 / 47
•
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Memastikan bahwa barang jinjingan yang dibuka dan diperiksa tetap bisa dilihat oleh penumpang selama pemeriksaan.
•
Memastikan bahwa pemeriksaan dilakukan di lokasi yang tidak akan mengganggu lalu lintas orang yang lewat dari gawang detector logam.
•
Menguji detector logam genggam untuk memastikan bahwa kerjanya baik (yaitu lewatkan detector di atas sebuah benda logam untuk memastikan bunyinya).
Bila melakukan pemeriksaan dengan detector logam genggam,peneriksa harus •
:
Mengarahkan penumpang agar menghadap ke depan dan merentangkan lengannya dan membuka kakinya.
•
Gunakan petunjuk detector logam genggam seperti dijelaskan oleh pabriknya
•
JANGAN SEKALI-KALI menyentuh tubuh penumpang dengan detector logam genggam.
•
Gunakanlah alur pemeriksaan dan prosedur yang sama setiap kali.
•
Mulai dari ujung kepala ,bergerak ke bawah dan keliling tubuh penumpang dengan arah jarum jam sampai tubuh penumpang keseluruhannya diliputi.
•
Gunakan daerah aktifnya detector logam genggam sejajar dengantubuh penumpang ke bawah, gerakkan detektornya dari bahu penumpang ke bawah,kemudian ke atas ,dengan jarak 1-2 inci sampai bagian depan dari tubuh penumpang selengkapnya diperiksa.
•
Bergeraklah kebelakang penumpang dan ulangi prosedurnya di bagian belakang penumpang.
Bila detector logam genggam berbunyi,pemeriksa harus •
:
Memastikan bahwa daerah yang menyebabkan setiap kali bunyi diketahui dengan positif
•
Meminta penumpang untuk menyingkirkan semua benda logam di daerah bunyi alarm.
•
Memeriksa dan memastikan bahwa benda penyebab alarm bukan benda yang berbahaya atau terlarang.
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 6 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
•
Mulai lagi di titik pertemuan bunyi alarm.
•
Lanjutkan prosedur sampai penumpang telah diperiksa secara keseluruhan dan sumber alarm telah diketahui dan diperiksa
3) Prosedur mematikan peralatan •
Cek kembali kondisi visual dari alat HHMD
•
Tekan switch pada posisi off alat HHMD
3. Pemeriksaan akhir 1) Periksa visual alat HHMD kondisi ON atau OFF, apabila alat tidak digunakan 2) Periksa kondisi battery , apabila menggunakan isi ulang segera charging kembali baterrey nya.
2
main
Bersih √
Pemeriksaan Battery Sesuai voltage √
3
4
5
Pemeriksaan fungsi switch / tombol On/ Berfungsi Off Pemeriksaan alert Berfungsi system: a. Audible Berfungsi dan b. Visible menyala Pemeriksaan sensitivitas
√
√
√
Berfungsi √
Tahunan
Semesteran
Pembersihan unit
Triwulan
1
Kriteria
Bulanan
Kegiatan
Mingguan
No
Harian
4. Daftar rincian kegiatan pemeliharaan pencegahan peralatan pendeteksi metal genggam atau HHMD
Tindakan Bersihkan dari debu dan kotoran yang menempel Pastikan voltage battery masih mencukupi untuk mengoperasikan peralatan Pastiakn tombol on/ off dapat difungsikan Pastikan alarm dapat mengeluarkan bunyi Pastikan zone light dalam kondisi menyala Pastikan funsi sensitivitas dapat difungsikan
Procedure Tgl.Efektif Page
6
7
8
: : 15 Januari 2017 : 7 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Pengujian kinerja secara berkala dengan Terdeteksi menggunakan OTP Pemeriksaan Tidak peralatan dari rusak kerusakan fisik
√
√
line up seluruh sistem Berfungsi √
Pastikan peralatan HHMD dapat mendeteksi OTP Pastikan tidak terdapat kerusakan fisik pada peralatan Pastikan seluruh sistem berfungsi dengan normal
B. Standart Operational Procedure Walk Through Metal Detector (WTMD) 1. Pendahuluan Fungsi dari gawang pendeteksi metal digunakan untuk mendeteksi adanya benda logam yang dibawah penumpang
Gambar 1. Blok diagram metal detector Kelebihan Walk- Through Metal Detector HI – PE Multi Zone
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 8 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
a. Mampu mendeteksi berbagai macam benda terdiri dari magnetic, logam non magnet dan paduan keduanya b. Tingkat akurasi skrining pada jalur gawang metal detector sangat akurat dan cepat. Dari ujung bawah sampai atas mistar gawang metal detector c. Tipe HI-PE memungkinkan tingkat tinggi diskriminasi antara massa signifikan logam, seperti senjata yang harus dideteksi, dan efek logam pribadi. Kekebalan yang luar biasa untuk gangguan lingkungan membuatnya mudah digunakan bahkan ketika gangguan listrik ditemui. Kemampuan deteksi independen dari kecepatan perjalanan. d. Walk-Through Metal Detector Tipe HI – PE dapat membedakan masa logam, yang terdapat pada benda –benda logam, senjata yang harus dideteksi e. Tidak mudah rusak ketika terjadi gangguan listrik f. Kemampuan deteksi tidak terpengaruh oleh kecepatan jalan orang yang di skrining g. Perawatan pemeliharaan dan kalibrasi tidak secara periodik dilakukan Jenis sinyal Visual: Tetap atau sebanding dengan massa transit - terlihat dari 6m di bawah pencahayaan 4000 lux. Indikasi visual: 2, 4, 8 atau 20 zona dapat dipilih sesuai kebutuhan 2. Pemeriksaan kondisi awal alat Walk through Metal Detector Sebelum mengoperasikan WTMD, harus mengecek hal-hal berikut : a. pastikan secara visual tidak terdapat kerusakan fisik pada housing panel, control unit, kabel-kabel yang terlihat dan UPS b. tidak terdapat benda-benda pada jalur pemeriksaan yang dapat mengganggu pemeriksaan keamanan; c. pastikan benda-benda yang mempunyai kandungan logam cukup besar (seperti : trolley, pintu besi, jendela besi, tempat sampah besi, dll.), serta peralatan-peralatan elektrik/elektronik
yang
dapat
menimbulkan
interferensi
(seperti
:
generator/genset, trafo besar, panel listrik, dll.) tidak berada dekat WTMD; d. pastikan photocells beserta reflectors yang terletak dibagian tengah panel transmitter dan receiver tidak terhalangi; dan
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 9 / 47
e.
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
peralatan telah terhubung ke sumber tegangan/listrik/UPS, dengan tegangan yang cukup.
