GD 3. BAB I Pedoman Perilaku Kerja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pedoman Prilaku Kerja



BAB I PEDOMAN PERILAKU KERJA A. Pendahuluan 1. Panduan Pelatihan Tujuan dari pedoman pelatihan ini adalah untuk memberikan berbagai keterampilan, pengetahuan dan pelatihan bagi operator untuk meningkatkan kompetensi dengan perilaku kerja yang aman. Panduan Pelatihan ini didasarkan pada prinsip-prinsip yang aman dan terbaik dari sistem operational pertambangan. Panduan training ini menggunakan standar minimum dan perilaku untuk semua tingkat operator baik fresh maupun experience. Pelatihan diawali dengan materi pedoman perilaku kerja operator dan harus lulus asesmen sebelum mengikuti materi lanjutan. Selanjutnya setiap peserta pelatihan diharapkan mendapatkan pengalaman yang cukup di bawah bimbingan dan pengajaran instruktur untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Ujian teori harus diselesaikan terlebih dahulu, sebelum ujian praktek. Sertifikat kompetensi akan dikeluarkan setelah selesainya paket pelatihan dan peserta dinyatakan lulus yang ditetapkan oleh Operational Training & Services.



Untuk



dinyatakan



kompeten,



peserta



pelatihan



harus



mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dapat menyelesaikan (lulus) ujian teori maupun praktek.



2. Kualifikasi Operator Operator harus memiliki minimum kualifikasi sebagai berikut : a) Telah mengikuti training dengan standar yang ditetapkan dan benarbenar memahami pengoperasian kendaraan/unit. Operator harus mengetahui dan memahami fungsi berbagai peralatan, komponen dan kontrol dari unit tersebut. b) Memahami dan mengerti batasan, peran, dan tugas dari operator. Operation Training & Services



GD 825



1



Pedoman Perilaku Kerja



c) Telah menyelesaikan induksi. d) Memiliki SIMPER. e) Sebelum melakukan operasi apapun di site, operator harus memiliki tanggung



jawab untuk memahami tentang aturan, prosedur,



kebijakan, standar dan peraturan yang berlaku di area kerjanya. Poin-poin penting yang harus dipahami dan dipatuhi peserta training, baik operator baru maupun operator yang sudah berpengalaman adalah sebagai berikut : a) Prosedur site yang tetap. b) Safety practice dan site standards c) Kepedulian terhadap bahaya. d) Mengoperasikan unit di semua kondisi area di site, termasuk kondisi berbahaya. e) Informasi dasar dari bagian unit, komponen, control panel, desain unit, titik berat gravitasi, kapasitas, stabilitas, kemampuan, dan batasan unit. f) Lokasi dan fungsi panel control. g) Service, maintenance, dan prosedur pelaporan. h) Kebiasaan-kebiasaan (perilaku) yang harus dihindari operator.



B. DISKRIPSI PEKERJAAN OPERATOR 1. Peran Operator -



Melaksanakan kegiatan operasional yang meliputi instruksi kerja, prosedur



pengoperasian



unit,



dan standar



keselamatan



serta



pemeliharaan unit selama operasi untuk mencapai produktifitas yang maksimal dan efisiensi kerja yang tinggi. -



Operator bertanggung jawab kepada atasan (Group Leader Superior).



2. Rincian Aktifitas Operator



2



GD 825



Operational Training & Services



Pedoman Prilaku Kerja



a) Setiap hari kerja harus tiba di tempat kerja dan memulai atau mengakhiri pekerjaannya tepat waktu ditunjukan dengan absensi yang dilakukan sesuai aturan perusahaan. b) Mengenali daerah kerja, memahami rencana kerja dan spesifikasi pekerjaan dengan baik serta melaksanakan instruksi kerja dengan melakukan P2H, mengoperasikan unit berdasarkan surat ijin operasi dan mengupayakan tercapainya produktivitas alat serta efisien kerja yang tinggi sesuai standar PAMA Production Management System (PPMS) c) Mengutamakan K3LH dan menjaga perlengkapan pendukung selalu siap pakai (terpelihara dengan baik) sesuai dengan PAMA Safety Management System (PSMS). d) Melaporkan kepada atasan (Group Leader Superior) bila terjadi kerusakan, kehilangan dan gangguan unit serta memberikan green card apabila menemukan situasi, peralatan/ perlengkapan, orang atau sesuatu yang membahayakan. e) Mentaati waktu periodic services dan memberikan laporan kepada atasan (Group Leader Superior) terkait kondisi unit yang abnormal serta mentaati schedule refueling dalam memastikan jumlah pengisian bahan bakar ke unit sesuai ketentuan perusahaan. f) Segera melaporkan secara terperinci kecelakaan / insiden yang terjadi kepada atasan (Group Leader Superior) pada kesempatan pertama dan memberikan keterangan yang benar/jujur pada saat investigasi. g) Mentaati



peraturan



penggunaan



radio



komunikasi



dan



menggunakannya secara efektif. h) Melaksanakan pengisian Time sheet dengan jelas, benar, lengkap dan ditanda tangani oleh atasan (Group Leader Superior) atau pengawas yang berwenang. i) Pada saat stand by siap sedia mengerjakan tugas lain yang diberikan atasan (Group Leader Superior) terkait bidang pekerjaannya. Operation Training & Services



GD 825



3



Pedoman Perilaku Kerja



j) Bersedia bekerja lembur pada hari kerja maupun hari libur apabila ada pekerjaan



yang



mendesak.



Pekerjaan



lembur



pada



dasarnya



dilaksanakan secara sukarela dan disepakati oleh atasan langsung (Group Leader Superior)..



3. Tanggung Jawab Operator a) Mengimplementasikan Nilai Inti sebagai budaya perusahaan dalam setiap



perilaku kerja.



b) Menjaga kesehatan pribadi dan keselamatan yang menjadi tanggung jawabnya. c) Memastikan 4 langkah keselamatan telah diobservasi dan siap untuk melaksanakan pekerjaan tanpa resiko terjadi kecelakan kerja sesuai implementasi PSMS (Pama Safety Management System) d) Melaksanakan instruksi kerja dari atasan atau Group Leader Superior dengan baik sesuai deskripsi tugas dan standar PPMS. e) Melaksanakan P2H, mengoperasikan unit sesuai ijin operasi dan menjaga aset perusahaan yang dipercayakan dengan baik. f) Bekerja penuh semangat, disiplin ( wajib absen, tidak mangkir, ijin sakit dan ijin lain diluar ketentuan PKB), aman dan berusaha mencapai target produktivitas yang telah ditetapkan. g) Meningkatkan



kompetensi



dengan



menambah



jumlah



HM,



penguasaan keahlian mengoperasikan alat berat (versatility) dan pengetahuan terkait bidang pekerjaan. h) Mentaati peraturan-peraturan yang ada di perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). i) Melaporkan hasil kerja dalam time sheet dengan baik sesuai prosedur yang berlaku. j) Menjaga komunikasi yang baik di setiap waktu dan di semua area kerja k) Memperlakukan semua orang dengan saling menghormati 4



GD 825



Operational Training & Services



Pedoman Prilaku Kerja



l) Menggunakan semua tool yang ada untuk mengontrol bahaya yang ada. 4. Citra Operator sesuai NILAI INTI PAMA a) Menjadi Tim yang Sinergis : Menjalin kerjasama dalam kelompok kerja dengan atasan dan rekan sekerja serta menunjukkan sikap dan perilaku yang baik. b) Bertindak Penuh Tanggung Jawab : Mengoperasikan dan menjaga alat berat untuk mencapai produktivitas maksimal. c) Siap Menghadapi Tantangan dan Mewujudkan : Melakukan kegiatan operasional yang handal dalam setiap penugasan di seluruh wilayah kerja perusahaan. d) Melakukan Perbaikan Terus Menerus : Meningkatkan metode operasi dan keahlian mengoperasikan alat berat secara berkesinambungan. e) Menjadikan K3LH Cara Hidup : Menjaga kesehatan pribadi dan keselamatan yang menjadi tanggung jawabnya. f) Memberikan Nilai Tambah pada Pihak-Pihak Terkait : Bekerja lebih untuk mendapatkan hasil yang berkualitas dan memuaskan.



5. Etika Operator PT. Pamapersada Nusantara -



Menunjukkan semangat kerja dan menjaga kesegaran fisik. Berolahraga teratur, cukup istirahat-tidur (minimal 6-8 jam) dan mengkonsumsi makanan sehat-seimbang.



-



Bersikap mental positif dan berkomitmen zero incident. 1) Mengoperasikan unit dengan produktifitas yang tinggi dan tetap menjaga keselamatan. 2) Meningkatkan keahlian dalam pengoperasian alat berat dan pengetahuan yang terkait bidang pekerjaannya serta implementasi K3LH.