3. Pengoperasian a. Memastikan WTDM dapat bekerja sesuai permintaan b. Ketika kodisi tes kalibrasi dan atau operasi setiap hari WTMD harus: 1) Penumpang wajib melepaskan bahan atau aksesoris yang terbuat dari metal, termasuk koin, perhiasan, ikat pinggang, jam tangan, dan sepatu (jika mengandung unsur metal atau besi). Jika didalam tubuh penumpang terdapat implan bedah maka tidak harus untuk dites. 2) Penumpang diharuskan melewati WTMD untuk memastikan bahwa sudah terpisahkan dari bahan metal pada tubuh penumpang sehingga alarm tidak berbunyi. 3) Selalu melewati Walk Through dengan berjalan normal (jalan tidak tergesah – gesah), posisi tubuh tegak saat melewati Walk through sebelum masuk ruang steril 4) Pastikan alarm Walk through clearly, dan bila terdapat bunyi stop penumpang dan skrining kembali. 4. Kalibrasi WTMD Hanya petugas berwenang, vendor, dan kontraktor saja yang boleh melakukan uji kalibrasi. a. Uji kalibrasi WTMD dilakukan apabila: 1) Terdapat instalasi WTMD baru 2) Terjadi pemindahan WTMD ke lokasi lain (baru) 3) Ketika teknisi melakukan pemeliharaan atau perawatan rutin WTMD 4) Setelah 90 hari sejak uji kalibrasi terakhir ( uji kalibrasi dilakukan 3 bulan sekali) 5. Standart penempatan WTMD pada Security Check Point a. Peletakan perangkat Reicever (RX) perangkat harus sejauh mungkin dari gangguan gelombang elektromagnetik sehingga idealnya harus sejauh mungkin dengan Monitor dan Conveyor belt dari x -ray
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 10 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Gambar 2. Proses penataan Walk through metal detector pada SCP b. Meyediakan jalur khusus untuk staf atau petugas Memberikan jalur khusus bagi Angkutan personil (AP) karena tidak perlu petugas atau staf melalui jalur metal detektor
Gambar 3. Penyediaan jalur untuk AP c. Jalur skrining bagasi ( barang) Untuk menghindari alarm palsu dari arah gerakan bagasi maka perlu penentuan jarak awal dan akhir penempatan bagasi( barang) pada kovenyor, dimana barang – barang tersebut akan dibawah kembali oleh penumpang. Hal ini juga perlu mengatur penumpang agar tidak berdesakan saat mengatur penumpang yang bisa menjadikan kendala pada control sistem
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 11 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Gambar 4. Penempatan bagasi d. Perlu penataan celah antara WTMD dengan dinding atau sekat Disarankan bahwa hambatan terbuat dari bahan isolasi (kayu, kaca, Lexan, plastik panel, cordons, hiasan arsitektur dalam bahan isolasi), sehingga setiap gerakan karena Benturan tidak mempengaruhi antena dari detektor logam. Untuk alasan yang sama, hindari kontak langsung antara hambatan dan probe logam detector.
Gambar 5. Jarak penataan WTMD dengan dinding 6. Daftar rincian kegiatan pemeliharaan pencegahan peralatan gawang pendeteksi metal
Pembersihan : a. Main Unit
1
Tahunan
Semesteran
SOP PERALATAN PENGAMANAN Triwulan
Kegiatan yang Kriteria dilaksanakan
:
Bulanan
No
Subject
Mingguan
Page
: : 15 Januari 2017 : 12 / 47
Harian
Procedure Tgl.Efektif
Tindakan
Bersih
√
b. UPS
Bersih
√
c. Lokasi
Bersih
√
•
Bersih dari debu dan kotaran yang menepel
Sesuai
√
•
sesuai
√
Pastikan main voltage sesuai yang dipersyaratkan Pastikan output voltage sesuai yang dipersyaratkan
sekitar penempatan peralatan Pemeriksaan supply voltage:
2
a. Main supply voltage
•
3
Pemeriksaan kabel Tidak –kabel dan terkelupas konektor yang terlihat
Tahunan
Semesteran
Triwulan
Bulanan
Kegiatan yang Kriteria dilaksanakan
Mingguan
No
Harian
b. Output voltage UPS
Tindakan
√ •
Pastikan kabel – kabel dan konektor yang terlihat dalam kondisi baik
Procedure Tgl.Efektif Page
4
: : 15 Januari 2017 : 13 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Pemeriksaan interferensi: a. Mekanikal
b. Elektrikal
Tidak terdapat inteferensi
•
Pastikan benda – benda mekanikal disekitar penempatan WTMD tidak menyebabkan timbulnya intefenrensi
•
Pastikan peralatan elektronik disekitar penempatan WTDM tidak menyebabkan inteferensi
•
Pastikan alarm dapat berbunyi Pastikan zona light dapat menyala
√
Tidak
√
terdapat interferensi 5
Pemeriksaan alert system : a. Audible b. Visible
Berfungsi Berfungsi dan menyala
√
•
√
•
6 Pemeriksaan control unit 7
√
berfungsi
•
Pemeriksaan display indicator a. Ready light Menyala √ b. Alarm light
Menyala
√
Menyala
√
c. LCD panel LED bar graph 8
9
Menyala
Pemeriksaan system programming
Berfungsi
Pemeriksaan tingkat sensitivitas
Berfungsi
Periksa kondisi tombol – tombol pada main unit dapat bekerja
√
Pastikan benda – benda mekanikal disekitar penempatan WTMD tidak menyebabkan timbulnya intefenrensi • Pastikan alarm light menyala • Pastikan LCD panel menunjukan kondisi operasi peralatan • Cek kondisi LED bar graph kondisi menyala • Pastikan system alat dapat mendeteksi benda yang diuji
• √
Pastikan sensitivitas alat sesuai dengan benda yang akan di uji
Procedure Tgl.Efektif Page
10
: : 15 Januari 2017 : 14 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Line up seluruh Berfungsi sistem
√
•
Pastikan seluruh system pada WTMD bekerja normal
C. STANDART OPERATIONAL PROCEDURE X – RAY 1. Pendahuluan Mesin x – ray yang dijelaskan pada pembahasan ini menggunakan tipe PX 6.4. Checkpoint Sistem X-ray pada tipe PX 6.4 memberikan kualitas gambar yang sangat baik. Pengaturan PX 6.4 memungkinkan operator untuk secara efisien dan akurat menskrining
tas, ransel, paket dan paket, surat, dan
sebagainya dari objek terkecil sampai menengah. Kemampuan imaging yang luar biasa memfasilitasi deteksi cepat beberapa ancaman, termasuk senjata, narkotika, bahan peledak dan barang selundupan lainnya. 2. Spesifikasi X –ray PX 6.4 a. Umum Lorong pembuka : Lebar : 640 mm (25.2") Tinggi : 430 mm (16.9") Tinggi Conveyor: 812 mm (32") Daya : 100-240 VAC ±10% 50/60 Hz ±1% 1.0 KVA max Kecepatan Conveyor: 0.22 m per sec +2/-8% @ 50 Hz 0.26 m per sec +2/-8% @ 60 Hz
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 15 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Kapasitas konveyor: 100 kg (220 lbs)
b. Spesifikasi fisik tinggi: 1346 mm (53") lebar : 862 mm (34") panjang : konveyor pendek : 1700 mm (67") konveyor menengah: 2236 mm (88") konveyor panjang: 3030 mm (119.3") Berat : 522 kg (1150 lbs) Suhu operasi : 0° to 40° C (32° to 104° F) 3. Prosedur pengoperasian a. Persiapan pengoperasian Persiapan pengoperasian dilakukan sebelum pengoperasian alat, diantaranya: 1) Pastikan secara visual tidak terjadi kerusakan fisik pada housing panel, monitor, contlor unit (keyboard, mouse, mouse pad), dan kabel –kabel pada X – ray serta UPS 2) Jangan menghubungkan USB memory device/ flash disk dengan computer system yang berpotensi/ memiliki resiko menyebabkan terinfeksinya computer oleh virus. 3) Pastikan semua housing panel dalam keadaan tertutup dan terkunci 4) Pastikan lead curtain dalam kondisi baik dan tidak ada yang terbuka 5) Pastikan konveyor belt tidak mengalami kerusakan 6) Pastikan emergency stop tidak dalam kondisi ditekan 7) Tidak ada benda pada lorong pemeriksaan 8) Peralatan telah terhubung dengan sumber tegangan/ UPS b. Pengoperasian 1) Semua barang dari penumpang harus melawati mesin X – ray 2) Barang atau bagasi di tempatkan pada konveyor belt mesin X – ray pada posisi yang tepat untuk pemeriksaan dan memastikan jarak antara dua bagasi atau barang bawaan
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
3) Mantel, jaket, topi, ikat pinggan, ponsel, jam tangan, kunci dan barang – barang yang mengandung unsur logam diperiksa melalui X - ray 4) Operator X – ray wajib melihat dengan teliti isi dari barang penumpang lewat monitor X- ray 5) Bila pada saat pemeriksaan pada monitor tampil benda yang mencurigakan, maka operator mesin x –ray menginformasikan kepada pemeriksa bagasi mengenai keterangan detail dari benda yang mencurigakan untuk dilakukan
1
Safety check: a. Pemeriharaan curtain b. Pemeriksaan shielding
2
kriteria
lead
Tidak sobek
lead
Tertutup rapat
c. Pemeriksaan konveyor belt
Tidak Sobek
d. Pemeriksaan conveyor roller e. Pemeriksaan housing panel
Tidak macet Tertutup rapat
f. Pemeriksaan kabel – kabel dan konektor yang terlihat’
Tidak rusak Max.