Operation Training & Services



GD 825



5



Pedoman Perilaku Kerja



3) Melakukan observasi tugas, saling mengingatkan dengan pekerja lain terhadap potensi bahaya, membuat green card dan sugestion system (SS). 4) Menjaga disiplin dengan hadir tepat waktu dan bekerja dengan optimal. Tidak mangkir, ijin sakit dan ijin lain diluar ketentuan PKB. -



Mengembangkan kecerdasan emosional dan hubungan sosial. 1) Menjaga



ketertiban



umum,



kebersihan-kerapian



mes



dan



lingkungan kerja. 2) Menjaga kesopanan, penampilan diri (tidak memakai aksesoris yang tidak berhubungan dengan pekerjaan), kerapian rambut (pendek dan rapi), kebersihan tubuh dan mengenakan seragam kerja serta APD sesuai tugasnya. 3) Menunjukkan rasa hormat dan patuh kepada atasan serta saling menghargai sesama



karyawan.Saling



bertegur



sapa



dengan



mengucapkan salam “Semangat Pagi” dan bersalaman terhadap sesama karyawan. 4) Membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar dan pihakpihak terkait. -



Mengembangkan kesadaran dan kepedulian dalam bekerja. 1) Siap menjaga dan bertanggung jawab terhadap kondisi unit atau aset perusahaan dengan baik. 2) Siap melaksanakan tugas setiap saat dalam mengoperasikan unit sesuai ijin operasi dan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah kerja PAMA. 3) Siap membela kepentingan perusahaan atau kepentingan bersama dari tindakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.



6. Penilaian Resiko Kerja (Risk Management)



6



GD 825



Operational Training & Services



Pedoman Prilaku Kerja



Operator harus melakukan penilaian risiko di mana mereka bekerja dan secara aktif terlibat dalam mengurangi bahaya di tempat kerja. Sikap yang harus dilakukan operator untuk mengarah ke zero insident : a) Menerapkan prosedur kerja di malam hari dan pandangan terbatas b) Menerapkan prosedur pelaporan kejadian c) Mengamati ergonomi posisi duduk dan aturan pemakaian seat belt d) Mengamati tanda bahaya e) Menerapkan prosedur overtaking f) Menjaga perhatian dari blind spot atau hal-hal yang menghalangi pandangan ketika mengemudi g) Menjaga perhatian terhadap operator lain dan unit lain h) Menjaga komunikasi dengan rekan kerja i) Menjaga kebersihan j) Memeriksa stabilitas tanah (retakan)



7. Kepedulian terhadap Fatigue Jika saat mengoperasikan unit, anda susah berkonsentrasi, susah menjaga mata tetap terbuka, sering menguap, dan kehilangan focus atau sering berbuat salah dan tidak normal, maka hentikan unit pada posisi yang aman dan segera hubungi GL.



C. KEBIASAAN-KEBIASAAN YANG HARUS DIHINDARI SEBAGAI OPERATOR PT. PAMAPERSADA NUSANTARA 1. Perilaku Buruk Perilaku yang menyimpang dari norma atau ketentuan yang berlaku ketika mengoperasikan unit - Mengoperasikan Unit Dengan Melepaskan Steering Posisi tangan ketika mengemudi harus pada posisi 9-3 atau 10-2, sehingga kita selalu siap apabila ada sesuatu yang berbahaya ketika Operation Training & Services



GD 825



7



Pedoman Perilaku Kerja



mengemudi. Mengoperasikan unit dengan melepaskan steering dapat mengakibatkan unit uncontrol dan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. - Berhenti di jalan aktif untuk buang air kecil Berhenti di jalan aktif untuk buang air kecil dapat menyebabkan bahaya bagi pengemudi lain karena adanya hambatan di jalan. - Tidak Jujur Ketika Fatigue Test (1) Ketidakjujuran ketika mengisi fatigue test dikarenakan alasan apapun sangat membahayakan diri sendiri. Fatigue test sangat penting untuk mengetahui kondisi kesiapan kerja. Tanda-tanda seseorang mengalami fatigue : - Menguap - Kondisi badan mulai tidak enak - Mengusap-usap mata - Kurang konsentrasi - Menjadi toleran/menganggap boleh terhadap suatu hal yang berbahaya Apabila anda mengalami hal tersebut, segera berhenti pada lokasi aman dan segera lapor pada GL. - Mengikuti Water Truck Saat Penyiraman Resiko bahaya ketika mengikuti water truck saat penyiraman dapat berakibat unit tergelincir dan uncontrol sehingga dapat mengakibatkan unit menabrak unit di depannya.