g. Leakage test
1µSv/jam pada jarak 10cm dari permukaan mesin X – ray
radiation
Tahunan
yang
smesteran
Kegiatan dilakasanan
Triwulan
No
Bulanan
pemeriksaan secara manual.
Mingguan
Page
Subject
: : 15 Januari 2017 : 16 / 47
Harian
Procedure Tgl.Efektif
Tindakan
c.
Ganti bila sobek
d.
Kencangkan baut- baut bila ditemukan lead shielding tidak rapat
e.
Ganti bila sobek
f.
Lubrikasi konveyor roller secara rutin
g.
Kencangkan baut –baut pada housing panel bila tidak rapat Pastikan kabel –kabel pada konektor dalam kondisi baik
h.
i. Jangan
operasikan perlatan bilan radiasi melebihi 1µSv/jam
Pembersihan: a. Unit bagian luar
Bersih
•
b. Unit bagiat dalam
Bersih
•
Bersih dari debu dan kotoran yang menempel Bersih dari debu dan kotoran yang menempel serta pastikan secara visual tidak terdapat
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 17 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
c. Monitor d. UPS e. Lokasi penempatan X - ray
Bersih Bersih Bersih
3
Pembersihan pemeriksaan barriers
Bersih
4
Pemeriksaan control elements: a. Key switch b. Power on/off key c. Emergency stop key d. Tuts key/ keyboard e. Mouse pad/ mouse roller f. Forward/ reverse
Berfungis Berfungis Berfungis Berfungis Berfungis
5
Pemeriksaan ((proctective wiring
Terhubung dengan ground
•
6
Pemeriksaan supply voltage a. Main input voltage
Sesuai
•
dan light
PE earth)
Berfungis
• • • •
• • • • • •
•
kerusakan kabel ataupun modulnya Bersihkan bilah kotor Bersihkan bila kotor Bersihkan bilah kotor Pastikan tidak ada benda yang menghalangi light barriers
Ganti bila rusak Ganti bila rusak Ganti bila rusak Ganti bila rusak Ganti bila rusak Pastikan tombol forward/ reverse dapat difungsikan Pastikan kabel PE terhubung dengan ground
Pastikan main voltage sesuai dengan yang dipersyaratkan Pastikan output UPS sesuai dengan yang dipersyaratkan Emergency stop dapat berfungsi
b. Output voltage UPS
Sesuai
7
Pemeriksaan emergency stop switch
berfungsi
•
8
Pemeriksaan interlock system
Berfungsi
•
Pastikan interlock system dapat difungsikan
9
Pemeriksaan indicator lamp: a. Power – on lamp
hidup
•
b. X – ray generator on lamp
hidup
•
Pemeriksaan safety roller (spring roller) pada sisi input dan output
Dapat dilepaskan
•
Pastikan power – on lamp dalam kondisi hidup Pastikan generator on lamp lamp dalam kondisi hidup Pastikan safety rollers pada sisi input dan output dapat dilepaskan
10
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 18 / 47
11
Subject
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Pemeriksaan monitor: a. Tombol pengendali monitor b. Brightness c. Sharpness d. Contrast
12
Pemeriksaan motor difungsikan
13
Pemeriksaan generator kontlor
14
Pemeriksaan seluruh functional test, antara lain: a. Organic& inorganic stripping b. Zoom in/ zoom out c. Black & white image d. Image density/ high resolution e. Automatic threat detection system f. Threat image protection g. Image archives/ image recall Pemeriksaan kapasitas hardisk
15
:
drum dapat
• Berfungsi
Berfungsi Berfungsi Berfungsi
•
Pastikan tombol pengendali monitor dapat difungsikan Pastikan tombol Brightness, sharpness, contrast dapat difungsikan
Tidak terdapat bunyi dan kebocoran oli Sesuaikan dengan masing – masing tipe x –ray yang digunakan
•
Pastikan tidak terdapat bunyi dan kebocoran oli pada drum motor
•
Pastikan pengaturan generator sesuai dengan yang dipersyaratkan
Berfungsi
•
Pastikan fungsi pendukung untuk megatur image/ gambar dapat berfungsi
•
Pastikan kondisi hardisk masih cukup untuk menyimpan hasil gambar dari pedeteksian
Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi
Berfungsi Berfungsi
Masih dapat digunakan untuk menyimpa n gambar
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 19 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
D. Standart Operasional Prosedur Mobil Patroli (Suzuki Escudo 2006) 1. PENDAHULUAN Fungsi mobil patroli adalah sebagai sarana untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam area private . Serta mencegah kerugian harta benda dan menemukan pengerusakan setelah jam kerja. a. Spesifikasi Unit Type
: G 16 A, SOHC
Displacement
: 4 in – Line
Piston Displacement : 1.590 cc Seating
: 5 persons
Fuel Tank
: 66 liters
Oil Tank
: 4,5 liters
b. Pengenalan Bagian
2. Langkah sebelum Pengoperasian Kendaraan Patroli a. Melihat situasi sekitar/sekeliling mobil bahwa tidak ada hambatan saat mengoperasikan, dengan cara memutari mobil.
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 20 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
b. Check level oil engine deepstick.
c. Check level air radiator pada reservoir tank.
d. Check fuel level/Fuel indicator gauge
e. Check level electrolit battery f. Check washer fluid g. Check ketegangan timing belt dan belt alternator tingkat toleransi kekencangan 6 - 88 mm apabila diberi tekanan sebesar 100N/10kg. h. Periksa tekanan udara seluruh ban i. Posisikan tuas pemindah transmisi pada posisi netral “N” j. Posisikan tempat duduk operator/pengemudi dalam keadaan nyaman untuk berkendara
Procedure Tgl.Efektif
: : 15 Januari 2017 : 21 / 47
Page
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
k. Check fungsi lampu, lampu depan, lampu belakang, lampu kabin dan lampu hazard l. Atur posisi kaca spion untuk membantu pandangan kita saat berkendara
3.
Langkah Pengoperasian Kendaraan Patroli a. Dalam pemanasan pertama pastikan handle transmisi dalam posisi netral “N” dan parking brake dalam posisi on (brake) b. Putar kunci kontak ke posisi “ON”. Jangan nyalakan engine lebih dari 15 menit jika dalam pertama mencoba tidak menyala, tunggulah 15 menit lagi. c. Lakukan pemanasan mesin antara 3 - 5 menit. d. Pasang sabuk pengaman e. Release lever parking brake f. Injak pedal kopling, masukkan transmisi 1 untuk mengawali pengoperasian unit serta lepas pedal kopling secara perlahan (hindari perpindahan transmisi ke lebih tinggi saat mengendarai dengan pelan). g. Mobil patroli siap dioperasikan.
4. Daftar
rincian
kegiatan
pemeliharaan
dan
pencegahan
Tahunan
Semesteran
Triwulan
Kriteria
Bulanan
Kegiatan
Mingguan
No
Harian
maintenance) mobil patroli.
Tindakan
(preventive
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 22 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN Bersihkan dari debu dan
Pembersihan 1
kotoran yang menempel
√
bagian luar dan Bersih
pada
dalam unit
dalam
maupun luar
Pemeriksaan 2
bagian
air √
radiator dan air Cukup
Pastikan
batas
air
radiator
dan
air
pembasuh kaca dalam
pembasuh kaca
kondisi level, apabila kurang segera tambah
Pemeriksaan/ 3
Pastikan bahan bakar
√
pengecekan bahan Cukup
terisi
bakar Pemeriksaan 4
mesin,
Pastikan
oli
minyak Cukup dan
rem dan oli power Baik
√
power steering dalam keadaan level, apabila kurang segera tambah Pastikan kondisi cairan
√
Pemeriksaan
elektrolit level/cukup
cairan
elektrolit 5
clamp battery
dan Baik
dan
cukup
Pastikan clamp battery √
terpasang
Tahunan
Semesteran
Triwulan
Bulanan
Kriteria
Harian
Kegiatan
Mingguan
rapat/kencang
No
mesin,
minyak rem dan oli
steering
battery,
oli
Tindakan
dengan
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 23 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN Pastikan seluruh lampu unit menyala dengan
6
Pemeriksaan lampu – lampu
√
Fungsi
normal,
baik
fungsi
lampu
seign,
fungsi
lampu hazzard, lampu dim, lampu rem dll. Pemeriksaan 7
8
Pastikan tekanan udara
tekanan
√
ban Tepenuhi
ban kendaraan sesuai
kendaraan
dengan standar operasi
Pemeriksaan
Pastikan
kekencangan
Sesuai
√
belt
drive belt unit
fungsi
sesuai
standar
kekencangan
Pemeriksaan 9
kekencangan
Pastikan
pintu
kendaraan
dapat
dibuka/tutup dan fungsi √
pada Berfungsi
lockdoor
bagian kendaraan
berfungsi
normal, serta kaca dapat terbuka
dan
tertutup
dengan normal Pastikan service berkala 10
Service berkala
√
Terpenuhi
√
√
√
dilakukan
sesuai
ketentuan
11
Pengujian kinerja secara berkala
Memenuhi Standar kelaikan
Pastikan √
dalam
peralatan kondisi
layak
untuk dioperasikan
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 24 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
E. Alat Pemadam Api Ringan (Apar) 1.
Pendahuluan APAR atau alat pemadam api ringan yaitu peralatan portabel yang dapat dibawa dan dioperasikan dengan tangan, berisi bahan pemadam bertekanann yang dapat disemprotkan dengan tujuan memadamkan api. Tabung dan isinya antara ½ Kg s/d 16 Kg. Serta memiliki tekanan standart antara 11 – 16,8 bar. Dalam hal ini akan di bahas mengenai APAR yang berjenis powder atau serbuk kimia kering yang bertipe stored pressure.
Gambar Unit
Gambar Bagan
Cara kerja apar jenis stored pressure adalah saat menekan pengatup / handle pengoperasian, gas CO2 / N2 mendorong tepung kimia kering keluar melalui pipa keluar, selang dan pemancar. 2.
Keunggulan Serbuk Kimia Kering a. Serbuk kimia kering tidak berbahaya agi manusia b. Sebagai pemisah udara ( O2 ) dari api benda yang terbakar c. Bukan penghantar arus listrik d. Efektif digunakan di ruangan terbuka asalkan angin tidak terlalu kuat e. Dapat menyerap panas sekaligus dapat mendinginkan
3.
Persyaratan Teknis APAR : a. Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat )
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 25 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
b. Dilengkapi dengan etiket cara – cara penggunaan yang memuat urutan singkat dan jelas tetang cara penggunaannya c. Segel harus dalam keadaan baik d. Tidak ada kebocoran pada membran tabung gas tekanan tinggi ( Cartridge ) e. Slang harus dalam keadaan baik dan tahan tekanan tinggi f. APAR jenis busa / foam, tabung dalamnya tidak bocor serta lubang pengeluaran tidak tersumbat g. Bahan baku pemadaman harus selalu dalam keadaan baik h. Tutup tabung harus baik dan tertutup rapat i. Warna tabung harus mudah dilihat 4.
Standart pemasanganan penempatan APAR : a.
Setiap APAR dipasang pada posisi yang mudah dilihat dan dijangkau
b.
Pemasangan APAR harus sesuai dengan jenis benda / tempat yang dilindungi
c.
Setiap APAR harus dipasang menggantung
d.
Pemasangan APAR dengan ketinggian max. 1,2 mtr
e.
Pemasangan APAR tidak boleh diruangan yang mempunyai suhu lebih dari 49º C dan di bawah 4º C
5.
Cara Penggunaan APAR : a. Ambil APAR dari tempatnya b. Bebaskan selang dari jepitannya c. Cabut pin pengaman d. Pegang nozzle dengan tangan kiri arahkan keatas e. Tekan katup/handle (untuk tes alat) f. Ambil jarak ideal ± 4 meter dibelakang arah angin g. Arahkan nozzle ke sumber api h. padamkan dari api yang terkecil
Procedure Tgl.Efektif Page
6.
: : 15 Januari 2017 : 26 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN : a. Dilakukan pengecekan berkala per-6 bulan. b. Untuk menghindari pembekuan media pada tabung pemadam api, harap dilakukan 1 kali pembolak-balikan tabung per-bulan. c. Dilakukan pengecekan tekanan dalam tabung dengan mengecek pressure/indikator yang berada pada handle atau katup penekan. d. Dilakukan pengecekan selang pada tabung pemadam api. e. Dilakukan pembersihan tabung untuk menghindari karat dan korosi. f. Diletakkan pada jalur jalan keluar. g. Penempatan APAR harus berada pada area yang bebas hambatan, sehingga mudah untuk dijangkau pada saat dibutuhkan dengan cepat h. Dekat dengan pintu dan diberi label yang mudah dibaca serta terlihat dengan dengan jelas. i. Cukup dekat dengan daerah yang berbahaya. j. Bila diletakkan pada gantungan ( hanger) , tinggi handle ( pegangan) dari lantai = 120 cm k. Pada gedung bertingkat usahakan posisi diletakkannya APAR adalah pada posisi yang sama, diletakkan pada sudut-sudut gang ( koridor) atau dekat pintu tangga.