- Menggunakan Lampu Jauh Saat Berpapasan Ketika berpapasan, dan kita menggunakan lampu jauh maka akan menyebabkan pengemudi unit yang berpapasan akan silau dan menghalangi pandangan di depannya sehingga berpotensi terjadinya kecelakaan. - Mengoperasikan Unit Yang Bukan Keahliannya 8



GD 825



Operational Training & Services



Pedoman Prilaku Kerja



Hal ini sangat berbahaya, karena untuk menguasai satu unit alat berat harus melalui training dengan standar yang tinggi untuk memahami fungsi, lokasi, dan cara penggunaan setiap instrument panel. - Mengendarai unit dengan Overspeed (1) Unit overspeed dengan didukung beban unit yang besar dapat menyebabkan insiden karena unit sulit untuk dikendalikan. Patuhi rambu batas maksimal kecepatan di setiap area kerja. - Tidak minta izin dan tidak memastikan kondisi aman sebelum overtaking Setiap kali melakukan overtaking, wajib komunikasi dua arah dan memastikan kondisi jalan yang berseberangan aman. Apabila unit yang akan diovertaking belum memberi jawaban atas komunikasi yang diberikan, maka dilarang untuk melakukan overtaking. - Mengambil sisi jalan yang salah Mengambil sisi jalan yang salah sangat beresiko terjadinya kecelakan dengan unit yang berpapasan (adu kambing). Apabila terdapat jalan rusak pada sisi yang kita lewati, laporkan pada GL untuk segera memperbaiki jalan rusak tersebut. - Melanggar batas dumping(1) Melanggar batas dumping dapat menyebabkan fatality karena unit dapat terjatuh ke area dumpingan. Apabila pada area dumping tidak ada rambu maka segera laporkan ke atasan. Terutama untuk daerah kritis dumping dekat air dan ketinggian di atas 12m. - Melanggar rambu area larangan masuk area blasting Area blasting adalah area restricted , dimana tidak sembarang orang bisa masuk ke area tersebut. - Menetralkan transmisi di turunan Menetralkan transmisi di turunan untuk mencari nyaman dan menambah kecepatan tanpa



terdeteksi batas



kecepatan dalam



berkendara sangat berbahaya. Posisi transmisi netral ketika turunan Operation Training & Services



GD 825



9



Pedoman Perilaku Kerja



menyebabkan tidak adanya engine brake, sehingga unit akan meluncur dan sulit dikendalikan. Apabila digunakan brake untuk mengurangi kecepatan akibat transmisi netral di turunan, akan mempercepat brake cooling overheat dan berpotensi kerusakan unit, serta unit tergelincir. - Memarkir unit di bawah tebing terlalu dekat Hal ini dapat berpotensi tertimpa longsoran dari tebing. Minimal jarak parkir dekat tebing adalah 30 meter atau satu setengah kali tinggi tebing. - Bercanda memainkan steering saat mengendarai Memainkan steering karena bercanda dengan rekan operator sangat membahayakan pengguna unit lain dan diri sendiri. Sebagai operator, kita harus memahami peran dan tanggung jawab operator untuk bekerja aman dan produktif. - Parkir tanpa brake di jalan menurun Prosedur parkir yang aman adalah menetralkan transmisi dan mengaktifkan parking brake. - Jarak Beriringan Terlalu Dekat Jarak beriringan yang aman adalah 3-4x panjang unit ( 4-6 detik ) untuk kondisi normal. Atau dengan metoda melafalkan : seribu dan satu, seribu dan dua, seribu dan tiga, seribu dan empat, dst. Sedangkan untuk kondisi kabut adalah 6-8x



panjang unit (5-6 detik). Jarak



beriringan terlalu dekat berpotensi besar untuk menabrak unit di depannya. - Melanggar rambu GIVE WAY atau STOP Rambu GIVE WAY merupakan rambu untuk memberi kesempatan kepada unit lain untuk melintas terlebih dahulu. Rambu STOP merupakan rambu wajib berhenti 8 detik dan memastikan kiri kanan jalan aman, baru kita dapat menjalankan unit kembali. Kedua rambu ini wajib dipatuhi meskipun tidak ada unit yang lewat. - Melompat dari unit ke unit saat parkir 10



GD 825



Operational Training & Services



Pedoman Prilaku Kerja



Untuk berpindah dari unit satu ke unit yang lain harus turun dari unit. Perilaku melompat dari unit ke unit ketika parkir sangat berbahaya. Karena dimensi unit alat berat dengan ketinggian yang cukup tinggi. Sehingga apabila terjatuh dapat beresiko fatal. - Tidak Melakukan P2H dengan teliti Pelaksanaan Perawatan Harian harus dilakukan sesuai dengan prosedur. P2H. Sangat penting untuk mengetahui kondisi unit sebelum, saat, dan sesudah beroperasi. Kualitas P2H sangat berperan dalam bekerja dengan aman.