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Kriteria
1
Pembersihan unit
2
Pemeriksaan tekanan/pressure dari Sesuai tabung
3
Pemeriksaan penututp
4
Pemeriksaan bracket/gantungan APAR
main
segel
Tahunan
Kegiatan
Semesteran
No
Triwulan
Daftar rincian kegiatan pemeliharaan (preventive maintenance) APAR
Bulanan
7.
Subject
Mingguan
Page
: : 15 Januari 2017 : 27 / 47
Harian
Procedure Tgl.Efektif
Bersihkan dari debu dan kotoran yang menempel Pastikan pressure gauge pada posisi aman/standart (jarum berada pada warna hijau) Pastikan lock handle tabung tersegel Pastikan bracket/gantungan kuat untuk menopang tabung, pastikan baut/paku terpasang dengan kencang
√
Bersih
√
√
Sesuai
Sesuai √
5
Pemeriksaan hose/selang tabung
Tidak rusak
6
Periksa tanggal Sesuai kadaluarsa tabung
7
Pemeriksaan Tidak peralatan dari rusak kerusakan fisik
8
Pengujian fungsi Berfungsi tabung APAR
Tindakan
√
√
√
√
Pastikan selang tabung tidak retak/crack, tidak kaku Pastikan tanggal kadaluarsa tabung masih berlaku Pastikan tidak terdapat kerusakan fisik pada peralatan Pastikan kinerja tabung berfungsi dengan normal
Procedure Tgl.Efektif
: : 15 Januari 2017 : 28 / 47
Page
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
F. CCTV (CLOSED CIRCUIT TELEVISION) 1. Pendahuluan Secara umumnya adalah beberapa rangkaian Kamera yang melakukan proses perekaman gambar/visual, biasa berupa gambar saja ada juga yang sebagian lagi yang juga langsung memakai perekam suara (audio video), secara online maupun nirkabel.
Gambar. Camera CCTV Fungsi CCTV adalah sebagai kamera pengintai dalam segi keamanan. Hasil perekaman CCTV akan tersimpan dalam harddisk DVR (Digital Video Recorder). Secara umum bentuk kamera CCTV ada dua jenis yaitu kamera IR dan kamera Dome, keunggulan kamera IR adalah kamera dapat melihat di area yang minim cahaya atau tidak terdapat cahaya. Sedangkan kamera dome digunakan pada area yang pencahayaannya baik dan juga memiliki bentuk yang sederhana, ada juga kamera dome yang dilengkapi dengan infra merah. 2. Spesifikasi CCTV Tipe Dome Camera
Pick-up Element
1/3" HR color CCD image sensor
Number of Pixels
976(H) x 494(V) / 976(H) x 582(V)
Resolution
700 TVL
Min. Illumination
0.1 Lux / F2.0
S/N Ratio
More than 48dB (AGC OFF)
Electronic Shutter
1/60 (1/50) to 1/100,000 sec.
Lens
f3.6 / F2.0
Lens Angle IRIS Mode
98.3° (Diagonal) / 76.3° (Horizontal) / 56.2° (Vertical) AES
Procedure Tgl.Efektif
: : 15 Januari 2017 : 29 / 47
Page
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
White Balance
ATW
Video Output
1.0 Vp-p composite, 75Ω
Operating Temperature
0℃~40℃
Power Source (±10%)
DC12V
Current Consumption (±10%) 70mA Dimensions (mm)**
100(Ø) × 60(H)
3. Spesifikasi CCTV Tipe IR Camera MODEL
Model 1 1/3" Color CCD
Pick-up Element Number of Pixels Resolution
512(H) x / 512(H) x Standard
Min. Illumination IR Effective Range S/N Ratio Electronic Shutter Lens Lens Angle White Balance AGC IRIS Mode
AES
IP Rating
IP67
Video Output Operating Temperature
Current Consumption (±10%)
1/3" H.R. Color CCD x 494(V) 768(H) /
492(V) 582(V)
752(H) x 582(V)) 600TVL
0.1 Lux / F2.0, 0 Lux (IR ON) 5 Up 6to 40 u Moremeters than n 48dB (AGC off) it to 1/100,000 sec. 1/60 (1/50) s f6.0m
IR LED
Power Source (±10%)
Model 2
DC12V
m 5/ F2.0 4 A ° T A W u t o
1.0Vp-p composite, 75Ω 20℃ ~40 70mA (IR℃OFF), 590mA (IR ON)
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 30 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
4. Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pemasangan kamera a.
BNC (Bayonet Neill Concelman) connector adalah tipe konektor RF yang pada umumnya dipasang pada ujung kabel coaxial, sebagai penghubung dengan kamera CCTV dan alat perekam (DVR) maupun secara langsung ke monitor CCTV. Konektor BNC
b.
Kabel Coaxial merupakan sebuah jenis kabel yang biasa digunakan untuk mengirimkan sinyal video dari kamera CCTV ke monitor. Ada beberapa tipe kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6 dan RG-11. Penggolongannya berdasarkan diameter kabel dan jarak maksimum yang direkomendasikan untuk
instalasi
kabel
tersebut.
Lihat
Gambar Penampang kabel Coaxial
tabel
dibawah
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 31 / 47
c.
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Peralatan untuk Crimp kabel coaxial digunakan sebagai alat bantu untuk memasang konektor BNC pada kabel coaxial.
Gambar. Tang Crimping
d.
Kabel Power digunakan untuk memasok tegangan AC (searah) 220 V ke adaptor atau power supply kamera CCTV. Biasanya tipe kabel power yang digunakan adalah NYA (2×1,5mm) maupun NYM (3×2,5mm). Instalasi kabel power ini sebaiknya juga menggunakan pipa high impact conduit.
e.
Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun adapula yang menggunakan tegangan 24 Volt (AC) maupun 24 Volt (DC). Hal ini tergantung pada jenis atau tipe kamera yang digunakan.
f.
Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi beberapa type yaitu kamera Fixed Dome, kamera IP, kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom). Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran anda. Jika anda membutuhkan sebuah kamera yang perlu diperhatikan adalah mempelajari spesifikasi kamera CCTV sebelum membeli. Biasanya spesifikasi yang diberikan berupa format lensa CCD (Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal (1/2″, 1/3″dan 1/4″), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang berkaitan dengan kesensitifan kamera terhadap cahaya, Varifocal lens yang berkaitan dengan pegaturan sudut/jarak pandang kamera dan bisa diatur secara manual, indoor, outdoor, dan lain-lain.
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 32 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Jenis Kamera CCTV g.
DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman video
yang
telah
terpantau
oleh
kamera
CCTV.
Besar
kecilnya
kapasitas penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun adapula yang diupgrade hingga 1 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4 dan avi. Dan biasanya input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera.
Gambar DVR
h.
Monitor CCTV ada yang masih menggunakan tabung CRT dan adapula yang menggunakan LCD. Monitor tersebut dapat menampilkan keseluruhan gambar dari kamera sesuai inputan ke DVR maupun Multiplexser. Tampilan kamera-kamera dapat dilihat pada monitor dengan pembagian yang berbeda (satu tampilan kamera, matrik 2×2, matrik 3×3 dan matrik 4×4).
Gambar Monitor CCTV
i.
Setelah anda mengetahui peralatan atau material yang telah disebutkan, di bawah ini merupakan gambaran sistemnya.
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 33 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Gambar Rangkaian CCTV
5. Persiapan pengoperasian Sebelum melakukan pengoperasian sistem kamera pemantau perlu diperhatikan halhal berikut ini : a. Pastikan titik dimana kamera pemantau dipasang, gunakan kamera tipe IR (Infra Red) jika area kurang pencahayaan. Gunakan kamera tipe dome jika area cukup pencahayaan. b. Pilih titik yang dapat melihat objek yang dipantau dalam memasang cctv. c. Pasang bracket ke tempat yang kuat sebagai stand cctv. d. Kabel instalasi cctv menggunakan kabel coaxial 75Ω, hindari kabel yang tertekuk/terbentur. Pasang connector BNC (Bayonet Neill Concelman) pada kabel coaxial e. Pasang eksternal adapter cctv 12V. f. Gunakan UPS saat pemasangan power DVR dan power kamera. g. Pastikan secara fisual tidak terdapat kerusakan fisik pada monitor, DVR dan UPS. h. Jangan menggunakan penyimpan eksternal yang terdapat virus saat pengambilan data rekaman pada DVR.
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 34 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
6. Prosedur pemeliharaan dan perawatan CCTV Berikut ini adalah tata cara dan langkah dalam proses pemeliharaan dan perawatan CCTV : a. Inspeksi kabel dan connector yang terhubung ke cctv maupun ke DVR, hindarkan kabel yang tertekuk. Cek kekencangan connector output kamera maupun input ke DVR. b. Inspeksi bracket cctv serta kekencangan baut bracket, serta inspeksi bracket dari keretakan dan beri cairan anti korosi untuk menghindari korosi pada bracket cctv. c. Bersihkan bagian luar dan dalam cover dome (pada tipe kamera dome). d. Bersihkan kaca retina kamera dengan menggunakan cairan pembersih khusus. e. Pastikan secara visual tidak terdapat kerusakan visik pada monitor dan DVR.
Tahunan
Semesteran
Triwulan
Bulanan
Mingguan
7. Daftara rincian kegiatan pemeliharaan dan perawatan cctv
Kegiatan
Kriteria
1
Pembersihan : a. DVR b. Monitor c. UPS d. Pembersihan ruangan
Bersih
√
Bersihkan dari debu dan kotoran yang menempel
2
Pemeriksaan power input
Sesuai
√
Pastikan input power sesuai dengan standar
3
Tidak Pemeriksaan kabel dan Terkelupas konektor Dan kendor
4
Pemeriksaan CCTV
supply
bracket
Harian
No
√
Sesuai dan Tidak ada korosi √
Tindakan
Pastikan kabel dan konektor dalam kondisi baik Pastikan bracket/ gantungan kuat untuk menopang CCTV, pastikan baut/paku terpasang dengan kencang, beri
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 35 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
6
Periksaan fungsi pengendali multiscreen Berfungsi display dan monitor select area
√
No
Kegiatan
Kriteria
Pastikan auto dan manual recording berfungsi • Pastikan layar monitor dapat menampilkan beberapa gambar hasil pendektesian • Pastikan peralatan dapat menampilkan gambar dari kamera tertentu pada layar monitor.
7
Pemeriksaan jaringan
Berfungsi
√
8
Pemeriksaan monitor fungsi contrast, Berfungsi brighnest, dan sharpness.
√
9
Pemeriksaan kamera Tidak dari kerusakan fisik rusak
10
Dilakukan Pemeriksaan kapasitas setiap penyimpanan rekaman 300 jam
√
√
Tahunan
√
Semesteran
Berfungsi
Triwulan
fungsi
Bulanan
Pemeriksaan perekam
Harian
5
Mingguan
semprot dengan cairan anti korosi.
Tindakan Pastikan peralatan terhubung dengan jaringan Pastikan fungsi contrast, brighnest, dan sharpness dapat dioperasikan. Pastikan tidak ada kerusakan fisik pada kamera Pastikan kapasitas media penyimpanan dapat menyimpan data
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 36 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN selama minimal 300 jam
Sesuaikan dengan kebutuhan
Pengaturan setting
system
12
Pengujian secara berkala
kinerja
13
Line up/inspeksi Berfungsi seluruh instalasi CCTV
11
Sesuai standar kelayakan
√
√
√
Pastikan system setting dalam kondisi default setting atau sesuaikan dengan kebutuhan operasional Pastikan peralatan dalam kondisi layak untuk dioperasikan Pastikan seluruh sistem berfungsi dengan normal
G. Prosedur Penggunaan Handy Talkie
Gambar. Seperangkat Handy Talkie
Sebelum menggunakan Handy Talky para pengguna harus mengetahui tata cara dan prosedur penggunaan Handy Talkie di lingkup Bandar Udara Halim Perdanakusuma, agar tercipta keseragaman tata cara memanggil ataupun menjawab dan juga etika berbicara apabila menggunakan Handy Talky. a. Sopan santun dalam berkomunikasi dengan Handy Talky b. Cara memanggil :
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 37 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
1. Bila panggilan pertama tidak langsung dijawab, tunggu kurang lebih 5 detik baru panggil kembali. 2. Pada saat seseorang memanggil dan belum ada jawaban,jangan dimasuki panggilan dari station lain,yang seolah-olah menyerobot komunikasi orang lain. 3. Bila sampai 4 atau 5 kali panggilan tidak menjawab, hentikan panggilan untuk memberikan kesempatan kepada station yang lain berkomunikasi selanjutnya mencari informasi keberadaan station yang di panggil tersebut dengan menggunakan sarana komunikasi yang lain. 4. Bila tidak ada sarana komunikasi yang lain, pemanggilan dapat di ulangi lagi. c. Cara menjawab 1. Apabila mendengar panggilan sesegera mungkin untuk di jawab. 2.
Jawaban terhadap panggilan, hendaknya singkat dan sopan dengan tetap berpegang pada prosedur komunikasi.
3. Contoh menjawab panggilan: -panggilan : ALPHA – BRAVO -jawaban : BRAVO – ALPHA GO A HEAD d. Cara berkomunikasi 1. Saat berbicara jarak HT ±2.5cm dari mulut dengan posisi tegak. 2. Tekan PTT selama ±2 detik baru berbicara dan segera lepas tombol PTT setelah selesai berbicara. 3.
Lakukan komunikasi dengan tertib secara bergiliran dengan memperhatikan hierarki dan atau urgensi berita.
4. Gunakan kerahasiaan, hindarkan penyebutan nama, jabatan atau senioritas dalam percakapan, gunakan Callsign yang telah ditentukan 5. Berbicara dengan singkat dan jelas. 6. Pada kata-kata yang meragukan perlu diulangi/dieja sesuai dengan ejaan radio telephonny.
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 38 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
7. Berbicara dengan menggunakan kecepatan sedang dengan irama yang baik. 8. Biasakan menggunakan sandi percakapan yang berlaku 9.