- Tidak Mematikan Engine Ketika Refueling Saat refueling, engine wajib dimatikan. Hal ini selain untuk reduce cost, sangat berpengaruh untuk keselamatan. Setelah melakukan refueling, operator wajib berkomunikasi dua arah dengan fuel man bahwa proses refueling benar-benar telah selesai.



- Tidak Memberikan Lampu Sign Saat Berbelok Ketika berbelok pastikan untuk memberikan lampu sign sesuai arah belok, supaya pengguna jalan yang ada di belakang dan di depan kita dapat mengetahui tujuan arah belok dari unit kita. - Saat turunan menggunakan foot brake Foot brake merupakan brake yang digunakan untuk menghentikan unit atau kecepatan unit dibawah 10 km/jam. Penggunaan foot brake akan menghentikan roda depan dan belakang, sehingga sangat berpotensi tergelincir apabila digunakan di turunan. Saat jalan menurun, seharusnya menggunakan retarder brake atau ARSC (Auto Retarder) untuk mengurangi kecepatan. - Parkir tidak memperhatikan unit lain



Operation Training & Services



GD 825



11



Pedoman Perilaku Kerja



Prosedur parkir yang aman adalah menetralkan transmisi dan mengaktifkan parking brake. Ketika parkir, wajib berkonsentrasi pada unit sekitarnya dan tidak hanya fokus pada satu pandangan. Saat mundur, wajib memperhatikan spion kiri dan kanan. Pastikan tidak terlalu dekat dengan unit yang lain ketika parkir. - Dumping sambil unit berjalan Dumping sambil unit berjalan dapat mempengaruhi keseimbangan unit dan dapat berakibat unit terguling. Prosedur dumping yang benar adalah memastikan kondisi rata, unit pada posisi berhenti sempurna, mengaktifkan parking brake, dan menaikkan vessel. - Melakukan pengangkatan tidak mengeluarkan out trigger maksimal Out trigger berfungsi untuk menguatkan pondasi dari crane, sehingga apabila dilakukan pengangkatan tanpa mengeluarkan out trigger maksimal maka dapat mengakibatkan unit tidak stabil dan berpotensi unit terguling. - Tidak Memakai Seat Belt Ketika Bekerja Seat belt wajib digunakan selama mengoperasikan unit. Memakai seat belt harus 3R yaitu Rapat, Rata, Rendah. Penggunaan seat belt tidak dianjurkan dengan adanya ganjalan, karena fungsi 3R akan hilang. Rapat : Belt tidak kendor, sehingga bila terjadi resiko, tubuh tidak terayun atau tidak terbentur ke seat beltnya sendiri Rata : Belt tidak melilit sehingga apabila terjadi resiko tubuh tidak luka sobek Rendah : Posisi belt dibawah pusar, atau bagian bawah tepat di tulang panggul, sehingga bila terjadi resiko tidak mencederai organ di dalam perut.



- Tidak memakai pelampung saat operator pump bekerja di area sump



12



GD 825



Operational Training & Services



Pedoman Prilaku Kerja



Setiap karyawan yang bekerja di dekat air, wajib menggunakan pelampung. (meskipun sudah ahli dalam berenang). Selain hal tersebut, karyawan wajib memiliki ijin bekerja di dekat air dan memahami prosedur keselamatan bekerja di dekat air. - Bermain HP saat mengoperasikan unit HP terbukti merusak konsentrasi ketika mengemudi, dan sangat berpotensi terjadinya kecelakaan. Ketika mengoperasikan unit, operator harus konsentrasi pada pekerjaannya secara aman dan produktif. Oleh karena itu, operator harus menyadari sepenuhnya tanggung jawab sebagai operator. - Membuka rompi ketika mengemudi Melakukan aktifitas lain ketika mengemudi seperti membuka rompi dapat mengganggu konsentrasi. Sehingga apabila terjadi hal-hal yang mendadak di depan unit maka respon kita akan terlambat dan menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, apabila akan melepas rompi atau aktifitas yang lain seharusnya berhenti dahulu. - Melihat sesuatu ke arah lain terlalu lama (meleng) Hal



ini



dapat



menyebabkan



hilangnya



konsentrasi ketika



mengemudi / mengoperasikan unit, sehingga berpotensi terjadinya kecelakaan. Pastikan anda fokus saat mengoperasikan unit. - Salah menggunakan chanel yang seharusnya digunakan Kesalahan penggunaan chanel radio dapat mengganggu komunikasi di area kerja. Maksud dan tujuan antara operator satu dengan yang lainnya tidak akan tersampaikan, sehingga berpotensi terjadinya resiko insiden fatal. - Keluar dari kabin saat unit loading Ini sangat berbahaya, karena berpotensi kejatuhan material dari unit loader yang sedang melakukan aktivitas loading. - Memaksa beroperasi saat ngantuk



Operation Training & Services



GD 825



13



Pedoman Perilaku Kerja



Saat mengemudi pastikan kondisi siap bekerja. Hindari kondisi fatigue. Kenali tanda-tanda fatigue pada diri sendiri sedini mungkin. Apabila merasakan fatigue, segera hentikan unit pada posisi aman dan lapor ke atasan. - Memaksakan diri ketika kondisi sakit Saat mengemudi pastikan kondisi siap bekerja. Apabila merasa sakit,



segera



lapor



pada



atasan



dan



jangan



memaksakan



mengoperasikan unit setelah minum obat yang memiliki efek samping mengantuk. Isilah dengan jujur fatigue test sebelum bekerja. - Mengkonsumsi obat sebelum dan selama mengoperasikan unit tanpa melapor ke atasan/melalui media fatigue test (yang membuat ngantuk) Pastikan kondisi siap bekerja sebelum mengoperasikan unit. - Mengemudi sambil mengobrol di radio Bijaklah dalam berkomunikasi di radio dalam area kerja. Lakukan komunikasi seefektif mungkin dan berhubungan dengan pekerjaan. Hindari mengobrol yang tidak perlu sehingga tidak mengganggu proses komunikasi dan pertukaran informasi yang penting di area kerja. - Memarkir unit di dekat kolam dengan jarak yang sangat dekat Pastikan memarkir unit di tempat yang aman apabila akan membersihkan kaca unit. Memarkir unit terlalu dekat dengan kolam berpotensi unit terjerumus kedalam kolam. - Parkir terlalu dekat, berantakan, dan tidak rapih Hindari parkir yang tidak rapih dan berantakan. Karena apabila akan memulai operasi kembali dapat berpotensi unit bertabrakan.



2. Meremehkan Resiko Pekerjaan Sikap lalai dan mengabaikan hal-hal yang dapat menyebabkan kecelakaan. - Mengambil sesuatu didalam kabin saat beroperasi



14



GD 825



Operational Training & Services



Pedoman Prilaku Kerja



Dalam mengoperasikan unit kita harus berkonsentrasi. Saat mengambil sesuatu di dalam kabin, pastikan Anda berhenti di tempat aman terlebih dahulu sehingga tidak mengganggu konsentrasi dalam mengoperasikan unit. - Meletakkan barang di samping pedal Sebelum mengoperasikan unit, maka pastikan tidak ada barang yang berada di samping pedal, karena dapat mengganggu saat pengoperasian unit. Barang yang berada di samping pedal dapat mengganjal pedal, sehingga pedal tidak dapat digunakan sesuai fungsinya. - Mengisi time sheet saat mengemudi Pada saat mengisi Time sheet, pastikan unit dalam keadaan berhenti di tempat aman. Mengisi Time sheet saat mengemudi akan mengganggu konsentrasi dalam mengoperasikan unit, sehingga beresiko untuk mengakibatkan kecelakaan. - Memaksakan menjalankan unit saat jalan licin Jika



kondisi



jalan



licin,



jangan



memaksakan



diri



untuk



mengoperasikan unit. Kondisi tersebut sangat berbahaya karena pergerakan unit tidak dapat di kontrol secara sempurna. - Tidak menggunakan three point body contact saat naik / turun Naik / turun unit mempunyai resiko untuk terpeleset dan jatuh. Dengan menggunakan Three Point Body Contact, maka kedudukan dan posisi tubuh akan lebih kuat sehingga akan meminimalisir resiko yang ada. - Mengadjust kursi ketika mengemudi. Pengaturan kursi sebaiknya dilakukan sebelum mengoperasikan unit, jika hal tersebut dilakukan ketika mengemudi akan sangat berbahaya. Karena selain mengganggu konsentrasi, kesesuaian posisi tubuh pada unit juga tidak akan didapatkan jika dilakukan sambil mengemudi. Operation Training & Services