Panggilan maksimal 3x
e. Penggunaaan Power Low Saat Transmit. Pada dasarnya radio HT dibuat untuk mudah di pergunakan dimana saja oleh karena itu bentuknya dibuat sekecil mungkin sehingga sipengguna tidak kesulitan untuk membawa radio tersebut, dan begitu juga Daya pancarnya tidak besar karena semakin besar daya pancar yang dikeluarkan sudah pasti membutuhkan power atau catu daya yang besar pula, dan biasanya radio HT digunakan berkomunikasi melalui fasilitas pancar ulang atau repeater, agar tidak terlalu memaksakan. f. Waktu Pengecasan Bateray jangan terlalu lama. Saat melakukan pengecasan atau Recharging, jangan terlalu lama, jangan biarkan pengecasan bateray hingga bermalam, bukan berarti dengan melakukan pengecasan dengan waktu yang lama lantas ketahanan dan daya pancar yang dikeluarkan bisa bertambah. g. Jangan terlalu sering melakukan Pengecasan Batray Terkadang kebiasaan yang tidak disengaja atau memang disengaja, terkadang pas begitu melihat level indikator batray sudah mulai menurun trus lantasan buru-buru untuk melakukan cargging, ada beberapa tipe baterai Lithium Ion dan Polymer waktu pengecasan baterai sebaiknya tidak menunggu baterai benar-benar habis. Jadi begitu ada peringatan baterai lemah, silahkan langsung di charge. h. Jangan Memaksa Cas Batree dengan Voltase, Ampere yang besar. Jangan memaksakan cas batree dengan tegangan tinggi atau ampere yang lebih besar dari amper batre dengan maksud agar proses cas lebih cepat, karena dengan cara ini bisa membuat batre akan cepat panas, sebaiknya gunakan dooking cas standar bawaannya dengan tagangan dan amper standar.. cas radio ht china Dengan menggunakan Carger bawaannya usia pemakain batree juga
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 39 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
akan bisa lebih lama pada charger bawaan tersebut sudah dilengkapi rangkaian tambahan sehingga tegangan yang dari adaptor tidak langsung kebatree dan dilengkapi juga dengan indikator yang menandakan kalau batree sudah terisi penuh, kuat arus dan tegangan yang dicarger ke batree stabil. Jangan menghubungkan batree ht secara langsung dengan power dengan kuat arus yang besar sekalipun tegangannya diturunkan. i. Lepaskan Batree bila tidak digunakan Ada beberapa radio HT yang power ON nya tidak dari batrey secara langsung, melainkan melewati beberapa rangkaian lain, jadi sekalipun posisi radio dalam keadaan mati power batree bisa saja bisa berkurang. tips cara menghemat batree j. Jaga Suhu Jaga suhu batree normal jangan menempatkan atau memposisikan radio dan batree ditempat yang suhunya terlalu panas, karena akan merusak batree dan radio tersebut, dengan suhu yang panas akan memperburk daya tahan batree. k. Matikan radio bila tidak begitu perlu. Mematikan radio dalam posisi OFF akan lebih menghemat pemakain power batree dari pada membiarkan dalam posisi standby atau monitor, karena saat monitor atau standbye rangkaian membutuhkan catu daya saat monitor baik untuk rangkaian receivernya dan rangkaian penguat suara. l. Jauhkan dari bahaya Percikan Air Penyebab boros batree terkadang bisa juga disebabkan adanya cairan yang menyebabkan korsleting atau hubung singkat dibatree, hal ini sering terjadi dikarenakan tidak disengaja, pada saat duduk bersama sembari menikmati minuman bersama rekan-rekan ada percikan air/ terkena air, atau pada saat diperjalanan terkena hujan, usahakan untuk membungkus radio dengan kantong plastik untuk menghindari air hujan mengenai rangkaian radio tersebut, memang untuk jenis radio saat ini casing atau body dari radio tersebut sudah dilengkapi dengan karet untuk menghindari masuknya air tapi
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 40 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
ada baiknya lebih berhati-hati. Semoga bermanfaat buat rekan-rekan sesama pengguna HT, terkadang suatu hal yang menjengkelkan disaat-saat komunikasi lagi seru, atau ada informasi yang penting untuk disampaikan tibatiba batreenya ngedrop. Baterai NiCD Baterai NiCD (Nickel Cadmium) terbuat dari campuran nikel dan cadmium,diproduksi pertama pada tahun 1946,kelebihan baterai ini ialah memiliki tegangan yang stabil, kelemahannya ialah baterai jenis ini memiliki memori effect,yaitu efek kristalisasi pada baterai jika tidak digunakan dalam waktu lama. Sesuai dengan ukuran dan kapasitasnya, proses pengisian ulangnya pun cukup merepotkan. Misalnya, pengisian ulang harus dilakukan pada saat dayanya benar – benar habis. Karena baterai NiCD memiliki memory effect, semangkin lama kapasitasnya akan menurun jika pengisian belum kosong benar Cara Merawat: Untuk baterai baru harus dicharge slama 12jam,untuk selanjutnya baterai harus dicharge saat baterai benar- benar habis. Baterai NiMH Baterai NiMH (Nickel-Metal Hydrade) dikembangkan tahun 1980,merupakan pengembangan dari baterai NiCD. Baterai ini tidak menggunakan campuran senyawa kimia jadi tidak berbahaya bagi lingkungan,tapi jangan pernah membuang baterai ini sembarangan ya. Kapasitas baterai NiMH 3x lebih besar dari NiCD,tapi NiMH memiliki penurunan energi lebih besar,yaitu 30% per bulan. Baterai isi ulang ini masih memiliki memory effect namun hanya bersifat sementara. Jadi lebih fleksibel ketimbang jenis NiCD. Gambaran singkat memory effect itu sendiri sebagai berikut: jika setiap saat Anda mengisi baterai hanya sebesar 60%, maka suatu saat baterai akan lupa bahwa masih ada ruang sebesar 40% yang belum terisi. Baterai akan menganggap 60% adalah 100% alias baterai terisi penuh. Rugi bukan? Namun efek memori tersebut hanya terjadi pada tipe baterai lama seperti NiCad dan
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 41 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
NiMH. Untuk pengisian ulang NIMH tak perlu menunggu benar – benar habis, namun dengan konsekuensi akan terasa cepat abis. Namun hal ini akan berlangsung sementara, saat habis isi kembali dan kemampuanya akan normal lagi Cara Merawat: Untuk baterai lama,usahakan mengisi baterai dalam keadaan kosong. Untuk baterai baru,usahakan charge baterai selama 12jam,selanjutnya lakukan pengisian baterai sampai penuh,kemudian tunggu sekitar 20menit,kemudian cabut charge. Jangan sampai baterai panas berlebih karena akan membuat baterai cepat rusak . Baterai Li-ion Baterai Lithium Ion ditemukan tahun 1960,baterai ini paling banyak digunakan pada handphone saat ini,baterai ini memiliki bentuk yang ringan,kapasitas penyimpan energi yang baik,rasio penurunan energi yang kecil sekitar 5% per bulan,dan tidak memiliki memory effect. Ketimbang kedua generasi sebelumnya, tipe ini tak lagi memiliki memory effect. Jadi anda bisa mengisi ulangnya tanpa menunggu baterai abis. Baterai li-lon memiliki “life cycle”( siklus hidup ) yang lebih pendek. Bahkan apabila di-charge berlebihan baterai lithium ion akan menurunkan kemampuanya, ketimbang NiCD atau NiMH. Cara Merawat: Untuk baterai baru,charge sampai penuh,setelah itu lepas charge,seterusnya langsung cabut charger saat baterai full,jika terlalu lama maka akan merusak kemampuan penyimpan energinya Baterai Li-Po Baterai Lithium Polymer dikembangkan tahun 1996,menggunakan bahan polymer maka baterai ini mudah rusak ketika ditekan dan terjatuh,baterai ini memiliki kapasitas penyimpanan energi 20% lebih besar dari li-ion. Ini generasi paling baru baterai isi ulang. Selain ramah lingkungan , keunggulanya di atas baterai Li-lon. Untuk perawatan baterai Lithium Polymer, tak jauh beda dengan lithium lon. Namun penangananya harus ekstra hati-hati. Mengingat sifatnya yang “liquit” dengan tekanan yang cukup keras bisa menyebabkan bentuk baterai berubah. Kelemahan Li-po justru
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 42 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
mengharuskan kita mengisi ulang baterai jangan sampai menunggu peralatan elektronik (HP / HT / radio) mati dengan sendirinya. Atau sebisa mungkin ketika peralatan elektronik memberikan peringatan baterai lemah, langsung diisi ulang. Jika tidak, peralatan elektronik (HP / HT / radio) akan susah untuk diaktifkan karena baterai belum pulih sepenuhnya. Cara Merawat: Pada dasarnya cara merawatnya sama seperti cara merawat baterai Li-ion,jadi tidak ada trik khusus.