GD 825



15



Pedoman Perilaku Kerja



- Tidak memasang safety cone saat unit breakdown di jalan Saat kondisi unit breakdown wajib memasang safety cone, sehingga pengguna jalan yang lain mengetahui kondisi yang sedang terjadi. Dengan mengetahui kondisi yang terjadi, maka pengguna jalan lain akan lebih mudah untuk melakukan antisipasi. - Tidak menghidupkan lampu hazard saat unit breakdown Dengan menghidupkan lampu hazard saat unit breakdown, maka pengguna jalan lain akan lebih mudah mengetahui dan mempersiapkan respon yang tepat. - Swing tanpa memperhatikan sekitar Saat melakukan pergerakan, maka pastikan kondisi sekitar aman terlebih dahulu. Kondisi sekitar dapat berubah pada saat kita tidak melihatnya. - Membiarkan boulder ditengah jalan Jika menemukan bolder di tengah jalan maupun kondisi tidak aman lainnya, segera laporkan ke atasan untuk dilakukan tindakan langsung. Ketidakpedulian kita terhadap kondisi tidak aman bisa berakibat buruk terhadap keselamatan pekerjaan. - Mundur tidak memastikan melihat ke belakang Saat mundur dan melakukan pergerakan, maka pastikan kondisi belakang aman. Area blindspot tidak seluruhnya dapat dilihat melalui spion, sehingga dengan memastikan melihat ke belakang maka akan mengurangi resiko terjadinya tabrakan. - Operator DT loading sambil makan Kegiatan loading membutuhkan perhatian dan konsentrasi tinggi, baik terhadap alat muat maupun terhadap alat angkut lainnya. Loading sambil makan akan mengganggu konsentrasi dikarenakan fokus pandangan dan koordinasi tubuh terbagi, hal ini dapat menimbulkan resiko terjadinya kecelakaan.



16



GD 825



Operational Training & Services



Pedoman Prilaku Kerja



3. Motivasi yang salah Motivasi yang tidak selaras dengan tugas pokok Operator PT. Pamapersada Nusantara sehingga dapat menyebabkan terjadinya potensi kecelakaan. - Memaksakan operasi saat pandangan terbatas ( Debu tebal) Jika kondisi pandangan terbatas, maka jangan memaksakan untuk melanjutkan mengoperasikan unit. Kondisi pandangan yang terbatas mengurangi antisipasi kita terhadap kondisi jalan dan unit lain. Saat kondisi pandangan terbatas, maka segera laporkan ke atasan untuk dilakukan perbaikan atau pengawasan lebih lanjut. - Operator tergesa-gesa membawa unit saat waktu mendekati jam pulang Jika kita mengoperasikan unit dengan tergesa – gesa, maka akan mengakibatkan konsentrasi mengoperasikan unit kurang. Kurangnya konsentrasi membuat kita kurang memperhatikan kondisi sekitar dan meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan. - Tidur (saat istirahat) di disposal dalam keadaan engine hidup Pada saat istirahat di dalam unit, kondisi engine unit harus dalam keadaan mati. Tidur atau istirahat dalam kondisi unit hidup akan beresiko adanya attachment unit yang tersenggol tanpa sadar. Selain itu, dengan mematikan engine unit pada saat istirahat dapat membantu untuk mengurangi konsumsi fuel. - Unloading unit dari lowboy tanpa pengarah (rigger) Menurunkan unit dari lowboy wajib dipandu oleh seorang rigger, aba – aba dan komunikasi yang jelas dalam proses tersebut sangat diperlukan. Kondisi lowboy yang memiliki ruang terbatas memiliki resiko tinggi untuk mengakibatkan unit jatuh atau terguling



4. Tanggung Jawab Kurang Tidak memiliki komitmen terhadap tugas sebagai operator. Operation Training & Services



GD 825



17



Pedoman Perilaku Kerja



- Operator mendorong tidak menyisakan material untuk tanggul disposal Pada saat unit bulldozer mendorong material di disposal, wajib disisakan material yang berfungsi sebagai tanggul disposal. Hal ini sangat penting dikarenakan tanggul tersebut dapat digunakan sebagai pengaman unit DT pada saat dumping agar unit tidak terperosok ke jurang. Pastikan anda mematuhi batas dumping. - Menyiram jalan terlalu basah Penyiraman jalan harus dilakukan sesuai prosedur, jika penyiraman terlalu basah maka akan mengakibatkan jalan menjadi licin. Hal tersebut bisa membahayakan pengguna jalan lainnya dan meningkatkan potensi terjadinya insiden. Selain itu, penyiraman yang terlalu basah juga mengakibatkan kerusakan pada permukaan jalan. - Menyiram di turunan / ditanjakan tidak putus-putus Pada area jalan tanjakan maupun turunan, methode penyiraman wajib dilakukan putus –putus agar unit DT mempunyai kesempatan untuk melakukan pengereman. Jika penyiraman dilakukan sepanjang jalan, maka unit DT tidak memiliki kesempatan untuk melakukan pengereman dan mengakibatkan unit sulit dikontrol.



18



GD 825



Operational Training & Services



Pedoman Prilaku Kerja



LEMBAR ASESMEN PERILAKU KERJA OPERATOR PT. PAMAPERSADA NUSANTARA



Nama : __________________________________________ NRP : __________________________________________ Hari / Tanggal : __________________________________________ Nama Pelatihan : __________________________________________ 1. Jelaskan minimal 3 syarat (kualifikasi) yang dibutuhkan untuk menjadi Operator PT. Pamapersada Nusantara ! ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... .................



Operation Training & Services



GD 825



19



Pedoman Perilaku Kerja



...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. Hasil Evaluasi (diiisi Instruktur) : K / C / B / BS 2. Jelaskan minimal 3 tanggung jawab anda sebagai Operator PT. Pamapersada Nusantara ! ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. Hasil Evaluasi (diiisi Instruktur) : K / C / B / BS 3. Jelaskan minimal 3 etika operator PT. Pamapersada Nusantara dan beri contohnya ! 20



GD 825



Operational Training & Services



Pedoman Prilaku Kerja



...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. Hasil Evaluasi (diiisi Instruktur) : K / C / B / BS 4. Jelaskan bagaimana cara mengetahui tanda-tanda fatigue pada diri anda ! ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. Operation Training & Services



GD 825



21



Pedoman Perilaku Kerja



Hasil Evaluasi (diiisi Instruktur) : BS



K



/



C



/



B



/



5. Apa yang anda ketahui tentang 4 kategori kebiasaan operator yang berpotensi terjadinya kecelakaan fatal ? Sebutkan dan Jelaskan ! ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. Hasil Evaluasi (diiisi Instruktur) : K / C / B / BS 6. Apa yang anda ketahui tentang Perilaku Buruk dari operator ? Jelaskan minimal 5 contoh ! ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. 22



GD 825



Operational Training & Services



Pedoman Prilaku Kerja



...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. Hasil Evaluasi (diiisi Instruktur) : K / C / B / BS



7. Apa yang anda ketahui tentang Motivasi yang salah dari operator yang berpotensi terjadinya kecelakaan ? Jelaskan minimal 3 contoh yang kongkrit ! ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. Operation Training & Services



GD 825



23



Pedoman Perilaku Kerja



...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. Hasil Evaluasi (diiisi Instruktur) : K / C / B / BS 8. Apa yang anda ketahui tentang meremehkan resiko pekerjaan dari seorang operator yang berpotensi terjadinya kecelakaan ? Jelaskan minimal 5 contoh yang kongkrit ! ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. Hasil Evaluasi (diiisi Instruktur) : K / C / B / BS 9. Apa yang anda ketahui tentang tanggung jawab yang kurang dari seorang operator yang berpotensi terjadinya insiden ? Jelaskan minimal 2 contoh yang kongkrit ! ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. 24



GD 825



Operational Training & Services



Pedoman Prilaku Kerja



...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. Hasil Evaluasi (diiisi Instruktur) : K / C / B / BS



10. Jelaskan minimal 3 sikap yang harus dilakukan operator untuk mewujudkan zero Incident (Risk Management for Operator) ! ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. Operation Training & Services



GD 825



25



Pedoman Perilaku Kerja



...................................................................................................... ................. ...................................................................................................... ................. Hasil Evaluasi (diiisi Instruktur) : K / C / B / BS



26



GD 825



Operational Training & Services



Pedoman Prilaku Kerja



------------------------------------------------------------------------------------------------------



PERNYATAAN



KESIAPAN



PESERTA



TRAINING



(diisi



peserta training):



( Tanda Tangan Peserta Training )



HASIL EVALUASI (diisi instruktur) : Rekomendasi



:



YES



/



NO



(Lingkari hasil rekomendasi



anda) Saran perbaikan :



( Tanda Tangan Instruktur )



Operation Training & Services



GD 825



27