H. Prosedur Penggunaan Guard Tour Patrol Amano Patrol, itu sebutan produk ini adalah guardtour patrol system buatan jepang. alatnya hanya menggunakan box seperti walkman kaset yang digantung di leher sekuriti saat mereka berpatroli, akan tetapi dia menggunakan kunci untuk pendataan lokasinya. dan untuk reportnya dia masih langsung seperti printer dot matrik di indomaret. biar lebih mengerti lagi saya akan coba gambarkan sedikit tentang alat ini ya :
Sekarang ini dengan berkembangnya teknologi, alat patroli sekuriti juga sudah berkembang mengikuti trend masa kini. dengan model dan system yang lebih canggih lagi. tidak lagi menggunakan Kunci ataupun print dotmatrix seperti jamannya amano patrol. Sekarang sudah menerapkan system berteknologi komputer. Kerennya lagi
Procedure Tgl.Efektif Page
Subject
: : 15 Januari 2017 : 43 / 47
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
sekarang sudah mengadopsi system RFID (Radio Frekuensi ID), GPRS dan GPS dalam komunikasi datanya. Guard Tour Patrol System (GTP SYSTEM) adalah alat yang berfungsi untuk mengontrol area atau titik lokasi yang harus di patroli oleh security. alat ini memiliki beberapa manfaat : 1. Mempermudah sekuriti dalam berpatroli sehingga tidak perlu mencatat. 2. Meningkatkan kinerja sekuriti dalam berpatroli. 3. Membantu dalam hal memberikan laporan hasil patroli.
Gambar. Guard Tours System Patrol
Guard Tour adalah alat untuk mengontrol dan memonitor Petugas Keamanan dalam menjalankan
tugasnya
sesuai
dengan
Kegiatan Petugas Keamanan yang utama
pekerjaan
yang
sudah
ditentukan.
adalah Turjawali, yaitu Pengaturan,
Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli. Kita menginginkan Petugas Keamanan yang bertugas di tempat kita selalu melakukan patroli, apalagi di malam hari. Tapi kita tidak pernah bisa mengetahui dengan pasti apakah Petugas Keamanan kita sudah melaksanakan tugasnya dengan baik atau tidak, bila kita tidak membekali mereka dengan Peralatan Guard Tour
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 44 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Gambar. Peralatan Lengkap Guard Tour Patrol RFID GUARD TOUR READER
Gambar. RFID Reader Guard patrol ini mengadopsi system RFID (Radio Frekuensi Identification) yang bekerja pada frekuensi 125KHz. Guard Tour Patrol System ini merupakan alat patroli tanpa tombol yang pertama Patrol guard ini memiliki sistem pemyimpanan yang sangat besar, mencapai 60.000 transaksi data dan memiliki ketahanan battery sampai charger kembali sampai 150.000 transaksi. ini merupakan guard tour patrol yang bisa dimatikan dan dihidupkan, selama dalam keadaan mati sistem akan tetap menjaga data yang sudah ada. Cara Penggunaan Reader : 1. Deteksi Tag Sekuriti/ ID Guard Tag pada setiap awal berpatroli. 2. Deteksi Tag Lokasi / Checkpoint Tag yang sudah terpasang sebelumnya pada titik lokasi yang akan dipatroli. 3. Setelah di deteksi semua Tag Lokasi / Checkpoint Tag maka petugas menyerahkan reader pada operator untuk didownload datanya.
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 45 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
Specification
Dimension Color IP Rate Operating Temperature Reading Mode Communication Battery
Standby time Data Storage Prompt Tag ID number
Height 148mm Width 42mm Thickness 34mm Weight 243g Grey, blue IP67 -40℃~+85℃ RFID 125 KHz Reading distance 3cm -5cm Download station ( 2.4G wireless data transfer) rated voltage : 3.7V rated capacity : 1150 Amh charging time: about 2.5 hours 1、if 500 readings per day with 2.5 hours flashlight on, device can be used for 26 days. 2、if 500 readings per day, can be used for 26 days. 16Mbit flash, 60,000 pieces Vibration with LED screen prompt. 10 bit hexadecimal in reader (5 byt
Guard ID Tag
Gambar. Guard ID Tag Spesifikasi : - Water Resistant - Ringan - Digunakan sebagai master key saat melakukan patroli. Guard ID Tag adalah untuk mengidentifikasi dan melacak aset besar dan kecil dan persediaan dari kantor ke lantai produksi Durable tag terbuat dari berlapis-lapis bahan metalized polyester dengan dukungan perekat diformulasikan khusus yang menempel
Procedure Tgl.Efektif Page
: : 15 Januari 2017 : 46 / 47
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
pada sebagian besar bersih, permukaan kering baru dan ditingkatkan 1-mil polyester overlaminate memberikan dipercepat pelapukan stabilitas, ketahanan kimia, kinerja suhu layanan dan memberikan peningkatan ketahanan UV Secara teori ID hanya bisa digunakan sekali saja dalam tag html, artinya jika suatu ID sudah dipakai dalam tag maka pemakaian ID yang sama dalam tag html yang berikutnya akan diabaikan. Namun pada kenyataannya ID bisa digunakan berulangulang dalam tag html yang berbeda maupun yang sama, mirip dengan class generic.
Check Point ID
Gambar. Check Point ID Spesifikasi : - Water resistant - Aman di tempatkan di Outdoor (luar Ruangan) - Mudah dalam pemasangan Checkpoint ID dipasang pada tempat-tempat yang strategis agar dilalui oleh Anggota Patroli. Fungsinya adalah untuk mengetahui bahwa anggota Patroli sudah melakukan patrol di area tersebut. Penggunaannya adalah dengan mendekatkan RFID Reader ke Checkpoint ID (jarak ± 3 cm) dengan tanda getar atau bunyi bip, sehingga RFIF Reader sudah merekam kegiatan patrol di area tersebut.
Procedure Tgl.Efektif
: : 15 Januari 2017 : 47 / 47
Page
Subject
:
SOP PERALATAN PENGAMANAN
BAB III PENUTUP Setiap pekerjaan yang telah dilaksanakan perlu adanya pengujian / test yang dituangkan dalam bentuk laporan sebagai catatan sejarah peralatan dan sebagai informasi tambahan bagi yang membutuhkan. Sebagai suatu standar pelaksanaan perbaikan maupun perawatan yang baku, maka setiap selesai dilaksanakan pekerjaan perbaikan dan atau perawatan perlu dilakukan pemeriksaan ulang terhadap hasil kerja dimaksud oleh petugas yang memiliki rating yang sesuai peralatan tersebut.